Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL HOME VISIT

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

  

DISUSUN OLEH
Dea Amanda Aviliani Rahman S.Tr.Kep

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ns. Encik Putri Komalasari, M.Kep., Sp.Kep.,J Ns. Nimas.,S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS JURUSAN


KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES
BENGKULU TAHUN AKADEMIK 2019/2020
PRE PLANING HOME VISIT

A.    Latar belakang
Cita-cita bangsa indonesia dan tujuan nasional Indonesia adalah untuk
melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpa darah Indonesia dan untuk
menujukan kesejahteraan umum yang berarti mewujudkan suatu tingkat
kehidupan masyarakat secara optimal dan memenuhi dasar manusia termasuk
kesehatan.
Kesehatan jiwa bagi integral dan upaya kesehatan bertujuan untuk
mencapai kondisi yang memungkinkan perkembangan jiwa yang sehat secara
optimal baik intelektual maupun emosional melaluli kesehatan, kerja, lingkungan
keluarga serta dalam lingkungan masyarakat ( Depkes 2006 ).
Dalam rangka meningklatkan kesehatan pelayanan keperawatan kepada
klien yang mengalami gangguan jiwa. Dukungan dari pihak keluaraga merupakan
unit yang paling dekat dengan klien dengan gangguan jiwa kepada keluarga
mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh klien dan mencegah terjadinya
kekambuhan.

B.     Identitas pasien :
Nama : Tn. Candra Lela
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Perumdam Setia 3
Penanggung  jawab  
Nama : Ny. Een
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat                      : Jl. Perumdam setia 3

C. Tujuan
1.      Tujuan umum
Untuk melengkapi dan mengklarifikasi data yang didapat dari klien serta
melakukan asuhan keperawatan, yaitu memberi penyuluhan kesehatan jiwa
kepada keluarga khususnya keperawatan yang dihadapi klien
2.      Tujuan khusus
a.       Mengidentifikasikan riwayat kesehatan klien yaitu :
 Riwayat penyakit yang diderita klien baik sebelum maupun sesudah
dirawat di RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu.
 Mengidentifikasikan riwayat kesehatan keluarga, apakah ada yang
menderita gangguan jiwa
 Mengidentifikasi tentang klien, apakah klien memempunyai masalah
dalam keluarga, lingkungan, masyarakat tempat kerja
b.    Mengkaji masalah keluarga dalam merawat klien dengan  resiko perilaku
kekerasan
c.    Megkaji penyebab, tanda dan gejala dan akibat perilaku kekerasan
d.   Memberikan pendidikan kesehatan cara merawat klien dengan resiko perilaku
kekerasan
e.    Memberikan penkes dalam rangka persiapan klien pulang

C.    Pelaksanaan kegiatan
Hari : Sabtu, 24 Agustus 2019
Waktu : Pukul 10.00 WIB
Tempat : Jl. Perumdam setia 3
Petugas : Dea Amanda Aviliani Rahman
Petugas yang melakukan home visit adalah mahasiswa Program Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Bengkulu  Tahun 2019 sedang praktik klinik di RSKJ
Soepropto Provinsi Bengkulu yaitu Dea Amanda Aviliani Rahman, S.Tr.Kep

D.    Strategi pelaksana
1.      Perkenalan
      Menyebutkan nama, asal pendidikan dan tujuan
      Menanyakan identitas keluarga
2.      Intervensi
a.       Mengidentifikasi riwayat kesehatan klien, yaitu :
 Riwayat penyakit yang diderita klien baik sebelum maupun sesudah
dirawat di RSJK Soepropto Provinsi Bengkulu.
 Mengidentifikasi riwayat kesehatan keluarga, apakah ada yang lain
menderita gangguan jiwa.
 Mengidentifikasi tentang klien pakah klien mempunyai masalah dalam
keluarga, lingkungan, masyarakat, tempat kerja.
b.      Mengklarifikasi data yang di dapat dari klien dan keluarga.
c.       Identifikasi masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien
d.      Jelaskan tentang perilaku kekerasan: penyebab, akibat, cara merawat,
e.       Latih cara merawat klien dengan resiko perilaku kekerasan
f.       Rencana tindak lanjut keluarga.
3.      Evaluasi
 Keluarga dapat menyebutkan riwayat kesehatan
  Keluarga dapat menyebutkan masalah yang dihadapi dalam merawat klien
dengan resiko perilaku kekerasan
 Keluarga dapat mempraktekkan cara merawat klien dengan resiko perilaku
kekerasan
 Keluarga dapat mengungkapkan rencana tindak lanjut untuk klien:
menjenguk klien, persiapan klien pulang, merawat klien dengan resiko
perilaku kekerasan dirumah sesuai dengan cara merawat yang telah di
ajarkan oleh perawat (teknik napas dalam, tepuk bantal kasur, patuh
minum obat secara teratur, latih secara verbal dan spiritual.
SATUAN PEMBELAJARAN ( SATPEL)

