1.4 Alidade
1.4.1 Pengertian dan Fungsi Alidade
Alidade adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur dan pemetaan topografi
sederhana, yang terdiri atas papan gambar yang dipasang pada kaki tiga, yang di lengkapi
pula dengan penyipat datar, unting-unting, kompas dan teropong atau pembidik. Alidade juga
digunakan sebagai indikator atau sebuah alat pengamat di atas meja pesawat, yang di
gunakan pada saat pengukuran sudut. Sebuah survei pemetaantopografi dan instrumen yang
digunakan untuk menentukan arah, yang terdiri dariteleskop dan bagian terpasang yang
berguna untuk melihat objek yang jauh. Garis padang berguna untuk menarik garis di sebuah
meja pesawat ke arah objek atau untuk mengukur sudut untuk objek dari beberapa titik acuan.
Sudut dapat pula di ukur dalamhorisontal, vertikal dan apapun sesuai dengan pilihan.Alidade
tediri dari beberapa bagian yaitu bar, batang atau serupa dengankomponen baling-baling di
kedua ujung. Baling-baling tersebut memiliki lubang, slotatau indikator lainnya yang
melaluinya agar orang dapat melihat objek yang jauh.Mungkin juga ada pointer atau pointer
pada alidade untuk menunjukkan posisi padaskala. Sejak dulu sampai sekarang alidade telah
dibuat dari beberapa jenis bahanyaitu: kayu, gading, kuningan dan bahan lainnya.
1.6 Klinometer(Clinometer)
1.6.1 Pengertian Klinometer
Klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara garis datar dan sebuah
garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar tersebut dengan titik puncak (ujung)
sebuah objek. Aplikasinya digunakan untuk mengukur tinggi (panjang) suatu objek dengan
memanfaatkan sudut elevasi.
1.7 Odometer
1.7.1 Pengertian Odometer
Odometer adalah alat pengukuran di lapangan yang berupa roda dengan keliling tertentu yang
dipasang pada suatu tangkai sebagai pegangan. Pada tangkai tersebut dipasang alat hitungan
putaran roda berupa bunyi atau angka.
2.2 Theodolit
2.2.1 Pengertian Theodolit
Theodolite atau theodolit adalah instrument / alat yang dirancang untuk menentukan tinggi
tanah pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan
sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical.
Syarat – syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap dipergunakan
untuk pengukuran yang benar adalah sebagai berikut :
1. Sumbu ke I harus tegak lurus dengan sumbu II / vertical ( dengan menyetel nivo tabung dan
nivo kotaknya ).
2. Sumbu II harus tegak lurus Sumbu I.
3. Garis bidik harus tegak lurus dengan sumbu II (Sumbu II harus mendatar).
4. Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu (kesalahan indek vertical sama dengan
nol).
5. Apabila ada nivo teropong, garis bidik harus sejajar dengan nivo teropong
6. Garis jurusan nivo skala tegak, harus sejajar dengan garis indeks skala tegak.
7. Garis jurusan nivo skala mendatar, harus tegak lurus dengan sumbu II ( Garis bidik tegak
lurus sumbu kedua / mendatar).
Macam – Macam Theodolit
Dari konstruksi dan cara pengukuran, dikenal 3 macam theodolite :
1. Theodolite Reiterasi
Pada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu dengan plat lingkaran
nonius dan tabung sumbu pada kiap. Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis
ini terdapat sekrup pengunci plat nonius.
3.3 Unting-Unting
3.3.1 Pengertian Unting-Unting
Unting-unting merupakan bandul yang terbuat dari besi atau kuningan yang berbentuk
kerucut dengan ujung bawah lancip dan digantungkan pada bagian tengah tripod/statif tegak
lurus titik.
Gambar 3.3.1. Unting-Unting
3.3.2 Fungsi Unting-Unting
Unting-unting berguna untuk memproyeksikan suatu titik pada pita ukur di permukaan tanah
atau sebaliknya.
