DISUSUN OLEH
Dea Amanda Aviliani Rahman S.Tr.Kep
A. Latar belakang
Cita-cita bangsa indonesia dan tujuan nasional Indonesia adalah untuk
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpa darah Indonesia dan untuk
menujukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu tingkat
kehidupan masyarakat secara optimal dan memenuhi dasar manusia termasuk
kesehatan.
Kesehatan jiwa bagi integral dan upaya kesehatan bertujuan untuk
mencapai kondisi yang memungkinkan perkembangan jiwa yang sehat secara
optimal baik intelektual maupun emosional melaluli kesehatan, kerja, lingkungan
keluarga serta dalam lingkungan masyarakat ( Depkes 2006 ).
Dalam rangka meningklatkan kesehatan pelayanan keperawatan kepada
klien yang mengalami gangguan jiwa. Dukungan dari pihak keluaraga merupakan
unit yang paling dekat dengan klien dengan gangguan jiwa kepada keluarga
mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh klien dan mencegah terjadinya
kekambuhan.
B. Identitas pasien :
Nama : Tn. Candra Lela
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Perumdam Setia 3
Penanggung jawab
Nama : Ny. Een
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Perumdam setia 3
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk melengkapi dan mengklarifikasi data yang didapat dari klien serta
melakukan asuhan keperawatan, yaitu memberi penyuluhan kesehatan jiwa
kepada keluarga khususnya keperawatan yang dihadapi klien
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasikan riwayat kesehatan klien yaitu :
Riwayat penyakit yang diderita klien baik sebelum maupun sesudah
dirawat di RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu.
Mengidentifikasikan riwayat kesehatan keluarga, apakah ada yang
menderita gangguan jiwa
Mengidentifikasi tentang klien, apakah klien memempunyai masalah
dalam keluarga, lingkungan, masyarakat tempat kerja
b. Mengkaji masalah keluarga dalam merawat klien dengan resiko perilaku
kekerasan
c. Megkaji penyebab, tanda dan gejala dan akibat perilaku kekerasan
d. Memberikan pendidikan kesehatan cara merawat klien dengan resiko perilaku
kekerasan
e. Memberikan penkes dalam rangka persiapan klien pulang
C. Pelaksanaan kegiatan
Hari : Sabtu, 24 Agustus 2019
Waktu : Pukul 10.00 WIB
Tempat : Jl. Perumdam setia 3
Petugas : Dea Amanda Aviliani Rahman
Petugas yang melakukan home visit adalah mahasiswa Program Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Bengkulu Tahun 2019 sedang praktik klinik di RSKJ
Soepropto Provinsi Bengkulu yaitu Dea Amanda Aviliani Rahman, S.Tr.Kep
D. Strategi pelaksana
1. Perkenalan
Menyebutkan nama, asal pendidikan dan tujuan
Menanyakan identitas keluarga
2. Intervensi
a. Mengidentifikasi riwayat kesehatan klien, yaitu :
Riwayat penyakit yang diderita klien baik sebelum maupun sesudah
dirawat di RSJK Soepropto Provinsi Bengkulu.
Mengidentifikasi riwayat kesehatan keluarga, apakah ada yang lain
menderita gangguan jiwa.
Mengidentifikasi tentang klien pakah klien mempunyai masalah dalam
keluarga, lingkungan, masyarakat, tempat kerja.
b. Mengklarifikasi data yang di dapat dari klien dan keluarga.
c. Identifikasi masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
d. Jelaskan tentang perilaku kekerasan: penyebab, akibat, cara merawat,
e. Latih cara merawat klien dengan resiko perilaku kekerasan
f. Rencana tindak lanjut keluarga.
3. Evaluasi
Keluarga dapat menyebutkan riwayat kesehatan
Keluarga dapat menyebutkan masalah yang dihadapi dalam merawat klien
dengan resiko perilaku kekerasan
Keluarga dapat mempraktekkan cara merawat klien dengan resiko perilaku
kekerasan
Keluarga dapat mengungkapkan rencana tindak lanjut untuk klien:
menjenguk klien, persiapan klien pulang, merawat klien dengan resiko
perilaku kekerasan dirumah sesuai dengan cara merawat yang telah di
ajarkan oleh perawat (teknik napas dalam, tepuk bantal kasur, patuh
minum obat secara teratur, latih secara verbal dan spiritual.
SATUAN PEMBELAJARAN ( SATPEL)
A. Tujuan
1. Tujuan instruksi umum
Setelah mengikuti penkes keluarga selama 60 menit, keluarga klien dapat
mengetahui dan memahami tentang perilaku kekerasan.
2. Tujuan instruksional khusus
Setalah mengikuti penkes keluarga klien dapat:
a. Menyebutkan kembali pengertian perilaku kekerasan
b. Menyebutkan kembali penyebab perilaku kekerasan
c. Menyebutkan kembali tanda dan gejala perilaku kekerasan
d. Menyebutkan kembali situasi yang dapat menimbulkan perilaku kekerasan
e. Menyebutkan kembali Akibat dari perilaku kekerasan
f. Mengetahui cara merawat pasien dengan perilaku kekerasan
B. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
C. Media
1. Leaflet
D. Evaluasi
a. Keluarga dapat mengetahui pengertian perilaku kekerasan
b. Keluarga dapat mengetahui penyebab perilaku kekesan
c. Keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala perilaku kekesan
d. Keluarga dapat mengetahui akibat perilaku kekesan
e. Keluarga dapat mengetahui cara perawatan dirumah
TEORI PERILAKU KEKERASAN
A. PENGERTIAN
Perilakukekerasan merupakan respon terhadap strtesor yang dihadapi oleh
sesorang yang di tunjukan dengan perilaku aktual melakukan kekrasan,baik pada
diri sendiri, orang lain maupun lignkungan, secara verbal maupun nonverbal ,
bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis
( Berkoitz,2000 )
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seorang individu
mengalami perilaku yang dapat melukai secara fisik baik terhadap diri sendiri atau
orang lain ( Towsend,1998 ).
C. RENTANG RESPON
Perilaku kekerasan merupakan sutu rentang emosi dan ungkapan kemarahan
yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik. Kemarahan tersebut merupakan suatu
bentuk komunikasi dan proses penyampaian pesan dari individu, orang yang
mengalami kemarahan sebenarnya ingin menyampaikan pesan bahwa ia tidak
setuju, tersinggung, merasa tidak dianggap merasa tidak turut atau di remehkan.
Rentang respon kemarahan individu di mulai dari respons normal pada pada
respons sangat tidak normal.
D. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Teori biologik
o Neorologi faktor berbagai komponen dari sistem syaraf mempunyai peran
memfasilitasi atau menghambat rangsangan dan pesan-pesan yang akan
memengaruhi sifat agresif.
o Genetik faktor adanya faktor gen yang diturunkan melalui orang tua
menjadi potensi prilaku agresif . Menurut Rizuop Murakami ( 2007 ).
dalam gen manusia terdapat dormant ( potensi ) agresif yang sedang tidur
dan akan bangun jika terstimulasi oleh faktor eksternal.
o Cyrcardian Rhytm ( irama sirkardian tubuh ), memegang peran pada
individu . menurut penelitian pada jam-jam tertentu manusia mengalami
peningkatan cortisol terutama pada jam-jam sibuk seperti menjelang jam
masuk kerja dan menjelang berakhirnya pekerjaan sekitar jam 9 dan jam
13. pada jam tertentu orang mudah berstimulasi dan bersifat agresif.
o Biocemistry factor ( faktor biokimia tubuh ) seperti neorotransmiter di
otak sangat berperan dalam penyampaian informasi melalui sistem
pesyarafan dalam tubuh, adanya stimulasi dari luar tubuh yang di anggap
mengancam atau membahayakan akan di hantar melalui impuls
neurotransmiter ke otak dan meresponya melalui serabut eferent.
o Brain area disorder, gangguan pada sistem limbik dan lobus temporal ,
syndrom otak organik, tumor otak, trauma otak, penyakit ensepalitis,
epilepsi ditemukan sangat berpengaruh terhadap prilaku agresif dan tindak
kekerasan.
2. Teori psikologik
1) Teori Psikoanalisa agrrsivitas dan kekerasan adapat dipengaruhi oleh
riwayat tumbuh kembang seseorang. teori ini menjelaskan bahwa adanya
ketidakmampuan fase oral antara usia 0-2 tahun dimana anak tidak
mendapat kasih sayang dan pemenuhan air susu yang cukup cenderung
mengembangkan sikap agresif adn bermusuhan setelah dewasa sebagai
kompensasi adanya ketidakpercayaan pada lingkungan.
