Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGINDRAAN JAUH

Dosen Pengampu:
Ike Sari Astuti, S.P, M.Nat. Res.St., Ph.D

Disusun oleh:
Ahmad Habibi (210722611205)
Dwi Raharjo (210722611289)
Indah Cahyani (210722611216)
Rendi Aditya Nugraha (210722611222)

Off/Tahun: G/2021
Asisten Praktikum: Imam Abdul Gani Alfarizi
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2020
ACARA 4
KOREKSI ATMOSFER

A. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara koreksi atmosferik dengan metode DOS 1 di
aplikasi Qgis.
2. Mahasiwa mengidentifikasi objek pemukiman, vegetasi (hutan), air, dan pasir lalu
membandingkan dengan citra sebelum dikoreksi dan sudah dikoreksi.
3. Mahasiwa dapat mengetahui perbedaan antara citra yang telah dikoreksi, dengan
bantuan kurva spektral yang telah dibuat.
B. DASAR TEORI
Koreksi atmosferik adalah proses koreksi untuk meghilangkan kesalahan akibat
pengaruh atmosfer yaitu kesalahan radiansi yang terekam pada citra sebagai akibat
dari gangguan yang dapat berupa serapan atau hamburan atmosfer (path radiace).
Ekadinata dkk. (2018) mengungkapkan bahwa koreksi atmosfer merupakan salah satu
algoritma koreksi radiometric yang relative baru. Koreksi ini sangat
mempertimbangkan berbagai parameter atmosfer termasuk factor musim, dan kondisi
iklim di lokasi perekaman citra (misalnya tropis, subtropis dan sebagainya).
Kelebihan dari koreksi atmosfer adalah kemampuannya untuk memperbaiki gangguan
atmosfer seperti kabut tipis, asap, dan lain-lain.
Menurut kristianingsih (2016) Hal ini berakibat terhadap citra yang diperoleh,
yang mana data yang terekam oleh sensor satelit dengan data pada objek berbeda. Hal
ini pun erat kaitannya dengan pengaruh atmosfer, pengaruh atmosfer terjadi saat
proses perekaman citra dimna gelombang elektromanegnetik dari matahari ke
permukaan bumi dan objek ke sensor mengalami gangguan saat melewati atmosfer.
Kristianingsih (2016). Maka dari itu tujuan koreksi atmosfer adalah menghilangkan
efek pengaruh atmosfer dari data yang direkam, sehingga akan menghasilkan
peningkatan akurasi dar reflektan (Ruddick, Ovidio, & Rijkeboer, 2002). Pengaruh
atmosfer menurut Jaelani (2016), secara umum dibagi menjadi dua yaitu:
1) Molekul, disebut dengan Rayleigh scattering, yang dimana Hamburan yang
terjadi ketika partikel penghambur lebih kecil daripada panjang gelombang,
menyebabkan langit berwarna biru.
2). Partikel, disebut dengan mie scattering atau aerosol scattering, mie scattering
terbagi menjadi dua yaitu small particle dan large particles, small particles
adalah Hamburan yang terjadi ketika partikel penghambur lebih besar
daripada panjang gelombang. Sementara large particles adalah Hamburan
yang terjadi ketika partikel penghambur sangat jauh lebih besar daripada
panjang gelombang.
Metode koreksi atmosfer terdiri atas tiga metode yaitu transfer radiatif, koreksi
relative berdasarkan karakteristik citra dan regresi linear permukaan. Diantara metode
tersebut, model transfer radiatif lebih banyak digunakan pada citra satelit dengan
ketelitian perhitungan reflektifitas yang lebih tinggi (Jiaojun dkk., 2008). Atmosfer
mampu mempengaruhi perjalanan gelombang elektromagnetik dari matahari ke objek
dan dari objek ke sensor yang menyebabkan adanya perbedaan pada nilai reflektan
citra. Reflektan terdapat dua macam, yaitu reflektan ToA (Top of Atmosphere) dan
reflektan BoA (Bottom of Atmosphere). Reflektan ToA adalahreflektan yang
tertangkap oleh sensor sedangkan reflektan BoA adalah reflektan pada objek yang telah
terkoreksi atmosfer. Reflektan ToA dihasilkan dari proses kalibrasi radiometrik dan
reflektan BoA dihasilkan dari proses koreksi atmosfer. Koreksi Top of Atmosphere
(ToA) dilakukan untuk menghilangkan distorsi radiometric yang disebakan oleh posisi
matahari. Posisi matahari terhadap bumi berubah bergantung pada waktu perekaman
dan lokasi objek yang direkam. Maka setalah itu dilakukan koreksi atmosferik dengan
metode DOS (Dark object Substrasion). Inilah. Metode inilah yang digunakan pada
praktikum kali, karena menurut Ardiansyah (2015) metode ini memiliki prinsip yaitu
memperbaiki nilai radiometric (pixel value) pada citra akibat gangguan atmosferik.
Metode ini menggunakan pendekatan bahwa nilai reflektan piksel seluruh citra
dikurangi oleh nilai reflektan objek tergelap. Objek berwarna gelap biasanya berupa
tubuh air dan bayangan awan seharusnya memiliki nilai piksel 0, apabila pada objek
tersebut tidak bernilai0 maka nilai tersebut adalah bias.
C. ALAT dan BAHAN
Alat
a. Laptop
b. Software QGIS
c. Microsoft word
d. Microsof excel
Bahan
a. Citra landsat 8
b. Referensi terkait
D. LANGKAH-LANGKAH

No Langkah-langkah Gambar
1 Buka Qgis > masukkan data landsat. >
lalu klik menu Plungins > pilih
manage and instal plungins
2 Setelah muncul pilihan tampilan
seperti di gambar,cari SCP di
searching > klik install plungin

3 Setelah install berhasil maka akan


muncul pilihan SCP di menu > klik
SCP > Preprocessing > landsat

4 Setelah itu masukkan data


landsatnya pada bagian Directory
Containing Landsat Band > pada
bagian Select MTL file diisi dengan
data yang ber format MTL seperti
gambar di samping > klik open.
5 Centang bagian Apply Dos1
Atmosperic Corection,perform
pansaharpening,create band
set,serta add band in new band set >
hapus data band 10 dan 11 dengan
mengklik tanda pengurangan(-)

6 Tekan Run > save data > select


folder

7 Tunggu beberapa menit(+- 20


menit)
8 Setelah data yang telah di koreksi
muncul,hapus data dengan format
PAN dan band 8

9 Setelah itu,klik menu Raster >


Miscellaneous > Build Virtual
Raster

10 Lalu buatlah layer stucking pada


setiap landsat yang telah di koreksi
11 Buatlah komposit true color seperti
pada praktek sebelumnya dengan
menggunakan band 4,band 3,dan
band 2

12 Setelah muncul tampilan seperti


digambar,maka mulailah
menindentifikasi dan
menganalisisnya.
E. HASIL PRAKTIKUM
Objek Sebelum dikoreksi atmosferik Setelah dikoreksi atmosferik
Pemukiman

Hutan

Pasir

Air Laut

1. PEMUKIMAN
Nomer Band Nama Band Nilai pixel object Jumlah Rerata
      1 2 3    
Coastal 28820,6
1   Aerosol 29159 28714 28589 86462 7
25666,3
Blue
2   25929 25541 25529 76999 3
11223 11744,3
3   Green 14129 10125 10979 2 3
10987,3
4   Red 13295 9273 10394 32962 3
10627,6
5   NIR 12985 9156 9742 31883 7
6   SWIR-1 13568 8347 9588 31503 10501
16744,3
7   SWIR-2 16263 19400 14570 50233 3
Nomer Band Nama Band Nilai pixel object Jumlah Rerata
      1 2 3    
1   Coastal Aerosol 0,0777 0,0646 0,0883 0,2306 0,076867
2   Blue 0,0764 0,0652 0,0929 0,2345 0,078167
3   Green 0,0776 0,0783 0,1035 0,2594 0,086467
4   Red 0,088 0,0768 0,119 0,2838 0,0946
5   NIR 0,1671 0,2813 0,2033 0,6517 0,217233
6   SWIR-1 0,0224 0,2014 0,2732 0,497 0,165667
7   SWIR-2 0,1847 0,1167 0,2235 0,5249 0,174967

35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
1 2 3 4 5 6 7

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
1 2 3 4 5 6 7

2. HUTAN
Kurva Spektral Hutan Sebelum Terkoreksi Atmosferik
16000
14000
12000
10000
8000
6000
4000
2000
0
1 2 3 4 5 6 7

Kurva Spektral Hutan Setelah Terkoreksi Atmosferik


0.35

0.3

0.25

0.2

0.15

0.1

0.05

0
1 2 3 4 5 6 7

3. PASIR
Kurva Spektral Pasir Sebelum Terkoreksi Atmosferik
12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
1 2 3 4 5 6 7

