Anda di halaman 1dari 25

APLIKASI

PELAYANAN BK
KELOMPOK 9
DARA KARTIKA
VANIA DWISAURA ARTANTI (4193311008)
(4193311034)

AGATHA GABRIELA SIMAMORA


(41933111066)

NONA FARADIBA
(4193311012)

ILHAMSYAH HAREFA
(4193311040)
Aplikasi Pelayanan BK

01 Identifikasi pelayanan BK

02 Ahli tenaga siswa


bermasalah

03 Layanan konferensi kasus

04 Kerja sama guru dengan


konselor dalam layanan Bk
1) IDENTIFIKASI PELAYANAN BK

Bimbingan dan Konseling merupakan


pelayanan yang menunjang pelaksanaan
pendidikan si sekolah, karena program-
program bimbingan dan konseling meliputi
aspek-aspek tugas perkembangan
individu, khususnya menyangkut kawasan
kematangan personal dan emosional,
sosial pendidikan serta kematangan karir.
Peran dan fungsi Konselor
Sekolah di masa mendatang
akan bergeser dengan ciri-

ciri, sebagai berikut :
Menjadi seperti pipa penyalur antara kebutuhan
dan sumber-sumber daya;
• Seorang spesialis sumber-sumber masyarakat;
• Disamping memberikan bimbingan dan konseling 
di sekolah, juga di keluarga atau masyarakat;
• Sekaligus berperan sebagai guru dan
administrator;
• Merupakan salah satu unsur sistem dalam
pendidikan di sekolah;
• Memerlukan kekuasaan sebagai alat pendidikan;
• Pengembangan diri Konselor Sekolah terjadi
melalui proses perencanaan;
• Sebagai konselor sekolah yang bermutu dan
bermartabat dalam menjalankan tugas
profesionalnya.
PROSES HUBUNGAN DALAM PEMBERIAN
PELAYANAN
(1)
Konselor wajib menangani konseli
selama ada kesempatan dalam
hubungan antara konseli dan
konselor.
(2)
Konseli sepenuhnya berhak
mengakhiri hubungan dengan
konselor, meskipun proses
konseling belum mencapai hasil
konkrit.
(3)
Sebaliknya Konselor tidak
akan melanjutkan hubungan
konseli tidak memperoleh
manfaat dari hubungan
tersebut.
PROSES HUBUNGAN (1)
DENGAN KONSELI
Konselor sekolah wajib (2)
menghormati harkat, Konselor sekolah wajib
martabat, integritas dan menempatkan
keyakinan konseli. kepentingan Konseli diatas
(3) (4)
kepentingan pribadi.
Konselor sekolah tidak Konselor sekolah tidak
diperkenankan melakukan diperkenankan memaksa
dikriminas diskriminasiatas dasar seseorang untuk memberi
suku, bangsa, warna kulit, bantuan pada seseorang tampa
agama, atau status sosial izin  dari orang yang
tertentu. bersangkutan.
(5)
Konselor sekolah wajib
(6)
memberikan pelayanan kepada Konselor sekolah wajib
siapapun terlebih dalam memberikan pelayanan hingga
keadaandaruratatau banyak orang tuntas sepanjang dikehendaki
menghendakinya. konseli.
TANGGUNG JAWAB KONSELOR

1. Tanggung Jawab Konselor terhadap


Siswa (Konseli)

● Konselor memiliki kewajiban utama untuk


memperlakukan Konseli sebagai individu yang
unik dengan sikap hormat.
● Konselor secara penuh membantu Konseli
(siswa) dalam mengembangkan
Potensiataukebutuhannya.
● Menahan diri dari upaya mendorong siswa untuk
menerima nilai,gaya hidup dan keyakinan yang
menjadi orientasi pribadi konselor sekolah itu
sendiri.
● Bertanggung jawab untuk memilihara hak-hak
konseli.
2. Tanggung Jawan Terhadap Orang Tua
● Memberikan kepada orang tua konseli (siswa) tentang peranan
konselor, terutama tentang hakikat hubungan konseling yang rahasia
antara konselor sekolah dan konseli.
● Memberikan informasi yang akurat, komprehensif, dan relevan
dengan tujuan
● Melakukan sharing informasi tentang konseli.

3. Tanggung Jawab terhadap Kolega/ Pihak


Sekolah
● Membangun dan memelihara hubungan kooperatif
dengan Kepala Sekolah, Guru-Guru, dan Staf Sekolah
dalam rangka memfasilitasipelaksanaan program
Layanan bimbingan dan konseling
● Menerima masukan pendapat atau kritikan dari Kepala
Sekolah, dan guru- guru sebagai dasar untuk
mengembangkan atau memperbaiki program bimbingan
dan konseling di sekolah.
4. Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri
● Menyadari bahwakarakteristik pribadinya memberikan dampak
terhadap kualita layanan konseling
● Memiliki pemahaman terhadap batas-batas kompetensi yang
dimilikinya di menerima tanggung jawab terhadap kegiatan yang
dilakukan.
● Berusaha secara terusmenerus untuk
mengembangkan kompetensi (wawasan, pengetahuan, dan
5. Tanggung
keahlian)Jawab terhadap
profesionalitas, Organisasi
dankualitas pribadi.

Profesi
● Dalam melaksanakan hak dan kewajibannya Konselor
wajib mengaitkannya dengan tugas dan
kewajibannya terhadap konseli dan profesi sesuai
kode etikuntuk kepentingan dan kebahgiaan konseli.
● Konselor sekolah tidak dibenarkan menyalahgunakan
jabatannya sebagai konselor sekolah untuk maksud
mencari keuntungan pribadi atau maksud lain yang
merugikan konseli, atau menerima komisi atau balas
jasa dalam bentuk yang tidak wajar
KERAHASIAAN DALAM KOMUNIKASI
DAN HAL-HAL YANG BERSIFAT PRIBADI
(1) (2)
Kesadaran konselor akan Menghargai hal-hal yang
keberagaman atau hal bersifat pribadi
yang bersifat menyangkut kehidupan
multicultural. konseli.
(3) (4)
Menghargai kerahasiaan Menjelaskan berbagai keterbatasan
informasi mengenai konseli. kerahasiaan ataupun situasi-situasi
Dalam hal ini konselor hanya tertentu yang menyebabkan
berbagi informasi seizing konseli kerahasiaan harus dibuka. Ha yang
atau berdasarkan pertimbang bisa dilakukan pada tahap
etis dan hukum. pengenalan dalam proses konseling.
2) AHLI TENAGA SISWA BERMASALAH
Masalah (kasus) berat seperti gangguan emosional berat,
kecandual alkohol dan narkotika, pelaku kriminalitas, siswa
hamil, percobaan bunuh diri, perkelahian dengan senjata tajam
atau senjata api. Kasus berat bisa dilakukan referal (alih tangan
kasus) kepada psikolog, psikiater, dokter, polisi, ahli hukum,
yang sebelumnya terlebih dahulu dilakukan kegiatan konferensi
kasus. Asas alih tangan kasus merupakan asas bimbingan dan
konseling yang menghendaki agar pihak-pihak yang tidak
mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling
secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan klien
mengalihtangankan permasalahannya itu kepada pihak yang
lebih ahli.
Tujuan Alih Tangan Kasus (ATK)
TUJUAN UMUM
Diperolehnya pelayanan yang optimal, setuntas mungkin atas masalah yang dialami klien.

TUJUAN KHUSUS

Tujuan khusus berkaitan dengan fungsi-fungsi konseling yaitu :


 Fungsi pengentasan. Tenaga ahli yang menjadi arah ATK diminta memberikan
pelayanan yang secara spesifik lebih menuntaskan pengentasan masalah klien.
 Fungsi pemahaman. Untuk memahami masalah yang sedang dihadapi klien guna
pengentasan.
 Fungsi pencegahan. Merupakan dampak positif yang diharapkan dari ATK untuk
menghindari masalah yang lebih pelik lagi.
 Fungsi pengembangan dan pemeliharaan. Dengan terentaskannya masalah
berbagai potensi dapat terpelihara dan terkembang.
 Fungsi advokasi. Berhubungan dengan masalah klien berkenaan dengan
terhambatnya atau teraniayanya hak-hak klien.
3) LAYANAN KONFERENSI KASUS

Konferensi kasus adalah merupakan


rapat atau pertemuan yang
menghadirkan beberapa orang yang
diperhitungkan dapat membantu
memecahkan masalah konseli.

GRE
EN
Tujuan Konferensi Kasus
(1)
Untuk mendapatkan suatu konsesus dari
para ahli dalam menafsirkan data atau
informasi yang cukup memadai dan
komprehensif tentang siswa atau kasus
(4) guna memudahkan pengambilan
Adanya koordinasi dalam keputusan.
penanggulangan masalah
(2)
(3)
oleh berbagai pihak yang Menetapkan cara yang
berkepentingan (Sukardi, Sebagai langkah awal dalam terbaik untuk
2010). penetapan rujukan (referral) menangani kasus.
bila dibutuhkan bntuan di
luar kemampuan dan
tanggungjawab konselor.
Berkaitan dengan tujuan diselenggarakan
konferensi kasus ini Prayitno (2004)
menyatakan bahwa konferensi kasus itu untuk
kepentingan: (2)
(1) Terkomunikasikannya sejumlah
Diperolehnya gambaran yang aspek permasalahan kepada
lebih jelas, mendalam dan pihk-pihak yang
menyeluruh tentang berkepentingan dan yang
permasalah siswa; gambaran bersangkutan, sehingga
yang diperoleh itu lengkap penanganannya itu menjadi
dengan saling sangkut paut (3) lebih mudah dan tuntas.
data atau keterangan yang
Terkoordinasikannya
satu dengan yang lain.
penanganan masalah yang
dimaksud sehinggaa upaya
penanganan itu lebih efektif
dan efisien.
Peserta Konferensi Kasus
Kepala Sekolah, konselor, wali kelas, guru mata
pelajaran yang ada sangkut pautnya dengan masalah
konseli, orang tua siswa, dan pihak lain seperti dokter,
psikiater, psikolog maupun helper lain yang sekiranya
kemampuan dan kewenangannya relevan dengan
masalah yang sedang dibahas.
HOLA
Penyelenggaraan Konferensi Kasus untuk
Memecahkan
Dalam pertemuan itu konselor perlu membangunMasalah
persepsi dan Konseli
tujuan bersama dengan
arahan:
1. Tidak menekankan pada nama dan identitas siswa yang permasalahannya sedang
dibahas melainkan dipusatkan pada pembahasan masalahnya itu sendiri
2. Tujuan pertemuan pada umumnya, dan semua pembicaraan pada khususnya ialah
semata-mata untuk kepentingan perkembangan dan kehidupan konseli; semua isi
pembicaraan ialah untuk kebahagiaan konseli
3. Semua pembicaraan dilakukan secara terbuka, tetapi tidak membicarakan hal-hal
yang negatif tentang diri siswa yang bersangkutan; permasalah siswa disoroti secara
obyektif dan tidak ditafsirkan secara negatif atau mengarah kepada hal-hal yang
merugikan siswa
4. Penafsiran data dan rencana-rencana kegiatan dilakukan secara rasional, sistematik,
dan ilmiah
5. Semua pihak berpegang teguh pada asas kerahasiaan, semua isi pembicaraan
terbatas hanya untuk keperluan pada saat pertemuan itu saja, dan tidak boleh keluar
(Prayitno, 1999). Semua hal di atas harus ditekankan sejak awal pertemuan agar para
peserta dapat memahami dan mengambil bagian secara aktif dalam pertemuan itu.
4) KERJA SAMA GURU DENGAN KONSELOR
DALAM LAYANAN BK

Peran guru dalam bimbingan konseling,


meliputi :
● Peran guru kelas/mata pelajaran
● Peran guru pembimbing/konselor
• Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa
• Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang
Peran guru kelas/mata
memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang
siswa-siswa tersebut. pelajaran
• Mengalih tangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing/konselor
• Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang
menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan
khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).
• Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan
siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan
konseling.
• Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
• Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti
konferensi kasus.
• Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
Sedangkan dalam pengertian pendidikan yang terbatas, Abin
Syamsuddin dengan mengutip pemikiran Gage dan Berliner,
mengemukakan peran guru dalam proses pembelajaran peserta
didik, yang mencakup :
1. Guru sebagai perencana (planner)
2. Guru sebagai pelaksana (organizer)
3. Guru sebagai penilai (evaluator)
Peran guru
pembimbing/konselor
Ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang guru
penyuluh/konselor :
1. Kwalifikasi dan pendidikan guru penyuluh/konselor
2. Kewajiban dan tanggung jawab guru penyuluh
Tugas Guru dalam Perannya
Sebagai Petugas Bimbingan di
Sekolah Menurut Soetoe (1971)
di antara tugas guru mata
pelajaran dalam bimbingan
adalah :

1. Bekerja sama dengan administrator sekolah dan konselor


dalam mengembangkan bimbingan.
2. Mengadakan studi yang mendalam tentang bimbingan dan
juga tentang murid-murid.
3. Mengembangkan suasana psikologis aalam memberikan
kesempatan perkembangan anak-anak yang sebaik-baiknya.
Guru
pembimbing/konselor
Sebagai pelaksana utama,
tenaga inti dan ahli, guru
pembimbing/ konselor
bertugas :

1.Memasyarakatkan pelayanan bimbingan


2.Merencanakan program bimbingan
3.Melaksanakan segenap layanan bimbingan
Guru mata
pelajaran/pelatihan
Peranan guru mata
pelajaran dalam layanan
bimbingan adalah :
1.Membantu memasyarakatkan pelayanan
bimbingan kepada siswa
2.Membantu guru pembimbing/konselor
mengidentifikasi siswasiswa yang memerlukan
layanan bimbingan
3.Mengalih-tangankan siswa yang memerlukan
layanan bimbingan kepada guru
pembimbing/konselor

Anda mungkin juga menyukai