Anda di halaman 1dari 12

ISSN 1907-0799

PELUANG PEMANFAATAN AIR TANAH UNTUK KEBERLANJUTAN SUMBER DAYA AIR

Capturing the Benefit of Groundwater for Water Resources Sustainability

Popi Rejekiningrum

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi


Jl. Tentara Pelajar 1a Bogor 16111

ABSTRAK

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah
satu sumber daya air yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang luas serta pemulihannya
sulit dilakukan. Selain air sungai dan air hujan, air tanah juga mempunyai peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga
keseimbangan dan ketersediaan bahan baku air untuk kepentingan rumah tangga (domestik) maupun untuk kepentingan industri. Di
beberapa daerah, ketergantungan pasokan air bersih dan air tanah telah mencapai lebih kurang 70%. Kurangnya pemahaman
terhadap kondisi air tanah saat ini yang terjadi di dalam masyarakat, menimbulkan permasalahan yang sangat merugikan dan
mengancam keberlangsungan hidup masyarakat itu sendiri. Untuk itu diperlukan perencanaan pendayagunaan air tanah yang
berwawasan lingkungan didasarkan pada tahapan yang mencakup inventarisasi potensi air tanah, perencanaan pemanfaatan,
perizinan, pengawasan dan pengendalian, serta konservasi air tanah. Inventarisasi potensi air tanah, perencanaan pemanfaatan,
perizinan, pengawasan dan pengendalian harus disesuaikan dengan prosedur yang telah ada sehingga pemanfaatannya dapat optimal
tanpa menimbulkan dampak negatif.

Kata kunci : Air tanah, pendayagunaan air tanah, keberlanjutan sumber daya air

ABSTRACT

Groundwater is the water contained in soil or rock layer below the surface. Ground water is one of the limited water
resources and the damage can give a broad impact, whereas its recovery is difficult. In addition to river water and rain water,
ground water also has a very important role, especially in maintaining the balance and availability of raw water for domestic or
industrial purposes. In some areas, dependency on fresh water and ground water supplies has reached ± 70%. Lack of
understanding on groundwater condition that occurred in the community, arises problems that become the lost and threaten to life
sustainability of the community itself. It is necessary for planning the utilization of groundwater that environmentally oriented based
on the stage that includes an inventory of potential groundwater, utilization planning, licensing, monitoring and controlling, and
conservation of groundwater. Inventoring of potential groundwater utilization planning, licensing, monitoring and controlling
should be based on existing procedures so that utilization can be optimized without causing negative impacts.

Keywords : Groundwater, optimalization of groundwater, water resources sustainability

L
ebih dari 98 persen dari semua air di Air tanah merupakan komponen dari suatu
daratan tersembunyi di bawah permukaan daur hidrologi (hydrologic cycle) yang melibatkan
tanah dalam pori-pori tanah dan bahan- banyak aspek bio-geo-fisik, bahkan aspek politik
bahan butiran. Dua persen sisanya terlihat dan sosial budaya yang sangat menentukan
sebagai air di sungai, danau dan reservoir. keterdapatan air tanah di suatu daerah. Siklus
Setengah dari dua persen ini disimpan di
hidrologi menggambarkan hubungan antara
reservoir buatan. Sembilan puluh delapan
curah hujan, aliran permukaan, infiltrasi,
persen dari air di bawah permukaan disebut air
evapotranspirasi, dan air tanah. Sumber air tanah
tanah dan digambarkan sebagai air yang
terdapat pada bahan yang jenuh di bawah muka berasal dari air yang ada di permukaan tanah (air
air tanah. Dua persen sisanya adalah kelembaban hujan, air danau, dan sebagainya) kemudian
tanah (www.groundwater.com/groundwater_ meresap ke dalam tanah/akifer dan mengalir
aquifer.html) menuju ke daerah pelepasan.

85
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 3 No. 2, Desember 2009

Menurut Direktorat Geologi Tata lajur jenuh. Air tanah (groundwater) bergerak ke
Lingkungan dan Kawasan Pertambangan (2004), bawah tanah melalui proses perkolasi dan
aliran air tanah di dalam akifer memerlukan kemudian mengalir ke dalam saluran atau alur air
waktu lama bisa puluhan sampai ribuan tahun sebagai seepage.
tergantung dari jarak dan jenis batuan yang
Air tanah dangkal umumnya berada pada
dilaluinya. Pada dasarnya air tanah termasuk kedalaman kurang dari 40 m dari permukaan
sumber daya alam yang dapat diperbaharui akan tanah. Akifer air tanah ini bersifat tidak tertekan,
tetapi jika dibandingkan dengan waktu umur sangat mudah dipengaruhi oleh kondisi
manusia, air tanah bisa digolongkan kepada lingkungan setempat. Hal ini disebabkan karena
sumber daya alam yang tidak terbaharukan. antara air tanah pada akifer dan air yang ada di
Air tanah adalah semua air yang terdapat permukaan tanah tidak dipisahkan oleh lapisan
pada lapisan pengandung air (akifer) di bawah batuan yang kedap. Jika terjadi hujan, air yang
permukaan tanah, mengisi ruang pori batuan dan meresap ke dalam tanah akan langsung
menambah air tanah ini. Air tanah dalam,
berada di bawah muka air tanah. Akifer
keberadaannya cukup dalam sehingga untuk
merupakan suatu formasi geologi yang jenuh air
mendapatkannya harus menggunakan alat bor
yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan
besar. Air tanah ini berada pada akifer
dan meluluskan air dalam jumlah cukup dan
kedalaman antara 40-150 m dan di bawah 150
ekonomis, serta bentuk dan kedalamannya m. Akifer ini bersifat tertekan dan tidak
terbentuk ketika terbentuknya cekungan air dipengaruhi oleh kondisi air permukaan setempat
tanah. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah karena antara air tanah pada akifer dan air yang
yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempat ada di permukaan tanah dipisahkan oleh lapisan
semua kejadian hidrogeologis seperti proses batuan yang kedap. Air tanah ini mengalir dari
penambahan (recharge), pengaliran, dan daerah resapannya di daerah yang bertopografi
pelepasan (discharge) air tanah berlangsung. tinggi.
Potensi air tanah di suatu cekungan sangat
Potensi air tanah di Indonesia relatif cukup
tergantung pada porositas dan kemampuan
besar, yaitu 4,7 x 109 m3/tahun yang tersebar di
batuan untuk melalukan dan meneruskan air. Air
224 cekungan air tanah. Penyebaran potensi air
tanah mengalir dengan kecepatan yang berbeda tanah tersebut antara lain di Pulau Jawa dan
pada jenis tanah yang berbeda. Pada tanah Madura sebesar 1,172 x 109 m3/tahun (24,9%);
berpasir air tanah bergerak lebih cepat pulau Sumatera 1,0 x 109 m3/tahun (21,3%);
dibandingkan pada tanah liat. Pulau Sulawesi 358 x 106 m3/tahun (7,6%),
Air tanah dapat dibedakan atas air tanah Papua sebesar 217 x 106 m3/tahun (4,6%) dan
yang tertekan dan yang tidak tertekan. Air tanah Kalimantan sebesar 830 x 106 m3/tahun
tertekan atau lebih populer sebagai air tanah (17,7%); sedangkan sisanya sebesar 1.123 x
dalam (groundwater) disebut juga air artesis, 106 m3/tahun (23,9%) berada di pulau-pulau
yakni air pada lapisan pembawa yang terapit lainnya. (Direktorat Geologi Tata Lingkungan
oleh dua lapisan kedap. Jika dilakukan dalam Kementerian Lingkungan Hidup, 2003)
pengeboran tanah dan menjumpai air tertekan, Selanjutnya potensi air tanah di suatu
permukaan air itu dapat menyembur keluar. cekungan sangat tergantung kepada porositas
Yang dimaksud dengan air tanah yang tak dan kemampuan batuan untuk melalukan dan
tertekan atau air tanah bebas atau lebih populer meneruskan air. Di Indonesia telah teridentifikasi
di masyarakat sebagai air tanah dangkal (soil 263 cekungan air tanah dengan total kandungan
water), ialah air tanah yang tidak terapit oleh 522,2 milyar m³/tahun, 80 cekungan air tanah
lapisan penyekap. Ini merupakan air tanah yang terletak di Pulau Jawa dan Madura dengan
biasanya kita jumpai jika kita membuat sumur kandungan 43,314 milyar m³/tahun (Direktorat
gali. Batas atas air tanah bebas disebut muka Geologi Tata Lingkungan dan Kawasan
air tanah, yang sekaligus juga merupakan batas Pertambangan, 2004).

86
Popi Rejekiningrum : Peluang Pemanfaatan Air Tanah untuk Keberlanjutan Sumber Daya Air

INVENTARISASI POTENSI AIR TANAH Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara


yang merupakan daerah beriklim kering dengan
Pendayagunaan air tanah harus curah hujan rata-rata tahunan sebesar 1.286,7
berwawasan lingkungan karena ketersediaan mm, namun mempunyai ketersediaan air yang
dan potensi air tanah suatu daerah ditentukan cukup besar, baik berupa air permukaan maupun
oleh faktor alami. Langkah awal dari air tanah. Daerah ini mempunyai dua buah
inventarisasi potensi air tanah adalah sungai yaitu Sungai Mokupa dan Sungai
inventarisasi seluruh aspek air tanah yang ada Lambandia yang mempunyai potensi air aliran
untuk mengetahui potensinya, melalui kegiatan dasar masing masing sebesar 1.306 m3/detik
pemetaan, penyelidikan, penelitian, eksplorasi, dan 0,173 m3/detik. Potensi air tanah yang
evaluasi, pengumpulan dan pengelolaan data air besar terdapat pada beberapa titik di beberapa
tanah. desa yaitu Desa Andowenga, Wonembuteo,
Salah satu contoh yang telah dilakukan Lowa, Pinanggojaya, Mokupa dan Bou masing-
adalah pemetaan potensi air tanah untuk masing 1 titik dan desa Lambandia 2 titik yang
pengembangan irigasi suplementer kapas di 10 disajikan pada Gambar 1 (Sawiyo et al., 2006a).
Kecamatan di Kabupaten Jeneponto Provinsi Selanjutnya pemetaan potensi air tanah
Sulawesi Selatan yaitu Kecamatan: Arungkeke, lainnya di DAS Cicatih Kabupaten Sukabumi
Bangkala Barat, Bangkala, Batang, Binamu, yang meliputi 15 Kecamatan menunjukkan
Bontoramba, Kelara, Rumbia, Tamalatea, dan bahwa akifer produktif tinggi dengan debit lebih
Turatea. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa dari 2,5 l/dt/km2 terdapat di Kecamatan Cidahu
potensi air tanah di seluruh Kabupaten bagian selatan, Cicurug, Nagrak bagian selatan,
Jeneponto umumnya sedang dan potensial, Kadudampit bagian selatan, Caringin bagian
sedangkan potensi air tanah yang sangat selatan, dan Kecamatan Cisaat. Sedangkan akifer
potensial hanya terdapat di dua kecamatan yaitu produktif sedang dengan debit kurang dari 2,5
Batang dan Kelara. Debit air tanah pada masing- l/dt/km2 ditemukan di Kecamatan Nagrak bagian
masing kategori air tanah di Kabupaten utara, Kadudampit bagian utara, Caringin bagian
Jeneponto didominasi oleh potensi air tanah utara, Kecamatan Bojonggenteng, Kecamatan
dengan debit antara 1,67 - 5 l/dt (Rejekiningrum Kalapanunggal, Kecamatan Cicantayan, dan
et al., 2005). Kecamatan Cikidang. Daerah air langka dan kritis
air terdapat di Kecamatan Cidadu, Nagrak.
Selanjutnya validasi potensi air tanah di
Kadudampit, Caringin bagian utara, Kecamatan
Kabupaten Jeneponto dilakukan dengan
Cibadak, Kecamatan Cikembar bagian utara, dan
membuat sumur bor di tiga lokasi terpilih yaitu:
Kecamatan Warungkiara (Pawitan et al., 2008)
(1) Kelurahan Pabiri’nga, Kecamatan Binamu, (2) (Gambar 2).
Desa Alutaroang, Kecamatan Batang, dan (3)
Kelurahan Tolo Selatan, Kecamatan Kelara. Hasil Selanjutnya potensi air tanah di daerah
validasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi lahan kering dataran rendah iklim kering di Desa
yang sangat signifikan antara potensi air tanah Semin, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung-
kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
hasil pemetaan dengan kondisi air tanah aktual.
dengan bentuk wilayah berombak sampai
Melalui pompanisasi, air tanah tersebut dapat
berbukit dengan ketinggian tempat antara 150-
dimanfaatkan untuk pengembangan irigasi
500 m dpl. Jenis tanah didominasi oleh Alfisols
suplementer secara optimal, sehingga kelangkaan
dan Inceptisols, dengan bahan induk batu pasir,
air akibat suplai curah hujan dan air permukaan
batu lanau dan batu liat. Keadaan iklim termasuk
yang tidak mencukupi, dapat disubstitusi dengan
tipe iklim D (Schmidt Ferguson), dan termasuk
pemberian irigasi suplementer (Rejekiningrum et
iklim D3 (Oldeman), mempunyai curah hujan
al., 2005). 1.775.3 mm/th, bulan basah 4 bulan (November-
Kegiatan pemetaan lainnya adalah Maret) dan bulan kering 6 bulan (Mei-Oktober).
pemetaan air tanah di Kecamatan Lambandia Berdasarkan hasil pengamatan di Desa Semin

87
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 3 No. 2, Desember 2009

Sumber : Sawiyo et al. (2006a)


Gambar 1. Penyebaran potensi air tanah, hasil pengukuran geolistrik di Kecamatan
Lambandia, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara

diketahui bahwa tidak semua titik pengukuran pengendalian dan pemulihan kerusakan
mempunyai potensi air tanah atau mempunyai lingkungan yang telah diatur dalam Lampiran III
akifer yang potensial (Sawiyo et al., 2006b). Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral No. 1451K/10/MEM/2000 tanggal 3
Pemetaan air tanah memiliki kemampuan
November 2000 tentang Pedoman Teknis
untuk membatasi zone yang potensi air
Penentuan Debit Pengambilan Air tanah.
tanahnya berbeda. Dengan demikian informasi
zone potensi air tanah lebih realistis, sehingga Umumnya yang disarankan untuk
dapat dipergunakan sebagai acuan dalam pengeboran adalah yang mempunyai kandungan
program pengembangan dan pengelolaan air akifer pada kedalaman antara 40-150 m. Hal ini
tanah. Untuk melihat akurasi hasil pengamatan karena pada kedalaman tersebut berdasarkan
air tanah dengan survei geolistrik, perlu
kondisi hidrogeologi umumnya air dalam tanah
dilakukan validasi lapang dengan melakukan
pengeboran dengan pembuatan sumur air tanah merupakan groundwater dan bukan merupakan
dalam. Tetapi dalam eksplorasi air tanah tetap air permukaan/air tanah dangkal (soil water)
harus memperhatikan aspek kelestarian dan sehingga tidak dipengaruhi/mempengaruhi kondisi
perlindungan sumber daya air tanah, air permukaan setempat.

88
Popi Rejekiningrum : Peluang Pemanfaatan Air Tanah untuk Keberlanjutan Sumber Daya Air

Gambar 2. Peta potensi air tanah DAS Cicatih

Di daerah DAS Cicatih Kabupaten Cicatih banyak dijumpai jenis batuan lahar
Sukabumi relatif mempunyai akifer produktif dengan ukuran butir pasir berlempung, jenis
yang lebih banyak di bandingkan lokasi lainnya. batuan andesit dengan ukuran butir pasir
Di wilayah ini juga dijumpai banyak mata air. Hal berlempung, jenis batuan tufa dan breksi dengan
ini berdasarkan struktur geologi, dapat dijelaskan ukuran butir pasir berbatu yang merupakan
bahwa: (1) Potensi air tanah di daerah sedimen akifer produktif tinggi.
terlipat atau terpatahkan umumnya kecil,
Sedangkan wilayah Kabupaten Jeneponto
mengingat batuan penyusunnya berupa serpih,
mempunyai potensi air tanah yang relatif tidak
napal, atau lempung yang bersifat kedap air.
potensial, hal ini karena di wilayah tersebut
Batupasir jika ada umumnya berupa sisipan dan
mendapatkan pengaruh intrusi air laut. Intrusi
sangat kompak karena berumur tua dan telah
dapat berakibat rusaknya air tanah yang tawar
mengalami proses tektonik kuat sehingga sedikit
kemungkinannya lapisan batupasir tua dapat dan berganti menjadi asin. Apabila keseimbangan
bertindak sebagai akifer yang baik, (2) Potensi hidrostatik antara air bawah tanah tawar dan air
air tanah di daerah gunung api berupa akifer- bawah tanah asin didaerah pantai terganggu,
akifer dengan sistem rekahan yang banyak maka akan terjadi pergerakan air bawah tanah
dijumpai pada lava. Rekahan tersebut terbentuk asin/air laut ke arah darat dan terjadilah intrusi
akibat proses pembekuan ataupun akibat air laut. Air tanah yang sebelumnya layak
tektonik/vulkanik, (3) Terbentuknya mata air digunakan untuk air minum, karena adanya
rekahan adalah karena mata air yang dihasilkan intrusi air laut, maka terjadi gradasi mutu,
oleh akifer tertekan dan terpotong oleh struktur sehingga tidak layak lagi digunakan untuk air
yang impermeable. Secara lithologi di DAS minum.

89
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 3 No. 2, Desember 2009

Penyusupan air asin ini dapat terjadi antara melampaui kemampuan penambahannya, maka
lain akibat: (1) Penurunan muka air tanah atau akan terjadi penurunan muka air tanah yang
bidang pisometrik di daerah pantai, (2) dapat membentuk kerucut muka air tanah
Pemompaan air bawah tanah yang berlebihan di terdepressi (cone of depression) pada daerah
daerah pantai, dan (3) Masuknya air laut dimana pengambilan air tanah intensif.
kedaratan melalui sungai, kanal, saluran, rawa,
Perubahan kedudukan muka air tanah tak
ataupun cekungan lainnya. tertekan/dangkal sangat dipengaruhi oleh musim
dan besarnya curah hujan. Hal ini ditunjukkan
oleh naiknya muka air tanah dangkal sebagai
PERMASALAHAN PEMANFAATAN
akibat proses pengisian kembali pada musim
AIR TANAH
hujan dan penurunan muka air tanah secara
Pengambilan air tanah yang intensif berangsur berlangsung pada musim kemarau.
mengakibatkan berbagai dampak yang bersifat Sehingga indikasi adanya perubahan pola muka
langsung maupun tidak langsung. Pada kondisi air tanah dangkal sebagai akibat pengambilan
yang lebih lanjut penurunan muka air tanah tidak dapat terlihat jelas. Sedangkan perubahan
menyebabkan dampak berupa penurunan muka pola muka air tanah tertekan umumnya
tanah yang mengakibatkan terjadinya disebabkan oleh adanya pengambilan air tanah
penggenangan atau banjir pada daerah tersebut. yang terus meningkat, terutama di daerah padat
Selain itu penurunan muka tanah juga memicu industri (BAPPENAS, 2006).
terjadinya kontaminasi air asin atau intrusi air
laut. Penurunan kualitas air tanah

Kualitas air tanah dipengaruhi oleh tiga


Penurunan muka air tanah
komponen yaitu: material (tanah dan batuan)
Kemerosotan kuantitas air tanah yang mengandung atau yang dilewati air tanah,
ditunjukkan oleh penurunan kedudukan muka air macam aliran dan proses perubahan akibat dari
tanah. Perubahan jumlah air tanah yang terdapat pencemaran yang sesuai dengan hukum fisika,
dalam cekungan akan diikuti oleh perubahan kimia dan biologi. Oleh karena itu kualitas air
kedudukan muka air tanah, oleh karena itu untuk tanah dapat berbeda antara satu tempat dengan
mengetahui perubahan kuantitas dapat dilakukan tempat yang lain.
melalui observasi penurunan muka air tanah. Untuk mengetahui gambaran mengenai
Kedudukan muka air tanah dapat diperoleh dari kualitas air tanah, dilakukan pengukuran suhu
pengukuran muka air tanah pada sumur gali dan dan daya hantar listrik (DHL), serta analisis
sumur bor terpilih. Sedangkan untuk mengetahui beberapa unsur kimia (nitrat dan amonium)
perubahan kedudukan muka air tanah, dilakukan secara langsung di lapangan. Selain itu dilakukan
melalui analisis data rekaman muka air tanah analisis sifat fisika, kimia dan biologi dari contoh
otomatis (automatic water level recorder-AWLR) air tanah terpilih di laboratorium. Metode analisis
pada sumur pantau.
yang digunakan pada analisis fisika, kimia dan
Dalam suatu cekungan air tanah, muka air logam berat yaitu metode analisis yang
tanah selalu dalam keadaan dinamis. Apabila berpedoman pada buku pedoman Standard
penambahan air tanah sama dengan jumlah yang Methods (APHA-AWWA-WEF, 1985 dalam
keluar, atau jumlah pengambilan air tanah, maka BAPPENAS, 2006) dan Standar Nasional
terjadi suatu keseimbangan. Dalam kondisi ini Indonesia (BAPEDAL, 1994 dalam BAPPENAS,
muka air tanah relatif tetap atau tidak berubah 2006), yaitu: volumetri tritasi, spektrofotometri,
oleh waktu, dengan fluktuasi musiman pada spektrofotometri serapan atom, flame fotometri,
kedudukan sekitar rata-ratanya. Kemudian akibat elektrometri, dan ravimetri. Untuk penetapan
dari jumlah pengambilan air tanah yang bakteri coli yaitu dengan menggunakan Indeks

90
Popi Rejekiningrum : Peluang Pemanfaatan Air Tanah untuk Keberlanjutan Sumber Daya Air

JPT/MPN dalam 100 ml contoh dengan sistem 3 dengan Kota Bandung. Akibatnya, Semarang
tabung, yang meliputi tes perkiraan, tes sering dilanda rob atau mengalirnya air laut ke
penetapan, dan tes penentuan jenis coli. darat. Di Jakarta, wilayah terparah krisis air
tanah terdapat di Daan Mogot dan sebagian
Air tanah dangkal di daerah pemukiman
wilayah Jakarta Utara. Amblesan tanah
dan industri umumnya tidak memenuhi syarat
mencapai 80 cm di Daan Mogot, Jelambar,
sebagai sumber air minum. Beberapa parameter
Kapuk, Sunter, dan Tanjung Priok. Di Jawa
yang tidak sesuai persyaratan untuk sumber air
Timur, krisis air tanah terjadi di wilayah
minum antara lain adalah kekeruhan melebihi5
Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, serta Pasuruan.
FTU, warna lebih dari 15 PtCo, pH kurang dari
Pengambilan air tanah setiap tahun di wilayah
6,5, Fe3+ lebih dari 0,3 mg/l,Mn2+ lebih dari 0,1
Mojokerto 16 juta meter kubik, Sidoarjo 13 juta
mg/l, NH4+ lebih dari 1,5 mg/l, Cl- lebih dari 250
meter kubik, dan Pasuruan 33 juta meter kubik
mg/l, dan NO3- lebih dari 50 mg/l, serta
(Kompas, 2003).
mengandung bakteri coli tinja. Rendahnya
kualitas air tanah dangkal di daerah pemukiman
dan industri ini kemungkinan disebabkan oleh
PELUANG PEMANFAATAN AIR TANAH
litologi akifer yang merupakan endapan danau
dan pencemaran dari buangan limbah domestik. Di Indonesia peranan air tanah semakin
Kekeruhan dan warna dapat terjadi karena lama semakin penting karena air tanah menjadi
adanya zat-zat koloid berupa zat-zat yang sumber air utama untuk memenuhi kebutuhan
terapung serta terurai secara halus sekali, pokok hajat hidup orang banyak seperti air
kehadiran zat organik, lumpur atau karena minum, rumah tangga, industri, irigasi,
tingginya kandungan logam besi dan mangan. pertambangan, perkotaan dan lainnya, serta
Kehadiran amoniak dalam air bisa berasal karena sudah menjadi komoditi ekonomis bahkan di
adanya rembesan dari lingkungan yang kotor, beberapa tempat sudah menjadi komoditi
dari saluran air pembuangan domestik. Amoniak strategis. Diperkirakan 70% kebutuhan air bersih
terbentuk karena adanya pembusukan zat penduduk dan 90% kebutuhan air industri
organik secara bakterial atau karena adanya berasal dari air tanah. (Direktorat Geologi Tata
pencemaran pertanian. Kandungan besi dan Lingkungan dan Kawasan Pertambangan, 2004).
mangannya tinggi (> 0,3 mg/l untuk besi dan > Dalam kehidupan sehari-hari pola pemanfaatan
0,1mg/l untuk mangan) disebabkan batuan air tanah bebas sering kita lihat dalam
akifer yang banyak mengandung logam besi dan penggunaan sumur gali oleh penduduk,
mangan. Pada umumnya senyawa besi dan sedangkan air tanah tertekan dalam sumur bor
mangan sangat umum terdapat dalam tanah dan yang sebelumnya telah menembus lapisan
mudah larut dalam air terutama bila air bersifat penutupnya.
asam.
Pemanfaatan air tanah untuk memenuhi
Data menunjukkan bahwa krisis air tanah suatu permintaan dapat dilakukan dengan
yang paling signifikan terjadi di daerah Jawa mempertimbangkan: (1). Kebutuhan air tanah
Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa untuk jangka panjang berdasarkan perkembangan
Timur. Eksploitasi air tanah di wilayah Bandung pemanfaatan air tanah yang telah ada dan
meningkat cukup besar, yaitu pada periode rencana pengembangan air tanah selanjutnya;
1985-1990, pengambilan air tanah baru 38,6 (2). Rekaan (model simulasi matematis) kondisi
juta kubik per tahun, namun setiap tahun hidrogeologi mirip keadaan alami; (3).
meningkat menjadi 49,3 juta kubik dalam Perencanaan pemanfaatan air tanah dalam kurun
periode 1997-2002. Di sini terdapat 2.484 waktu tertentu sesuai kuota pengambilan air
sumur bor, sebagian besar milik perusahaan tanah yang aman sehingga pemanfaatannya
tekstil. Sedangkan di Jawa Tengah, khususnya tidak sampai menimbulkan dampak negatif; (4).
di Semarang, krisis air tanah sama parahnya Pemanfaatan air tanah untuk memenuhi

91
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 3 No. 2, Desember 2009

permintaan harus lebih kecil atau maksimum tanah cukup tinggi dan melampaui jumlah rata-
sama dengan daya dukung ketersediaannya rata imbuhannya akan menyebabkan penurunan
secara alami; dan (5). Lokasi-lokasi yang kondisi muka air tanah terus-menerus dan pengurangan
lingkungan air tanahnya telah rawan atau kritis potensi air tanah di dalam akifer. Sehingga akan
dilakukan pengaturan pengambilan serta memicu terjadinya dampak negatif seperti
peruntukannya lebih lanjut sesuai kemampuan instrusi air laut, penurunan kualitas air tanah,
ketersediaannya serta bagi yang telah ada wajib dan penurunan tanah. Kebijakan pengelolaan air
dilakukan pengurangan debit pengambilan. tanah pada prinsipnya seharusnya tidak merubah
dari pengelolaan sebelumnya yaitu tetap
Negara-negara di Asia Tenggara memiliki
sumberdaya air yang sangat berharga dan dapat memperhatikan aspek kelestarian dan
dipergunakan untuk mengairi areal pertanaman. perlindungan sumber daya air tanah,
Di sebagian besar negara air tanah merupakan pengendalian dan pemulihan kerusakan
sumberdaya air utama karena tidak memiliki lingkungan.
sumberdaya air permukaan dan curah hujan Air tanah masih mempunyai peluang yang
yang ada tidak memadai untuk memenuhi cukup besar untuk dimanfaatkan. Untuk itu air
kebutuhan air tanaman. Di beberapa wilayah tanah sebaiknya dikelola secara partisipatif.
dimana laju aliran ke samping (seepage) sangat Pengelolaan partisipatif menuntut adanya
tinggi, air tanahnya juga dipompa (Bhatti, 2002). keterlibatan masyarakat secara aktif untuk
mendukung pelaksanaan pengelolaan air tanah.
Pemanfaatan air tanah dalam di daerah
Jakarta, menurut catatan yang ada, telah Untuk itu peran serta masyarakat langsung
dimulai sejak abad ke-19, yaitu sejak sangat diperlukan dan perlu diperkuat serta
dilakukannya pemboran pertama pada tahun diperluas.
1848 pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Dengan hadirnya UU 7/2004 tentang
di Fort Prins Hendrik (sekitar Mesjid Istiqlal) Sumber Daya Air diharapkan membawa misi
Jakarta. Setelah pemboran pertama tersebut perubahan dalam pengaturan dan pengelolaan air
sukses, maka pemanfaatan air tanah untuk tanah di Indonesia. Misi perubahan dengan
penyediaan air bersih mengalami peningkatan mengadaptasi perubahan paradigma baru, akan
yang berarti. Dalam perkembangannya, mempengaruhi kebijakan dan proses pengelolaan
pengambilan air tanah dalam jumlah yang cukup air tanah sebagai sumber daya air. Paradigma
berarti dan dianggap sebagai awal pemanfaatan baru yang mewarnai lahirnya UU SDA, dilandasi
air tanah dimulai pada tahun 1879. Pada saat itu oleh perubahan fungsi air tanah dan
tercatat jumlah pengambilan air tanah dari 13 penyelenggaraan pemerintahan secara umum
sumur bor yang ada di Kota Jakarta kurang lebih yang diwujudkan dalam berbagai bentuk
3,4 juta m3/tahun. Sedangkan di daerah rumusan pengaturan pengelolaan air tanah.
Bandung dan sekitarnya air tanah dalam mulai
Pertama, bahwa kebutuhan masyarakat
dimanfaatkan sejak tahun 1893, setelah akan air semakin meningkat telah menyebabkan
pengeboran di Hoofdienschool (sekarang kira- menguatkan nilai ekonomi air dibanding nilai
kira di Tegalega). Sejak saat itu pemanfaatan air sosialnya. Perubahan fungsi air tanah dari
tanah dalam untuk penyediaan air bersih komoditas sosial bebas menjadi komoditas
mengalami peningkatan sampai dengan saat ini. sosial-komersial, merupakan suatu kenyataan
Selanjutnya Direktorat Geologi Tata yang timbul dari kebutuhan akan air semakin
Lingkungan dan Kawasan Pertambangan (2004) meningkat sementara persediaan dan pelayanan
menyatakan bahwa dalam pemanfaatan air semakin terbatas. Hal ini dapat menimbulkan
tanah harus dilakukan dengan bijaksana, karena konflik antar sektor, antar wilayah dan antar
penggunaan yang berlebihan dapat kepentingan pihak-pihak terkait. Oleh karena itu
mengakibatkan kerusakan lingkungan yang pemerintah wajib memberi perlindungan terhadap
serius dan degradasi lahan. Pengambilan air kepentingan masyarakat ekonomi lemah dengan

92
Popi Rejekiningrum : Peluang Pemanfaatan Air Tanah untuk Keberlanjutan Sumber Daya Air

menerapkan prinsip keselarasan antara fungsi kepentingan yang memiliki kepentingan terkait
sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi. dengan air tanah di dalam wilayah pengelolaan
Kedua, implikasi perubahan sistem air tanah. Fungsi komisi berusaha untuk
pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi memformulasikan masalah secara kolektif,
yang merubah pola kebijakan pemerintah dari merumuskan strategi dan rencana tindak kolektif
top-down menjadi bottom-up, merupakan suatu serta melakukan mediasi konflik kepentingan
kenyataan berfungsinya demokratisasi, dalam pemanfaatan air tanah yang merupakan
desentralisasi. dan keterbukaan dalam tatanan sumberdaya publik dalam kebijakan rencana
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan induk. Kebijakan rencana induk ini selanjutnya
bernegara, yang menuntut adanya keterlibatan menjadi arahan bagi pelaksanaan pengelolaan air
masyarakat secara aktif untuk mendukung tanah dan isu-isu terkait dengan air tanah di
pelaksanaan pengelolaan di berbagai sektor tingkat lokal.
pembangunan. Oleh karena itu pemerintah harus
membuka akses yang luas bagi keterlibatan
STRATEGI PEMANFAATAN AIR TANAH
masyarakat dalam hal pengelolaan air tanah.
Pola pengelolaan air tanah partisipatif ini
Dalam melakukan eksploitasi air tanah
mengarah pada penciptaan pola pengelolaan dan
tidak boleh terlalu berlebihan dan harus
pengembangan air tanah dari goverment centrist
mempertimbangkan keseimbangan, sehingga
menuju public-private participation.
tidak menimbulkan dampak negatif bagi
Atas dua hal tersebut maka cukup lingkungan sekitar seperti intrusi air laut,
beralasan apabila arahan pendayagunaan air pencemaran akifer, dan penurunan muka tanah
tanah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan air (land subsidence). Pengambilan air tanah cukup
bagi berbagai keperluan dengan mengutamakan tinggi dan melampaui jumlah rata-rata
pada kebutuhan air minum dan rumah tangga, penambahannya akan menyebabkan penurunan
dan pengusahaannya hanya dapat dilaksanakan muka air tanah terus-menerus dan pengurangan
sepanjang tidak mengurangi alokasi
potensi air tanah di dalam akifer. Hal ini akan
pemanfaatannya untuk memenuhi kebutuhan
memicu terjadinya dampak negatif seperti
pokok untuk air minum dan rumah tangga, serta
instrusi air laut, penurunan kualitas air tanah,
memberikan peluang kepada masyarakat untuk
dan penurunan tanah.
lebih berperan aktif dalam proses perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap Penurunan muka air tanah yang berlebihan
penyelenggaraan konservasi dan pendayagunaan di beberapa wilayah akan mengakibatkan
air tanah dalam kerangka pengelolaan partisipatif pembuatan pompa menjadi mahal dan tidak
(Rustiady, 2006). menghasilkan air. Problema lain yang
Dalam konteks pengelolaan partisipatif, kemungkinan dapat terjadi lebih lanjut yakni
sebuah model partisipasi pengelolaan air tanah apabila terjadi peningkatan salinitas sehingga
yang melibatkan berbagai pemangku mengakibatkan kualitas air tanah menurun
kepentingan seperti apa yang dilakukan oleh (Qureshi and Akhtar, 2003). Adanya peningkatan
King County, Washington, USA. Di bawah salinitas akan mengakibatkan air tanah menjadi
legalisasi hukum mengenai Perlindungan Air tidak layak untuk sumber irigasi bagi tanaman.
Tanah (the King County Groundwater Protection Apalagi jika metode pendistribusian air tidak
Code) menyusun sebuah Komisi Perlindungan memadai dan penggunaan air di lahan tidak
Air Tanah (Groundwater Protection Committee) efisien, akan makin banyak air irigasi yang hilang
bagi perencanaan pengelolaan air tanah yang melalui evaporasi. Kerusakan vegetasi penutup
melingkupi empat wilayah pengelolaan air tanah lahan juga dapat merusak struktur fisik dan
(GWMA). Keanggotaan dalam komisi ini dipilih kimia tanah, sehingga mengakibatkan air sulit
berdasarkan keterwakilan setiap pemangku meresap dan mengisi kembali (recharge) akifer.

93
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 3 No. 2, Desember 2009

Strategi pemanfaatan air tanah dilakukan atau AMDAL; dan (c). Pengawasan terhadap
melalui beberapa tahapan yang atara lain melalui kemungkinan terjadinya pencemaran dan
perizinan, pengawasan, pengendalian, dan kerusakan lingkungan air tanah.
konservasi air tanah.
Pengendalian
Perizinan Kegiatan pengendalian meliputi:
Kegiatan pengeboran mata air dan a. Kegiatan pemantauan
pengambilan air tanah dapat dilakukan setelah 1) Pemantauan jumlah dan mutu air tanah.
memperoleh izin pengeboran atau penurapan 2) Pemantauan dampak lingkungan akibat
mataair (SIP) dan izin pengambilan air tanah atau pendayagunaan air tanah.
izin pengambilan mata air (SIPA) dengan
3) Pemantauan perubahan penggunaan dan
ketentuan sebagai berikut: (1) Peruntukkan
fungsi lahan.
pemanfaatan air tanah untuk keperluan air
minum dan rumah tangga adalah merupakan b. Pembuatan peta pengendalian pengambilan
air tanah yang mencakup penentuan :
prioritas utama di atas segala keperluan lain; (2)
Pemanfaatan air tanah pada akifer bebas, 1) Zonasi air tanah (aman, rawan, kritis,
diprioritaskan untuk keperluan air minum dan dan rusak).
rumah tangga; (3) Pengambilan air tanah untuk 2) Kedalaman akifer yang aman untuk
keperluan lain tidak mengganggu keperluan disadap.
untuk rumah tangga; (4) Dalam pengaturan 3) Kuota debit pengambilan air tanah
pemanfaatan didasarkan atas urutan prioritas berdasarkan potensi ketersediaannya.
peruntukan serta memperhatikan kepentingan 4) Debit pengambilan air tanah berdasarkan
umum dan kondisi setempat. peruntukannya.
Izin-izin tersebut selain sebagai perwujudan c. Melakukan pengenaan sanksi administratif
aspek legalitas juga dimaksudkan untuk dan sanksi hukum sesuai peraturan
membatasi pengambilan air tanah melalui perundangan yang berlaku terhadap
ketentuan-ketentuan teknis yang harus dipatuhi pelaksana pengeboran dan/atau pengguna air
oleh pemegang izin, agar pengambilan air tanah tanah apabila terjadi kerusakan lingkungan
akibat pengambilan air tanah.
sesuai dengan daya dukung ketersediaannya
secara alami.
Konservasi air tanah

Pengawasan dan pengendalian Konservasi air tanah adalah pengelolaan air


tanah untuk menjamin pemanfaatannya secara
Keberhasilan pendayagunaan air tanah bijaksana dan menjamin ketersediaannya dengan
yang berwawasan lingkungan sangat tergantung tetap memelihara serta meningkatkan mutunya.
pada fungsi pengawasan dan pengendalian Pada dasarnya merupakan tindakan yang perlu
sehingga keberlanjutan pemanfaatan air tanah dilakukan dalam pendayagunaan sumber daya air
dapat terwujud. tanah agar pemanfaatannya dapat optimum dan
berkesinambungan tanpa menimbulkan dampak
Pengawasan negatif terhadap kondisi dan lingkungan sumber
daya air tanah tersebut. Upaya teknik yang
Kegiatan pengawasan meliputi: (a) dapat dilakukan dalam pelaksanaan konservasi
Pengawasan pelaksanaan persyaratan teknik air tanah meliputi: (a) Memaksimalkan
yang tercantum dalam SIP dan SIPA; (b). pengimbuhan air tanah; (b) Pengaturan
Pengawasan terhadap pelaksanaan UKL dan UPL pengambilan air tanah; (c) Perlindungan air tanah.

94
Popi Rejekiningrum : Peluang Pemanfaatan Air Tanah untuk Keberlanjutan Sumber Daya Air

Agar pemanfatan dan ketersediaan air Air untuk Mengatasi Banjir dan
tanah dapat berkelanjutan, maka diperlukan Kekeringan di Pulau Jawa. Laporan Akhir
upaya pemanfaatan dan pelestarian air tanah Direktorat Pengairan dan Irigasi Badan
melalui pendayagunaan air sehingga pemanfaatan Perencanaan Pembangunan Nasional.
air tanah dapat dilakukan secara bijaksana Bhatti, M.A. 2002. INBO's General Assembly -
sesuai dengan rencana peruntukan, prioritas Quebec City-Quebec-Canada, May 28-
pemanfaatan dan potensi ketersediaannya. 30, 2002.
Direktorat Geologi Tata Lingkungan dan
PENUTUP Kawasan Pertambangan. 2004. www.
dgtl.esdm.go.id/modules.php?op=modlo
Peranan air tanah yang cenderung ad&name=Sections&file=index&req=vi
meningkat dapat dipahami karena beberapa ewarticle&artid.
keuntungan, yakni kualitas air umumnya baik, Kementerian Lingkungan Hidup. 2003. Laporan
biaya investasi relatif rendah, dan Status Lingkungan Hidup Tahun 2002.
pemanfaatannya dapat dilakukan di tempat yang Jakarta.
membutuhkannya (insitu). Untuk mendeteksi
Kompas. 2003. Dirjen Geologi Ingatkan Krisis
secara dini potensi air tanah dapat dilakukan Air Tanah di Jawa. Kompas, 3 Agustus
pemetaan potensi air tanah melalui survei 2003.
geolistrik untuk mengetahui tahanan jenis dan
Pawitan, H., B.I. Setiawan, B. Kartiwa, K.
ketebalan akifer untuk membatasi zone yang
Subagyono, dan P. Rejekiningrum. 2008.
berpotensi air tanah sebelum melakukan
Model Pengelolaan Air Partisipatif
eksplorasi dan eksploitasi. Berbasis Kearifan Lokal untuk
Dalam melakukan eksplorasi dan Keberlanjutan Pengembangan Sumber
eksploitasi air tanah harus tetap memperhatikan Daya Air DAS. Laporan Penelitian Kerja
aspek kelestarian dan perlindungan sumber daya Sama Kemitraan Penelitian Pertanian
dengan Perguruan Tinggi (KKP3T).
air tanah, pengendalian dan pemulihan kerusakan
lingkungan sesuai peraturan yang berlaku. Selain Qureshi, A.S. and M. Akhtar. 2003. Impact of
itu, dalam upaya penyelamatan air tanah dan utilization factor on the estimation of
menjaga agar tetap lestari diperlukan groundwater pumping. Pakistan Journal
pengelolaan partisipatif dengan melibatkan of Water Resources 7(1):17-27.
masyarakat secara aktif untuk mendukung Rejekiningrum, P., F. Ramadani, dan Sawiyo.
pelaksanaan pengelolaan air tanah. 2005. Identifikasi dan Karakterisasi
Potensi Air Tanah untuk Pengembangan
Irigasi Suplementer Kapas (Studi Kasus
UCAPAN TERIMAKASIH di Batang Kabupaten Jeneponto Provinsi
Sulawesi Selatan). Hlm 271-292. Dalam
Penulis menyampaikan terimakasih kepada Prosiding Seminar Nasional Sumberdaya
Ir. Nani Heryani, MSi dan Ir. Sawiyo yang telah Lahan Pertanian. Bogor. Balai Besar
berkenan sharing data untuk melengkapi tulisan Penelitian dan Pengembangan Sumber-
ini. daya Lahan Pertanian, Bogor,
Rustiady, T. 2006 Menggagas Upaya
DAFTAR PUSTAKA Penyelamatan Air Tanah dalam Kerangka
Pengelolaan Partisipatif Studi Kasus
BAPPENAS. 2006. Identifikasi Masalah Cekungan Air Tanah Lintas. Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air di Pulau Pertambangan dan Energi Propinsi Jawa
Jawa. Prakarsa Strategis Sumber Daya Barat.

95
Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 3 No. 2, Desember 2009

Sawiyo, S. Indrajaya, dan B. Rahayu. 2006a.


Pengelolaan Sumberdaya Iklim dan
Hidrologi untuk Mendukung Primatani
Desa Lambandia, Kecamatan Lambandia,
Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi
Tenggara. Laporan Penelitian Prima Tani
TA 2006, Balai Penelitian Agroklimat
dan Hidrologi.
Sawiyo, N. Pujilestari, dan B. Rahayu. 2006b.
Pengelolaan Sumberdaya Iklim dan
Hidrologi untuk Mendukung Primatani
Kecamatan Semin, Kabupaten Gunung
Kidul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Laporan Penelitian Prima
Tani TA 2006, Balai Penelitian
Agroklimat dan Hidrologi.
www.groundwater.com/groundwater_aquifer.ht
ml.

96

Anda mungkin juga menyukai