Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Sepsis

Sepsis adalah komplikasi serius dan berbahaya dari suatu infeksi. Sepsis muncul ketika senyawa kimia
yang disalurkan ke dalam aliran darah untuk melawan infeksi menyebabkan radang dan pembengkakan
di berbagai bagian tubuh. Peradangan ini dapat menyebabkan efek berkelanjutan yang berpotensi
membahayakan sistem organ, yang pada akhirnya dapat menimbulkan kegagalan fungsi organ. Apabila
tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan tekanan darah turun secara dramatis, dan pada
akhirnya akan menyebabkan kematian.

Setiap orang memiliki potensi terserang sepsis, tetapi sepsis paling umum dijumpai pada orang berusia
lanjut atau pada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Penanganan awal sepsis
berupa pemberian antibiotik dan cairan infus dapat meningkatkan tingkat keselamatan pasien.

Gejala

Pada umumnya, sepsis dapat dibagi menjadi 3 tahap, mulai dari sepsis, sepsis berat, dan syok septik.
Berikut adalah gejala-gejalanya:

Sepsis

Demam diatas 380C atau temperatur dibawah 360C

Denyut jantung/nadi lebih dari 90 kali per menit

Laju pernapasan lebih dari 20 kali per menit

Sepsis berat (mengindikasikan ada organ yang mengalami kegagalan fungsi)

Jumlah urin yang dikeluarkan sangat berkurang (tidak buang air selama 12 jam)

Kesehatan mental berubah seperti gelisah, bingung

Jumlah keping darah (trombosit) yang berkurang

Kesulitan bernapas

Detak jantung tidak normal

Sakit di bagian perut

Syok septik
Gejala dan tanda sepsis berat disertai dengan penurunan tekanan darah yang drastis yang tidak dapat
lagi dikoreksi hanya dengan penggantian cairan tubuh saja.

Penyebab

Sepsis dapat disebabkan oleh berbagai macam infeksi, baik yang dikarenakan oleh bakteri, virus ataupun
jamur. Infeksi yang pada umumnya menyebabkan sepsis adalah:

Radang paru-paru (pneumonia)

Infeksi perut

Infeksi saluran kemih

Apendisitis

Meningitis

Bakteremia yaitu adanya bakteri di dalam aliran darah.

Sepsis dapat terjadi pada setiap orang dan segala usia yang mengalami infeksi. Tetapi ada beberapa
kelompok orang dengan risiko yang lebih tinggi untuk terkena sepsis, yaitu:

Bayi, anak-anak dan lansia

Orang yang memiliki cedera, luka seperti luka bakar

Orang dengan penyakit berat yang biasanya dirawat di ICU

Orang dengan kondisi penyakit yang harus dipasang alat bantuan medis yang invasif seperti infus, alat
bantuan pernapasan

Bakteri yang kebal terhadap obat

Sistem kekebalan tubuh yang lemah (dikarenakan oleh HIV ataupun pengobatan kanker seperti
kemoterapi)

Diagnosis

Sepsis termasuk kondisi yang sulit dideteksi karena tanda dan gejalanya dapat menyerupai penyakit
lainnya, namun diagnosis sepsis dapat ditegakkan apabila pasien menderita setidaknya 2 dari 3 gejala
sepsis.
Dokter akan mulai dengan pemeriksaan fisik yang akan meliputi:

Mengambil sampel darah untuk mendeteksi infeksi, masalah dalam pembekuan darah, fungsi hati atau
ginjal yang tidak normal, dan kandungan elektrolit yang tidak seimbang.

Pemeriksaan sampel urin (apabila ada indikasi infeksi saluran kemih) untuk mendeteksi infeksi bakteri.

Pemeriksaan cairan dari sistem pernapasan misalnya dahak .

Biopsi luka jika ada, yaitu pengambilan sampel jaringan atau cairan dari luka.

Menggunakan alat pemindai gambar berupa x-ray, CT, ultrasound ataupun MRI untuk mendeteksi
abnormalitas di dalam organ tubuh.

Perawatan

Penanganan sepsis bervariasi tergantung dari lokasi dan penyebab dari sepsis, organ yang terkena, dan
tingkat kerusakan yang terjadi. Sepsis membutuhkan penanganan yang cepat, karena semakin cepat
ditangani, maka kemungkinan penderita untuk selamat dan sembuh semakin tinggi.

Untuk kasus sepsis yang berat dan syok septik diperlukan pengawasan khusus dan harus menjalani
perawatan intensif dan darurat di rumah sakit. Perawatan ini dibutuhkan untuk menjaga kestabilan
organ–organ vital seperti fungsi jantung dan pernapasan selama infeksi berlangsung.

Ada beberapa pengobatan yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan penyakit sepsis:

Pengobatan dengan antibiotik harus dimulai dengan segera dalam 6 jam pertama atau bahkan lebih
cepat dari itu. Antibiotik yang diberikan adalah antibiotik spektrum luas dengan cara injeksi intravena.
Jenis antibiotik yang diberikan akan segera disesuaikan setelah hasil tes laboratorium menentukan jenis
bakteri yang menyebabkan sepsis.

Apabila tekanan darah tetap rendah walaupun telah dikoreksi dengan penggantian cairan tubuh, maka
dokter pada umumnya akan memberikan obat jenis vasopressor yang dapat menyebabkan saluran
darah menyempit untuk meningkatkan tekanan darah.

Oksigen untuk menjaga kadar oksigen dalam darah.


Cairan intravena untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh, dan menghindari dehidrasi.

Perawatan suportif lainnya yang mungkin akan diberikan adalah kortikosteroid, insulin untuk menjaga
kadar gula darah, transfusi darah, alat bantu pernapasan,serta dialisa.

Anda mungkin juga menyukai