Anda di halaman 1dari 22

Form.kep.

jiwa erp 2015

LAPORAN KASUS KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. “Za”


DENGAN DIAGNOSA MEDIS HALUSINASI PENDENGARAN
DI RUANG MAWAR
RUMAH SAKIT JIWA
TANGGAL 1 -3 APRIL 2020

DI SUSUN OLEH :
DEWINTA HUSDIANTI IKMALIA
(P07120317005)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN MATARAM
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

1
Form.kep.jiwa erp 2015

FORMULIR PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

RUANGAN RAWAT : MAWAR TANGGAL DIRAWAT : Minggu, 22 Maret 2020

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Ny. “Za” (P) Tanggal Pengkajian : Rabu, 1 April 2020
Umur : 45 tahun RM No. :-
Informan : Pasien dan keluarga pasien

II. ALASAN MASUK


10 hari yang lalu Ny.”Za” datang ke RSJ dengan keluhan marah-marah, mau membunuh suaminya karena
mendengar bisikan-bisikan dari dewamya sebagai syarat untuk masuk surga.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya √ Tidak

2. Pengobatan sebelumnya. Berhasil kurang berhasil tidak berhasil

3. Masalah Keperawatan Sebelumnya Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya fisik

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 :keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan jiwa di masa lalu
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Ya √ Tidak

Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawaran

_______________________ _____________________ ___________________

_______________________ _____________________ ___________________

Masalah Keperawatan : tidak ada masalah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

2
Form.kep.jiwa erp 2015

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Masalah Keperawatan: tidak ada masalah keperawatan

IV. FISIK
1. Tanda vital : TD : 110/80 mmHg N :80 x/menit S :36˚C P : 20x/menit
2. Ukur : TB : 150 cm BB : 45 kg

3. Keluhan fisik : Ya √ Tidak

Jelaskan : tanda-tanda vital pasien masih dalam batas normal.


Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Keterangan : = laki-laki

= perempuan
=laki-laki
meninggal
= perempuan
meninggal
= pasien

= garis keturunan
= garis tinggal satu
rumah

3
Form.kep.jiwa erp 2015

Jelaskan : pasien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak laki-laki.


Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

2. Konsep diri
a Gambaran diri :pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai, pasien menerima semua
anggota tubuhnya
b. Identitas : pasien menyadari diri seorang perempuan berusia 45 tahun dan sudah menikah.
c. Peran : pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Sebelum pasien sakit masih bisa melaksanakan tugasnya
dengan baik yaitu melakukan aktivitas rumah tangga seperti menyapu, mencuci, setrika, dll.
d. Ideal diri : pasien mengatakan yakin dirinya bisa sembuh dan akan rajin minum obat agar cepat sembuh

e. Harga diri : pasien mengatakan suaminya takut dengan dirinya karena pasien ingin membunuh suaminya yang
dia dengar dari bisikan-bisikan dewanya, jika dia membunuh suaminya dia akan masuk surga

Masalah Keperawatan : resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain

3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti : pasien mengatakan orang yang sangat berarti bagi dirinya adalah anak-anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien mengatakan tidak mengikuti kegiatan dilingkungannya saat
dirumah sakit, dan pasien tidak mau ikut berkumpul dengan pasien lain.

c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain : pasien masih sering mengurung diri dikamar sehingga jarang mau
bersosialisasi dengan pasien yang lain
Masalah keperawatan: isolasi sosial

4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : pasien mengatakan menganut agama islam
b. Kegiatan ibadah : selama sakit pasien tampak melakukan ibadah agamanya dengan cara tidak wajar dan berteriak-teriak
memohon ampunan dewa
Masalah Keperawatan : halusinasi pendengaran

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak seperti


√ tidak sesuai biasanya
Jelaskan : Penampilan tidak rapi seperti baju sangat kotor tidak pernah di ganti-ganti
Masalah Keperawatan: defisit perawatan diri

