Disusun :
1. M.Yusuf Afandi 213110464
2. Rahmad Afrianka 213110508
3. Sri Wahyuni 213110292
4. Tiara Oktarina 213110107
5. Wila Septita Sari 213110287
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam beton ada yang disebut dengan mutu beton. Mutu Beton merupakan
pertanda dari kualitas atau kekuatan karakteristik beton yang ditunjukan
dengan satuan angka dan huruf K atau FC.
MUTU BETON
Fc Semen (kg)
(Mpa) K (kg/cm³)
24 275 406
1. Metode Numerik
Metode pertama yang kita gunakan dalam regresi linier adalah Metode
Kwadrat Terkecil. Tujuan dari metode kuadrat terkecil adalah untuk
membuat kesalahan yang terjadi sekecil mungkin. Caranya dengan
D2/a = 0
D2/b = 0
sehingga:
b n xi yi xi
ix i
2 2
yi nx
a = y bx
Setelah didapat a dan b, lalu masukkan ke persamaan regresi y = a + bx
Untuk memprediksi apakah garis regresi yang kita dapat sudah mempunyai
kesalahan yang sekecil mungkin, maka perlu dihitung suatu koefisien
hubungan keterkaitan yang dinamakan koefisien korelasi (r). Koefisien
korelasi mempunyai harga dari -1 – 0 atau 0 – 1. Semakin mendekati nilai
1 maka r nya semakin kuat.
Rumus untuk menghitung r adalah:
Dimana:
Dt 2 D 2
r
Dt 2
Mutu Beton
(K) Semen (kg)
NO x y xy x² (y-y̅)² (y - a - bx)²
12789,5537
1 100 247 24700 10000 2 182,25000
2 125 276 34500 15625 7071,28099 19,52033
3 150 299 44850 22500 3732,09917 1,78587
4 175 326 57050 30625 1162,19008 33,01025
5 200 352 70400 40000 65,46281 139,88438
6 225 371 83475 50625 119,00826 119,00826
7 250 384 96000 62500 571,64463 15,92736
8 275 406 111650 75625 2107,64463 36,87802
9 300 413 123900 90000 2799,37190 46,86025
10 325 439 142675 105625 6226,64463 0,58314
11 350 448 156800 122500 7728,00826 136,46488
44372,9090
2475 3961 946000 625625 9 732,17273
Σxi Σyi Σxiyi Σx²i Σ(yi-y)̅ ² Σ(yi - a - bxi)²
n x̅ y̅
11 225 360,091
Persamaan Garisnya
Y = 180,827 + 0,797X
Dt² = 44372,90909
D² = 732,17273
r² = 44372,90909 732,17273
44372,90909
r² = 43640,73636
44372,90909
r² = 0,983499555
Metode Pearson
Mutu Beton
(K) Semen (kg)
NO x y x² y² xy
1 100 247 10000 61009 24700
2 125 276 15625 76176 34500
3 150 299 22500 89401 44850
4 175 326 30625 106276 57050
5 200 352 40000 123904 70400
6 225 371 50625 137641 83475
7 250 384 62500 147456 96000
8 275 406 75625 164836 111650
9 300 413 90000 170569 123900
10 325 439 105625 192721 142675
11 350 448 122500 200704 156800
2475 3961 625625 1470693 946000
Σxi Σyi Σx²i Σy²i Σxiyi
n
11
450
400
Semen (kg)
350
300
250
200
50 100 150 200 250 300 350 400
Dari table Summary juga dapat dilihat r = 0,99172, yang berarti memiliki
Korelasi SANGAT KUAT antara mutu beton dan jumlah penggunaan semen,
dengan determinasi r² = 0,981. Angka intercept = 180,872 adalah nilai a, dan
mutu beton (kg/m³) = 0,797 adalah nilai b. Persamaan Regresinya Adalah Y = a
+Bx, maka Y = 180,872 + 0,797X (Sesuai dan Sama hasilnya dengan hitungan
Manual).
Correlations
Mutu Beton Jumlah semen
Mutu Beton Pearson Correlation 1 .992**
Sig. (2-tailed) .000
N 11 11
Jumlah semen Pearson Correlation .992** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 11 11
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Diperoleh Pearson Correlation r = 0,992. (Sesuai dan Mirip hasilnya dengan hitungan
Manual)
Regression
Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Mutu Beton (K) b
. Enter
a. Dependent Variable: Semen (kg)
b. All requested variables entered.
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .992a
.983 .982 9.01956
a. Predictors: (Constant), Mutu Beton (K)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 43640.736 1 43640.736 536.440 .000b
Residual 732.173 9 81.353
Total 44372.909 10
a. Dependent Variable: Semen (kg)
b. Predictors: (Constant), Mutu Beton (K)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 180.827 8.204 22.042 .000
Mutu Beton (K) .797 .034 .992 23.161 .000
a. Dependent Variable: Semen (kg)
1. Terdapat Hubungan SANGAT KUAT antara jumlah semen dan mutu beton
dengan angka korelasi sebesar r = 0,99172
2. Fungsi garis yang mewakili hubungan tersebut adalah Y = 180,872 + 0,797X
dengan X = Mutu Beton / K (kg/cm³) dan Y = Jumlah Semen (kg)
3. Penggunaan Metode Pearson lebih mudah dalam mencari Elemen pembentuk
Rumus namun perlu berhati-hati dalam mensubstitusikan tiap elemennya, dan
dalam mengunakan Metode Numerik perlu berhati hati dalam mencari elemen
rumus tetapi lebih mudah ketika perhitungan rumus pokoknya.
DAFTAR PUSTAKA
Chapra, SP., Canale, RP., “Numerical Method for Engineers”, McGraw-Hill Book
Company, New York, 1985.