Seperti yang bisa kita lihat dan ketahui Anak-anak dan perempuan merupakan
tokoh yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan atau mundurnya suatu bangsa.
Karena dibalik negara yang maju terdapat perempuan-perempuan yang hebat
dibelakangnya. Perempuan merupakan tiang suatu negara, rusaknya perempuan di
suatu negara akan rusak pula negaranya. Perempuan sangat penting bagi kemajuan
suatu bangsa. Anak-anak juga mempunyai pengaruh yang sangat besar bagi sebuah
Negara. Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, memiliki ide-ide besar yang
akan memajukan negara ini kelak. Generasi merekalah yang akan menentukan
kemajuan atau kemunduran suatu negara. Itu tergantung dari moral serta kualitas
yang dimiliki generasi tersebut.
Para orang tua pun di tuntut agar mendidik anaknya dengan baik tidak
membiarkannya begitu juga. Mereka juga berhak mendapatkan kasih sayang yang
lebih dari orang tuanya. Agar anak merasa terlindungi dan selalu merasa aman
ketika mereka jauh dari orang tua. Anak yang kurang di perhatikan oleh orang
tuanya akan tumbuh menjadi anak yang bandel. Bisa jadi anak terebut menjadi
pelaku kekerasa terhadap kaum perempuan karena kurangnya kasih sayang dari
orang tua.
Akan tetapi pada zaman modern saat ini Anak-anak dan perempuan menjadi
suatu hal yang sangat wajib diperhatikan dan dikhawatirkan saat ini. Pasalnya
dizaman demokrasi sekarang ini Anak-anak dan perempuan seperti kehilangan
derajat dan kedudukannya dan sedikit demi sedikit hak Anak-anak dan perempuan
mulai menghilang. Pemenuhan akan pelanggaran terhadap hak-hak Anak-anak dan
perempuan seperti membuat Hak Asasi Manusia(HAM) pun tidak sanggup menangani
kasus-kasus yang ada, mulai dari kasus biasa ke kasus berat.
Kekerasan dapat terjadi pada siapa pun baik anak laki-laki maupun perempuan.
Sang pelaku biasanya yang sudah dikenal dan dipercayai anak saudara, guru atau
teman dekat keluarga. Bila orang tua menangani kekerasan dengan cara yang benar
akan menolong anak mengatasi dampak dari peristiwa tragis yang mereka alami. Oleh
karena itu betapa pentingnya mendidik anak di usia dini mengajarkan moral-moral
yang baik dan benar.
Moral pada bangsa ini mungkin sudah hilang. Seperti diri yang kehilangan budi
pekertinya. Anak- anak dan perempuan pun menjadi objek utama dari hilangnya
moral tersebut. Kekerasan yang kerap kali terjadi tak pandang bulu, mulai dari
kekerasan fisik hingga psikis. Angka kekerasan terhadap anak-anak dan perempuan
semakin tahun semakin parah, dan parahnya hiruk-pikuk kekerasan masih selalu
terdengar dimana-mana. Siapa pelakunya? Laki laki yang tidak bermoral lah yang
menjadi pelaku dibalik semua kekerasan yang kerap kali terjadi. Sifat dari laki-laki
yang diindikasikan bertanggung jawab, penjaga, dan pemimpin mungkin menjadi
topeng bagi laki-laki yang melakukan tindakan kekerasan. Sebagian dari laki-laki
melakukan tindakan yang luar dibatas kewajaran terhadap anak-anak dan
perempuan.
Belum lagi kasus kekerasan pada perempuan menurut berita tempo hari,
Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap perempuan mencatat adanya penigkatan
dari penemuan korban kekerasan pada perempuan. Komnas merekan 279.760 kasus
kekerasan terhadap perempuan terjadi sepanjang 2013, yang jumlahnya lebih besar
dari tahun lalu yakni berjumlah 216.156 kasus. Jumlah itu merupakan laporan yang
masuk ke Komnas. Adapun untuk 279.760 kasus yang dilaporkan dan ditangani
selama 2013, sebanyak 263.285 kasus di antaranya ditangani oleh 359 pengadilan
agama. Sedangkan 16.403 kasus ditangani oleh 195 lembaga mitra pengada layanan
yang tersebar di 31 provinsi.
Kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi hal yang harus kita
khawatirkan dan perangi saat ini. Jangan biarkan kedudukan atau hak perempuan
dan anak ditindas oleh kemerosotan moral manusia. Moral yang kehilangan jati
dirinya telah merusak karakter yang telah tertanam. Sehingga menyebabkan
perilaku sosial yang tidak wajar dan melampaui batasan-batasannya. Kekerasan
sudah tidak lagi menjadi hal yang tabu di mata masyarakat, malah sudah menjadi hal
yang biasa terjadi disekitar lingkungan masyarakat.
Namun tentunya teori tersebut hanya melingkupi kekerasan dalam rumah tangga
saja, penyebab utama lainnya adalah kemiskinan ,masalah hubungan sosial dalam
keluarga, masyarakat, atau komunitas. Lemahnya kontrol sosial dalam masyarakat
dan hukum dari pengaruh kekerasan dalam nilai sosial kebudayaan dilingkungan sosial
tertentu. Namun bagi saya penyebab utama terjadinya masalah ini adalah hilangnya
nilai agama Islam, karena tentunya hanya dengan agama yang bisa mengatur
masalah sosial berbasis kesadaran individu.
Diantara dampak kekerasan pada anak-anak dan perempuan adalah stigma buruk
yang melekat pada korban diantaranya, pertama, Stigma Internal yaitu,
kecendrungan korban menyalahkan diri dan menutup diri, menganggap dirinya aib,
hilangnya kepercayaan diri, dan terutama adalah trauma sehingga seperti halnya
perempuan tidak mau lagi berkeluarga setelah dirinya trauma menerima kekerasan
dari suaminya. Kedua Stigma Eksternal yaitu kecendrungan masyarakat menyalahkan
korban, media informasi tanpa empati memberitahukan kasus yang dialami korban
secara terbuka dan tidak menghiraukan hak privasi korban. Selain Stigma buruk
yang melekat pada seorang korban. Kejahatan pada anak-anak dan perempuan juga
dapat menghancurkan tatanan nilai etika dan sosial seperti halnya dampak buruk
dari human trafficking.
Ada banyak kekerasan terjadi belakangan ini, contohnya saja kejahatan seksual,
saatnya menjelaskan bahwa tidak ada seorangpun yang boleh menyentuh orang lain
dengan cara yang tidak wajar. Ajarkan untuk menolak perbuatan tidak senonoh pada
anak dan segera tinggalkan tempat di mana sentuhan itu terjadi, ingatkan anak
untuk berusaha mencari perhatian dari orang disekitar tempat tersebut dan segera
ceritakan kejadiannya pada orang tua.
Adapun cara mengatasi kekerasan pada Anak yaitu dengan melaporkan kepihak
berwajib tentang pelaku kekerasan disekitar kita. Bila terjadi kekerasan secara
fisik dan psikis (emosional) dan seksual segera laporkan kepada pihak berwenang
guna mengambil langkah hukum bagi pelaku kekerasan/tersangka, sedangkan bagi
korban kekerasan harus segera mendapatkan bantuan ahli medis serta dukungan
dari keluarga. Karena kekerasan ini bisa menyebabkan perkembangan fisik dan psikis
dari korban terguncang dibutuhkan penyembuhan untuk memupuk rasa percaya diri
dan bangkit dari keterpurukan. Anak anak yang telah mengalami kekerasan
memerlukan kasih dan perhatian yang ekstra dari lingkungannya. Kepedulian dan
keramahan saudara, keluarga, teman-teman dan guru sangat dibutuhkan demi
membantu anak mengatasi traumanya guna menata kehidupan di masa depan.