Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


GANGGUAN PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

Disusun Oleh :

DIMAS KHOZINATUL ASRORI


190104025

PRAKTIK PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN JIWA


UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA PURWOKERTO
2020
A. TOPIK
Mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap.

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Gangguan persepsi sensori : halusinasi

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan TAK diharapkan pasien dapat mengontrol halusinasi dengan
cara bercakap-cakap.
2. Tujuan Khusus
a. Pasien memahami perlunya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mencegah munculnya halusinasi
b. Pasien dapat bercakap – cakap dengan orang lain untuk mencegah halusinasi.

D. LATAR BELAKANG
Terapi Aktivitas Kelompok adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi
sejumlah klien dengan masalah hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan
sosial pada pasien gangguan jiwa adalah  gangguan persepsi sensori. Halusinasi
merupakan salah satu masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien
gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien
mengalami perubahan sensori persepsi dengan merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penciuman. Pasien merasakan stimulus yang
sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat
menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri.
Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan
Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi
dan mengontrol halusinasi yang dialaminya. Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang
ada di RSJ Grhasia DIY khususnya Ruang Arjuna sebagian besar pasien menderita
halusinasi. Oleh karena itu maka kami menganggap dengan Terapi Aktivitas
Kelompok (TAK) klien dengan gangguan halusinasi dapat tertolong dalam
mengontrol halusinasinya salah satu dengan cara bercakap-cakap dengan orang
sekitar.
E. SELEKSI PASIEN
1. Kondisi pasien kooperatif
2. Pasien yang sehat fisik.
3. Pasien dengan masalah gangguan persepsi sensori : halusinasi.
4. Pasien bersedia mengikuti TAK
5. Proses seleksi pasien
a. Berdasarkan observasi pasien sehari – hari.
b. Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai perilaku
pasien sehari – hari.
c. Hasil diskusi kelompok.
d. Berdasarkan asuhan keperawatan.
e. Adanya kesepakatan dengan pasien.

F. JADWAL KEGIATAN
Hari/tanggal : Maret,……………. 2020
Tempat pelaksanaan TAK : Ruang Antareja
Lama pelaksanaan TAK : 30 Menit

G. METODE
Ceramah, Tanya jawab dan Demonstrasi

H. MEDIA DAN ALAT


Papan nama, papan tulis dan spidol

I. PENGORGANISASIAN
1. Leader : Dimas Khozinatul asrori
Tugas :
a. Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok
b. Memperkenalkan anggota terapi
c. Menjelaskan topik dan tujuan
d. Menentukan tempat, kontrak waktu
e. Menjelaskan aturan main atau tata tertib
f. Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
g. Menanyakan perasaan pasien setelah dilakukan terapi kelompok
h. Menyimpulkan dan menutup acara terapi aktivitas kelompok

2. Fasilitator :
Tugas :
a. Ikut serta dalam kegiatan kelompok.
b. Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi

3. Observer :
Tugas :
a. Mencatat serta mengamati respon pasien (dicatat pada format yang tersedia).
b. Mengawasi jalannya aktifitas kelompok dari mulai persiapan, proses, hingga
penutupan

J. SETTING TEMPAT

LEADER

PASIEN FASILITATOR

FASILITATOR
PASIEN

OBSERVER

K. ANTISIPASI KEGIATAN
Ada beberapa langkah yang diambil dalam mengantisispasi kemungkinan
yang akan terjadi pada pelaksanaan TAK. Langkah-langkah yang diambil adalah:
1. Penanganan terhadap pasien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien
lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah
dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien
tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
pesan pada kegiatan ini
4. Bila pasien ingin BAB dan BAK
a. Jika pasien ingin BAB dan BAK angkat tangan dan minta izin kepada
petugas, acara tetap dilanjutkan dan pasien kembali mengikuti TAK setelah
urusan selesai

L. LANGKAH KEGIATAN TAK


1. Persiapan
a. Memilih pasien sesuai dengan indikasi, yaitu pasien dengan masalah
keperawatan halusinasi.
b. Membuat kontrak dengan pasien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada pasien
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
3) Menanyakan nama dan panggilan semua pasien (beri papan nama)
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan kabar dan perasaan pasien saat ini
2) Menanyakan masih sering mendengarkan halusinasi atau tidak, dan
terakhir kapan mendengar halusinasi
3) Mengevaluasi kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik
c. Penjelasan tujuan TAK
1) Menjelaskan tentang cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
d. Aturan Main
Pasien harus ikut kegiatan dari awal sampai akhir, dan jika ingin
meninggalkan kelompok atau TAK harus izin kepada leader dan jika sudah
dizinkan baru pasien dapat pergi.
e. Kontrak waktu
1) Perawat melakukan kontrak waktu sebelumnya yaitu selama 30 menit
2) Perawat melakukan TAK ditempat pertemuan (ruang tv)
3) Perawat melakukan TAK dengan topik bagaimana mengontrol halusinnasi
dengan bercakap-cakap dengan orang lain
3. Kerja : dilakukan sesuai jenis atau topik TAK
a. Terapis menjelaskan pentingnya bercakap-cakap dengan orang lain untuk
mengontrol dan mencegah halusinasi
b. Terapis meminta tiap pasien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap-cakap
c. Terapis meminta tiap pasien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa dan
bisa dilakukan
d. Terapis memperagakan cara bercakap-cakap jika halusinasi muncul “suster,
ada suara ditelinga, saya mau ngobrol saja dengan suster” atau ” suster saya
mau ngobrol tentang kapan saya boleh pulang “
e. Terapis meminta pasien untuk memperagakan percakapan dengan orang di
sebelahnnya
f. Berikan pujian pada pasien yang melakukan dengan baik
g. Ulangi e dan f sampai semua klien dapat giliran
h. Menyimpulkan cara mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
4. Terminasi
a. Leader melakukan evaluasi subjektif (menanyakan perasaan pasien setelah
mengikuti TAK)
b. Leader melakukan evaluasi objektif (menanyakan hal-hal terkait dengan topik
TAK yang sudah dilakukan)
c. Leader bersama klien membuat Rencana Tindak Lanjut terkait topik TAK
untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
d. Membuat kontrak dengan pasien tentang topik TAK, waktu TAK, tempat
TAK yang akan datang
e. Salam penutup
M. EVALUASI
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK.

Anda mungkin juga menyukai