Pokok bahasan : Resiko Perilaku Kekerasan


Sub pokok bahasan : Resiko Perilaku Kekerasan
Sasaran : Keluarga Tn.Candra Lela
Hari/ tgl : Sabtu, 24 Agustus 2019
Waktu : 10.00 WIB

A.    Tujuan
1.      Tujuan instruksi umum 
Setelah mengikuti penkes keluarga selama 60 menit, keluarga klien dapat
mengetahui dan memahami tentang perilaku kekerasan.
2.      Tujuan instruksional khusus
Setalah mengikuti penkes keluarga klien dapat:
a.       Menyebutkan kembali pengertian perilaku kekerasan
b.      Menyebutkan kembali penyebab perilaku kekerasan
c.       Menyebutkan kembali tanda dan gejala perilaku kekerasan
d.      Menyebutkan kembali situasi yang dapat menimbulkan perilaku kekerasan
e.       Menyebutkan kembali Akibat dari perilaku kekerasan
f.       Mengetahui cara merawat pasien dengan perilaku kekerasan     

B.     Metode
1.      Ceramah
2.      Diskusi

C.    Media
1.      Leaflet

Tahap Kegiatan pemberi materi Kegiatan sasaran Media


Orientasi       Salam terapeutik Menjawab salam
Assalammualaikum..
selamat siang Pak, Memperhatikan
Bu..perkenalkan nama saya
Dea Amanda, saya
mahasiswa profesi
Ners. saya yang merawat
adik bapak, Tn.Candra
diruang murai A RSKJ
Soeprapto provinsi
Bengkulu selama 2 minggu
ini, tujuan saya kesini
adalah untuk menjelaskan
mengenai masalah
keperawatan yang dialami Menjawab pertanyaan
oleh Tn.C".
"Boleh saya tahu, nama
bapak / ibu siapa ? biasa Menjawab pertanyaan
dipanggil siapa ?.
Memeperhatikan
      Evaluasi/validasi
Benarkah ini rumah
keluarganya Tn.C?
      Kontrak Topik: Begini pak
tujuan saya ke rumah
bapak adalah Untuk
melengkapi dan
mengklarifikasi data yang
didapat dari Tn.C serta
melakukan asuhan Menjawab pertanyaan
keperawatan, yaitu
memberi penyuluhan Memperhatikan
kesehatan jiwa kepada
keluarga khususnya
keperawatan yang
dihadapi oleh Tn.C.
Bagaimana pak apakah Menjawab pertanyaan
Bapak menyetujuinya?
      Kontrak waktu: baiklah
pak kalau bapak setuju
kira-kira bapak ada waktu
berapa lama untuk
berbincang-bincang
dengan saya?Bagaimana
kalau satu jam, apakah Menjawab pertanyaan
bapak setuju?
      Kontrak tempat: Dimana
kita akan berbincang- Leaflet
bincang pak?..baiklah.

