Berdasarkan standar pembebanan yang berlaku di Indonesia, kombinasi pembebanan yang ditinjau
bekerja pada lantai bangunan, yaitu 100% beban mati ditambah 30% beban hidup.
Jadi untuk perhitungan Masa struktur Gedung dengan pendekatan berikut :
Wt = 100% DeadLoad +SuperDeadLoad+ 30% LiveLoad = DL+SDL + 0,3 LL
Jumlah pola getar yang ditinjau dalam penjumlahan respon ragam harus mencakup partisipasi massa
sekurang-kurangnya 90%, Partisipasi Massa Partisipasi Massa
Mode Period
Arah X (%) Arah Y (%)
1 1,362849 81,857 0
2 1,256823 81,857 82,566
3 1,16987 81,861 82,566
4 0,423382 92,709 82,566
5 0,396056 92,709 93,186
6 0,365186 92,717 93,186
7 0,230408 97,131 93,186
8 0,220091 97,131 97,391
9 0,200124 97,147 97,391
10 0,152647 99,287 97,391
11 0,149042 99,287 99,383
12 0,133276 99,306 99,383
KONTROL HASIL ANALISIS
3. PEMELIHAN JENIS RAGAM GEMPA
Untuk struktur gedung yang memiliki waktu getar alami yang berdekatan atau selisih nilainya lebih kecil
dari 15% harus dilakukan dengan metode CQC (Complete Quadratik Combination). Sementara untuk
yang berjauhan atau lebih besar dari 15%, maka pakai metode SRSS (square Root Of The Sum of
Square). (SNI 1726:2012 Pasal 7.9.3) ModeL Periode ΔT
Rumus yang digunakan: 1 1,362849 7,779732017
2 1,256823 6,91847619
( T1 - T2) 3 1,16987 63,8094831
x 100 % 4 0,423382 6,454218649
ΔT = T1 5 0,396056 7,794352314
6 0,365186 36,90667222
7 0,230408 4,477709107
8 0,220091 9,072156517
9 0,200124 23,72379125
Karena selisih antara nilai ΔT lebih dari 15% maka, 10 0,152647 2,361657943
Desain diubah Ke SRSS 11 0,149042 10,57822627
12 0,133276 13,3276
KONTROL HASIL ANALISIS
4. PERIODA GETAR ALAMI FUNDAMENTAL
Periode fundamental struktur, T, dalam arah yang ditinjau harus diperoleh menggunakan sifat
struktur dan karakteristik deformasi elemen pemikul dalam analisis yang teruji. Periode
fundamental struktur, T, tidak boleh melebihi hasil perkalian koefisien untuk batasan atas pada
periode yang dihitung (Cu).
KONTROL HASIL ANALISIS
Sebagai alternatif, diizinkan untuk
menentukan periode fundamental
pendekatan (Ta), dalam detik, dari
persamaan berikut untuk struktur dengan
ketinggian tidak melebihi 12 tingkat di mana
sistem pemikul gaya seismik terdiri dari
rangka pemikul momen yang seluruhnya
beton atau seluruhnya baja dan rata-rata
tinggi tingkat sekurang-kurangnya 3 m:
Ta= 0,1.N
Dimana:
N= Jumlah Tingkat
KONTROL HASIL ANALISIS
Perhitungan Ta
Ta = 0,1 x 5 = 0,5 Detik
Perhitungan Tmax
Tmax = Ta x Cu = 0,7 Detik
Dari hasil analisis menggunakan program SAP 2000 v.22.1, didapatkan nilai waktu getar arah x
dan y adalah sebagai berikut:
Tx = 1,363 detik > Tmaks = 0,7 detik
Ty =1,257 detik > Tmaks = 0,7 detik
Karena periode getar struktur gedung yang didapat dari hasil perhitungan Tcx = 1,363 dan Tcy =
1,257 detik lebih dari Ta maks = 0,7 detik, maka untuk perhitungan beban gempa pada struktur
gedung, digunakan periode getar struktur yang berada dalam batas Ta dan Ta maks. Di ambil
Nilai Ta = 0,5 detik untuk mendapatkan gaya gempa yang lebih besar.
KONTROL HASIL ANALISIS
5. PERHITUNGAN GAYA GESER STATIK EKIVALEN
Analisis statik ekivalen merupakan penyederhanaan dari perhitungan beban gempa sebenarnya. Beban
gempa yang sesungguhnya berasal dari gerakan atau percepatan tanah dasar bangunan, yang
kemudian menjalar pada elemen-elemen gedung seperti kolom dan balok. Dalam metode statik
ekivalen, tanah dasar dianggap tetap (tidak bergetar) dan beban gempa diekuivalensikan menjadi
beban lateral statik yang disebar pada elemen-elemen gedung. (Pasal 7.8 SNI 1726-2019).
0,777
Cs =
8
Cs = 0,097
Keterangan : SDS = parameter percepatan spektrum respons desain dalam perioda pendek
R = faktor modifikasi respons
Ie = faktor keutamaan gempa
KONTROL HASIL ANALISIS
5. PERHITUNGAN GAYA GESER STATIK EKIVALEN
Gaya Geser dinamis harus lebih besar dari gaya geser statis setelah dikalikan 85% jika tidak maka
ubah/koreksi scale factor Gaya Geser Dinamis pada sap2000 dengan menggunakan scale factor
hitungan yang didapat (SNI 1726:2019 Pasal 7.9.4.1)
Base Base
Dinamic Statis 85% > Statis Scale Factor Keterangan
Reactions
X 55,9102 89,3338 75,93373 1,358 Tidak Memenuhi
Y 60,3963 89,3338 75,93373 1,257 Tidak Memenuhi
Karena gaya dinamis lebih kecil, maka dilakukan modifikasi scale factor dinamis X dan Y disap2000
KONTROL HASIL ANALISIS
6. PERHITUNGAN SIMPANGAN ANTAR LANTAI
Penentuan simpangan antara lantai desain (Δ) harus dihitung sebagai perbedaan defleksi pada pusat
massa ditingkat teratas dan terbawahyang ditinjau. Batas simpangan lantai diatur dalam (SNI
1726:2019 Pasal 7.8.6)
Rumus : (S2 - S1) x Cd < Δₐ = 0,025 hx
Δx =
I
Δx < Δₐ
Dimana:
∆x = Simpangan antar lantai
S = Defleksi yang terjadi
Ie = faktor keutamaan Gempa
hx = Tinggi Tingkat dibawah tingkat X
Cd =Faktor pembesaran defleksi
KONTROL HASIL ANALISIS
6. PERHITUNGAN SIMPANGAN ANTAR LANTAI
Hsx Sx Sy Δx Δy Δa
Lantai Keterangan
mm mm mm mm mm mm
Atap 4000 24,915 21,291 14,274 11,380 100,000 Aman
5 4000 22,319 19,222 24,927 20,765 100,000 Aman
4 4000 17,787 15,447 34,268 28,983 100,000 Aman
3 4000 11,557 10,177 38,663 33,353 100,000 Aman
2 4000 4,527 4,113 24,898 22,622 100,000 Aman
1 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Aman
WASALAM.. WR. WB