Anda di halaman 1dari 8

Nama : Prila Yuwanda Bela

NIM : 1720180055

AKPER 2B

1. Hitunglah taksiran partus!


Jawaban :
a. 20 Agustus 2019 = (20+7) (8-3) (2019+1)
= (27) (5) (2020)
= 27 Mei 2020
b. 2 Februari 2020 = (2+7) (2-3) (2020+1)
= (9) (12) (2021)
= 9 Desember 2020
c. 16 April 2020 = (16+7) (4-3) (2020+1)
= (23) (1) (2020)
= 23 Januari 2020

2. Sebutkan dan jelaskan 3 penyebab kematian ibu yang utama dan bagaimana usaha
untuk menurunkan angka kematan tsb
Jawaban :
1. Pendarahan
Perdarahan postpartum atau perdarahan pasca persalinan adalah keluarnya darah dari
jalan lahir segera setelah melahirkan. Penyebab perdarahan postpartum secara umum
dibagi menjadi empat penyebab, yaitu:
 Tonus/kekuatan otot, keadaan ketika uterus tidak dapat berkontraksi atau
disebut atonia uteri, menyebabkan darah yang keluar dari uterus tidak dapat
berhenti secara alamiah. Hal ini menyebabkan darah yang keluar semakin
banyak dan harus mendapatkan pertolongan.
 Trauma/cedera, adanya robekan jalan lahir karena bayi terlalu besar, atau
karena penggunaan obat pacu persalinan yang tidak sesuai dengan aturan dapat
menyebabkan kontraksi terlalu kuat dan robeknya jalan lahir.
 Jaringan, sisa jaringan plasenta yang masih menempel pada uterus dapat
menyebabkan sumber perdarahan dari jalan lahir.
 Faktor pembekuan darah, perdarahan yang banyak dapat menyebabkan
hilangnya faktor-faktor yang dibutuhkan darah untuk membantu penutupan
luka. Selain itu, pengidap kelainan hemofilia, yaitu ketika darah sukar
membeku menyebabkan kelainan perdarahan pasca melahirkan.

Pendarahan postpartum mengenai pada kelompok yang tidak berisiko


sekalipun, sehingga tindakan pencegahan aktif harus segera dilakukan untuk
mencegah terjadinya perdarahan postpartum. Beberapa strategi yang dapat dilakukan
meliputi:

 Identifikasi dan koreksi anemia pada ibu hamil sebelum persalinan.


 Pemeriksaan tanda vital sebelum persalinan juga penting untuk
mengidentifikasi kemungkinan perdarahan yang  terjadi.
 Untuk petugas kesehatan, manajemen aktif saat persalinan dan tindakan
persalinan yang menghindarkan dari terjadinya perdarahan pascapersalinan.
2. Infeksi
Infeksi postpartum atau infeksi pasca persalinan adalah berbagai infeksi terjadi
setelah persalinan melalui vagina, maupun melalui operasi caesar, atau saat menyusui.
Nyeri yang dirasakan banyak wanita usai melahirkan, membuat infeksi postpartum
sulit dibedakan dari nyeri postpartum.  Beberapa infeksi postpartum yang sering
terjadi adalah: Endometritis, infeksi pada endometrium (lapisan rahim); Mastitis,
infeksi payudara; Sayatan yang terinfeks; Infeksi saluran kemih.
Cara mencegahnya yaitu luka-luka pascapersalinan harus dirawat dengan baik.
Menjaga kebersihan pada bekas luka mutlak dilakukan. Alat-alat, pakaian, dan kain
yang dikenakan ibu harus benar-benar dijaga kebersihannya. Hal lain yang juga harus
diwaspadai selama masa nifas selain infeksi adalah terjadinya anemia.
3. Preeklamsia
Preeklamsia umumnya berkembang secara bertahap. Tanda dan gejala yang
akan muncul seiring dengan perkembangan preeklamsia adalah: Tekanan darah tinggi,
Proteinuria (ditemukannya protein di dalam urin), Sakit kepala berat atau terus-
menerus, Gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau sensitif terhadap
cahaya, Nyeri di perut kanan atas, Sesak napas, Pusing, lemas, dan tidak enak badan,
Frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun, Mual dan muntah, Bengkak
pada tungkai, tangan, wajah, dan beberapa bagian tubuh lain, Berat badan naik secara
tiba-tiba.
Tidak ada cara khusus untuk mencegah preeklampsia. Namun, ada beberapa
hal yang bisa dilakukan untuk menurukan risiko terjadinya preeklamsia, yaitu:
 Melakukan kontrol rutin selama kehamilan
 Mengontrol tekanan darah dan gula darah jika memiliki kondisi hipertensi dan
diabetes sebelum kehamilan
 Menerapkan pola hidup sehat, antara lain dengan menjaga berat badan ideal,
mencukupi kebutuhan nutrisi, tidak mengonsumsi makanan yang tinggi garam,
rajin berolahraga, dan tidak merokok
 Mengonsumsi suplemen vitamin atau mineral sesuai saran dokter

Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan antara lain (Chapman & Durham,
2010) adalah:
a. Ukur tekanan darah.
b. Berikan obat antihipertensi sesuai resep.
c. Berikan magnesium sulfat sesuai resep.
d. Kaji adanya perubahan sistem syaraf serebral meliputi sakit kepala,
perubahan penglihatan, refleks tendon dalam.
e. Periksa urin untuk melihat adanya proteinuria.
f. Pertahankan bedrest pada posisi lateral recumbent.

3. Jelaskan pengkajian spesifik apa saja pada ibu hamil

Jawab :

a. Data Subjektif
1) Biodata Pasien, meliputi : Nama pasien dan suami, umur, suku dan bangsa,
agama, pendidikan, pekerjaan, nomor telepon, dan keluarga terdekat.
2) Alasan Masuk dan Keluhan Utama
Untuk mempermudah dalam memberikan asuhan dan menegakkan diaonosa pada
tahap selanjutnya, apakah keluhan pasien merupakan hal yang fisiologis atau
patologis.
3) Riwayat Menstruasi
Untuk mengetahui apakah kondisis menstruasi pasien normal atau abnormal. Hal-
hal yang ditanyakan, yaitu :
a) Menarche, yaitu menstruasi pasien pertama kali, pada umur berapa,
b) Siklus,
c) Banyaknya darah menstruasi,
d) Lamanya menstruasi, berapa hari, dan
e) Ada atau tidaknya dismenorrhoe (nyeri saat menstruasi).
4) Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
5) Kontraseps, meliputi : Jenis kontrasepsi, lama pemakaiannya, dan keluhan-
keluhan yang ada setelah menggunakan kontrasepsi
6) Riwayat Kehamilan Sekarang
Untuk mengetahui kondisi dan perkembangan kehamilan ibu saat ini. Adapun
hal-hal yang perlu dikaji, adalah :
a) Hari pertama haid terakhir (HPHT) dan taksiran persalinan (TP)
b) Keluhan pada trimester I, trimester II, dan trimester III, untuk mengetahui
apakah keluhan-keluhan tersebut fisiologis atau patologis.
c) Pergerakan janin pertama kali
d) Pergerakan janin 24 jam terakhir, biasanya terasa pada usia kehamilan 16
minggu ke atas (pada multigravida) dan 20 minggu ke atas (primigravida),
tujuannya adalah untuk memantau perkembangan janin.
e) Keluhan yang dirasakan ibu, seperti : 5 L, mual dan muntag terus menerus,
nyeri perut, sakit kepala berat, penglihatan kabur, rasa panas nyeri BAK, gatal
pada vulva, pengeluaran pervaginam, nyeri dan kemerahan pada tungkai,
bengkak pada wajah, tangan dan kaki
7) Obat yang Dikonsumsi, untuk mengetahui obat/suplemen yang dikonsumsi ibu
selama hamil dan pengaruhnya terhadap kehamilan dan kondisi ibu.
8) Imunisasi, untuk mengetahui apakah ibu sudah/belum mengimunisasikan dirinya,
sehingga kecil kemungkinan ibu dan janin terinfeksi.
9) Riwayat Kesehatan Ibu, untuk mengetahui penyakit yang sedang diderita ibu,
riwayat alergi, dan riwayat penyakit jiwa.
10) Riwayat Kesehatan Keluarga, untuk mengetahui apakah ada keluarga ibu yang
menderita penyakit keturunan (diabetes melitus, hipertensi, dan sebagainya), jika
ada besar kemungkinan ibu dan/atau janin juga mengalaminya, serta riwayat
kehamilan kembar.
11) Riwayat Psikososial, untuk mengetahui keadaan emosional ibu. Hal-hal yang
dikaji, yaitu :
a) Kehamilan ini direncanakan/tidak,
b) Respon ibu, suami, dan keluarga terhadap kehamilan,
c) Keadaan hubungan ibu dengan suami, keluarga, dan tetangga, dan
d) Ada/tidaknya kekhawatiran-kekhawatiran khusus.
12) Riwayat Perkawinan, untuk mengetahui status/kondisi perkawinan ibu. Hal-hal
yang dikaji, yaitu : Kawin pertama umur berapa, dan setelah kawin berapa lama