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu Tidak mampu memulai


√ pembicaraan
lelaskan : pasien menolak di ajak bicara karena alasan lagi sibuk beribadah, selama wawancara pasien juga terkesan dingin
dan acuh tak acuh.
Masalah Keperawan : isolasi sosial

3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang √ Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan : pasien seolah khawatir ada orang yang mengganggunya, jika tidak menuruti perintah dewa keluarga pasien dalam
masalah kemiskinan, pasien selalu ingin minta pulang dan tidak mau tinggal dirumah sakit.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

4
Form.kep.jiwa erp 2015

4. Alam perasaaan

Sedih Ketakutan Putus asa √ Khawatir Gembira berlebihan

Jelaskan : pasien khawatir seolah ada orang yang mengganggunya.sehingga ia mengurung diri di kamar
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

5. Afek

Datar Tumpul Labil √ Tidak sesuai

Jelaskan : pasien sering menggumam tidak jelas, ditanya sering tidak sesuai dengan kenyataan, berbelit-belit tapi tidak sampai
tujuan.
Masalah Keperawatan : gangguan proses fikir

6. lnteraksi selama wawancara

bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga



Jelaskan : selama wawncara pasien terkesan dingin, acuh tak acuh, tatapan mata curiga.
Masalah Keperawatan : isolasi sosial

7. Persepsi

√ Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan : pasien mendengar bisikan-bisikan dari dewanya sebagai syarat masuk surga.
Masalah Keperawatan : halusinasi pendengaran

8. Proses Pikir

sirkumtansial √ tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi

Jelaskan : pasien ketika ditanya sering tidak sesuai dengan kenyataan dan berbelit-belit tapi tidak sampai tujuan
Masalah Keperawatan : gangguan proses fikir

9. Isi Pikir

Obsesi √ Fobia Hipokondria

depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

5
Form.kep.jiwa erp 2015

Jelaskan : data tidak dikaji


Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan

10. Tingkat kesadaran

bingung sedasi stupor



Disorientasi

waktu tempat orang

Jelaskan : saat ditanya sering tidak sesuai dengan kenyataan, berbelit belit tapi tidak sampai tujuan, mendengar suara suara yang
dikatakan dia adalah dewa
Masalah Keperawatan : halusinasi pendengaran
Gangguan proses fikir

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang gangguan daya ingat jangka pendek

gangguan daya ingat saat ini konfabulasi



Jelaskan : mendengar suara suara yang dikatakan dia adalah dewa

Masalah Keperawatan : halusinasi pendengaran

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

mudah beralih tidak mampu konsentrasi Tidak mampu berhitung sederhana



Jelaskan : ketika ditanya jawabannya selalu berbelit-belit
Masalah Keperawatan : gangguan proses fikir

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan gangguan bermakna



Jelaskan :saat wawancara pasien menjawab pertanyaan tang berbelit-belit dan tidak sampai pada tujuan,jadi pasien tidak dapat
mengambil keputusan dengan baik.
Masalah Keperawatan : koping individu tidak efektif
Gangguan proses fikir

14. Daya tilik diri

mengingkari penyakit yang diderita menyalahkan hal-hal diluar dirinya



Jelaskan : pasien tidak menyadari dengan gejala penyakit yang ada pada dirinya, dan paien selalu ingin minta pulang,dan tidak mau
tinggal dirumah sakit jiwa.

Masalah Keperawatan : isolasi sosial

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total



2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantual total



6
Form.kep.jiwa erp 2015

Jelaskan : makanan disiapkan oleh perawat dirumah sakit dan pasien mau makan 3x sehari 1 porsi habis, pasien mau makan
sendiri. Pasien hanya BAB 1x sehari kalau dirumah, kalau dirumah sakit pasien BAB 1x sehari juga dan dapat dilakukan di toilet
dan BAK 4-5x sehari dan dilakukan di toilet juga.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total



4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantual total



5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : 13.00 wita .s/d 15.30 wita



√ Tidur malam lama : pasien mengatakan tiap malam tidak bisa tidur karena sering mendengar bisikan-bisikan yang
dikatakan ia adalah dewa

√ Sebelum tidur pasien makan dan minum obat

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantual total



7. Pemeliharaan Kesehatan

Perawatan lanjutan √ Ya tidak

Perawatan pendukung Ya tidak

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan √ Ya tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya tidak



Mencuci pakaian √ Ya tidak

Pengaturan keuangan Ya tidak



9. Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya √ tidak

Transportasi Ya tidak

Lain-lain Ya tidak

Jelaskan : pasien mengatakan tidak suka kegiatan di luar rumah.


Masalah Keperawatan : isolasi sosial

7
Form.kep.jiwa erp 2015

VIII. Mekanisme Koping

Adaptif Maladaptif

Bicara dengan orang lain Minum alkohol

Mampu menyelesaikan masalah reaksi lambat/berlebih

Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar


Olahraga mencederai diri

Lainnya lainnya

Masalah Keperawatan : isolasi sosial

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

√ Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik: keluarga pasien mengatakan tidak ada pasien terlibat dalam kelompok
√ Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik : pasien tidak mampu berinteraksi dengan orang disekitar lingkungan
Rumah sakit

Masalah dengan pendidikan, spesifik: -

√ Masalah dengan pekerjaan, spesifik : pasien hanya sebagai IRT dan suaminya yang mencari nafkah

√ Masalah dengan perumahan, spesifik : tidak ada masalah tentang perumahan.

Masalah ekonomi, spesifik: pasien di biayai oleh suaminya



Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik : tidak ada masalah dengan pelayanan kesehatan

Masalah lainnya, spesifik : -

Masalah Keperawatan : isolasi sosial

X. Pengetahuan Kurang Tentang:

Penyakit jiwa system pendukung

Faktor presipitasi penyakit fisik

√ Koping obat-obatan

Lainnya :
Masalah Keperawatan : koping individu tidak efektif

8
Form.kep.jiwa erp 2015

XI. Aspek Medik

Diagnosa Medik : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi pendengaran

Terapi Medik : Flozapine 2x200 mg


Risperidon 2X2 mg
Trihexipenidil 3x2 mg
Fluoxetine 1x20 mg
Flunarizin 2x5 mg

XII. Daftar Masalah Keperawatan

1) Resiko Perilaku Kekerasan terhadap orang lain


2) Gangguan Persepsi Sensori: Halusinasi pendengaran
3) Isolasi Sosial
4) Defisit Perawatan Diri
5) Koping individu tidak efektif
6) Gangguan proses fikir

XIII. Daftar Diagnosa Keperawatan


1) Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran
2) Isolasi sosial
3) Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain
4) Defisit Perawatan Diri
5) Koping individu tidak efektif
6) Gangguan proses fikir

XV. Diagnosa Keperawatan Prioritas


Adapun diagnosa keperawatan prioritas pasien yang muncul dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi adalah sebagai
berikut:
1) Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
2) Isolasi sosial
3) Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain

9
Form.kep.jiwa erp 2015

POHON MASALAH

Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain

Gangguan persepsi sensori:


halusinasi pendengaran

Defisit perawatan diri

Isolasi sosial

koping individu tidak


efektif

Gangguan proses fikir

Perawat,

( Dewinta Husdianti Ikmalia )

10
Form.kep.jiwa erp 2015

ANALISA DATA

NO. DATA MASALAH


1. DS: Gangguan persepsi sensori:
Pasien mengatakan mendengar bisikan-bisikan dari
halusinasi pendengaran
dewanya, isi suara tersebut yaitu disuruh untuk
membunuh suaminya agar bisa masuk surga

DO:
- Pasien melakukan ibadah agamanya secara tidak
wajar
- Berteriak-teriak
-menggumam tidak jelas

2. DS: Isolasi sosial


Pasien mengatakan tidak suka berkegiatan diluar
rumah dan dirumah sakit tidak mau mengikutin
kegiatan dan tidak mau berkumpul dengan pasien lain

DO:
-Pasien mengurung diri dikamar
-Tatapan mata tajam dan curiga
-Terkesan dingin
-Acuh tak acuh

3. DS: Resiko perilaku kekerasan terhadap


Pasien mengatakan mau membunuh suaminya karena
orang lain
mendengar bisikan-bisikan dari dewanya sebagai
syarat masuk surga

DO:
-pasien tampak marah-marah

11
Form.kep.jiwa erp 2015

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


PASIEN DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN

Nama Klien : Ny.”Za” Ruangan/Tempat : Mawar


Nama Pengkaji: Dewinta Husdianti Ikmalia No. Rekam Medik: -

Perencanaan
Tgl No Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi
2 1. Gangguan persepsi TUM:
April sensori: halusinasi Pasien dapat
2020 pendengaran mengontrol halusinasi
yang di alami

TUK: Setelah1x interaksi klien Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
1. pasien dapat menunjukkan tanda – tanda prinsip komunikasi terapeutik :
membina percaya kepada perawat : a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun
hubungan saling non verbal
1. Ekspresi wajah
percaya dengan b. Perkenalkan nama, nama panggilan dan tujuan
bersahabat.
perawat. perawat berkenalan
2. Menunjukkan rasa
c. Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan
senang.
yang disukai klien
3. Ada kontak mata.
d. Buat kontrak yang jelas
4. Mau berjabat tangan.
e. Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap
5. Mau menyebutkan nama.
kali interaksi
6. Mau menjawab salam.
f. Tunjukan sikap empati dan menerima apa
7. Mau duduk
adanya
berdampingan dengan perawat.
g. Beri perhatian kepada klien dan perhatikan
8. Bersedia
kebutuhan dasar klien
mengungkapkan masalah yang
h. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
dihadapi.
dihadapi klien
i. Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi
perasaan klien
2. pasien dapat 1. Setelah 1x interaksi klien 2.1. Adakan kontak sering dan singkat secara
mengenal menyebutkan : bertahap
halusinasinya 2.2. Observasi tingkah laku pasien terkait dengan
1. Isi
halusinasinya (* dengar /lihat /penghidu /raba
2. Waktu
/kecap), jika menemukan klien yang sedang
3. Frekunsi
12
Form.kep.jiwa erp 2015

4. Situasi dan kondisi yang halusinasi:


menimbulkan halusinasi 1. Tanyakan apakah klien mengalami sesuatu
(halusinasi dengar/ lihat/ penghidu /raba/ kecap
)
2. Jika klien menjawab ya, tanyakan apa yang
sedang dialaminya
3. Katakan bahwa perawat percaya klien
mengalami hal tersebut, namun perawat sendiri
tidak mengalaminya ( dengan nada bersahabat
tanpa menuduh atau menghakimi)
4. Katakan bahwa ada klien lain yang mengalami
hal yang sama.
5. Katakan bahwa perawat akan membantu klien
2.3 Jika klien tidak sedang berhalusinasi klarifikasi
tentang adanya pengalaman halusinasi, diskusikan
dengan pasien :
1. Isi, waktu dan frekuensi terjadinya halusinasi
( pagi, siang, sore, malam atau sering dan
kadang – kadang )
2. Situasi dan kondisi yang menimbulkan atau
tidak menimbulkan halusinasi

2. Setelah 1x interaksi klien


menyatakan perasaan dan 2.4 Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika
responnya saat mengalami terjadi halusinasi dan beri kesempatan untuk
halusinasi : mengungkapkan perasaannya.
 Marah 2.4 Diskusikan dengan klien apa yang dilakukan untuk
 Takut mengatasi perasaan tersebut.
 Sedih 2.4 Diskusikan tentang dampak yang akan dialaminya
 Senang bila klien menikmati halusinasinya.
 Cemas
 Jengkel

13
Form.kep.jiwa erp 2015

3. pasien dapat 1. Setelah 1x interaksi klien 3.1 Identifikasi bersama klien cara atau tindakan yang
mengontrol menyebutkan tindakan yang dilakukan jika terjadi halusinasi (tidur, marah,
halusinasinya biasanya dilakukan untuk menyibukan diri dll)
mengendalikan halusinasinya 3.2. Diskusikan cara yang digunakan klien,
2. Setelah 1x interaksi klien  Jika cara yang digunakan adaptif beri pujian.
menyebutkan cara baru  Jika cara yang digunakan maladaptif
mengontrol halusinasi diskusikan kerugian cara tersebut

3.3 Diskusikan cara baru untuk memutus/ mengontrol


3. Setelah 1x interaksi klien
timbulnya halusinasi :
dapat memilih dan
a. Katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak
memperagakan cara
nyata ( “saya tidak mau dengar/ lihat/
mengatasi halusinasi
penghidu/ raba /kecap pada saat halusinasi
(dengar/lihat/penghidu/raba/k
terjadi)
ecap )
b. Menemui orang lain
(perawat/teman/anggota keluarga) untuk
menceritakan tentang halusinasinya.
c. Membuat dan melaksanakan jadwal
4. Setelah 1x interaksi klien kegiatan sehari hari yang telah di susun.
melaksanakan cara yang telah d. Meminta keluarga/teman/ perawat
dipilih untuk mengendalikan menyapa jika sedang berhalusinasi.
halusinasinya 3.4 Bantu klien memilih cara yang sudah dianjurkan
dan latih untuk mencobanya.

3.5 Beri kesempatan untuk melakukan cara yang dipilih


dan dilatih.
5. Setelah 1x pertemuan klien a. Pantau pelaksanaan yang telah dipilih dan
mengikuti terapi aktivitas dilatih , jika berhasil beri pujian
kelompok b. Anjurkan klien mengikuti terapi aktivitas
kelompok, orientasi realita, stimulasi persepsi

4. pasien dapat 1. Setelah 1x pertemuan 4.1 Buat kontrak dengan keluarga untuk pertemuan
dukungan dari keluarga, keluarga ( waktu, tempat dan topik )
keluarga dalam menyatakan setuju untuk 4.2 Diskusikan dengan keluarga ( pada saat
mengontrol mengikuti pertemuan dengan pertemuan keluarga/ kunjungan rumah)
halusinasinya. perawat  Pengertian halusinasi
2. Setelah 1x interaksi keluarga  Tanda dan gejala halusinasi
menyebutkan pengertian,  Proses terjadinya halusinasi
tanda dan gejala, proses  Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga
14
Form.kep.jiwa erp 2015

terjadinya halusinasi dan untuk memutus halusinasi


tindakan untuk mengendali  Obat- obatan halusinasi
kan halusinasi  Cara merawat anggota keluarga yang
halusinasi di rumah ( beri kegiatan, jangan
biarkan sendiri, makan bersama, bepergian
bersama, memantau obat – obatan dan cara
pemberiannya untuk mengatasi halusinasi )
 Beri informasi waktu kontrol ke rumah sakit
dan bagaimana cara mencari bantuan jika
halusinasi tidak tidak dapat diatasi di rumah
5. pasien dapat 1. Setelah 1x interaksi klien 5.1 Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan
memanfaatkan obat menyebutkan; kerugian tidak minum obat, nama , warna, dosis,
dengan baik  Manfaat minum obat cara , efek terapi dan efek samping penggunan
 Kerugian tidak minum obat
obat
 Nama,warna,dosis, efek
terapi dan efek samping 5.2 Pantau klien saat penggunaan obat
obat  Beri pujian jika klien menggunakan obat
dengan benar
2. Setelah 1x interaksi klien  Diskusikan akibat berhenti minum obat
mendemontrasikan tanpa konsultasi dengan dokter
penggunaan obat dgn benar 5.3 Anjurkan klien untuk konsultasi kepada
3. Setelah 1x interaksi klien dokter/perawat jika terjadi hal – hal yang tidak di
menyebutkan akibat berhenti inginkan
minum obat tanpa konsultasi
dokter

2 2. Isolasi sosial TUM: pasien dapat 1. Setelah1X interaksi klien 1.1 Bina hubungan saling percaya dengan:
April berinteraksi dengan menunjukkan tanda-tanda percaya • Beri salam setiap berinteraksi.
2020 orang lain kepada / terhadap perawat: • Perkenalkan nama, nama panggilan perawat
dan tujuan perawat berkenalan
TUK: a. Wajah cerah, tersenyum
• Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
1. 1. Pasien dapat b. Mau berkenalan • Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji

15
Form.kep.jiwa erp 2015

membina hubungan c. Ada kontak mata setiap kali berinteraksi


saling percaya • Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
d. Bersedia menceritakan
dihadapi kllien
perasaan
• Buat kontrak interaksi yang jelas
e. Bersedia mengungkapkan • Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi
masalahnya perasaan klien
f. Bersedia mengungkapkan
masalahnya

2.Pasien mampu 2. Setelah 1 x interaksi klien 2.1 Tanyakan pada klien tentang:
menyebutkan penyebab dapat menyebutkan minimal satu • Orang yang tinggal serumah / teman sekamar
menarik diri penyebab menarik diri dari: klien
• Orang yang paling dekat dengan klien di
a. Diri sendiri
rumah/ di ruang perawatan
b. Orang lain • Apa yang membuat klien dekat dengan orang
tersebut
c. Lingkungan
• Orang yang tidak dekat dengan klien di
rumah/di ruang perawatan
• Apa yang membuat klien tidak dekat dengan
orang tersebut
• Upaya yang sudah dilakukan agar dekat
dengan orang lain
2.2 Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri
atau tidak mau bergaul dengan orang lain.
2.3 Beri pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya

3.Pasien mampu 3. Setelah1x interaksi dengan 3.1. Tanyakan pada klien tentang :
menyebutkan klien dapat menyebutkan • Manfaat hubungan sosial.
keuntungan keuntungan berhubungan sosial, • Kerugian menarik diri.
berhubungan sosial dan misalnya 3.2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat

16
Form.kep.jiwa erp 2015

kerugian menarik diri. a. Banyak teman berhubungan sosial dan kerugian menarik diri.
3.3.Beri pujian terhadap kemampuan klien
b. Tidak kesepian
mengungkapkan perasaannya.
c.. Bisa diskusi
d. Saling menolong,
dan kerugian menarik diri,
misalnya:
a.Sendiri
b.Kesepian
c.Tidak bisa diskusi

4. Pasien dapat 4. Setelah 1x interaksi klien 4.1 Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial .
melaksanakan dapat melaksanakan hubungan 4.2 Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan /
hubungan sosial sosial secara bertahap dengan: berkomunikasi dengan :
secara bertahap • Perawat lain
a. Perawat
• Pasien lain
b. Perawat lain • Kelompok
4.3 Libatkan klien dalam
c.Pasien lain
4.4 Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan
untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
4.5 Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan
sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
4.6 Beri pujian terhadap kemampuan klien
memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang
dilaksanakan.

5. Pasien mampu 5. Setelah 1x interaksi klien dapat 5.1 Diskusikan dengan klien tentang perasaannya
menjelaskan menjelaskan perasaannya setelah setelah berhubungan sosial dengan orang lain
perasaannya setelah berhubungan sosial dengan orang
berhubungan sosial.
17
Form.kep.jiwa erp 2015

lain
6. Klien mendapat 6. Setelah 1X pertemuan keluarga 6.1 Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai
dukungan keluarga dapat menjelaskan tentang : pendukung untuk mengatasi prilaku menarik diri.
dalam memperluas 6.2 Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien
a. Pengertian menarik diri
hubungan sosial mengatasi perilaku menarik diri
b. Tanda dan gejala menarik diri 6.3. Jelaskan pada keluarga tentang :
• Pengertian menarik diri
c. Penyebab dan akibat menarik
• Tanda dan gejala menarik diri
diri
• Penyebab dan akibat menarik diri
d. Cara merawat klien menarik • Cara merawat klien menarik diri
diri 6.4. Latih keluarga cara merawat klien menarik diri.
6.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara
yang dilatihkan
6.6. Beri motivasi keluarga agar membantu klien untuk
bersosialisasi.
6.7. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya
merawat klien di rumah sakit.

2 3. Resiko perilaku TUM: Pasien dapat 1. Setelah 1 x pertemuan 1.1Bina hubungan saling percaya dengan:
April kekerasan terhadap mengontrol perilaku klien menunjukkan 1. Beri salam setiap berinteraksi.
2020 orang lain kekerasan tanda-tanda percaya 2. Perkenalkan nama, nama panggilan perawat
kepada perawat: dan tujuan perawat berinteraksi
TUK:  Wajah cerah, 3. Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
1. Pasien dapat tersenyum 4. Tunjukkan sikap empati, jujur dan menepati
membina  Mau berkenalan janji setiap kali berinteraksi
hubungan  Ada kontak mata 5. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang
 Bersedia dihadapi klien
saling percaya
menceritakan 6. Buat kontrak interaksi yang jelas
perasaan 7. Dengarkan dengan penuh perhatian ungkapan
perasaan klien

2. Pasien dapat 2. Setelah 1x pertemuan 2.2 Bantu klien mengungkapkan perasaan


mengidentifika klien menceritakan marahnya:
si penyebab penyebab perilaku  Motivasi klien untuk menceritakan penyebab
rasa kesal atau jengkelnya
perilaku kekerasan yang
 Dengarkan tanpa menyela atau memberi
kekerasan yang dilakukannya: penilaian setiap ungkapan perasaan pasien
dilakukannya
 Menceritakan penyebab

18
Form.kep.jiwa erp 2015

perasaan jengkel/kesal
baik dari diri sendiri
maupun lingkungannya

3. Pasien dapat 3. Setelah 1x pertemuan 3.1 Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda perilaku
mengidentifika klien menceritakan kekerasan yang dialaminya:
si tanda-tanda tanda-tanda saat terjadi  Motivasi klien menceritakan kondisi fisik
perilaku perilaku kekerasan (tanda-tanda fisik) saat perilaku kekerasan
terjadi
kekerasan
 Tanda fisik : mata  Motivasi klien menceritakan kondisi emosinya
merah, tangan mengepal, (tanda-tanda emosional) saat terjadi perilaku
ekspresi tegang, dan kekerasan
lain-lain.  Motivasi klien menceritakan kondisi hubungan
 Tanda emosional : dengan orang lain (tanda-tanda sosial) saat
perasaan marah, jengkel, terjadi perilaku kekerasan
bicara kasar.
 Tanda sosial :
bermusuhan yang
dialami saat terjadi
perilaku kekerasan.

4. Pasien dapat 4. Setelah 1x pertemuan 4.1 Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang
mengidentifika klien menjelaskan: dilakukannya selama ini:
si jenis  Motivasi klien menceritakan jenis-jenis tindak
perilaku  Jenis-jenis ekspresi kekerasan yang selama ini pernah
kemarahan yang selama dilakukannya.
kekerasan yang
ini telah dilakukannya  Motivasi klien menceritakan perasaan klien
pernah setelah tindak kekerasan tersebut terjadi
 Perasaannya saat
dilakukannya melakukan kekerasan  Diskusikan apakah dengan tindak kekerasan
 Efektivitas cara yang yang dilakukannya masalah yang dialami
dipakai dalam teratasi
menyelesaikan masalah

5. Pasien dapat 5. Setelah 1x pertemuan 5.1 Diskusikan dengan klien:


mendemonstra klien memperagakan  Apakah klien mau mempelajari cara baru
sikan cara cara mengontrol perilaku mengungkapkan marah yang sehat

19
Form.kep.jiwa erp 2015

mengontrol kekerasan:  Jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk


perilaku mengungkapkan marah selain perilaku
kekerasan  Fisik: tarik nafas dalam, kekerasan yang diketahui klien.
memukul bantal/kasur  Jelaskan cara-cara sehat untuk
mengungkapkan marah:
 Verbal: mengungkapkan  Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau
perasaan kesal/jengkel kasur, olah raga.
pada orang lain tanpa  Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya
menyakiti sedang kesal kepada orang lain.
 Spiritual: zikir/doa,  Sosial: latihan asertif dengan orang lain.
meditasi sesuai  Spiritual: sembahyang/doa, zikir, meditasi,
dsb sesuai keyakinan agamanya masing-
agamanya
masing

6. Pasien 6. Setelah 1x interaksi 6.1 Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai
mendapat keluarga: pendukung klien untuk tidak melakukan perilaku
dukungan  cara merawat klien kekerasan.
dengan perilaku 6.2 Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien
keluarga untuk
kekerasan mengatasi perilaku kekerasan
mengontrol 6.3. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat dan cara
 Mengungkapkan rasa
perilaku puas dalam merawat merawat klien perilaku kekerasan yang dapat
kekerasan klien Menjelaskan dilaksanakan oleh keluarga.
6.4. Peragakan cara merawat klien (menangani perilaku
kekerasan)
6.5.Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan
ulang
6.6. Beri pujian kepada keluarga setelah peragaan
6.7. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara
yang dilatihkan

20
Form.kep.jiwa erp 2015

IMPLEMENTASI

Nama pasien: Ny.”Za” Ruangan/Tempat: Mawar


Nama pengkaji : Dewinta Husdianti Ikmalia No.Rekam Medik:-

Hari/Tgl/Jam IMPLEMENTASI EVALUASI


Jum’at, 3 April DS: S:
2020 1) Pasien mengatakan suara bisikan yang didengarnya berkurang 1) Pasien mengatakan mampu
2) Pasien mengatakan mau mengikuti kegiatan yang dilakukan di menghardik suara palsu
rumah sakit dan mau berkumpul dengan pasien lain 2) Pasien mengatakan senang
3) Pasien mengatakan merasa lebih tenang berkomunikasi dengan
perawat lain dan pasien
DO: lain
1) Pasien tampak tenang, bicara tidak menggumam lagi 3) Pasien mengatakan merasa
2) Pasien tidak mengurung diri dikamar , mau diajak berkomunikasi lebih tenang
oleh perawat lain dan pasien lain O:
3) Pasien tampak lebih tenang dan bisa mengontrol marahnya 1) Pasien mampu menghardik
suara palsu dengan
Kemampuan: dibimbing
1) Pasien mampu menghardik suara palsu 2) Pasien mampu
2) Pasien mampu berkomunikasi dengan perawat lain dan pasien lain berkomunikasi dengan
3) Pasien mampu mengungkapkan kemarahan dengan cara : perawat lain dan pasien
 Cara fisik: nafas dalam, pukul bantal atau kasur, olah raga. lain dengan dibimbing
 Verbal: mengungkapkan bahwa dirinya sedang kesal kepada 3) Pasien mampu mengontrol
orang lain. marahnya dengan di
 Sosial: latihan asertif dengan orang lain. bimbing
 Spiritual: sembahyang/doa, zikir, meditasi, dsb sesuai
keyakinan agamanya masing-masing A:
1) Gangguan persepsi sensori:
halusinasi pendengaran
berkurang

21
Form.kep.jiwa erp 2015

2) Isolasi sosial berkurang


Diagnosa keperawatan : 3) Resiko perilaku kekerasan
1) Gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran terhadap orang lain
2) Isolasi sosial berkurang
3) Resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain
P:
Tindakan : 1) Latih kembali mengahardik
1) Melatih pasien menghardik suara palsu suara palsu 2x sehari
2) Membantu pasien melaksanakan hubungan sosial secara bertahap 2) Anjurkan pasien untuk
dengan perawat lain dan pasien lain tetap melakukan
3) Melatih pasien untuk mengontrol marah komunikasi dengan
perawat lain dan pasien
Rencana Tindak Lanjut : lain
1) Latih kembali pasien cara menghardik suara palsu 3) Latih kembali pasien
2) Bantu pasien melaksanakan hubungan sosial dengan perawat lain mengontrol marah 2x
dan pasien lain sehari
3) Latih kembali pasien mengontrol marah

22

Anda mungkin juga menyukai