Anda di halaman 1dari 24

Perlawanan Mempertahankan

Kemerdekaan

Kelompok 2 :
Annisa Fitria S. (05)
Bayu Satrio U. (10)
Nabila Azzahra (33)
Qorinike Gustom (34)
Zenia Afifatus S. (38)
Latar Belakang
Setelah kekalahan Jepang dalam Perang
Dunia II , sekutu bertugas melucuti tentara
jepang di Indonesia. Tetapi, Kedatangan
Sekutu dengan dibonceng Belanda yang ingin
menguasai Indonesia lagi, mengakibatkan
berbagai perlawanan untuk mempertahankan
kemerdekaan.
Pertempuran Lima Hari di Semarang

Latar Belakang :
Tanggal 14 Oktober 1945 para tawanan Jepang kabur dan
bergabung dengan pasukan Kidobutai dibawah pimpinan
Jendral Nakamura ketika pemuda Indonesia memindahkan
tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu
Tertembaknya dr. Kariadi saat perjalanan menuju tandon
air minum di Siranda
Kronologi Peristiwa :

Tanggal 15 Oktober : Mayor Kido memperintahkan sekitar


1000 tentaranya untuk melakukan penyerangan kepusat kota
semarang

Tanggal 16 Oktober : Pertempuran terus berlanjut

Tanggal 17 Oktober : Jepang berunding dengan mr.


Wongsonegoro

Tanggal 18 Oktober : Ada perundingan gencatan senjata

Tanggal 19 Oktober : kedatangan sekutu dipelabuhan


Semarang mempercepat perdamaian antar Jepang dengan
rakyat.
Pengambilalihan Kekuasaan Jepang di
Yogyakarta
Latar Belakang
Pengambilalihan kekuasaan pada tanggal 26
September 1945 menyebabkan Pegawai Indonesia
yang dikuasai jepang mengadakan aksi mogok kerja.
Mereka memaksa agar perusahaan yang dikuasai
jepang diberi ke indonesia.
Kronologi Peristiwa :

Tanggal 26 September 1945 Pengambilalihan


kekuasaan secara serentak

Tanggal 27 September 1945 , KNI Yogyakarta


mengumumkan bahwa kekuasaan berada di tangan RI

Tanggal 5 Oktober 1945 gedung Cokan Kantai diambil alih


Indonesia, terjadi perebutan Gedung Cokan Kantai, yang
melibatkan TKR, Polisi Istimewa, dan BPU

Tanggal 7 Oktober 1945 terjadi pertempuran , Botaico


menolak menyerah yang meyebabkan serang rakyat Indonesia
meningkat

Tanggal 7 Oktober 1945 pada Pukul 10.00 markas


Jepang di Kotabaru berhasil diserahkan ke tangan Yogyakarta
Pertempuran Surabaya
Latar Belakang
Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang
sedang berkobar, sekutu kemudian mendarat di Surabaya
tanggal 25 Oktober 1945. Tentara Inggris datang ke
Indonesia yang datang membawa misi mengembalikan
Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda
sebagai negeri jajahan Hindia Belanda.
Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia.
Kronologi Peristiwa :

Peristiwa 10 November ditandai dengan adanya balas dendam


sekutu ( inggris ) karena terbunuhnya Brigadir Jenderal
Mallaby, pemimpin Negara sekutu ( inggris ) tepatnya
di jembatan merah, Surabaya.

Pada tanggal 10 November 1945, Mayor Jenderal Eric Carden


Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum sampai batas jam
6 pagi untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan
persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara
AFNEI dan administrasi NICA. Pada tanggal 10 November
pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala
besar
Dugaan inggris, dalam waktu 3 hari mereka dapat menaklukan
kota Surabaya tetapi pelopor muda seperti Bung Tomo
menggerakan semangat perlawanan yang tinggi. Sehingga,
perlawanan berlanjut di tengah serangan inggris.
Pertempuran ini berlangsung selama 3 minggu sebelum kota
Surabaya jatuh di tangan inggris.

Peristiwa 10 November ini menewaskan 6.000 pejuang


Indonesia dan 200.000 rakyat sipil mengungsi dari kota
Surabaya. Karena banyaknya korban tersebut, akhirnya kota
Surabaya dikenang sebagai Kota Pahlawan pada tanggal 10
November .
Pertempuran Ambarawa
Latar Belakang
Sekutu mempersenjatai tawanan perang
Jepang sehingga menyulut kemarahan rakyat
Indonesia.
TKR di magelang mengepung Sekutu dan
membuat sekutu mundur ke Benteng
Ambarawa.
Sekutu juga mencoba untuk menduduki 2
desa di Ambarawa pada saat pengunduran.
Kronologi Peristiwa :
Pada tanggal 10 Oktober 1945, sekutu dari Belanda datang ke Indonesia
dengan maksud untuk mempersenjatai tawanannya untuk membantu
invasi Indonesia.
Terjadi pertempuran di Magelang pada tanggal 26 Oktober antara pasukan
TKR dan gabungan sekutu Inggris dan NICA.
Pihak sekutu mengingkari janjinya dan mengundang perang besar pada
tanggal 20 November 1945. Pasukan sekutu ditarik ke Ambarawa untuk
melawan TKR di sana.
Tanggal 5 Desember 145, TKR berhasil memukul sekutu dari Bayubiru
(garis pertahanan sekutu)
Akhirnya, pada tanggal 11 Desember 1945 Soedirman berpikir untuk
mendamaikan kedua belah pihak dengan serangan terakhir yang
dilaksanakan tanggal 12 Desember 1945
Pada tanggal 15 Desember 1945 Sekutu mundur ke Semarang
Pertempuran Medan Area
Latar belakang :
Bekas tawanan yang menjadi arogan dan
sewenang-wenang.

Ulah seorang penghuni hotel yang merampas dan


menginjak-injak lencana merah putih.

Ultimatum agar pemuda Medan menyerahkan


senjata kepada Sekutu.

Pemberian batas daerah Medan secara sepihak oleh


Sekutu
Kronologi Peristiwa :
Tanggal 9 November 1945, pasukan Sekutu di bawah Brigadir
Jenderal T.E.D Kelly mendarat di Sumatra Utara dan diikuti
oleh pasukan NICA.

Kedatangan tentara sekutu dan NICA memancing berbagai


insiden yang terjadi di hotel jalan bali, medan pada tanggal 13
oktober 1945, berawal dari ulah seorang Belanda penghuni
hotel yang merampas dan menginjak-injak lencana Merah
Putih.
Pada tanggal 1 Desember 1945, Sekutu memasang papan
yang tertuliskan "Fixed Boundaries Medan Area" (batas resmi
wilayah Medan) di berbagai pinggiran kota Medan.
Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA
melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Medan.
Pada bulan April 1946, Sekutu berhasil menduduki kota
Medan.

Tanggal 10 Agustus 1946 di tebing Tinggi diadakan pertemuan


diantara para Komandan pasukan medan area untuk
memutuskan membentuk komando resimen laskar rakyat
untuk memperkuat perlawanan di kota medan

Pada tanggal 19 Agustus 1946 di Kabanjahe telah terbentuk


barisan pemuda indonesia (BPI)dan berganti nama menjadi
Komando resimen laskar Rakyat cabang Tanah Karo, dipimpin
oleh Matang Sitepu.
Untuk melanjutkan perjuangan di Medan maka pada
bulan Agustus 1946 dibentuk Komando Resimen Laskar
Rakyat Medan Area.

Dalam waktu 3 minggu Komando Medan Area (KMA)


mengadakan konsolidasi, disusun rencana serangan baru
terhadap Kota Medan. Kekuatannya sekitar 5 batalyon dengan
pembagian sasaran yang tepat. Hari "H" ditentukan 15
Februari 1947 pukul 06.00 WIB.

Serangan umum 15 Februari 1947 ini merupakan serangan


besar terakhir yang dilancarkan oleh pejuang-pejuang di
Medan Area
Berita Proklamasi di Sulawesi
Kabar Proklamasi Kemerdekan Indonesia segera tersebar
ke seluruh penjuru Indonesia termasuk sulawesi. Gubernur
Sulawesi, Sam Ratulangi mendapat tugas dari PPKI untuk
membentu Komite Nasional Indonesia Daerah di Sulawesi .
Penyebaran berita proklamasi kemerdekaan di Sulawesi
dilakukan dengan memperbanyak teks proklamasi selain itu
naskah proklamasi disebarkan melalui surat kabar Soeara
Asia.

Kedatangan tentara sekutu lebih awal dari kedatangan


tentara sekutu di daerah lainnya. Di Sulawesi Tengah, berita
proklamasi diterima pada tanggal 17 agustus pada pukul
15.00 waktu setempat. Berita itu diterima Abdul Latief dari
tentara jepang yang dikawal dari dua tentara heiho dari
Sulawesi Selatan, yaitu Saleh Topetu dan Djafar. Perwira iu
mengatakan "Bangsa Indonesia sudah merdeka".
Di Sulawesi Tenggara, bendera merah putih dikibarkan
pada 17 September 1945 dengan dipimpin oleh D. Andi Kasim.
Di Lasusua bendera merah putih dikibarkan pada 5 oktober
1945 yang dihadiri oleh kepala distrik Patampanua dan
beberapa pimpinan pemuda RI dari Luwu.

