Anda di halaman 1dari 10

RANGKAIAN ELEKTRONIKA

BODY ALARM

NAMA KELOMPOK :

1. ANNISA FITRIA S. (18050874007)


2. ACHMAD MUKLIS M. (18050874012)
3. ADE PUTRI RAHMADIANTI (18050874035)
4. IVAN FAHREZI P. (18050874039)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
S1 TEKNIK ELEKTRO
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada jaman sekarang ini sering terjadi kasus pencurian, tidak menutup
kemungkinan bahwa pencurian itu di lakukan dengan mendobrak pintu rumah
atau jendela rumah, terhadap rumah yang tidak ada penghuninya atau
penghuninya sedang tidur. Untuk mengatasi hal tersebut muncul teknologi
terbaru yaitu body alarm. Dengan body alarm ini penghuni yang sedang tidur
bisa mendengar alarm, bila ada orang yang tidak dikenal masuk dengan paksa,
apabila penghuni sedang keluar, tetangga terdekat akan mendengar alarm bila
ada orang yang tidak dikenal berusaha untuk masuk dengan paksa.
Body alarm bukan hanya untuk mengatasi kasus pencurian di rumah tetapi
bias juga di pakai untuk mengawasi anak-anak di bawah umur yang mencoba
kabur dari rumah tanpa seizin orang tua saat malam hari. Tetapi body alarm
ini sangat jarang dijumpai di Indonesia karena banyak warga Indonesia yang
tidak menyadari pentingnya manfaat dari body alarm. Padahal body alarm
adalah cara yang efisien untuk menambahkan keamanan pada rumah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari Body Alarm ?
2. Apa saja kegunaan dari Body Alarm ?
3. Bagaimana cara kerja Body Alarm ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari body alarm ?

C. TUJUAN
1. Untuk mendeskripsikan definisi body alarm.
2. Untuk mendeskripsikan kegunaan dari body alarm.
3. Untuk mendeskripsikan cara kerja dari body alarm.
4. Untuk mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan dari body alarm.
D. MANFAAT
1. Menghindari maling agar tidak masuk ke dalam rumah.
2. Mencegah maling merusak pintu / jendela rumah.
3. Mengawasi anak-anak dibawah umur supaya tidak keluar rumah pada
malam hari tanpa se-izin orang tua.

E. BATASAN MASALAH

Batasan masalah pada Tugas Rangkaian Elektronika diantaranya :

1. Alat ini tidak bisa bekerja jika salah satu transistor tidak berfungsi
2. Baterai tetap harus ada dayanya agar alat ini tetap berjalan
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Dasar Teori

Body alarm adalah jenis alarm yang aktif ketika ada seseorang yang
berusaha masuk dengan paksa lewat pintu ataupun jendela. Body alarm ini
menggunakan prinsip grounding tidak menggunakan sensor apapun. Peng-
groundingan ini menggunakan perantara transistor dan diperkuat dengan lilitan
dari kuningan dan LED ( light emiting diode) digunakan sebagai indicator bahwa
rangkian itu berfungsi atau tidak. Transistor yang dipakai adalah tipe NPN,
sebelum itu transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Pada umumnya transistor memiliki 3
terminal, yaitu basis (B), emitor (E), dan kolektor (C). Tegangan yang di satu
terminalnya misalnya emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan
yang lebih besar daripada arus input basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus
output kolektor.

LED merupakan semikonduktor kompleks yang dapat mengkonversi


energi listrik menjadi cahaya. LED dapat memancarkan cahaya yang disebabkan
dengan penggunana dopping dalium, arsenik, dan phosphorus. LED memiliki
bentuk yang menyerupai bohlam (bola lampu) yang bentuknya kecil serta dapat di
rangkai dengan mudah ke dalam beberapa perangkat elektronik. Maka dari itu,
saat ini LED yang kecil banyak digunakan sebagai lampu penerangan dalam LCD
TV.

2.2 Komponen dan Fungsinya Pada Rangkaian

1. Transistor NPN
Penulis menggunakan Transistor NPN tipe 2N3053. NPN adalah salah
satu tipe transistor yang mengalirkan arus negatif dan positif sebagai
biasnya. Kaki kolektor NPN terhubung dengan tegangan positif.
Transistor NPN yang bekerja atau mengalirkan arus negatif dari emitor
menuju kolektor. Emitor berperan sebagai input sedangkan kolektor
berperan sebagai output jika transistor tersebut diberikan arus positif pada
basisnya. Fungsi transistor NPN pada alat body alarm adalah untuk
grounding. Prinsip kerja dari transistor NPN yaitu arus mengalir dari
kolektor ke emitor apabila basisnya dihubungkan ke ground (negatif).
Mengalirnya arus dari basis harus lebih kecil dari pada mengalirnya arus
yang mengalir dari kolektor ke emitor, maka dari itu, oin basis
dipasangkan sebuah resistor.
2. Kawat tembaga
Kawat tembaga adalah salah satu media transmisi yang biasanya berbentuk
kabel. Fungsi kawat tembaga penangkapan atau pemerkuat proses
grounding ( atau sebagai transmisi waktu grounding).
3. LED
Light Emitting Diode adalah semikonduktor yang dapat mengubah energi
listrik menjadi cahaya. LED terdiri dari chip semikonduktor yang di
doping sehingga menimbulkan junction P dan N. LED hanya bisa
mengalirkan arus yang rendah yaitu makmal 20 Ma, sehingga LED harus
dipasangkan resistor sebagai pemabatas arus agar LED tidak rusak. LED
mempunyai beberapa warna cahaya berdasarkan komposisi material
semikonduktor, seperti : inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet. LED
memiliki bentuk seperti bohlam kecil yang mudah di rangkaikan di
beberapa perangkat elektronik. Tetapi LED berbeda dengan lampu pijar,
karena LED tidak membutuhkan pembakaran filamen yang menhasilkan
cahaya namun tidak menimbulkan panas. LED mempunai simbol dan
bentuk seperti gambar berikut :

Fungsi LED sebagai indicator. Cara kerja LED hampir sama dengan dioda
yaitu mereka sama – sama mempunyai dua kutub yaitu kutub positif dan
kutub negaif. LED memancarkan cahaya jika dialiri forward bias dari
anoda menuju katoda.
4. Baterai Alkaline 15 volt
Baterai merupakan sumber energi yang dapat mengkonversi energi kimia
yang disimpannya menjadi energi listrik yang dapat digunakan beberapa
perangkat elektronik. Baterai terdiri dari terminal positif (Katoda),
terminal negatif (Anoda), dan elektrolit yang berfungsi sebagai
penghantar. Baterai dibagi menjadi 2 jenis yakni baterai primer (single use
battery) yang dapat dipakai hanya sekali dan baterai sekunder
(rechargeable battery) yang dapat diisi ulang. Fungsi baterai sebagai
sumber daya.
5. Buzzer Listrik
Buzzer listrik merupakan salah satu komponen elektronik yang bisa
merubah sinyal listrik menjadi getaran suara. Komponen ini, umunya
digunakan sebagai perangkat audio pada rangkaian anti-maling, bel rumah,
alarm jam tangan, dll. Kelebihan dari alat ini adalah harganya relatif
terjangkau, beratnya lebih ringan, serta lebih mudah digabungkan pada
rangkaian elektronika lainnya.
Cara kerjanya adalah tegangan yang diberikan ke buzzer listrik akan
menimbulkan gerakan mekanis, gerakan tersebut diubah menjadi bunyi
yang dapat didengar oleh manusia dengan menggunakan resonator.

2.3. Software

Dalam rangkaian ini penulis menggunakan aplikasi proteus v8.7


pembuatan prototype body alarm. Tujuan kami menggunakan proteus tipe ini
karena memiliki kecepatan tinggi dalam membangun dukungan desain.

Proteus adalah gabungan dari 2 program yakni ARES dan ISIS, dengan
penggabungan kedua program tersebut, maka skematik rangkaian elektronika
yang dialkukan oleh ISIS dapat dirancang serta disimulasikan serta dibuat menjadi
layout PCB oleh ARES. Proteus sangat bermanfaat untuk membuat desain
rangkaian mikrokontroler dan belajar elektronika seperti : dasar - dasar
elektronika dan mikrokontroler.

 Fitur – fitur dari Proteus :


1. Mempunyai kemampuan untuk mensimulasikan hasil rancangan
digital, analog maupun keduanya.
2. Mendukung pembuatan PCB yang di update secara langsung dari
program ISIS ke program PCB-ARES
3. Mempunyai kemampuan menampilkan beberapa jenis analisis
secara grafis contohnya : trancient, noise, frekuensi, distorsi, dll.
4. Mendukung open architecture yang dapat memasukkan program
seperti ; C++ atau arduino
5. Mendukung simulasi berbagai jenis microcontroller.

 Fitur – fitur ISIS :


1. Pengoperasiannya dapat dilakukan di Windows 98/XP/7 sampai
versi terbaru
2. Membantu fasilitas interkoneksi dengan program pembuat PCB-
ARES
3. Otomatis routing dan mempunyai fasilitas penempatan serta
penghapusan dot
4. Membantu perencanaan beberapa jenis bus dan komponen-
komponen pin, port modul, dan jalur.
5. Adanya fasilitas untuk menambahkan package dari komponen
yang belum didukung.

 Fitur – fitur ARES :


1. Program pembuat skematik ISIS
2. Mempunyai database dengan tingkat keakuratan 32-bit dan
resolusinya sampai 10 nm
3. Resolusi angular 0,1 derajat
4. Visualisasi board 3 dimensi
5. Memiliki Library sebagai simbol penggambaran 2 dimensi.
BAB III

RANCANGAN ALAT

3.1 Skema Rangkaian

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Body alarm adalah jenis alarm yang aktif ketika ada seseorang yang
berusaha masuk dengan paksa lewat pintu ataupun jendela
2.

Anda mungkin juga menyukai