2) imitatio, modeling and information processyng theory, menurut teori ini
prilaku kekerasan bisa berkembang dalam lingkungan yang mneolelir
kekerasan .
3) Learnyng theory, prilaku kekerasan merupakan hasil belajar individu
terhadap lingkungan terdekatnya. ia mengamati bagaimana respon ayah
saat menerima kekecewaan dan bagai mana respon ibu saat marah.
4) Teori sosiokultural, Dalam budaya tertentu seperti rebutan berkah ,
rebutan uang receh, sesaji atau kotoran kerbau di keratin, serta ritual-ritual
yang enderung mengarah kepada kemusyrikan secara tidak langsung terus
memupuk sikap agresif dan ingin menang sendiri.
E. FAKTOR PRESIPITASI
Secara umum seseorang akan bersespon dengan marah apabila dirinya
sedang terancam, ancaman tersebut dapat berupa injuri secara psikis / lebih di
kenal dengan ancaman terhadap konsep diri seseorang ketika seorang merasa
terancam mungkin dia tidak menyadari sama sekali apa yang menjadi sumber
kemarahanya oleh karena itu baik perawat maupun klien harus bersama-sama
mendetifikasinya , ancaman dapat berupa internal contohnya : merasa gagal dalam
bekerja, merasa kehilangan seseorang yang di cintai, dan ketakutan tentang
penyakit yang di derita.
Bila dilihat dari sudut pandang perawat, klien maka factor yang
mencetuskan terjadinya prilaku kekerasan terbagi @ yaitu :
1. Klien : kelemahan fisik , keputusasaan ,ketidak berdayaan, kurang percaya
diri.
2. Lingkungan : rebut , kehilangan orang atau objek yang berbahaya , konflik
intraksi social, keritikan yang mengarah pada penghinaan, situasi lingkungan
yang tidak mendukung
F. MEKANISME KOPING
1. Soglamasi
Menerima suatu sasaran mengganti yang mulia , artinya dimata masyarakat untuk
suatu dorongan yang mengalami hambatan penyaluran secara normal .
2. Proyeksi
Menyalahkan orang lain mengenai kesukaran / keinginan yang tidak baik ,
misalnya seorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia mempunyai perasaan
yang seksual terhadap rekan kerjanya, beralih menuduh bahwa temanya tersebut
mencoba merayu dirinya.
3. Regresi
Mencegah fikiran yang mnyakitkan / membahayakan masuk kealam sadar
misalnya seorang anak yang sangat benci kepada orang tuanya yang tidak
disukainya , akan tetapi menurut ajaran yang diterimanya sejak kecil bahwa
membenci oang tuanya merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk oleh tuhan
sehingga persaan benci itu ditekanya dan akhirnya dapat dilupakan.
4. Reaksi formal
Mencegah keinginan yang berbahaya bila diekspresikan dengan melebih-lebihkan
sikap dan prilaku yang berlawanan dengan mengguakanya sebagai rintangan,
misalnya seorang wanita yang tertarik kepada temanya suaminya akan
memperlakukan orang tu dengan sikap yang kasar.
5. Displacement
Melepaskan perasaan yang tertekan biasanya bermusuhan, pada objek yang tidak
begitu berbahaya yang pada mulanya yang mengakibatkan emosi, misalnya
seorang anak yang berumur 4 tahun marah karena ia barusaja mendapatkan
hukuman dari ibunya karena menggambar di dinding rumahnya.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA
A. Identitas Klien
Nama : Tn. Candra Lela
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Status : Belum Kawin
Alamat : Jl. Perumdam setia 3
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penkes selama 60 menit, keluarga klien dapat mengetahui dan
memahami tentang perilaku kekerasan serta mampu merawat klien
2. Tujuan khusus
Setalah mengikuti penkes selama 60 menit keluarga klien mampu:
a. Mengetahui penyebab, tanda dan gejala dan akibat perilaku kekerasan
b. Merawat klien dengan perilaku kekerasan
c. mengetahui cara merawat klien dengan resiko perilaku kekerasan sesuai
dengan yang sudah dilatih oleh perawat.