Kedatangan tentara sekutu ini berniat menghalangi usaha


Sam Ratulangi dalam menyebarluaskan berita proklamasi.
Pada bulan April 1946, Sam Ratulangi ditangkap pasukan NICA
kemudian diasingkan di Papua.
Operasi Lintas Laut Banyuwangi-Bali
Operasi lintas Laut Banyuwangi-Bali merupakan operasi gabungan
dan pertempuran Laut pertama sejak berdirinya negara Republik
Indonesia. Peristiwa itu dimulai dengan kedatangan belanda dengan
membonceng sekutu, mendarat di Bali dengan jumlah pasukan yang
cukup besar, tanggal 3 Maret 1946. Hal ini dimaksudkan Bali sebagai batu
loncatan untuk menyerbu jawa timur yang dinilai sebagai lumbung pangan
untuk kemudian mengepung pusat kekuasaan RI. Bali juga dapat dijadikan
penghubung ke arah Australia.

Para pemimpin perjuangan yang sudah sampai di Jawa berusaha


mencari bantuan dan membentuk kesatuan-kesatuan tempur. Mereka
antara lain telah membentuk Pasukan Makardi atau Pasukan Merdeka
sebagai pasukan Induk. Pasukan itu kemudian lebih dikenal dengan nama
Pasukan M. Untuk mengenang perjuangan pasukan kita yang gugur dalam
Operasi Lintas Laut di Bali maka di daerah Cekik, Gilimanuk didirikan
monumen yang dinamakan Monumen Operasi Lintas Laut Banyuwangi-
Bali.
Pertempuran Margarana
Latar Belakang :
Perang ini terjadi akibat ketidakpuasan yang lahir
pasca perjanjian linggarjati. Perundingan itu terjadi
pada 10 november 1945, antara belanda dan
pemerintahanindonesia. Salah satu poin linggarjati
membuat hati rakyat bali terasa tercabik hatinya
adalah tidakmasuknya daerah bali menjadi bagian
dari daerah teritorial indonesia.
Kronologi Peristiwa :
Perang Puputan Margarana di Bali diawali dari keinginan
Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT). Letkol I
Gusti Ngurah Rai, Komandan Resimen Nusa Tenggara,
berusaha menggagalkan pembentukan NIT dengan
mengadakan serangan ke tangsi NICA di Tabanan tanggal 18
Desember 1946

Pada tanggal 20 November 1946 dengan kekuatan besar


Belanda melancarkan serangan dari udara terhadap
kedudukan Ngurah Rai di desa Marga.
Dalam keadaan kritis, Letkol I Gusti Ngurah Rai mengeluarkan
perintah Puputan yang berarti bertempur sampai habis-
habisan. Letkol I Gusti Ngurah Rai gugur serta seluruh

Pasukan Ngurah Rai mengadakan "Puputan" atau perang


habis-habisan di Desa Margarana sehingga semua pasukan
gugur, termasuk Ngurah Rai sendiridi pihak Belanda ada lebih
kurang 400 orang yang tewas. Untuk mengenang peristiwa
tersebut pada tanggal 20 November 1946 dikenal dengan
perang puputan margarana, dan kini pada bekas arena
pertempuran itu didirikan Tugu Pahlawan Taman Pujaan
Bangsa
Bandung Lautan Api
Latar Belakang :
Peristiwa ini terjadi karena ultimatum dari sekutu
kepada rakyat indonesia di bandung untuk segera
mengosongkan kota bandung.

Karena takut , Sekutu nanti menggunakan


fasilitas ataupun dokumen yang tersisa dan sebagai
markas militer sehingga para pejuang sepakat untuk
membumihanguskan kota bandung dengan
membakar rumah-rumah ataupun gudang yang ada
Kronologi Peristiwa :
Tanggal 17 Agustus 1945 pasukan sekutu mengunjungi Bandung di
mana saat itu para pemuda tengah merebut senjata dan kekuasaan
dari tangan Jepang.

Sekutu ingin agar semua senjata Jepang yang telah dilucuti


diberikan kepada mereka. Tetapi suasana berubah panas ketika
sekutu menginformasikan agar kota bandung bagian utara
dikosongkan pada tanggal 29 November 1945, dengan alasan untuk
menjaga keamanan.

Karena masyarakat Bandung tidak mengindahkan ultimatum itu,


maka sekutu menutunkan pasukannya hingga terjadi beberapa
insiden di sana.

Tanggal 23 Maret 1946 ultimatum itu diulang agar masyarakat


meninggalkan kota Bandung. Namun pemerintah Indonesia segera
memberi instruksi agar rakyat Bandung pergi, dan sebelumnya para
pejuang menghanguskan Bandung bagian Selatan. Peristiwa ini
disebut Bandung Lautan Api.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai