Anda di halaman 1dari 85

TABEL 1

DATA ARAH, KECEPATAN DAN PRESENTASI ANGIN.


Wind Percentage of wind
Total (%)
Direction 4 - 15 Mph 15 - 35 MPh 35 - 45 Mph 45 - 65 Mph
N 1.2 0.4 0.2 ­ 1.8
NNE 3.8 1.8 0.5 0.3 6.4
NE 5 2 0.7 0.5 8.2
ENE 4.5 1 0.2 0.1 5.8
E 3.9 1.7 1.3 0.7 7.6
ESE 1.6 0.6 0.4 ­ 2.6
SE 5.5 1.9 0.7 0.5 8.6
SSE 4.5 1.7 0.9 0.8 7.9
S 3 1.2 0.5 0.2 4.9
SSW 2.8 0.5 0.2 0.1 3.6
SW 1.1 0.3 0.1 0.1 1.6
WSW 3.3 0.7 0.3 0.2 4.5
W 4.7 1.6 0.8 0.4 7.5
WNW 2.9 1.1 0.6 0.3 4.9
NW 7.2 2.2 1.3 0.6 11.3
NNW 4.3 1.8 1.5 0.6 8.2
Calms (0 - 4)Mph 4.6
TOTAL 100.0

PERHITUNGAN ARAH ANGIN ALTERNATIF :


1. ALTERNATIF 1

CL : 68° - 360° , arah S - N


- Angin Calms ( 0 - 4 ) Mph ------------------------------------ = 4.6 %
- 4 - 15 Mph = 1.2 + 3.8 + 5 + 4.5 + 3.9 + 1.6 + 5.5 + 4.5 + 32.8 + 1.1 + 3.3 + 4.7 + 2.9 + 7.2 + 4.3 = #REF! %
- 15 - 35 MPh = 2.2 + 1.1 + 1.6 + 1.9 + 0.6 + 1.7 = %
- 35 - 45 Mph = 2.2 + 1.1 + 1.6 + 1.9 + 0.6 + 1.7 = %
- 45 - 65 Mph = 0.6 + 0.3 + 0.4 + 0.5 + 0.7 + ­ = %
Total Percentage Of Wind = %

2. ALTERNATIF 2

CL : 45 ° - 225 ° , arah NW - SE
- Angin Calms ( 0 - 4 ) Mph ------------------------------------ = 4.6 %
1.2 + 3.8 + -5 + 4.5
4 - +153.9
Mph
+ 1.6 +=5.5 + 4.5 + 32.8 + 1.1 + 3.3 + 4.7 + 2.9 + 7.2 + 4.3 = #VALUE! %
- 15 - 35 MPh = 1.1 + 0.4 + 1.8 + 1.7 + 1.9 + =
7.5 %
0.6
- 35 - 45 Mph = 0.6 + 1.3 + 1.5 + 0.9 + 0.7 +
= 5.4 %
0.4
- 45 - 65 Mph = 0.3 + 0.6 + 0.6 + 0.8 + 0.5 +
= #VALUE! %
­
Total Percentage Of Wind = #VALUE! %
3. ALTERNATIF 3

CL : 90 ° - 270 ° , arah W - E
- Angin Calms ( 0 - 4 ) Mph ------------------------------------ = 4.6 %
1.2 + 3.8 + -5 + 4.5
4 - +153.9
Mph
+ 1.6 +=5.5 + 4.5 + 32.8 + 1.1 + 3.3 + 4.7 + 2.9 + 7.2 + 4.3 = #VALUE! %
- 15 - 35 MPh = 0.7 + 1.6 + 1.1 + 0.6 + 1.7 + =
6.7 %
1
- 35 - 45 Mph = 0.3 + 1.6 + 0.6 + 0.4 + 1.3 +
= 4.4 %
0.2
- 45 - 65 Mph = 0.2 + 0.4 + 0.3 + ­ + 0.7 +
= #VALUE! %
0.1
Total Percentage Of Wind = #VALUE! %

Dari ketiga alternatif tersebut diatas ternyata percentage of Wind yang terbesar adalah Alternatif 2
dengan Azimuth 45 ° - 225 , arah S NW-SE

DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN PENGHUBUNG boeing 707-320


Landasan pacu (runway) adalah bagian dari fasilitas dari fasilitas utama pada lapangan terbang yang digunakan
untuk proses operasional pesawat terbang untuk lepas landas (take off) dan pendaratan (landing). Faktor - faktor
mempengaruhi panjang landasan pacu adalah :

(i) persyaratan, tipe, dan spesifikasi pesawat terbang rencana yang telah ditetapkan.
(ii) lingkungan di sekitar lapangan terbang, berpengaruh terhadap kemungkinan pengembangan fasilitas utama pada
lapangan terbang seperti landasan pacu dan landasan penghubung.
(iii) hal-hal teknis dan non teknis yang menentukan kondisi pesawat terbang dalam melakukan proses operasional
yakni lepas landas dan pendaratan.

Hal-hal teknis dan non teknis tersebut adalah sebagai berikut :


a. Hal teknis pesawat terbang : jika kondisi pesawat terbang baik maka dalam proses operasional lepas landas
maupun pendaratan akan berjalan secara normal, sebaliknya jika pesawat terbang melakukan operasional lepas
landas atau pendaratan dengan kondisi kegagalan mesin maka harus dipertimbangkan landasan pacu yang
memenuhi untuk dilakukan pendaratan darurat (emergency landing).
b. hal non teknis : dalam proses operasional pesawat terbang banyak dipengaruhi oleh faktor manusia (human fac)
seperti terjadinya kondisi poor aproacahes landing (pendekatan pada proses pendaratan pesawat terbang
kurang sempurna ) yang menyebabkan overshoot landing (pendaratan yang melebihi jarak yang ditentukan)
maupun kondisi overshoot take off (lepas landas yang terlambat)
Komponen pada landasan pacu yang diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan proses
operasional pesawat terbang secara aman adalah :

1. Take off Distance (TOD) merupakan jarak yang direncanakan bagi pesawat terbang untuk melakukan lepas
landas secara normal. Ukuran panjang TOD adalah 115 % dari jalur landasan pacu dengan perincian
100 % yaitu landasan pacu itu sendiri dan 15 % berupa jarak tambahan yang direncanakan untuk mengatasi
kemungkinan overshoot take-off dari pesawat terbang.

2. Landing Distance (LD) merupakan jarak rencana bagi pesawat terbang untuk melakukan pendaratan secara
sempurna dengan fine approach landing yakni sepanjang 100 % dari landasan pacu.

3. Stop Distance (SD) adalah jarak yang direncanakan bagi pesawat terbang untuk berhenti setelah melakukan
secara normal pada landasan pacu.
ukuran panjang SD adalah 60 % dari jarak pendaratan LD dan SD direncanakan menggunakan perkerasan
dengan kekuatan penuh (full strenght hardening pavement).

4. Clearway (CW) merupakan daerah bebas yang terletak di ujung jalur landasan pacu dan simetris terhadap
perpanjangan garis tengah (centerline) jalur landasan pacu dan tidak boleh terdapat benda - benda yang
menyilang kecuali penempatan lampu - lampu dari landasan pacu pada sepanjang sisi samping landasan pacu.
Clearway ini berfungsi sebagai daerah aman yang diperlukan bagi pesawat terbang untuk kondisi : overshoot
take off, dan overshoot landing.

5. Stopway (SW) merupakan daerah yang terletak diluar jalur landasan pacu termasuk pada bagian dari clearway
dan simetris terhadap perpanjangan garis tengah (centerline) jalur landasan pacu. Stopway ini berfungsi sebagai
jalur landasan untuk memperlambat laju pesawat terbang jika terjadi kegagalan dalam lepas landas (take-off
failure) dan untuk pendaratan darurat (emergency landing).

6. Take-off Run (TOR) merupakan jarak yang diperlukan oleh pesawat terbang untuk melakukan lepas landas
secara normal maupun dengan kemungkinan kegagalan mesin. Ukuran panjang take-off run ini adalah sepanjang
jalur landasan pacu. Take -off Run direncanakan menggunakan perkerasan dengan kekuatan penuh (full-strength
hardening pavement)

7. Lift-Off Distance (LOD) merupakan jarak yang diperlukan oleh pesawat terbang dengan karesteristik tertentu
untuk melakukan pengangkatan setelah kecepatan pesawat terbang terpenuhi dari titik awal pergerakan.

Perencanaan jalur landasan pacu dan komponen - komponennya harus dipertimbangkan terhadap keadaan dari
pesawat terbang sebagai berikut :

a. Pesawat terbang melakukan lepas landas dengan kondisi normal :


untuk operasional lepas landas (take-off) :
- Take-off Distance Available / Take-Off Distance (TODA/TOD) = 1.15 x panjang landasan pacu dasar
rencana (basic length of runway design) dari pesawat terbang rencana
- Take-off Run Available / Take-Off Run (TORA/TOR) = panjang landasan pacu dasar rencana (basic length
of runway design)
- Lift-Off Distance Available / Lift-Off Distance (LODA/LOD) = 0.55 x Take off distance
Untuk operasional pendaratan (landing) :
- Landing Distance (LD) = Take-Off Distance
- Stop Distance (SD) = 0.6 x LD
- Clearway (CW) = 0.5 . (TOD-LOD)
- stopway = 0.05 x LD
panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh (full strength hardening) yang dibutuhkan adalah :
Field Length (FL) = Take-Off Run (dengan Full Strength Hardening) + Clearway = Take-Off Run
(TOD-LOD))

B. Pesawat terbang melakukan lepas landas dengan kondisi overshooot take-off:


-Landing Distance (LD) = Take- off Distance
- Lift-off Distance (LOD) = 0.8 x TOD
- Clearway (CW) = 0.5 x LD
- Stopway (SW) = 0.05 x LD

C. Pesawat terbang melakukan lepas landas dengan kondisi kegagalan mesin :


- Landing Distance (LD) = Take-Off Distance
- Stop Distance (SD) = 0.6 x Landing Distance
- Clearway (CW) = 0.15 x Landing Distance
- Stopway (SW) = 0.1 x Landing Distance
Untuk kondisi kegagalan mesin panjang jalur landasan pacu yang dibutuhkan :
Accelerate-Stop Distance (ASD) = Field length
Field Length (FL) = Take-off + Stopaway

D. Pesawat terbang melakukan pendaratan (Landing) dengan kondisi 'poorapproaches landing' :


- Landing Distance (LD) = Take-Off Distance
- Stop Distance (SD) = 0.6 x LD
- Clearway (CW) = 0.15 x LD
- Stopway (SW) = 0.05 x LD
4. PANJANG RUNWAY
Berdasarkan klasifikasi ICAO tahun 1947 ditetapkan bahwa panjang runway minimum =
= 3,261 m dengan lebar minimum = 200 x 0.3048 = 60.96 m. Panjang dasar runway ini
belum termasuk koreksi terhadap ketinggian suatu daerah terhadap permukaan air laut dan koreksi keadaan
temperatur.

4.1 KOREKSI TINGGI

ICAO menetapkan panjang dasar runway harus ditambah 7 % setiap 300 m naik dari permukaan
laut. Misalkan ketinggian daerah lapangan terbang yang akan direncanakan ada pada +
Panjang Runway = 460.0
3,261.36 m + x 3,261.36 x 7 %
300
= 3,611.41 m

4.2 KOREKSI TEMPERATUR


ICAO menetapkan panjang dasar runway harus ditambah sebesar 15 ⁰C untuk setiap derajat temperatur
pada daerah yang akan direncanakan lapangan terbang. Temperatur pada suatu tempat di permukaan laut
diperkirakan 15 ⁰C dengan tekanan udara 760 mm/Kg Temperatur berkurang
300 m.

Jadi temperatur standar pada ketinggian + 460.0 diatas permukaan air laut :
460.0
15 ⁰C - ( x 2 ⁰C )= 11.933 ⁰C
300
Jadi panjang runway setelah koreksi temperatur adalah :
3,261.36 + ( 1 % x 11.933 x 3,261.36 ) = 3650.55 m

5. STRIPES
Stripes adalah daerah bebeas di kedua runway yang ditetapkan oleh ICAO sebagai berikut :
- Diujung runway panjang minimum stripes 150 ft = 45.72 = 50
- Jarak antara stripes kiri dan kanan runway minimum sebesar 140 ft = 42.672
- Kemiringan stripes sampai dengan 150 m adalah 2.5 %
- Lengkung peralihan = 0.30 %
- Jarak pandangan bebas lengkung minimum = 3m
- Perubahan naik kemudian turun = 0.5 jarak runway
6. KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PERENCANAN
LAPANGAN TERBANG ADALAH :

1. Bentang sayap (wing span), jarak antar roda pendarat utama (wheel tread) dan panjang badan (fuselage)
dari pesawat terbang rencana memperangaruhi ukuran lebar landasan pacu, lebar taxiway, jarak antara
runway dan taxiway, dimensi apron, diameter manuver perputaran pesawat terbang (jejari putar) dan letak
geudng terminal pada bandara.

2. Wheel base atau jarak antara roda pendarat utama (main gear) dan roda depan (nose gear) dan wheel
thread atau jarak antara roda pendarat utama mempengaruhi perencanaan ukuran lebar dan jarak dari
runway dan taxiway, dan ukuran plat beton untuk perkerasan beton.

3. Berat pesawat terbang rencana mempengaruhi ukuran panjang runway yang diperhitungkan menurut
kondisi take off dan landing, ketebalan struktur lapisan perkerasan pada runway dan taxiway, serta jenis
perkerasan pada apron.

Komponen berat pesawat terbang yang dipertimbangkan dalam perhitungan adalah :


Berat pesawat maksimum terstruktur pada saat lepas landas (Maximum Take Off Weight) yakni meliputi
muatan penumpang, barang, bahan bakar utama dan cadangan dengan distribusi beban 5%
(nose gear) dan 95 % pada roda pendarat utama (main gear)

DATA PESAWAT boeing 707-320


ft - in
- Wing span = 142 - 6 - Roda pesawat
- Panjang = 152 - 11 Type = IV
- Tinggi = 38 - 11 Tread = 31
- Putar = 109 - 10
- Berat Pesawat = 316000 lbs
- Jumlah mesin = 4 unit

RUNWAY STANDARS
- width of structural pavement = 150 '- 200 '.
- widht of safety area = 200 ft
- width of shoulders = 25 ' - 50 '

TAXIWAY STANDARS
- width of structural pavement = 75 ft
- widht of safety area = 171 ft
- width of shoulders = 35 ft

7. PERENCANAAN GEOMETRIS LANDASAN PACU


Dalam merencanakan ukuran panjang dan lebar landasan pacu dapat dijelaskan melalui contoh soal berikut :
Suatu bandara direncanakan akan melayani pesawat terbang boeing 707-320 , tentukan dimensi dari
landasan pacu tersebut :

Pesawat terbang rencana : boeing 707-320


Ukuran wing span : 38.7096 m ( termasuk dalam Airplane Design Group IV )

Menurut Advisory Circular 150/5300-13 Airport Design and Engineering dari FAA tentang desain landasan
pacu pada tabel berikut :
Airplane Design Group
Komponen pada Runway
I II III IV V
75 ft 100 ft 100 ft 100 ft 150 ft
Lebar Runway
23 m 30 m 30 m 30 m 45 m
10 ft 10 ft 10 ft 20 ft 25 ft
Lebar Bahu Runway
3m 3m 3m 6m 7.5
95 ft 120 ft 120 ft 140 ft 200 ft
Lebar Blast Pad
29 m 36 m 36 m 42 m 60 m
60 ft 100 ft 150 ft 200 ft 200 ft
Panjang Blast Pad
18 m 30 m 45 m 60 m 60 m
300 ft 300 ft 300 ft 400 ft 500 ft
Lebar Daerah Aman
90 m 90 m 90 m 120 m 150 m
600 ft 600 ft 600 ft 800 ft 1000 ft
Panjang Daerah Aman
180 m 180 m 180 m 240 m 300 m
Tabel Ukuran komponen Runway sesuai dengan Airplane Design Group

boeing 707-320 termasuk Airplane Desaign Group IV (lihat tabel Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana)
Sehingga dari tabel Komponen pada Runway sesuai dengan Airplane Desaign Group diperoleh :

Lebar Landasan pacu : 100 ft ( 30 m )


Lebar bahu landasan pacu : 20 ft ( 6m )
Lebar Blast pad : 140 ft ( 42 m )
Panjang Blast pad : 200 ft ( 60 m )
Lebar Daerah aman : 400 ft ( 120 m )
Panjang Daerah aman : 800 ft ( 240 m )

Desain panjang runway


untuk pesawat terbang rencana boeing 707-320 panjang landasan pacu rencana dasar (basic length
runway) adalah 2,743 m
Maka untuk pondasi :
A.operasional pesawat terbang normal:
Untuk operasional lepas landas :
Take off Distance = 1.15 x panjang landasan pacu rencana boeing 707-320
= 1.15 x 2,743 m
= 3154.45 m

Take off run = panjang landasan pacu rencana


= 2,743 m

Lift-off Distance = 0.55 x Take-off Distance


LOD = 0.55 x 3154.45 m
= 1734.9 m

Untuk operasional pendaratan (landing)


Landing Distance (LD) = TOD
= 3154.45 m
Stop Distance (SD) = 0.6 x LD
= 0.6 x 3154.45 m
= 1892.7 m
Clearway (CW) = 0.5 x TOD-LOD
= 0.5 x 3154.45 - 1734.9
= 709.8 m
Stopway (SW) = 0.05 x LD
= 0.05 x 3154.45 m
= 157.7 m
Panjang total dari jalujr landasan pacu dengan perkerasan penuh (full strenght hardening) yang dibutuhkan
adalah :
Field Lenght (FL) = Take off run + 0.5 x TOD - LOD
= 2,743 m + 0.5 x 3154.45 - 1734.9
= 3452.7513 m
709.8 m
3154.45 m
LOD

157.7 m

8. PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)


Landasan penghubung (taxiway) didefinisikan sebagai suatu jalur perkerasan yang digunakan oleh pesawat
terbang sebagai akses dari apron menuju runway dan sebaliknya. Untuk akses dari apron menuju
runway disebut entrance taxiway dan akses dari runway menuju apron disebut exit taxiway. Kedua nya
merupakan akses by pass taxiway.

1. Perencanaan tikungan dan lebar tambahaan tikungan (fillet) pada taxiway

CL

CL

Airplane Design Group


Komponen pd taxiway
I II III IV V
25 ft 35 ft 50 ft 75 ft 75 ft
Lebar taxiway (W)
7,5 m 10,5 m 15 m 23 m 23 m
5 ft 7,5 ft 10 ft 15 ft 15 ft
Jarak tepi aman taxiway (M)
1,5 m 2,25 m 3m 4,5 m 4,5 m
10 ft 10 ft 10 ft 15 ft 15 ft
Lebar bahu taxiway
3m 3m 3m 4,5 m 4,5 m

Tabel ukuran komponen pada taxiway dengan referensi airplane design group
Airplane Design Group
Komponen pd taxiway
I II III IV V
75 ft 75 ft 100 ft 150 ft 150 ft
Jari-jari tikungan (R)
22,5 m 22,5 m 30 m 45 m 45 m
60 ft 60 ft 60 ft 85 ft 85 ft
Jari-jari tikungan tambahan (F)
18 m 18 ft 18 m 25,5 m 25,5 m
Panjang jalur tikungan tambahan 50 ft 50 ft 150 ft 250 ft 250 ft
(L) 15 m 15 m 45 m 75 m 75 m

Tabel ukuran komponen pada taxiway dengan referensi airplane design group

Pesawat terbang rencana : boeing 707-320


Ukuran wing span : 43.28 m ( termasuk dalam Airplane Design Group IV ) (lihat tabel 3.3 dan 3.4)
diperoleh :
- Lebar taxiway (W) = 75 ft à 23 m
- Jarak tepi aman taxiway (M) = 15 ft à 4,5 m
- lebar bahu taxiway (S) = 15 ft à 4,5 m
- Jari-jari tikungan tambahan (F) fillet terhadap taxiway centerline (F) = 85 ft à 25,5 m
- Jari-jari tikungan (R) = 150 ft à 45 m
- Panjang jalur tikungan tambahan (L) = 250 ft à 75 m

25,5 m

75 m
lebar bahu taxiway
4,5 m

23
Perencanaan tikungan pada taxiway dengan pesawat terbang rencana

2. Perencanaan by pass taxiway (exit taxiway dan entrance taxiway)


Dalam perencanaan by-pass taxiway (exit taxiway dann entrance taxiway) ini yang perlu untuk diperhatikan
adalah penentuan kecepatan rencana dari pesawat terbang saat akan memasuki area sistem landasan
penghubung. Penentuan kecepatan rencana ini dapat dihitung dengan persamaan berikut :
R = V^2
(125.μ)
sehingga : V = √ ( 125 xRxμ)
= 11.18 √ (R x μ )
dengan : V = Kecepatan rencana pesawat terbang rencana (km/jam)
R = jari-jari tikungan pada sistem taxiway sesuai aturan Airplane design group
μ = koefisien gesek antara ban da struktur permukaan perkerasan ( 0.13 )

Jika penentuan jari-jari tikungan dipertimbangkan berdasarkan ukuran wheel base (jarak antara roda utama
dan roda depan) dan komponen-komponennya maka dapat dihitung dengan persamaan berikut :
R = 0.388 x 2B
(W/ 2- D)
dengan : R = jari-jari tikungan pada taxiway yang direncanakan (m)
B = Ukuran wheel base pesawat terbang rencana ( m )
D = jarak antara titik tengah kelompok roda pendarat utama dan tepi jalur taxiway (m)

Perhitungan desain tikungan pada sistem by pass taxiway :


Pesawat terbang rencana : boeing 707-320
Ukuran wing span : 43.28 m ( termasuk dalam Airplane Design Group IV ) sehingga dari tabel
perencanaan komponen taxiway dari FAA diperoleh :
Lebar taxiway (W) = 23 m
untuk pesawat terbang rencana boeing 707-320 maka ukuran wheel base (B) =
jarak antara titik tengah kelompok roda utama dan tepi jalur taxiway (D) = 6.73 m

Maka : R = 0.388 x 2B
(W/ 2 )- D)
= 0.388 x 2 x ( 18 )
= ( 23 / 2 ) - 7)
= 13.9525
4.77
= 2.92505 ~ 3m

sehingga kecepatan rencana pesawat terbang saat memasuki tikungan adalah :


V = √( 125 xRxμ)
= 11.18 √ ( Rxμ)
= 11.18 √ ( 3x 0.13 )
= 6.98191 m/dt
= 6.98191 x 3.6
= 25.1349 km/jam

BAB IV
AIR FIELD LAY OUT
LENGKAP FASILITAS SIPIL DAN MILITER

A.Taxi Way
Taxi way direncakan dengan mempertimbangkan kemudahan dan efesiensinya terhadap operasional
pesawat memberikan keamanan dan comprotebel bagi para penumpang. Sebagai jalur lalu lintas pesawat
terbang dalam geraknya di darat,maka sebagai gambaran umum untuk merencankan sebagai berikut:
A.1 . Direncakan hubungan yang seksama antara runway dan taxy way dengan dimensi dan kateristik
pesawat,batas yang di berikan ini bermaksud setiap pesawat yang agar selelasnya mengosongkan runway.
A.2. Memnghindari atau di usahakan jangan terlalu banyak tikungan karena seperti diketahui pesawat
pada geraknya di darat banyak sekali membutuhkan energi, apalagi pesawat bermesin jet
A.3. Radius sisi bagian dalam suatu perkerasan di ambil minimum 50 meter , sehingga pesawat terbang
dapat bergerak dengan kecepatan antara 48-64 km/jam
A.4. Data dari ICAO
- Lebar taxiway ideal = 75 ft = 23 m
- jarak minimun taxyway ke runway = 145 m
- jarak minimum taxyway kerintangan lain = 39 m
- Kemiringan dalam arah memanjang = 1%
- Kemiringan dalam arah melintang = 1.5 %
- Kemiringan pada tikungan maksimum = 3%

Mengingat pesawat-pesawat yang akan take off harus melakukan pengetesan intrument terlebih dahulu, maka
agar tercapai efesiensi untuk dapat sekaligus mengetes berapa pesawat,taxyway pada ujung runway kita perlebar
sedemikian rupa sehingga pesawat yang telah selesai testing dapat segera menuju runway kemudian take off.

B. Apron
Apron adalah suatu ares untuk pakir pesawat terbang dan keperluan lainnya seperti bongkar muat barang,
turun naiknya penumpang,pengertian bahan bakar atau pemeriksaan ringan pesawat.
Ukuran luas apron harus di sesuaikan dengan kapasitas kegiatan bongkar angkutan muat barang / penumpang
sehingga dengan luas yang kita tetapkan untuk dapat menjamin kelancaran lalu-lintas udara s ecara keseluruan
misalnya apron tersebut dapat menampung kurang lebih sepuluh buah pesawat.
Konstruksi perkerasan untuk apron harus lebih tebal dari perkerasan yang dipakai untuk runway dan
taxiway, karena apron menahan muatan tetap/pesawat dalam keadaan berhenti.
Agar supaya pada apron tidak terlihat kesan penuh sesak.maka ada dua kemungkinan utama sebagai berikut :

B.1. Ukuran Operasional stand


Ukuran operasional stand yanh diperlukan adalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
- Kenyamanan penumpang pada tingkat yang paling umum
- Jurusan parking yang cocok untuk suatu jenis pesawat
- Type layout parking yang ideal
- tersedianya sistem penyampaian mekanis yang cukup
B.2 Banyaknya stand
Banyaknya stand tergantung pada :
- susunan terminal dan sistem layout
- Frekwensi penerbangan dan type operasional
- Banyaknya jumlah kegiatan yang bisa terjadi

BAB V
MENENTUKAN TEBAL PERKERASAN

Tebal perkerasan tergantung pada beban yang diharapkan akan ada serta daya dukung tanah setempat.
sehubungan dengan beban yang bekerja dalam hal ini tekanan roda, maka tekanan roda pada bidang permukaan
perkerasan tergantung pada juga luas bidang singgung roda terhadap permukaan perkerasan. Bidang singgung
roda dimaksud ada dua macam yaitu sebagai berikut :
1. Critical Area
Critical Area artinya tekanan roda pada permukaan perkerasan dalam keadaan paling maksimum. Hal ini
bisa terjadi ketika pesawat sedang berhenti bergerak dengan kecepatan yang lamban, misalnya pada apron dan
taxiway atau bagian ujung dari runway.
2. Noncritical Area
Noncritical Area berarti kebalikan dari critical area, yang bisa ada pada saat pesawat dalam keadaan
kecepatan tinggi, misalnya saja pada bagian tengah dari runway.
Perhitungan tebal perkerasan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
- Cara analitis (Sistem penyebaran gaya)
- Cara grafis (ICAO menetapkan tebal-tebal ini)

A. PERHITUNGAN CARA ANALITIS


Cara analitis dimaksudkan adalah dengan cara spreading sistem, dengan metode pendekatan yang
menggangap bahwa gaya yang bekerja pada permukaan perkerasan akan diteruskan kelapisan tanah
dibawahnya dengan arah penyebaran membentuk sudut 45⁰ terhadap lapisan tanah yang ditinjau.
Data yang diperlukan untuk perhitungan ini adalah :
- Berat Pesawat (Max. Gross take off weight) = 316,000 lbs
- Beban pada nose gear = 5% x 316,000 lbs = 15,800 lbs
- Beban pada main gear= 95 % x 316,000 lbs = 300,200 lbs
Pada main gear terdiri dari 4 buah main gear (masing-masing terdiri dari 4 buah roda)
- 1 buah gear menerima beban = 0.25 x 300,200 lbs = 75,050 lbs

- Typical gear configuration pesawat Boeing 707-320


x = 34 "
y = 56 "
d = 0.5 y = 28 "
Sd = 72.8 "
a = 40 " cm
- Luas tanah mendukung beban 1 roda :
A=(a+ 2h ) 2
- Luas dukung tanah yang diizinkan adalah :
0.75 kg/cm2
- Jadi didapat tebal perkerasan sbb :
A=P

( 40 " + 2h ) 2 =( 75,050.00 x 0.454 )


1
( 40 " + 2h ) 2 = 34042.68
( 40 " + 2h ) = 34042.68
( 40 " + 2h ) = 184.51
t 2h = 184.51 - 40 = 144.5
h = 72.25
dibulatkan h = 73 cm

B. PERHTIUNGAN SISTEM CBR


Untuk menentukan tebal perkerasan khususnya lapangan terbang dengan system CBR, terlebih dahulu
kita melakukan beberapa percobaan sebagai berikut :
- Pengambilan sample tanah dengan system random sampling seperti yang diuraikan pada bagian muka
- Sample tanah yang diambil tadi, di laboratorium direndam dulu selama 4 x 24 jam, maksudnya tanah dari
lapangan dalam keadaan jenuh air (saturated)
- Beberapa test laboratium menghasilkan antara lain sbb :
a. Letak / gradaasi tanah yang optimum
b. Spesifikasi grafity, try gensity
c. Kadar air pada batas optimum
dari hasil test diatas misalkan didapat suatu nilai CBR dari tanah mencapai 13 % adalah cukup baik
untuk lapisan permukaan perkerasan suatu lapangan terbang. Dengan standar nilai CBR yang
tersebut dapatlah direncanakan tebal lapisan.

CARA GRAFIK
1 Roda menerima beban = 75,050 lbs = 34042.68 kg
CBR Subgrade minimal = 5%
Dari grafik A, dengan CBR 5 %, Wheel Load 30 Kip, didapat tebal kontruksi perkerasan sekitar
= 27 " = 68 cm
Cara Grafik (menurut FAA)
Tanah dasar (subgrade) lapangan dikelompokan pada soil group F9, saluran dianggap poor drainage,
klasifikasi tanah termasuk E - 8
Berat pesawat 1 gear = 75,050 lbs, untuk 1 roda = 75 % x = 56,288 lbs

menggunakan grafik sebagai berikut :

ari

Dari grafik B, didapat tebal kontruksi perkerasan = 28 " = 70 cm ~ 70 cm

Jadi untuk pesawat Boeing 707-320 tebal kontruksi perkerasan runway menurut perhitungan :
a. cara spreading, tebal perkerasan = 73 cm
b. cara CBR, tebal kontruksi perkerasan = 68 cm
c. cara FAA, tebal kontruksi perkerasan = 70 cm
untuk lebih aman sebaiknya diambil tebal kontruksi perkerasan = 73 cm

0.074 SURFACE COURSE CBR :

0.12 BINDER COURSE

GRANULAR BASE CBR :


0.14
0.73 m
40 % SAND + 60 % GRAVEL
0.20
CBR : 20 %

0.20
2
COMPACTED SAND CBR :

SUBGRADE CBR : 5

PENAMPANG KONTRUKSI PERKERASAN


Runway, Apron, dan Taxiway

BAB VI
PERENCANAAN DRAINASE

Daerah lapangan terbang penting sekali direncanakan system drainase air hujan secepat-cepatnya agar jangan ada
genangan air yang mengganggu operasional bandara.
Untuk memenuhi hal ini, saluran-saluran pembuang harus dibuat cukup besar sesuai dengan curah hujan setempat
dan intensitas yang maksimal.
Sebagai dasar perencanaan dapat diambil contoh sebagai berikut :
- Intensitas hujan rata-rata dalam satu tahun sebesar 1,300 mm/tahun
- hari hujan dalam 1 tahun sebanyak 120 hari
à Jadi rata-rata hujan per hari adalah : 1,300
x 120 = 427.39726 mm/hari
365
à rata-rata hujan dalam intensitas per jam adalah : 427.4
= 17.8082192 mm/jam
24
untuk daerah lapangan terbang rumus rational pada ilmu hidrologi dipakai :

RUMUS RATIONAL : Q = 0.278 C .i.A


dimana : Q = debit ( m3 / det )
C= koeifisien pengaliran
i= intensitas hujan ( mm/jam )
A= luas daerah pengaliran ( km2 )

TABEL
ANGKA PENGALIRAN

Type of Surface C

for asphalt runway pavement 0.80 - 0.95


for concrete runway pavement 0.70 - 0.90
for gravel or macadam pavement 0.35 - 0.70
for impervious soil (heavy) * 0.40 - 0.65
for impervious soil (turf) * 0.30 - 0.55
for slighty pervious soil (heavy) * 0.15 - 0.40
for slighty pervious soil (turf) * 0.10 - 0.30
* ) for slope 1- 2%

Dimensioning Saluran :
a). Saluran tertutup tepi runway (Type 1)

Lebar daerah aliran :


● Runway + berm perkerasan : ( 45 x 0.5 ) + 7.5 = 30 m
● Panjang daerah aliran = 100 m (tiap 100 m dipasang buis beton untuk dialirkan ke saluran pembuang )
● Luas daerah pengaliran : A = 30 x 100 = 3000 m2 = 0.003 km2
● Debit untuk satu saluran : Q = 0.278 C .i.A
= 0.278 x 0.90 x 17.808 x 0.003 = 0.013366849315069 ~

● Dimensi saluran
Q=AxV; V= 0.5 m/det
Buis beton b= 0.5 h
jarak 100 m w A = bxh à 0.5 x h = 0.5 h2
h Q = 0.5 h2 x 0.5 m/det = 0.25 h2 m3/det
0.134 m /det =
3
0.25 h 2
m /det
3

h2 = 1.87029863
h = √ 1.87029863 = 1.36758861975689 ~ 1.40
b b = 0.5 h = 0.7 m ~ 0.70

● Kemiringan dasar saluran :


rumus Stricler : V = K . R2/3. i1/2 dimana : V = 0.5 m/det
K = koef kekasaran (beton = 60 )
R = A
O = 2.5 h
O
R = 0.5 h2
= 0.2 h à 0.20 x
2.5 h
V = K . R2/3. i1/2
i1/2 = V 0.5
à = 0.3189
K.R2/3 60 x ( 0.28 )2/3
i = 0.319 2
= 0.10168 ~ 0.102

● Menghitung diameter buis beton :


Q=AxV
0.025 = π d2 x
1/4
0.5
d2 = 0.1337
= 0.341
1/4 π x 0.5
d = 0.29 ~ 0.30 à diameter buis beton = 30 cm
b. Saluran terbuka ditepi area landaan :

● Luas daerah pengaliran :


Runway : 0.5 x ( 45 x 2,743 ) = 61,718 m2 = 0.617175 km2
Shoulder (beton) : 7.5 x 2,743 = 20,573 m2 = 0.205725 km2
Turf : ( 52.5 - 7.5 ) x 2,743 = 123,435 m2 = 1.23435 km2

● Debit untuk satu saluran :


Runway : 0.278 x 0.9 x 44 x 0.6172 = 0.679 m3/det
Shoulder (beton) : 0.278 x 0.85 x 44 x 0.2057 = 0.214 m3/det
Turf : 0.278 x 0.45 x 44 x 1.2344 = 0.679 m3/det
Q total untuk saluran = 1.573 m3/det

● dimensi saluran terbuka (open drain) ;


h = tinggi air (m)
B
b = lebar bawah saluran = 1/3
h
b = 21/2 h B = lebar atas penampang air = ( 1/2 h + 2 h) =
w w = 0.3 m
h
Luas penampang basah : A = (2h + 1/2 h) . 21/2 h
b = 1/2 h = 1.25 h2

V = 1.8 ft/sec = 0.54 m/det


Q = V.A
1.573 = 0.54 x 1.25 h2
h2 = 1.573
=
0.54 x 1.25 2.33002611111111
h = 1.6095 ~ 1.7 m
b = 1/2 h= 0.85 m; B= 2½h =
B' = B+ 2 w= 4.25 +( 2x 0.3
H = h+w= 1.7 + 0.3 = 2 m

● Kemiringan dasar saluran :


rumus Stricler : V = K . R2/3. i1/2 dimana : V = 0.55 m/det
K = koef kekasaran (beton = 60 )
R = A ½h+ 2x ( 1.414 xh)
O =
O ;
O = 0.5 h+ 2.828 h= 3.328 h
R = 1.25 h2 = 0.376 h 0.376 x
à
3.328 h
V = K . R2/3. i1/2
i1/2 = V 0.55
à = 0.0866357
K.R2/3 60 x ( 0.5634 )2/3
i = 0.087 2
= 0.00751

● Ukuran penampang saluiran terbuka


B'= 4.85 m

B= 4.25 m
w = 0.3 m
H= 2m h = 1.7 m

b = 1/2 h
0.85 m
BAB VII
RENCANA ANGGARAN BIAYA

A. PERHITUNGAN GALIAN DAN TIMBUNAN


( CUT AND FILL )

Untuk menghitung volume galian dan timbunan kita lakukan pentahapan sebagi berikut :
1. Untuk mendapatkan volume yang lebih teliti kita lakukan pemotongan arah memanjang dan arah melintang pada
areal rencana yang sudah ada kontrollines. Untuk pemotongan kearah melintang dibuat beberapa seksi.
2. Untuk mengetahui ketinggian maximal dari kontrol tanah lokasi rencana diakan pemotongan arah memanjang
dengan menggambil tempat tertinggi
3. Tentukan peil rencana untuk runway, taxyway, dan appron seperti dalam rencana ini kami mengambil,
ketinggian adalah = + 460.0 m
4. Pada prinsipnya setiap potongan melintang dapat dibuat lebih teliti lagi dengan menggambil strooke tiap
potongan lebih kecil dari 100m, sehingga kesalahan perhitungan dapat diperkecil.
5. Untuk menghitung luas cut and fill pada masing - masing section dapat dilakukan banyak cara, antara lain
dengan rumus batasan integral dan cara konvensional menggunakan rumus - rumus ilmu ukur tanah.
5. Untuk menghitung sehingga di dapatkan keadaan yang ekonomis, maka kita mengambil lebih dari satu peil rencana.

DAFTAR VOLUME GALAIAN DAN TIMBUNAN

ARAH : 17` - 35

PENAMPANG ( M2) VOLUME ( M3 )


PROFIL JARAK
PROFIL JARAK
CUT FILL CUTE FILL
1 - 1 15.75 32.05 1100 17,325 35,255
2 - 2 26.56 - 950 25,232 -
3 - 3 286.5 157.3 215 61,598 33,820
4 - 4 241.5 27.5 885 213,728 24,338
5 - 5 160.6 26.25 75 12,045 1,969
6 - 6 172.5 18.75 625 107,813 11,719
7 - 7 43 - 500 21,500 -
JUMLAH 459,240 107,100

ARAH : 8- 26
PENAMPANG ( M2) VOLUME ( M3 )
PROFIL JARAK
CUT FILL CUTE FILL
1 - 1 156.3 47.56 950 148,485 45,182
2 - 2 132.8 - 1100 146,080 77,770
3 - 3 264 70.7 215 56,760 2,498.30
4 - 4 166.56 11.62 75 12,492 1,054.50
5 - 5 110.25 14.06 625 68,906 18,362.50
6 - 6 157 29.38 855 138,945 42,099.45
7 - 7 24 47.57 500 12,000 8,125
JUMLAH 583,668 195,092

TOTAL CUT = 1,042,907.75 m3 ~ 1,042,908 m3


TOTAL FILL = 302,191.28 m3 ~ 302,200 m3

VOLUME PEKERJAAN.
1. Pekerjaan tebas tebang =( 4250.0 x 500 )+( 650 x 1950 )+( 700 x 300 )+(
+( 2400 x 10 ) x 2
= 7353000 m2 ~ 735.3 Ha
2. Volume galian tanah (penggusuran dan perataan ) = 1,042,908 m3
3. Tanah timbunan dan didapatkan = 302,200 m3
4. Stabilisasi tanah dasar untuk landasan, apron dan taxiway :
- Runway = 60 x 2,743 x 2= 329,160 m2
- Taxiway = 80 x 3,360 = 268,800 m2
- Appron = 400 x 200 x 2= 160,000 m2
jumlah = 757,960 m2

5. Lapisan compected sand & gravel (sirtu), tebal = 20 cm


Volumenya = 0.20 x 757,960 = 151,592 m3
6. Lapisan sub-base course, tebal = 20 cm
Volumenya = 0.2 x 757,960 m3 = 151,592
7. Lapisan base-course batu pecah 5/7 + 3/7 tebal = 14 cm
Volumenya = 0.14 x 757,960 = 106,114 m3
8. Lapisan binder-course batu pecah 2/3 + 1/2 tebal = 12.000 cm (ATB)
Volumenya = 0.12 x 757,960 = 90,955 m3
9. Lapisan surface-course (Hotmir), HRS tebal = 7.4 cm
Volumenya = 0.07 x 757,960 = 56,089 m3
10. Penanaman rumput untuk daerah stripe :
2 x( 80 x 1100 )+ 3,600 x 100 + 2,200 x 100 = 756,000 m2
11 Pembuatan drainase dan culvert :
- Drainase tertutup ukuran 160/75 = 7,200 m'
ukuran 140/65 = 2,800 m'
ukuran 130/60 = 6,400 m'
- Drainase terbuka ukuran 140/60 = 13,400 m'
- Culvert Ø 50 cm .................... = 400 m'
12. Pembuatan beton kansteen = ( 3,600 + 3,900 + 3,200 ) x 2= 21,400
13. Pekerjaan Landscaping = 140,000 m2
14. Lapangan parkir umum = 70,000 m2
15. Bangunan hanggat pesawat terbang 50 x 80 = 4,000 m2
16. Terminal building 20 x 50 x 2 = 2,000 m2
17. Bangunan tower control = 1 unit
18. Air field lighting controle centre = 2 unit
19. Gedung meteorologi = 1 unit
20. Fire Safety Building = 300 m2
21. Fuel station = 1 unit
22. Installation of clean water = 1 unit
23. Installation of electrical & lighting = 1 unit
24. Fence area : 8
- Pagar besi strip = 5,000 m'
- Pagar kawat duri = 10,000 m'

DAFTAR PERATALATAN YANG DIGUNAKAN

NO NAMA ALAT DIGUNAKAN UNTUK KAPASITAS


1 Buldozer D.60.E - Land clearing 500
- Menggali/Menggusur tanah 40
2 Wheel Loader - Pengisian ke dump truck 30
- Pengisian ke material AMP 25
3 Dump truck Komatsu TKD - Alat angkut 8
4 Motor grader - perataan tanah 2500
- penyebaran material 2000
- Clearing 1000
5 Vibratory roller - pemadatan tanah 600
- pemadatan agregate 500
6 Tandem Roler - pemadatan hotmix 300
- pemadatan agregate 500
7 Tire roller - pemadatan hotmix (finishing) 600
8 Asphalt mixing plant - pembuatan hotmix 35 - 40
9 Asphalt finisher - penghamparan hotmix 80
10 Genset - Electri power supply 100

ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK boeing 707-320


Jenis Alat : Buldozer D.60.E

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 1,250,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 30,000,000
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 1,220,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 125,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 1,095,000,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 1,095,000,000 = Rp 73,000
15,000
2. Interest 1x 10 % Rp 1,250,000,000 = Rp 8,333
15,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 1,250,000,000 = Rp 2,917
3,000
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 84,250

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 17 Lt x Rp 8,000 = 136,000
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 1,600
0.4
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.02 kg x Rp 7,000 = 140
g. filter ............................................... = 3,000
= 140,740
2. Ban Rp 30,000,000
= Rp 3,750
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 1,095,000,000
= Rp 27,375
20,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 5,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 190,000
= Rp 226,125
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 310,375
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 46,556
TOTAL = Rp 356,931

ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK boeing 707-320


Jenis Alat : Dump truck Komatsu TKD

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 280,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 8,000,000
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 272,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 28,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 244,000,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 244,000,000 = Rp 16,267
15,000
2. Interest 1x 10 % Rp 280,000,000 = Rp 1,867
15,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 280,000,000 = Rp 784
2,500

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 18,917

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 16 Lt x Rp 7,500 = 120,000
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 800
0.2
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.01 kg x Rp 5,000 = 50
g. filter ............................................... = 4,000
= 124,850
2. Ban Rp 8,000,000
= Rp 1,000
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 244,000,000
= Rp 6,100
20,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 4,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 140,000
= Rp 151,100
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 170,017
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 25,503
TOTAL = Rp 195,520

ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK boeing 707-320


Jenis Alat : Wheel Loader

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 850,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 25,000,000
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 825,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 85,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 740,000,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 740,000,000 = Rp 49,333
15,000
2. Interest 1x 10 % Rp 850,000,000 = Rp 5,667
15,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 850,000,000 = Rp 1,700
3,500

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 56,700

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 16 Lt x Rp 7,500 = 120,000
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 1,200
0.3
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.02 kg x Rp 5,000 = 100
g. filter ............................................... = 4,000
= 125,300
2. Ban Rp 25,000,000
= Rp 3,125
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 740,000,000
= Rp 18,500
20,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 4,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 190,000
= Rp 215,625
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 272,325
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 40,849
TOTAL = Rp 313,174

ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK boeing 707-320


Jenis Alat : Motor grader

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 950,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 15,000,000
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 935,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 95,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 840,000,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 840,000,000 = Rp 49,412
17,000
2. Interest 1x 10 % Rp 950,000,000 = Rp 5,588
17,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 950,000,000 = Rp 1,663
4,000

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 56,663

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 15 Lt x Rp 7,500 = 112,500
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 1,200
0.3
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.05 kg x Rp 7,000 = 350
g. filter ............................................... = 5,000
= 119,050
2. Ban Rp 15,000,000
= Rp 1,875
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 840,000,000
= Rp 26,250
16,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 4,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 190,000
= Rp 222,125
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 278,788
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 41,818
TOTAL = Rp 320,606

ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK boeing 707-320


Jenis Alat : Vibratory roller

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 950,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 15,000,000
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 935,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 95,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 840,000,000
B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)
1. Penyusutan Rp 840,000,000 = Rp 46,667
18,000
2. Interest 1x 10 % Rp 950,000,000 = Rp 5,278
18,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 950,000,000 = Rp 1,478
4,500

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 53,422

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 9 Lt x Rp 7,500 = 67,500
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 800
0.2
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.01 kg x Rp 7,000 = 70
g. filter ............................................... = 5,000
= 73,370
2. Ban Rp 15,000,000
= Rp 1,875
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 840,000,000
= Rp 21,000
20,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 4,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 190,000
= Rp 216,875
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 270,297
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 40,545
TOTAL = Rp 310,842

ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK boeing 707-320


Jenis Alat : Asphalt mixing plant

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 2,200,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 0
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 2,200,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 220,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 1,980,000,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 1,980,000,000 = Rp 49,500
40,000
2. Interest 1x 10 % Rp 2,200,000,000 = Rp 5,500
40,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 2,200,000,000 = Rp 2,200
7,000

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 57,200

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 460 Lt x Rp 7,500 = 3,450,000
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 2,000
0.5
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.50 kg x Rp 7,000 = 3,500
g. filter ............................................... = 5,000
= 3,460,500
2. Ban Rp 0
= Rp 0
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 1,980,000,000
= Rp 30,938
32,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 4,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 190,000
= Rp 224,938
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 282,138
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 42,321
TOTAL = Rp 324,458

ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK boeing 707-320


Jenis Alat : Asphalt finisher

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 600,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 0
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 600,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 60,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 540,000,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 540,000,000 = Rp 36,000
15,000
2. Interest 1x 10 % Rp 600,000,000 = Rp 4,000
15,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 600,000,000 = Rp 1,135
3,700

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 41,135

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 9 Lt x Rp 7,500 = 67,500
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 2,000
0.5
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.02 kg x Rp 7,000 = 140
g. filter ............................................... = 4,000
= 73,640
2. Ban Rp 0
= Rp 0
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 540,000,000
= Rp 16,875
16,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 5,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 190,000
= Rp 211,875
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 253,010
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 37,952
TOTAL = Rp 290,962

DAFTAR HARGA SATUAN / UPAH

BAHAN-BAHAN :
1. Pasir pasang Rp 100,000 /m3
2. sirtu ( sand & gravel ) Rp 120,000 /m3
3. Koral Beton Rp 110,000 /m3
4. Batu pecah 5/7 Rp 86,000 /m3
5. Batu pecah 3/5 Rp 92,000 /m3
6. Batu Pecah 2/3 Rp 105,000 /m3
7. Batu pecah 1/2 Rp 120,000 /m3
8. abu batu (Filler) Rp 102,000 /m3
9. Tanah urug (setempat) Rp 17,000 /m3
10. Lempengan Rumput Rp 15,500 /m3
11. Batu bata Rp 700 /bh
12. Semen Portland Rp 70,000 /zak
13. Kayu bekisting (kayu kelas IV) Rp 80,000 /m3
14. Paku Rp 6,000 /kg
15. Aspal hotmix Rp 4,500 /kg
16. Aspal Tack coat Rp 4,000 /kg
17. Kawat ikat Rp 8,000 /kg
18. Besi beton Rp 9,000 /kg

SEWA ALAT :
1. Buldozer D.60.E Rp 356,931 /m3
2. Motor grader Rp 320,606 /m3
3. Vibratory roller Rp 310,842 /m3
4. Tandem Roler Rp 310,842 /m3
5. Dump truck Komatsu TKD Rp 195,520 /m3
6. Wheel Loader Rp 313,174 /m3
7. Beton Molen Rp 21,000 /m3
8. Vibrator Rp 12,000 /m3
9. Mesin potong besi Rp 10,000 /m3

UPAH TENAGA :
1. Pekerja Rp 85,000 /hari
2. Mandor Rp 90,000 /hari
3. Tukang batu Rp 75,000 /hari
4. Tukang kayu Rp 75,000 /hari
5. Tukang besi Rp 75,000 /hari
6. Kepala tukang Rp 95,000 /hari
7. Operator alat mekanis Rp 110,000 /hari

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

1) 1 M3 GALIAN TANAH (PENGGUSURAN)


a. Alat :
- Buldozer D.60.E 0.04 Jam Rp 356,931 = Rp 14,277
b. Material :
_ 0 0 = Rp 0
c. Upah :
_ 0 0 = Rp 0
JUMLAH a + b + c Rp 14,277

2) 1 M3 TIMBUNAN DAN PEMADATAN TANAH


a. Alat :
- Wheel loader 0.02 Jam Rp 313,174 = Rp 6,263
- Dump truck 0.08 Jam Rp 195,520 = Rp 15,642
- Grader 0.01 Jam Rp 320,606 = Rp 3,206
- Vibro Roller 0.02 Jam Rp 310,842 = Rp 6,217
b. Material :
- Tanah urug (setempat) 1.3 m3 Rp 17,000 = Rp 22,100
c. Upah :
- Pekerja 0.025 Hp Rp 85,000 = Rp 2,125
JUMLAH a + b + c Rp 55,553
3) 1 M3 LAPISAN COMPACTED SAND AND GRAVEL
a. Alat :
- Wheel loader 0.02 Jam Rp 313,174 = Rp 6,263
- Dump truck 0.08 Jam Rp 195,520 = Rp 15,642
- Grader 0.01 Jam Rp 320,606 = Rp 3,206
- Vibro Roller 0.02 Jam Rp 310,842 = Rp 6,217
b. Material :
- sirtu ( sand & gravel ) 1.2 m3 Rp 120,000 = Rp 144,000
c. Upah :
- Pekerja 0.025 Hp Rp 85,000 = Rp 2,125
JUMLAH a + b + c Rp 177,453
4) 1 LAPISAN SUB BASE COURSE (KORAL)
a. Alat :
- Wheel loader 0.02 Jam Rp 313,174 = Rp 6,263
- Dump truck 0.08 Jam Rp 195,520 = Rp 15,642
- Grader 0.01 Jam Rp 320,606 = Rp 3,206
- Vibro Roller 0.02 Jam Rp 310,842 = Rp 6,217
b. Material :
- Koral Beton 1.2 m3 Rp 110,000 = Rp 132,000
c. Upah :
- Pekerja 0.05 Hp Rp 85,000 = Rp 4,250
JUMLAH a + b + c Rp 167,578

5) 1 LAPISAN BASE COURSE ( BATU PECAH 3/5 + 5/7)


a. Alat :
- Wheel loader 0.02 Jam Rp 313,174 = Rp 6,263
- Dump truck 0.08 Jam Rp 195,520 = Rp 15,642
- Grader 0.01 Jam Rp 320,606 = Rp 3,206
- Vibro Roller 0.02 Jam Rp 310,842 = Rp 6,217
b. Material :
- Batu pecah 3/5 0.6 m3 Rp 92,000 = Rp 55,200
- Batu pecah 5/7 0.6 m3 Rp 86,000 = Rp 51,600
c. Upah :
- Pekerja 0.05 Hp Rp 85,000 = Rp 4,250
JUMLAH a + b + c Rp 142,378
6) 1 M3 LAPISAN BINDER COURSE ( ATB t = 12.0 cm )
a. Alat :
- Wheel loader 0.01 Jam Rp 313,174 = Rp 3,132
- AMP 0.03 Jam Rp 324,458 = Rp 9,734
- Dump truck 0.08 Jam Rp 195,520 = Rp 15,642
- Finisher 0.03 Jam Rp 290,962 = Rp 8,729
- Tire Roller 0.02 Jam Rp 310,842 = Rp 6,217
- Vibro Roller 0.06 Jam Rp 310,842 = Rp 18,651
b. Material :
- Batu pecah 1/2 0.6 m3 Rp 102,000 = Rp 61,200
- Batu Pecah 2/3 0.6 m3 Rp 105,000 = Rp 63,000
- Aspal hotmix 105 kg Rp 4,500 = Rp 472,500
c. Upah :
- Pekerja 0.1 Hp Rp 85,000 = Rp 8,500
- Mandor 0.01 Hp Rp 90,000 = Rp 900
JUMLAH a + b + c Rp 668,203

7) 1 M3 LAPISAN SURFACE COURSE (HOT MIX T = 7.4 cm )


a. Alat :
- Wheel loader 0.01 Jam Rp 313,174 = Rp 3,132
- AMP 0.04 Jam Rp 324,458 = Rp 12,978
- Dump truck 0.08 Jam Rp 195,520 = Rp 15,642
- Finisher 0.04 Jam Rp 290,962 = Rp 11,638
- Tire Roller 0.06 Jam Rp 310,842 = Rp 18,651
- Vibro Roller 0.03 Jam Rp 310,842 = Rp 9,325
b. Material :
- Batu pecah 1/2 1 m3 Rp 120,000 = Rp 120,000
- abu batu (Filler) 0.2 m3 Rp 102,000 = Rp 20,400
- Aspal hotmix 125 kg Rp 4,500 = Rp 562,500
- Aspal Tack coat 105 kg Rp 4,000 = Rp 420,000
c. Upah :
- Pekerja 0.15 Hp Rp 85,000 = Rp 12,750
- Mandor 0.01 Hp Rp 90,000 = Rp 900
JUMLAH a + b + c Rp 1,207,916

8) 1 M3 BETON UNTUK SALURAN 1 : 2 : 3


a. Alat :
- Beton Molen 0.5 Jam Rp 21,000 = Rp 10,500
- Vibrator 0.04 Jam Rp 12,000 = Rp 480
- Dump truck 0.08 Jam Rp 195,520 = Rp 15,642
- Finisher 0.04 Jam Rp 290,962 = Rp 11,638
- Tire Roller 0.06 Jam Rp 310,842 = Rp 18,651
- Vibro Roller 0.03 Jam Rp 310,842 = Rp 9,325
b. Material :
- Koral Beton 0.85 m3 Rp 110,000 = Rp 93,500
- Pasir beton 0.55 m3 Rp 100,000 = Rp 55,000
- Semen Portland 8 zak Rp 70,000 = Rp 560,000
- Kayu bekisting (kayu kelas IV) 0.2 m3 Rp 80,000 = Rp 16,000
- Paku 2 kg Rp 6,000 = Rp 12,000
- Besi beton 100 kg Rp 9,000 = Rp 900,000
- Kawat ikat 1 kg Rp 8,000 = Rp 8,000
c. Upah :
- Pekerja 4 Hp Rp 85,000 = Rp 340,000
- Mandor 0.4 Hp Rp 90,000 = Rp 36,000
- Tukang besi 0.4 Hp Rp 75,000 = Rp 30,000
- Tukang kayu 0.4 Hp Rp 75,000 = Rp 30,000
- Tukang batu 0.4 Hp Rp 75,000 = Rp 30,000
JUMLAH a + b + c Rp 2,176,736
RENCANA ANGGARAN BIAYA

NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN(Rp) JUMLAH HARGA (Rp)

I. PEK. PENDAHULUAN
1 Mobilisasi alat Ls 150,000,000
2 Pengukuiran dan pemasangan patok Ls 40,000,000
3 Pembuatan kantor proyek 200 m2 310,000 62,000,000
4 Pembuatan Gudang & base camp 500 m2 200,000 100,000,000
5 Tebas tebang & pembersihan lapangan 800 ha 640,000 512,000,000
JUMLAH I 864,000,000
II. PEK. TANAH
1 Galian tanah (penggusuran) 1,042,908 m3 14,277 14,889,855,388
2 Timbunan tanah + pemadatan 302,200 m3 55,553 16,788,121,791
3 stabilisasi tanah dasar untuk landasan 757,960 m2 8,562 6,489,653,520
JUMLAH II 38,167,630,698
III. PEKERJAAN KONTRUKSI LANDASAN
1 Lapisan compacted sand & gravel 151,592 m3 177,453 26,900,449,420
2 Lapisan sub base course 151,592 m3 167,578 25,403,478,420
3 Lapisan base course 106,114 m3 142,378 15,108,352,014
4 Lapisan binder course (ATB) 90,955 m3 668,203 60,776,562,066
5 Lapisan surface course (HRS) 56,089 m3 1,207,916 67,750,842,440
JUMLAH III 195,939,684,359
IV. PEKERJAAN DRAINAGE
1 Saluran tertutup 160/75 7,200 m' 112,000 806,400,000
2 Saluran tertutup 140/45 2,800 m' 98,000 274,400,000
3 Saluran tertutup 130/60 6,400 m' 94,000 601,600,000
4 Saluran tertutup 140/60 13,400 m' 88,400 1,184,560,000
5 Culvert Ø 50 cm 400 m' 96,000 38,400,000
6 beton kansteen 21,400 m' 42,000 898,800,000
TOTAL IV 3,804,160,000
V. PEK. FASILITAS BANGUNAN
1 Bangunan hanggar 4,000 m2 420,000 1,680,000,000
2 Terminal building 2,000 m2 810,000 1,620,000,000
3 Bangunan tower control 1 Unit 340,000,000 340,000,000
4 Bangunan air field 2 Unit 235,000,000 470,000,000
5 Bangunan metereologi station 1 Unit 299,000,000 299,000,000
6 Bangunan gas station 1 Unit 225,000,000 225,000,000
7 Bangunan gate house 8 m2 745,000 5,960,000
JUMLAH V 4,639,960,000
VI. PEKERJAAN FASILITAS PENUNJANG
1 Lapangan parkir umum 70,000 m2 115,000 8,050,000,000
2 Fire Safety building 300 m2 10,500,000 3,150,000,000
3 Pek. Instalasi listrik Ls 0
4 Pek. Instalasi air bersih Ls 0
5 Jalan inpeksi 1,500 m' 199,000 298,500,000
6 Pagar besi strip 5,000 m' 167,000 835,000,000
7 Pagar kawat duri 10,000 m' 75,200 752,000,000
8 Pekerjaan landscaping 140,000 m2 12,000 1,680,000,000
TOTAL VI 14,765,500,000
VII. BIAYA UMUM
1 Biaya transportasi dan akomodasi selama
pelaksanaan
Ls 110,000,000

2 Biaya adm & dokumen Ls 75,000,000


3 biaya P3K & keamanan Ls 58,000,000
4 Pengadaan air bersih dan penerangan selama
pekerjaan
Ls 85,000,000
TOTAL VII 328,000,000

REKAPITULASI BIAYA

I. PEK. PENDAHULUAN = Rp 864,000,000


II. PEK. TANAH = Rp 38,167,630,698
III. PEKERJAAN KONTRUKSI LANDASAN = Rp 195,939,684,359
V. PEK. FASILITAS BANGUNAN = Rp 4,639,960,000
VI. PEKERJAAN FASILITAS PENUNJANG = Rp 14,765,500,000
VII. BIAYA UMUM = Rp 328,000,000
JUMLAH = Rp 254,704,775,057
JASA PEMBORONG 10 % = Rp 25,470,477,506
JUMLAH = Rp 280,175,252,563
PPN 10 % = Rp 28,017,525,256
JUMLAH = Rp 308,192,777,819.0
DIBULATKAN = Rp 308,192,777,819

TERBILANG :
KETERANGAN RENCANA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN :

1. a. Pekerjaan pembersihan dan perataan :


- Volume pekerjaan = 7,353,000 m2
- alat-alat yang digunakan = 10 bh bulldozer
= 5 bh shovel
= 2 bh ripper
= 100 bh Dump truck
- Kapasitas kerja = 10 x 150 m2/jam
- Kemampuan kerja = 1 hari = 6 jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap (1 bulan = 25 hari)
7,353,000
Lama pekerjaan = = 272 hari
10 x 150 x 6 x 3
b. Pekerjaan pembuatan gudang dan base camp diperkirakan selesai dengan 8 tenaga kerja selama
c. Pekerjaan pengukuran dengan tenaga kerja 8 orang diperkirakan selesai 15 hari

2. Pekerjaan galian tanah :


- Volume pekerjaan = 1,042,908 m2
- alat-alat yang digunakan = 5 bh bulldozer
= 2 bh shovel
= 40 bh Dump truck
- Kapasitas kerja = 5 x 100 m2/jam
- Kemampuan kerja = 1 hari = 6 jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap
1,042,908
Lama pekerjaan = = 116 hari
5 x 100 x 6 x 3

3. Pekerjaan kontruksi perkerasan :


a. Pekerjaan penimbunan dan pemadatan lapisan compacted dan gravel :
- Volume pekerjaan = 151,592 m3
- alat-alat yang digunakan = 5 bh grader
= 5 bh walls
- Kapasitas kerja = 10 x 25 m3/jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap
151,592
Lama pekerjaan = = 34 hari
10 x 25 x 6 x 3

b. Pekerjaan penimbunan dan pemadatan lapisan sub-base course :


- Volume pekerjaan = 151,592 m3
- alat-alat yang digunakan = 5 bh power scrapper
= 5 bh walls
- Kapasitas kerja = 8 x 25 m3/jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap
151,592
Lama pekerjaan = = 42 hari
8 x 25 x 6 x 3

c. Pekerjaan penimbunan dan pemadatan lapisan base course :


- Volume pekerjaan = 106,114 m3
- alat-alat yang digunakan = 5 bh power scrapper
= 5 bh walls
- Kapasitas kerja = 5 x 25 m3/jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap
106,114
Lama pekerjaan = = 47 hari
5 x 25 x 6 x 3

d. Pekerjaan penimbunan dan pemadatan lapisan binder course :


- Volume pekerjaan = 90,955 m3
- alat-alat yang digunakan = 5 bh power scrapper
= 5 bh walls
- Kapasitas kerja = 3 x 25 m3/jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap
90,955
Lama pekerjaan = = 67 hari
3 x 25 x 6 x 3

e. Pekerjaan penimbunan dan pemadatan lapisan surface course :


- Volume pekerjaan = 56,089 m3
- alat-alat yang digunakan = 5 bh walls
= 5 bh Penemathic roller
= 5 bh finisher
- Kapasitas kerja = 5 x 15 m3/jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap
56,089
Lama pekerjaan = = 42 hari
5 x 15 x 6 x 3

4. Pekerjaan Drainage :
- Volume pekerjaan = 29,800 m3
- Kapasitas kerja = 10 m/hari
- pekerjaan dilaksanakan dalam 10 group
29,800
Lama pekerjaan = = 298 hari
10 x 10

5. Pekerjaan penanaman rumput di daerah strip :


- Volume pekerjaan = 756,000 m2
- Kapasitas kerja = 5 x 75 m2/jam
- pekerjaan dilaksanakan dalam 5 group
756,000
Lama pekerjaan = = 67 hari
5 x 75 x 6 x 1 x 5
6. Pembuatan bangunan hanggar diperkirakan selesai' 120 hari
7. Pembuatan terminal buillding rencana selsai 150 hari
8. Pembuatan bangunan tower controls 100 hari.
9. Pembangunan bangunan unit fire siefty ditaksir 75 hari.
10. Pembuatan bangunan gass station diperkirakan 100 hari.
11. Pembangunan bangunan metereological station 120 hari.
12. Pekerjaan air field lighting controle center 75 hari.
13. Pekerjaan instalation clear water ditaksir 130 hari.
14. Pekerjaan landscaping diperkirakan selama 60 hari.
15. Pekerjaan parking area and gate house selama 100 hari.
16. Pekerjaan bangunan agar besi diperkirakan 65 hari.
17. Pekerjaan finishing diperkirakan selesai 38 hari.
DAFTAR AKTIVITAS PEKERJAAN

No AKTIFITAS KODE WAKTU SELESAI


1 Pekerjaan lend clearing A 272
2 Pekerjaan pembuatan base camp B 20
3 Pengukuran / pemasangan patok C 15
4 Pekrjaan galian tanah D 116
5 Pekerjaan compacted sand and gravel E 34
6 Pekerjaan sub-base course F 42
7 Pekerjaan lapisan base course G 47
8 Pekerjaan lapisan binder course H 67
9 Pekerjaan surface course I 42
10 Pekerjaan drainage J 298
11 Pekerjaan bangunan hanggar K 120
12 Pekerjaan terminal buillding L 150
13 Bangunan tower controle M 100
14 Bangunan fire safety N 75
15 Bangunan meteorological station O 120
16 Bangunan gass station P 100
17 Instalation of clear water Q 130
18 Penanaman rumput R 67
19 Parking area ang gate house S 100
20 Pekerjaan landscaping T 60
21 Air field lighting controle center U 75
22 Pekerjaan pagar besi baguian depan V 65
23 Pekerjaan finishing W 38
Take-Off Run +( 0.5
10,700 x 0.3048
Panjang dasar runway ini

m naik dari permukaan


460.0 jadi

untuk setiap derajat temperatur

2 ⁰C setiap naik
= 50

pada roda depan


- 2

, tentukan dimensi dari


1734.9 m
2,743 m

3154.45 m
(lihat tabel 3.3 dan 3.4)

25,5 m

M
boeing 707-320

sehingga dari tabel


17.98 m

R
% adalah cukup baik
13 %
98 %

35 %

15 %

%
0.133668 m3/det

m3/det

1.40 m
0.70 m

1.40 = 0.28
2 1/2 h

4.25 m
)= 4.85 m

xh)

1.50 = 0.5634
100 x 500 )
KAPASITAS
m2/jam
m3/jam
m3/jam
m3/jam
ton
m2/jam
m2/jam
m2/jam
m2/jam
m2/jam
m2/jam
m2/jam
m2/jam
Ton/H
Ton/H
Kva

1,250,000,000
30,000,000
1,220,000,000
125,000,000
1,095,000,000

73,000

8,333

2,917
84,250

3,750

27,375

0
5,000
190,000
226,125
310,375
46,556
356,931

280,000,000
8,000,000
272,000,000
28,000,000
244,000,000

16,267

1,867

784
18,917

1,000

6,100

0
4,000
140,000
151,100
170,017
25,503
195,520

850,000,000
25,000,000
825,000,000
85,000,000
740,000,000

49,333

5,667
1,700

56,700

3,125

18,500

0
4,000
190,000
215,625
272,325
40,849
313,174

950,000,000
15,000,000
935,000,000
95,000,000
840,000,000

49,412
5,588

1,663

56,663

1,875

26,250

0
4,000
190,000
222,125
278,788
41,818
320,606

950,000,000
15,000,000
935,000,000
95,000,000
840,000,000
46,667

5,278

1,478

53,422

1,875

21,000

0
4,000
190,000
216,875
270,297
40,545
310,842

2,200,000,000
0
2,200,000,000
220,000,000
1,980,000,000

49,500

5,500

2,200

57,200

30,938

0
4,000
190,000
224,938
282,138
42,321
324,458

600,000,000
0
600,000,000
60,000,000
540,000,000

36,000

4,000

1,135

41,135

16,875

0
5,000
190,000
211,875
253,010
37,952
290,962
14,277

0
14,277

6,263
15,642
3,206
6,217

22,100

2,125
55,553

6,263
15,642
3,206
6,217

144,000

2,125
177,453

6,263
15,642
3,206
6,217

132,000

4,250
167,578

6,263
15,642
3,206
6,217

55,200
51,600

4,250
142,378
3,132
9,734
15,642
8,729
6,217
18,651

61,200
63,000
472,500

8,500
900
668,203

3,132
12,978
15,642
11,638
18,651
9,325

120,000
20,400
562,500
420,000

12,750
900
1,207,916

10,500
480
15,642
11,638
18,651
9,325

93,500
55,000
560,000
16,000
12,000
900,000
8,000

340,000
36,000
30,000
30,000
30,000
2,176,736
JUMLAH HARGA (Rp)

150,000,000
40,000,000
62,000,000
100,000,000
512,000,000
864,000,000

14,889,855,388
16,788,121,791
6,489,653,520
38,167,630,698

26,900,449,420
25,403,478,420
15,108,352,014
60,776,562,066
67,750,842,440
195,939,684,359

806,400,000
274,400,000
601,600,000
1,184,560,000
38,400,000
898,800,000
3,804,160,000

1,680,000,000
1,620,000,000
340,000,000
470,000,000
299,000,000
225,000,000
5,960,000
4,639,960,000

8,050,000,000
3,150,000,000
0
0
298,500,000
835,000,000
752,000,000
1,680,000,000
14,765,500,000

110,000,000

75,000,000
58,000,000

85,000,000
328,000,000

864,000,000
38,167,630,698
195,939,684,359
4,639,960,000
14,765,500,000
328,000,000
254,704,775,057
25,470,477,506
280,175,252,563
28,017,525,256
308,192,777,819.0
308,192,777,819
RJAAN :

20 hari
TABEL 1

DATA ARAH, KECEPATAN DAN PRESENTASI ANGIN.


: Persentage of wind Total
Wind Direction 4 - 15 Mph 15 - 35 MPh 35 - 45 Mph 45 - 65 Mph (%)
N 3.4 1.2 2.2 0.3 7.1
NNE 1.6 1.3 2.1 0.6 5.6
NE 2.3 2.1 2.2 0.8 7.4
ENE 3.1 1.2 3.5 0.3 8.1
E 1.6 1.0 1.3 0.8 4.7
ESE 1.3 0.6 1.6 0.2 3.7
SE 1.6 1.4 1.9 1.0 5.9
SSE 4.2 1.1 3.9 1.2 10.4
S 2.5 2.4 2.0 0.9 7.8
SSW 1.7 1.5 2.7 0.5 6.4
SW 2.1 1.3 1.0 0.7 5.1
WSW 2.4 2.1 1.4 0.77 6.67
W 1.5 1.3 1.3 0.5 4.6
WNW 1.0 0.8 1.1 0.9 3.8
NW 1.7 1.2 0.8 0.6 4.3
NNW 1.3 1.1 2.1 0.7 5.2
Calms (0 - 4)Mph 3.23
TOTAL 100.0

PERHITUNGAN ARAH ANGIN ALTERNATIF :


1. ALTERNATIF 1

CL : 180 ° - 360 ° , arah S - N


- Angin Calms ( 0 - 4 ) Mph ------------------------------------ = 3.23 %
- 4 - 15 Mph = 33.3 = 33.3 %
- 15 - 35 MPh = 1.3 + 1.2 + 1.1 + 1.5 + 2.4 + =
8.6 %
1.1
- 35 - 45 Mph = 2.1 + 2.2 + 2.1 + 2.7 + 2.0 +
= 15.0 %
3.9
- 45 - 65 Mph = 0.7 + 0.3 + 0.6 + 0.5 + 0.9 +
= 4.2 %
1.2
Total Percentage Of Wind = 64.33 %
2. ALTERNATIF 2

CL : 45 ° - 225 ° , arah NW - SE
- Angin Calms ( 0 - 4 ) Mph ------------------------------------ = 3.23 %
- 4 - 15 Mph = 33.3 = 33.3 %
- 15 - 35 MPh = 0.8 + 1.2 + 1.1 + 1.1 + 1.4 + =
6.2 %
0.6
- 35 - 45 Mph = 1.1 + 0.8 + 2.1 + 3.9 + 1.9 +
= 11.4 %
1.6
- 45 - 65 Mph = 0.9 + 0.6 + 0.7 + 1.2 + 1.0 +
= 4.6 %
0.2
Total Percentage Of Wind = 58.73 %

3. ALTERNATIF 3

CL : 90 ° - 270 ° , arah W - E
- Angin Calms ( 0 - 4 ) Mph ------------------------------------ = 3.23 %
- 4 - 15 Mph = 33.3 = 33.3 %
- 15 - 35 MPh = 2.1 + 1.3 + 0.8 + 0.6 + 1.0 + =
7.0 %
1.2
- 35 - 45 Mph = 1.4 + 1.3 + 1.1 + 1.6 + 1.3 +
= 10.2 %
3.5
- 45 - 65 Mph = 0.77 + 0.5 + 0.9 + 0.2 + 0.8 +
= 3.5 %
0.3
Total Percentage Of Wind = 57.2 %

Dari ketiga alternatif tersebut diatas ternyata percentage of Wind yang terbesar adalah Alternatif 1
dengan Azimuth 180 ° - 360 ° , arah S - N

DESAIN LANDASAN PACU DAN LANDASAN PENGHUBUNG DOUGLAS DC-7C


Landasan pacu (runway) adalah bagian dari fasilitas dari fasilitas utama pada lapangan terbang yang digunakan
untuk proses operasional pesawat terbang untuk lepas landas (take off) dan pendaratan (landing). Faktor - faktor
mempengaruhi panjang landasan pacu adalah :

(i) persyaratan, tipe, dan spesifikasi pesawat terbang rencana yang telah ditetapkan.
(ii) lingkungan di sekitar lapangan terbang, berpengaruh terhadap kemungkinan pengembangan fasilitas utama pada
lapangan terbang seperti landasan pacu dan landasan penghubung.
(iii) hal-hal teknis dan non teknis yang menentukan kondisi pesawat terbang dalam melakukan proses operasional
yakni lepas landas dan pendaratan.

Hal-hal teknis dan non teknis tersebut adalah sebagai berikut :


a. Hal teknis pesawat terbang : jika kondisi pesawat terbang baik maka dalam proses operasional lepas landas
maupun pendaratan akan berjalan secara normal, sebaliknya jika pesawat terbang melakukan operasional lepas
landas atau pendaratan dengan kondisi kegagalan mesin maka harus dipertimbangkan landasan pacu yang
memenuhi untuk dilakukan pendaratan darurat (emergency landing).
b. hal non teknis : dalam proses operasional pesawat terbang banyak dipengaruhi oleh faktor manusia (human fac)
seperti terjadinya kondisi poor aproacahes landing (pendekatan pada proses pendaratan pesawat terbang
kurang sempurna ) yang menyebabkan overshoot landing (pendaratan yang melebihi jarak yang ditentukan)
maupun kondisi overshoot take off (lepas landas yang terlambat)

Komponen pada landasan pacu yang diperlukan untuk mengakomodasi kebutuhan proses
operasional pesawat terbang secara aman adalah :

1. Take off Distance (TOD) merupakan jarak yang direncanakan bagi pesawat terbang untuk melakukan lepas
landas secara normal. Ukuran panjang TOD adalah 115 % dari jalur landasan pacu dengan perincian
100 % yaitu landasan pacu itu sendiri dan 15 % berupa jarak tambahan yang direncanakan untuk mengatasi
kemungkinan overshoot take-off dari pesawat terbang.

2. Landing Distance (LD) merupakan jarak rencana bagi pesawat terbang untuk melakukan pendaratan secara
sempurna dengan fine approach landing yakni sepanjang 100 % dari landasan pacu.

3. Stop Distance (SD) adalah jarak yang direncanakan bagi pesawat terbang untuk berhenti setelah melakukan
secara normal pada landasan pacu.
ukuran panjang SD adalah 60 % dari jarak pendaratan LD dan SD direncanakan menggunakan perkerasan
dengan kekuatan penuh (full strenght hardening pavement).

4. Clearway (CW) merupakan daerah bebas yang terletak di ujung jalur landasan pacu dan simetris terhadap
perpanjangan garis tengah (centerline) jalur landasan pacu dan tidak boleh terdapat benda - benda yang
menyilang kecuali penempatan lampu - lampu dari landasan pacu pada sepanjang sisi samping landasan pacu.
Clearway ini berfungsi sebagai daerah aman yang diperlukan bagi pesawat terbang untuk kondisi : overshoot
take off, dan overshoot landing.

5. Stopway (SW) merupakan daerah yang terletak diluar jalur landasan pacu termasuk pada bagian dari clearway
dan simetris terhadap perpanjangan garis tengah (centerline) jalur landasan pacu. Stopway ini berfungsi sebagai
jalur landasan untuk memperlambat laju pesawat terbang jika terjadi kegagalan dalam lepas landas (take-off
failure) dan untuk pendaratan darurat (emergency landing).

6. Take-off Run (TOR) merupakan jarak yang diperlukan oleh pesawat terbang untuk melakukan lepas landas
secara normal maupun dengan kemungkinan kegagalan mesin. Ukuran panjang take-off run ini adalah sepanjang
jalur landasan pacu. Take -off Run direncanakan menggunakan perkerasan dengan kekuatan penuh (full-strength
hardening pavement)

7. Lift-Off Distance (LOD) merupakan jarak yang diperlukan oleh pesawat terbang dengan karesteristik tertentu
untuk melakukan pengangkatan setelah kecepatan pesawat terbang terpenuhi dari titik awal pergerakan.

Perencanaan jalur landasan pacu dan komponen - komponennya harus dipertimbangkan terhadap keadaan dari
pesawat terbang sebagai berikut :

a. Pesawat terbang melakukan lepas landas dengan kondisi normal :


untuk operasional lepas landas (take-off) :
- Take-off Distance Available / Take-Off Distance (TODA/TOD) = 1.15 x panjang landasan pacu dasar
rencana (basic length of runway design) dari pesawat terbang rencana
- Take-off Run Available / Take-Off Run (TORA/TOR) = panjang landasan pacu dasar rencana (basic length
of runway design)
- Lift-Off Distance Available / Lift-Off Distance (LODA/LOD) = 0.55 x Take off distance

Untuk operasional pendaratan (landing) :


- Landing Distance (LD) = Take-Off Distance
- Stop Distance (SD) = 0.6 x LD
- Clearway (CW) = 0.5 . (TOD-LOD)
- stopway = 0.05 x LD
panjang total dari jalur landasan pacu dengan perkerasan penuh (full strength hardening) yang dibutuhkan adalah :
Field Length (FL) = Take-Off Run (dengan Full Strength Hardening) + Clearway = Take-Off Run +( 0.5
(TOD-LOD))
B. Pesawat terbang melakukan lepas landas dengan kondisi overshooot take-off:
-Landing Distance (LD) = Take- off Distance
- Lift-off Distance (LOD) = 1 x TOD
- Clearway (CW) = 0.5 x LD
- Stopway (SW) = 0.05 x LD

C. Pesawat terbang melakukan lepas landas dengan kondisi kegagalan mesin :


- Landing Distance (LD) = Take-Off Distance
- Stop Distance (SD) = 0.6 x Landing Distance
- Clearway (CW) = 0.15 x Landing Distance
- Stopway (SW) = 0.1 x Landing Distance
Untuk kondisi kegagalan mesin panjang jalur landasan pacu yang dibutuhkan :
Accelerate-Stop Distance (ASD) = Field length
Field Length (FL) = Take-off + Stopaway

D. Pesawat terbang melakukan pendaratan (Landing) dengan kondisi 'poorapproaches landing' :


- Landing Distance (LD) = Take-Off Distance
- Stop Distance (SD) = 0.6 x LD
- Clearway (CW) = 0.15 x LD
- Stopway (SW) = 0.05 x LD

4. PANJANG RUNWAY
Berdasarkan klasifikasi ICAO tahun 1947 ditetapkan bahwa panjang runway minimum = 10,700 x 0.3048
= 3,261 m dengan lebar minimum = 200 x 0.3048 = 60.96 m. Panjang dasar runway ini
belum termasuk koreksi terhadap ketinggian suatu daerah terhadap permukaan air laut dan koreksi keadaan
temperatur.

4.1 KOREKSI TINGGI

ICAO menetapkan panjang dasar runway harus ditambah 7 % setiap 300 m naik dari permukaan
laut. Misalkan ketinggian daerah lapangan terbang yang akan direncanakan ada pada + 460.0 jadi
Panjang Runway = 460.0
3,261.36 m + x 3,261.36 x 7 %
300
= 3,611.41 m

4.2 KOREKSI TEMPERATUR


ICAO menetapkan panjang dasar runway harus ditambah sebesar 15 ⁰C untuk setiap derajat temperatur
pada daerah yang akan direncanakan lapangan terbang. Temperatur pada suatu tempat di permukaan laut
diperkirakan 15 ⁰C dengan tekanan udara 760 mm/Kg Temperatur berkurang 2 ⁰C setiap naik
300 m.

Jadi temperatur standar pada ketinggian + 460.0 diatas permukaan air laut :
460.0
15 ⁰C - ( x 2 ⁰C )= 11.93 ⁰C
300
Jadi panjang runway setelah koreksi temperatur adalah :
3,261.36 + ( 1 % x 11.933 x 3,261.36 ) = 3650.55 m

5. STRIPES
Stripes adalah daerah bebeas di kedua runway yang ditetapkan oleh ICAO sebagai berikut :
- Diujung runway panjang minimum stripes 150 ft = 45.72 = 50
- Jarak antara stripes kiri dan kanan runway minimum sebesar 140 ft = 42.67 = 50
- Kemiringan stripes sampai dengan 150 m adalah 2.5 %
- Lengkung peralihan = 0.30 %
- Jarak pandangan bebas lengkung minimum = 3m
- Perubahan naik kemudian turun = 0.5 jarak runway
6. KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PERENCANAN
LAPANGAN TERBANG ADALAH :

1. Bentang sayap (wing span), jarak antar roda pendarat utama (wheel tread) dan panjang badan (fuselage)
dari pesawat terbang rencana memperangaruhi ukuran lebar landasan pacu, lebar taxiway, jarak antara
runway dan taxiway, dimensi apron, diameter manuver perputaran pesawat terbang (jejari putar) dan letak
geudng terminal pada bandara.

2. Wheel base atau jarak antara roda pendarat utama (main gear) dan roda depan (nose gear) dan wheel
thread atau jarak antara roda pendarat utama mempengaruhi perencanaan ukuran lebar dan jarak dari
runway dan taxiway, dan ukuran plat beton untuk perkerasan beton.

3. Berat pesawat terbang rencana mempengaruhi ukuran panjang runway yang diperhitungkan menurut
kondisi take off dan landing, ketebalan struktur lapisan perkerasan pada runway dan taxiway, serta jenis
perkerasan pada apron.

Komponen berat pesawat terbang yang dipertimbangkan dalam perhitungan adalah :


Berat pesawat maksimum terstruktur pada saat lepas landas (Maximum Take Off Weight) yakni meliputi
muatan penumpang, barang, bahan bakar utama dan cadangan dengan distribusi beban 5 % pada roda depan
(nose gear) dan 95 % pada roda pendarat utama (main gear)

DATA PESAWAT DOUGLAS DC-7C


ft - in
- Wing span = 127 - 6 - Roda pesawat
- Panjang = 113 - 4 Type = III
- Tinggi = 31 - 10 Tread = 34 - 8
- Putar = 81 - 1
- Berat Pesawat = 775000 lbs
- Jumlah mesin = 4 unit

RUNWAY STANDARS
- width of structural pavement = 150 ' - 200 ' .
- widht of safety area = 200 ft
- width of shoulders = 25 ' - 50 '

TAXIWAY STANDARS
- width of structural pavement = 75 ft
- widht of safety area = 200 ft
- width of shoulders = 35 ft

7. PERENCANAAN GEOMETRIS LANDASAN PACU


Dalam merencanakan ukuran panjang dan lebar landasan pacu dapat dijelaskan melalui contoh soal berikut :
Suatu bandara direncanakan akan melayani pesawat terbang DOUGLAS DC-7C , tentukan dimensi dari
landasan pacu tersebut :

Pesawat terbang rencana : DOUGLAS DC-7C


Ukuran wing span : 38.71 m ( termasuk dalam Airplane Design Group IV )

Menurut Advisory Circular 150/5300-13 Airport Design and Engineering dari FAA tentang desain landasan
pacu pada tabel berikut :

Airplane Design Group


Komponen pada Runway
I II III IV V
75 ft 100 ft 100 ft 100 ft 150 ft
Lebar Runway
23 m 30 m 30 m 30 m 45 m
10 ft 10 ft 10 ft 20 ft 25 ft
Lebar Bahu Runway
3m 3m 3m 6m 7.5
95 ft 120 ft 120 ft 140 ft 200 ft
Lebar Blast Pad
29 m 36 m 36 m 42 m 60 m
60 ft 100 ft 150 ft 200 ft 200 ft
Panjang Blast Pad
18 m 30 m 45 m 60 m 60 m
300 ft 300 ft 300 ft 400 ft 500 ft
Lebar Daerah Aman
90 m 90 m 90 m 120 m 150 m
600 ft 600 ft 600 ft 800 ft 1000 ft
Panjang Daerah Aman
180 m 180 m 180 m 240 m 300 m
Tabel Ukuran komponen Runway sesuai dengan Airplane Design Group

DOUGLAS DC-7C termasuk Airplane Desaign Group IV (lihat tabel Klasifikasi Pesawat Terbang Rencana)
Sehingga dari tabel Komponen pada Runway sesuai dengan Airplane Desaign Group diperoleh :

Lebar Landasan pacu : 100 ft ( 30 m )


Lebar bahu landasan pacu : 20 ft ( 6m )
Lebar Blast pad : 140 ft ( 42 m )
Panjang Blast pad : 200 ft ( 60 m )
Lebar Daerah aman : 400 ft ( 120 m )
Panjang Daerah aman : 800 ft ( 240 m )

Desain panjang runway


untuk pesawat terbang rencana DOUGLAS DC-7C panjang landasan pacu rencana dasar (basic length
runway) adalah 3,611 m
Maka untuk pondasi :
A.operasional pesawat terbang normal:
Untuk operasional lepas landas :
Take off Distance = 1.15 x panjang landasan pacu rencana DOUGLAS DC-7C
= 1.15 x 3,611 m
= 4153.1245 m

Take off run = panjang landasan pacu rencana


= 3,611 m

Lift-off Distance = 0.55 x Take-off Distance


LOD = 0.55 x 4153.125 m
= 2284.2 m

Untuk operasional pendaratan (landing)


Landing Distance (LD) = TOD
= 4153.1245 m
Stop Distance (SD) = 0.6 x LD
= 0.6 x 4153.125 m
= 2491.9 m
Clearway (CW) = 0.5 x TOD-LOD
= 0.5 x 4153.12 - 2284.2
= 934.5 m
Stopway (SW) = 0.05 x LD
= 0.05 x 4153.125 m
= 207.7 m
Panjang total dari jalujr landasan pacu dengan perkerasan penuh (full strenght hardening) yang dibutuhkan
adalah :
Field Lenght (FL) = Take off run + 0.5 x TOD - LOD
= 3,611 m + 0.5 x 4153.12 - 2284.2
= 4546 m
934.5 m
4153.1245 m
2284.2 m

3,611 m

LOD 4153.1245 m

207.7 m

8. PERENCANAAN GEOMETRIK PADA LANDASAN PENGHUBUNG (TAXIWAY)


Landasan penghubung (taxiway) didefinisikan sebagai suatu jalur perkerasan yang digunakan oleh pesawat
terbang sebagai akses dari apron menuju runway dan sebaliknya. Untuk akses dari apron menuju
runway disebut entrance taxiway dan akses dari runway menuju apron disebut exit taxiway. Kedua nya
merupakan akses by pass taxiway.

1. Perencanaan tikungan dan lebar tambahaan tikungan (fillet) pada taxiway

CL

CL

Airplane Design Group


Komponen pd taxiway
I II III IV V
25 ft 35 ft 50 ft 75 ft 75 ft
Lebar taxiway (W)
7,5 m 10,5 m 15 m 23 m 23 m
5 ft 7,5 ft 10 ft 15 ft 15 ft
Jarak tepi aman taxiway (M)
1,5 m 2,25 m 3m 4,5 m 4,5 m
10 ft 10 ft 10 ft 15 ft 15 ft
Lebar bahu taxiway
3m 3m 3m 4,5 m 4,5 m

Tabel ukuran komponen pada taxiway dengan referensi airplane design group

Airplane Design Group


Komponen pd taxiway
I II III IV V
75 ft 75 ft 100 ft 150 ft 150 ft
Jari-jari tikungan (R)
22,5 m 22,5 m 30 m 45 m 45 m
60 ft 60 ft 60 ft 85 ft 85 ft
Jari-jari tikungan tambahan (F)
18 m 18 ft 18 m 25,5 m 25,5 m
Panjang jalur tikungan 50 ft 50 ft 150 ft 250 ft 250 ft
tambahan (L) 15 m 15 m 45 m 75 m 75 m

Tabel ukuran komponen pada taxiway dengan referensi airplane design group

Pesawat terbang rencana : DOUGLAS DC-7C


Ukuran wing span : 38.71 m ( termasuk dalam Airplane Design Group IV ) (lihat tabel 3.3 dan 3.4)
diperoleh :
- Lebar taxiway (W) = 75 ft à 23 m
- Jarak tepi aman taxiway (M) = 15 ft à 4,5 m
- lebar bahu taxiway (S) = 15 ft à 4,5 m
- Jari-jari tikungan tambahan fillet terhadap taxiway centerline (F) = 85 ft à 25,5 m
- Jari-jari tikungan (R) = 150 ft à 45 m
- Panjang jalur tikungan tambahan (L) = 250 ft à 75 m

25,5 m

75 m
lebar bahu taxiway
4,5 m

23 M
Perencanaan tikungan pada taxiway dengan pesawat terbang rencana DOUGLAS DC-7C

2. Perencanaan by pass taxiway (exit taxiway dan entrance taxiway)


Dalam perencanaan by-pass taxiway (exit taxiway dann entrance taxiway) ini yang perlu untuk diperhatikan
adalah penentuan kecepatan rencana dari pesawat terbang saat akan memasuki area sistem landasan
penghubung. Penentuan kecepatan rencana ini dapat dihitung dengan persamaan berikut :
R = V^2
(125.μ)
sehingga : V = √ ( 125 x R x μ )
= 11.18 √ (R x μ )
dengan : V = Kecepatan rencana pesawat terbang rencana (km/jam)
R = jari-jari tikungan pada sistem taxiway sesuai aturan Airplane design group
μ = koefisien gesek antara ban da struktur permukaan perkerasan ( 0.13 )

Jika penentuan jari-jari tikungan dipertimbangkan berdasarkan ukuran wheel base (jarak antara roda utama
dan roda depan) dan komponen-komponennya maka dapat dihitung dengan persamaan berikut :
R = 0.388 x 2B
(W/ 2- D)
dengan : R = jari-jari tikungan pada taxiway yang direncanakan (m)
B = Ukuran wheel base pesawat terbang rencana ( m )
D = jarak antara titik tengah kelompok roda pendarat utama dan tepi jalur taxiway (m)

Perhitungan desain tikungan pada sistem by pass taxiway :


Pesawat terbang rencana : DOUGLAS DC-7C
Ukuran wing span : 38.71 m ( termasuk dalam Airplane Design Group IV ) sehingga dari tabel
perencanaan komponen taxiway dari FAA diperoleh :
Lebar taxiway (W) = 23 m
untuk pesawat terbang rencana DOUGLAS DC-7C maka ukuran wheel base (B) = 17 m
jarak antara titik tengah kelompok roda utama dan tepi jalur taxiway (D) = 5m

Maka : R = 0.388 x 2B
(W/ 2 ) - D )
= 0.388 x 2 x ( 17 )
= ( 23 / 2 ) - 5 )
= 13.192
6.5
= 2.0295 ~ 3 m

sehingga kecepatan rencana pesawat terbang saat memasuki tikungan adalah :


V = √ ( 125 x R x μ )
= 11.18 √ ( R x μ )
= 11.18 √ ( 3 x 0.13 )
= 7.0973 m/dt
= 7.0973 x 3.6
= 25.55 km/jam

BAB IV
AIR FIELD LAY OUT
LENGKAP FASILITAS SIPIL DAN MILITER

A.Taxi Way
Taxi way direncakan dengan mempertimbangkan kemudahan dan efesiensinya terhadap operasional
pesawat memberikan keamanan dan comprotebel bagi para penumpang. Sebagai jalur lalu lintas pesawat
terbang dalam geraknya di darat,maka sebagai gambaran umum untuk merencankan sebagai berikut:
A.1 . Direncakan hubungan yang seksama antara runway dan taxy way dengan dimensi dan kateristik
pesawat,batas yang di berikan ini bermaksud setiap pesawat yang agar selelasnya mengosongkan runway.
A.2. Memnghindari atau di usahakan jangan terlalu banyak tikungan karena seperti diketahui pesawat
pada geraknya di darat banyak sekali membutuhkan energi, apalagi pesawat bermesin jet seperti DC 7C
A.3. Radius sisi bagian dalam suatu perkerasan di ambil minimum 50 meter , sehingga pesawat terbang
dapat bergerak dengan kecepatan antara 48-64 km/jam
A.4. Data dari ICAO
- Lebar taxiway ideal = 75 ft = 23 m
- jarak minimun taxyway ke runway = 145 m
- jarak minimum taxyway kerintangan lain = 39 m
- Kemiringan dalam arah memanjang = 1%
- Kemiringan dalam arah melintang = 1.5 %
- Kemiringan pada tikungan maksimum = 3%

Mengingat pesawat-pesawat yang akan take off harus melakukan pengetesan intrument terlebih dahulu, maka
agar tercapai efesiensi untuk dapat sekaligus mengetes berapa pesawat,taxyway pada ujung runway kita perlebar
sedemikian rupa sehingga pesawat yang telah selesai testing dapat segera menuju runway kemudian take off.

B. Apron
Apron adalah suatu ares untuk pakir pesawat terbang dan keperluan lainnya seperti bongkar muat barang,
turun naiknya penumpang,pengertian bahan bakar atau pemeriksaan ringan pesawat.
Ukuran luas apron harus di sesuaikan dengan kapasitas kegiatan bongkar angkutan muat barang / penumpang
sehingga dengan luas yang kita tetapkan untuk dapat menjamin kelancaran lalu-lintas udara s ecara keseluruan
misalnya apron tersebut dapat menampung kurang lebih sepuluh buah pesawat.
Konstruksi perkerasan untuk apron harus lebih tebal dari perkerasan yang dipakai untuk runway dan
taxiway, karena apron menahan muatan tetap/pesawat dalam keadaan berhenti.
Agar supaya pada apron tidak terlihat kesan penuh sesak.maka ada dua kemungkinan utama sebagai berikut :
B.1. Ukuran Operasional stand
Ukuran operasional stand yanh diperlukan adalah dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
- Kenyamanan penumpang pada tingkat yang paling umum
- Jurusan parking yang cocok untuk suatu jenis pesawat
- Type layout parking yang ideal
- tersedianya sistem penyampaian mekanis yang cukup
B.2 Banyaknya stand
Banyaknya stand tergantung pada :
- susunan terminal dan sistem layout
- Frekwensi penerbangan dan type operasional
- Banyaknya jumlah kegiatan yang bisa terjadi

BAB V
MENENTUKAN TEBAL PERKERASAN

Tebal perkerasan tergantung pada beban yang diharapkan akan ada serta daya dukung tanah setempat.
sehubungan dengan beban yang bekerja dalam hal ini tekanan roda, maka tekanan roda pada bidang permukaan
perkerasan tergantung pada juga luas bidang singgung roda terhadap permukaan perkerasan. Bidang singgung
roda dimaksud ada dua macam yaitu sebagai berikut :
1. Critical Area
Critical Area artinya tekanan roda pada permukaan perkerasan dalam keadaan paling maksimum. Hal ini
bisa terjadi ketika pesawat sedang berhenti bergerak dengan kecepatan yang lamban, misalnya pada apron dan
taxiway atau bagian ujung dari runway.
2. Noncritical Area
Noncritical Area berarti kebalikan dari critical area, yang bisa ada pada saat pesawat dalam keadaan
kecepatan tinggi, misalnya saja pada bagian tengah dari runway.
Perhitungan tebal perkerasan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
- Cara analitis (Sistem penyebaran gaya)
- Cara grafis (ICAO menetapkan tebal-tebal ini)

A. PERHITUNGAN CARA ANALITIS


Cara analitis dimaksudkan adalah dengan cara spreading sistem, dengan metode pendekatan yang
menggangap bahwa gaya yang bekerja pada permukaan perkerasan akan diteruskan kelapisan tanah
dibawahnya dengan arah penyebaran membentuk sudut 45⁰ terhadap lapisan tanah yang ditinjau.
Data yang diperlukan untuk perhitungan ini adalah :
- Berat Pesawat (Max. Gross take off weight) = 463,100 lbs
- Beban pada nose gear = 5% x 463,100 lbs = 23,155 lbs
- Beban pada main gear= 95 % x 463,100 lbs = 439,945 lbs
Pada main gear terdiri dari 4 buah main gear (masing-masing terdiri dari 4 buah roda)
- 1 buah gear menerima beban = 0.25 x 439,945 lbs = 109,986 lbs
- 1 buah roda menerima beban = 0.25 x 109,986 lbs = 27,497 lbs

- Typical gear configuration pesawat DOUGLAS DC 7C


x = 44 "
y = 58 "
d = 0.5 y = 29 "
Sd = 72.8 "
a = 15 "

- Luas tanah mendukung beban 1 roda :


A=(a+ 2h) 2
- Luas dukung tanah yang diizinkan adalah :
2 kg/cm2
- Jadi didapat tebal perkerasan sbb :
A=P

( 15 " + 2h) 2 = ( 27,496.56 x 0.454 )


2.25
( 15 " + 2h) 2 = 5543.307
( 15 " + 2h ) = 5543.307
( 15 " + 2h ) = 74.453
2h = 74.453 - 15 = 59.5
t h = 29.727
dibulatkan h = 31 cm

B. PERHTIUNGAN SISTEM CBR


Untuk menentukan tebal perkerasan khususnya lapangan terbang dengan system CBR, terlebih dahulu
kita melakukan beberapa percobaan sebagai berikut :
- Pengambilan sample tanah dengan system random sampling seperti yang diuraikan pada bagian muka
- Sample tanah yang diambil tadi, di laboratorium direndam dulu selama 4 x 24 jam, maksudnya tanah dari
lapangan dalam keadaan jenuh air (saturated)
- Beberapa test laboratium menghasilkan antara lain sbb :
a. Letak / gradaasi tanah yang optimum
b. Spesifikasi grafity, try gensity
c. Kadar air pada batas optimum
dari hasil test diatas misalkan didapat suatu nilai CBR dari tanah mencapai 13 % adalah cukup baik
untuk lapisan permukaan perkerasan suatu lapangan terbang. Dengan standar nilai CBR yang 13 %
tersebut dapatlah direncanakan tebal lapisan.

CARA GRAFIK
1 Roda menerima beban = 27,497 lbs = 12472.441 kg
CBR Subgrade minimal = 5%

Dari grafik A, dengan CBR 5 %, Wheel Load 30 Kip, didapat tebal kontruksi perkerasan sekitar
= 27 " = 68 cm
Cara Grafik (menurut FAA)
Tanah dasar (subgrade) lapangan dikelompokan pada soil group F9, saluran dianggap poor drainage,
klasifikasi tanah termasuk E - 8
Berat pesawat 1 gear = 27,497 lbs, untuk 1 roda = 75 % x 20,622 lbs

menggunakan grafik sebagai berikut :

cdfvdvv cv

ari

Dari grafik B, didapat tebal kontruksi perkerasan = 31 " = 77.5 cm ~ 78 cm

Jadi untuk pesawat DOUGLAS DC 7C tebal kontruksi perkerasan runway menurut perhitungan :
a. cara spreading, tebal perkerasan = 31 cm
b. cara CBR, tebal kontruksi perkerasan = 68 cm
c. cara FAA, tebal kontruksi perkerasan = 78 cm

untuk lebih aman sebaiknya diambil tebal kontruksi perkerasan = 80 cm

0.055 SURFACE COURSE CBR : 98 %


0.13 BINDER COURSE

GRANULAR BASE CBR : 35 %


0.17
73 cm
40 % SAND + 60 % GRAVEL
0.18
CBR : 20 %

0.20 2 COMPACTED SAND CBR : 15 %

SUBGRADE CBR : 5%

PENAMPANG KONTRUKSI PERKERASAN


Runway, Apron, dan Taxiway

BAB VI
PERENCANAAN DRAINASE

Daerah lapangan terbang penting sekali direncanakan system drainase air hujan secepat-cepatnya agar jangan ada
genangan air yang mengganggu operasional bandara.
Untuk memenuhi hal ini, saluran-saluran pembuang harus dibuat cukup besar sesuai dengan curah hujan setempat dan
intensitas yang maksimal.
Sebagai dasar perencanaan dapat diambil contoh sebagai berikut :
- Intensitas hujan rata-rata dalam satu tahun sebesar 4,150 mm/tahun
- hari hujan dalam 1 tahun sebanyak 120 hari
à Jadi rata-rata hujan per hari adalah : 990
x 120 = 325.48 mm/hari
365
à rata-rata hujan dalam intensitas per jam adalah : 325.48
= 13.562 mm/jam
24
untuk daerah lapangan terbang rumus rational pada ilmu hidrologi dipakai :

RUMUS RATIONAL : Q = 0.278 C .i.A


dimana : Q = debit ( m3 / det )
C= koeifisien pengaliran
i= intensitas hujan ( mm/jam )
A= luas daerah pengaliran ( km2 )

TABEL
ANGKA PENGALIRAN

Type of Surface C

for asphalt runway pavement 0.80 - 0.95


for concrete runway pavement 0.70 - 0.90
for gravel or macadam pavement 0.35 - 0.70
for impervious soil (heavy) * 0.40 - 0.65
for impervious soil (turf) * 0.30 - 0.55
for slighty pervious soil (heavy) * 0.15 - 0.40
for slighty pervious soil (turf) * 0.10 - 0.30
* ) for slope 1- 2%

Dimensioning Saluran :
a). Saluran tertutup tepi runway (Type 1)
Lebar daerah aliran :
● Runway + berm perkerasan : ( 45 x 0.5 ) + 7.5 = 30 m
● Panjang daerah aliran = 100 m (tiap 100 m dipasang buis beton untuk dialirkan ke saluran pembuang )
● Luas daerah pengaliran : A = 30 x 100 = 3000 m2 = 0.003 km2
● Debit untuk satu saluran : Q = 0.278 C .i.A
= 0.278 x 0.90 x 13.56164 x 0.003 = 0.0101794 ~ 0.1018 m3/det

● Dimensi saluran
Q=AxV; V= 0.5 m/det
Buis beton b= 0.5 h
jarak 100 m w A = bxh à 0.5 x h = 0.5 h2
h Q = 0.5 h2 x 0.5 m/det = 0.25 h2 m3/det
0.102 m3/det = 0.25 h2 m3/det
h = 2
2.4559
h = √ 2.4559 = 1.5671 ~ 1.60 m
b b = 0.5 h = 0.8 m ~ 0.80 m

● Kemiringan dasar saluran :


rumus Stricler : V = K . R 2/3. i 1/2 dimana : V = 0.5 m/det
K = koef kekasaran (beton = 60 )
R = A
O = 2.5 h
O
R = 0.5 h2
= 0.2 h à 0.20 x 1.60 = 0.32
2.5 h
V = K . R2/3. i1/2
i1/2 = V 0.5
à = 0.244141
K.R2/3 60 x ( 0.32 )2/3
i = 0.244 2
= 0.05960 ~ 0.060

● Menghitung diameter buis beton :


Q=AxV
0.025 = 1/4
π d2 x 0.5
d2 = 0.1018
= 0.259
1/4 π x 0.5
d = 0.29 ~ 0.30 à diameter buis beton = 30 cm

b. Saluran terbuka ditepi area landaan :

● Luas daerah pengaliran :


Runway : 0.5 x ( 45 x 3,611 ) = 81,257 m2 = 0.0813 km2
Shoulder (beton) : 7.5 x 3,611 = 27,086 m2 = 0.0271 km2
Turf : ( 52.5 - 7.5 ) x 3,611 = 162,514 m2 = 0.1625 km2

● Debit untuk satu saluran :


Runway : 0.278 x 0.9 x 44 x 0.0813 = 0.895 m 3/det
Shoulder (beton) : 0.278 x 0.85 x 44 x 0.0271 = 0.282 m 3/det
Turf : 0.278 x 0.45 x 44 x 0.1625 = 0.895 m 3/det
Q total untuk saluran = 2.071 m 3/det

● dimensi saluran terbuka (open drain) ;


h = tinggi air (m)
B
b = lebar bawah saluran = 1/3
h
b = 21/2 h B = lebar atas penampang air = ( 1/2 h + 2 h) = 2 1/2 h
w w = 0.3 m
h
Luas penampang basah : A = (2h + 1/2 h) . 21/2 h
b = 1/2 h = 1.25 h2

V = 1.8 ft/sec = 0.54 m/det


Q = V.A
2.071 = 0.54 x 1.25 h2
h2 = 2.071
=
0.54 x 1.25 3.068
h = 1.751483 ~ 1.8 m
b = 1/2 h= 0.9 m ; B= 2 ½ h = 1.8 m
B' = B + 2 w = 1.8 +( 2 x 0.3 )= 2.4 m
H = h+w= 1.8 + 0.3 = 2 m

● Kemiringan dasar saluran :


rumus Stricler : V = K . R 2/3. i 1/2 dimana : V = 0.55 m/det
K = koef kekasaran (beton = 60 )
R = A ½h+ 2 x ( 1.414 x h )
O =
O ;
O = 0.5 h+ 2.828 h = 3.328 h
R = 1.25 h2
= 0.376 h à 0.376 x 1.50 = 0.5634
3.328 h
V = K . R2/3. i1/2
i1/2 = V 0.55
à = 0.086635679
K.R2/3 60 x ( 0.5634 )2/3
i = 0.087 2
= 0.00751 ~

● Ukuran penampang saluiran terbuka


B'= 2.4 m

B= 1.8 m
w = 0.3 m
H= 2m h = 1.8 m

b = 1/2 h
0.9 m

BAB VII
RENCANA ANGGARAN BIAYA

A. PERHITUNGAN GALIAN DAN TIMBUNAN


( CUT AND FILL )

Untuk menghitung volume galian dan timbunan kita lakukan pentahapan sebagi berikut :
1. Untuk mendapatkan volume yang lebih teliti kita lakukan pemotongan arah memanjang dan arah melintang pada
areal rencana yang sudah ada kontrollines. Untuk pemotongan kearah melintang dibuat beberapa seksi.
2. Untuk mengetahui ketinggian maximal dari kontrol tanah lokasi rencana diakan pemotongan arah memanjang
dengan menggambil tempat tertinggi
3. Tentukan peil rencana untuk runway, taxyway, dan appron seperti dalam rencana ini kami mengambil,
ketinggian adalah = + 460.0 m
4. Pada prinsipnya setiap potongan melintang dapat dibuat lebih teliti lagi dengan menggambil strooke tiap
potongan lebih kecil dari 100m, sehingga kesalahan perhitungan dapat diperkecil.
5. Untuk menghitung luas cut and fill pada masing - masing section dapat dilakukan banyak cara, antara lain
dengan rumus batasan integral dan cara konvensional menggunakan rumus - rumus ilmu ukur tanah.
5. Untuk menghitung sehingga di dapatkan keadaan yang ekonomis, maka kita mengambil lebih dari satu peil rencana.

DAFTAR VOLUME GALAIAN DAN TIMBUNAN

ARAH : 17` - 35

PENAMPANG ( M2) VOLUME ( M3 )


PROFIL JARAK
CUT FILL CUTE FILL
1 - 1 0 32.05 1100 17,325 35,255
2 - 2 1 - 950 25,232 -
3 - 3 2 157.3 215 61,598 33,820
4 - 4 3 27.5 885 213,728 24,338
5 - 5 4 26.25 75 12,045 1,969 4350
6 - 6 5 18.75 625 107,813 11,719
7 - 7 6 - 500 21,500 -
JUMLAH 0 0

ARAH : 8- 26
PENAMPANG ( M2) VOLUME ( M3 )
PROFIL JARAK
CUT FILL CUTE FILL
1 - 1 156.3 147.56 950 234,400 145,182
2 - 2 132.8 - 1100 146,080 -
3 - 3 264 70.7 215 342,777 2,498.30
4 - 4 166.56 111.62 75 67,890 1,054.50
5 - 5 110.25 134.06 625 68,906 18,362.50
6 - 6 157 129.38 855 138,945 42,099.45
7 - 7 24 97.57 500 78,900 118,125
JUMLAH 1,077,898 327,322

TOTAL CUT = 1,077,898.25 m3 ~ 1,077,898 m3


TOTAL FILL = 327,321.75 m3 ~ 327,331 m3

VOLUME PEKERJAAN.
1. Pekerjaan tebas tebang =( 4200.0 x 500 )+( 650 x 1950 )+( 680 x 300 )+( 100 x 500 )
+( 2380 x 10 ) x 2
= 7290600 m2 ~ 729.1 Ha
2. Volume galian tanah (penggusuran dan perataan ) = 1,077,898 m3
3. Tanah timbunan dan didapatkan = 327,331 m3
4. Stabilisasi tanah dasar untuk landasan, apron dan taxiway :
- Runway = 60 x 3,611 x 2= 433,370 m2
- Taxiway = 80 x 3,360 = 268,800 m2
- Appron = 400 x 200 x 2= 160,000 m2
jumlah = 862,170 m2

5. Lapisan compected sand & gravel (sirtu), tebal = 20 cm


Volumenya = 0.20 x 862,170 = 172,434 m3
6. Lapisan sub-base course, tebal = 18 cm
Volumenya = 0.18 x 862,170 m3 = 155,191
7. Lapisan base-course batu pecah 5/7 + 3/7 tebal = 17 cm
Volumenya = 0.165 x 862,170 = 142,258 m3
8. Lapisan binder-course batu pecah 2/3 + 1/2 tebal = 13.000 cm (ATB)
Volumenya = 0.13 x 862,170 = 112,082 m3
9. Lapisan surface-course (Hotmir), HRS tebal = 5.5 cm
Volumenya = 0.06 x 862,170 = 47,419 m3
10. Penanaman rumput untuk daerah stripe :
2 x( 80 x 1100 )+ 3,600 x 100 + 2,200 x 100 = 756,000 m2
11 Pembuatan drainase dan culvert :
- Drainase tertutup ukuran 160/75 = 7,200 m'
ukuran 140/65 = 2,800 m'
ukuran 130/60 = 6,400 m'
- Drainase terbuka ukuran 140/60 = 13,400 m'
- Culvert Ø 50 cm .................... = 400 m'
12. Pembuatan beton kansteen = ( 3,600 + 3,900 + 3,200 )x 2= 21,400
13. Pekerjaan Landscaping = 140,000 m2
14. Lapangan parkir umum = 70,000 m2
15. Bangunan hanggat pesawat terbang 50 x 80 = 4,000 m2
16. Terminal building 20 x 50 x 2 = 2,000 m2
17. Bangunan tower control = 1 unit
18. Air field lighting controle centre = 2 unit
19. Gedung meteorologi = 1 unit
20. Fire Safety Building = 300 m2
21. Fuel station = 1 unit
22. Installation of clean water = 1 unit
23. Installation of electrical & lighting = 1 unit
24. Fence area : 8
- Pagar besi strip = 5,000 m'
- Pagar kawat duri = 10,000 m'

DAFTAR PERATALATAN YANG DIGUNAKAN

NO NAMA ALAT DIGUNAKAN UNTUK KAPASITAS


1 Buldozer D.60.E - Land clearing 500 m2/jam
- Menggali/Menggusur tanah 40 m3/jam
2 Wheel Loader - Pengisian ke dump truck 30 m3/jam
- Pengisian ke material AMP 25 m3/jam
3 Dump truck Komatsu TKD - Alat angkut 8 ton
4 Motor grader - perataan tanah 2500 m2/jam
- penyebaran material 2000 m2/jam
- Clearing 1000 m2/jam
5 Vibratory roller - pemadatan tanah 600 m2/jam
- pemadatan agregate 500 m2/jam
6 Tandem Roler - pemadatan hotmix 300 m2/jam
- pemadatan agregate 500 m2/jam
7 Tire roller - pemadatan hotmix (finishing) 600 m2/jam
8 Asphalt mixing plant - pembuatan hotmix 35 - 40 Ton/H
9 Asphalt finisher - penghamparan hotmix 80 Ton/H
10 Genset - Electri power supply 100 Kva

ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK BOEING B.52 STRATO FOSTRESS
Jenis Alat : Buldozer D.60.E

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 1,050,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 21,000,000
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 1,029,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 105,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 924,000,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 924,000,000 = Rp 102,667
9,000
2. Interest 1x 10 % Rp 1,050,000,000 = Rp 11,667
9,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 1,050,000,000 = Rp 2,940
2,500

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 117,273

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 17 Lt x Rp 7,500 = 127,500
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 1,600
0.4
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.02 kg x Rp 5,000 = 100
g. filter ............................................... = 3,000
= 132,200
2. Ban Rp 21,000,000
= Rp 2,625
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 924,000,000
= Rp 23,100
20,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 5,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 190,000
= Rp 220,725
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 337,998
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 50,700
TOTAL = Rp 388,698
ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK BOEING B.52 STRATO FOSTRESS
Jenis Alat : Dump truck Komatsu TKD

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 250,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 6,000,000
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 244,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 25,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 219,000,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 219,000,000 = Rp 24,333
9,000
2. Interest 1x 10 % Rp 250,000,000 = Rp 2,778
9,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 250,000,000 = Rp 700
2,500

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 27,811

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 16 Lt x Rp 7,500 = 120,000
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 800
0.2
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.01 kg x Rp 5,000 = 50
g. filter ............................................... = 4,000
= 124,850
2. Ban Rp 6,000,000
= Rp 750
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 219,000,000
= Rp 5,475
20,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 4,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 140,000
= Rp 150,225
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 178,036
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 26,705
TOTAL = Rp 204,742

ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK BOEING B.52 STRATO FOSTRESS
Jenis Alat : Wheel Loader

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 940,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 18,000,000
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 922,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 94,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 828,000,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 828,000,000 = Rp 92,000
9,000
2. Interest 1x 10 % Rp 940,000,000 = Rp 10,444
9,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 940,000,000 = Rp 2,632
2,500

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 105,076

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 16 Lt x Rp 7,500 = 120,000
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 1,200
0.3
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.02 kg x Rp 5,000 = 100
g. filter ............................................... = 4,000
= 125,300
2. Ban Rp 18,000,000
= Rp 2,250
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 828,000,000
= Rp 20,700
20,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 4,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 190,000
= Rp 216,950
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 322,026
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 48,304
TOTAL = Rp 370,330
ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK BOEING B.52 STRATO FOSTRESS
Jenis Alat : Motor grader

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 1,050,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 15,000,000
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 1,035,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 105,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 930,000,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 930,000,000 = Rp 103,333
9,000
2. Interest 1x 10 % Rp 1,050,000,000 = Rp 11,667
9,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 1,050,000,000 = Rp 2,940
2,500

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 117,940

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 15 Lt x Rp 7,500 = 112,500
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 1,200
0.3
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.05 kg x Rp 7,000 = 350
g. filter ............................................... = 5,000
= 119,050
2. Ban Rp 15,000,000
= Rp 1,875
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 930,000,000
= Rp 29,063
16,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 4,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 190,000
= Rp 224,938
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 342,878
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 51,432
TOTAL = Rp 394,309

ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK BOEING B.52 STRATO FOSTRESS
Jenis Alat : Vibratory roller

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 850,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 10,000,000
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 840,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 85,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 755,000,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 755,000,000 = Rp 83,889
9,000
2. Interest 1x 10 % Rp 850,000,000 = Rp 9,444
9,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 850,000,000 = Rp 2,380
2,500

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 95,713

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 9 Lt x Rp 7,500 = 67,500
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 800
0.2
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.01 kg x Rp 7,000 = 70
g. filter ............................................... = 5,000
= 73,370
2. Ban Rp 10,000,000
= Rp 1,250
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 755,000,000
= Rp 18,875
20,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 4,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 190,000
= Rp 214,125
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 309,838
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 46,476
TOTAL = Rp 356,314

ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK BOEING B.52 STRATO FOSTRESS
Jenis Alat : Asphalt mixing plant

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 1,950,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 0
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 1,950,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 195,000,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 1,755,000,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 1,755,000,000 = Rp 87,750
20,000
2. Interest 1x 10 % Rp 1,950,000,000 = Rp 9,750
20,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 1,950,000,000 = Rp 2,730
5,000

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 100,230

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 460 Lt x Rp 7,500 = 3,450,000
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 2,000
0.5
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.50 kg x Rp 7,000 = 3,500
g. filter ............................................... = 5,000
= 3,460,500
2. Ban Rp 0
= Rp 0
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 1,755,000,000
= Rp 27,422
32,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 4,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 190,000
= Rp 221,422
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 321,652
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 48,248
TOTAL = Rp 369,900

ESTIMATE OWNING DAN OPERATING COST

Nama proyek : PEMBANGUNAN LAPANGAN TERBANG UNTUK BOEING B.52 STRATO FOSTRESS
Jenis Alat : Asphalt finisher

A. NILAI PENYUSUTAN (Deprection Value)


1. Harga penyerahan (termasuk perlengkapan) Rp 565,000,000
2. Dikurangi biaya ban (depan, penggerak, belakang) Rp 0
3. Harga penyerahan tanpa ban Rp 565,000,000
4. dikurangi nilai jual kembali ( 10 %) Rp 56,500,000
NILAI BERSIH, UNTUK PENYUSTAN Rp 508,500,000

B. BIAYA PEMILIKAN (Owning cost)


1. Penyusutan Rp 508,500,000 = Rp 56,500
9,000
2. Interest 1x 10 % Rp 565,000,000 = Rp 6,278
9,000
3. Asuransi % pajak 0.7 % x Rp 565,000,000 = Rp 1,582
2,500

JUMLAH BIAYA PEMILIKAN PERJAM = Rp 64,360

C. BIAYA OPERASI (Operation Cost)


1. Bahan bakar, oli, gemuk, Filter :
a. solar 9 Lt x Rp 7,500 = 67,500
b. oli mesin Lt x Rp = 0
c, transmisi Lt x Rp 4,000 = 2,000
0.5
d. final drive Lt x Rp = 0
e. hydraulic Lt x Rp = 0
f. gemuk 0.02 kg x Rp 7,000 = 140
g. filter ............................................... = 4,000
= 73,640
2. Ban Rp 0
= Rp 0
8,000
3. Reparasi 0.50 x Rp 508,500,000
= Rp 15,891
16,000
4. Lain-lain : - Blade Replacement = Rp 0
- Extra Fuel = Rp 4,000
5. Gaji operator + Pemnbantu = Rp 190,000
= Rp 209,891
JUMLAH BIAYA PEMILIKAN DAN OPERASI PER JAM ( B + C ) = Rp 274,250
OVERHEAD, IDLE TIME, POOL, Etc = 15 % = Rp 41,138
TOTAL = Rp 315,388
DAFTAR HARGA SATUAN / UPAH

BAHAN-BAHAN :
1. Pasir pasang Rp 100,000 /m3
2. sirtu ( sand & gravel ) Rp 120,000 /m3
3. Koral Beton Rp 105,000 /m3
4. Batu pecah 5/7 Rp 85,000 /m3
5. Batu pecah 3/5 Rp 92,000 /m3
6. Batu Pecah 2/3 Rp 104,000 /m3
7. Batu pecah 1/2 Rp 121,000 /m3
8. abu batu (Filler) Rp 102,000 /m3
9. Tanah urug (setempat) Rp 16,000 /m3
10. Lempengan Rumput Rp 15,000 /m3
11. Batu bata Rp 400 /bh
12. Semen Portland Rp 65,000 /zak
13. Kayu bekisting (kayu kelas IV) Rp 80,000 /m3
14. Paku Rp 6,000 /kg
15. Aspal hotmix Rp 5,000 /kg
16. Aspal Tack coat Rp 4,000 /kg
17. Kawat ikat Rp 8,000 /kg
18. Besi beton Rp 9,000 /kg

SEWA ALAT :
1. Buldozer D.60.E Rp 388,698 /m3
2. Motor grader Rp 394,309 /m3
3. Vibratory roller Rp 356,314 /m3
4. Tandem Roler Rp 356,314 /m3
5. Dump truck Komatsu TKD Rp 204,742 /m3
6. Wheel Loader Rp 370,330 /m3
7. Beton Molen Rp 21,000 /m3
8. Vibrator Rp 12,000 /m3
9. Mesin potong besi Rp 9,000 /m3

UPAH TENAGA :
1. Pekerja Rp 80,000 /hari
2. Mandor Rp 90,000 /hari
3. Tukang batu Rp 75,000 /hari
4. Tukang kayu Rp 75,000 /hari
5. Tukang besi Rp 75,000 /hari
6. Kepala tukang Rp 95,000 /hari
7. Operator alat mekanis Rp 110,000 /hari

DAFTAR ANALISA HARGA SATUAN PEKERJAAN

1) 1 M3 GALIAN TANAH (PENGGUSURAN)


a. Alat :
- Buldozer D.60.E 0.04 Jam x Rp 388,698 = Rp 15,548
b. Material :
_ 0 0 = Rp 0
c. Upah :
_ 0 0 = Rp 0
JUMLAH a + b + c Rp 15,548

2) 1 M3 TIMBUNAN DAN PEMADATAN TANAH


a. Alat :
- Wheel loader 0.02 Jam x Rp 370,330 = Rp 7,407
- Dump truck 0.08 Jam x Rp 204,742 = Rp 16,379
- Grader 0.01 Jam x Rp 394,309 = Rp 3,943
- Vibro Roller 0.02 Jam x Rp 356,314 = Rp 7,126
b. Material :
- Tanah urug (setempat) 1.4 m3 x Rp 16,000 = Rp 22,400
c. Upah :
- Pekerja 0.025 Hp x Rp 80,000 = Rp 2,000
JUMLAH a + b + c Rp 59,255
3) 1 M3 LAPISAN COMPACTED SAND AND GRAVEL
a. Alat :
- Wheel loader 0.02 Jam x Rp 370,330 = Rp 7,407
- Dump truck 0.08 Jam x Rp 204,742 = Rp 16,379
- Grader 0.01 Jam x Rp 394,309 = Rp 3,943
- Vibro Roller 0.02 Jam x Rp 356,314 = Rp 7,126
b. Material :
- sirtu ( sand & gravel ) 1.3 m3 x Rp 120,000 = Rp 156,000
c. Upah :
- Pekerja 0.025 Hp x Rp 80,000 = Rp 2,000
JUMLAH a + b + c Rp 192,855
4) 1 LAPISAN SUB BASE COURSE (KORAL)
a. Alat :
- Wheel loader 0.02 Jam x Rp 370,330 = Rp 7,407
- Dump truck 0.08 Jam x Rp 204,742 = Rp 16,379
- Grader 0.01 Jam x Rp 394,309 = Rp 3,943
- Vibro Roller 0.02 Jam x Rp 356,314 = Rp 7,126
b. Material :
- Koral Beton 1.2 m3 x Rp 105,000 = Rp 126,000
c. Upah :
- Pekerja 0.05 Hp x Rp 80,000 = Rp 4,000
JUMLAH a + b + c Rp 164,855

5) 1 LAPISAN BASE COURSE ( BATU PECAH 3/5 + 5/7)


a. Alat :
- Wheel loader 0.02 Jam x Rp 370,330 = Rp 7,407
- Dump truck 0.08 Jam x Rp 204,742 = Rp 16,379
- Grader 0.01 Jam x Rp 394,309 = Rp 3,943
- Vibro Roller 0.02 Jam x Rp 356,314 = Rp 7,126
b. Material :
- Batu pecah 3/5 0.6 m3 x Rp 92,000 = Rp 55,200
- Batu pecah 5/7 0.6 m3 x Rp 85,000 = Rp 51,000
c. Upah :
- Pekerja 0.05 Hp x Rp 80,000 = Rp 4,000
JUMLAH a + b + c Rp 145,055
6) 1 M3 LAPISAN BINDER COURSE ( ATB t = 13.0 cm )
a. Alat :
- Wheel loader 0.01 Jam x Rp 370,330 = Rp 3,703
- AMP 0.03 Jam x Rp 369,900 = Rp 11,097
- Dump truck 0.08 Jam x Rp 204,742 = Rp 16,379
- Finisher 0.03 Jam x Rp 315,388 = Rp 9,462
- Tire Roller 0.02 Jam x Rp 356,314 = Rp 7,126
- Vibro Roller 0.06 Jam x Rp 356,314 = Rp 21,379
b. Material :
- Batu pecah 1/2 0.6 m3 x Rp 102,000 = Rp 61,200
- Batu Pecah 2/3 0.6 m3 x Rp 104,000 = Rp 62,400
- Aspal hotmix 105 kg x Rp 5,000 = Rp 525,000
c. Upah :
- Pekerja 0.1 Hp x Rp 80,000 = Rp 8,000
- Mandor 0.01 Hp x Rp 90,000 = Rp 900
JUMLAH a + b + c Rp 726,646

7) 1 M3 LAPISAN SURFACE COURSE (HOT MIX T = 5.5 cm )


a. Alat :
- Wheel loader 0.01 Jam x Rp 370,330 = Rp 3,703
- AMP 0.04 Jam x Rp 369,900 = Rp 14,796
- Dump truck 0.08 Jam x Rp 204,742 = Rp 16,379
- Finisher 0.04 Jam x Rp 315,388 = Rp 12,616
- Tire Roller 0.06 Jam x Rp 356,314 = Rp 21,379
- Vibro Roller 0.03 Jam x Rp 356,314 = Rp 10,689
b. Material :
- Batu pecah 1/2 1 m3 x Rp 121,000 = Rp 121,000
- abu batu (Filler) 0.2 m3 x Rp 102,000 = Rp 20,400
- Aspal hotmix 125 kg x Rp 5,000 = Rp 625,000
- Aspal Tack coat 105 kg x Rp 4,000 = Rp 420,000
c. Upah :
- Pekerja 0.15 Hp x Rp 80,000 = Rp 12,000
- Mandor 0.01 Hp x Rp 90,000 = Rp 900
JUMLAH a + b + c Rp 1,278,862

8) 1 M3 BETON UNTUK SALURAN 1 : 2 : 3


a. Alat :
- Beton Molen 0.5 Jam x Rp 21,000 = Rp 10,500
- Vibrator 0.04 Jam x Rp 12,000 = Rp 480
- Dump truck 0.08 Jam x Rp 204,742 = Rp 16,379
- Finisher 0.04 Jam x Rp 315,388 = Rp 12,616
- Tire Roller 0.06 Jam x Rp 356,314 = Rp 21,379
- Vibro Roller 0.03 Jam x Rp 356,314 = Rp 10,689
b. Material :
- Koral Beton 0.85 m3 x Rp 105,000 = Rp 89,250
- Pasir beton 0.55 m3 x Rp 100,000 = Rp 55,000
- Semen Portland 8 zak x Rp 65,000 = Rp 520,000
- Kayu bekisting (kayu kelas IV) 0.2 m3 x Rp 80,000 = Rp 16,000
- Paku 2 kg x Rp 6,000 = Rp 12,000
- Besi beton 100 kg x Rp 9,000 = Rp 900,000
- Kawat ikat 1 kg x Rp 8,000 = Rp 8,000
c. Upah :
- Pekerja 4 Hp x Rp 80,000 = Rp 320,000
- Mandor 0.4 Hp x Rp 90,000 = Rp 36,000
- Tukang besi 0.4 Hp x Rp 75,000 = Rp 30,000
- Tukang kayu 0.4 Hp x Rp 75,000 = Rp 30,000
- Tukang batu 0.4 Hp x Rp 75,000 = Rp 30,000
JUMLAH a + b + c Rp 2,118,293

RENCANA ANGGARAN BIAYA

JUMLAH HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME HARGA SATUAN(Rp)
(Rp)
I. PEK. PENDAHULUAN
1 Mobilisasi alat Ls 110,000,000
2 Pengukuiran dan pemasangan patok Ls 40,000,000
3 Pembuatan kantor proyek 200 m2 310,000 62,000,000
4 Pembuatan Gudang & base camp 500 m2 200,000 100,000,000
5 Tebas tebang & pembersihan lapangan 800 ha 640,000 512,000,000
JUMLAH I 824,000,000
II. PEK. TANAH
1 Galian tanah (penggusuran) 1,077,898 m3 15,548 16,759,080,130
2 Timbunan tanah + pemadatan 327,331 m3 59,255 19,396,085,853
3 stabilisasi tanah dasar untuk landasan 862,170 m2 8,562 7,381,895,403
JUMLAH II 43,537,061,386
III. PEKERJAAN KONTRUKSI LANDASAN
1 Lapisan compacted sand & gravel 172,434 m3 192,855 33,254,792,742
2 Lapisan sub base course 155,191 m3 164,855 25,583,979,103
3 Lapisan base course 142,258 m3 145,055 20,635,273,033
4 Lapisan binder course (ATB) 112,082 m3 726,646 81,444,006,760
5 Lapisan surface course (HRS) 47,419 m3 1,278,862 60,642,789,695
JUMLAH III 221,560,841,334
IV. PEKERJAAN DRAINAGE
1 Saluran tertutup 160/75 7,200 m' 112,000 806,400,000
2 Saluran tertutup 140/45 2,800 m' 98,000 274,400,000
3 Saluran tertutup 130/60 6,400 m' 94,000 601,600,000
4 Saluran tertutup 140/60 13,400 m' 88,400 1,184,560,000
5 Culvert Ø 50 cm 400 m' 96,000 38,400,000
6 beton kansteen 21,400 m' 42,000 898,800,000
TOTAL IV 3,804,160,000
V. PEK. FASILITAS BANGUNAN
1 Bangunan hanggar 4,000 m2 420,000 1,680,000,000
2 Terminal building 2,000 m2 810,000 1,620,000,000
3 Bangunan tower control 1 Unit 340,000,000 340,000,000
4 Bangunan air field 2 Unit 235,000,000 470,000,000
5 Bangunan metereologi station 1 Unit 299,000,000 299,000,000
6 Bangunan gas station 1 Unit 225,000,000 225,000,000
7 Bangunan gate house 8 m2 745,000 5,960,000
JUMLAH V 4,639,960,000
VI. PEKERJAAN FASILITAS PENUNJANG
1 Lapangan parkir umum 70,000 m2 115,000 8,050,000,000
2 Fire Safety building 300 m2 10,500,000 3,150,000,000
3 Pek. Instalasi listrik Ls 0
4 Pek. Instalasi air bersih Ls 0
5 Jalan inpeksi 1,500 m' 199,000 298,500,000
6 Pagar besi strip 5,000 m' 167,000 835,000,000
7 Pagar kawat duri 10,000 m' 75,200 752,000,000
8 Pekerjaan landscaping 140,000 m2 12,000 1,680,000,000
TOTAL VI 14,765,500,000
VII. BIAYA UMUM
1 Biaya transportasi dan akomodasi selama
pelaksanaan
Ls 110,000,000

2 Biaya adm & dokumen Ls 75,000,000


3 biaya P3K & keamanan Ls 58,000,000
4 Pengadaan air bersih dan penerangan
selama pekerjaan
Ls 85,000,000

TOTAL VII 328,000,000


REKAPITULASI BIAYA

I. PEK. PENDAHULUAN = Rp 824,000,000


II. PEK. TANAH = Rp 43,537,061,386
III. PEKERJAAN KONTRUKSI LANDASAN = Rp 221,560,841,334
V. PEK. FASILITAS BANGUNAN = Rp 4,639,960,000
VI. PEKERJAAN FASILITAS PENUNJANG = Rp 14,765,500,000
VII. BIAYA UMUM = Rp 328,000,000
JUMLAH = Rp 285,655,362,719
JASA PEMBORONG 10 % = Rp 28,565,536,272
JUMLAH = Rp 314,220,898,991
PPN 10 % = Rp 31,422,089,899
JUMLAH = Rp 345,642,988,890.6
DIBULATKAN = Rp 345,642,988,891

TERBILANG :

KETERANGAN RENCANA WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN :

1. a. Pekerjaan pembersihan dan perataan :


- Volume pekerjaan = 7,290,600 m2
- alat-alat yang digunakan = 10 bh bulldozer
= 5 bh shovel
= 2 bh ripper
= 100 bh Dump truck
- Kapasitas kerja = 10 x 150 m2/jam
- Kemampuan kerja = 1 hari = 6 jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap (1 bulan = 25 hari)
7,290,600
Lama pekerjaan = = 270 hari
10 x 150 x 6 x 3
b. Pekerjaan pembuatan gudang dan base camp diperkirakan selesai dengan 8 tenaga kerja selama 20 hari
c. Pekerjaan pengukuran dengan tenaga kerja 8 orang diperkirakan selesai 15 hari

2. Pekerjaan galian tanah :


- Volume pekerjaan = 1,077,898 m2
- alat-alat yang digunakan = 5 bh bulldozer
= 2 bh shovel
= 40 bh Dump truck
- Kapasitas kerja = 5 x 100 m2/jam
- Kemampuan kerja = 1 hari = 6 jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap
1,077,898
Lama pekerjaan = = 120 hari
5 x 100 x 6 x 3

3. Pekerjaan kontruksi perkerasan :


a. Pekerjaan penimbunan dan pemadatan lapisan compacted dan gravel :
- Volume pekerjaan = 172,434 m3
- alat-alat yang digunakan = 5 bh grader
= 5 bh walls
- Kapasitas kerja = 10 x 25 m3/jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap
172,434
Lama pekerjaan = = 38 hari
10 x 25 x 6 x 3

b. Pekerjaan penimbunan dan pemadatan lapisan sub-base course :


- Volume pekerjaan = 155,191 m3
- alat-alat yang digunakan = 5 bh power scrapper
= 5 bh walls
- Kapasitas kerja = 8 x 25 m3/jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap
155,191
Lama pekerjaan = = 43 hari
8 x 25 x 6 x 3

c. Pekerjaan penimbunan dan pemadatan lapisan base course :


- Volume pekerjaan = 142,258 m3
- alat-alat yang digunakan = 5 bh power scrapper
= 5 bh walls
- Kapasitas kerja = 5 x 25 m3/jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap
142,258
Lama pekerjaan = = 63 hari
5 x 25 x 6 x 3

d. Pekerjaan penimbunan dan pemadatan lapisan binder course :


- Volume pekerjaan = 112,082 m3
- alat-alat yang digunakan = 5 bh power scrapper
= 5 bh walls
- Kapasitas kerja = 3 x 25 m3/jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap
112,082
Lama pekerjaan = = 83 hari
3 x 25 x 6 x 3

e. Pekerjaan penimbunan dan pemadatan lapisan surface course :


- Volume pekerjaan = 47,419 m3
- alat-alat yang digunakan = 5 bh walls
= 5 bh Penemathic roller
= 5 bh finisher
- Kapasitas kerja = 5 x 15 m3/jam
- pekerjaan dibagi tiga tahap
47,419
Lama pekerjaan = = 35 hari
5 x 15 x 6 x 3

4. Pekerjaan Drainage :
- Volume pekerjaan = 29,800 m3
- Kapasitas kerja = 10 m/hari
- pekerjaan dilaksanakan dalam 10 group
29,800
Lama pekerjaan = = 298 hari
10 x 10

5. Pekerjaan penanaman rumput di daerah strip :


- Volume pekerjaan = 756,000 m2
- Kapasitas kerja = 5 x 75 m2/jam
- pekerjaan dilaksanakan dalam 5 group
756,000
Lama pekerjaan = = 67 hari
5 x 75 x 6 x 1 x 5
6. Pembuatan bangunan hanggar diperkirakan selesai' 120 hari
7. Pembuatan terminal buillding rencana selsai 150 hari
8. Pembuatan bangunan tower controls 100 hari.
9. Pembangunan bangunan unit fire siefty ditaksir 75 hari.
10. Pembuatan bangunan gass station diperkirakan 100 hari.
11. Pembangunan bangunan metereological station 120 hari.
12. Pekerjaan air field lighting controle center 75 hari.
13. Pekerjaan instalation clear water ditaksir 130 hari.
14. Pekerjaan landscaping diperkirakan selama 60 hari.
15. Pekerjaan parking area and gate house selama 100 hari.
16. Pekerjaan bangunan agar besi diperkirakan 65 hari.
17. Pekerjaan finishing diperkirakan selesai 38 hari.

DAFTAR AKTIVITAS PEKERJAAN

No AKTIFITAS KODE WAKTU SELESAI


1 Pekerjaan lend clearing A 270
2 Pekerjaan pembuatan base camp B 20
3 Pengukuran / pemasangan patok C 15
4 Pekrjaan galian tanah D 120
5 Pekerjaan compacted sand and gravel E 38
6 Pekerjaan sub-base course F 43
7 Pekerjaan lapisan base course G 63
8 Pekerjaan lapisan binder course H 83
9 Pekerjaan surface course I 35
10 Pekerjaan drainage J 298
11 Pekerjaan bangunan hanggar K 120
12 Pekerjaan terminal buillding L 150
13 Bangunan tower controle M 100
14 Bangunan fire safety N 75
15 Bangunan meteorological station O 120
16 Bangunan gass station P 100
17 Instalation of clear water Q 130
18 Penanaman rumput R 67
19 Parking area ang gate house S 100
20 Pekerjaan landscaping T 60
21 Air field lighting controle center U 75
22 Pekerjaan pagar besi baguian depan V 65
23 Pekerjaan finishing W 38
TABEL KONVERSI

TABEL 1 SATUAN JARAK SATUAN YHANG SERING


Satuan yang sering dipakai, 1m
Dari Ke Dikalikan dengan
secara pendekatan 1 ft
ft in 12 1 ft2
ft m 0.3048 1 mil
in ft 0.083333333333333 1 in = 25 mm 1 mil2
in mm 25.4 1 mil = 0.001 in 1 acre
m ft 3.281 1 ft = 0.3 m 1 km2
mm in 0.0394 1 ha
mil in 0.001 1 ft3
1 cm/det

TABEL 2 SATUAN LUAS 1 m3


Satuan yang sering dipakai, 1 lb/ft3
Dari Ke Dikalikan dengan
secara pendekatan 1 lb/ft3
yd2 m2 0.9361 1 pci
m2 yd2 1.196 1 m2 = 1.2 yd2 1 lb/in2
ft2 in2 1.44 1 m2 = 10.8 ft2 1 kg/cm2
ft2 m2 0.0929 1 ft2 = 0.09 m2 1 ton/ft2
m2 ft2 10.76 1 lb/in2
in2 ft2 0.006944444444444 1 lb/ft2
in2 mm2 645.16 1 Mpa
m2 ft2 10.76 1 lb/ft
mm2 in2 0.00155 1 lb
1 lb
TABEL 3 SATUAN GAYA
Satuan yang sering dipakai, 1 cm2/det
Dari Ke Dikalikan dengan
secara pendekatan 1 m2/tahun
kip kN 4.448 1 cm2/det
kip lb 1000 1 ton = 9.81 kN 1 m2/tahun
kg lb 2.205 1 kip = 4.5 kN 1 cm2/det
kg N 9.807 1 kip = 0.5 ton
kg ton 0.001 1 kg = 2 lb T⁰C
kN kip 0.2248 1 lb = 0.5 kg
lb kip 0.001
lb kg 0.4536
lb N 4.448
lb ton (short) 0.0005
lb ton (long) 0.000446428571429
N kg 0.102
N lb 0.2248
ton (short) lb 2000
ton (long) lb 2240
ton kg 1000

TABEL 4 SATUAN VOLUME


Dari Ke Dikalikan dengan Satuan yang sering dipakai,
secara pendekatan
ft2 gal 7.481
gal cm3 3784 1 in3 = 16400 mm3
gal ft3 0.1337 1 ft3 = 0.03 m3
in3 mm3 16387.064 1 yd3 = 0.76 m3
ft3 m3 0.0283 1 gal = 3.8 dm3
yd3 m3 0.7646 1 gal = 3.8 LITER

TABEL 5 SATUAN TEKANAN


Dari Ke Dikalikan dengan Satuan yang sering dipakai,
secara pendekatan
atmosfer lb/ft2 (psf) 2117
atmosfer kPa 101.3 lb/ft2 = 48 Kpa
bar kPa 100 1 kip/ft2 = 48 kpa
kg/cm2 kPa 98.07 1 psi = 6.9 Kpa
kg/cm2 Mpa 0.098 1 psi = 6.9 Mpa
kg/cm2 lb/ft2 (psf) 2048 1 Mpa = 145 psi
kg/cm2 psi 14.22 1 ton/m2 = 9.81 kpa
kPa atmosfer 0.00987 1 kg/cm2 = 14.22 psi
kPa bar 0.01 1 tsf = 1.08 kg/cm2
kPa kg/cm2 0.0102 1 tsf = 105.6 kpa
kPa lb/ft2 (psf) 20.89 1 kpa = 1 kN/m2
kPa lb/ft2 (psi) 0.145 1 N/mm2 = 1 Mpa
kPa t/m2 0.102
lb/ft2 (psf) atmosfer 0.0004725
lb/ft2 (psf) kPa 0.04787
lb/ft2 (psf) lb/ft2 (psi) 0.006944444444444
lb/ft2 (psi) kPa 6.895
lb/ft2 (psi) lb/ft2 (psf) 144
lb/ft2 (psi) Mpa 0.006895
ton/m2 kPa 9.807
Mpa lb/ft2 (psf) 145
MPa N/mm2 1
tsf kg/cm2 1.08
tsf kpa 105.6
SATUAN YHANG SERING DIPAKAI
= 39.37 in
= 12 in = 30.48 cm = 2.5 cm
= 929.03 cm2
= 1.609 km
= 2.539 km2 = 258.9 ha
= 4046.86 m2 = 0.4046 ha
= 247.105 acre
= 10000 m2 = 0.01 km2 787 79
= 0.0283 m3
1 cm/det = 1.9685 ft/menit = 1417.3 ft/hari

= 35.33 ft3
= 0.1571 kN/m3 1.2
= 0.016 ton/m3 = 16.02 kg/m3
= 0.272 kN/m3 = 272 kN/m3
= 6894.76 N/m2 = 6.9 kN/m2
1 kg/cm2 = 98.066 kN/m2
1 ton/ft2 = 107.25 kN/m2
= 703.1 kg/m2
= 4.882 kg/m2 = 0.016 ft tekanan air
= 1 N/mm2
= 0.0147 kN/m
= 453.59 gr = 0.454 kg= 0.001 kip
= 4.448 N

1 cm2/det = 0.155 in2/det


1 m2/tahun = 0.004915 in2/det
1 cm2/det = 0.0010764 ft2/det
1 m2/tahun = 0.000315 cm2/det
1 cm2/det = 3513.6 m2/tahun

27497 12473

503400
TABLE CONVERSION

SATUAN JML ke SATUAN JML


ft 1 Meter 0.3048

Anda mungkin juga menyukai