Rambu Ukur berfungsi sebagai alat bantu dalam menentukan beda tinggi dengan
menggunakan pesawat sipat datar, rambu ukur biasanya terdiri dari beberapa jenis, antara lain
seperti gambar 24 di bawah ini. Rambu Interval 5 mm Rambu Interval 10 mm
Pada Prakteknya Pengukuran tanah yang paling penting adalah Mendirikan alat atau
memasang alat dengan benar, sedangkan untuk yang lainnya kita tinggal membaca angka
yang telah tertera pada alat.
Tetapi jangan lupa yang sangat penting yaitu setelah pasang alat kita, wajib mengukur tinggi
alat
Standart pengukuran elevasi dengan sudut vertikal, Bacaan pada loops terdapat tiga benang:
– Benang atas.
– Benang tengah.
– Benang bawah.
Apabila Alat ukur menggunakan TS dan target menggunakan Prisma/Reflector maka tinggi
prisma harus tercatat yaitu dengan cara mengukur tinggi prisma menggunakan pita meteran
Dan tinggi prisma ini adalah merupakan pengganti dari bacaan benang tengah
Bak/Rambu ukur didesign dengan mark/tanda yang bila diperhatikan merupakan garis2 yang
tersusun setiap interval satu centimeter.
Dan setiap 10 cm. selalu diberi tanda yang berbeda untuk mempermudah membacanya.
Kemudian setiap 100 cm. selalu diberi warna khas agar dapat dibedakan dari yang lain.
Perhatikan gambar disamping ini, ada dua bak ukur yang tampaknya sama, tetapi jika diteliti
ternyata memiliki perbedaan awal mulainya angka nol. . . . simak baik2
Hal ini dapat berakibat fatal dalam pengukuran, oleh karenanya ber hati2 lah dan telitilah saat
mengukur.
Perlu di ingat.
Setiap kotak (interval garis) memiliki nilai satu
Dan apabila benang tidak pas garis maka kita harus bisa mengira2 interval nya, perhatikan
gambar warna putih
Cara membaca bak ukur yang benar yaitu harus memperhatikan dua angka pertama yang
tertera, Misalnya :
Perlu diingat bacaan disini untuk digunakan dalam perhitungan harus dikonversikan sbb :
Jika bacaan benang = 0169 . . . . maka artinya 0169 mm, atau 169 mm atau 0.169 M (169 :
1000 dari Millimeter dijadikan Meter diibagi 1000). Terserah anda akan dihitung dalam
satuan apa?
Latihan I
(BA+BB) : 2 = BT (Paling tidak mendekati dan selisihnya tidak lebih dari 0002)
Dari bacaan benang yang dapat dihitung langsung adalah JARAK MIRING (JM). JM = (BA
– BB)/1000 Coba hitung JM = ……………… Meter.
Latihan II
Dimana tinggi alat diukur dengan meteran = 146 Cm. atau = 1.46 Meter atau = 1460 mm.
Ketinggian/Elevasi Ptk.A = 327.917 M (Didapat dari data). Bacaan alat didapat Sudut
Vertikal = 76º59’15” Dan bacaan benang seperti di latihan
Untuk menghitung Jarak Miring (JM)
Untuk selanjutnya kita dapat menghitung Jarak Datar (JD) Tinggi WP (T.wp) (lihat
gambar).Dan Beda Tinggi.
Kita akan mempelajari lebih lanjut tentang perhitungannya setelah dasar2 ini dipahami.
Diatas ini menjelaskan bahwa dengan Sudut Vertikal saja kita telah banyak melakukan
perhitungan, dan menerapkan pengertian pengukuran. Sehingga hasil yang didapat adalah :
Jarak Miring.
Jarak Dadar.
Beda Tinggi.
Elevasi.
Perhatikan gambar rambu dibawah ini setiap 10 cm atau 1m selalu diberi marking yang
berbeda
Dan Kami juga menjual Rambu Ukur dari beberapa ukuran Yaitu