Anda di halaman 1dari 6

Laporan Ilmu Ukur Tanah Tahun 2019 Nilai:

Acara I Waktu Praktikum


Pengenalan Alat-alat Ukur Selasa, 11.00-13.00
Disusun oleh Asisten Praktikum Tanggal Praktikum
Mohammad Fahriansyah 1. Abhista Fawwaz S 03-09-2019
18/426870/GE/08806 2. Huwaida Nur S
Lampiran
1. Tabel deskripsi fungsi alat - alat ilmu ukur tanah
Pembahasan
Praktikum pengenalan alat dibahas mengenai mengenai ilmu ukur secara umum serta metode dalam
melakukan pengurkuran terhadap suatu wilayah. Ilmu ukur wilayah adalah suatu kegiatan pemetaan atau
penggambaran kontur muka bumi pada bidang datar. Hal ini sesuai dengan pendapat Putro (2015) bahwa ilmu
ukur bertujuan untuk memindahkan keadaan permukaan bumi yang tidak beraturan dan yang melengkung ke
bidang peta yang datar. Untuk memindahkan keadaan permukaan bumi ini perlu adanya pengukuran-
pengukuran permukaan bumi dalam arah mendatar dan tegak guna mendapatkan hubungan mendatar
dantegak dari titik-titik yang diukur.
Dalam melakukan pengambilan data di lapangan, terdapat beberapa hal yang diperhatikan antara lain
adalah alat yang digunakan dan metode yang harus dilakukan pada saat pengambilan data. Ada tiga alat yang
dapat digunakan dalam pengambilan data, yaitu waterpass, theodolite, dan total station. Waterpass adalah
generasi pertama alat ukur wilayah dimana alat ini masih sederhana dibanding theodolite dan total station. Alat
ini hanya dapat diputar pada sumbu vertikalnya dan tidak dapat diputar pada sumbu horizontal. Hal ini sesuai
dengan pendapat Hidayat (2012) bahwa waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda tinggi
antara dua titik atau lebih dengan menggunakan metode sifat datar untuk menentukan ketinggian titik-titik
kerangka dasar pemetaan pada pekerjaan rekayasa.
Alat kedua yang dapat digunakan adalah theodolite. Alat ini merupakan generasi kedua setelah
waterpass. Kekurangan pada waterpass ditutupi oleh theodolite. Alat ini mampu diputar pada sumbu horizontal
pada saat pembidikan namun cara pembacaannya masih secara manual seperti pada waterpass, yaitu dengan
melihat batas benang atas, benang tengah, dan benang bawah. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhamadi
(2014) bahwa theodolite merupakan alat ukur tanah yang universal. Selain digunakan untuk mengukur sudut
harizontal dan sudut vertikal, theodolite juga dapat digunakan untuk mengukur jarak secara optis.
Alat terakhir adalah total station, yaitu generasi ketiga setelah theodolite. Alat ini tergolong canggih
karena pembacaan tidak lagi manual seperti waterpass dan theodolite. Alat ini menembakkan sinar secara
otomatis akan terpantul dengan kecepatan tertentu dan data akan terekam secara otomatis. Hal ini sesuai
dengan pendapat Darmawan (2015) bahwa total station adalah peralatan elektronik ukur sudut dan jarak yang
menyatu dalam 1 unit alat. Data dapat disimpan dalam media perekam. Media ini ada yang berupa on-
board/internal, eksternal (select field book) atau berupa card.
Ilmu yang mempelajari tentang penggambaran muka bumi pada bidang datar, maka dari itu ilmu ini
sangat bermanfaat di bidang pertanian. Salah satu bentuk penerapannya adalah pada penentuan konstruksi
lahan yang akan ditanami. Selain itu, ilmu ukur juga dapat aplikasikan dalam pembuatan saluran irigasi atau
pengairan. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhamadi (2014) bahwa pada pemetaan kota untuk mengetahui
kedataran suatu wilayah dilakukan dengan metode survey pada suatu daerah. Setelah mengetahui bentuk
kontur daerah tersebut maka dapat ditentukan model bangunan dan model sistem pengairan
daerah tersebut.
Kesimpulan
1. Alat – alat ukur tanah digunakan untuk membantu pengambilan data saat di lapangan, ada 3 alat untuk
membantu pengambilan data lapangan, yaitu : waterpass, theodolite, dan total station. Fungsi alat