Fase Kerja Apakah bapak dan


keluarga mempunyai
masalah dalam
merawat Tn.C? Apa saja Menjawab pertanyaan
masalah dan kendalanya
pak? Bisa bapak
ceritakan?.o.. seperti itu.
Setelah saya
mendengarkan apa yang Memperhatikan
bapak ceritakan dan dari Leaflet
hasil pengkajian selama di Memperhatikan
RSKJ Soeprapto Provinsi
Bengkulu bahwa Tn.C
mempunyai resiko perilaku
kekerasan. Jadi saya akan
menjelaskan tentang Leaflet
perilaku kekerasan yang
dialami oleh Tn.C.
Sebelumnya Ini pak saya
punya leafletnya silahkan
Bapak Lihat.. jadi begini
pak yang dimaksud dengan
perilaku kekerasan itu
adalah suatu keadaan
dimana seorang individu
mengalami perilaku yang
dapat melukai secara fisik
baik terhadap diri sendiri,
lingkungan dan orang lain.
Dimana penyebab dari
perilaku kekerasan itu
banyak pak diantaranya
genetik, psikologi, dari
dalam diri klien misalnya
keputusasaan dimana
seorang individu tidak
mampu menghadapi suatu
masalah yang dihadapinya
dan tidak bisa menemukan
pemecahan atas masalah
yang dialaminya. Perilaku
kekerasan juga bisa
disebabkan oleh
lingkungan misalnya
kehilangan orang yang
dicintainya dll. Untuk
tanda gejalanya sperti
muka merah, tangan
mengepal, rahang
mengatup, mata melotot.
Ya seperti itu pak.. Leaflet
sebelumnya apakah bapak
mempunyai pertanyaan?
baiklah pak saya akan Memperhatikan
melanjutkan penjelasannya
akibat dari Perilaku
kekerarasan adalah selain
dapat merugikan diri
sendiri, lingkungan
maupun orang lain. Nah Menjawab pertanyaan
itulah pak sekilas tentang Memperhatikan
perilaku kekerasan.
Apakah bapak masih
bingung? Silahkan bapak
tanyakan jika di leaflet
masih ada yang bapak
belum mengerti.
Untuk mengendalikan atau
mengontrol rasa marah itu
ada beberapa cara pak
yaitu: dengan cara teknik
napas dalam yaitu
apabila Tn.C sudah
mempunyai gejala-gejala Leaflet
ingin marah maka keluarga Memperhatikan
menganjurkan untuk
menarik napas dalam-
dalam lewat hidung tahan
sebentar lalu hembuskan
lewat mulut.(di praktikkan
oleh perawat) selanjutnya
dengan cara , tepuk
bantal / kasur, apabila Tn.C
sudah marah-marah
anjurkan dia untuk
melampiaskannya dengan Menjawab pertanyaan
cara memukul bantal atau Memperhatikan
kasur. Setelah Tn.C bisa
mengontrol marah dengan Menjawab pertanyaan
tarik napas dalam dan
tepuk bantal kasur maka
keluarga perlu
mengajarkan secara verbal
seperti meminta dengan
baik, menolak dengan baik,
mengungkapkan dengan
baik. Bagaimana pak
apakah ada yang perlu
bapak tanyakan?
selanjutnya cara
mengontrol marah secara
spiritual seperti berdo’a
dan Sholat. Apakah selama
dirumah Tn.C
melaksanakan sholat pak?
Sholat juga dapat
meredakan rasa marah, jadi
keluarga bisa mengejarkan
atau mengajak klien untuk
melaksanakan solat.
Cara mengontrol marah
selanjutnya adalah dengan
cara minum obat secara
teratur. Disini peran Menjawab pertanyaan
keluarga sangat berperan
dalam mengawasi klien
untuk minum obat secara
teratur apabila klien telah
pulang ke rumah. Keluarga
harus memperhatikan
prinsip 5 B. Benar obat,
benar pasien, benar cara,
benar waktu, benar dosis
pak.(perawat menjelaskan Menjawab pertanyaan
satu persatu prinsip 5 B).
Bagaimana pak bisakah
nanti keluarga
mempraktekkan cara
merawat Tn.C  dengan Menjawab pertanyaan
RPK. Ya.. baik pak. Kalau
keluarga akan
mencobanya.
Terminasi Evaluasi respon keluarga
terhadap tindakan Menjawab pertanyaan
keperawatan
     Evaluasi klien (subyektif)
Bagaimana perasaan bapak
setelah berbincang-bincang
tentang  Tn.C  dengan saya Menjawab pertanyaan
pak?
     Evaluasi perawat (objektif)
Apakah bapak sudah
mengetahui apa itu pk,
penyebab, tanda gejala dan
akibat pk?
Bisakah keluarga
membantu Tn.C
mengontrol marahnya
dengan lima cara yang
telah di ajarkan?
Rencana Tindak Lanjut
Jadi bagaimana pak adakah
keinginan keluarga untuk Menjawab pertanyaan
mengunjungi Tn.C ke RSJ,
karena saat
ditanyakan Tn.C menjawab
jarang sekali di kunjungi
oleh keluarganya. Tn.C
sangat membutuhkan
dukungan keluarga untuk
menunjang proses
kesembuhan karena yang
paling mengerti klien dan
paling dekat dengan klien
adalah keluarganya pak..
Apabila Tn.C sudah pulang
kerumah maukah keluarga
merawat Tn.C serta
membantu Tn.C dalam
mengontrol marah dengan
car yang telah di ajarkan
oleh perawat.
Baiklah pak karena waktu
sudah habis. Saya permisi
dulu..selamat sore pak

