TUJUAN
1. Dapat mengidentifikasi obyek berdasarkan pantulan sinar tampak
Nilai
Nilai
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH SISTEM FOTOGRAFI [GKP 0204]
LANGKAH KERJA
INPUT
PROSES
OUTPUT
Nilai
HASIL PRAKTIKUM
1. Tabel Identifikasi Obyek (Terlampir)
Nilai
PEMBAHASAN
Dalam ekstrasi informasi pada citra, ada tiga tahap yang dilakukan dalam pengenalan
objek yang tergambar pada citra( Sutanto, 1994) , yaitu : 1.) deteksi, yaitu pengamatan adanya
suatu obyek, misalnya penggambaran sungai terdapat obyek yang bukan air. 2.) identifikasi,
adalah upaya mencirikan obyek yang telah dideteksi dengan menggunakan keterangan yang
cukup, misalnya berdasarkan bentuk, ukuran, dan letak obyek. Obyek yang tampak pada sungai
tersebut disimpulkan sebagai perahu motor. 3.) analisis, yaitu pengumpulan keterangan lebih
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH SISTEM FOTOGRAFI [GKP 0204]
lanjut, misalnya dengan mengamati jumlah penumpangnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa
perahu motor berisi 12 orang.
Citra satelit yang dapat dilakukan interpretasi secara manual adalah jenis citra dengan
resolusi spasial yang tinggi seperti citra ikonos, quickbird, alos, dsb. Interpretasi dilakukan
dengan menggunakan kunci-kunci interpretasi visual (Sutanto, 1986) yang terdiri dari
rona/warna, pola, bentuk, ukuran, tekstur, situs, dan asosiasi. Untuk melakukan interpretasi
citra maupun foto udara digunakan kriteria/unsur interpretasi yang terdiri dari : rona/warna,
ukuran, bentuk, tekstur, pola, bayangan, situs, dan asosiasi (Sutanto, 1986). Citra pengindraan
jauh dapat disajikan secara digital menggunakan komputer dalam bentuk piksel berhubungan
dengan nilai digital yang mempresentasikan tingkat kecerahan piksel tersebut pada citra. Data
tersebut disebut data format digital. Interpretasi visual juga dapat dilakukan dengan mengamati
citra digital pada layer komputer.
Interpretasi dapat dilakukan dengan tampilan hitam putih atau citra berwarna. Citra
hitam putih menampilkan citra dengan satu saluran yang disajikan dengan perbedaan tingkat
keabuan (greyscale). Piksel dengan nilai rendah akan merepresentasikan warna hitam dan nilai
tinggi direpresentasikan dengan warna putih. Perbedaan nilai pantulan spektral yang terekam
pada sensor menjadikan nilai pada tiap piksel citra ervariasi, variasi inilah yang selanjutnya
diwujudkan dengantampilan gradasi hitam putih tersebut pada citradan membentuk gambaran
objek dimuka bumi.
Citra berwarna merupakan tampilan citra dengan multi saluran yang dihubungkan
dengan warna merah, hijau, dan biru (RGB) pada komputer. Variasi niali pada suatu koordinat
piksel yang sama akan mempengaruhi intensitas masing-masing warna yang muncul pada layar.
Efek dari proses ini adalah tampilan citra dengan warna-warna pada objek-objeknya. Warna-
warna objek-objek. Warna obyek sangat tergantung dari kombinasi saluran yang digunakan
dalam penampilan tersebut. Tampilan citra ini sering pula disebut dengan tampilan
multispektral.
Ketika data pengindraan jauh berbentuk digital, maka proses dan analisis digital dapat
dilakukan dengan menggunakan komputer. Proses dan analisis digital citra dilakukan untuk
mempertajam atau meningkatkan kualitas dan akurasi interpretasi secara visual terhadap citra
tersebut. Dalam proses dan analisis digital, dapat dilakukan proses otomasi identifikasi obyek
dan penyadapan informasi. Proses otomasi ini mengurangi intervensi dari interpreter pada
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH SISTEM FOTOGRAFI [GKP 0204]
proses interpretasi tersebut. Hal seperti ini sering dilakukan untuk melengkapi dan membantu
analisis interpreter citra.
Prinsip interpretasi citra secara digital adalah mengubah data numerik menjadi
informasi untuk keperluan tertentu, tiap piksel memiliki nilai spektral tertentu atau yang biasa
disebut nilai piksel. Kenampakan obyek yang berbeda pada citra dikarenakan adanya
perbedaaninterval nilai yang mempresentasikannya, selain kesan pola spektral juga berbeda.
Nilai
KESIMPULAN
1. Identifikasi objek pada citra dilakukan dengan identifikasi warna yang terlihat pada
citra. Obyek memiliki kemampuan memantulkan gelombang yang berbeda tiap
obyeknya bergantung unsur spektrum warna obyek tersebut. Obyek vegetasi tanah
memiliki nilai pantulan spektral tertinggi untuk gelombang hijau.
Nilai
DAFTAR PUSTAKA
Liliesand, T.M. dan R.W. ,Kiefer. 1979. Remote Sensing and Image Interpretation. John Willey
and
Sons : New York
Sutanto. 1986. Pengindraan Jauh Jilid I. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Nilai
PRAKTIKUM PENGINDERAAN JAUH SISTEM FOTOGRAFI [GKP 0204]
100103 99
94
89
80
66
60
40
20