10
Teks Pantun
Burung nuri burung dara
Terbang kesisi taman kayangan
Cobalah cari wahai sodara
Makin diisi makin ringan
Elok rupanya kumbang jati
Dibawa itik pulang petang
Tidak berkata besar hati
Melihat ibu sudah datang
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam riang-riang
Menangis mayat dipintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Batu dibancah jangan diungkit
Kalau diungkit kayunya tumbang
Lebih parah daripada sakit
Karena kekasih diambil orang
Kalau merumput dahan dikerat
Siapkan lidi buang miangnya
Kalau menjemput dengan adat
Pulangkan balik dengan lembaga
Burung gelatik burung tekukur
Ketiga dengan burung elang
Adi cantik berbudi luhur
Membuat hamba mabuk kepayang
Air pasang bulan pun terang
Hanyutlah sampan dari jawa
Jika datang hati yang bimbang
Bagaikan hilang rasanya nyawa
Orang padang mandi ke gurun
Mandi berlimau bunga lada
Hari petang matahari turun
Dagang berurai air mata
Dalam bergalah jangan berkayuh
Kalau berkayuh bertambah basah
Kalau bersusah jangan mengeluh
Kalau mengeluh bertambah susah
Laut merah tak bergelombang
Ladang hijau penuh ilalang
Hati siapa yang tak bimbang
Berkepala botak minta dikepang
Klasifikasi Pantun
Pantun teka-taki
Pantun agama
Pantun perpisahan
10
Pantun adat
Pantun berkasih
kasihan
Pantun nasib
Pantun nasehat
Pantun je
Halaman 91-92
Halaman 94-97
1. Menurut kalian bagaimana hubungan sampiran dan isi yang menjadi
struktur beberapa teks pantun berikut? Apakah secara substansi, keduanya
saling berkaitan?
2. Apakah fungsi masing-masing sampiran pada teks pantun yang ada
mempermudah pemahaman isi?
3. Dalam setiap bait teks pantun yang ada berikut, apakah sudah memiliki
rima teks pantun yang ideal, dan apabila dilantunkan akan menghasilkan
ritme yang indah?
4. Cobalah kalian tafsirkan masing-masing makna isi teks pantun yang ada
berikut!
5. Uraikan semua jawaban kalian untuk pertanyaan butir (1), (2), (3), dan
(4) pada tempat yang tersedia di bawah ini.
jawab :
a.Kuda perang berpacu kencang
Kuda beban berjalan pelan
Maafkan aku berteriak lantang
Mohon maafkan segala kesalahan
1.Tidak berkaitan karena antara sampiran dan isi tidak berhubungan
2.Tidak mempermudah
3.Bersajak a-b-a-b
4.Bermakna mengenai seseorang yang meminta maaf karena telah berteriak
lantang.
1.Saling berkaitan
2.Mempermudah
3.Bersajak a-b-a-b
4.Bermakna bila lingkungan rusak, maka makhluk di sekitarnya akan ikut
terganggu.
h.Kemumu di dalam semak
Jatuh melayang seleranya
Mesti ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya
1.Saling berkaitan
2.Mempermudah
3.Bersajak a-b-a-b
4.Bermakna walau setinggi apapun ilmu seseorang tidak akan bermanfaat
bila ia tidak beribadah.
Halaman 97-99
Tugas 3
(1)
No. Sampiran
Isi
1. Kalau kayu hendak berbuah Indah tangan karena budi
2. Telah masak buah mengkudu Siang malam selalu terbayang
3. Hari gelap naik ke rumah Pantun jangan dibuang-buang
4. Riga-riga di Pulau Angsa Bila hilang tukang pantun
5. Tingkap papan kayu persegi Budi tuan saya tak lupa
6. Terbit bunga pucuk pun mati Kalau Melayu hendak bertuah
7. Bila siang orang berkebun Hati risau bercampur rindu
8. Daunnya jangan dicincang-cincang Habislah lesap petuah amanah
9. Masak pula buah kepayang Tinggi bangsa karena bahasa
10. Tanam mumbang tumbuh kelapa Sudah terpaku di dalam hati
Halaman 105
1.Syair ini telah menyamarkan percintaan anak manusia dengan kalangan
bangsawan Nurii adalah seorang pembesar kerajaan,yakni Bayon Johari.Pada
suatu masa seorang burung tampan bernama Simabang terbang
melayang,melewati kampung Bayon Johari. Dengan tidak terduga dia
terpandang pada Nuri yang cantik.Mereka beradu pandang sejenak,tapi
pandangan tersebut membuat membuat mereka saling jatuh cinta.Namun
kisah kasih mereka kandas ditengah jalan.
Pesan moral yang terkandung dalam syair tersebut adalah Jangan terlalu
mudah jatuh cinta pada orang yang baru kita kenal
2.Perbedaan pantun dan syair
*Pantun = Baris 1,2 =>sampiran
3,4 =>isi
Syair=Baris 1-4 => isi
*Pantun = sajak a-b-a-b
Syair=sajak a-a-a-a
*Pantun berasal dari Melayu
Syair berasal dari Arab
3.Persamaan pantun dan syair adalah bahwa satu bait pantun dan syair
terdiri dari 4 baris,dan setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
4.Syair dalam bahasa daerah
Tarpaima
Taripar dolok peho
Sai tading doho
Di nakkokan naparjolo
Ido sai manjou ho
Asa mulak patiurhon holom
Tu tano dohot natua tua
Namangasahon nasa holong
Taripar tao petaho
Sai tading do ilu
Namnetek tu galumbang
Di topi ni solu
Ido sai manjou ho
Asa mulak asa rap hita
Sekarang, cobalah buat sebait pantun untuk tiap sajak yang telah kalian
abstraksikan.
(1) Untuk syair Nyanyian Anak, kalian bisa membuat pantun nasihat.
Rasa hambar sepotong roti
Ditinggal tuan sedari tadi
Ibu bapak riang hati
Punya anak watak berbudi
(2) Dari Syair Burung Nuri, kalian bisa membuat pantun berkasih-kasihan atau
pantun perpisahan, sebab syair ini berisi kisah kasih yang disamarkan. Akan tetapi,
syair tersebut ditutup dengan /lupakan nuri dengan warnanya/. Hal ini bermakna
bahwa kisah kasih tersebut kandas di tengah jalan.
Tahun ganti tek terasa
Tubuh ini semakin tua
Hati miris rasa tersiksa
Kasih tak sampai berpisah jua
(3) Pada Gurindam Dua Belas, kalian bisa membuat sebuah pantun agama, sebab
gurindam ini berisi wejangan atau nasihat agama yang berguna bagi masyarakat.
Senja tenggelam sinar surya
Malam datang gelap bumi
Patuh taatlah kepada-Nya
Kelak surga yang kau huni
(4) Pada puisi Hujan Bulan Juni, Sapardi Djoko Damono ingin menyampaikan pesan
rindu yang tertahan dengan bahasanya yang sederhana, tetapi sarat akan makna.
Pantun beriba hati dapat kalian buat dengan ide puisi ini. Hal ini disebabkan dalam
puisi itu terlihat sebuah kemustahilan untuk menyampaikan rindu yang terpendam,
sama mustahilnya dengan adanya hujan di bulan Juni.
Angin berbisik goyangkan dahan
Dahan berayun menyapa petang
Rindu memuncak perlahan-lahan
Sayangnya kasih milik orang