Anda di halaman 1dari 15

ANALISA HUBUNGAN JUMLAH SEMEN TERHADAP

MUTU BETON BERDASARKAN SNI DT - 91 - 2007 DPU


MENGGUNAKAN TEORI REGRESI LINIER

Dosen Pengampu : Vella Anggreana, ST.M.T

Disusun :
1. M.Yusuf Afandi 213110464
2. Rahmad Afrianka 213110508
3. Sri Wahyuni 213110292
4. Tiara Oktarina 213110107
5. Wila Septita Sari 213110287

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah subhanahuwataala


yang telah memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Jurnal yang
berjudul Analisa Hubungan Jumlah Semen Terhadap Mutu Beton Berdasarkan
SNI DT - 91 - 2007 DPU Meggunakan Teori Regresi Linear sebagai salah
satu syarat dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah Metode Numerik .
Jurnal ini kami tulis untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
mutu beton dengan jumlah semen, serta mengetahui hubungan (korelasi) yang
terjadi.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan jurnal ini kami
masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi materi maupun tata
bahasa. Namun, kami tetap berharap agar Jurnal ini dapat memberikan
manfaat bagi pembaca. Adapun kritik dan saran dari pembaca dan
pembimbing sangat kami harapkan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada
jurnal kami. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.

Pekanbaru, 03 Juni 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Penggunaan teori statistika dalam mengolah data penelitian berpengaruh
terhadap tingkat analisis hasil penelitian. Penelitian dalam bidang ilmu Teknik
khususnya (SIPIL) yang menggunakan perhitungan-perhitungan statistika, akan
menghasilkan data yang mendekati benar jika memperhatikan tata cara analisis
data yang digunakan.
Dalam memprediksi atau menaksir dan mengukur nilai dari pengaruh
satu variabel (bebas/independent/predictor) terhadap variabel atau biasa
disimbolkan X lain (takbebas/dependent/response) dapat digunakan uji regresi.
Analisis atau uji regresi linier merupakan suatu fungsi dari hubungan antara satu
variabel, yaitu variabel yang diterangkan Y (the explained variabel) variabel yang
lain, yaitu variabel X yang menerangkan (the explanatory).
Regresi linier merupakan suatu metode dalam statistika yang digunakan untuk
membentuk model fungsi atau hubungan antara satu atau lebih dengan symbol
variabel bebas X dengan sebuah variabel respon Y. Analisis regresi dengan satu
variabel bebas X disebut sebagai regresi linier sederhana atau kuadrat terkecil,
sedangkan jika terdapat lebih dari satu variabel bebas X, disebut sebagai regresi
linier berganda (Kurniawan, 2008).
Dalam dunia Teknik Sipil pastinya kita akan mempelajari tentang beton, untuk
membuat beton yang kuat dan kokoh tentunya kita harus menggunakan mutu
beton berkualitas bagus. Penyesuaian jumlah semen tentu harus memilih
perhitungan yang akurat. Pada jurnal ini kita akan membahas mutu beton dengan
jumlah semen yang akan digunakan untuk membuat suatu beton dengan
menggunakan metode Regresi Linear.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan antara mutu beton terhadap jumlah semen yang


digunakan pada campuran beton?
2. Bagaimana aplikasi metode Regresi Linear dengan cara menganalisis /
manual !
3. Bagaimana dan dengan aplikasi apa saja yang dapat digunakan untuk
metode Regresi Linear !

1.3 Tujuan Makalah


Untuk mengetahui hubungan Jumlah Semen Terhadap Mutu Beton seta
Untuk mempermudah seorang enginering dalam menghitung jumlah
semen untuk mutu beton dengan menggunakan metode Regresi Linear.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas Mutu Beton Yang Baik

Dalam beton ada yang disebut dengan mutu beton. Mutu Beton merupakan
pertanda dari kualitas atau kekuatan karakteristik beton yang ditunjukan
dengan satuan angka dan huruf K atau FC.

Adapun tabel mutu beton sebagai berikut ;

MUTU BETON
Fc Semen (kg)
(Mpa) K (kg/cm³)

7,4 100 247

9,8 125 276

12,2 150 299

14,5 175 326

16,9 200 352

19,3 225 371

21,7 250 384

24 275 406

26,4 300 413

28,8 325 439

31,2 350 448


Reff; Tabel Mutu Beton SNI DT-91-2007- Dinas
Pekerjaan Umum
Lalu bagaimana perbedaan dari kedua mutu beton tersebut?
Pertama Mutu beton K berdasar pada perhitungan kuat tekan beton
menggunakan perhitungan dengan satuan kg/cm2, sementara dengan mutu beton
yang menggunakan istilah FC adalah perhitungan kekuatan beton dengan
satuan MPa.

 Kedua, saat pembuatan sampel mutu beton K menggunakan kubus dengan


ukuran 15cm x 15cm x 15cm, sedangkan pada mutu beton FC menggunakan
benda uji berbentuk tabung atau silinder yang berukuran diameter 15cm dan
tinggi 30cm. 

Ketiga mutu beton K adalah mengacu kepada peraturan beton bertulang


Indonesia (PBI) tahun 1971 yang lebih lama, sedangkan mutu beton FC
mengacu peraturan terbaru yakni SNI-03-2847-2002.

2.2 Menggunakan Regresi linier dengan Cara Menganalisis

1. Metode Numerik

Metode pertama yang kita gunakan dalam regresi linier adalah Metode
Kwadrat Terkecil. Tujuan dari metode kuadrat terkecil adalah untuk
membuat kesalahan yang terjadi sekecil mungkin. Caranya dengan

mengkwadratkan kesalahan (D2), dimana;

D2 = (y1- f(x1))2 + (y2- f(x2))2 + …. + (yn- f(xn))2


Dari bentuk regresi:
Y = a + bx

Variable a dan b harus diolah dengan sedemikian hingga agar D2 menjadi


minimum, sehingga:

D2/a = 0

D2/b = 0
sehingga:

b  n xi yi   xi 
 ix i
2 2
yi nx
a = y  bx
Setelah didapat a dan b, lalu masukkan ke persamaan regresi y = a + bx
Untuk memprediksi apakah garis regresi yang kita dapat sudah mempunyai
kesalahan yang sekecil mungkin, maka perlu dihitung suatu koefisien
hubungan keterkaitan yang dinamakan koefisien korelasi (r). Koefisien
korelasi mempunyai harga dari -1 – 0 atau 0 – 1. Semakin mendekati nilai
1 maka r nya semakin kuat.
Rumus untuk menghitung r adalah:
Dimana:

Dt 2  D 2
r
Dt 2

Dan berikut adalah hasil Analisa menggunakan Metode Kuadrat Terkecil

Mutu Beton
(K) Semen (kg)
NO x y xy x² (y-y̅)² (y - a - bx)²
12789,5537
1 100 247 24700 10000 2 182,25000
2 125 276 34500 15625 7071,28099 19,52033
3 150 299 44850 22500 3732,09917 1,78587
4 175 326 57050 30625 1162,19008 33,01025
5 200 352 70400 40000 65,46281 139,88438
6 225 371 83475 50625 119,00826 119,00826
7 250 384 96000 62500 571,64463 15,92736
8 275 406 111650 75625 2107,64463 36,87802
9 300 413 123900 90000 2799,37190 46,86025
10 325 439 142675 105625 6226,64463 0,58314
11 350 448 156800 122500 7728,00826 136,46488
44372,9090
2475 3961 946000 625625 9 732,17273
Σxi Σyi Σxiyi Σx²i Σ(yi-y)̅ ² Σ(yi - a - bxi)²
n x̅ y̅
11 225 360,091

b= 11 946000 2475 3961 a= 360,091 0,796727 225


11 625625 2475 a= 360,091 179,2636
b= 10406000 9803475 a = 180,8273
6881875 6125625
b= 602525
756250
b = 0,796727273

Persamaan Garisnya
Y = 180,827 + 0,797X
Dt² = 44372,90909
D² = 732,17273

r² = 44372,90909 732,17273
44372,90909
r² = 43640,73636
44372,90909
r² = 0,983499555

r = 0,991715461 SANGAT KUAT

Metode Pearson

Mutu Beton
(K) Semen (kg)
NO x y x² y² xy
1 100 247 10000 61009 24700
2 125 276 15625 76176 34500
3 150 299 22500 89401 44850
4 175 326 30625 106276 57050
5 200 352 40000 123904 70400
6 225 371 50625 137641 83475
7 250 384 62500 147456 96000
8 275 406 75625 164836 111650
9 300 413 90000 170569 123900
10 325 439 105625 192721 142675
11 350 448 122500 200704 156800
2475 3961 625625 1470693 946000
Σxi Σyi Σx²i Σy²i Σxiyi
n
11

b= 10406000 9803475 a = 3961,000 1971,9


6881875 6125625 11
b= 602525 a = 1989,100
756250 11
b = 0,79672727 a = 180,8273

r= 11 946000,000 2475,000 3961,000


6881875 6125625,000 16177623 15689521,000
r= 10406000 9803475
756250,000 488102,000
r= 602525
3,6913E+11
r= 602525
607558,341
r= 0,99171546 SANGAT KUAT Persamaan Garisnya
Y = 180,827 + 0,797X

2.3 Regresi Linier dengan Menggunakan Aplikasi


1. Dengan Menggunakan Excel

a) Grafik Hubungan Mutu Beton (X) dengan Jumlah Semen (Y)

Mutu Beton vs Jumlah Semen


500

450

400
Semen (kg)

350

300

250

200
50 100 150 200 250 300 350 400

Mutu Beton (K)

c) Cek Nilai Korelasi dan Regresi Menggunakan Program Ms. Excel


 Dari Tabel paling atas diperoleh nilai Korelasi (r) adalah = 0,99172, (Sesuai dan
Sama hasilnya dengan hitungan Manual)

 Dari table Summary juga dapat dilihat r = 0,99172, yang berarti memiliki
Korelasi SANGAT KUAT antara mutu beton dan jumlah penggunaan semen,
dengan determinasi r² = 0,981. Angka intercept = 180,872 adalah nilai a, dan
mutu beton (kg/m³) = 0,797 adalah nilai b. Persamaan Regresinya Adalah Y = a
+Bx, maka Y = 180,872 + 0,797X (Sesuai dan Sama hasilnya dengan hitungan
Manual).

2. Cek Nilai Korelasi dan Regresi Menggunakan Program SPSS


 Correlations

Correlations
Mutu Beton Jumlah semen
Mutu Beton Pearson Correlation 1 .992**
Sig. (2-tailed) .000
N 11 11
Jumlah semen Pearson Correlation .992** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 11 11
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Diperoleh Pearson Correlation r = 0,992. (Sesuai dan Mirip hasilnya dengan hitungan
Manual)

 Regression

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Mutu Beton (K) b
. Enter
a. Dependent Variable: Semen (kg)
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .992a
.983 .982 9.01956
a. Predictors: (Constant), Mutu Beton (K)

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 43640.736 1 43640.736 536.440 .000b
Residual 732.173 9 81.353
Total 44372.909 10
a. Dependent Variable: Semen (kg)
b. Predictors: (Constant), Mutu Beton (K)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 180.827 8.204 22.042 .000
Mutu Beton (K) .797 .034 .992 23.161 .000
a. Dependent Variable: Semen (kg)

Nilai Konstanta adalah


nilai Intercept = nilai a = 180,827
Nilai b = 0,797

Sehingga Persamaan Regresi:


Y = a + bX
Y = 180,827 + 0,797X (Sesuai dan Mirip hasilnya dengan hitungan Manual)
KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut;

1. Terdapat Hubungan SANGAT KUAT antara jumlah semen dan mutu beton
dengan angka korelasi sebesar r = 0,99172
2. Fungsi garis yang mewakili hubungan tersebut adalah Y = 180,872 + 0,797X
dengan X = Mutu Beton / K (kg/cm³) dan Y = Jumlah Semen (kg)
3. Penggunaan Metode Pearson lebih mudah dalam mencari Elemen pembentuk
Rumus namun perlu berhati-hati dalam mensubstitusikan tiap elemennya, dan
dalam mengunakan Metode Numerik perlu berhati hati dalam mencari elemen
rumus tetapi lebih mudah ketika perhitungan rumus pokoknya.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Triatmojo, “Metode Numerik” Beta Offset, 1995

Chapra, SP., Canale, RP., “Numerical Method for Engineers”, McGraw-Hill Book
Company, New York, 1985.

Carl Erik Froberg, “Introduction to Numerical Analysis”, Addison-Wesley


Publishing Company, Inc., 1969.

Hamming, RW., “Numerical Method For Scientist and Engineer”, McGraw-Hill


Book Company, Inc., New York, 1962.

Anda mungkin juga menyukai