Anda di halaman 1dari 17

transformator

Kelompok 3 :
 ADITYA PRAMUDITO 17050874069
 DIMAS SURYA P 18050874011
 RIKO AMIRUDDIN 18050874022
 MUHAMMAD FERYAN S
18050874032

Transformator adalah alat untuk
mengkorvesi (merubah) tegangan
bolak-balik (AC) dari taraf tertentu
menjadi taraf yang lain dengan
prinsip induksi elektromagnetik.
Kontruksi Dasar Transformator

Inti besi
Terdiri dari keping-keping besi

Lilitan
keping-keping besi tersebut disekat satu dengan lain yang
dililiti oleh 2 bagian kumparan konduktor

Kumparan primer

Kumparan sekunder
Prinsip kerja
Berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday

 Arus listrik dapat menimbulkan “Berdasarkan hukum kekekalan energi bila


medan magnet dan sebaliknya dianggap tidak ada kerugian daya yang hilang,
maka daya yang dikeluarkan oleh kumparan
(proses konversi energi primer sama dengan daya yang diterima oleh
ektromagnetik) kumparan sekunder yaitu”
 Jumlah garis gaya (ø,fluksi) yang
masuk dan keluar sama E1.I1 = E2.I2
JENIS
TRANSFORMATOR
Menurut pasangan kumparan atau lilitannya

lilitan primer merupakan bagian


dari lilitan sekunder atau
Transformator
sebaliknya (trafo hemat)
1 belitan

primer dan
sekunder berdiri
sendiri
Transformator
2 belitan

mempunyai belitan primer,


sekunder dan tersier masing-
masing berdiri sendiri pada
Transformator tegangan yang berbeda
3 belitan
Jenis Transformator
Menurut fungsinya :
1) Transformator daya 3) Trafo Elektronik
sebagai pemasok daya Seperti trafo daya tapi
menaikkan tegangan (step-up) Option A
kapasitas dayanya relative
dan menurunkan tegangan sangat kecil 300 VA, biasa
Get a modern
listrik (step-down) PowerPoint digunakan untuk keperluan
pada rangkaian elektronik.

4) Tranformator ukur
2) Transformator distribusi untuk mengukur arus atau
Option A
tegangan yang besar
Untuk membagi / Get a modern
menyalurkan arus atau energi PowerPoint
listrik pada tegangan
distribusi supaya jumlah
energi yang tercecer dan
hilang sia-sia diperjalanan
tidak terlalu banyak.
Rangkaian Transformator
Keadaan Tanpa
Beban / Kosong Tegangan Induksi Tegangan Induksi Bila dibandingkan
Rangkaian Sekundernya Terbuka Pada Rangkaian Pada Rangkaian dengan E1 maka
Primer sekunder akan didapatkan
(Hukum Faraday)

Φ = Φmaks Sin ω t

Dengan
Tertinggal 900 Mengabaikan Rugi
Nilai
terhadap Φ, nilai Tahanan Dan Tidak
Efektifnya
efektifnya tegangan Adanya Fluksi
Tegangan
Bocor Maka;
Pembebanan Transformator
Trafo dalam keadaan berbeban apabila kumparan sekunder
dihubungkan dengan beban ZL, akan mengalir arus I2 pada
kumparan sekunder, dimana I2 = V2 / ZL dengan Ø = faktor kerja
beban.

Keseluruhan Arus Yang Mengalir Pada

01 Kumparan Primer Menjadi:


I1 = I0 + I2’ (ampere)

Bila Rugi Besi Diabaikan, Maka I 0 = IM , Sehingga

02 I1 = IM + I2’ (ampere)

Untuk menjaga agar fluksi tetap tidak berubah

03
sebesar GGM yang dibangkitkan oleh arus
permagnetan saja, berlaku hubungan
N1.I1 = N2.I2

04 Beban induktif
I = V2 / ZL dengan Φ2 adalah sudut faktor daya
beban
Transformator 3 Fasa
3 Trafo Terdiri Dari Hubungan Trafo 1 Fasa Yang Identik
 Dihubungkan secara paralel
 Daya ketiga fasanya sama
 Tegangan ketiga fasanya seimbang
3x1
1 Trafo Konstruksi Tipe 3 Fasa, Didasari Untuk 3 Fasa
3
1x3
 Desain kontruksinya sudah permanen
 Beban yang dapat dipikul 1/3 daya 3 fasa
 Lebih ringan dan lebih murah FASA
 Dibandingkan sistem 3 x 1 fasa, keseimbangan tegangan
ketiga fasanya kurang teliti

Konstruksi Hubungan 2 Trafo 1 Fasa Yang Identik 2x1


Kontruksi Transformator 3 Fasa
TANGKI TRANSFORMATOR ALAT PERNAPASAN

MINYAK TRANSFORMATOR KONSERVATOR

SISTEM PENDINGIN
ALAT INDIKATOR
TRANSFORMATOR

BUSHING TAP CHANGER

SIRIP - SIRIP PENDINGIN


ATAU RADIATOR RELAY BUCHHOLZ
Hubungan-hubungan Belitan Pada Trafo 3 Fasa Pada
Masing-masing Sisi Terdapat 3 Macam Yaitu

Transformator hubungan bintang


VAN (ZA), VBN (ZB), VCN (ZC) adalah tegangan fasa
IN = I A + I B + IC
VAB =VAN + VNB = VAN - VBN, VBC = VBN - VCN, VCA= VCN - VAN
IL = IP dan VAB = √3 VAN atau VL = √3 VP
daya pada hubungan bintang S = √3 VL IL
Transformator hubungan delta
VAB + VBC + VCA = 0
IL = √3 IP , VL = VP
01 S = √3 VL IL
Transformator hubungan zig-zag

02
03
Dari Konstruksi Hubungan 2 Trafo 1 Fasa Diperoleh
Rangkaian 2 Macam

Transformator
Hubungan V

Hubungan Scott Transfromator Hubungan Delta


Hubungan T Terbuka
Trafo sistem ini selain
mempunyai rangkaian 3 fasa – 3 Kemampuan Maksimal Memikul
fasa, dapat juga untuk 3 fasa – 2 Beban 87% Dari Kemampuan
fasa. Sebenarnya Yang Dimiliki
Atau 58% Dari Kemampuan
3 Trafo X 1 Fasa.
Auto Transformator
suatu transformator yang hanya mempunyai satu sisi
kumparan, kumparan sisi tegangan rendah atau sebaliknya

Penggunaan auto trafo dapat mengurangi kerugian tembaga,


dibandingkan trafo biasa mempunyai dua sisi belitan yang
terpisah
TRANSFORMER
Kerugian tembaga pada trafo :
Trafo biasa : Pc = I22 R1 + I22 R2
Auto trafo : Pc = I22 (R1 – R2) + (I2 + I1)2 R2
= I12 R1 – I12 R2 + I22 R2 – 2 I1 I2 R2 + I12 R2

Atau Pc = 2 I1 I2 R2

AUTOTRANSFORMER
Rugi - rugi Transformator

KERUGIAN YANG DISEBABKAN I2R akan berubah sesuai dengan arus beban
OLEH PERUBAHAN ARUS BEBAN

Dalam keadaan normal, fluksi di inti dapat


KERUGIAN YANG DISEBABKAN
dikatakan konstan, maka rugi besi atau rugi inti
OLEH FLUKSI INTI BESI
hampir konstan dan tidak tergantung dari beban

KERUGIAN DI ELEKTRIK PADA


Tetapi biasanya kerugian ini kecil dan dapat
ISOLASI.
diabaikan

KERUGIAN KARENA TAHANAN Merupakan total rugi tembaga :


PADA KUMPARAN. PCU = I12R1 + I22R2 = I22 (R2 + R1) Watt
Rugi - rugi pada Inti

Rugi histerisis (Ph) Ph= Kh .F. Bnm Watt

Rugi arus pusar (Pe) Pe =α.Ie2 αf2 .Bm2 = Ke.f2 .Bm2 Watt

Pf terdiri dari rugi histerisis Pf = Ph +Pe = Kh.f.Bm2


dan rugi arus pusar maka:

Dimana : Bm = kerapatan fluksi maksimum (Tesla)


Kh = konstanta histerisis
n = koefisien Stenimetz didapat dari data eksperimen,
besarnya antara 1,6 – 2,0
Efisiensi Transformator (η)
Efisiensinya dihitung dari perbandingan daya keluaranya dan daya masukannya, maka :

Daya keluaran daya keluaran rugi - rugi daya V2 .I2 .COS


Efisiensi    1- 
Daya masuk daya keluaran  rugi - rugi daya masuk V2 .I2 .COS2  I 22 Ra Pf
Efisiensi maksimum dicapai pada keadaan di bawah beban penuh (sekitar 50%) atau pada keadaan
beban penuh efisiensi trafo dibawah maksimal.

Efisiensi energi yaitu perbandingan energi yang dikeluarkan oleh trafo memikul beban
terhadap energi yang masuk selama 24 jam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai