Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK PRASEKOLAH

1)    Pengkajian

A.   Data umum

1.    Nama KK           : Tn.R

2.    Umur                   : 26 tahun

3.    Alamat                : buton

4.    Pekerjaan KK    : supir

5.    Pendidikan        : SMA

6.    Komposisi keluarga

a)     Istri

1)    Nama           : Ny. A

2)    Umur            : 24 tahun

3)    Pendidikan             : SMA

4)    Pekerjaan    : Wiraswasta

b)     Anak

N  Nama Jenis Hubunga Umu Pendidi Status imunisasi Ket


BCG Polio DPT Hepatitis Campak
o Kela n dgn r kan

min KK

1. An.D Pr Anak 5 thn TK ü 


0   ü    ü    ü    ü    Saat ini/saat

kandung kecil pengkajian

anak dalam

keadaan sehat
Saat ini/saat

pengkajian

Anak anak dalam

2. An. T Lk kandung 4 bln     - ü    ü    ü    ü         - keadaan sehat

Tn.A adalah anak ke 8 dari 8 bersaudara dan ny.A adalah anak  pertama dari 2

bersaudara.mereka mempunyai 2 orang anak yaitu An.D yang sekarang berusia 5 tahun  Dan

An.T yang masih berusia 4 bulan.

8.    Tipe keluarga : Tradisional Nuclear, yaitu terdiri dari bapak, ibu, dan anak (2 orang), keluarga

termasuk dalam keluarga sejahtera tahap 2.

9.    Suku/Bangsa  :  Tn. R dan Ny. A sama-sama berasal dari suku buton. Mereka bisa menerima

kebiaasaan mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang hampir sama jadi tidak ada

kesulitan-kesulitan yang mereka rasakan terhadap perbedaan.

10. Agama : Agama yang dianut oleh keluarga Tn. R adalah agama Islam. Keluarga Tn. B biasa

melakkan shalat 5 waktu di rumah     .Agama adalah sumber kekuatan keluarga.

11. Status Sosial Ekonomi

a.    Penghasilan Keluarga                   

penghasilan keluarga ± Rp.1.000.000,- perbulan yang didapat dari hasil menyupir oleh Tn.R dan

usaha dagang oleh Ny. A.

b.    Pemanfaatan Dana Keluarga      


Penghasilan keluarga selain untuk membiayai hidup sehari-hari juga untuk membantu

membiayai kuliah adik sang istri.

c.    Sosial keluarga                   

Dengan penghasilan yang didapat,kebutuhan  keluarga terpenuhi.

12. Aktifitas rekreasi keluarga       

Keluarga menjadikan hari minggu sebagai hari santai dan berekreasi ke pantai.

A.   Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga

1.    Tahap Perkembangan Keluarga saat ini                             

Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan anak prasekolah karena usia anak tertua

pada keluarga Tn. A adalah 5 tahun.

2.    Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi 

3.    Tahap perkembangan keluarga  yang belum terpenuhi adalah Keluarga dengan anak sekolah,

Keluarga dengan anak remaja, Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), Keluarga usia

pertengahan, Keluarga usia lanjut karena keluarga elum melewati tahapan-tahapan tersebut.

4.    Riwayat Keluarga inti   

Dalam keluarga, tidak ada riwayat penyakit menular, menahun dan menurun. Riwayat kesehatan

masing – masing anggota keluarga adalah sebagai berikut:

a)    Kepala keluarga

Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan untuk dirawat inap di rumah sakit.

b)    Istri

Orang tua ( ibu ) mempunyai riwayat penyakit malaria, tetapi tidak pernah dirawat di rumah

sakit, hanya berobat di puskesmas.

c)    Anak D (anak ke I)


Klien pernah mempunyai riwayat penyakit DBD kemudian diare pada saat usia mulai memasuki

4 bulan dikarenakan berhenti minum ASI dan disambung minum susu formula hingga harus

dirawat inap di puskesmas selama 12 hari.

Pada usia 2,5 anak pernah kambuh kembali dan dirawat di puskesmas, tetapi karena anak tidak

sembuh – sembuh sehingga orang tua cemas dan membawa ke dokter praktek dan dokter

mendiagnosis anak mengalami radang yang menyebabkan anak panas. Setelah usia 4 tahun

hingga sekarang ( 5 tahun ) klien tidak pernah kambuh lagi penyakit tersebut.

d)    Anak T (anak ke 2)

Tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat dan rawat inap di Rumah Sakit.

5.    Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya

Tn. R mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan . Saat dikaji Tn.R dalam keadaan 

sehat.Begitupun dengan Ny.A saat didata dalam keadaan sehat.

An.D saat dilakukan pengkajian dalam keadaan sehat, namun pernah memiliki riwayat dirawat di

puskesmas dengan diagnose diare dikarenakan Ny.A mengganti ASI dengan susu formula dan

demam berdarah.Keluarga mengatakan anak mendapat   perawatan di puskesmas kurang lebih 23

hari.anak sering kambuh dengan penyakit tersebut sampai anak berumur 3 tahun.

6.    Kebiasaan diet

Pola makan keluarga Tn. R sehari-harinya 2 kali sehari dengan komposisi makanan nasi, tahu/

tempe, kadang–kadang dengan sayur. Keluarga Tn. R jarang makan ikan sebab harga ikan cukup

mahal baginya. An. D malas makan dikarenakan lebih senang bermain sehingga lupa untu makan

dan lebih memilih jajan.   

7.    Kebiasaan istirahat tidur

Waktu Tidur
Anggota Keluarga Siang Malam
Tn R - 22.00-05.00

Ny. A - 22.00-05.00

An. D - 21.00-06.30

An. T 11.00-13.00 20.00-05.30


B.   Lingkungan

1.    Karakteristik rumah

Luas rumah yang ditempati ±24 meter/kubik (lebar , panjang ) terdiri dari ruang tamu, ruang

tengah, ruang keluarga, 4 kamar tidur,dapur, kamar mandi dan WC. Tipe bangunan adalah

permanen. Keadaan lantai terbuat dari plaster, penerangan/cahaya cukup, sinar matahari masuk

melalui jendela dan ventilasi. Sumber air minum yang digunakan dari sumur. Air yang

digunakan untuk air minum juga dari sumur. WC-nya tidak memiliki septik tank (WC

cemplung). Status rumah adalah milik pribadi. Ventilasi rumah cukup, atap rumah terbuat dari

seng. Penerangan pada malam hari menggunakan listrik, cara memasak makanan dan air minum

menggunakan kompor. Tempat pembuangan sampah dipekarangan rumah kemudian dibakar.

Keadaan halaman rumah banyak ditumbuhi rumput .

2.    Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Jarak rumah dengan tetangga berdekatan. Hubungan keluarga Tn. R dengan tetangga sangat

baik. Selain itu Ny. N juga aktif dalam kegiatan arisan dengan tetangga. Sebagian besar

komunitas RW adalah warga pendatang yang umumnya berprofesi sebagai pegawai negeri atau

swasta. Sedangkan sarana transportasi yang digunakan oleh warga adalah angkot, ojek, motor

dan mobil pribadi.

3.    Mobilitas geografis Keluarga


Keluarga ini tidak pernah berpindah tempat tinggal sejak menikah.Tn.R bekerja dari pagi sampai

jam 16.00 wit sebagai supir.Sedangkan Ny.A membantu suaminya berjualan.

4.    Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Keluarga ini rajin melakukan ibadah sholat, ibu sering mengikuti pengajian. Anaknya juga rajin

mengaji.

5.    Sistem pendukung keluarga

Saudara dan khususnya orang tua merupakan pendukung dalam pembentukan keluarga dan

dalam pemecahan masalah.

C.   Struktur Keluarga

1.    Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara diskusi untuk menyelesaikan masalah

anaknya.Namun terkadang Ny.A menegur dengan keras apabila anaknya tidak mau sekolah dan

bermain sepeda dijalan.

Bahasa yang digunakan orang tua dalam berkomunikasi kepada anak memakai bahasa Indonesia.

2.    Struktur Kekuatan Keluarga

Tn.R bertanggung jawab berperan sebagai kepala keluarga yang harus bertanggung jawab

terhadap keluarga.Ny.A berperan sebagai ibu rumah tangga yang juga mengurus anak-anaknya.

3.    Struktur Peran ( formal/informal)

a)     Tn. R

1)     Formal

Menjadi kepala keluarga, suami, ayah dan menantu.


2)     Informal

Sebagai anggota masyarakat, mencari nafkah dengan pekerjaan menjadi supir mobil.

b)     Ny. A

1)     Formal

Sebagai ibu rumah tangga, istri, dan anak.

2)     Informal

Masih aktif menjadi anggota masyarakat, sering mengikuti acara pengajian ibu – ibu di

lingkungan tempat tinggal.

c)     An. D

1)     Formal

Sebagai anak, kakak, dan cucu

2)     Informal

Sebagai siswa TK, murid dalam mengaji.

d)     An. T

1)     Formal

Sebagai anak, adik, dan cucu.

2)     Informal

Belum ada.

4.    Nilai dan Norma Keluarga

Nilai dan norma yang berlaku di keluarga menyesuaikan dengan nilai agama yang di anut dan

norma yang berlaku dilingkungannya.

D.   Fungsi Keluarga


1.    Fungsi afektif

Tn.R dan Ny.A selalu memberikan teguran apabila anaknya melakukan kesalahan.

2.    Fungsi sosial

Keluarga selalu mengajarkan pada anak cara menghargai orang yang lebih tua dari dia,seperti

cara memanggil kakak, paman, bibi, tante, dan teman sebayanya. Baik di lingkungan tempat

tinggal  maupun di sekolah.

3.    Fungsi perawatan kesehatan

Orang tua / keluarga selalu membawa anak ke pelayanan kesehatan atau puskesmas, jika anak

mengalami panas tinggi, karena menurut orang tua anak mempunyai riwayat demam berdarah.

4.    Fungsi reproduksi

Keluarga sudah memiliki 2 orang anak. Anak pertama perempuan berusia 5 tahun, sedangkan

anak kedua laki-laki berusia 4 bulan. Ny.A mengatakan menggunakan KB,yang awalnya

menggunakan KB jenis pil namun karena tidak cocok diganti dengan KB jenis implant sampai

saat ini. 

5.    Fungsi ekonomi

Menurut pengakuan keluarga, penghasilan saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Bahkan dapat sedikit membantu kebutuhan kuliah adiknya. Tetapi keluarga juga belajar

menghemat keuangan karena mempunyai keinginan untuk bisa memasukkan anaknya les privat.

E.   Stress dan Koping Keluarga

1.    Stressor jangka pendek dan jangka panjang

a)    Jangka pendek


Orang tua selalu waspada setiap saat untuk mencegah agar anaknya tidak mengalami

kekambuhan penyakitnya seperti yang pernah dialami sebelumnya.

b)    Jangka panjang

Keluarga ingin memasukkan anaknya ke les privat bahasa inggris, tetapi keluarga masih

mengumpulkan biaya.

2.    Kemampuan berespon terhadap situasi/stressor

Keluarga selalu berantisipasi khususnya pada kesehatan anaknya, karena takut penyakit yang

pernah diderita anaknya masa lalu dapat kambuh kembali.

3.    Strategi koping yang digunakan

Jika anaknya sakit, orang tua selalu membawa anaknya ke puskesmas. Dan jika ada masalah

dalam keluarga suami dan istri selalu mendiskusikan masalah tanpa melibatkan anak-anak.

4.    Strategi adaptasi disfungsional

Ny. A sering menegur dan melarang anaknya karena anaknya selalu ingin bermain sepeda di

jalan raya.

F.    Pemeriksaan Fisik

1     Vital sign

a)    Tn. R

TD       : 120/70

ND      : 86x/m

RR      : 20x/m
S         : 37,1

b)    Ny. A

TD       :100/60

ND      :72x/m

RR      :20x/m

S         :37,0

c)    An. D

ND      : 94x/m

S         : 36,5

RR      : 22x/m

d)    An. T

ND            : 96x/m

S   : 36,5

RR            : 24x/m

2     Head to toe

a)    Tn.R (kepala keluarga)

1)    Kepala

          Rambut dan kulit kepala

Inspeksi:rambut ikal,kulit bersih

          Mata

Inspeksi:kudua mata simetris,konjungtiva tidak pucat,sclera tidak icterik.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata tidak tinggi.


          Hidung

Inspeksi:hidung simetris,tidak ada secret,tidak ada korpal,tidak ada pembesaran polip.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan

          Mulut dan faring

Inspeksi:tidak ada stomatis,tidak ada karies gigi,tidak ada gigi palsu,tidak ada faringitis,lidah

tidak kotor.

Palpasi:lidah teraba lunak,tidak ada nyeri tekan.

          Telinga

Inspeksi:kedua telinga simetris,tidak ada korpal.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan.

2)    Leher

Inspeksi:tidak ada sikatrik,tidak ada nodul

Palpasi:tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

3)    Dada

Inspeksi:bentuk normochest,tidak ada nodul tidak ada sikatrik.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur pada tulang iga

Perkusi:terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung.

Auskultasi:terdengar vesikuler

4)    Abdomen

Inspeksi tidak ada nodul,tidak acites.

Auskultasi:suara peristaltic terdengar

Perkusi:terdengar timpani pada usus,dan redup pada hati dan ginjal.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada pembesaran hati dan limpa.


5)    Ekstermitas

Inspeksi:anggota gerak lengkap,tidak ada luka,bekas jahitan,tidak ada kelainan pada jari tangan

dan kaki.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tidak ada fraktur.

b)    Ny A

1)    Kepala

          Rambut dan kulit kepala

Inspeksi:Rambut lurus,tidak ada uban,kulit bersih.

          Mata

          Inspeksi:kedua mata simetris,konjungtiva tidak pucat,sclera tidak icterik.

Palpasi:tidak ada nyeri tekan,tekanan bola mata tidak tinggi.

-          Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, tidak ada pembesaran polip.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

-          Mulut dan Faring

Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis,

lidah tidak kotor.

Palpasi : lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.

-          Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

2)    Leher

Inspeksi : tidak ada sikartrik, tidak ada nodul.


Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

3)    Dada

Inspeksi : bentuk normochest, tidak ada nodul,tidak ada sikatrik.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga.

Perkusi : terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung.

Auskultasi : terdengar vesikuler.

4)    Abdomen

Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.

Auskultasi : suara peristaltic terdengar 25x/menit

Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan ginjal.

5)    Ekstremitas

Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari

tangan dan kaki.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.

c)    An. D

1)    Kepala

-          Rambut dan Kulit kepala

Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.

-          Mata

Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tekanan bola mata tidak tinggi.

-          Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada pembesaran polip.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

-          Mulut dan Faring

Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis,

lidah tidak kotor.

Palpasi : lidah teraba lunak, tidak ada nyeri tekan.

-          Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

2)    Leher

Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.

Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

3)    Dada

Inspeksi : bentuk normochest, tidak ad nodul, tidak sikatrik.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur pada tulang iga.

Perkusi : terdengar resonan pada paru dan redup pada jantung 

    Auskultasi : terdengar vesikuler.

4)    Abdomen

    Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.

Auskultasi : suara peristaltic terdengar 25x/menit

Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati dan ginjal.

Genetalia

Tidak ada keluhan.

5)    Ekstremitas

Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari

tangan dan kaki.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada fraktur.

Berat badan klien 16 kg dan tinggi badan 110 cm.

d)    An. T

1)    Kepala

-          Rambut dan Kulit kepala

Inspeksi : rambut lurus, kulit bersih.

-          Mata

Inspeksi : kedua mata simetris, konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik.

-          Hidung

Inspeksi : hidung simetris, tidak ada secret, tidak ada korpal, tidak ada pembesaran polip.

-          Mulut dan Faring

Inspeksi : tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi, tidak ada gigi palsu, tidak ada faringitis,

lidah tidak kotor.

-          Telinga

Inspeksi : kedua telinga simetris, tidak ada korpal.

2)    Leher

Inspeksi : tidak ada sikatrik, tidak ada nodul.


Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan kelenjar tiroid.

3)    Dada

Inspeksi : bentuk normochest, tidak ada nodul.

4)    Abdomen

     Inspeksi : tidak ada nodul, tidak acites.

Auskultasi : suara peristaltic terdengar 5x/menit

Perkusi : terdengar tympani pada usus, dan redup pada hati dan ginjal.

5)    Ekstremitas

Inspeksi : anggota gerak lengkap, tidak ada luka, bekas jahitan, tidak ada kelainan pada jari

tangan dan kaki.

G.   Harapan  Keluarga

1.    Persepsi Terhadap Masalah

Keluarga memandang masalah sebagai sesuatu yang wajar dalam sebuah rumah tangga, namun

dalam kesehatan anak, keluarga sangat memperhatikan hal tersebut.

Keluarga mengerti perubahan kesehatan anak misalnya anak panas tinggi karena menurut

keluarga anak pernah menderita sakit DBD. Jadi keluarga selalu waspada.

2.    Harapan Terhadap Masalah

Tn. R dan Ny. A menginginkan agar kesehatan anaknya tetap terjaga dan sehingga anaknya tidak

kambuh dengan penyakit yang pernah diderita, dan anaknya dapat tumbuh kembang dengan

yang diharapkan.

H.   Pengkajian Fokus

1     Stimulasi  yang diberikan oleh keluarga terhadap anak


Ny.A memberikan stimulus pada An.D dengan memperingatkan waktu sesuai jam dan kegiatan

yang telah diberikan agar bisa dibiasakan dalam kebiasaan  sehari-hari. Orang tua memberikan

gambar-gambar, angka dan huruf – huruf yang ditempel di dinding untuk belajar anak, serta di

belikan sepeda, anak sudah dapat mengendarainya.

2     Sudahkan anak mengikuti Play Group

An.D tidak mengikuti play group dan langsung dimasukkan di taman kanak-kanak (TK). Karena

orang tua beralasan tempat play group jaraknya jauh dari tempat tinggal, sedangkan orang tua

harus bekerja.

3     waktu dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak

Ny. A selalu memiliki waktu dengan anaknya/selalu bersama dengan anaknya, kecuali Tn R

hanya memiliki waktu setelah pulang dari kerja jam 16.00 hingga pagi sampai anaknya

berangkat ke sekolah.

4     orang yang setiap hari bersama anak

Yang setiap hari mendampingi anak yaitu orang tua dan tidak pernah menitipkan anak pada

orang lain ataupun memiliki pengasuh selain orang tua.

5     Kemampuan  yang telah dimiliki anak saat ini

a)    Personal / sosial

1)    Anak sering meniru meniru gaya seperti ibunya seperti berdandan,

2)    Sering ikut – ikut ibunya saat mencuci piring atau baju,

3)    Selalu mengikuti perintah yang diberikan oleh ayah dan ibunya,

4)    Mudah akrab dengan semua orang, baik yang sudah dikenal maupun yang baru dikenalnya.
b)    Motorik

1)    Motorik kasar

(a)  Anak sudah dapat mengendarai sepeda roda dua

(b)  Dapat melompati benda yang agak tinggi

(c)  Anak dapat melempar bola

2)    Motorik halus

(a)  Anak bisa menggambar bentuk orang,

(b)  Dapat memakai baju dan celana sendiri

(c)  Anak dapat menulis angka 1-10

(d)  Anak dapat mengenal dan menghafal abjad

c)    Bahasa dan Kognitif

1)    Ketrampilan bahasa sudah bagus

2)    Sering bertanya pada ibunya khususnya saat melihat ibu sedang memasak,

3)    Anak lebih sering berteriak jika dia tidak bisa melakukan sesuatu,

4)    Anak sudah bisa mengenal warna,

d)    Ketakutan

Anak trauma atau menangis jika melihat orang jatuh atau kecelakaan, karena anak pernah

mengalami hal tersebut.

6     harapan keluarga saat ini

Orang tua menginginkan anaknya bisa masuk ke les privat bahasa inggris, tetapi keluarga masih

mengumpulkan biaya.
7     pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga

Keluarga menginginkan jumlah anaknya cukup dua, dalam pembagian tugas keluarga antara

ayah dan ibu saling bekerja sama saat salah satu membutuhkan untuk menjaga anaknya.

I.      Analisa Data

Simptom Masalah Penyebab

DS: kecemasan Ketidakmampuan


         Pasien (orang tua)
orang tua keluarga memberi
mengatakan mencemaskan
(keluarga) perawatan pada
kekambuhan penyakit
perubahan yang
anaknya.
akan terjadi pada
Jika anak panas tinggi, ibu
status kesehatan
mengatakan langsung
anaknya
membawa anaknya ke

puskesmas.

DO :

         Pasien (orang tua)

nampak berantusias dalam

menanggapi keadaan

kesehatan  anaknya.
DS : Resiko ketidakmampuan

         Ny. A mengatakan kalau terjadinya keluarga mengenal

An. D nafsu makannya gangguan masalah nutrisi

kadang menjadi berkurang kebutuhan yang dibutuhkan

         Ny. A mengatakan An. D nutrisi kurang pada anak

suka jajan makanan ringan dari kebutuhan prasekolah

         Ny. A mengatakan nutrisi tubuh pada An.

adalah makanan yang kita D

makan sehari-hari

DO

         An.D Tampak malas


makan

DS Resiko cedera Ketidakmampuan


         Ny A mengatakan
fisik pada anak  keluarga
anaknya suka bermain
memodifikasi
sepeda
lingkungan yang
         Ny A mengatakan anak
susah dilarang jika ingin aman untuk anak

bersepeda di jalanan prasekolah

         Ny A mengatakan anak

suka mengikuti ibu saat

memasak, dan anak suka

menggunakan alat dapur

DO

         An D sudah dapat


mengendarai sepeda sendiri
         Tempat kerja Ny A dekat
dengan jalan raya
         Tidak terdapat pembatas
atau pagar di depan rumah

J.    Skoring

1.    Kecemasan orang tua berhubungan dengan kitidakmampuan keluarga memberi perawatan pada

perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya


No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3      2/3 Keluarga

Skala: mencemaskan tentang

Krisis kekambuhan penyakit


2.   
anak namun tidak
Resiko
menjadi masalah

keluarga
2. Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2      2 Kecemasan klien

dapat diubah dapat menghilang jika

Skala : tidak terlalu

Mudah memfokuskan

masalah, keluarga

akan membawa

anaknya ke puskesmas

jika terjadi perubahan

kesehatan pada

anaknya(panas tinggi)

3. Potensial masalah 2/3 x 1= 2/3     2/3 Masalah yang dialami

dapat dicegah dapat dicegah atau

Skala : diatasi oleh klien, dan

Cukup keluarga Nampak

antusias dalam

menanggapi kesehatan

anaknya.

4. Menonjolnya masalah 1/2 x 1 = 1/2      1/2 Kebiasaan dalam

Skala : mengatasi masalah,

Masalah ada tetapi menyebabkan masalah


terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. D b/d 

ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan pada anak

prasekolah.                            

No Perhitungan Kriteria Skor Pembenaran


.
1. Sifat Masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Sifat masalah
Skala :
Ancaman kesehatan merupakan ancaman

karena kadang nafsu

makan An. D menjadi

berkurang dan jika itu

tidak ditanggulangi

akan menjadi aktual

dan dapat

menyebabkan

penurunan pada status

kesehatannya yaitu

gangguan nutrisi.
2. Kemungkinan Skala 1/2 x 2 = 1 1 Masalah sebagian
Dapat Diubah
Skala : dapat diubah karena
Sebagian
Ny. A dapat

memberikan makanan-

makanan lain kepada

An. D
3. Potensial Masalah 2/3 x 1 = 2/3  2/3 Potensial masalah
Untuk Dicegah
Skala : untuk dicegah cukup
Cukup
karena dapat

dilakukan dengan

mengajarkan cara

pengolahan makanan

yang menarik untuk

An. Z dengan

penurunan pemasukan

nutrisi.
4. Menonjolnya Masalah 1/2 x 1 = 1/2 1/2 Keluarga menyadari
Skala :
Ada masalah tapi tidak ada masalah tapi tidak
perlu ditangani
perlu ditangani dengan

segera.
∑ = 2
5/6

3.    Resiko cedera fisik pada anak D b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang

aman untuk anak prasekolah

No Perhitungan Kriteria skor Pembenaran


1 Sifat masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Bahaya fisik mungkin
Skala: dapat terjadi, Ny V
Ancaman kesehatan mengatakan anak
susah dilarang  jika
ingin bersepeda di
jalanan

2 Kemungkinan masalah ½ x 2 = 1 1 Ny A menegur dan


memberikan contoh
dapat diubah
pada anak
Skala:
Sebagian
3 Potensial masalah 2/3 x 1 = 2/3 2/3 Pemberian lingkungan
dan tempat bermain
dapat dicegah
yang aman untuk anak
Skala:

Cukup
4 Mononjolnya masalah 2/2 x 1 = 1 1 An D sering
Skala: mengendarai sepeda di
Masalah harus segera jalan dan bermain alat-
ditangani alat dapur, oramg tua
sulit untuk
memberitahu
∑= 3 1/3

K.   Prioritas Masalah

1.    Kecemasan orang tua anak D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memberi

perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status kesehatan anaknya.

2.    Resiko cedera fisik pada anak  D b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang

aman untuk anak prasekolah.

3.    Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada anak D  b/d

ketidakmampuan keluarga mengenali masalah nutrisi yang dibutuhkan pada anak prasekolah

L.    Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga

No Tgl Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


. Keperawatan
1 27-04- Kecemasan Tujuan umum: 1.Anjurkan keluarga untuk 1. Dengan
2020
orang tua  anak Setelah mengungkapkan pengungkapan apa
09.00
D berhubungan dilakukan kecemasannya yang dirasakan
dengan pengkajian 2.Anjurkan keluarga untuk kepada perawat,

ketidakmampuan kecemasan tetap mempertahankan dapat mengurangi

keluarga keluarga dapat mekanisme koping beban yang

memberikan berkurang keluarga dalam dirasakan.

perawatan pada Tujuan khusus: menghadapi masalah

perubahan yanga. Keluarga 3.Anjurkan keluarga untuk 2. Mekanisme koping

akan terjadi pada mampu mengurangi stresor yang keluarga yang

status kesehatan mengenali menyebabkan adekuat dapat

anaknya. masalah kecemasan mencegah trauma

b. Keluarga 4.Anjurkan keluarga untuk yang berlebih

mampu meminta bantuan dari 3. Dengan cara

memutuskan tenaga kesehatan dalam mencegah dan

tindakan yang upaya mengurangi tidak selalu

tepat untuk masalah kesehatan memikirkan

mengatasi masalah

kecemasan. 4. Pelayanan

kesehatan

merupakan salah

satubentuk sumber

daya yang ada di

masyarakat
2 27-04- Resiko cedera Keluarga dapat 1. Anjurkan orang tua 1. Pelayanan
2020
fisik pada anak mengetahui atau keluarga untuk kesehatan
09.30
D  b/d berbagai resiko selalu mengawasi merupakan salah
ketidakmampuan yang kegiatan anak satubentuk

keluarga berhubungan khususnya bermain sumber daya yang

memodifikasi dengan anak yang dapat ada di masyarakat

lingkungan yang prasekolah membahayakan fisik 2. Mengantisipasi

aman untuk anak 2. Anjurkan keluarga agar anak

prasekolah untuk memberikan terhindar dari

tempat tersendiri untuk cedera fisik.

bermain anak.Anjurkan 3. Anak lebih mudah

keluarga untuk diawasi.

memberikan tempat 4. Meminimalisir

tersendiri untuk cedera pada anak.

bermain anak. 5. Anak tidak keluar 

3. Anjurkan keluarga dari halaman

menjauhkan atau rumah

menyimpan peralatan

yang dapat

membahayakan anak

4. Anjurkan keluarga

membuat pembatas

atau  pagar depan

rumah agar anak lebih

leluasa dalam bermain


3 27-04- Resiko Kebutuhan 1. Anjurkan keluarga 1. Makanan tidak
2020
terjadinya nutrisi anak
menyediakan makanan merupakan focus
10.00 gangguan nutrisi terpenuhi yang menarik namun anak melainkan
dan kebutuhan dengan kriteria
memiliki kandungan bermain.
tubuh pada anak khususnya
gizi yang baik pada 2. Agar anak lebih
D b/d terjadi
ketidakmampuan peningkatan anak. meningkat nafsu
keluarga berat badan
2. Berikan lingkungan makannya dan
mengenali
yang nyaman dan tidak terfokus pada
masalah nutrisi
yang dibutuhkan menarik pada saat anak bermain.
anak
makan 3. Biasanya anak

3. Anjurkan untuk lebih asyik

perhatikan waktu bermain hingga

makan anak lupa makan.

4. Anjurkan keluarga agar 4. Anak cenderung

anak mencoba bosan dengan

makanan yang baru dan makanan yang

masih memenuhi gizi biasa ia makan

seimbang

Implementasi Keperawatan
No Diagnose Tanggal Implementasi Paraf
1 Kecemasan 27-04- 1.Anjurkan keluarga untuk mengungkapkan kecemasannya
orang tua anak D 2020
berhubungan 2.Anjurkan keluarga untuk tetap mempertahankan
dengan 09.15
ketidakmampuan mekanisme koping keluarga dalam menghadapi masalah
keluarga
memberi 3.Anjurkan keluarga untuk mengurangi stresor yang
perawatan pada
perubahan yang menyebabkan kecemasan
akan terjadi pada
status kesehatan 4.Anjurkan keluarga untuk meminta bantuan dari tenaga
anaknya. kesehatan dalam upaya mengurangi masalah kesehatan

2 Resiko cedera 27-04- 5. Anjurkan orang tua atau keluarga untuk selalu
fisik pada anak 2020
D b/d mengawasi kegiatan anak khususnya bermain yang dapat
ketidakmampuan 09.45
keluarga membahayakan fisik
memodifikasi
lingkungan yang 6. Anjurkan keluarga untuk memberikan tempat tersendiri
aman untuk anak
prasekolah untuk bermain anak.Anjurkan keluarga untuk

memberikan tempat tersendiri untuk bermain anak.

7. Anjurkan keluarga menjauhkan atau menyimpan

peralatan yang dapat membahayakan anak

8. Anjurkan keluarga membuat pembatas atau  pagar depan

rumah agar anak lebih leluasa dalam bermain


3 Resiko 27-04- 5. Anjurkan keluarga menyediakan makanan yang menarik
2020
terjadinya
namun memiliki kandungan gizi yang baik pada anak.
gangguan 10.30
6. Berikan lingkungan yang nyaman dan menarik pada saat
kebutuhan
nutrisi kurang anak makan
dari kebutuhan
7. Anjurkan untuk perhatikan waktu makan anak
tubuh pada anak
8. Anjurkan keluarga agar anak mencoba makanan yang
D  b/d
ketidakmampuan baru dan masih memenuhi gizi seimbang
keluarga
mengenali
masalah nutrisi
yang dibutuhkan
pada anak
prasekolah
Evaluasi Keperawatan
No Diagnose Tanggal Evaluasi Paraf
1 Kecemasan orang tua 27-04- S: keluarga mengatakan sudah mengerti dengan
2020
anak D berhubungan
penjelasan perawat
dengan 09.20
O: keluarga mampu memberikan perawatan pada
ketidakmampuan
keluarga memberi anaknya
perawatan pada
A: masalah teratasi
perubahan yang akan
P: Intervensi dihentikan
terjadi pada status
kesehatan anaknya.

2 Resiko cedera fisik 27-04- S: keluarga mengatakan sudah mengerti dengan


2020
pada anak  D b/d
penjelasan perawat
ketidakmampuan 09.50
O: keluarga mampu memodifikasi lingkunngan yang
keluarga
memodifikasi aman untuk anak
lingkungan yang aman
A: masalah teratasi
untuk anak prasekolah
P: Intervensi dihentikan
3 Resiko terjadinya 27-04- S: keluarga mengatakan sudah mengerti dengan
2020
gangguan kebutuhan
penjelasan perawat
nutrisi kurang dari 10.45
O: keluarga mampu mengenali nutrisi yang baik untuk
kebutuhan tubuh pada
anak D  b/d anak
ketidakmampuan A: masalah teratasi
keluarga mengenali
P: Intervensi dihentikan
masalah nutrisi yang
dibutuhkan pada anak
prasekolah

Anda mungkin juga menyukai