3.3.3 Cara pemakaian
Unting-unting digantungkan dan unting-unting harus tegak lurus titik.
3.4 Jalon
3.4.1 Pengertian Jalon
Jalon merupakan tongkat dengan ujung runcing, berguna sebagai penanda titik yang akan di
tembak sudutnya, jalon merupakan pasangan alat theodolit.
3.4.2 Fungsi Jalon
Jalon berfungsi untuk membantu dalam pengukuran di lapangan sebagai pelurusan dalam
mengukur.
Gambar 4.1.3. Halaman peta dari Area Calculation dan Halaman Area Calculation.
Catatan : Pengukuran luas area menggunakan GPS Garmin sangat tidak disarankan karena
akurasi GPS Garmin sekitar 5 - 15 meter, untuk pengukuran yang lebih akurat Anda bisa
menggunakan GPS tipe Pemetaan atau GPS Geodetik yang akurasinya bisa mencapai 5mm -
10mm.
Langkah-langkah memasukkan titik ke dalam Google Earth :
1. Membuka Aplikasi google Earth, setelah Aplikasi terbuka, pilih Add yang berada di
deretan Menu > pilih Placemark / Ctrl + Shift + P
Gambar 4.1.3. Penambahan titik pada google earth.
2. Setelah muncul Google Earth – New Placemark > Masukkan koordinat yang tempat yang
akan di masukkan mulai dari Zone, Easting, Northing ( Jika Koordinatnya UTM) > ubahlah
nama yang pada tempat yang anda inginkan, misal Prodi P. Geografi > setelah semua selesai
pilih OK maka akan muncul seperti pada gambar di bawah ini
4.3.3 Cara Menggunakan Total Station
Penyetelan total station :
a. Pasang kaki tiga penyangga/tripod/statip pada tempat yang dikehendaki, biasanya pada
titik ikat atau pada titik yang sudah diketahui koordinat dan elevasinya
b. Pastikan kaki tiga penyangga terpasang secara kuat dan stabil serta posisi pelat tempat
dudukan alat ukur (tribrach) pada posisi semendatar mungkin.
c. Kencangkan sekrup-sekrup penguat yang ada pada masing-masing kaki secukupnya.
d. Secara simultan tepatkan penanda ketepatan posisi as vertikal total station pada tiik yang
dikehendaki (centering)
e. Atur sumbu I sumbu vertikal dan sumbu II horizontal dengan menggunakan sekrup
penyeimbang nivo kotak, yang biasanya disebut sekrup A, B, C.
f. Pengaturan dilakukan pertama-tama dengan posisi nivo sejajar dengan posisi kita berdiri,
tepatkan gelembung nivo tepat didalam lingkaran yang ada.
g. Pengaturan dilakukan pertama-tama dengan posisi nivoo sejajar dengan posisi kita berdiri,
tepatkan gelembung nivo tepat di dalam lingkaran yang ada.
h. Putar theodolite terhadap sumbu I sebesar 900 terhadap posisi kita, cek apakah posisi nivo
masih tetap berada di tengah lingkaran, jika tidak gunakan sekrup C untuk menempatkan nivo
kembali ke tengah lingkaran.
i. Cek kembali posisi penanda ketepatan as sumbu vertikal apakah masih berada pada posisi
titik yang dimaksud.
j. Jika bergeser maka kendorkan sekrup pengunci Theodolite pada tribrach dan geser
perlahan-lahan sehingga posisi penanda arah vertikal tepat berada dititik yang dikehendaki
lalu kuatkan sekrup pengikat
k. Cek kembali posisi gelembung apakah masih berada di pusat lingkaran, jika tidak
digunakan sekrup A, B, C kembali secara lebih perlahan untuk menempatkan posisi
gelembung nivo pada lingkaran yang ada.
l. Jika centering dan posisi gelembung pada masing-masing nivo sudah berada pada tengah-
tengah bidang nivo, maka alat sudah siap untuk dioperasikan.