tersebut adalah untuk mengukur ketinggan suatu objek di atas permukaan tanah, dan jarak suatu titik.
2. Penggunaan alat ukur tanah adalah dengan cara membidik suatu titik terlebih dahulu, setelah itu
mengunci titik tersebut dan dilihat hasilnya di titik penguncian, terdapat alat dengan hasil digital dan
hasil non-digital atau dilihat secara manual. Alat yang menggunakan digital, yaitu : theodolite, dan total
station sedangkan alat yang non-digital. Adalah waterpass, dan abneylevel.
Referensi
Arifin, Zainal. 2015. Teori Sipat Datar pdf. Diakses pada 9 September 2019.
Darmawan, Mikho Henri. 2015. Studi Keandalan Alat ETS Gowing TKS 202
Hidayat, Nursyamsu. 2012. Sifat Datar Levelling Waterpassing. Civil Engineering Diploma Program Vocational
School Gajah Mada University: Yogyakarta.
Puraamijaya, Iskandar Muda. 2015. Teknik Survey Dan Pemetaan. Direktorat Pembinaan Menengah Kejuruan:
Jakarta.
Muhamadi, Mansur. 2014. Pendidikan Dan Pelatihan Teknis Pengukuran Dan Pemetaan Kota. Fakultas Teknik
Sipil Dan Perancangan Institut Teknologi Sepuluh Nopember: Surabaya.
Nujiten. 2012. Measuring And Projecting. Gouda: Pontianak.
Putro, Haryono. 2015. Ilmu Ukur Tanah pdf. Diakses pada 9 September 2019.
Tabel deskripsi fungsi alat-alat ilmu
NO. NAMA ALAT FUNGSI
1. Theodolite  Mikrometer adalah bagian theodolit yang berfungsi untuk
mengatur arah vertikal dengan geseran halus guna
menempatkan sudut halus.
 Lensa objektif ialah bagian theodolit yang bermanfaat
untuk melihat objek yang dituju supaya tampak lebih
jelas apabila dilihat dari suatu titik tertentu.
 Vertikal klaim merupakan sekrup pengunci teropong jika
(Sumber : google.com) nivo tabung pada teropong berada tepat di suatu
keseimbangan yang menunjukkan garis lurus secara
horisontal. Selain itu, bagian ini juga berfungsi untuk
mengunci besar sudut vertikal yang diperlukan sehingga
posisinya tidak berubah.
 Vertical tangen screw adalah sekrup diafragma gerakan
tangan horisontal yang berguna sebagai penentu sudut
bacaan pada sumbu pertama dan sumbu kedua.
 Upper plat tangens screw yaitu sekrup pengunci repetisi
bagian atas yang bermanfaat untuk mengunci alat agar
posisinya yang sudah tepat mengarah pada sasaran
tidak tergeser kembali.
 Lower plate screw yakni sekrup pengunci repetisi bagian
bawah yang juga berguna untuk mempertahankan posisi
sasaran bidik dan mengembalikan sudut nol pada arah
utara sebagai pedoman pengukuran.
 Lensa okuler merupakan bagian theodolit yang berperan
untuk membidik objek yang diincar.
 Reflektor berbentuk sekrup untuk mengatur intensitas
cahaya agar objek tangkapan terlihat lebih jelas.
 Nivo tabung berbentuk tabung yang berisi air dan udara
yang berfungsi untuk memeriksa tingkat kedataran
sumbu II horisontal.
 Nivo kotak berfungsi untuk mengecek tingkat kedataran
sumbu I vertikal.
 Operating keys adalah tombol yang dipakai untuk
memberikan perintah dan menginformasikan data sudut,
mengatur 0 derajat, tingkat kemiringan, dan sebagainya.
 Display ialah layar untuk menampilkan data terkait
pengukuran tanah.
2 Waterpass  Cermin nivo : untuk memantulkan bayangan nivo
 Nivo : untuk mengetahui kedataran alat
 visir bidikan : untuk mengarahkan arah bidikan
 Teropong Sekrup fokus benang : untuk memfokuskan
benang bidikan
 Lensa bidik : untuk melihat bidikan
 Sekrup penggerak horisontal : untuk menggerakan
secara halus arah bidikan horisontal teropong
 Sekrup leveling : untuk me-level-kan(mendatarkan) alat
 Plat dasar: untuk landasan alat ke tripot
 Body teropong : badan teropong
(Sumber : google.com)  Sekrup fokus obyek : untuk memfokuskan obyek bidikan
 Rumah lensa depan : untuk tempat lensa depan
 Skala gerakan sudut horisontal : untuk mengetahui besar
gerakan sudut horisontal
 No seri alat : nomor seri untuk identifikasi alat