D.    Evaluasi
a.       Keluarga dapat mengetahui pengertian perilaku kekerasan
b.      Keluarga dapat mengetahui penyebab perilaku kekesan
c.       Keluarga dapat mengetahui tanda dan gejala perilaku kekesan
d.      Keluarga dapat mengetahui akibat perilaku kekesan
e.     Keluarga dapat mengetahui cara perawatan dirumah
TEORI PERILAKU KEKERASAN

A.    PENGERTIAN
Perilakukekerasan merupakan respon terhadap strtesor yang dihadapi oleh
sesorang yang di tunjukan dengan perilaku aktual melakukan kekrasan,baik pada
diri sendiri, orang lain maupun lignkungan, secara verbal maupun nonverbal ,
bertujuan untuk melukai orang lain secara fisik maupun psikologis
( Berkoitz,2000 )
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seorang individu
mengalami perilaku yang dapat melukai secara fisik baik terhadap diri sendiri atau
orang lain ( Towsend,1998 ).

B.     TANDA DAN GEJALA


Perawat dapat mengidentifikasi dan mengobservasi tanda dan gejala prilaku
kekrasan  :
1.    Fisik
a.    Muka merah dan tegang
b.    Mata melotot / pandangan tajam
c.    Tangan mengepal
d.   Rahang mengatuk
e.    Wajah merah dan tegang
f.     Postur tubuh kaku
g.    Jalan mundar- mandir
2.    Verbal
a.    Bicara kasar
b.    Suara tinggi, membetakan atau berteriak
c.    Mengancam secara verbal atau fisik
d.   Mengupat dengan kata-kata kotor
e.    Suara keras
f.     Ketus
3.    Perilaku
a.    Melempar atau mumukul badan orang lain
b.    Menyerang orang lain
c.    Melukai diri sendiri / orang lain
d.   Merusak lingkungan
e.    Amuk / agresip
4.    Emosi
Tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa terganggu, dendam dan jengkel,
tidak berdaya, bermusuhan, ingin berkelahi, menyalahkan dan menuntut.
5.    intelektual
Mendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasisme.
6.    Spiritual
Merasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengeritik pendapat orang lain,
menyinggung perasaan orang lain, tidak peduli dan kasar.
7.    Sosial
Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.
8.    Perhatian
Bolos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.
      Tingkatan
Adapun tingkatan perilaku kekerasan yaitu :
a.    Koping keluarga
b.    Infiktif proses terapi
c.    Berduka disfungsional
d.   Gangguan harga diri kronis
e.    Isolasi sosial
f.     Perubahan persepsi sensori halusinasi
g.    Perilaku kekerasan risiko tinggi mencederai orang lain.

C.  RENTANG RESPON
Perilaku kekerasan merupakan sutu rentang emosi dan ungkapan kemarahan
yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik. Kemarahan  tersebut merupakan suatu
bentuk komunikasi dan proses penyampaian pesan dari individu, orang yang
mengalami kemarahan sebenarnya ingin menyampaikan pesan bahwa ia tidak
setuju, tersinggung, merasa tidak dianggap merasa tidak turut atau di remehkan.
Rentang respon kemarahan individu di mulai dari respons normal pada pada
respons sangat tidak normal.

D.  FAKTOR PREDISPOSISI
1.    Teori biologik
o Neorologi faktor berbagai komponen dari sistem syaraf mempunyai peran
memfasilitasi atau menghambat rangsangan dan pesan-pesan yang akan
memengaruhi sifat agresif.
o Genetik faktor adanya faktor gen yang diturunkan melalui orang tua
menjadi potensi prilaku agresif . Menurut Rizuop Murakami ( 2007 ).
dalam gen manusia terdapat dormant  ( potensi ) agresif yang sedang tidur
dan akan bangun jika terstimulasi  oleh faktor eksternal.
o Cyrcardian Rhytm ( irama sirkardian tubuh ), memegang peran pada
individu . menurut penelitian pada jam-jam tertentu manusia mengalami
peningkatan cortisol terutama pada jam-jam sibuk seperti menjelang jam
masuk kerja dan menjelang berakhirnya pekerjaan sekitar  jam  9 dan jam
13. pada jam tertentu orang mudah berstimulasi dan bersifat agresif.
o Biocemistry factor ( faktor biokimia tubuh ) seperti neorotransmiter di
otak sangat berperan dalam penyampaian informasi melalui sistem
pesyarafan dalam tubuh, adanya stimulasi dari luar tubuh yang di anggap
mengancam atau membahayakan akan di hantar melalui impuls
neurotransmiter ke otak dan meresponya melalui serabut eferent.
o Brain area disorder, gangguan pada sistem limbik dan lobus temporal ,
syndrom otak organik, tumor otak, trauma otak, penyakit ensepalitis,
epilepsi ditemukan sangat berpengaruh terhadap prilaku agresif dan tindak
kekerasan.
2.    Teori psikologik
1) Teori Psikoanalisa agrrsivitas dan kekerasan adapat dipengaruhi oleh
riwayat tumbuh kembang seseorang. teori ini menjelaskan bahwa adanya
ketidakmampuan fase oral antara usia 0-2 tahun dimana anak tidak
mendapat kasih sayang dan pemenuhan air susu yang cukup cenderung
mengembangkan sikap agresif adn bermusuhan setelah dewasa sebagai
kompensasi adanya ketidakpercayaan pada lingkungan.
2)  imitatio, modeling and information processyng theory, menurut teori ini
prilaku kekerasan bisa berkembang dalam lingkungan yang mneolelir
kekerasan .
3) Learnyng theory, prilaku kekerasan merupakan hasil belajar individu
terhadap lingkungan terdekatnya. ia mengamati bagaimana respon ayah
saat menerima kekecewaan dan bagai mana respon ibu saat marah.
4)  Teori sosiokultural, Dalam budaya tertentu seperti rebutan berkah ,
rebutan uang receh, sesaji atau kotoran kerbau di keratin, serta ritual-ritual
yang enderung mengarah kepada kemusyrikan secara tidak langsung terus
memupuk sikap agresif dan ingin menang sendiri. 
E.  FAKTOR PRESIPITASI
Secara umum seseorang akan bersespon dengan marah apabila dirinya
sedang terancam, ancaman tersebut dapat berupa injuri secara psikis / lebih di
kenal dengan ancaman terhadap konsep diri seseorang ketika seorang merasa
terancam mungkin dia tidak menyadari sama sekali apa yang menjadi sumber
kemarahanya oleh karena itu baik perawat maupun klien harus bersama-sama
mendetifikasinya , ancaman dapat berupa internal contohnya : merasa gagal dalam
bekerja, merasa kehilangan seseorang yang di cintai, dan ketakutan tentang
penyakit yang di derita.
            Bila dilihat dari sudut pandang perawat, klien maka factor yang
mencetuskan terjadinya prilaku kekerasan terbagi @ yaitu :
1. Klien : kelemahan fisik , keputusasaan ,ketidak berdayaan, kurang percaya
diri.
2.  Lingkungan : rebut , kehilangan orang atau objek yang berbahaya , konflik
intraksi social, keritikan yang mengarah pada penghinaan, situasi lingkungan
yang tidak mendukung

