Anda di halaman 1dari 13

Rekayasa Ide

PSIKOLOGI PENDIDIKAN
“Pengaruh Model Pembelajaran Problem Posing Tipe Pre-solution Posing Terhadap
Hasil Belajar Fisika dan Karakter Siswa SMA”
Dosen Pengampu : Dra. Rosdiana, M.Pd.

Disusun oleh :
Anisa Fitria 4193311010
Anita Khofifah Ray 4193311034
Cahaya Tambunan 4193111063
Fadlan Al-Khairi 4193311017
Vania Dwisaura Artanti 4193311034

JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-nya lah kami dapat menyelesaikan Rekayasa Ide ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga saya berterima kasih kepada Ibu Dra.
Rosdiana, M.Pd. selaku Dosen Psikologi Pendidikan yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami sangat berharap Rekayasa Ide ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga Rekayasa Ide ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya Rekayasa Ide yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.

Medan, 18 April 2020

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i


DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Tujuan ...........................................................................................................................1
1.3 Manfaat..........................................................................................................................1
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN/GAMBARAN UMUM........................................2
BAB III METODE PELAKSANAAN.............................................................................3
3.1 Metode Penelitian .........................................................................................................3
3.2 Langkah Penelitian .......................................................................................................3
3.3 Teknik Pengumpulan Data ...........................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................4
BAB V PENUTUP ............................................................................................................7
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................................7
5.2 Saran .............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tugas utama seorang guru adalah membelajarkan siswa. Ini berarti bahwa bila guru
mengajar, maka diharapkan siswa belajar. Namun adakalanya didalam kegiatan belajar
mengajar di sekolah sering ditemukan masalah-masalah yang berkenaan dengan belajar yang
dialami siswa tersebut. Masalah-masalah tersebut dipengaruhi oleh faktor internal (yang
berasal dari dalam diri siswaitu sendiri) dan juga oleh faktor eksternal (yang berasal dari luar
siswa itu sendiri).
Masalah-masalah yang dialami oleh siswa apabila tidak segera diatasi tentunya akan
menghambat proses belajar siswa dan akan berdampak pada pencapaian tujuan dari belajar
tersebut. Siswa akan berhasil dalam proses belajar apabila siswa itu tidak mempunyai
masalah yang dapat mempengaruhi proses belajarnya. Jika terdapat siswa yang mempunyai
masalah dan permasalahan siswa tersebut tidak segera ditemukan solusinya, siswa akan
mengalami kegagalan atau kesulitan belajar yang dapat mengakibatkan rendah
prestasinya/tidak lulus, rendahnya prestasi belajar, minat belajar atau tidak dapat melanjutkan
belajar. Untuk itu, sebagai seorang guru ataupun pendidik kita harus mengetahui kondisi
siswa agar tercipta proses pembelajaran yang baik dan kondusif.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui karakter yang baik yang harus dimiliki siswa dan mengetahui
karakter yang harus dimiliki guru untuk dapat menanamkan krakter yang baik pada siswa

1.3 Manfaat
Untuk menjadikan guru yang dapat membuat siswa memiliki karakter yang baik

1
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN/ GAMBAR UMUM

Penelitian tentang karakter positif siswa ini dilakukan untuk mengetahui karakter
positif yang harus dimiliki siswa,
Proses Penelitian ini dilakukan dengan cara menampung informasi dari beberapa
sumber yaitu jurnal yang membahas tentang “Karakter siswa”.
Hasil penelitian ini diperoleh untuk bisa dipakai sebagai gambaran bagi seorang guru
atau pendidik saat ini untuk membatu guru untuk dapat mendidik siswanya meiliki karakter
yang baik.

2
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Penelitian


Metode pelaksanaan yang kami lakukan adalah Metode Survey yaitu dengan
mengumpulkan data atau informasi tentang karakter siswa berdasarkan hasil penelitian orang
lain/para ahli yang bersumber dari buku dan jurnal yang membahas tentang karakter baik
yang harus dimiliki siswa.

3.2 Langkah Penelitian


 Pengumpulan Data
 Pengolahan Data
 Diagnosis
 Prognosis
 Treatment (Perlakuan)
 Evaluasi

3.5 Teknik Pengupulan Data


Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang kami gunakan yaitu dengan
teknik dokumen. Sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian ini berupa
sumber tertulis, gambar (foto), dan karya-karya monumental, yang semua itu memberikan
informasi bagi proses penelitian ini.

3
BAB IV
PEMBAHASAN

Karakter adalah nilai dasar yang membangun pribadi seseorang, terbentuk baik karena
pengaruh hereditas maupun pengaruh lingkungan, yang membedakannya dengan orang lain,
serta diwujudkan dalam sikap dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.4 Berikut
beberapa pendapat para ahli tentang karakter:
1. Menurut Scerenko, karakter adalah ciri-ciri yang membentuk dan membedakan ciri
pribadi, ciri etis dan kompeksitas mental dari seseorang.
2. Menurut Winnie bahwa istilah karakter memiliki dua pengertian. Pertama, ia
menunjukkan bagaimana perilaku buruk. Sebaliknya, apabila seseorang berperilaku jujur,
suka menolong, tentulah orang tersebut memanifestasikan karakter mulia. Kedua, istilah
karakter erat kaitannya dengan personality. Seseorang baru bisa disebut orang yang
berkarakter apabila tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral seseorang berperilaku tidak
jujur, kejam atau rakus, tentulah orang tersebut memanifestasikan.
Pengertian yang sudah dijelaskan di atas, dapat disimpukan bahwa karakter merupakan
nilai-nilai universal perilaku manusia yang meliputi seluruh aktivitas kehidupan, baik yang
berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia maupun dengan lingkungan yang
terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma
agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat
Kemendiknas mengidentifikasi ada 18 nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa sebagai
berikut ini:
a. Religius: sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
b. Jujur: perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.
c. Toleransi: sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
d. Disiplin: tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
e. Kerja Keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai
hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
f. Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang
telah dimiliki.

4
g. Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
h. Demokratis: cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
i. Rasa Ingin Tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
j. Semangat Kebangsaan: cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
k. Cinta Tanah Air: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsanya.
l. Menghargai Prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.
m.Bersahabat dan
m. Komunikatif: tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama
dengan orang lain.
n. Cinta Damai: sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan
aman atas kehadirannya.
o. Gemar Membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan baginya.
p. Peduli Lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.
q. Peduli Sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
r. Tanggung jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial, dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Sementara itu, Ratna Megawangi berpendapat bahwa terdapat 9 pilar karakter yang berasal dari nilai-
nilai luhur universal, yaitu:
a. Cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya,
b. Kemandirian dan tanggungjawab,
c. Kejujuran atau amanah,
d. Hormat dan santun,
e. Dermawan, suka tolong menolong dan gotong royong atau kerjasama,
f. Percaya diri dan pekerja keras,
g. Kepemimpinan dan keadilan,

5
h. Baik dan rendah hati, dan
Furqon Hidayatullah menyatakan bahwa seorang guru harus memiliki beberapa karakter
mulia agar bisa berhasil menginternalisasikan pendidikan karakter terhadap anak didiknya sebagai
berikut:
a. Komitmen, yaitu tekad yang melekat pada guru untuk melakkan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai guru.
b. Kompeten, yaitu kemampuan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran dan memecahkan
masalah untuk mencapai tujuan pendidikan yang memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial, dan profesional.
c. Kerja keras, yaitu kemampuan mencurahkan seluruh usaha, kesungguhan, dan potensi hingga
mencapai tujuan pendidikan.
d. Konsisten, yaitu istiqomah, ajeg, ulet, fokus, dan sabar serta melakukan perbaikan terus menerus.
e. Sederhana, yaitu mampu mengaktualisasikan sesuatu secara efektif dan efisien.
f. Mampu berinteraksi secara dinamis antara guru dengan siswa.
g. Melayani secara maksimal kebutuhan peserta didik.
h. Cerdas.

Kekuatan Penelitian
Adapun kekuatan penelitian dalam rekyasa ide ini adaalah karakter yang positif yang
harus dimiliki siswa untuk masa depan baik untuk diri siswa dan Negara,selain itu juga
memiliki beberapa karakter yang harus dimiliki guru untuk dapat menanamkan karakter yang
baik pada siswa.
Kelemahan Peneltian
Kelemahan dari penelitian ini yaitu penelitian dilakukan tidak langsung ke tempat
penelitian melainkan dengan memanfaatkan referensi 3 jurnal . Dengan begitu kurang kuatlah
penelitian ini karena biasanya rujukan dari internet/buku belum tentu sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya sehingga pengamatan langsung atau observasi langsung harus dilakukan.

6
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kemendiknas mengidentifikasi ada 18 nilai untuk pendidikan budaya dan karakter bangsa
sebagai berikut ini:
a. Religius: sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
b. Jujur: perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan.
c. Toleransi: sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
d. Disiplin: tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
e. Kerja Keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai
hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
f. Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang
telah dimiliki.
g. Mandiri: sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
tugas-tugas.
h. Demokratis: cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
i. Rasa Ingin Tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
j. Semangat Kebangsaan: cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan
bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
k. Cinta Tanah Air: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsanya.
l. Menghargai Prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu
yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.
m.Bersahabat dan
m. Komunikatif: tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama
dengan orang lain.

7
n. Cinta Damai: sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan
aman atas kehadirannya.
o. Gemar Membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang
memberikan kebajikan baginya.
p. Peduli Lingkungan: sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada
lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan
alam yang sudah terjadi.
q. Peduli Sosial: sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
r. Tanggung jawab: sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial, dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Seorang guru harus memiliki beberapa karakter mulia agar bisa berhasil menginternalisasikan
pendidikan karakter terhadap anak didiknya sebagai berikut:
a. Komitmen, yaitu tekad yang melekat pada guru untuk melakkan tugas dan tanggung jawabnya
sebagai guru.
b. Kompeten, yaitu kemampuan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran dan memecahkan
masalah untuk mencapai tujuan pendidikan yang memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian,
sosial, dan profesional.
c. Kerja keras, yaitu kemampuan mencurahkan seluruh usaha, kesungguhan, dan potensi hingga
mencapai tujuan pendidikan.
d. Konsisten, yaitu istiqomah, ajeg, ulet, fokus, dan sabar serta melakukan perbaikan terus menerus.
e. Sederhana, yaitu mampu mengaktualisasikan sesuatu secara efektif dan efisien.
f. Mampu berinteraksi secara dinamis antara guru dengan siswa.
g. Melayani secara maksimal kebutuhan peserta didik.
h. Cerdas.

8
B. Saran
Dalam masalah-masalah belajar pada siswa guru atau calon guru harus dapat
memahami bahwa kondisi lingkungan siswa juga dapat menjadi sumber timbulnya masalah-
masalah belajar. Guru atau calon guru dapat memotivasi belajar siswa dengan menjadi tenaga
pendorong bagi siswa untuk mendayagunakan potensi-potensi yang ada pada dirinya dan
potensi di luar dirinya untuk mewujudkan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan.
Guru atau calon guru mampu merencanakan kagiatan belajar dengan baik, menggunakan
pendekatan dan strategi pembelajaran yang tepat, serta menerapkan pendekatan-pendekatan
bimbingan belajar yang sesuai dengan kondisi siswa,agar guru atau calon guru mampu
merubah hasil belajar siswa yang rendah menjadi lebih baik. Dalam hal ini guru atau calon
guru juga baiknya slalu menjaga hubungan baik dengan anak-anak didiknya, agar guru atau
calon guru semakin mudah untuk mengetahui penyebab-penyebab masalah belajar siswa dan
cara mengatasinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ma’mur Jamal. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah.


Yogyakarta: Diva Press.
Zubaedi. 2011. Desain Pendidikan Karakter: Konsep dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Wibowo Agus. 2012. Pendidikan Karakter: Strategi Membangun Karakter Bangsa
Berperadaban. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hidayatullah Furqon. 2012. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa.
Surakarta: Yuma Pustaka.

10

Anda mungkin juga menyukai