Anda di halaman 1dari 58

Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 0

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 1

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Puji syukur kehadirat Tuhan Alloh Subhanahu Wa Ta’ala atas limpahan Nikmat
dan Karunia-Nya sehingga LP2M UM Palangkaraya dapat menyelesaikan Panduan
Pelaksanaan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/2020, sehingga dapat dijadikan acuan untuk mendukung teknis
pelaksanaan KKN secara administrasi dan secara kondisional di lapangan dengan
mengusung amanah kampus UM Palangkaraya sebagai The Green Islamic Campus.
Panduan ini merupakan penyempurnaan dari panduan sebelumnya sehingga lebih
rinci dan mudah dipahami oleh peserta KKN. Kesempatan ini juga menyampaikan
terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Palangkaraya beserta jajarannya yang
memberikan kepercayaan dan pendanaan kepada kami;
2. Dekan dan Kepala Program Studi di lingkungan UM Palangkaraya yang
memberikan kerjasama dalam menyukseskan persiapan dan keberlanjutan dari
kegiatan KKN;
3. Semua unsur di Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)
UM Palangkaraya yang menyiapkan segala sesuatunya dalam penyelenggaraan
KKN;
4. Rekan-rekan Panitia Pelaksana dan Dosen Pendamping Lapangan KKN Angkatan
Ke-42 Tahun 2019 yang meluangkan waktunya menyukseskan kegiatan ini; dan
5. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran dan suksesnya kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa panduan yang telah kami susun ini terlalu sederhana yang
masih jauh dari kesempurnaan akibat keterbatasan yang kami miliki. Segala kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan sebagai bahan perbaikan panduan
maupun teknis berikutnya. Akhirnya, terima kasih atas segala kerjasama semua pihak
dan semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat dan berkah bagi kita semua. Amin Ya
Robbal Alamin.
Fastabiqul Khairat
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Palangka Raya, 01 November 2019


Kepala LP2M, Kepala Panitia Pelaksana,

Ttd ttd

Dr. Nurul Hikmah Kartini, S.Si., M.Pd. Endang Sri Suyati, M.Pd
NIK. 12.0203.008 NIK. 08.0202.025

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 2

Daftar Isi

Halaman
Kata Pengantar ........................................................................................................ 1
Daftar Isi .................................................................................................................. 2
BAB I. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Indonesia dan Perkembangannya
di Persyarikatan Muhammadiyah ............................................................ 4
A. Sejarah Singkat KKN .......................................................................... 4
B. Pengertian KKN ................................................................................... 5
C. Tujuan dan Sasaran KKN ..................................................................... 7
D. KKN dan Pengembangan Peta Dakwah ............................................... 8
BAB II Skema KKN Amal Usaha ............................................................................... 10
A. Tujuan Kegiatan KKN di UM Palangkaraya ............................................. 10
B. Waktu Kegiatan KKN ............................................................................... 11
C. Lokasi KKN ............................................................................................... 11
D. Bentuk Kegiatan KKN............................................................................... 12
E. Pembimbingan dan Pendampingan, Monitoring, dan Evaluasi KKN .. 13
BAB III.Skema KKN Etnografi .................................................................................. 14
A. Tujuan ........................................................................................................ 14
B. Definisi dan Ciri-Ciri Etnografi ................................................................. 14
C. Definisi dan Ciri-Ciri Etnografi Cepat ...................................................... 16
D. Tujuan “Studi Etnografi Cepat dalam Pengembangan Peta
Dakwah”KKN ........................................................................................... 16
E. Istilah Umum dalam KKN Etnografi......................................................... 17
F. Metode Pengumpulan Data Dan Observasi ............................................... 18
G. Pengumpulan Data Etnografi di Lapangan (Field Work) .......................... 18
H. Wawancara ................................................................................................ 20
I. Focus Group Discussion (FGD) ................................................................... 25
J. Pengumpulan Dokumen Pokok: Laporan, Terbitan, Foto dan lain-
lain yang berkaitan dengan daerah penelitian, baik fisik maupun
sosial (dilakukan oleh LP2M).................................................................... 26
K. Persiapan Pelaksanaan Studi Etnografi (Pembekalan Mahasiswa) ........... 27
L. Waktu Kegiatan KKN ............................................................................... 27
BAB. IV Tata Tertib Mahasiswa Peserta KKN Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya Angkatan Ke-42 Tahun 2019................... 29
A. Tahap Kuliah Pembekalan ......................................................................... 29
B. Tahap Pelaksanaan Kerja di Lapangan ...................................................... 29
C. Tahap Pelaporan Akhir KKN .................................................................... 31
D. Sanksi Atas Pelanggaran Ketentuan Tata Tertib KKN.............................. 32
E. Lain-lain .................................................................................................... 33
BAB. V Penyusunan Laporan Akhir KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke–
42 Tahun 2019/2020 ........................................................................................ 34
A. Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Akhir ............................................ 34
B. Sistematika Penulisan Laporan Akhir Kegiatan KKN Skema Amal
Usaha ........................................................................................................ 35
C. Sistematika Penulisan Laporan Akhir Kegiatan KKN Skema
Etnografi .................................................................................................... 38

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 3
BAB. VI Evaluasi dan Penilaian Mata Kuliah KKN UM Palangkaraya
Angkatan Ke–42 Tahun 2019 ................................................................. 39
BAB. VII Lampiran-Lampiran ............................................................................... 41
1. Buku Aktifitas Harian Mahasiswa
2. Form Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan Fisik, Non Fisik, dan PLH
3. Contoh Cover Laporan
4. Halaman Pengesahan Laporan Akhir
5. Halaman identitas mahasiswa
6. Halaman Identitas Jabatan Peserta Kelompok
7. Surat Keterangan Peserta KKN
8. Absensi Peserta KKN
9. Berita Acara
10. Instrumen KKN Etnografi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 4

BAB. I
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Di Indonesia dan Perkembangannya di Persyarikatan Muhammadiyah

A. Sejarah Singkat KKN


Sebagai bentuk praktik pembelajaran dan pedidikan secara langsung di masyarakat,
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan wajib bagi mahasiswa untuk
dapat berinteraksi dan berbagi ilmu dan pengalaman mereka. Dengan KKN, mahasiswa
dituntut untuk mampu membaca realitas sosial, belajar berdaptasi, melakukan
identifikasi dan berpartisiasi dalam mencari solusi bagi berbagai persoalan keagamaan
dan kemasyarakatan.
Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah (PTMA) menyelenggarakan KKN
sebagai salah satu usaha meningkatkan kualitas pendidikan khususnya bagi mahasiswa
dan juga bagi PTMA sendiri. KKN dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat agar ilmu
pengetahuan, teknologi, serta seni (IPTEKS) yang dikembangkan PTMA dapat
bermanfaat dan relevan dengan realitas kehidupan dalam masyarakat.
Mahasiswa sebagai peserta KKN diharapkan dapat mengaplikasikan ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama belajar di kampus yakni dalam pengalaman belajar
langsung di tengah-tengah masyarakat. Proses pengejawantahan nilai-nilai akademik di
kampus dengan praktik KKN dalam kenyataannya juga diharapkan dapat
menginternalisasikan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial dan kedewasaan bersikap
dan berpikir, sehingga melahirkan rasa optimis dan percaya diri yang positif dan
bermanfaat bagi mahasiswa.
Pasca pelaksanaan KKN, para peserta akan memperoleh pencerahan dan bekal
tentang kemasyarakatan dan berbagai cara mengatasi persoalan keseharian yang
melingkupinya. Sehingga kelak ketika lulus dari kuliah, mahasiswa telah cukup matang
dan meningkat potensi kreatifnya, kepekaan sosialnya dan berguna bagi kehidupan
berbngsa dan bernegara.
Sesungguhnya, program kegiatan KKN ini dulu dikenal sebagai program
pendayagunaan potensi mahasiswa dalam lingkungan masyarakat yang diselenggarakan
oleh Perguruan Tinggi sejak 1950-an dengan kegiatan yang dikenal dengan nama
“Pengetahuan Tenaga Mahasiswa”. Program ini sebenarnya dimaksudkan untuk
menjembatani jurang perbedaan kemajuan yang menganga dalam dunia pendidikan
antara di Pulau Jawa dengan pulau-pulau di luar. Para mahasiswa disebarkan ke
berbagai daerah di luar Jawa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh
selama di bangku kuliah untuk pembangunan masyarakat desa.
Program tersebut fokus pada gerakan pemberantasan buta huruf dan bahkan
terkadang juga pada pembangunan fisik dengan segala keterbatasannya. Program
Pengerahan Tenaga Mahasiswa ini cukup sukses, sebab berbagai daerah di luar Jawa
pada akhirnya mampu membangun sekolah menengah. Ini pula yang akan mendorong
daya pembangunan di penjuru tanah air. Program ini tentu saja memakan durasi cukup
lama, bahkan tidak jarang mahasiswa tinggal di daerah untuk menuntaskan tugasnya.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 5

Pembangunan desa di Indonesia direalisasikan sebagai bagian dari Tri Dharma


Perguruan Tinggi, pada 1971 Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas
Hassanuddin (Unhas), dan Universitas Andalas diamanahi oleh Direktur Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sebagai proyek perintis untuk
menyelenggarakan program Pengerahan Tenaga Mahasiswa dengan nama “Pengabdian
Mahasiswa pada Masyarakat”. Hasil kegiatan rintisannya itu di rembug dalam Rapat
Rektor Universitas/Institut pada 1972. Semua pimpinan Perguruan Tinggi setuju untuk
meneruskan kegiatan rintisan itu dengan mengajak 13 universitas, yaitu : Universitas
Syah Kuala, Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas Sriwijaya,
Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Gadjah Mada, Universitas
Brawijaya, Universitas Udayana, Universitas Lambung Mangkurat, Universitas
Hasanuddin, Universitas Sam Ratulangi, dan Universitas Patimura.
Pada 1973, diselenggarakan program Bimbingan Massal (Binmas) di Institur
Pertanian Bogor (IPB) dan Tenaga Kerja Sukarela (TKS) yang diadakan oleh Badan
Urusan Tenaga Sukarela Indonesia (BUTSI). Kegiatan rintisan itu menjadi modal
berharga bagi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdikbud) untuk membentuk
kegiatan “Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat” yang diwajibkan untuk semua
Perguruan Tinggi di Indonesia sehingga lahirlah Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Pada 2008 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mulai mengadakan Kuliah Kerja
Nyata untuk Muhammadiyah (KKN Mu) dengan kegiatan Pemberdayaan Ranting
Muhammadiyah dan KKN Muktamar Muhammadiyah. Pada 2013, KKN untuk
Muhammadiyah itu dinamakan KKN Muhammadiyah untuk Negeri. Pada 2014, atas
ide dari Lembaga Seni Budaya dan Olahraga Pimpinan (LSBO) PP Muhammadiyah,
LPM Universitas Ahmad Dahlan melibatkan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan
Aisyiah (PTMA) untuk melaksanakan KKN Muhammadiyah untuk Negeri.
Sejak awal tahun 2000-an, UAD dan beberapa PTM/PTA mengembangkan tiga
macam bentuk KKN, yaitu KKN Reguler, KKN Non reguler, dan KKN Khusus. Oleh
karena KKN Non reguler menawarkan sejumlah alternatif bentuk KKN, maka KKN
Non reguler ini lebih dikenal dengan istilah KKN Alternatif. Penyebutan yang
dibakukan dalam pengelolaan KKN UAD, digunakan istilah KKN Alternatif, sedangkan
di UMS dikenal KKN Dik (KKN Pendidikan). Selain KKN Reguler dan KKN
Alternatif, jika dipandang perlu LPPM PTM/PTA dapat memprogramkan KKN Khusus.
Dalam operasional pelaksanaannya, KKN Khusus ini dapat dilaksanakan seperti KKN
Reguler, KKN Alternatif ataupun campuran antara KKN Reguler dan KKN Alternatif.
Adapun contoh bentuk KKN Khusus ini antara lain KKN Mubaligh Hijrah, KKN
Ramadhan, KKN Relawan Bencana Alam, KKN Internasional, KKN-PPM, KKN
Muhammadiyah untuk Negeri, dan KKN Kebangsaan.
Ada tiga komponen yang dijadikan sasaran program KKN, yaitu Mahasiswa,
Perguruan Tinggi dan Masyarakat. Bagi mahasiswa program KKN akan menambah
pengetahuan dan pemahaman mereka tentang berbagai masalah yang dihadapi
masyarakat, bekerja dalam kelompok interdisiplin keilmuan dan lintas ilmu untuk
Perguruan Tinggi. Sebagai bentuk praktik pembelajaran dan pedidikan secara langsung
di masyarakat, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan wajib bagi
mahasiswa untuk dapat berinteraksi dan berbagi ilmu dan pengalaman mereka. Dengan
KKN, mahasiswa dituntut untuk mampu membaca realitas sosial, belajar berdaptasi,
melakukan identifikasi dan berpartisiasi dalam mencari solusi bagi berbagai persoalan
keagamaan dan kemasyarakatan.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 6

B. Pengertian KKN
Kuliah Kerja Nyata adalah bagian integral dari proses pendidikan yang mempunyai
ciri-ciri khusus, karenanya sistem penyelenggaraannya memerlukan landasan idiil yang
secara filosofis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa,
bagaimana serta untuk apa KKN itu diselenggarakan. Landasan secara filosofis akan
memberikan petunjuk serta mengendalikan pola pikir dan pola tindakan dalam setiap
proses penyelenggaraan KKN yang pada gilirannya akan membedakan dari bentuk-
bentuk kegiatan lain yang bukan KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sekurang-kurangnya mengandung lima aspek yang
bernilai fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan antara satu
dengan yang lain, yaitu :
1. Keterpaduan Pelaksanaan Catur Dharma Perguruan Tinggi
KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Dharma Pendidikan dan
Pengajaran; Dharma Penelitian; dan Dharma Pengabdian Kepada Masyarakat sekaligus
dalam satu kegiatan nilai-nilai keagamaan KeIslaman dan Kemuhammadiyahan (Catur
Dharma). Sebagai bentuk kegiatan Pendidikan dan Pengajaran, KKN merupakan bagian
integral dari kurikulum pendidikan tinggi Strata Satu (S1). Hal ini berarti bahwa kuliah
kerja Nyata sebagai program tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan
isi pendidikan tinggi lainnya; berfungsi sebagai pengikat dan perangkum semua isi
kurikulum dan bahkan penambahan atau pelengkap isi kurikulum yang telah ada;
merupakan pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-konsep akademis dengan
realita kehidupan dalam masyarakat; pengetahuan teori mahasiswa dapat diperkaya
melalui pengalaman praktis di lapangan; akhirnya akan mematangkan kepribadian
mahasiswa, menumbuhkan rasa percaya diri sebagai calon pemimpin yang handal bagi
pembangunan bangsa.
Dalam kaitannya dengan penelitian, mahasiswa di dalam kegiatan KKN diajak
untuk ikut mengamati, menelaah/menganalisis, menarik kesimpulan dari data kondisi
dan situasi wilayah kerja yang dikumpulkannya kemudian merumuskan masalah yang
dihadapi lalu mengambil keputusan untuk pemecahan dan penanggulangan dari
berbagai alternatif yang ada sesuai dengan kondisi wilayah kerja dan kemampuannya.
Sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa telah mengamalkan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang dikuasai secara ilmiah,
melembaga, dan langsung kepada masyarakat yang akan menikmati manfaat IPTEKS
tersebut.

2. Pendekatan Interdisipliner dan Komprehensif


KKN merupakan pengalaman ilmu yang menuntut mahasiswa kepada pola berpikir
interdisipliner dan komprehensif. Usaha pemecahan berbagai masalah nyata yang
timbul dalam pembangunan masyarakat dengan pendekatan interdisipliner dan
merupakan pengalaman belajar baru bagi mahasiswa.
KKN mempunyai falsafah dan tujuan yang berbeda dengan apa yang dikenal
sebagai Program Praktik Lapangan (PPL), Kemah Kerja Mahasiswa (KKM), Kuliah
Kerja Lapangan (KKL), Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) ataupun praktik umum
mahasiswa (PUM). Kegiatan seperti tersebut di atas selalu bertolak dari dan bergerak
sebatas bidang ilmu yang sedang dipelajarinya. Meskipun mungkin bersifat ilmiah,
tetapi cenderung bersifat sempit atau tidak interdisipliner.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 7

3. Lintas Sektoral
KKN merupakan pengalaman ilmu yang menuntut mahasiswa kepada pola berpikir
interdisipliner dan komprehensif, maka sebagai konsekuensinya akan berusaha
memecahkan berbagai masalah nyata yang timbul dalam pembangunan masyarakat
dengan sistem lintas sektoral. Mencoba memandang suatu masalah ditinjau dari
berbagai kepentingan sektoral dan tidak memberikan kecenderungan ego sektoralnya.
Hal ini pun merupakan pengalaman belajar baru bagi mahasiswa.

4. Dimensi yang Luas dan Kepragmatisan


Kegiatan dengan model KKN bukan hanya melahirkan dan mengembangkan ilmu
yang telah dipelajari secara formal di perguruan tinggi, tetapi juga segala pengetahuan,
pengalaman dan intelegensia yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa. Dengan
perkataan lain, semua yang dikerjakan mahasiswa melalui kegiatan KKN harus
berdimensi luas, namun relevan dengan upaya memajukan masyarakat dan secara nyata
berguna bagi masyarakat.

5. Keterlibatan Masyarakat Secara Aktif


Pelaksanaan KKN selalu menuntut adanya jalinan kerjasama yang baik serta
keterlibatan yang aktif di antara mahasiswa dan masyarakat yang meliputi semua proses
yang berkaitan dengan observasi (pengumpulan data dan informasi), analisis situasi,
identifikasi, perumusan masalah, memilih alternatif pemecahan masalah, perumusan
program, rencana kerja, pelaksanaan, dan evaluasi hasilnya.

C. Tujuan dan Sasaran KKN

1. Tujuan KKN
KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan
pendidikan kepada mahasiswa, namun demikian karena pelaksanaannya mengambil
lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya di
lapangan harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat yang bersangkutan, sehingga
KKN memiliki arah ganda yaitu:
a. Memberikan pendidikan pelengkap kepada mahasiswa; dan
b. Membantu masyarakat melancarkan pembangunan di lokasinya masing-masing.
Secara eksplisit, banyak tujuan-tujuan yang harus dicapai bersama melalui program
KKN, diantaranya :
a. Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman
kerja nyata dalam pembangunan secara keseluruhan;
b. Mencetak kepribadian mahasiswa menjadi lebih dewasa, dan bertambah luasnya
wawasan mahasiswa;
c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan
sendiri sebagai sumber daya melalui pemberdayaan;
d. Mendekatkan civitas akademika (perguruan tinggi) dengan masyarakat.

2. Sasaran KKN
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka KKN mempunyai kelompok
sasaran yaitu unsur-unsur yang terlibat dalam seluruh komponen kegiatan KKN. Secara

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 8

klimaks, keberhasilan KKN ditentukan oleh kelompok sasaran tersebut. Kelompok


sasaran dimaksud meliputi kelompok sasaran mahasiswa, kelompok sasaran masyarakat
(bersama pemerintah daerah), dan kelompok sasaran lembaga perguruan tinggi.

D. KKN dan Pengembangan Peta Dakwah


Pada pertengahan tahun 1980, sudah tumbuh benih kesadaran umum dikalangan
pengurus Majelis Tabligh Muhammadiyah akan perlunya usaha untuk membangun dan
mengembangkan Peta Dakwah untuk dijadikan dasar utama bagi perumusan kebijakan
dakwah di kalangan Muhammadiyah. Itu semua dilakukan agar kegiatan dakwah
Muhammadiyah dapat berjalan dengan effektif dan efisien dalam rangka menuju
tercapainya tujuan Muhammadiyah dengan lebih terarah, effektif dan efisien. Gairah
untuk mewujudkan Peta Dakwah itu pada mulanya sangat tinggi, tetapi seiring dengan
berlarinya waktum semangat untuk meneruskan gagasan Peta Dakwah itu mulai
mengendut dan seolah dilupakan. Ada berbagai alasan mengapa usaha untuk
merealisasikan terwujudnya Peta Dakwah itu akhirnya terhenti. Selain SDM dan
ketersediaan dan yang sangat terbatas, juga disebabkan tidak atau belum ditemukan
strategi dan cara alternatif untuk mengumpulkan data sebagai bahan baku bagi
terwujudnya Peta Dakwah itu dengan effektif dan efisien. Memang tidak mudah
sebenarnya untuk mewujudkan Peta Dakwah itu karena membutuhkan komitmen SDM
secara terus menerus dan ketersediaan dana yang cukup besar secara berkelanjutan.
Sebenarnya sudah cukup lama Majelis Pendidikan Tinggi PP Muhammadiyah ingin
kembali mengembangkan program Peta Dakwah dengan memanfaatkan kegiatan KKN
yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Porsi terbesar Perguruan
Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah yang berjumlah 166 PTM/PTA itu, dapat
melibatkan mahasiswa S1 yang terlibat KKN bertugas untuk melakukan studi etnografi
cepat di desa atau wilayah tempat mereka bertugas. Sudah dapat dibayangkan dengan
“tugas Ekstra” yang diberikan kepada sebagian kecil mahasiswa itu dan kemudian
menulis laporan etnografi cepat di tempat mereka bertugas, Muhammadiyah akan
memiliki data etnografi, yang dapat memotret secara umum tentang keadaan alam,
sosial, ekonomi dan masalah utama yang dihadapi oleh pendudukan desa tersebut.
Dengan itu, dalam waktu yang relatif singkat, Muhammadiyah akan memiliki Peta
masyarakat desa dan kawasan di hampir semua wilayah Indonesia dan catatan masalah
yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Dengan program “Peta Dakwah” yang
dilakukan secara bekelanjutan, Muhammadiyah diharapkan akan lebih mudah
membangun strategi yang tepat dalam rangka untuk melaksanakan misinya.
Sejak periode kepengurusan tahun 2010-2015, gagasan untuk memanfaatkan
program KKN sebagai sarana pengumpulan data etnografi dari daerah yang menjadi
tempat KKN Perguruan Tinggi Muhammadiyah sudah dapat diujicobakan. Akan tetapi,
berbagai alasan telah menggelamkan gagasan itu. Baru kemudian pada periode
kepengurusan periode 2015-2020, gagasan ini kembali untuk dilaksanakan.
Untuk menggairahkan kembali semangat unutk mewujudkan pengembangan Peta
Dakwah melalui program KKN itu semakin mendapatkan legitimasinya setelah
diselenggarakan workshop beberapa Perguruan Tiggi Muhammadiyah di Jakarta pada
14-15 Juni 2017. Pada kegiatan ini hadir peserta dari UMS, Uhamka, UMY, UMSU,
Majelis Tabligh dan Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting Pimpinan Pusat
Muhammadiyah. Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Aisyiah. Dalam workshop itu
disimpulkan bahwa KKN yang diselenggarakan oleh PTM dan PTA dapat dijadikan
sarana bagi kelengkapan pengembangan Peta Dakwah Muhammadiyah. Sesuai dengan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 9

Tupoksi yang dimilikinya, Majelis Pendidikan Tinggi dan Penelitian dan


Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dapat mengambil peran utama dalam
pelaksanaan pengembangan Peta Dakwah yang akan membantu Muhammadiyah dalam
mencapai tujuannya.
Sebagai usaha untuk memahami pelaksanaan KKN yang diselenggarakan oleh
Perguruan Tinggi Muhammadiyah, pada 30 Juli sampai dengan 1 Agustus 2017, tim
Majelis Diktilibang PP Muhammadiyah, menghadiri pelaksanaan KKN MU di Ogan
Komering Ilir, Sumatera Selatan. KKN ini diikuti oleh sebanyak lebih dari 200
mahasiswa. Mahasiswa melakukan KKN selama sebulan di daerah itu. Sebagian kecil
dari mahasiswa secara sukarela melakukan “penelitian etnografi cepat” di desa tempat
mereka tinggal selama KKN. Sebagai pedoman bagi pelaksanaan penelitian itu, secara
singkat dijelaskan oleh Tim tentang teknik pengumpulan data dan penulisan laporan.
Ada lima kelompok mahasiswa yang melakukan uji coba penelitian etnografi itu. Setiap
kelompok terdiri dari tiga sampai dengan lima mahasiswa dan salah seorang mahasiswa
dari setiap kelompok diminta secara sukarela untuk menjadi Kepala kelompok. Kecuali
itu, seorang mahasiswa yang dapat memahami bahasa masyarakat setempat menjadi
anggota dari setiap kelompok, agar komunikasi diantara mahasiswa yang bertugas
dengan penduduk-penduduk setempat dapat berjalan dengan lancar.
Dari uraian singkat di atas dapat diringkas bahwa Peta Dakwah berfungsi penting
bagi Muhammadiyah dalam usaha mencapai tujuannya. Dengan tersedianya Peta
Dakwah yang memaparkan gambaran atau potret kehidupan suatu masyarakat (desa
ataupun kampung di wilayah perkotaan), baik kehidupan sosial, ekonomi, politik,
lingkungan alamnya serta dinamika hubungan lingkungan alam dengan kehidupan
manusia, Muhammadiyah dapat merumuskan strategi dakwah yang tepat untuk
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat setempat. Peta Dakwah dapat menjadi
salah satu rujukan penting bagi merumuskan strategi Dakwah dengan memilih program
yang strategis untuk mengawali kehadiran Muhammadiyah di wilayah itu, apakah
melalui pendidirian Cabang atau Ranting, mendirikan Lembaga Pendidikan, Sarana
Ibadah, Kesehatan dan sebagainya. Itu semua ditujukan untuk mendorong bagi
kemajuan kehidupan masyarakat setempat.
Disadari sepenuhnya bahwa untuk merealisasikan program Peta Dakwah diperlukan
curahan energi yang cukup besar, baik berupa curahan dana yang cukup besar dan
tersedianya SDM yang punya komitmen dengan program itu. Untuk mengurangi beban
berat itu, memanfaatkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang diselenggarakan oleh
PTM/PTA dapat menjadi solusi bagi terwujudnya program Peta Dakwah itu. Jika saja
program yang dirancang ini dapat berjakan tanpa kendala yang berarti diperkirakan
dalam waktu tiga sampai 5 tahun ke depan laporan profile atau potret kehidupan
masyarakat dan lingkungan alam wilayah yang menjadi ajang kegiatan KKN akan
terhidang dengan baik dan akan menjadi bahan berharga baik terwujudkan Peta Dakwah
Muhammadiyah di tanah air.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 10

BAB. II
SKEMA KKN AMAL USAHA

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UM Palangkaraya) sebagai lembaga


Pendidikan Tinggi berkewajiban untuk melaksanakan Catur Dharma Perguruan Tinggi.
Salah satu unsur dari Catur Dharma Perguruan Tinggi tersebut adalah kegiatan
pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan berbagai metode,
cara, dan variasi sehingga betul-betul sebagai kegiatan yang memberikan makna di
masyarakat. Salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat di dunia kampus salah
satunya dilakukan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan akhir-akhir ini
sebagian institusi juga memberi nama lain.
Masing-masing program studi di lingkungan UM Palangkaraya juga memberi
apresiasi yang berbeda-beda dalam turut serta melaksanakan pengabdian pada
masyarakat yang dituangkan dalam kurikulum perkuliahannya dan wajib diprogramkan
oleh mahasiswa sebagai mata kuliah wajib tempuh. Sebagian memberikan nama mata
kuliah sebagai Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan ada juga sebagian menyebutnya Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) namun dengan silabus yang sama. Melalui kegiatan KKN
maupun KKL tersebut mahasiswa UM Palangkaraya sebagai calon pengabdi pada
masyarakat dapat mengamalkan ilmu yang diperolehnya untuk kepentingan masyarakat
dengan berkolaborasi dalam membutuhkan sumbangan tenaga dan pikiran dalam bentuk
merencanakan bersama, membiayai bersama dan menghasilkan manfaat bersama. Oleh
sebab itu, berdasarkan kewajiban yang dimiliki maupun amanah persyarikatan
(Perguruan Tinggi Muhammadiyah = PTM), maka UM Palangkaraya selalu secara
periodik dan terjadwal melaksanakan kegiatan KKN UM Palangkaraya yang saat ini
kegiatannya telah memasuki Angkatan Ke-42 di Tahun 2019 ini.

A. Tujuan Kegiatan KKN di UM Palangkaraya


Kegiatan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/20 bertujuan untuk :
1. Melatih mahasiswa, khususnya peserta KKN agar mampu mengembangkan dan
memadukan kaidah teoritis yang diperoleh di perkuliahan dengan praktik
bermasyarakat di lapangan;
2. Meningkatkan peran pengabdian untuk memakmurkan komplek Perguruan
Muhammadiyah di Kabupaten/Kota Palangka Raya, Pulang Pisau, Kasongan dan
Sukamara;
3. Meningkatkan peran pembangunan dan pengembangan di lokasi-lokasi Amal Usaha
Persyarikatan Muhammadiyah sehingga secara langsung dan tidak langsung turut
serta mewujudkan masyarakat yang green dan Islami;
4. Meningkatkan peran dan motivasi mahasiswa ke masyarakat, khususnya kepada
mahasiswa dan warga Muhammadiyah di lokasi kegiatan KKN melalui penataan,
meningkatkan keindahan, dan pelestarian lingkungan yang berada di lokasi-lokasi
Amal Usaha Persyarikatan Muhammadiyah sebagai nafas green dan Islami.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 11

5. Menumbuhkembangkan kecintaan seluruh Civitas Akademika UM Palangkaraya


terhadap keberadaan Perguruan Muhammadiyah dan lokasi-lokasi Amal Usaha
Persyarikatan Muhammadiyah.
6. Secara umum memberikan motivasi, pengalaman, dan menumbuhkembangkan
kecintaan kepada seluruh Civitas Akademika UM Palangkaraya dalam kemampuan
mengabdi kepada masyarakat.
7. Meningkatkan peran serta mahasiswa dan Civitas Akademika UM Palangkaraya
dalam pembangunan masyarakat khususnya masyarakat miskin perkotaan dan
pedesaan melalui kegiatan amal jariyah berupa gerakan pencerahan, pemberdayaan,
pendampingan dan bentuk pengabdian kepada masyarakat lainnya yang bernafaskan
fiqih Al Ma’un, konsep green dan atmosfer masyarakat yang Islami.

B.Waktu Kegiatan KKN


Waktu pelaksanaan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil
Tahun Akademik 2019/2020 ini dihitung dimensinya dan direncanakan dalam beberapa
dimensi, yaitu :
1. Dimensi Bobot Studi, yaitu sebesar 4 sks (1 sks kuliah di lapangan dan 3 sks kerja
di lapangan) dengan sebaran selama pelaksanaan efektif di lapangan;
2. Dimensi Akademik, yaitu secara kalender akademik dilaksanakan selama 3 (tiga)
bulan efektif mulai bulan November 2019 sampai dengan Januari 2020.
a. Pendaftaran : 7 Oktober – 1 November 2019
b. Penetapan kelompok dan lokasi : 2 November 2019
c. Orientasi Pembimbing : 9 November 2019
d. Pembukaan dan Pembekalan : 9 November 2019
e. Pelaksanaan Kerja Lapangan (Fisik) : 16 November – 15 Desember 2019
f. Pelaksanaan Kerja Lapangan (Non Fisik) : 16 November – 31 Desember 2019
g. Pelaksanaan Kerja Lapangan (PLH) : 16 Desember – 10 Januari 2020
h. Monitoring : 16 Desember – 10 Januari 2020
i. Supervisi : 15 Januari 2020
j. Pelaporan : 1 – 25 Januari 2020
k. Batas akhir pengumpulan laporan : 27 Januari 2020
l. Penutupan : 8 Februari 2020
m. Rekapitulasi dan Penyampaian Nilai : 10 Februari 2020

3. Dimensi Kuliah dan Kerja di Lapangan, yaitu pelaksanaan KKN UM


Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020
dilaksanakan dengan total jam kuliah dan jam kerja efektif mahasiswa (JKEM) di
lapangan minimal sebesar 341 jam 20 menit JKEM yang terdiri dari 85 jam 20
menit JKEM kuliah di lapangan dan 256 jam JKEM kerja di lapangan untuk
memenuhi mata kuliah KKN sebesar 4 sks.

C. Lokasi Kegiatan KKN


Lokasi kegiatan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/20 ini berada di 3 (tiga) kabupaten/kota yaitu Palangkaraya (Sd
Aisyiyah Bukit Tunggal dan Paud Alam/Rumah Tahfidz Palangka Raya), Pulang Pisau
(Komplek Perguruan Muhammadiyah dan TK Aisyiyah Pulang Pisau) dan Kasongan
(Komplek Perguruan Muhammadiyah dan MTs Muhammadiyah Kasongan).

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 12

D. Bentuk Kegiatan KKN


Bentuk kegiatan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/2020 ini adalah Kegiatan dilaksanakan 4 (empat) tahap bentuk
kegiatan yaitu Kegiatan Kuliah Pembekalan, Kegiatan Kerja Lapangan Fisik, Kegiatan
Kerja Lapangan Non Fisik, dan Kegiatan Kerja Lapangan Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Kegiatan tersebut dijelaskan sebagai berikut :

1. Kegiatan Kuliah Pembekalan


Kegiatan ini diarahkan pada pendidikan dan pengenalan yang mendasar secara
menyeluruh atas program dan tujuan serta hakekat pelaksanaan mata kuliah Kuliah
Kerja Nyata mahasiswa di UM Palangkaraya. Elemen penting dari Kegiatan kuliah
pembekalan dan pengenalan ini adalah sikap dan cara pandang yang bersumber dari
fenomena permasalahan di lapangan. Seluruh peserta KKN harus memahami hal
tersebut sebagai ilmu pengetahuan. Kegiatan ini adalah modal dasar bagi peserta
KKN agar dapat memahami, mendalami dan bersikap mental pada nilai-nilai
intelektual. Oleh sebab itu proses inilah dikenalkan sehingga menjadi tata cara, etika
dan nilai pergaulan di Kuliah Kerja Nyata. Adapun dalam pelaksanaannya kegiatan
ini berupa kuliah dengan materi paparan dan dialog/tanya jawab yang berkualitas.
Kemudian disampaikan juga aspek teknis dan non teknis lainnya. Bentuk lain dari
kuliah pembekalan juga bisa berupa pengarahan, kordinasi, diskusi kelompok, rapat-
rapat kelompok, melakukan administrasi kegiatan dan sebagainya yang dilakukan
selama pelaksanaan KKN sehingga memenuhi jam kuliah efektif di lapangan
dengan bobot 1 (satu) sks.

2. Kegiatan Kerja Lapangan Fisik


Kegiatan kerja lapangan fisik ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran dan
kecintaan melalui kegiatan pembangunan sarana dan prasarana untuk lingkungan
yang merupakan amal bakti terhadap almamater mahasiswa di lingkungan
akademika UM Palangkaraya dan amal usaha muhammadiyah. Adapun bentuk
program kegiatan fisik tersebut diantaranya dengan membangun sarana dan
prasarana, peningkatan dan rehab sarana prasarana di lingkungan amal usaha
Muhammadiyah.

3. Kegiatan Kerja Lapangan Non Fisik


Kegiatan kerja lapangan non fisik ini diarahkan untuk meningkatkan kesadaran dan
kepekaan mahasiswa melalui pengembangan pola pikir dan pengembangan diri
terhadap berbagai persoalan fenomena sosial kemasyarakatan, seperti kegiatan
kemasyarakatan dan pengembangan lingkungan. Adapun bentuk program non fisik
diantaranya seperti sunatan massal, donor darah, seminar dan penyuluhan
(kesehatan, kenakalan remaja, makanan sehat, pelatihan keterampilan, makanan
sehat, kesehatan masyarakat), pendampingan dan pembelajaran masyarakat, dan
sebagainya yang dilakukan secara berkelompok oleh peserta KKN dan/atau dapat
bekerjasama dengan lembaga/instansi pemerintah dan swasta lainnya dalam
menyelenggarakannya yang dilakukan selama pelaksanaan KKN sehingga
memenuhi dan melengkapi jam kerja efektif kerja di lapangan dengan bobot 3 (tiga)
sks.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 13

4. Kegiatan Kerja Lapangan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)


Kegiatan kerja lapangan pengelolaan lingkungan hidup ini diarahkan untuk
meningkatkan kesadaran dan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitar. Adapun bentuk kegiatan ini diantaranya seperti gerakanan
penghijauan (penanaman pohon 1 orang 1 pohon), penataan pertamanan, penyediaan
dan penanaman bunga dalam pot, pemeliharaan tanaman taman, penyediaan dan
kampanye pengelolaan persampahan, dll. Kegiatan PLH ini dapat dilakukan secara
berkelompok oleh peserta KKN dan/atau dapat bekerjasama dengan
lembaga/instansi pemerintah serta swasta lainnya dalam menyelenggarakannya yang
dilakukan selama pelaksanaan KKN sehingga memenuhi dan melengkapi jam kerja
efektif kerja di lapangan dengan bobot 3 (tiga) sks.

E. Pembimbingan dan Pendampingan, Monitoring, dan Evaluasi KKN


Untuk mendukung dan lancarnya kegiatan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42
Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 ini agar baik dan efektif, maka selama
kegiatan berlangsung peserta KKN juga didukung berupa proses pembimbingan dan
pendampingan yaitu mulai proses perencanaan dan pelaksanaan serta pelaporan
kegiatan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/20, termasuk juga dilakukan monitoring dan evaluasi kegiatan KKN. Adapun
koordinasi tersebut dijelaskan sebagai berikut :
1. Dosen Pendamping Lapangan untuk masing-masing kelompok (yang ditetapkan
melalui Surat Keputusan Kepala LP2M) secara progresif akan membimbing dan
mendampingi, memonitor dan mengevaluasi aktivitas kuliah lapangan dan kerja
lapangan serta kerjasama lainnya dalam merencanakan, melaksanakan dan
melaporkan program kerja yang dimiliki masing-masing kelompok selama
pelaksanaan KKN;
2. Panitia Pelaksana KKN yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala
LP2M secara periodik dan progresif akan memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan
program kerja yang dimiliki masing-masing kelompok;
3. Panitia Palaksana KKN dan Dosen Pendamping Lapangan, akan memberikan
evaluasi (penilaian) yang mengacu dengan format yang disediakan oleh LP2M.
4. Tahap monitoring dan evaluasi akhir maka dilakukan supervisi terhadap seluruh
kegiatan khususnya terhadap kerja di lapangan yang telah dilaksanakan. Supervisi
dilakukan oleh Tim Supervisor KKN yang ditugaskan oleh Kepala LP2M.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 14

BAB. III

SKEMA KKN ETNOGRAFI

A. Tujuan Umum
Tujuan pelaksanaan kajian etnografi pada program KKN dan PPM adalah:
pertama, mahasiswa mampu mengeksplor atau menggali sekaligus mengindentifikasi
karakteristik demografis beserta gambaran kondisi sosial-ekonomi-budaya-fisik serta
ideologi masyarakat: kedua, mahasiswa mampu mengungkapkan point of view
masyarakat setempat terkait lingkungannya dan kehidupan mereka; ketiga, mahasiswa
mampu memetakan kondisi goegrafis daerah setempat, lingkungan fisik, serta sarana
prasarana yang ada; dan keempat, mahasiswa mampu menyusun laporan hasil
wawancara dan observasi berbasis data demografis dan etnografis yang dibutuhkan
dalam perluasan Dakwah Muhammadiyah.

B. Definisi dan Ciri-ciri Etnografi


Etnografi artinya field work, turun langsung mencari data ke lapangan, untuk
menemukan, kemudian menggambarkan secara holistik, sistem sosiokultural suatu
masyarakat atau cara hidup suatu masyarakat. Etnografi adalah hidup bersama
masyarakat, melihat kehidupan sehari-hari mereka, berbual dalam bahasa mereka,
melihat dunia sebagaimana mereka melihatnya. Singkatnya etnografi adalah menangkap
“the native’s point of view, his relation to life, to realize his vision and his world,”kata
Malinowski (1950:25).
Secara umum etnografi adalah sebuah metode penelitian yang ilmiah mengikuti
prinsip-prinsip dan prosedur yang umum dalam metode penelitian ilmu sosiokultural,
yaitu objektif, logik, dan prosedural. Objektif artinya penggambaran situasi dan kondisi
lapangan, analisis, dan penarikan kesimpulan harus berdasarkan atas data dan informasi
yang objektif, nyata, dapat ditunjukkan bukti-buktinya. Analisis dan penarikan
kesimpulan dilakukan secara logik atau masuk akal, tidak atas dasar kepercayaan
kepada yang ghaib, dongeng, tradisi, dan lain-lain. Ketiga, prosedural artinya penelitian
harus dilakukan dengan prosedurm tatacara, yang sudah disepakati umum dalam metode
penelitian etnografi.
Beberapa ciri khas dari metode penelitian etnografi adalah sebagai berikut.
Pertama, etnografi menggunakan pendekatan induktif bukan deduktif, membangun
teori atau hipotesis (theory construction) bukan menguji teori atau hipotesis (theory
verification). Mula-mula peneliti mendeskripsikan data hasil penemuan lapangan secara
rinci namun tidak bertele-tele dan keluar dari tema penelitian. Setelah itu peneliti
membuat abstraksi dan mengelompokkan data ke dalam konsep-konsep yang relavan.
Dengan menggatokkan satu konsep dengan konsep yang lain maka peneliti semestinya
dapat membangun hipotesis-hipotesis yang diperoleh di lapangan. Hipotesis ini kembali
diuji secara kwalitatif kepada informan dengan teknik yang sama, yaitu observasi,
wawancara, dan bukti dokumen dan objek materi. Hasil pengujian ini adalah beberapa

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 15

kesimpulan, yang pada gilirannya akan dirumuskan menjadi kesimpulan umum (teori).
Jadi singkatnya penelitian etnografi adalah theory construction bukan theory
verification.
Kedua, pengumpulan data dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan
menggunakan teknik participant-observation, open & depth interview, diskusi dengan
informan, dan mengumpulkan segala macam dokumen, terbitan, dan material yang
ditemukan di lapangan. Singkatnya pengumpulan data ini kita sebut multimethod.
Penelitian kwalitatif dikerjakan oleh seorang peneliti tunggal yang bisa disifatkan
sebagai seorang bricoleur (Jack of all trades or a kind of professional do-it-yourself
person). Semua hal dikerjakan sendiri oleh sang peneliti. Hasil pekerjaan sang peneliti
(the bricoleur) adalah sebuah bricolage, yaitu satu rajutan berbagai data dan informasi
(a pieced-together) yang bisa memberikan bantuan solusi bagi pemecahan satu masalah
dalam situasi yang nyata. Seorang peneliti etnografi (bricoleur) akan menggunakan
instrumen metode dan analisis yang dianggapnya tepat dan berguna. Dia akan
menggunakan strategi, metode, atau data empiris apa saja yang dia peroleh, yang dia
anggap tepat dan berguna dari hasil kajiannya bagi pemecahan masalah (multimethod).
Seorang bricoleur sadar bahwa penelitian adalah suatu proses interaksi antara
peneliti dengan subjek penelitian adalah suatu proses interaksi antara peneliti dengan
subjek penelitian yang dipengaruhi oleh sejarah, biografi, gender, kelas sosial, ras, dan
etnisiti sang peneliti, sang informan, dan semua orang yang terkait etnografi tidak dapat
mengelak dari bias subjektifitas. Ini adalah tantangan dalam penelitian etnografi.
Sejatinya penelitian etnografi adalah berdasarkan atas tradisi filsafat phenomenology,
bahwa luar diri peneliti dan subjek penelitian. Dunia dilihat dan digambarkan ‘bukan
seperti apa adanya’ tetapi ‘sebagai sesuatu yang mempunyai arti’, baik bagi sang
peneliti maupun bagi masyarakat yang menjadi objek penelitian. Hal ini memberi ciri-
ciri ketiga dari peneliltian etnografi.
Ciri-ciri ketiga ini berkaitan dengan ciri keempat, bahwa peneliti etnografi akan
melihat dan menafsirkan fakta secara emic, yaitu menangkap data dan fenomena
kultural sesuai dengan sudut pandangan penduduk setempat. Karena itu penelitian
etnografi adalah penelitian interpretif, artinya data dan informasi yang diterima tidak
ditangkap dan dilaporkan seperti apa adanya, tetapi dianggap sebagai simbol-simbol
yang memerlukan penafsiran. Itulah sebabnya penelitian etnografi tidak menggunakan
kuestioner (structured interview) dalam penelitian mereka, tapi menggunakan schedule,
yaitu daftar informasi yang perlu dicari secara mendalam dan komprehensif.
Kelima, analisis dilakukan dengan pendekatan kwalitatif, bukan analisis statistik
kuantitatif, karena tujuan akhir dari metode penelitian etnografi adalah untuk
mendapatkan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh tentang sesuatu fenomena
atau masalah sosiokultural (depth dan comprehensive).
Terakhir keenam, laporan penelitian adalah bersifat sistemik atau holistik-
fungsional, tidak parsial dan segmental. Setiap fenomena dilihat berkaitan secara
fungsional dengan fenomena-fenomena yang lain secara keseluruhan. Setiap bab sudah
berisi data, analisis, dan kesimpulan tentang satu topik tertentu dari penelitian. Karena
itu pola laporan hasil penelitian etnografi berbeda dari pola hasil penelitian survai
sampel (kuantitatif).
Perlu diingat bahwa tidak ada dasaar untuk mengatakan bahwa secara saintifik
metode penelitian etnografi (kwalitatif) adalah sesuatu yang khas dan berbeda dari
metodologi survai sampel (kwantitatif). Kedua-duanya tidak boleh dilihat sebagai
polaritas, dua kutub yang bertentangan, tetapi adalah metodologi yang dibenarkan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 16

dalam mencari kebenaran ilmiah, tergantung pada tujuan penelitian, peringkat


penelitian, dan jenis data yang diperlukan.

C. Definisi dan Ciri-ciri Etnografi Cepat


Studi etnografi cepat adalah tergolong ke dalam metode etnografi terapan. Berbeda
dengan metode etnografi murni (pure ethnography) yang bertujuan untuk
mengembangkan teori dan konsep dalam ilmu antropologi, dikerjakan oleh seorang
peneliti tunggal sebagai bricoleur, dalam masa satu sampai dua tahun, maka etnografi
terapan adalah penggunaan metode dan teknik penelitian etnografi untuk tujuan-tujuan
praktis bagi pengembangan masyarakat, dikerjakan oleh satu tim riset, dan memakan
masa yang singkat selama tidak lebih dari satu bulan. Etnografi cepat bisa bersifat
deskriptif, sekedar untuk mendapatkan gambaran keadaan umum suatu komunitas,
tetapi juga bisa bersifat terapan dalam arti hasil penelitian dianalisis secara diagnostik
untuk menelurkan sebuah rekomendasi tindakan. Pengumpulan data harus jelas dan
rinci panduannya, dan jelas pembagian kerja antara anggota tim. Harus jelas tujuan, dan
tema risetnya. Harus jelas topik-topik data yang akan dikumpulkan, checklist, daftar
pertanyaan, pedoman fgd, dan panduan-panduan lain, yang semuanya disusun untuk
masa kerja lapangan selama sebulan.

D. Tujuan “Studi Etnografi Cepat dalam Pengembangan Peta Dakwah”


Proyek Studi Etnografi Cepat ini diselenggarakan dalam konteks Kegiatan Kuliah
Kerja Nyata (KKN) dalam lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah
(PTMA). Tujuan terbagi dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum dari
proyek ini adalah “Membangun kesadaran dalam diri mahasiswa bahwa ilmu, keahlian,
dan ketrampilan harus dimanfaatkan bagi pembangunan dan pemberdayaan
masyarakat.” Dalam Program KKN-PTMA pemanfaatan ilmu, keahlian, dan
ketrampilan ini dilaksanakan melalui Dakwah Lapangan. Dengan demikian Proyek
Studi Etnografi Cepat adalah bagian dari Dakwah Lapangan.
Manakala tujuan khusus (tujuan praktis) dari proyek ini adalah:
a. Membangun Peta Dakwah. “Mahasiswa membuat peta geografis, demografis,
sosiologis, ekonomis, politis, keagamaan, potensi lokasi Dakwah Lapagan dan hal-
hal lain yang terkait dengan kegiatan permberdayaan”
b. Mendiagnosis dan menyusun strategi dakwah lapangan yang sesuai dengan kearifan
lokal.
c. Mendiagnosis dan menyusun strategi bagi mendorong masyarakat mengembangkan
institusi Muhammadiyah (institution building).

E. Istilah Umum dalam KKN Etnografi


1. Geografis: Peta komunitas, perumahan, sawah, tegalan, hutan, sungai, gunung,
dan lain-lain.
2. Demografis: Kependudukan, jenis pekerjaan, pendidikan, dan lain-lain.
3. Sosiologis: Keluarga, rumah tangga, hubungan sosial, upacara-upacara sosial,
adat, dan lain-lain.
4. Ekonomis: Sistem mata pencarian hidup (occupation), produksi, distribusi,
perdagangan, pasar, konsumsi, keuangan, dan lain-lain.
5. Politis: Sistem pemerintahan desa, politik desa, institusi politik, pemimpin
formal dan informal, sistem pengambilan keputusan, ketertiban masyarakat, dan
lain-lain.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 17

6. Keagamaan: Sistem kepercayaan dan agama, institusi agama, jumlah penganut


agama. Pemimpin keagamaan, upacara-upacara keagamaan, dan lain-lain.
7. Komunikasi: Infrastruktur jalan, radio, tv, koran, internet, android, dan lain-lain.
8. Institution building: Pembangunan cabang atau ranting Muhammadiyah dengan
dukungan anggota masyarakat lokal bagi menanamkan, memelihara, dan
menyebarluaskan ideologi Muhammadiyah, yaitu “Islam yang
berkemajuan”dan”Islam wassatiyah”.

F. Metode Pengumpulan Data Dan Observasi


Usaha untuk mengumpulkan data bagi membuat profil wilayah yang dijadikan
subjek KKN meliputi beberapa tahapan. Kegiatan pengumpulan data di lapangan,
diawali dengan persiapan yang dilakukan di bawah koordinasi program KKN
PTM/PTA pada beberapa hal sebagai berikut:
1. Rekuitmen mahasiswa peserta KKN yang menjadi bagian dari kelompok studi
etnografi sebanyak 7-10 orang mahasiswa perkelompok, yang terdiri dari
mahasiswa dan mahasiswi dari disiplin keilmuan yang berbeda. Setiap
kelompok dipimpin oleh seorang Ketua kelompok yang dipilih secara
demokratis bersamaan dengan waktu kegiatan pelatihan yang dilaksanakan oleh
Universitas yang bersangkutan selama dua hari.
2. Melengkapi mahasiswa dengan alat untuk melaksanakan kegiatan penelitian
etnografi seperti: buku catatan (field notes), alat perekam suara, kamera (boleh
juga smart phone) dan lain-lain.
3. Menelusuri profil wilayah yang diteliti melalui bantuan internet dan dokumen
lainnya, termasuk buku-buku dan terbitan lainnya yang pernah diterbitkan berita
ataupun reportase tentang kawasan itu. Dapat dimulai dari dokumen yang
berakitan dengan Kabupaten tempat wilayah penelitian itu akan dilakukan, yang
kemudian turun ke Kecamatan dan desa atau kawasan yang akan menjadi
subyek study. Data tertulis, berita di koran dan dokumen lainnya (termasuk foto
dan media rekam lainnya) yang berkaitan dengan wilayah yang akan diteliti
dapat dikumpulkan sebelum penelitian dilaksanakan.
Dokumen itu dapat ditelusuri melalui terbitan BPS, laporan tahunan Bupati, koran,
jurnal dan dari media sosial lainnya. Jika wilayah itu sudah pernah diteliti oleh pihak
Universitas atau lembaga penelitian lainnya, laporan penelitian itu juga sangat berguna
untuk ditelusuri, baik yang berkaitan bidang pertanian, kesehatan, pendidikan dan
lainnya. Dari kegiatan ini peneliti sudah dapat mendapatkan gambaran umum sementara
dari calon wilayah penelitian baik yang menyangkut kehidupan masyarakat dan
lingkungan alam setempat. Maksud penelusuran data melalui dokumen itu adalah
sebagai modal pertama ketika mahasiswa melakukan penelitian. Jadi mereka terjun ke
lapangan telah mengetahui kondisi awal dari kawasan yang akan diteliti.

G. Pengumpulan Data Etnografi di Lapangan (Field Work)


1. Penelusuran Dokumen di Lapangan
Pengumpulan dan penelusuran data tertulis atau dokumen lainnya tidak berhenti
pada tahap awal sebelum peneliti terjun kelapangan itu. Pengumpulan dokumen dan
data tertulis lainnya juga dilakukan ketika peneliti berada di lapangan. Peneliti
mengumpulkan dokumen pelengkap yang lebih rinci yang diperoleh melalui kantor
Desa dan Kecamatan tentang berbagai data yang menyangkut kondisi geografi dan
lingkungan di kawasan penelitian termasuk peta atau denah, profil kependudukan,

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 18

kegiatan ekonomi, kegiatan sosial dan keagamaan, fasilitas pendidikan, kesehatan


(termasuk sistem kesehatan tradisional), lembaga yang berhubungan dengan
kehidupan masyarakat seperti kesenian, olahraga dan lain-lain baik yang tertulis
tercetak maupun berupa foto dan lainnya, berguna untuk melengkapi dan menjadi
pembanding berbagai dokumen yang diperoleh dalam persiapan KKN yang
dilakukan.

2. Observasi Terlibat (Participant Observation)


Tahap berikutnya dari kegiatan penelitian adalah melakukan observasi atau
pengamatan terlibat. Yang dimaksud dengan kegiatan observasi terlibat adalah
kegiatan penelitian yang bertujuan memperoleh data melalui melibatkan diri dengan
aktivitas masyarakat yang diteliti. Yaitu dengan hadir di tengah aktivitas kehidupan
mereka untuk melihat, mengamati, mendengarkan dan bahkan merasakan denyut
jantung kehidupan masyarakat, agar peniliti memiliki pengetahuan dan bahkan
memahami pola kehidupan masyarakat yang diteliti. Kegiatan observasi segera
dilakukan begitu peneliti memulai melangkahkan kakinya menuju tempat penelitian.
Peneliti mengamati dan merekam berbagai hal yang dijumpainya dalam perjalanan
menuju tempat KKN, mulai dari jarak tempuh, kondisi jalan dan lingkungan alam,
sistem transport yang dapat digunakan, biaya yang perlu dikeluarkan, kondisi
lingkungan desa atau wilayah tempat tugas KKN dan sebagainya. Pada hari-hari
pertama, peneliti mulai kegiatan dengan mengunjungi kantor Desa dan Kecamatan
untuk menelusuri dokumen yang tersedia di sana, baik tentang jumlah penduduk,
kondisi kesehatan, pendidikan, kegiatan ekonomi dan lain sebagainya. Dokumen
yang diperoleh dapat dibandingkan dengan dokumen tahap persiapan yang diperoleh
melalui sumber-sumber yang tidak langsung, seperti data dari internet, buku dan
sebagainya.
Selain kegiatan itu, pada hari-hari pertama kehadirannya di tempat penelitian,
peneliti seharusnya segera membuat denah (peta kasar) wilayah desa tempat mereka
meneliti dengan berjalan berkeliling wilayah tugasnya. Selain menggambarkan
keadaan wilayah, dalam denah itu juga dapat ditandai tempat-tempat penting seperti
rumah kepala desa, Puskesmas, rumah ibadah, sekolah dan sebagainya. Pembuatan
denah itu perlu dilakukan agar peneliti dapat dengan segera pergi ketempat-tempat
tertentu dengan lebih cepat seperti menemui kepala desa di rumahnya dan keperluan
lainnya. Denah itu dapat disalin dari bahan yang tersedia di kantor pedesaan.
Untuk menambah pengetahuan tentang wilayah yang dikaji, peneliti dapat
melakukan tour keliling desa dan sekaligus memperbaiki denah yang telah didapat
dari kantor desa, menambah dan mengurangi hal-hal yang penting untuk diketahui
dan dikunjungi dalam usaha pengumpulan data seperti lokasi sekolah, kantor desa,
fasilitas publik seperti sarana ibadah, kantor organisasi sosial, pasar, puskesmas,
arena bermain dan sebagainya. Dalam kesempatan tour ini penelitian dapat pula
mulai menjalin hubungan sosial dengan penduduk yang ditemui, berkenalan dan
mencatat lokasi rumahnya. Sebenarnya tour yang dilakukan itu juga merupakan
kegiatan observasi awal tentang kehidupan masyarakat di wilayah yang diteliti.
Dengan bantuan Google Map, pembuatan Denah juga dapat dilakukan, dengan
memberi tanda khusus pada situs yang penting untuk dikunjungi.
Berbeda dengan data yang diperoleh melalui penelusuran dokumen, dalam
kegiatan observasi peneliti mempunyai kesempatan untuk berinteraksi, mencatat dan
merekam, segala aspek dari dinamika kehidupan penduduk, mulai dari kegiatan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 19

ekonomi, sosial, keagamaan, politik, dan lain-lain aspek kehidupan masyarakat. Dari
kegiatan observasi ini dapat diketahui secara langsung realita kehidupan masyarakat.
Oleh sebab itu observasi yang dilakukan seringkali disebut pula sebagai Pengamatan
Terlibat (Participant Observation). Hal ini disebut demikian karena peneliti terjun
pada kegiatan masyarakat dan terlibat dalam aktivitas yang dilakukannya seperti
hadir di pasar, di tengah petani yang sedang menggarap sawahnya dan bahkan
terlibat dalam aktivitas keagamaan seperti slametan dan upacara-upacara lainnya.
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui pola kehidupan sosial
masyarakat setempat. Dalam melakukan observasi, peneliti dapat saja melakukan
kegiatan penelitiannya pada setiap moment dari kehidupan sosial masyarakat seperti
menyaksikan kegiatan pertanian, acara bersih desa, upacara pemakaman dan aktivitas
sosial lainnya yang telah membudaya dan rutin dilakukan. Kejadian khusus yang
terjadi secara mendadak seperti perkelahian, pencurian atau peristiwa kriminalitas
lainnya perlu juga diperhatikan jika kemudian ternyata berkaitan dengan pola
kehidupan yang sudah membudaya dalam masyarakat.
Observasi tidak cukup dilakukan dengan sekali kunjungan. Observasi harus
dilakukan dengan kunjungan berkali-kali pada aktifitas sosial tertentu sampai
tercapai tahap credibility data. Kegiatan ini dilakukan sebagai usaha untuk cek dan
kontrol data.
3. Beberapa Catatan Penting
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan observasi ini, yaitu di
antaranya:
a. Segala hal yang disaksikan dan didengar dalam kegiatan observasi harus dicatat
dalam buku catatan khusus tentang: 1) Proses terjadinya peristiwa yang diteliti; 2)
Identitas dan kategori aktor yang terlibat; 3) Tempat kejadian; 4) Tanggal dan hari
kejadian; 5) Melakukan konstruksi kejadian; 6) Mencatat kejadian khusus, seperti
upacara, peristiwa kriminal, dan lain-lain; 7) Merekam kejadian (jika
memungkinkan).
b. Jangan mengundur mencatat hasil observasi, karena bisa lupa.
c. Segera mencatat segala hal yang diamati, dilihat dan di dengar, baik yang
berkaitan dengan kejadian yang disaksikan, percakapan antara penduduk,
lingkungan tempat kejadian itu terjadi dan aktor yang terlibat dalam pengamatan
itu.
d. Merumuskan sejumlah pertanyaan dari hasil observasi sebagai bagan bagi
pendalaman data melalui kegiatan wawancara. Misalnya, apakah mereka yang
bekerja sebagai petani di sawah, seperti yang diamati, adalah pemilik sawah atau
penyewa atau buruh tani.

H.Wawancara
1. Pengantar Jenis Wawancara Kualitatif
Kita mulai bagian ini dengan membandingkan wawancara dalam metode penelitian
kuantitatif dengan metode penelitian kuantitatif. Menurut Gordon W. Allport (metode
penelitian kuantitatif) “Wawancara adalah proses interaksi dan komunikasi antara
seorang enumerator dengan seorang responden dalam rangka memperoleh keterangan
tentang diri dan pendapat responden dari responden itu sendiri.” Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner. Asumsinya, menurut Gordon W. Allport, pertama, “kalau
kita mau tahu perasaan orang, pengalaman dan hal yang diingatnya, emosi dan
motivasinya, dan mereka akan menjawab dengan jujur pertanyaan kita. Kuesioner

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 20

dalam wawancara kuantitatif berisi pertanyaan tentang diri dan pendapat responden
tentang sesuatu hal, dan responden dipilih dengan menggunakan teknik sampling.
Sebaliknya wawancara kualitatif adalah bertanya dan berdiskusi dengan seorang
informan yang dianggap paham tentang suatu topik tertentu. Karena informan dianggap
sebagai orang yang paham tentang topik yang ditanyakan, makan informan boleh
dianggap atau diperlakukan sebagai seorang “guru”. Wawancara adalah untuk
“mendapatkan pemahaman dari apa yang dikatakan sang guru.” Karena itu, wawancara
dapat dilaksanakan dengan cara apa saja, kapan saja, dan dengan siapa saja, di mana
saja, sepanjang seorang peneliti dapat menangkap secara mendalam dan komprehensif
informasi tentang fenomena atau topik yang dicarinya. Seterusnya, karena bahasa
adalah sistem simbol, maka apa yang diucapkan oleh seorang informan perlu ditafsirkan
untuk mendapatkan pemahaman dan mendalam dan komprehensif. Tabel 1 dibawah ini
memperlihatkan perbedaan teknik wawancara antara penelitian survei sampel
(kuantitatif) dengan penelitian kualitatif (etnografi).

Tabel 1. Perbandingan Wawancara Kualitatif vs Wawancara Kuantitatif


Kualitatif Kuantitatif
Pewawancara Peneliti sendiri Enumerator
Yang diwawancarai Informan Responden
Situasi Wawancara Santai, saling percaya Formal, kaku
Struktur Pertanyaan Terbuka, probing (pendalaman), Terstruktur,
mendalam dan meluas semiterstruktur, sedikit
openended
Instrumen Daftar topik atau fenomena yang Pedoman tertulis
mau dipahami (skedul) (kuestioner)
Cara Berwawancara Bahasa lokal atau bahasa Bahasa formal
Indonesia dialek lokal
Komunikasi dua arah Komunikasi satu arah
Ngobrol, bincang-bincang, Tidak ada omongan lain di
diskusi luar kuesioner
Berguru dan informan Mencari jawaban informan
atas pertanyaan dalam
kuesioner
Langsung di tempat Kuesioner kalau perlu bisa
dikirim melalui pos,
telepon, sms, dll

2. Persiapan Masuk Lapangan Penelitian


Mari berandai Anda buka anggota dari masyarakat yang menjadi objek penelitian
dan anda tidak tahu banyak tentang masyarakat dan lingkungan lokasi penelitian.
Sedangkan anda perlu memainkan peranan yang membuat Anda mudah masuk
lapangan, diterima dengan baik oleh lingkungan sosial dan lingkungan alam, dan
berterima kasih kalau masyarakat ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Baik
lingkungan sosial maupun lingkungan penelitian ini. Untuk itu apa yang harus Anda
lakukan?
Pertama, carilah teman yang pernah riset dengan topik dan daerah penelitian yang
sama. Diskusikan pengalaman yang pernah dialaminya dengan lingkungan sosial dan
lingkungan alam di lokasi penelitian. Minta nasihat dia tentang persiapan apa yang perlu

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 21

dilakukan sebelum masuk lapangan. Kedua, anda harus menyelesaikan urusan


formalitas maupun tidak formal dengan masyarakat, urusan administrasi resmi, izin
penelitian dari kantor-kantor pemerintah daerah sampai ke kantor desa. Mulai
penelitian dengan minta izin dan memberi tahu kepada Camat dan Kepala Desa.
Ketiga, anda harus melalukan pilot study, yaitu mengunjungi daerah dan masyarakat
penelitian, berkenalan dengan beberapa pemimpin-pemimpin formal dan informal,
mencari tempat akomodasi kalau anda akan tinggal lama di lokasi, memelajari sistem
transportasi dan komunikasi untuk berhubungan dengan lokasi penelitian. Ingat gerak
langkah anda di lokasi penelitian akan selalu diperhatikan, baik oleh oknum-oknum
instansi tertentu maupun oleh anggota masyarakat setempat. Anda harus siap dengan
hambatan, pemeriksaan, dan pertanyaan dari pihak yang terkait. Keempat, satu
hubungan yang saling menolong, saling mempercayai, dan saling simpati antara
peneliti dengan masyarakat yang diteliti akan dapat menghindarkan kebodohan,
penghinaan, kecurigaan, dan kejadian-kejadian lain yang akan menganggu penelitian.
Negosiasi masuk lapangan memerlukan kesabaran, perlu waktu, dan sensitif terhadap
norma dan adat setempat.
Kelima, mulailah penelitian dengan mengumpulkan data informasi yang sifatnya
umum seperti peta lokasi penelitian, peta nasional, peta kabupaten, peta kecamatan, dan
peta desa. Foto kopi dari sumber langsung, atau cetak melalui online Buku Statistik
yang diterbitkan oleh Kantor Kabupaten setempat. Pelajari semua ini dengan cermat.
Keenam, sesuaikan diri anda, cara berbicara, cara berpakaian, kebiasaan makan,
kebiasaan jam kerja dan lain-lain dengan adat kebiasaan setempat. Karena penduduk
desa tempat penelitian anda adalah terdiri dari berbagai ragam kelompok dan kelas
sosial-ekonomi, maka peneliit pun perlu juga fleksibel menyesuaikan diri ketika
berhadapan dengan individu-individu yang berbeda golongan dan kelas sosial-
ekonominya. Selalu ingat bahwa penduduk bukan orang bodoh, mereka selalu
memperhatikan gerak gerik anda. Anda harus memainkan peranan tentang siapa diri
anda dan apa tujuan anda melakukan penelitian di daerah ini.
Ketujuh, dalam penelitian jangka panjang ketegangan mungkin muncul. Baik yang
berasal dari individu-individu tertentu dalam msayarakat maupun dari pihak peneliti
sendiri. Bila menemukan hal-hal yang tidak menyenangkan, jangan diungkapkan rasa
tidak senang di depan umum. Bila terdapat persaingan atau konflik antara dua atau
lebih pihak dalam masyarakat, jangan ikut terlibat konflik dan jangan berpihak.
Jangan memperlihatkan reaksi yang berlebihan terhadap sesuatu yang tidak
menyenangkan, ini bisa menganggu hubungan sosial dengan masyarakat yang diteliti.
Terakhir, perlu diingat prinsip etika. Ketika informan meluangkan waktunya untuk
berwawancara, maka peneliti sebaiknya menyiapkan sesuatu yang berharga untuk
diberikan sebagai imbalan kepada sang informan. Tidak perlu diartikan dengan uang.
Ketika Pak Lurah dan pegawai Desa memberi informasi dan dokumen kepada sang
peneliti, maka peneliti perlu membawa oleh-oleh ala kadarnya untuk figur-figur
tersebut. Jaga selalu tingkah laku sesuai dengan adat, agama dan nilai-nilai kultural
setempat.

3. Etika dalam Wawancara Kualitatif


Karena peneliti akan tinggal lama di lokasi penelitian, berpartisipasi dalam
kehidupan sehari-hari penduduk, dan memerlukan informasi yang mendalam dan
komprehensif, maka peneliti harus menjaga etika ketika berhubungan dengan informan
dan penduduk lokal secara umum.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 22

a. Informan adalah seorang manusia yang punya kebebasan dalam berpendapat dan
punya martabat diri. Peneliti harus menghormati hal ini.
b. Informan mungkin mempunyai pekerjaan atau tugas tertentu dalam keadaan
sehari-hari. Peneliti harus meminta kesediaan informan untuk meluangkan
waktunya untuk wawancara. Cari waktu yang tepat untuk berwawancara.
c. Informan punya hak-hak, kepentingan, dan sensitifitas terhadap hal-hal tertentu.
Peneliti harus menyadari dan menghormati hal-hal tersebut.
d. Tidak menganggu privasi informan.
e. Tidak mengeksploitasi dan memaksa informan untuk berbuat atau menjawab
sesuatu.
f. Memberikan laporan kepada informan tentang apa yang akan kita tulis. Atau
untuk informan yang tahu tulis baca, mungkin perlu diberi kopi laporan yang
kita tulis.

4. Instrumen dalam Wawancara


a. Informan bukan subjek penelitian dan responden, tetapi adalah pemberi
informasi dan guru tempat menguji kesimpulan sementara.
b. Wawancara langsung dengan informan.
c. Bahasa yang digunakan: bahasa sehari-hari informan.
d. Peneliti bersama informan membangun satu pemahaman yang mendalam dan
komprehensif tentang sistem sosiokultural masyarakat lokal.
e. Dalam wawancara, peneliti menggunakan daftar topik yang hendak dipahami
untuk keperluan diri sendiri.
f. Sebaiknya tidak menggunakan alat perekam; tape recorder, camera, dan
sebagainya, dalam pertemuan yang pertama. Alat ini baru boleh digunakan kalau
sudah kenal baik dan dengan seizin dan keikhlasan informan.
g. Informan akan menjadi lebih berfungsi dan berguna jika wawancara dilakukan
melalui:
1) Serangkaian wawancara.
2) Penjelasan berulang-ulang secara mendalam.
3) Penggunaan pertanyaan-pertanyaan khusus.

5. Perkenalan Pertama dengan Informan


a. Permisi dan menyapa.
b. Perkenalkan diri dengan ramah dan sopan; sebut institusi asal.
c. Jelaskan tujuan kedatangan secara umum, yaitu untuk berkenalan dan
mendapatkan beberapa informasi yang sifatnya umum, jangan ungkapkan dulu
tujuan khusus secara eksplisit.
d. Tidak ada tujuan eksplisit. Sekedar berkunjung dan berkenalan.
e. Jangan mengulang pertanyaan yang sama.
f. Mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang umum, netral, tidak spesifik, dan
tidak sensitif.
g. Menunjukkan minat dan hormat terhadap informan dan apa yang diucapkan
informan.
h. Tidak sok tahu dan mengajari informan.
i. Bergiliran. Berbicara dan mendengar.
j. Menghindar dari pembicaraan yang terlalu mendetail.
k. Beri waktu kepada informan untuk berpikir dan mengatur ucapannya.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 23

l. Penutup. Jangan melakukan wawancara terlalu lama untuk pertama kali. Tutup
pembicaraan dengan rasa beruntung dan berterima kasih. Semoga dapat bertemu
dan berbincang-bincang lagi.

6. Wawancara Berikutnya
a. Serangkaian percakapan persahabatan.
b. Jangan terlalu cepat bertanya hal-hal yang serius dan pelik. Lakukan pertanyaan
yang semacam ini kadang-kadang saja.
c. Setelah itu barulah sedikit demi sedikit masuk ke pertanyaan yang lebih spesifik,
sambil memberi penjelasan kepada informan tentang tujuan riset dan tentang
informasi-informasi yang diperlukan.
d. Informan dibimbing ke arah pembicaraan tentang informasi yang diperlukan,
tanpa memberi kesan otoriter.
e. Jika diperlukan menggunakan alat perekan, gunakanlah alat ini pada pertemuan
yang ketiga atau keempat, sehingga tidak memberi kesan formal kepada
informan.
f. Bangun suasana agar informan berbicara seperti sedang menghadapi tetangga
atau kawan sama sedesa.
g. Apabila informan sudah makin kenal dan makin tahu maksud wawancara, kita
pun sudah bisa meminta informan untuk melakukan tugas-tugas secara
berdikari, seperti membuat peta desa, mencatat gambaran kependudukan,
membuat denah rumah, dan sebagainya.
h. Pembicaraan pun bisa ditingkatkan ke arah yang lebih konseptual, teoritis, dan
seterusnya.

7. Berbagai Bentuk Data Hasil Penelitian Lapangan Kualitatif


a. Catatan tertulis
b. Hasil rekaman audio-visual
c. Gambar
d. Peta
e. Artifak
f. Dokumen, klipping koran, dan sebagainya yang diperoleh dari informan atau
institusi tertentu
g. Semua data ini masuk ke dalam pertimbangan ketika melakukan analisis data
lapangan.

8. Berbagai Bentuk Catatan Tertulis


a. Catatan harian hasil wawancara dan obseravsi (teks lapangan). Catatan ini harus
ditranskripsi dan diedit selambat-lambatnya 2 hari, dan menghasilkan data
etnografi. Lupa mentranskrip dalam beberapa hari, isi catatan tidak bisa diingat
lagi. Data etnografi setelah dianalisis akan menghasilkan kesimpulan sementara,
yang perlu diuji kepada informan, sehingga menghasilkan kesimpulan yang
mantap.
b. Catatan harian pribadi tentang kejadian-kejadian yang dialami setiap hari di
lapangan (diary).
c. Analisis dan kesimpulan-kesimpulan sementara dari hasil penelitian sekian hari
atau minggu (generalisasi, abstraksi, kesimpulan sementara).

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 24

d. Rencana kerja harian beserta daftar hal-hal yang perlu dicari untuk esok hari
(perencanaan harian).
e. Daftar nama dan alamat informan dan sumber informasi penting.

9. Bahasa yang digunakan


a. Bahasa ilmiah yang telah dimodifikasi pengucapannya sesuai dengan
lingkungan sosial setempat.
b. Bahasa penduduk setempat, yang perlu kita pelajari dan akhirnya digunakan
untuk mengumpulkan informasi.
c. Bahasa birokrat yang digunakan di kantor-kantor Lurah dan Kecamatan.

10. Proses Wawancara dan Observasi Kualitatif


WAWANCARA OBSERVASI
Bertanya Mengobservasi
Jawaban informan adalah simbolik. Benda dan perilaku yang terlihat adalah
Peneliti menafsirkan jawaban. simbolik. Peneliti menafsirkan apa yang
dilihat.
Probing atau checking dalam rangka Probing atau checking dalam rangka
validasi jawaban informan. validasi hal yang dilihat.
Menarik kesimpulan sementara tentang hal Menarik kesimpulan sementara tentang hal
yang ditanyakan. yang diobservasi.
Menulis teks lapangan di nota harian. Menulis teks lapangan di nota harian.
Bertanya soal yang ke-2 Mengobservasi hal yang ke-2.
Mengulang proses: menafsir, probing, dan Mengulang proses: menafsir, probing, dan
validasi. validasi.
Bertanya soal yang ke-3 dst. Mengobservasi hal yang ke-3 dst.
Mengulang proses: menafsir, probing, dan Mengulang proses: menafsir, probing, dan
validasi, dst validasi, dst
Menulis di nota harian. Menulis di nota harian.

Analisis data Analisis data


Developing description and typologies. Developing description and typologies.
(Memilah-milah data. Membuat tipologi (Memilah-milah data. Membuat tipologi
dari data. Memberikan penjelasan tentang dari data. Memberikan penjelasan tentang
setiap tipe data). setiap tipe data).
Membangun konsep dan generalisasi. Membangun konsep dan generalisasi.

Explanation Explanation
Membangun hipotesis atau kesimpulan Membangun hipotesis atau kesimpulan
sementara sementara
Menguji hipotesis dan kesimpulan Menguji hipotesis dan kesimpulan
sementara kepada informan tertentu sementara kepada objek observasi
Mendapatkan hasil penelitian lapangan Mendapatkan hasil penelitian lapangan

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 25

11. Syarat Informan yang Baik


a. Thorough acculturation
1) Informan harus terakulturasi dengan baik di dalam masyarakat atau dengan
masalah yang kita teliti, sehingga mereka tidak perlu lagi berpikir lama
untuk menjawab pertanyaan kita.
2) Informan terlibat secara penuh dengan masyarakat atau dengan masalah
yang kita teliti.
b. Current involvement
Informan harus familiar atau sedang terlibat dalam masalah yang ingin kita teliti.
c. Adequate tim
Informan bukan orang yang terlalu sibuk. Dia punya cukup waktu untuk diajak
wawancara.
d. Nonanalytic
Beberapa informan bercerita tentang informasi dan fakta apa adanya. Yang lain
memberi info/fakta disertai dengan interpretasi dan eksplanasi. Keduanya baik.
informan yang harus dihindari, atau perlu disikapi dengan hati-hati adalah
mereka yang berlagak ilmiah dengan segala macam analisis dan eksplanasinya
(Spradley 1979).

I. Focus Group Discussion (FGD)


1. Definisi, Focus Group Discussion (FGD) adalah diskusi yang tidak ditata
dengan ketat dan tidak formal antara enam sampai sepuluh orang guna
mengumpulkan informasi tentang masalah yang diteliti. Focus Group
Discussion (FGD) biasanya dilakukan berulang-ulang pada beberapa kelompok
dengan peserta yang berlatar belakang sama sampai diskusi tidak lagi
menghasilkan suatu yang baru bagi penelitian.
2. Arti FGD?, Focussed artinya membicarakan adalah mengenai topik atau
masalah tertentu. Topik tidak bebas, tapi sudah ditentukan oleh Tim Riset, Topik
tidak bersifat sensitif, tidak rahasia, dan tidak berkaitan dengan seorang individu
tertentu, sehingga semua peserta bisa bicara tanpa segan. Group artinya semua
orang dalam kelompok harus terlibat dalam pembahasan, bicara memberikan
informasi, memberikan komentar. Semua artinya tidak sebagian, tidak individu
tertentu saja. Discussion artinya saling memberi masukan, saling menanggapi,
saling memberi komentar. Tidak ada pembicaraan khusus antara individu
tertentu saja. Bukan wawancara dua arah. Diskusi dipimpin oleh seorang
pemandu yang lincah, petah berkata-kata, bisa menangkap maksud pembicaraan
seseorang dengan cepat, agar diskusi berjalan dengsn tertib. Pemandu tidak
hanya sekedar menjaga ketertiban diskusi, tetapi juga mendorong peserta untuk
bicara, mengungkapkan pendapat atau perasaan tanpa sungkan-sungkan tentang
topik yang sedang dibahas.
3. Mengapa Harus Dengan FGD ?, dikarenakan masalah atau topik yang hendak
dicari tidak mungkin didapatkan dengan cara wawancara atau observasi.
Mungkin akan mendapatkan informasi yang bermutu, mendalam, luas, dalam
waktu yang relatif singkat. Bisa memeras dan memanfaatkan pemikiran para
local genius.
4. Tujuan/Guna FGD ?, untuk menghasilkan gagasan bagi program, kampanye atau
materi. Menguji coba konsep, pesan, dan materi pendidikan atau promosi.
Mengidentifikasi pokok masalah bagi penelitian kuantitatif atau untuk

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 26

memperjelas penemuan kuatitatif. Meningkatkan mutu produk atau pelayanan


dengan lebih mengenal sikap dan kebutuhan konsumen.
5. Peran Yang Terlibat dalam FGD, Pemandu/moderator (1 orang) yang bertugas
untuk mendorong peserta untuk bicara dan mengungkapkan pendapat serta
perasaan tentang pokok penelitian secara bebas. Pencatat (1 orang) yang
bertugas untuk mencatat proses dan hasil diskusi dengan cepat untuk dijadikan
dokumen hasil penelitian. Penghubung (1 orang) yang bertugas menghubungi,
mengundang, dan bikin janji dengan para peserta diskusi. Peserta diskusi (6
sampai 10 orang).
6. Analisis Hasil FGD berupa:
a. Susun semua catatan untuk bahan laporan penelitian.
b. Pemandu dan pencatat harus segera bertemu setelah selesai diskusi guna
melihat kembali catatan dan menambahkan informasi yang terlewat tidak
tercatat.
c. Lihat kembali catatan yang ada.
d. Dengarkan pita rekaman sambil melengkapi kekurangan.
e. Fotokopi semua catatan.
f. Tulis tiap pertanyaan yang muncul dalam pembahasan dan pertanyaan dari
panduan diskusi anda di bagian atas masing-masing lembar kertas.
g. Gunting fotokopi catatan anda dan tempelkan semua informasi yang
berkenaan dengan tiap pertanyaan diskusi di atas lembar kertas masing-
masing.
h. Buat lembaran baru dengan judul pertanyaan yang belum ada untuk data
yang belum terliput. Kelompokkan data baru tersebut berdasarkan
pertanyaan dan pokok bahasan.
i. Bila telah selesai memotong dan menempel pada lembaran kertas dengan
judul yang cocok, pelajari kembali informasi untuk tiap pertanyaan. Tulis
ringkasan temuan pokok untuk tiap pertanyaan pada formulir khusus.
Lanjutkan sampai selesai menulis ringkasan untuk semua pertanyaan.

J. Pengumpulan Dokumen Pokok: Laporan, Terbitan, Foto dan lain-lain yang


berkaitan dengan daerah penelitian, baik fisik maupun sosial (dilakukan oleh
LP2M)
Dokumen Pokok dalam KKN Etnografi dapat berupa laporan, terbitan, foto dan
lain-lain yang berkaitan dengan daerah penelitian, baik fisik maupun sosial yang
dilakukan oleh peserta KKN Etnografi. Dalam melaksanakan KKN Etnografi dokumen
tersebut harus diawali adanya jalinan kerja sama yang baik serta keterlibatan aktif di
antara mahasiswa dan masyarakat sejak proses pengumpulan data dan informasi,
analisis situasi, identifikasi dan perumusan masalah, memilih alternatif pemecahan
masalah, perumusan program dan rencana kerja, sampai pelaksanaan dan evaluasi hasil
KKN secara umum termasuk di dalamnya KKN Etnografi ini.
KKN Etnografi ini dilaksanakan secara berkesinambungan sebagaimana
pelaksanaan KKN yang sudah ada, dokumen yang terkait akan menjadi pemahaman
secara serial potret desa KKN sebagai peta dakwah Muhammadiyah yang akan
dilakukan. Keterlibatan masyarakat secara aktif merupakan aspek yang sangat
diperlukan. Hal ini didasarkan atas pemikiran bahwa kegiatan KKN adalah membantu
masyarakat dalam memecahkan masalah pembangunan agar selanjutnya masyarakat
mampu memecahkan masalah-masalah tersebut secara mandiri.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 27

K. Persiapan Pelaksanaan Studi Etnografi (Pembekalan Mahasiswa)


Kegiatan program studi Etnografi cepat dilaksanakan setiap tahun akademik yang
dibagi menjadi dua semester. Pelaksanaan kegiatan pada setiap semester dilakukan
sebagai berikut.
1. Tahap persiapan (kegiatan dilakukan oleh LP2M PTM/PTA dengan waktu 6
minggu) untuk observasi, pendekatan sosial maupun kelembagaan, penentuan
wilayah, pengelompokan mahasiswa KKN, penentuan dan pelatihan DPL KKN,
dan observasi maupun negosiasi DPL ke lokasi kerja KKN. Penentuan lokasi,
pemondokan mahasiswa maupun pengurusan izin dilakukan oleh LP2M.
2. Tahap pembekalan (untuk mahasiswa, baik tatap muka untuk teoretik, tatap
muka untuk praktik, maupun tugas mandiri) selama 2 hari.
3. Tahap pelaksanaan terdiri atas kegiatan mahasiswa untuk observasi, pendekatan
sosial maupun kelembagaan dan perencanaan program untuk operasional atau
realisasi program kerja di lokasi KKN selama 3 minggu. Pelaksanaan kegiatan
per hari maksimal 8 jam.
4. Tahap penyusunan laporan dan responsi.
Dalam pelaksanaan KKN Etnografi ini, agar semua kegiatan program KKN yang
pokok dilaksanakan oleh mahasiswa dapat berjalan dengan lancar dan berhasil baik,
dilakukan pengarahan, pembimbingan, dan pengawasan. Dalam hal ini prinsip yang
digunakan adalah motto “Tut Wuri Handayani” serta visi dan misi dakwah amar makruf
nahi munkar. Arahan dan bimbingan diberikan untuk membantu mahasiswa dalam
rangka memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas-tugasnya
sebagai peserta KKN baik pada tahap survei maupun tahap pelaksanaan agar mereka
tidak salah arah atau tidak sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan. Arahan dan
bimbingan juga dilaksanakan untuk tahap penyusunan proposal kegiatan maupun
penyusunan laporan. Baik arahan maupun bimbingan dalam kegiatan ini dilakukan oleh
DPL dan/atau Panitia Pelaksana KKN bilamana dipandang perlu. Kecuali itu,
pengarahan dan pembimbingan dapat pula diberikan oleh Pemda
(Desa/Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten) maupun Pimpinan Persyarikatan
Muhammadiyah. Adapun pengawasan dimaksudkan agar (1) semua kegiatan dapat
berlangsung tertib dan terarah dan (2) perilaku, sopan santun, dan etika dilakukan
sebagaimana diatur dalam tata tertib khususnya maupun ajaran Islam pada umumnya.
Pengawasan dilakukan oleh DPL dan Panitia KKN, Pemerintah setempat, maupun
Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah.
Adapun Buku Catatan Pelaksanaan KKN Etnografi dibuat dalam bentuk soft file di
cd dan diserahkan ke LP2M bersama dengan penyerahan Buku Rekapitulasi Laporan
Pelaksanaan KKN. Penyerahan dilaksanakan selambat-lambatnya seminggu setelah
penarikan KKN, selanjutnya LP2M UM Palangkaraya akan melaporkan dalam web
KKN Etnografi Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

L. Waktu Kegiatan KKN


Waktu pelaksanaan KKN Etnografi UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester
Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 ini dihitung dimensinya dan direncanakan dalam
beberapa dimensi, yaitu :
1. Dimensi Bobot Studi, yaitu sebesar 4 sks (1 sks kuliah di lapangan dan 3 sks kerja
di lapangan) dengan sebaran selama pelaksanaan efektif di lapangan;
2. Dimensi Akademik, yaitu secara kalender akademik dilaksanakan selama 2 (dua)
bulan efektif mulai bulan Januari-Februari 2020.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 28

a. Pendaftaran : 7 Oktober – 1 November 2019


b. Penetapan kelompok dan lokasi : 2 November 2019
c. Orientasi Pembimbing : 20 Desember 2019
d. Pembukaan dan Pembekalan : 20-21 Desember 2019
e. Pengantaran ke lokasi : minggu kedua Januari 2020
f. Pelaksanaan Kegiatan : minggu kedua-keempat Januari 2020
g. Monitoring : minggu ketiga Januari 2020
h. Penjemputan : awal Februari 2020
i. Pelaporan : minggu keempat-awal Februari 2020
j. Batas akhir pengumpulan laporan : 7 Februari 2020
k. Penutupan : 8 Februari 2020
l. Rekapitulasi dan Penyampaian Nilai : 10 Februari 2020

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 29

BAB. IV

Tata Tertib Mahasiswa Peserta KKN


Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Angkatan Ke–42 Tahun 2019/2020

A. Tahap Kuliah Pembekalan


Selama kegiatan kuliah pembekalan, beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 adalah :
1. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020, dinyatakan sah sebagai peserta apabila telah mendaftar sebagai peserta
KKN pada panitia pelaksana.
2. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 wajib mengikuti pembukaan dan kuliah pembekalan sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan yang merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan.
3. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 wajib mengikuti dan hadir selama kegiatan berlangsung dengan tertib
dan mengisi daftar hadir yang disediakan oleh panitia pada kegiatan kehadiran
pembukaan dan kehadiran kuliah pembekalan.
4. Kehadiran peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/2020 pada kegiatan pembukaan dan kuliah pembekalan tidak boleh
diwakilkan dalam bentuk apapun.

B. Tahap Pelaksanaan Kerja di Lapangan


Selama tahap pelaksanaan kegiatan kerja di lapangan, beberapa hal yang penting
diperhatikan oleh peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil
Tahun Akademik 2019/2020 adalah :
1. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/20 wajib melaksanakan observasi di tempat yang telah ditetapkan, secara
individu maupun berkelompok. Hal ini penting untuk menambah kelancaran
penyusunan rencana kerja maupun dalam pelaksanaan kerja di lapangan.
2. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 wajib menyusun Rencana Kerja KKN yang disesuaikan dengan keadaan
tempat hasil observasi dengan mendapat bimbingan dari Dosen Pendamping
Lapangan.
3. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 wajib berada di lokasi sesuai dengan waktu yang telah disediakan dan
diatur oleh Panitia Pelaksana KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester
Ganjil Tahun Akademik 2019/20 dalam melaksanakan kegiatan di lapangan, dan
bila tidak memenuhi target dalam waktu yang disediakan, Dosen Pendamping
Lapangan dan Panitia Pelaksana diberikan kewenangan untuk memberikan tindakan
dan penilaian tersendiri sesuai dengan kondisi terakhir.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 30

4. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik


2019/2020 wajib menjalankan komunikasi dan koordinasi dengan Dosen
Pendamping Lapangan dan Panitia Pelaksanan dalam melaksanakan semua kegiatan
kerja di lokasi.
5. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 selain wajib hadir kerja di lapangan sesuai waktu yang ditetapkan maka
juga wajib hadir dalam rangkaian kuliah di lapangan berupa rapat kelompok, rapat
koordinasi dan evaluasi secara periodik mingguan (antar anggota di dalam
kelompok, kelompok dengan kelompok dan dengan angkatan, Dosen Pendamping
Lapangan, Panitia Pelaksana, dan LP2M, juga rapat eksternal kelompok) dengan
jadwal dan dilengkapi dengan daftar hadir.
6. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 selama waktu kalender pelaksanaan efektif tidak dibenarkan melakukan
kegiatan-kegiatan yang tidak ada kaitannya dengan tujuan, tugas, rencana yang telah
disusun, dan pelaksanaan kerja KKN di lapangan.
7. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 wajib menjaga nama baik Almamater UM Palangkaraya.
8. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 wajib menyusun laporan akhir tepat waktu untuk kepentingan penilaian
oleh Dosen Pendamping Lapangan dan kepentingan Laporan Kegiatan Pengabdian
Kepada Masyarakat untuk Program Studi masing-masing mahasiswa peserta KKN.
9. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 tidak diperbolehkan meninggalkan lokasi KKN, kecuali dengan alasan-
alasan yang dapat dibenarkan, atas sepengetahuan Ketua kelompok, dan mendapat
izin dari Dosen Pendamping Lapangan dan Panitia Pelaksana.
10. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 wajib menggunakan dan tetap menjaga berpakaian yang rapi, sopan, dan
etis. Selama melaksanakan kegiatan juga wajib memakai atribut KKN (diantaranya
pakaian KKN, topi, dan identitas lain).
11. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 wajib menciptakan dan memelihara kerjasama dan hidup rukun sesama
peserta (anggota kelompok maupun antar kelompok). Apabila terjadi konflik, maka
diselesaikan dengan akal sehat, musyawarah, dan bijaksana. Dilarang
menyelesaikan dengan cara kekerasan, luapan emosi (perkelahian), pertikaian dan
sejenisnya.
12. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 dilarang membawa senjata tajam, membawa rokok dan merokok,
terlibat kasus Narkoba dalam bentuk apapun, mengkonsumsi minuman keras, dan
terlibat kasus hukum perdata dan pidana lainnya.
13. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 yang perempuan selama pelaksanaan KKN yang terbukti hamil maka
wajib melaporkan ke Panitia Pelaksana dan LP2M tentang kehamilannya untuk
diangkat menjadi diskusi kasus kepesertaan KKN apakah berhenti atau kelayakan
kelanjutannya secara kesehatan.
14. Peserta KKN skema AMAL USAHA UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester
Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 wajib sesuai dengan pilihan waktu kerja
lapangan secara efektif dan harus sudah melaksanakan kegiatan di lokasi setiap hari
sesuai waktu kerja di lapangan (jadwal).

