Pesawat Penyipat Datar (PPD) PPD disebut juga dengan auto level atau leveling. Pengukuran yang bisa dilakukan pada alat ini hanyalah pengukuran Horizontal. Fungsi utama dari alat ini adalah untuk mengukur beda tinggi. Prinsip pengukuran beda tinggi dengan alat ini sama dengan menggunakan selang ukur tapi ini adalah versi modern nya. Konsep dari pengkuran beda tinggi dengan PPD ataupun selang ukur adalah memanfaatkan sifat air, dimana Pada wadah yang sama jika air tersebut dalam keadaan tenang maka permukaannya akan selalu datar. Coba Perhatikan gambar berikut: Gambar Pertama merupakan permukaan air yang datar. Gambar kedua merupakan Selang ukur yang berisi air, dimana jika air di selang ukur dalam keadaan tenang maka permukaannya pasti juga datar. Ukur ketinggian permukaan air ujung selang satu dengan ujung satu lagi menggunakan meteran ataupun rambu ukur, Kemudian angka tersebut dikurangkan. Inilah yang disebut beda tinggi. Begitu juga dengan gambar ketiga. Jika PPD dalam keadaan sudah di stel dengan syarat tertentu maka arah teropongnya akan selalu lurus atau datar. Bagian-bagian Pada alat PPD Ada 9 Bagian yang sangat penting pada PPD: 1. Nivo Kotak 2. Sekrup Pendatar 3. Vizir 4. Lensa okuler 5. Lensa obyektif 6. Tombol Fokus atau penjelas objek 7. Ring/Sekrup Pengatur lensa okuler atau penjelas benag silang 8. Tombol Penggerak Halus Horizontal 9. Ring sudut horizontal 1. Nivo Kotak Nivo kotak adalah nivo yang berguna sebagai pedoman saat kita melakukan penyetelan alat agar garis bidiknya sejajar dengan garis arah nivo. Didalam nivo kotak berisi gelembung air, gelembung air inilah yang jadi pedoman, dimana kalau gelembung tersebut berada ditengah berarti alat dalam keadaan datar. 2. Sekrup Pendatar Sekrup ini juga dinamakan sekrup ABC karna memiliki 3 buah sekrup yang berfungsi untuk mengatur kedataran alat, dimana syarat alat bisa digunakan adalah alat harus dalam keadaan datar dan sudah distel dengan benar. Cara penyetelannya dengan memutar ketiga sekrup tersebut sampai gelembung yang ada pada nivo kotak berada pas di tengah tengah. 3.Vizir Vizir berfungsi sebagai pembidik kasar terhadap objek yang akan kita bidik. Caranya arahkan teropong pesawat ke arah objek lalu bidik kasar kira teropong sudah pas kearah objek yang kita bidik. 4.Lensa Okuler Lensaokuler berfungsi sebagai penjelas bayangan diafragma. Pada lensa inilah kita membidik objek yang dibidik 5. Lensa Obyektif Lensaokuler berfungsi untuk menangkap objek yang kita bidik atau amati. Lensa pada teropong ini menghadap ke objek yang kita bidik. 6.Tombol Fokus Fungsi tombol iniadalah sebagai penjelas objek yang kita amati, karna biasanya saat kita melihat objek yang kita bidik itu dalam keadaan blur atau buram, 7. Sekrup pengatur lensa okuler Sekrup ini berada pada lensa okuler Sekrup iniberfungsi sebagai penjelas benang silang yang adapada lensa okuler. Benag silang tersebut berguna untuk membaca rambu ukur saat melakukan pengukuran. 8. Tombol Penggerak Halus Horizontal Sekrup ini berfungsi untuk memutar alat kekiri ataupun kekanan. Tombol ini berguna untuk agar teropong alat mengarah pas pada objek yang kita bidik 9. Ring sudut horizontal Ring ini bergungsi untuk membaca sudut terhadap objek yang kita bidik ke titik yang lainnya.