Kurva Spektral Pasir Setelah Terkoreksi Atmosferik


0.12

0.1

0.08

0.06

0.04

0.02

0
1 2 3 4 5 6 7
4. AIR LAUT

Nilai pixel objek Jumlah Rerata


Nomer Nama
band band
1 2 3

Coastal 9382.66666
1 9311 9382 9455 28148
Aerosol 7
8355.66666
2 Blue 8293 8368 8406 25067
7
6863.33333
3 Green 6866 6856 6868 20590
3
6084.66666
4 Red 6096 6087 6071 18254
7
5542.33333
5 NIR 5555 5559 5513 16627
3

6 SWIR-1 5241 5235 5178 15654 5218

5137.33333
7 SWIR-2 5150 5151 5111 15412
3

Nomer Nilai pixel objek


Nama band Jumlah Rerata
band 1 2 3
Coastal
1 0.045 0.0434 0.0435 0.1319 0.043966667
Aerosol
2 Blue 0.0393 0.037 0.0366 0.1129 0.037633333
3 Green 0.0275 0.0252 0.0253 0.078 0.026
4 Red 0.0214 0.0191 0.0195 0.06 0.02
5 NIR 0.0134 0.0113 0.0112 0.0359 0.011966667
6 SWIR-1 0.0117 0.0111 0.0106 0.0334 0.011133333
7 SWIR-2 0.0113 0.0107 0.0104 0.0324 0.0108

Rerata nilai pixel objek air (laut) setelah terkoreksi


atmosferik
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
1 2 3 4 5 6 7
Band ke -

F. PEMBAHASAN
Koreksi atmosfer merupakan proses untuk menghilangkan kesalahan yang disebabkan
adanya pengaruh atmosfer pada citra. Koreksi atmosfer perlu dilakukan untuk menghilangkan
pengaruh atmosfer dan mengembalikan nilai reflektansi sesuai dengan nilai reflektansi objek
sebenarnya di permukaan bumi. Koreksi atmosferik dilakukan dengan pertimbangan berbagai
parameter atmosfer dalam proses koreksi. Parameter tersebut yaitu faktor musim, dan kondisi
iklim di lokasi pada saat perekaman citra. Kelebikan dari koreksi atmosferik ini adalah
kemampuannya untuk memperbaiki berbagi gangguan yang terdapat pada atmosfer seperti
kabut tipis, asap, dan lain-lain (Lilik et al., 2016). Nilai koreksi atmosfer berbeda-beda pada
masing-masing band.
Objek yang diamati di praktikum ini adalah, vegetasi atau pohon, pasir, pemukiman,
dan juga air yang memiliki gelombang elektromagnetik yang bisa di pancarkan saat terkena
pantulan sinar matahari. Data yang kita lihat memiliki dua bentuk, yaitu data satelit yang
belum dikoreksi, dan data satelit yang sudah di koreksi. Untuk mengkoreksi data satelit
berdasarkan atmosferik dan band di Aplikasi QGIS kita menggunakan Software yang
bernama Semi-Automatic Clasification Plugin, dengan Semi-Automatic Clasification Plugin
kita sangat dimudahkan dalam mengerjakan tugas praktikum ini.
Objek hutan sebelum terkoreksi atmosferik dan sesudah terkoreksi atmosferik sangat
berbeda. objek hutan sebelum terkoreksi atmosferik memiliki warna yang lebih pucat karena
tertutup dengan kabut sedangkan setelah terkoreksi atmosferik warna dan ketajaman objek
hutan jauh lebih jelas. Setelah terkoreksi atmosferik nilai tertinggi berada pada band 5 dan
Objek pasir sebelum terkoreksi atmosferik memiliki nilai tertinggi pada band 6 dan
nilai terendah pada band 1, sedangkan setelah terkoreksi atmosferik objek pasir memiliki
nilai tertinggi pada band 7 dan nilai terendah pada band 4. Hal ini karena band 7 berfungsi
dalam mengidentifikasi objek pasir, peningkatan kadar air tanah dan penetrasi awan tipis
sedangkan band 4 berfungsi untuk membedakan sudut vegetasi sehingga memilili kepekaan
yg kurang untuk mengidentifikasi objek pasir

Jika ditinjau dari objek permukiman hasil data pada table data sebelum dan sesuda
dikoreksi atmosferik,data tertinggi sebelum dikoreksi atmsoferik terdapat pada Band
1(Coastal Aerosol) dengan nilai pixel sebesar 28820,67 sedangkan setelah terkoresi
atmosferik nilai pixel tertinggi terdapat pada Band 5(NIR) sebesar 0,217233.Sedangkan nilai
pixel terendah sebelum dikoreksi atmosferik terdapat di Band 6(SWIR-1) dan setelah
terkoreksi terdapat di Band 1(Coastal Aerosol) sebesar 0,076867
Di pemukiman nilai pixel tertinggi sebelum dikoreksi adalah band Coastal Aerosol
karena band ini mempunyai fungsi sebagai studi pesisir dan aerosol sehingga menganggap
pemukiman itu sebagai pesisir dikarenakan seedikitnya vegetasi diarea pemukiman,dan
setelah dikoreksi nilai tertinggi terdapat pada Band Nir yang berfungsi Mendiskriminasikan
kadar air tanah dan vegetasi; menembus awan tipis sehingga nilainya tinggi karena
kemungkinan besar pemukiman pasti dekat dengan sumber mata air.
Nilai terendah terdapat pada band Swir-1 berfungsi Mendiskriminasikan kadar air
tanah dan vegetasi sehingga masih belum valid karena satelit masi menganggap adanya
vegetasi didaerah pemukiman sedangkan setelah terkoreksi nilai terenda berada di Band
Coastal Aerosol karena band ini berfungsi sebagai studi pesisir dan aerosol dan ini valid
karena pemukiman berbeda dengan pesisir. Hasil dari analisis pada objek perairan yang
belum terkoreksi atmosferik pada band 1 dengan nilai tertinggi dan pada band 7 dengan nilai
terendah. Lain halnya dengan hasil analisis kurva spektral setelah terkoreksi atmosferik
paling tinggi band 1 dan hasil terkoreksi atmosfer paling rendah dengan band 7. Pada analisis
air (laut), tampak grafik yang menurun, maka dapat dismipulkan bahwa band 1 yang paling
baik dalam pengamatan laut. Koreksi ini sangatlah mudah untuk dilihat pada objek air,
karena air memilki reflektan gelombang paling mudah disamarkkan dan dilihat, kecuali pada
band yang redup atau gelap. Objek ini tampak jelas dalam penggambaranya berdasarkan
tingkatan band yang diambil.
G. KESIMPULAN
Beradasarkan hasil penelitian dapat dilihat bahwa teknologi penginderaan jauh dapat
digunakan untuk membantu pekerjaan manusia, diantaranya untuk menganalisis. Analisis ini
dapat dilakukan oleh berbagai citra diantaranya oleh citra landsat 8. Koreksi atmosfer dengan
metode DOS 1 dapat digunakan untuk memperbaiki pola reflektansi objek pemukiman,hutan
dan perairan pada citra landsat 8. Praktikum ini menunjukkan metode DOS 1 sebagai salah
satu metode yang sesuai digunakan untuk melakukan koreksi atmosfer pada citra landsat 8.
Koreksi citra data satelit dengan menggunakan metode atmosferik adalah cara yang
tepat untuk mengetahui objek pengamatan. Koreksi atmosferik ini di tinjau melalui aplikasi
atau data satelit yang digunakan. Koreksi atmosferik ini juga dibantu dengan perhitungan
kurva spektral, yang digunakan untuki mencari data tinggi dan rendahnya suatu band yang
akan dihgunakan. Hubunganb antara atmosferik, band, dan dan citra satelit yang diaamati
sangatlah berpengaruh, maka dari itu objek yang di amati menggunakan koreksi data
atmosferik ini sangatlah memudahkan, karena hasilnya jelas dan akurat.

Nomer Band Nama Band Nilai pixel object Jumlah Rerata


      1 2 3    
1   Coastal Aerosol 0,0777 0,0646 0,0883 0,2306 0,076867
2   Blue 0,0764 0,0652 0,0929 0,2345 0,078167
3   Green 0,0776 0,0783 0,1035 0,2594 0,086467
4   Red 0,088 0,0768 0,119 0,2838 0,0946
5   NIR 0,1671 0,2813 0,2033 0,6517 0,217233
6   SWIR-1 0,0224 0,2014 0,2732 0,497 0,165667
7   SWIR-2 0,1847 0,1167 0,2235 0,5249 0,174967

Anda mungkin juga menyukai