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 31

a. Untuk peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun


Akademik 2019/2020 pilihan hari Senin-Kamis, maka hadir dan bekerja di
lapangan tepat waktu pada pukul 13.00–17.00 WIB, dan ditambah dengan
waktu-waktu yang ditentukan dan dibutuhkan untuk menyelesaikan rencana
kegiatan atas kesepakatan-kesepakatan yang telah dibangun antara Panitia
Pelaksana, Dosen Pendamping Lapangan dan peserta KKN.
b. Untuk peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/2020 pilihan hari Sabtu-Minggu, pukul 07.00–11.00 WIB,
dilanjutkan pukul 13.00–17.00 WIB serta ditambah dengan waktu-waktu yang
ditentukan dan dibutuhkan untuk menyelesaikan rencana kegiatan atas
kesepakatan-kesepakatan yang telah dibangun antara Panitia Pelaksana, Dosen
Pendamping Lapangan dan peserta KKN.
15. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 tidak diperkenankan menyertakan pihak selain peserta KKN selama
pelaksanaan kegiatan kerja di lapangan kecuali pada kegiatan khusus yaitu
masyarakat atau pelaksana mitra kegiatan KKN.
16. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 yang tidak hadir wajib menyampaikan surat izin secara tertulis sesuai
ketentuan yang berlaku (jika sakit maka dari Surat Keterangan Dokter, jika dinas
maka dari Surat Tugas dari pemberi tugas dinas, dan sebagainya). Surat Izin atau
Surat Keterangan disampaikan ke Kepala Kelompok dengan ditembuskan ke Dosen
Pendamping Lapangan dan Panitia Pelaksana KKN. Surat Izin atau Surat
Keterangan wajib dipertanggungjawabkan kebenarannya.
17. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 yang melaksanakan kerja lapangan di luar lokasi KKN yang ditetapkan
Panitia Pelaksana masih dibenarkan dengan syarat mengurus Surat Permohonan Izin
Melaksanakan Kegiatan dari Panitia Pelaksana KKN secara tertulis yang diketahui
oleh Dosen Pendamping Lapangan (dalam pemahaman untuk mengetahui dan
kebenaran pelaksanaan kegiatan tersebut).

C. Tahap Pelaporan Akhir KKN


Selama kegiatan penyusunan Laporan Akhir KKN UM Palangkaraya Angkatan
Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan adalah :
1. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 wajib berkonsultasi dengan Dosen Pendamping Lapangan dan Panitia
Pelaksana masing-masing untuk menyelesaikan laporan, yang dapat dilaksanakan
secara perseorangan maupun secara berkelompok.
2. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 wajib menyerahkan laporan akhir sesuai dengan ketentuan dalam
Panduan Pelaksanaan KKN.
3. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 dihimbau memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif yang
dapat disampaikan secara tertulis maupun lisan kepada Dosen Pembimbing
Lapangan atau Panitia Pelaksana, selain hal-hal yang telah dituangkan dalam
laporan akhir yang dapat digunakan sebagai perbaikan pengelolaan dan
pengembangan KKN di angkatan berikutnya.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 32

4. Waktu terakhir pengumpulan laporan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
oleh LP2M dan Panitia Pelaksana KKN.
5. Laporan Akhir KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/2020 yang memuat seluruh rangkaian kegiatan wajib disampaikan
dan dilaporkan oleh mahasiswa peserta KKN dalam bentuk soft copy (file format
Word atau PDF) dengan media CD atau flashdisk kepada Panitia Pelaksana
KKN menggunakan tanda terima.

D. Sanksi Atas Pelanggaran Ketentuan Tata Tertib KKN


Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/2020 apabila melanggar ketentuan-ketentuan tata tertib di atas, akan
mendapat sanksi sebagai berikut:
1. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 tidak hadir selama kegiatan Kuliah Pembukaan dan Pembekalan, maka
dilakukan pengurangan nilai maksimal sebesar 20% dari total nilai mata kuliah
KKN (maksimal total nilai 100 nilai);
2. Selama kegiatan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/2020 diselenggarakan peserta KKN yang terbukti dan terlibat
membawa senjata tajam, membawa rokok dan merokok, terlibat kasus Narkoba
dalam bentuk apapun, mengkonsumsi minuman keras, dan terlibat kasus hukum
perdata dan pidana lainnya, maka secara otomatis kepesertaan dalam kegiatan KKN
dibatalkan dan dinyatakan tidak lulus.
3. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 dengan merujuk poin 2 di atas apabila termasuk pelanggaran berat akan
berakibat mendapatkan sanksi akademis dari Universitas.
4. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 yang perempuan selama pelaksanaan KKN yang terbukti hamil tetapi
tidak melaporkan ke Panitia Pelaksana dan LP2M tentang kehamilannya maka
berakibat mendapatkan sanksi akademis dari LP2M berupa tidak lulus mata
kuliah KKN.
5. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 yang mengalami sakit dan mendapatkan Surat Izin atau Surat Keterangan
Dokter selama pelaksanaan KKN maksimal 5 (lima) hari pertemuan KKN maka
tidak wajib didenda tetapi berakibat tetap mendapatkan perhitungan sanksi
akademis dari LP2M berupa pengurangan nilai mata kuliah KKN.
6. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 jika tidak hadir kerja di lapangan bukan akibat sakit atau dinas (sesuai
ketentuan yang berlaku) akan dikenakan sanksi denda biaya sebesar Rp 60.000,-
per hari, dan jika terjadi pelanggaran berikutnya (tidak hadir) dikenakan sanksi
biaya denda sebesar 2X kelipatan denda pelanggaran pertama dan seterusnya
(2x Rp 60.000,- = Rp 120.000 per hari) dengan tanpa mengisi daftar hadir. Denda
yang dibayar dikumpulkan ke Bendahara Kelompok dan dilaporkan kepada Panitia
Pelaksana (tercatat) yang selanjutnya dapat digunakan untuk kontribusi pembiayaan
kelompok masing-masing.
7. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 jika tidak hadir melebihi dari 5 (lima) hari pertemuan KKN karena
alasan yang tidak bisa dibenarkan sesuai ketentuan, maka statusnya langsung
diberikan sanksi akademis dari LP2M berupa tidak lulus mata kuliah KKN.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 33

8. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik


2019/2020 yang tidak disiplin kehadirannya (apabila karena sesuatu hal) pada waktu
kerja yang ditetapkan, maka dikenakan sanksi berupa :
a. Apabila datang kerja di lapangan lambat (1-15 menit) wajib dikenakan
denda Rp 15.000,- tetapi boleh mengisi daftar hadir.
b. Apabila datang kerja di lapangan lambat (15-30 menit) wajib dikenakan
denda Rp 30.000,- tetapi boleh mengisi daftar hadir.
c. Apabila datang kerja di lapangan lambat (lebih dari 30 menit maksimal 1
jam) wajib dikenakan denda Rp 50.000,- tetapi boleh mengisi daftar hadir.
d. Apabila pulang kerja di lapangan lebih cepat (mendahului) (1-15 menit)
wajib dikenakan denda Rp 15.000,- tetapi boleh mengisi daftar hadir.
e. Apabila pulang kerja di lapangan lebih cepat (mendahului) (15-30 menit)
wajib dikenakan denda Rp 30.000,- tetapi boleh mengisi daftar hadir.
f. Apabila pulang kerja di lapangan lebih cepat (mendahului) (lebih dari 30
menit maksimal 1 jam) wajib dikenakan denda Rp 50.000,- tetapi boleh
mengisi daftar hadir.
g. Apabila sanksi diluar point a sampai f maka peserta wajib dikenakan denda
ketidakhadiran per hari dan tidak boleh mengisi daftar hadir (sama dengan
tidak hadir satu hari).
9. Peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020 melalui Bendahara Kelompok wajib menyampaikan laporan denda dan
sanksi lainnya kepada Panitia Pelaksana setiap minggunya (hari Senin) dalam
laporan tertulis yang diketahui Ketua Kelompok, beserta daftar hadir yang telah
diketahui Dosen Pendamping Lapangan.

E. Lain-lain
Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan di dalam tata tertib ini, akan diatur dan
ditetapkan menurut kebutuhan dan menurut kesepakatan. Sebagaimana dalam uraian
sebelumnya banyak pihak yang akan berkolaborasi dan berkordinasi dalam pelaksanaan
KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020
ini.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 34

BAB V

Penyusunan Laporan Akhir KKN


Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Angkatan Ke–42 Tahun 2019

Setelah selesainya rangkaian kegiatan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42


Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 ini, maka Peserta KKN diwajibkan secara
perorangan menyusun dan menyampaikan Laporan Akhir Kegiatan KKN sesuai
ketentuan yang telah disediakan oleh Panitia dan LP2M.
Pelaporan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/2020 ini berarti memberikan informasi secara utuh dan jelas tentang
seluruh rangkaian kegiatan kuliah dan kerja di lapangan sampai dengan berakhirnya
kegiatan secara sistimatis. Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan KKN UM Palangkaraya
Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 ini disesuaikan dengan
perkembangan di lapangan, namun untuk memudahkan dan adanya keseragaman
bentuk, maka perlu adanya pedoman umum yang dapat dijadikan acuan dalam
pelaporan KKN.
Bab ini digunakan untuk memandu peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-
42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 ini dalam mempersiapkan Laporan
Akhir Pelaksanaan KKN sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses sebelumnya.
Petunjuk penyusunan laporan tersebut dapat uraikan sebagai berikut :

A. Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Akhir


1. Laporan Akhir Pelaksanaan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester
Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 harus dikonsultansikan (sesuai dengan
sistimatika yang ditentukan) kepada Dosen Pendamping Lapangan, selanjutnya
meningkat ke tahap persetujuan dan pengesahan;
2. Laporan Akhir Pelaksanaan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester
Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 merupakan Laporan Perorangan (masing-
masing peserta) yang disusun melalui mekanisme rapat serta evaluasi secara
berkelompok terhadap seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama pelaksanaan
KKN, sehingga kerjasama kelompok dalam penyusunan laporan akhir wajib
diperlukan. Kegiatan ini merupakan salah satu penilaian yang tidak terpisahkan
dengan kegiatan kerja di lapangan lainnya;
3. Laporan Akhir Pelaksanaan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester
Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 yang telah disusun sebagaimana poin 1 dan 2,
dapat dikonsultasikan dengan Panitia Pelaksana apabila masih terdapat
kekurangjelasan;
4. Laporan Akhir Pelaksanaan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester
Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 sebelum dicetak (untuk arsip peserta), wajib

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 35

mendapat persetujuan berupa tanda tangan asli dari Dosen Pendamping Lapangan,
Panitia Pelaksana dan Kepala LP2M UM Palangkaraya;
5. Laporan Akhir Pelaksanaan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester
Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 dikumpulkan ke Panitia Pelaksana dalam bentuk
file (soft copy) dengan format PDF atau Word menggunakan media CD atau
flashdisk;
6. Setiap peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/2020 wajib menyerahkan Laporan Akhir Pelaksanaan KKN kepada
Panitia Pelaksana KKN dengan membawa tanda terima yang dibuat oleh masing-
masing peserta KKN;
7. Laporan Akhir Pelaksanaan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester
Ganjil Tahun Akademik 2019/20 dikumpul paling lambat sesuai jadwal yang
ditetapkan pada bab sebelumnya;
8. Laporan Akhir Pelaksanaan KKN diketik menggunakan komputer, menggunakan
huruf (font) standar Times New Roman, ukuran font 12 point; menggunakan kertas
dengan Page Layout ukuran Kwarto (A4); menggunakan spasi/jarak baris 1,5;
dengan margin naskah ketikan pada tepi atas 4 cm, kiri 4 cm, kanan 3 cm dan bawah
3 cm;

B. Sistematika Penulisan Laporan Akhir Kegiatan KKN Skema Amal Usaha

COVER
HALAMAN PENGESAHAN (Peserta, Dosen Pendamping Lapangan, Panitia
Pelaksana, dan LP2M)
IDENTITAS PESERTA KKN (identitas lengkap dengan foto diri peserta)
KATA PENGANTAR (Memuat KKN adalah pelaksanaan Catur Dharma
Perguruan Tinggi; Topik Garapan dalam KKN; Lokasi dan sasaran;
tempat dan waktu pelaksanaan KKN; Ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak telah bekerjasama dan membantu selama kegiatan KKN
dilaksanakan)
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan KKN
Memuat dan menguraikan fenomena di lapangan/konteks;
Indikatornya; Faktor penyebabnya; Akibat-akibat samping masalah;
Pendorong, pelaku, dsb; Rumusan masalah
B. Tujuan Kegiatan KKN
Memuat dan menguraikan tentang tujuan kegiatan serta perubahan-
perubahan yang hendak dicapai melalui kegiatan KKN
C. Manfaat dan Kontribusi Kegiatan KKN
Memuat dan menguraikan manfaat dan kontribusi apa yang akan dan
diharapkan diperoleh melalui kegiatan KKN ini
D. Tempat dan Waktu Kegiatan KKN

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 36

Memuat dan menguraikan lokasi dan tempat seluruh rangkaian kerja


yang dilaksanakan saat pelaksanaan kegiatan KKN

BAB II. PROGRAM KERJA


A. Penyusunan Program Kerja KKN
Memuat dan menguraikan proses rancangan penyusunan program
kerja (1) Kegiatan Kerja Lapangan Fisik, (2) Kegiatan Kerja
Lapangan Non Fisik, dan (3) Kegiatan Kerja Lapangan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH) yang dilakukan, termasuk
ide dan saran sebelum, operasional dan sesudah pelaksanaan, dengan
berbagai fungsi dan keterlibatan masing-masing peserta di dalam
kelompok di seluruh aktifitas kegiatan;
B. Penyusunan pelaksanaan Program Kerja
Memuat dan menguraikan tahapan pelaksanaan program kerja (1)
Kegiatan Kerja Lapangan Fisik, (2) Kegiatan Kerja Lapangan
Non Fisik, dan (3) Kegiatan Kerja Lapangan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (PLH) sehingga secara detail dapat diketahui
kebijakan atau langkah-langkah upaya melaksanakan setiap tahapan
program yang disepakati sampai dengan selesai sehingga dapat
dihasilkan program kerja tersusun selama waktu kegiatan KKN
C. Capaian Program Kerja
Memuat dan menguraikan pencapaian hasil yang dicapai terhadap
program kerja kerja (1) Kegiatan Kerja Lapangan Fisik, (2)
Kegiatan Kerja Lapangan Non Fisik, dan (3) Kegiatan Kerja
Lapangan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH) yang
dilaksanakan selama pelaksanaan sampai akhir, termasuk di dapat
dilakukan dengan bagan/gambar cara kerja, pola, model dan unit
kerjasama didalam kelompok dan luar kelompok serta mitra kerja
selama pelaksanaan kegiatan KKN.
BAB III. HASIL KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan Kerja Lapangan Fisik
Memuat dan menguraikan seluruh hasil pelaksanaan kegiatan kerja
lapangan fisik, dan tindakan dan cara kerja secara teknis
pelaksanaan kegiatan seluruh rangakaian pelaksanaan kegiatan
kerja lapangan fisik. Kemudian diuraikan alasan, masalah, maksud,
fungsi dan tujuan tersebut setiap program yang dilaksanakan serta
bantuan dan kerjasama dengan pihak lain sesuai dengan kegiatan
masing-masing kelompok.
B. Pelaksanaan Kegiatan Kerja Lapangan Non Fisik
Memuat dan menguraikan seluruh hasil pelaksanaan kegiatan kerja
lapangan non fisik, tindakan dan cara kerja secara teknis
kegiatan pelaksanaan kegiatan kerja lapangan non fisik.
Kemudian diuraikan alasan, masalah, maksud, fungsi dan tujuan
tersebut setiap program yang dilaksanakan serta bantuan dan
kerjasama dengan pihak lain sesuai dengan kegiatan masing-masing
kelompok.
C. Kegiatan Kerja Lapangan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 37