baru hamil.
13) Keadaan Ekonomi, untuk mengetahui kondisi perekonomian ibu dan keluarga-
nya, sehingga bisa diberikan asuhan yang sesuai dan tidak membebani ibu dan
keluarganya.
14) Kebiasaan Sehari-hari, untuk mengetahui kebiasaan sehari-hari ibu, meliputi :
Persnal Hygiene, pola makan dan minum, pola eliminasi, pola istirahat, aktivitas
sehari-hari, hubungan seksual, dan ada/tidaknya kebiasaan yang merugikan
kesehatan.
15) Persiapan Kegawatdaruratan, untuk mempersiapkan penolong, ibu dan keluarga
jika terjadi keadaan gawat darurat, sehingga bisa diatasi dengan cepat.
b. Data Objektif
Adapun hal-hal yang harus diperiksa adalah sebagai berikut :
1) Pemeriksaan Umum, meliputi : kesadaran ibu, berat badan sebelum hamil,
berat badan sekarang, tinggi badan, dan Lingkar Lengan Atas (LILA)
2) Tanda-tanda Vital (TTV), untuk mengetahui kondisi ibu apakah sedang sakit
atau baik-baik saja. Pemeriksaan TTV meliputi : tekanan darah, nadi,
pernapasan dan suhu.
3) Pemeriksaan Fisik, untuk mengetahui ada/tidaknya keabnormalan secara fisik
pada bagian tubuh ibu, dilakukan secara sistematis dari kepala hingga ujung
kaki (head to toe). Pemeriksaan fisik, meliputi :
a) Kepala
1. Inspeksi
 Rambut, lihat kebersihan kulit kepala dan rambut.
 Telinga, lihat kesimetrisan, kelengkapan, dan kebersihan telinga,
 Mata, lihat kesimetrisan, kelengkapan, conjungtiva pucat/tidak, dan
kebersihan mata,
 Bibir, nilai keadaan bibir (stomatitis), kering/tidak
 Mulut, nilai kebersihan mulut, pucat/tidak.
 Lidah, nilai kebersihan lidah,
 Gigi, nilai kebersihan gigi, ada/tidak karies dentis.
 Muka, nilai ada/tidaknya udem.
2. Palpasi
 Muka, nilai muka ada udem/tidak, tepatnya pada palpebra.
b) Leher
1. Inspeksi, ada/tidak pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.
2. Palpasi, ada/tidaknya pembesaran kelenjar limfe dan tiroid.
c) Dada
1. Inspeksi
 Mamae, nilai kesimetrisannya, hiperpigmentasi pada papilla dan
areolla, nilai papilla menonjol/tidak,
 Areolla, nilai hiperpigmentasinya.
 Kelenjar Montgomery, ada/tidak.
2. Palpasi
 Benjolan, ada/tidaknya benjolan pada mamae, apakah ada noul-
nodul pada mamae dan areolla,
 Apakah ada rasa nyeri saat dipalpasi, dan
 Nilai pengeluaran colostrum, dengan memencet areolla.
d) Abdomen
1. Inspeksi : Ada/tidaknya bekas jahitan/operasi, nilai kesesuaian antara
pembesaran perut dengan usia kehamilan, dan lihat ada/tidaknya
striae dan linea.
2. Palpasi
a. Leopold :
 Leopold I, untuk mengetahui bagian apa yang ada pada
fundus dan menilai tinggi fundus uteri.
 Leopold II, untuk mengetahui bagian janin terhadap dinding
perut ibu.
 Leopold III, untuk mengetahui apakah bagian terbawah
jannin (kepala/bokong) masih bisa digerakkan/tidak.
 Leopod IV, untuk mengetahui sejauh mana kepala janin telah
turun/masuk ke panggul.
b. Tinggi Fundus Uteri (TFU), untuk mengetahui apakah perbesaran
rahim sesuai/tidak dengan usia kehamilan atau ada kemungkinan
kehmilan kembar.
c. Taksiran Berat Badan Janin (TBBJ), untuk mengetahui perkiraan
berat badan janin.
3. Auskultasi : detak Jantung Janin (DJJ), frekuensi, irama, intensitas,
dan punctum Maximum, untuk mengetahui posisi terjelas
terdengarnya DJJ.
e) Ekstremitas
Ekstremitas Atas
 Inspeksi, lihat apakah ada tanda-tanda udem, varises, dan
sebagainya.
 Palpasi, raba apakah ada udem, varises, dan sebagainya.

Ekstremitas Bawah

 Inspeksi, lihat apakah ada tanda-tanda udem, varises, dan


sebagainya.
 Palpasi, raba apakah ada udem, varises, dan sebagainya.
 Perkusi, untuk menilai refleks patella kiri dan kanan.
f) Genitalia
1. Inspeksi
 Vulva dan vagina, apakah ada udem, varises,
hipervaskularisasi, dan sebagainya.
 Pengeluaran pervaginam
 Perineum, lihat kebersihan perineum dan genitalianya.

4) Pemeriksaan Penunjang/Laboratorium, untuk memeriksa kondisi ibu apakah


ada kelainan pada ibu atau tidak yang dapat mempengaruh kondisi ibu dan
janin. Pemeriksaan laboratorium, meliputi : Hemoglobin (Hb), protein urin,
dan glukosa Urin.

4. Sebutkan masing-maisng 3 diagnosa keperawatan pada trimester 1, 2, dan 3


Jawaban :
a. Trimeseter pertama
1. Gangguan rasa nyaman b.d gangguan adaptasi kehamilan
2. Defisit nutrisi b.d faktor psikologis d.d kram/nyeri abdomen
3. Risiko ketidakseimbangan cairan d.d perdarahan
b. Trimester 2
1. Risiko ketidakseimbangan elektrolit d.d muntah
2. Gangguan eliminasi urin b.b urgensi d.d frekuensi berkemih meningkat
3. Risiko pendarahan d.d komplikasi kehamilan
c. Trimester 3
1. Intoleransi aktivitas b.d tirah baring d.d tampak lemah
2. Berduka b.d antipasi kematian keluarga d.d tidak menerima kehilangan
3. Defisit nutrisi b.d keengganan untuk makan d.d nafsu makan menurun

Anda mungkin juga menyukai