Anda di halaman 1dari 3

Laporan Praktikum Kartografi Tematik Nilai:

Acara III Waktu Praktikum


Desain Simbol Jumat, 10.00 WIB
Disusun oleh Asisten Praktikum Tanggal Praktikum
Mohammad Fahriansyah 1.Amtul Noor 07-03-2020
18/426870/GE/08806 2.Amanda Kirana
Pembahasan
Persyaratan untuk simbol peta adalah mudah dikenali dan cocok dengan skala peta. Simbolisasi peta
dapat dibedakan menjadi tiga kategori utama: simbol pictorial, simbolisme warna, dan nilai. Untuk menyatakan
“sesuatu hal” ke dalam peta biasanya tidak menyatakannya atau menggambarkannya seperti bentuk benda itu
sebenarnya, melainkan dipergunakan sebuah “gambar pengganti” atau simbol (subtitute). Dengan mengetahui
arti dan bentuk simbol-simbolmaka pemilihan pemakaian simbol harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan
dari pembuatan peta Simbol yang baik adalah simbol yang mudah dikenal, mudah dimengerti maknanya,
simbol juga harus menarik baik wujud maupun warnanya, dan mudah digambar. (INDRADI, 2014)
Simbol Titik digunakan untuk menunjukkan posisi atau lokasi dan identitas dari unsur yang diwakilinya.
Skala peta sangat menentukan bentuk simbol titik ini, misalnya pada skala 1 : 100.000, suatu kota mungkin
dapat berbentuk titik, tetapi pada skala 1 : 1000 kota tidak dapat digambarkan dalam bentuk simbol titik. Contoh
lain dari simbol titik ini untuk menampilkan masjid, kantor pemerintah, hotel dan lain sebagainya. simbol titik
bisa digambarkan dengan jenis simbol piktorial, geometrikal maupun simbol huruf atau angka
Simbol garis digunakan jika unsur yang diwakilinya berbentuk garis. Sebagai contoh dapat disajikan di sini
antara lain, yaitu: jalan, sungai, rel, batas administrasi dan lain sebagainya. Simbol garis juga bisa ditampilkan
dengan menggunakan simbol piktorial, geometrik maupun simbol huruf. Simbol area digunakan untuk
menampilkan unsur-unsur yang berhubungan dengan suatu luasan. Seperti pada simbol titik, simbol area
tergantung pada skala petanya. Simbol area ini dibuat harus memperhatikan bentuk dan isi area sehingga
simbol area tersebut dapat mewakili unsur-unsur di permukaan bumi yang akan digambarkan pada peta,
misalnya simbol yang mewakili bidang tanah, penggunaan tanah, kemiringan tanah dan lain sebagainya.
Pemetaan dengan cara kualitatif adalah suatu penyajian gambar dari data kualitatif ke atas peta, berupa
simbol/bentuk dari unsur-unsur yang ada tersebut, sedangkan Pemetaan cara kuantitatif adalah suatu
penyajian gambar dari data kuantitatif ke atas peta, berupa simbol yang menyatakan identifikasi dan
menunjukkan besar/jumlah/ banyaknya unsur yang diwakilinya. (Sudarto, 2011) Dengan adanya simbol
kuantitatif, dapat memudahkan pembuat peta dalam menyampaikan informasi yang berupa angka atau memiliki
nilai. Peta buffer maksudnya memberikan informasi terkait radius suatu objek yang berupa titik, garis, dan area.
Pada buffer titik misalnya bisa digunakan dalam membuat titik tempat sampah. Bisa dilihat radius tempat
sampah disuatu wilayah, pada buffer garis, misalnya adalah radius banjir disekitaran sungai. Sedangkan pada
buffer area misalnya bisa melihat kerawanan bencana yang terjadi pada suatu wilayah.
Pada dasarnya warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata manusia.
Hal ini menyebabkan kerucut-kerucut warna pada retina bereaksi, yang memungkinkan timbulnya gejala warna
pada objek-objek yang dilihat sehingga dapat mengubah persepsi manusia. Warna bersifat subjektif karena
warna memiliki hubungan yang sangat penting dalam perananannya sebagai media pengingat. Warna juga
merupakan unsur yang sangat tajam untuk menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu menstimuli
perasaan, perhatian, dan minat seseorang. (Kusrianto, 2007:46). Penggunaan warna dalam pembuatan simbol
peta sangat berpengaruh bagi informasi yang dimuat dalam suatu peta. Warna pada pembuatan simbol warna
bisa menggambarkan objek yang ingin diwakili, warna juga bisa dimaksudkan untuk sebuah keterangan nilai
atau angka tertentu, sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya.
Kesimpulan
1. Desain simbol suatu peta sangat penting karena simbol merupakan representasi dari informasi
informasi yang ingin disampaikan oleh pembuat peta kepada pengguna peta
2. Masing masing karakteristik data mempunyai desain simbol atau simbolisasi yang berbeda,
penyimbolan dibuat sesuai dengan jenis data statistik yang ingin di representasikan.

Referensi
Adi Kusrianto. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset.
Indradi, I. (2014). Kartografi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.
Http://Prodi1.Stpn.Ac.Id/Wp
Content/Uploads/2016/12/Modul-Kartografi.Pdf. Diakses Pada Tanggal 20 Maret 2020
Sudarto. (2011). Dasar-Dasar Pemetaan. Malang: Universitas Brawijaya.
Http://Sisdl.Lecture.Ub.Ac.Id/Files/2011/03/Sisdl-2013-02-Dasar-Pemetaan.Pdf Diakses Pada Tanggal
20 Maret 2020

LAMPIRAN
1. Makna konotatif 8 warna berbeda

No. Warna makna


1 Putih Suci, bersih, lengang, kosong
2. Merah Keberanian, kekuatan, energi, ketinggian
3. Biru Ketenangan, kedamaian, stabil, kedalaman
4. Kuning Hangat, kegembiraan, kebahagiaan, ceria
5. Hijau Ketenangan, keseimbangan
6. Hitam Elegan, misteri, keteguhan, sangat dalam
7. Merah muda Feminim, kepedulian, lemah lembut
8. Jingga Semangat, hangat, optimisme

2. Peta Buffer

Anda mungkin juga menyukai