3. Statif  Kaki Statif : Untuk penyangga berdirinya statif


 Sekrup penyetel : Mengunci ketinggian kaki
 Kepala statif : tempat menaruh waterpass atau theodolite
 Sekrup pengunci : Mengunci bidang level kepala statif

(Sumber : google.com)
4. Bak ukur  Batang bambu : sebagai penyangga bak ukur
 Skala pembacaan : menunjukkan skala hasil pengukuran
 Pengunci : mengunci objek agar tidak bergerak

(Sumber : google.com)
5. Kompas survei  Dial : Permukaan diaman tertera angka/huruf seperti jam
 Visir : Pembidik Sasaran
 Kaca Pembesar : Untuk melihat sasaran dan angka pada
Dial
 Jam Penunjuk : Menunjukkan lokasi magnet bumi
 Tutup Dial : Dengan 2 garis bersudut 450 dan dapat
diputar-putar
(Sumber : google.com)
 Alat penggantung : Untuk tali/ dapat juga untuk
menyangkutkan ibu jari tangan sewaktu melakukan
pembidikan
6. Abney level  Cermin nivo : untuk memantulkan bayangan nivo
 Lensa bidik : untuk melihat bidikan
 Busur derajat : untuk mengukur kemiringan objek
 Angka derajat : menunjukkan sudut kemiringan objek

(Sumber : google.com)

7. Unting – unting  Bandul : sebagai pengukur kemiringan saat pemasangan


statif

(Sumber : google.com)

8. Hagameter  Mata pembidik : untuk sewaktu anda mengintai ke object


yang diukur
 Arah bidik : mencocokan antara kita mengintai di mata
pembidik
 Pemutar skala : digunakan untuk memilih jarak batang
yang berputar
 Tombol pengunci : berfungsi untuk mengunci setelah
membidik pohon dengan benar
(Sumber : google.com)  Tombol pelepas kunci : fungsinya sebaliknya dengan
tombol pengunci
 Skala membaca : saat tombol pengunci digunakan dan
muncul angka yang diperoleh
9. GPS  Antena : Menangkap sinyal
 Tombol power : Menghidupkan atau mematikan alat
 Display : Menampilkan perintah yang ada pada GPS
 Tombool zoom : memperkecil dan memperbesar skala
peta
 Tombol find : Menampilkan menu yang ditemukan
 Tombol page : Memindahkan halaman satu ke halaman
berikutnya
 Tombol mark : Menandai koordinat posisi

(Sumber : google.com)
10. Meteran  Tali ukur : untuk mengukur dimensi panjang objek
 Roll penggulung : menggulung dan mengendorkan tali
ukur
 Pegangan : untuk memegang meteran

(Sumber : google.com)

Tugas
1. Penggunaan ilmu ukur tanah :
 Mengukur topografi suatu wilayayh dalam proyek bangunan
 Untuk mencari luas muka tanah dalam pembangunan jalan, dll.
 Pengukuran untuk merencanakan bangunan
 Pengukuran untuk membuat peta
 Pengukuran 1 kadaster untuk mendapatkan gambar batas 2 wilayah
2. Geomatika adalah istilah yang berarti pendekatan dalam mengukur, menganalisis, dan mengelola
deskripsi, dan lokasi data-data kebumian. Berkaitan dengan ilmu ukur tanah karena sama-sama
melakukan pengukuran spasial secara langsung dilapangan dengan hasil yang sama berupa
ketinggian, kemiringan, dan jarak objek.

Anda mungkin juga menyukai