F.       MEKANISME KOPING
1.      Soglamasi
Menerima suatu sasaran mengganti yang mulia , artinya dimata masyarakat untuk
suatu dorongan yang mengalami hambatan penyaluran secara normal .
2.      Proyeksi
Menyalahkan orang lain mengenai kesukaran / keinginan yang tidak baik ,
misalnya seorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia mempunyai perasaan
yang seksual terhadap rekan kerjanya, beralih menuduh bahwa temanya tersebut
mencoba merayu dirinya.
3.      Regresi
Mencegah fikiran yang mnyakitkan / membahayakan masuk kealam sadar
misalnya seorang anak yang sangat benci kepada orang tuanya yang tidak
disukainya , akan tetapi menurut ajaran yang diterimanya sejak kecil bahwa
membenci oang tuanya merupakan hal yang tidak baik dan dikutuk oleh tuhan
sehingga persaan benci itu ditekanya dan akhirnya dapat dilupakan.
4.      Reaksi formal
Mencegah keinginan yang berbahaya bila diekspresikan dengan melebih-lebihkan
sikap dan prilaku yang berlawanan dengan mengguakanya sebagai rintangan,
misalnya seorang wanita yang tertarik kepada temanya suaminya akan
memperlakukan orang tu dengan sikap yang kasar.
5.      Displacement
Melepaskan perasaan yang tertekan biasanya bermusuhan, pada objek yang tidak
begitu berbahaya yang pada mulanya yang mengakibatkan emosi, misalnya
seorang anak yang berumur 4 tahun marah karena ia barusaja mendapatkan
hukuman dari ibunya karena menggambar di dinding rumahnya.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
PADA KELUARGA

A.    Identitas Klien
Nama : Tn. Candra Lela
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Status : Belum Kawin
Alamat : Jl. Perumdam setia 3
B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Setelah mengikuti penkes selama 60 menit, keluarga klien dapat mengetahui dan
memahami tentang perilaku kekerasan serta mampu merawat klien
2.      Tujuan khusus
Setalah mengikuti penkes selama 60 menit keluarga klien mampu:
a.    Mengetahui penyebab, tanda dan gejala dan akibat perilaku kekerasan
b.    Merawat klien dengan perilaku kekerasan
c.    mengetahui cara merawat klien dengan resiko perilaku kekerasan sesuai
dengan yang sudah dilatih oleh perawat.

