Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Jl A Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1 Surakarta 57162


Telp. 0271-717417 Fax: 0271-715448 Email: ums@ums.ac.id

NAMA I,is Shalikhah


NIM/KELAS J410181148/4T (PKIP)
NILAI

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2019/2020


MID EXAM OF EVEN SEMESTER 2019/2020

FAKULTAS-Faculty-Fakultas Ilmu Kesehatan


JURUSAN-Department – Kesehatan Masyarakat
Rabu, 15 April
Mata Uji - Course HIV/AIDS Hari/Tanggal – Day/Date
2020
Smt/Kelas - Class VIII Jam ke - Session 4
Penguji - Examiner Tanjung Anitasari I.K., M.Kes Waktu - Duration 90 menit
Petunjuk – Guidance:
1. Bacalah basmallah sebelum mengerjakan.
2. Jawablah dengan singkat dan tepat.
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah – Course Learning Outcomes (CPMK – CLO)
1. Mahasiswa mampu memahami informasi dasar HIV/AIDS, penularan, dan
pencegahan HIV/AIDS
2. Mahasiswa mampu memahami infeksi oportunistik
3. Mahasiswa mampu memahami konseling dan tes HIV/AIDS
4. Mahasiswa mampu memahami stigma dan diskriminasi pada ODHA
5. Mahasiswa mampu memahami Program Pencegahan HIV/AIDS melalui Transmisi
Seksual
6. Mahasiswa mampu memahami program pencegahan HIV/AIDS pada penasun

Soal
Nilai – CPMK –
No. Soal - Questions
Score CLO
1 Jika pada tanggal 31 Maret 2020 seseorang melakukan 20 1
perilaku berisiko HIV/AIDS.
A. Kapan waktu yang tepat baginya untuk melakukan
KTS/VCT?
B. Mengapa? Jelaskan alasannya!
Jawab:
a. Waktu yang tepat untuk seseorang berisiko melakukan KTS/VCT yaitu mulai
sekitar 2 minggu setelah melakukan perilaku berisiko atau sekitar pada tanggal
14 April 2020
b. Karena jika dilakukan sebelum 2 minggu setelah seseorang melakukan
perilaku berisiko kemungkinan hasil tes negative karena mungkin pasien
masih dalam masa inkubasi virus atau di dalam masa jendela, yaitu rentang
waktu mulai dari awal penularan hingga muncul antibodi HIV. Kemudian
pasien akan dianjurkan untuk menjalani tes ulang 3 bulan setelah tes pertama.
1
Nilai – CPMK –
No. Soal - Questions
Score CLO
Hal ini dilakukan untuk memastikan hasil tes dan sebagai langkah pencegahan
penyebaran virus. Jika hasil tes HIV ulang tetap negatif, maka si A akan tetap
dianjurkan untuk pemeriksaan HIV secara berkala untuk deteksi dini infeksi
HIV. Tetapi Jika si A dinyatakan positif terinfeksi HIV, maka si A akan
diberikan pengobatan lebih lanjut
2 A adalah penasun (pengguna narkoba suntik). Ia juga kerap 20 3
berganti-ganti pasangan. Kemudian A berinisiatif untuk
melakukan tes HIV. Jika A sudah melakukan VCT kemudian
hasilnya adalah negatif. Jika Anda adalah seorang konselor
apa saja yang akan Anda sampaikan kepada A? Jelaskan!
Jawab:
• Menginformasikan kepada si A tentang masa jendela dari HIV dan menjelaskan
bahwa walaupun hasilnya negatif tetapi si A tetap dianjurkan untuk melakukan
tes ulang 3 bulan setelah tes pertama. Hal ini dilakukan untuk memastikan hasil
tes dan sebagai langkah pencegahan penyebaran virus. Jika hasil tes HIV ulang
tetap negatif maka si A tetap diajurkan untuk pemeriksaan HIV secara berkala
untuk deteksi dini infeksi HIV.
• Menekankan kembali informasi kepada si A mengenai penularan dan cara
menurunkan risiko penularan dari HIV

3 B adalah seseorang yang telah melakukan pengobatan TB 6 15 2


bulan namun tak kunjung sembuh. Setelah dilakukan
Provider-Initiated HIV Testing and Counseling (PITC)
didapatkan hasil reaktif/positif HIV dengan CD4 sejumlah
250. Bagaimana langkah pengobatan yang tepat pada pasien
TB-HIV tersebut!
Jawab
 Si B tetap melanjutkan konsumsi OAT
 Mempertimbangkan ART untuk pengobatan si B
 Setelah selesai fase intensif OAT
4 Bagaimana cara Anda sebagai mahasiswa kesehatan 20 4
masyarakat untuk mengurangi stigma dan diskriminasi pada
ODHA? Jelaskan!
Jawab
Langkah yang dapat saya lakukan untuk mengurangi stigma ODHA dimasyarakat
dengan :
a. Mengedukasi masyarakat tentang HIV, bagaimana cara penularannya dan
bagaimana pengobatannya sehingga masyarakat benar-benar paham tentang
penyakit HIV.
b. Bekerjasama dengan pemangku kebijakan , dinas kesehatan dan tokoh
masyarakat untuk membentuk suatu tim peduli HIV untuk sosialisasi kepada
masyarakat tentang HIV.
c. Menyadarkan kepada masyarakat tentang dampak apabila stigma tersebut
dilakukan akan sangat berpengaruh pada mental ODHA.
d. Membentuk suatu organisasi ODHA untuk mewujudkan kepedulian terhadap
persoalan yang dihadapi oleh penderita HIV AIDS sekaligus juga melakukan
upaya pencegahan HIV AIDS kepada kalangan produktif lainnya. Dalam

2
Nilai – CPMK –
No. Soal - Questions
Score CLO
organisasi ini memberikan fasilitas konseling pada ODHA agar dapat
mengungkapkan apa yang dirasakannya.
5 Berikan contoh nyata implementasi 4 komponen Pencegahan 15 5
HIV/AIDS Melalui Transmisi Seksual (PMTS) di
masyarakat?
Jawab
Penggunaan kondom untuk pencegahan HIV AIDS
dilokalisasi A
a. Peningkatan Peran Positif Pemangku Kepentingan di
Lokasi
bekerjasama dengan mucikari yang mempunyai
kekuasaan dan pengaruh dilokalisasi tersebut
b. Komunikasi Perubahan Perilaku
Memberikan pemahaman kepada mucikari mengenai
pentingnya penggunaan kondom sebagai bentuk
pencegahan HIV AIDS
c. Penggunaan kondom konsisten sebagai alat yg efektif
dalam pencegahan ims termasuk hiv
Memberikan pemahaman kepada PSK tentang
pentingnya penggunaan kondom dan menyediakan
kondom serta pelicin bagi pelanggan sebagai bentuk
pencegahan HIV AIDS
d. Penatalaksanaan IMS
Menyediakan layanan mobil VCT dan membuat grup
layanan konseling online sebagai wadah informasi
seputar HIV
6 Jelaskan mekanisme Harm Reduction sebagai upaya 10 6
penanggulangan HIV/AIDS!
Jawab
 Berhenti atau tidak menggunakan Napza
 Jika anda menggunakan Napza, gunakan dengan cara selain menyuntik
 Jika masih menyuntik, jangan berbagi jarum suntik
 Jika terpaksa menggunakan jarum suntik milik orang lain, bersihkanlan dengan
cara yang benar

SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai