TEKNIK MENCATAT
Disusun Oleh:
Kasa Tambunan
MATEMATIKA DIK E
JURUSAN MATEMATIKA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Belajar merupakan proses atau kegiatan yang tidak akan berhenti dalam hidup manusia.
Belajar dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Salah satu proses pembelajaran terjadi
di lingkungan sekolah. Setiap siswa memiliki gaya belajar masing-masing yang sesuai dengan
kenyamanan siswa. Hasil dari pembelajaran tersebut akan semakin bertambah apabila dibantu
dengan media penyerta yaitu catatan. Mencatat termasuk dalam proses belajar apabila dilakukan
dengan kesadaran sendiri tanpa paksaan dari individu lain. Sikap perilaku mencatat dapat
membantu siswa dalam memahami sikap kemampuan memori pada proses belajar.
Salah satu bagian dari proses pembelajaran yang cukup penting bagi kemajuan belajar
adalah membuat catatan, yaitu catatan yang dapat dibaca dan dimengerti bagi si pembaca
catatan . Kualitas catatan yang baik merupakan jembatan untuk meraih keberhasilan. Dengan
adanya catatan siswa yang bagus dan rapi akan dapat memotivasi peserta didik belajar lebih
baik.
Oleh karena itu guru harus dapat menemukan solusi agar peserta didik tidak lagi malas untuk
mencatat materi-materi yang penting yang harus dipahami peserta didik, selain itu guru juga
harus dapat mengoptimalkan cara kerja otak secara seimbang antara otak kiri dan otak kanan.
Menurut Brian Hemisphere (Creative mind, 2009;1), “Otak manusia terdiri dari triliunan sel,
setiap sel otak adalah seperti gurita kecil yang begitu komplek. Ia memiliki sebuah pusat dengan
cabang dan setiap cabang memiliki banyak koneksi”
1. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada makalah Psikologi Pendidikan mengenai Teknik Mencatat,yaitu :
a. Apa pengertian dari mencatat.
b. Bagaimana teknik mencatat yang baik dan benar.
c. Apa saja manfaat dalam mencatat.
2. Tujuan
Tujuan dari makalah Psikologi Pendidikan mengenai Teknik Membaca, yaitu :
a. Membantu pendidik dan peserta didik untuk mengetahui Teknik Membaca yang
baik dan benar.
b. Menumbuhkan sikap kesadaran untuk pendidik dan peserta didik akan pentingnya
mencatat
c. Membantu pendidik dan peserta didik untuk mengetahui Teknik Mencatat yang
baik dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
1.Pengertian Mencatat
Mencatat telah menjadi bagian penting dari sejarah manusia dan pengembangan ilmu
pengetahuan. Yunani Kuno mengembangkan hypomnema yakni catatan pribadi pada pelajaran
penting. Saat Renaissance dan awal periode modern kumpulan catatan sama-sama popular.Filsuf
John Locke mengembangkan sistem pengindeksanyang menjadi model bagi kumpulan catatan;
misalnya, terinspirasi dari buku lain, kumpulan catatan Bell, Terbentuk dari prinsip-prinsip yang
dianjurkan dan dipraktikkan oleh Locke hampir satu abad kemudian.
Mencatat adalah aspek sentral dari perilaku manusia yang kompleks yang berkaitan
dengan manajemen informasi yang melibatkan berbagai proses mental dasar dan interaksi
mereka dengan fungsi kognitif lainnya. orang yang mencatat harus mendapatkan dan menyaring
masuk sumber, mengatur dan menyusun kembali pengetahuan yang terstruktur, memahami dan
menuliskan interpretasi informasi, dan akhirnya menyimpan dan mengintegrasikan bahan olahan
baru. Hasilnya adalah representasi pengetahuan, dan sebuah penyimpanan memori.
Damayanti memaparkan yang dimaksud dengan mencatat adalah membuat tulisan yang
berkaitan dengan informasi yang dilihat dan didengar. Mencatat yaitu menuliskan sesuatu yang
penting, seperti meringkas. Purwani menjelaskan bahwa mencatat adalah melakukan suatu
kegiatan atau mendengarkan informasi atau merekam data melalui daya tangkap, lalu kemudian
dicatat. Mencatat adalah merekam data informasi yang senyatanya dilihat dan dipahami pada
saat pelajaran berlangsung.
Menurut Rahajeng mencatat dalam belajar visual tidak hanya menulis secara lisan, tetapi
ditekankan juga ke dalam grafis, model mind mapping, penggunaan warna dan penataan letak.
Mencatat merupakan suatu kegiatan menyalin informasi ke dalam bentuk tulisan (Perjuangan,
2012). Mencatat adalah salah satu strategi belajar untuk mengingat apa yang disampaikan
pengajar. Mencatat juga sebagai self evaluation terhadap pemahaman yang dimiliki siswa
terhadap pelajaran yang disampaikan
Banyak format berbeda yang digunakan untuk menyusun informasi dan membuatnya
lebih mudah untuk ditemukan dan dipahami. Format awal pencatatan mungkin sering berbentuk
informal dan/atau tidak terstruktur. Salah satu format umum untuk catatan tersebut adalah
stenografi, yang memungkinkan sejumlah besar informasi dituliskan pada kertas dengan sangat
cepat
Terlepas dari media (kertas, komputer), mencatat secara garis besar dapat dibagi menjadi
metode linear dan nonlinear, yang dapat dikombinasikan.
Ringkasan cenderung disusun kebawah, menggunakan judul dan tanda untuk menyusun
informasi. Sistem ini umumnya terdiri dari judul yang menggunakan angka Romawi, huruf-huruf
alfabet dan angka pada tingkat yang berbeda. Struktur khas meringkas adalah sebagai berikut:
A. Subtopik
1. Detail 2. Detail
B. Subtopik
A. Subtopik
Namun, struktur jenis ini memiliki batasan-batasan dalam bentuk tertulis karena sulit
untuk kembali dan menyisipkan informasi lebih lanjut. Metode ini efektif untuk kebanyakan
orang, tetapi Anda dapat membuat metode anda sendiri dengan lebih kreatif.
Namun, komputerisasi mencatat, apakah itu dengan pengolahan kata, peringkas seperti
Workflowy, atau prigram digital notebook seperti OneNote, Evernote atau TiddlyWiki, membuat
Anda merevisi dengan mudah dan menambahkan lebih banyak entri atau baris ke garis
ringkasan.
Ada banyak jenis metode mencatat non-linear yaitu: Clustering, Konsep pemetaan,Sistem
Cornell ,Gagasan pemetaan ,replay Instan,Diagram Ishikawa, Peta pengetahuan,Peta belajar,
Pemetaan pikiran ,Model maps, Prinsip piramida, Jaringan Semantik, dan SmartWisdom
1.Metode Pemetaan
Di sini, ide-ide ditulis dalam bentuk struktur pohon, dengan garisgaris yang
menghubungkannya. Peta pikiran, juga disebut sebagai brain-storming, umumnya ditarik dari
sebuah titik pusat, tujuan atau sasaran di tengah halaman dan kemudian bercabang ke luar untuk
mengidentifikasi semua ide-ide yang terhubung untuk tujuan itu. Warna, grafis kecil dan simbol-
simbol yang sering digunakan untuk membantu memvisualisasikan informasi dengan lebih
mudah. Metode mencatat ini paling umum di kalangan pelajar yang visual dan merupakan inti
praktik dari teknik pembelajaran yang diakselerasi. Metode ini juga digunakan untuk
perencanaan dan menulis esai.
2.Metode Kalimat
Setiap pemikiran baru ditulis sebagai baris baru. Kecepatan adalah atribut yang paling
diinginkan dari metode ini, karena tidak perlu banyak berpikir tentang format yang dibutuhkan
untuk membentuk tata letak dan membuat cukup ruang untuk lebih banyak catatan. Saat
mengambil catatan ini, anda dapat menomori kalimat-kalimat tersebut atau memberi tanda.
Metode ini memungkinkan pembaca mengetahui di mana pikiran baru berakhir dan dimulai.
Strategi ini lebih pendek dan sangat membantu, terutama ketika seorang profesor atau guru perlu
membaca catatan.
3.Metode SQ3R
SQ3R adalah metode mencatat dari bahan tulisan, meskipun diklasifikasikan sebagai
metode membaca dan dalam mendapatkan pemahaman. Bahan diskim untuk menghasilkan
daftar dari judul, yang kemudian dikonversi menjadi pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini yang
kemudian dianggap teks sementara bagi bahan yang sedang dibahas. Catatan ditulis di bawah
bagian pertanyaan-pertanyaan tersebut. Kemudian langkah berikutnya adalah membuat
ringkasan dari memori, dan ulasan catatan. (SQ3R Survey, Question, Read, Recite, Review.)
Catat (mencatat) adalah praktik merekam informasi yang diambil dari sumber lain.
Dengan mencatat, penulis merekam inti dari informasi, membebaskan pikiran mereka dari
keharusan untuk mengingat semua informasi. Catatan adalah biasanya diambil dari sumber
sementara, seperti diskusi pada sebuah pertemuan, atau kuliah, dalam hal ini catatan mungkin
hanya rekaman acara. Mencatat adalah bentuk disiplin diri.
3.Manfaat Mencatat
Mencatat dapat dikatakan bukan hal utama dalam sistem belajar mengajar, namun De
Porter dan Hernacki berpendapat bahwa kegiatan mencatat sebagai salah satu kegiatan
terpenting, karena selain meningkatkan daya ingat, catatan diperlukan untuk mengingat apa yang
tersimpan dalam memori. Menurut adejumo dan Ehindero mencatat dengan efektyif mencakup tiga
hal yaitu:
1.Mampu mengedintifikasi gagasan utamadan hubungan antara gagasan tersebut dalam suatu paparan
. Pendapat tambahan diperoleh peneliti berdasarkan hasil wawancara dari beberapa ahli
pendidikan yaitu mencatat berdasarkan sudut bahasa (linguistic) adalah sebuah kata jadian atau
bentukan yang berasal dari kata dasar catat. Catat termasuk dalam kategori kata kerja yang
bersinonim dengan tulis, yaitu membuat sebuah tulisan di dalam kertas atau menyimpannya di
dalam memori. Mencatat yang dimaksud termasuk dalam sebuah proses dan kata dasar catat
sering ditambahkan dengan akhiran –an, sehingga menjadi sebuah hasil
Membantu anda mengemukakan ide dan gagasan dengan bahasa anda melalui catatan
Bahan untuk mengerjakan tugas, makalah atau dalam menghadapi ulangan/ ujian
Membantu kamu menekankan poin-poin penting dan membuatnya jelas dalam pikiranmu
sendiri.
Membantu kamu terlibat dengan konten pada level yang lebih dalam saat pertemuan,
kuliah atau acara lain dan tidak kehilangan konsentrasi.
Membantu kamu untuk membuat hubungan antara pemikiran dan gagasan terkait.
Biarkan kamu mengilustrasikan catatan yang ditulis sehingga sesuai dengan gaya masing-
masing dan membantu mengingat informasi.
Membantu kamu meringkas informasi.
Biarkan kamu membuat catatan apa yang ingin kamu pahami dan dalami untuk masa
mendatang.
Membantu kamu menangkap pemikiran atau ide sederhana yang bisa terlupakan.
Pengertian mengenai teknik peta pikiran (mind mapping) dan catatan tulis susun yaitu:
1. Mind mapping merupakan salah satu teknik yang secara khusus dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kreatif. Jika teknik tersebut dilakukan secara advance maka akan membuat
seseorang semakin kreatif.
Mind mapping merupakan sejenis teknik merangkum suatu persoalan , sejarah, kejadian atau
sesuatu yang memiliki topik. Dalam peta pikiran digunakan grafis dan ruang (gambar dan
simbol) dan warna . Mind map dikembangkan oleh Tony Buzan pada akhir tahun 1970-an
sebagai cara untuk mendorong siswa mencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan
gambar. Secara sederhana, kita bisa mengartikan mind mapping sebagai teknik mencatat yang
memadukan antara garis, gambar, warna, dan kata kunci perbaris. Dalam hubungannya dengan
peningkatan kemampuan berpikir kreatif, proses alur pemberian Mind mapping harus diawali
dengan siswa diberikan stimulus berupa pelatihan cara membuat mind mapping yang selanjutnya
siswa mengalami perhatian, pemahaman, dan penerimaan untuk melihat cara berpikir kreatif
siswa
Mind mapping atau peta pikiran memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak
yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka
akan memudahkan seserorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik
secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk dan sebagainya
memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.
Dengan metode mind mapping ini akan menumbuhkan suasana menyenangkan untuk menulis
pada buku catatan.
2. Teknik Dua Kolom (Cornell Method) adalah mendengarkan apa yang dikatakan oleh individu
lain kemudian membuat poin penting dari pembicaraan tersebut kemudian membagi catatan
menjadi dua kolom. Kolom pertama berisi gagasan, topik, informasi-informasi yang penting. Kemudian
kolom kedua berisi komentar dan tindak lanjut kita . penyusunan catatan berarti menuangkan
pemikiran kita sendiri kedalam catatan setelah mendengar pembicaraan dari individu lain.
Metode ini dikemukakan oleh Walter Pauk yang merupakan seorang professor di Cornell
University. Penggunaan metode pencatatan ini dijabarkannya di buku best seller-nya yang
bernama How to Study in College. Metode Cornell menyediakan format sistematis untuk
kondensasi dan pengorganisasian catatan. Sistem pencatatan ini dirancang untuk siswa tingkat
sekolah menengah atau perguruan tinggi. Ada beberapa cara untuk membuat catatan, tetapi salah
satu yang paling umum adalah catatan "dua kolom". Siswa membagi kertas menjadi dua kolom:
kolom catatan (biasanya di sebelah kanan) dua kali ukuran kolom pertanyaan / kata kunci (di
sebelah kiri). Siswa meninggalkan lima hingga tujuh garis, atau sekitar dua inci (5 cm), di bagian
bawah halaman.
Catatan dari kuliah atau pengajaran ditulis dalam kolom catatan; catatan biasanya terdiri dari ide-
ide utama teks atau ceramah, dan ide-ide panjang diparafrasekan. Kalimat yang panjang
dihindari; simbol atau singkatan digunakan sebagai gantinya. Untuk membantu dengan ulasan di
masa depan, pertanyaan yang relevan (yang harus direkam sesegera mungkin sehingga kuliah
dan pertanyaan akan segar di benak siswa) atau kata-kata kunci ditulis dalam kolom kata kunci.
Catatan-catatan ini dapat diambil dari sumber informasi apa saja, seperti buku fiksi, DVD,
ceramah, buku teks, dll.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah kami ulas kami menyimpulkan bahwa mencatat
adalah suatu kegiatan merekam data atau informasi yang di dengar maupun dilihat
melalui daya tangkap dan dipahami kemudian di catat
Mencatat junga merupakan suatau hal penting dalam meningkatkan daya ingat siswa
terhadap pelajaran yang telah dilakukan.
2. Saran
Berdasarkan penjelasan diatas ,diharapkan untuk para pendidik dan peserta didik memahami
dan menerapkan tentang Teknik Mencatat.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi praba. 2014.Perilaku Mencatat dan Kemampuan Memori pada Proses Belajar .Jurnal
Anggraini tri.2017. Menulis dan mencatat dengan menggunakan metode peta piukiran (mind
Rosyadi ahmad.2013.PERngaruh teknik mencatat peta pikiran dalam pembelajaran kooperatif stad
Buzan, Tony. (2006). Mind Map untuk meningkatkan kreativitas. Jakarta: Gramedia.