Anda di halaman 1dari 2

Kerusakan gigi terjadi dari beberapa jenis karbohidrat makanan misalnya

sukrosa dan glukosa yang difermentasi oleh bakteri tertentu dan membentuk asam

sehinggapH plak akan menurun sampai di bawah 5 dalam tempo 1-3 menit.

Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan

demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses kerusakan gigi pun dimulai.

Kerusakan gigi bisa terjadi apabila keempat faktor yaitu karbohidrat,

mikroorganisme, host dan gigi, dan waktu saling berinteraksi. Oleh karena itu,

konsumsi gula yang sering dan berulang-ulang akan tetap menahan pH plak dibawah

normal dan menyebabkan demineralisasi email. Kerusakan gigi umumnya banyak

ditemukan pada anak usia sekolah karena anak sudah lebih aktif untuk ikut

menentukan apa yang ingin dimakannya dan kapan ia mau mengkonsumsinya.

Cokelat, permen, atau biskuit-biskuit manis adalah makanan yang sangat disukai anak-anak pada
umumnya. Tetapi, makanan jenis ini mengandung banyak gula dan bisa memunculkan berbagai
gangguan kesehatan. Anak usia sekolah khususnya anak sekolah dasar adalah satu kelompok yang
rentan terhadap penyakit gigi dan mulut karena umumnya anak tersebut masih mempunyai perilaku
atau kebiasaan diri yang kurang menunjang kesehatan gigi. Padahal, usia sekolah merupakan
masa untuk meletakkan landasan kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas dan
kesehatan merupakan faktor penting yang menentukan kualitas sumber daya manusia (Sri Lestari dan
Tara Ayu Atmadi P., 2016)

Di samping itu frekuensi konsumsi makanan kariogenik juga mempunyai

kontribusi terhadap tingkat kariogenitas makanan. Peningkatan frekuensi konsumsi

makanan kariogenik menyebabkan keberadaan pH yang rendah di dalam mulut

dipertahankan sehingga terjadi peningkatan demineralisasi dan penurunan

remineralisasi (Decker, Loveren, 2009). Kebiasaan anak mengkonsumsi makanan

kariogenik seperti coklat, permen, kue-kue manis, dan sebagainya disebabkan karena

makanan tersebut bentuknya menarik dan rasanya yang enak atau lezat sangat

disukai oleh anak-anak. Peran orang tua terutama ibu dalam memenuhi kebutuhan

makan anak terutama terjadi pada saat proses pengambilan keputusan penyediaan

makanan. Tindakan pengambilan keputusan oleh ibu dalam penyediaan makanan


yang baik sangat dipengaruhi oleh kesiapan psikologi ibu diantaranya tingkat

pendidikan, tingkat pengetahuan dan sikap ibu. Pengetahuan yang perlu dimiliki oleh

ibu mengenai makanan kariogenik antara lain adalah pengetahuan yang berkaitan

dengan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh anak serta kapan anak

boleh mengkonsumsi makanan jajanan tersebut (Suwelo,2009). Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Sandjur dan Scoma (2008) mengenai kebiasaan makan anak,

menunjukkan bahwa makanan yang tidak disukai ibu juga tidak disukai oleh

anaknya dan ketidaktahuan ibu terhadap jenis makanan tertentu akan berpengaruh

terhadap kesehatan gigi anak.(Hidayanti, 2005)

Anda mungkin juga menyukai