C.    Rencana Tindakan Keperawatan


1.      Orientasi
1.      Salam Terapeutik :
Assalammualaikum.. selamat siang Pak, Bu..perkenalkan nama saya Dea
Amanda, saya mahasiswa profesi Ners., saya yang merawat adik bapak/ibu,
Tn.Candra diruang Murai A RSKJ Soeprapto Provinsi  Bengkulu
selama 2 minggu ini, tujuan saya kesini adalah untuk menjelaskan mengenai
masalah keperawatan yang dialami oleh Tn.Candra".
"Boleh saya tahu, nama bapak / ibu siapa ? biasa dipanggil siapa ?.
2.      Evaluasi / Validasi :
Benarkah ini rumah keluarganya Tn.Candra?
3. Kontrak  Topik:
" Begini pak tujuan saya ke rumah bapak adalah Untuk melengkapi dan
mengklarifikasi data yang didapat dari Tn.Candra serta melakukan asuhan
keperawatan, yaitu memberi penyuluhan kesehatan jiwa kepada keluarga
khususnya keperawatan yang dihadapi oleh Tn.Candra. Bagaimana pak apakah
Bapak menyetujuinya?
           Tempat     : " Dimana kita akan berbincang-bincang pak?..baiklah.
Waktu       : " baiklah pak kalau bapak setuju kira-kira bapak ada waktu berapa
lama untuk berbincang-bincang dengan saya?Bagaimana kalau satu jam, apakah
bapak setuju?? "
2.      Fase kerja
"Apa masalah yang Bp/ibu hadapi dalam merawat Tn.Candra  ? Apa yang sudah
dilakukan ? ""Apakah bapak dan keluarga mempunyai masalah dalam
merawat Tn.Candra? Apa saja masalah dan kendalanya pak? Bisa bapak
ceritakan?.o.. seperti itu. Setelah saya mendengarkan apa yang bapak ceritakan
dan dari hasil pengkajian selama di RSKJ Soeprapto Provinsi Bengkulu
bahwa Tn.Candra mempunyai resiko perilaku kekerasan. Jadi saya akan
menjelaskan tentang perilaku kekerasan yang dialami oleh Tn.Candra.
Sebelumnya Ini pak saya punya leafletnya silahkan Bapak Lihat.. jadi begini pak
yang dimaksud dengan perilaku kekerasan itu adalah suatu keadaan dimana
seorang individu mengalami perilaku yang dapat melukai secara fisik baik
terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain. Dimana penyebab dari perilaku
kekerasan itu banyak pak diantaranya genetik, psikologi, dari dalam diri klien
misalnya keputusasaan dimana seorang individu tidak mampu menghadapi suatu
masalah yang dihadapinya dan tidak bisa menemukan pemecahan atas masalah
yang dialaminya. Perilaku kekerasan juga bisa disebabkan oleh lingkungan
misalnya kehilangan orang yang dicintainya dll. Untuk tanda gejalanya sperti
muka merah, tangan mengepal, rahang mengatup, mata melotot. Ya seperti itu
pak.. sebelumnya apakah bapak mempunyai pertanyaan? baiklah pak saya akan
melanjutkan penjelasannya akibat dari Perilaku kekerarasan adalah selain dapat
merugikan diri sendiri, lingkungan maupun orang lain. Nah itulah pak sekilas
tentang perilaku kekerasan. Apakah bapak masih bingung? Silahkan bapak
tanyakan jika di leaflet masih ada yang bapak belum mengerti.
Untuk mengendalikan atau mengontrol rasa marah itu ada beberapa cara
pak yaitu: dengan cara teknik napas dalam yaitu apabila Tn.Candra sudah
mempunyai gejala-gejala ingin marah maka keluarga menganjurkan untuk
menarik napas dalam-dalam lewat hidung tahan sebentar lalu hembuskan lewat
mulut.(di praktikkan oleh perawat) selanjutnya dengan cara , tepuk bantal kasur,
apabila Tn.Candra sudah marah-marah anjurkan dia untuk melampiaskannya
dengan cara memukul bantal atau kasur. Setelah Tn.Candra bisa mengontrol
marah dengan tarik napas dalam dan tepuk bantal kasur maka keluarga perlu
mengajarkan secara verbal seperti meminta dengan baik, menolak dengan baik,
mengungkapkan dengan baik. Bagaimana pak apakah ada yang perlu bapak
tanyakan? selanjutnya cara mengontrol marah secara spiritual seperti berdo’a dan
Sholat. Apakah selama dirumah Tn.Candra  melaksanakan sholat pak? Sholat juga
dapat meredakan rasa marah, jadi keluarga bisa mengejarkan atau mengajak klien
untuk melaksanakan solat.
“Cara mengontrol marah selanjutnya adalah dengan cara minum obat secara
teratur. Disini peran keluarga sangat berperan dalam mengawasi klien untuk
minum obat secara teratur apabila klien telah pulang ke rumah. Keluarga harus
memperhatikan prinsip 5 B. Benar obat, benar pasien, benar cara, benar waktu,
benar dosis pak.(perawat menjelaskan satu persatu prinsip 5 B).
“Bagaimana pak bisakah nanti keluarga mempraktikkan cara
merawat Tn.Candra dengan RPK?. Ya.. baik pak. Kalau keluarga akan
mencobanya
3.      Terminasi:
1.      Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (Subjektif):
" Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang-bincang
tentang Tn.Candra dengan saya pak?
Evaluasi perawat (Objektif):
" Apakah bapak sudah mengetahui apa itu pk, penyebab, tanda gejala dan akibat
pk?
”Bisakah keluarga membantu Tn.Candra mengontrol marahnya dengan lima cara
yang telah di ajarkan?
4.     Tindak lanjut keluarga
"Jadi bagaimana pak adakah keinginan keluarga untuk mengunjungi Tn.Candra ke
RSJ?, karena saat ditanyakan Tn.Candra menjawab jarang sekali di kunjungi oleh
keluarganya. Tn.Candra sangat membutuhkan dukungan keluarga untuk
menunjang proses kesembuhan karena yang paling mengerti klien dan paling
dekat dengan klien adalah keluarganya pak..
“Apabila Tn.Candra sudah pulang kerumah maukah keluarga merawat Tn.Candra
serta membantu Tn.Candra dalam mengontrol marah dengan cara yang telah di
ajarkan oleh perawat.
Mengetahui,
Koordinator Pembimbing Koordinator Klinik

(Ns. Arif Budi Hermawan, S.Kep) (Ns. Nimas, S.Kep)


Mengetahui Setuju, Mahasiswa Profesi Ners
Ketua RT/RW Keluarga Pasien Home Visite

(...........................................) (.......................................) (Dea Amanda AR, S.Tr.kep)

Anda mungkin juga menyukai