Memuat dan menguraikan seluruh hasil pelaksanaan kegiatan PLH,


tentang cara dan teknis pelaksanaan, masalah, maksud dan tujuan
selama melaksanakan kegiatan PLH.
D. Pembiayaan Kegiatan
Memuat dan menguraikan tentang perolehan/sumber dan penggunaan
biaya, masalah, maksud dan tujuan pemanfaatan pembiayaan yang
dimiliki atau digunakan oleh peserta KKN baik dalam kelompok,
angkatan maupun masing-masing kelompok selama pelaksanaan
kegiatan KKN, sebagaimana yang kemudian disalurkan ke dalam
bentuk program kerja di lapangan (fisik, non fisik dan PLH),
termasuk menguraikan sumber-sumber bantuan serta pemanfaatan
pembiayaan yang bersumber dari pihak lain.
BAB IV. MASALAH DAN UPAYA PEMECAHANNYA
A. Permasalahan
Memuat dan menguraikan kondisi berbagai fenomena permasalahan
yang dihadapi selama kegiatan di dalam setiap pelaksanaan kegiatan
kuliah maupun kerja di lapangan (fisik, non fisik dan PLH),
kemudian diuraikan apa yang menjadi sumber permasalahan tersebut.
Fenomena permasalahan tersebut berasal dari dalam atau luar
kelompok atau dengan pihak lain.
B. Upaya Pemecahan Masalah
Memuat dan menguraikan usaha, strategi dan solusi peserta atau
kelompok dalam mengatasi dan menyelesaikan berbagai
permasalahan kegiatan kuliah maupun kerja di lapangan (fisik, non
fisik dan PLH) tersebut agar dapat memberikan kontribusi bagi
keberhasilan dan nilai tambah penyelesaian pelaksanaan KKN.
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Memuat dan menguraikan kesimpulan-kesimpulan dari seluruh
pelaksanaan sampai selesai kegiatan KKN yang juga mengacu pada
tujuan pelaksanaan, termasuk bagian-bagian yang bermasalah dan
program yang belum dicapai (dapat berupa: kekuatan/keunggulan,
kelemahan/kekurangan, maupun berbagai hal tentang kesempatan/
peluang dan ancaman/gangguan).
B. Saran
Memuat dan menguraikan saran-saran bagi pelaksanaan KKN secara
umum dan khusus serta bersifat kebaikan., saran-saran yang
diberikan dalam hal ini dapat dipilah menurut peruntukannya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
a. Administrasi (surat menyurat, berita acara, perizinan, dsb.);
b. Rencana Anggaran Biaya (Pembukuan atau Neraca);
c. Realisasi Anggaran Biaya (Pembukuan atau Neraca, nota pembelian,
dll);
d. Design gambar pekerjaan atau denah lokasi kegiatan di lapangan;
e. Daftar Hadir Peserta KKN, termasuk Daftar Hadir Peserta Kegiatan;
f. Materi uraian kegiatan untuk kegiatan kerja lapangan non fisik
(makalah, resep, tata cara, bahan, alat, tutorial, dan dokumen teknis
lainnya);

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 38

g. Rekapitulasi aktivitas harian Kuliah Lapangan dan Kerja Lapangan


(JKEM);
h. Foto dokumentasi asli kegiatan kuliah di lapangan atau kerja di
lapangan masing-masing satuan kegiatan, dan foto dokumentasi
terdiri dari :
1) Kondisi awal kuliah/pekerjaan 3 buah foto dokumentasi
2) Kondisi pertengahan kuliah/pekerjaan 3 buah foto dokumentasi
3) Kondisi akhir kuliah/pekerjaan 3 buah foto dokumentasi
i. Lampiran lain yang penting dan mengikat.

C. Sistematika Penulisan Laporan Akhir Kegiatan KKN Skema Etnografi

OUTLINE LAPORAN
STUDI ETNOGRAFI CEPAT

Bab I. Pendahuluan
A. Menulis Etnografi wilayah KKN
B. Metode yang digunakan
1. Observasi
2. Wawancara dengan informan
3. Dokumentasi Foto (kamera)
4. Catatan penting dalam proses pengumpulan data
Bab II. Kehidupan Sosial Ekonomi dan Budaya
A. Latar belakang alam dan lingkungan sekitar
B. Fasilitas Publik
1. Fasilitas ibadah
2. Fasilitas Pendidikan: Sekolah/Madrasah/Pesantren
3. Fasilitas Kesehatan: Puskesmas, Kesehatan Tradisional
4. Fasilitas Sosial: Balai pertemuan, Sanggar Kesenian, Tempat
Olahraga, dll
5. Fasilitas Komunikasi dan Transportasi
6. Pranata-pranata Sosial (LSM, Paguyuban Warga, dll)
Bab III. Deksripsi Aktivitas Organisasi Sosial, Agama, Budaya, Ekonomi dan Politik
A. Struktur sosial dan migrasi penduduk
B. Organisasi/Institusi sosial
C. Pendidikan dan Kesehatan
D. Hubungan antaragama dan kepercayaan
E. Sistem kepercayaan: bentuk-bentuk ritual dan seremoni
F. Mata pencaharian hidup dan Teknologi/Peralatan
BAB IV. Kesimpulan dan Saran-Saran
A. Saran-saran untuk Pemberdayaan Masyarakat
B. Eksistensi dan Strategi Dakwah Muhammadiyah
C. Strategi Institutional Building Pemberdayaan Cabang dan Ranting
Muhammadiyah
Refensi
Lampiran (foto aktivitas masyarakat, rekaman)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 39

BAB. VI

Evaluasi dan Penilaian Mata Kuliah KKN


Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Angkatan Ke–42 Tahun 2019/2020

Setelah perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan kegiatan KKN UM Palangkaraya


Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 berlangsung, akan
dilakukan Rapat Kerja Evaluasi oleh Dosen Pendamping Lapangan bersama Panitia
Pelaksana KKN serta LP2M UM Palangkaraya atas pelaksanaan kuliah dan kerja di
lapangan yang dimiliki masing-masing kelompok yang mengacu dengan format yang
disediakan oleh LP2M.
Penetapan hasil evaluasi oleh Dosen Pendamping Lapangan dan Panitia Panitia
Pelaksana tetapkan dan diputuskan oleh LP2M UM Palangkaraya melalui Surat
Keputusan Kepala LP2M UM Palangkaraya. Hasil evaluasi berbentuk pengukuran nilai
mata kuliah KKN yaitu nilai angka antara 0 – 100 poin, dan akan diterjemahkan ke
dalam nilai mutu antara 0 – 4 dan nilai huruf berupa E, D, C, C+, B, B+, dan A.
Bagian/komponen penilaian dilakukan terhadap jenis aktivitas sebagai berikut :
1. Aktivitas Kuliah Pembukaan dan Pembekalan (nilai maksimal 20%);
Penilaian bagian ini sasarannya berupa ketertiban, keaktifan, dan keterlibatan
peserta KKN selama melaksanakan kuliah di lapangan (pembukaan pembekalan,
pengarahan, rapat-rapat, diskusi kelompok, dll.) untuk memenuhi 1 sks. Penilaian
dilakukan oleh Panitia Pelaksana KKN dengan nilai perseorangan berjumlah
maksimal 20 poin.
2. Aktivitas Pelaksanaan Kerja di Lapangan (nilai maksimal 60%);
Penilaian pada bagian ini sasarannya berupa ketertiban, keaktifan, dan keterlibatan
peserta KKN bekerja di lapangan untuk memenuhi 3 sks. Aktivitas yang dilakukan
secara mandiri maupun berkelompok. Penilaian bagian ini dilakukan oleh Dosen
Pendamping Lapangan. Kompilasi nilai dari komponen penilaian ini dengan nilai
perseorangan berjumlah maksimal 60 poin.
3. Aktivitas Kuliah Pelaporan (nilai maksimal 20%);
Penilaian bagian ini sasarannya berupa ketertiban, keaktifan, dan keterlibatan
peserta KKN selama melaksanakan pelaporan akhir kegiatan KKN (konsultasi dan
realisasi pelaporan). Penilaian dilakukan oleh Dosen Pendamping Lapangan dan
Panitia Pelaksana KKN dengan nilai perseorangan berjumlah maksimal 20 poin.

Hasil evaluasi yang diberikan kepada peserta KKN (mahasiswa) dinyatakan dalam
bentuk nilai Mata Kuliah KKN yang berbentuk nilai angka, nilai mutu dan nilai huruf
dengan pedoman penilaian sebagai berikut :

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 40

Nilai Angka Nilai Mutu Nilai Huruf Kualifikasi Keterangan


80 – 100 4 A Sangat Baik Lulus
75-79 3,5 B+ Baik Lulus
70 – 74 3 B Baik Lulus
65-69 2,5 C+ Cukup Lulus
56 – 64 2 C Cukup Lulus
40 – 55,99 1 D Kurang Tidak Lulus
0 – 39,99 0 E Gagal Tidak Lulus

Prosesi penghitungan komponen penilaian KKN didasarkan pada format berikut :

NA = 20% (X) + 60% (Y) + 20% (Z)


20% (X) + 60% (Y) + 10% (Z1) + 10% (Z2)

Keterangan :
NA = Nilai Akhir KKN diisi oleh Panitia Pelaksana KKN LP2M UM
Palangkaraya,
X = Nilai aktivitas kuliah pembukaan dan pembekalan yang dinilai oleh Panitia
Pelaksana KKN,
Y = Nilai aktivitas pelaksanaan kerja di lapangan yang dinilai oleh Dosen
Pendamping Lapangan,
Z1 = Nilai aktivitas kuliah pelaporan yang dinilai oleh Dosen Pendamping
Lapangan,
Z2 = Nilai aktivitas kuliah pelaporan yang dinilai oleh Panitia Pelaksana KKN
LP2M UM Palangkaraya.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 41

BAB. VII

Lampiran-Lampiran

Bagian ini berisi hal-hal yang dicontohkan sebagai panduan atau bentuk
keseragaman mengenai beberapa hal. Bagian yang dicontohkan disini tentu mengenai
substansi, bukan bentuk secara sama segala-galanya, sehingga untuk kepentingan yang
lebih detail boleh saja ditambahkan bagian lain yang penting dan mengikat selain yang
telah diarahkan atau disarankan oleh peserta KKN dalam kelompok, Dosen Pendamping
Lapangan, Panitia Pelaksana KKN, dan LP2M UM Palangkaraya atas pelaksanaan
kuliah dan kerja di lapangan yang dimiliki masing-masing kelompok bahkan antar
kelompok.

Lampiran yang tertulis yaitu:


11. Buku Aktifitas Harian Mahasiswa.(i)
12. Form Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan Fisik, Non Fisik, dan PLH. (iv)
13. Contoh Cover Laporan (v)
14. Halaman Pengesahan Laporan Akhir (vi).
15. Halaman identitas mahasiswa (vii)
16. Halaman Identitas Jabatan Peserta Kelompok (viii)
17. Surat Keterangan Peserta KKN (ix)
18. Absensi Peserta KKN (x)
19. Berita Acara (xi)
20. Instrumen KKN Etnografi (xii)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 i

Contoh Lampiran 1 :Buku Aktifitas Harian Mahasiswa

BUKU AKTIFITAS HARIAN MAHASISWA


Jam Efektif Kuliah Lapangan dan Kerja Lapangan (JKEM)
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020

Data Mahasiswa :
1. Nama Mahasiswa : SITI RAHMAH
2. NIM : 16.51.234567
3. Fakultas : Teknik
4. Program Study : Teknik Lingkungan

Lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) : SD Muhammadiyah Palangka Raya

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 ii

Rekapitulasi Aktifitas Harian Mahasiswa


Jam Efektif Kuliah Lapangan dan Kerja (JKEM)
Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020

Nama Mahasiswa : SITI RAHMAH


NIM : 16.51.234567
Lokasi
Durasi Kegiatan KKN (jam) Pelaksanaan Keterangan
Hari, Tanggal, Jam dan Kerja di Lapangan Jumlah Bukti Kegiatan
No
Kegiatan Kuliah di Pengelolaan (jam) Dalam bentuk
Non Tempat Sasaran
Lapangan Fisik Lingkungan fisik/file.
Fisik
Hidu (PLH)
Minggu, 14 April 2018
-Foto
08.00-10.00 Mengikuti Lokasi Peserta
1 2 0 0 0 2 -Berita Acara
Pengarahan Peserta KKN ??? ???
-Dll
Angkatan Ke-41 Tahun 2019
Senin, 15 April 2019
07.00-10.00 Mengikuti Foto
Lokasi Peserta
2 Orientasi Lapangan dan 0 0 0 3 3 -Berita Acara
??? ???
Kerjabakti Bagi Peserta KKN -Dll
Angkatan Ke-41 Tahun 2019

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 iii
Selasa, 16 April 2018
07.00-15.30 Mengikuti -Foto
Lokasi Peserta
3 Pembukaan dan Pembekalan 8 0 0 0 8 -Berita Acara
??? ???
Peserta KKN Angkatan Ke-41 -Dll
Tahun 2019
Minggu, …………dst -Foto
Lokasi Peserta
4 0 0 0 0 0 -Lembar Kegiatan
07.00-15.30 ……………..dst ??? ???
-Dll

Mengetahui: Palangka Raya/Kasongan/Pulang Pisau/Sukamara……………


Dosen Pembimbing Lapangan, Mahasiswa,

Nama:………………………………. Nama:……………………………….
NIDN :………………………………. NIM :……………………………….

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 iv

Contoh Lampiran 2: Form Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan Fisik, Non Fisik, dan
PLH

Kepada Yth.
Kepala Panitia Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020
Di- Palangka raya

Assalamualaikum Wr. Wb.


Sesuai Dengan Program Kerja Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik
2019/2020, Dengan ini kami mengajukan kegiatan ( FISIK / NON FISIK / PLH *)
dengan rincian yaitu:

Nama Kegiatan : ……………………………………..


Kelompok KKN : ……………………………………..
Lokasi : ……………………………………..
Waktu Pelaksanaan : ……………………………………..

Demikian surat ini kami buat, atas persetujuannya kami ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Palangka Raya, ……………2019
Mengetahui,
Dosen Pendamping Lapangan Kepala Kelompok:……..

Nama:……………………………… Nama:……………………………
NIDN:……………………….. NIK:……………………………..

Catatan: * = Coret yang tidak perlu

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 v

Contoh Lampiran 3: Cover Laporan

LAPORAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
ANGKATAN KE-42 SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

SKEMA……………………..

Disusun Oleh :
KELOMPOK II
Nama:
NIM:

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
(LP2M)
TAHUN 2019

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 vi

Contoh Lampiran 4: Halaman Pengesahan (Laporan Akhir)

HALAMAN PENGESAHAN
NAMA MATA KULIAH : KULIAH KERJA NYATA (KKN)
KODE MATA KULIAH : MBB 701
BOBOT STUDY : 4 SKS (1 SKS Kuliah Lapangan + 3 SKS Kerja
Lapangan)
ANGKATAN : Ke-42 Tahun 2019
KELOMPOK : ……………………………….
WAKTU & LOKASI : ………………………………..
LOKASI :

Palangka Raya, …………… 2020


Menyetujui, Mahasiswa
Dosen Pendamping Lapangan

(Nama) (Nama)
NIDN:………………………… NIM ……………………………

Mengetahui, Menyetujui,
Kepala LP2M, Ketua Panitia KKN,

Dr. Nurul Hikmah Kartini, S.Si., M.Pd. Endang Sri Suyati, M.Pd.
NIK. 12.0203.008 NIK. 08.0202.025

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 vii

Contoh Lampiran 5: Halaman Identitas Mahasiswa

IDENTITAS MAHASISWA
PESERTA MATA KULIAH KERJA NYATA (KKN)
ANGKATAN KE-42 SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2019/20

Foto / Print File


Mahasiswa yang
bersangkutan 4X6

Nama : ……………………..
NIM : ……………………..
Program Studi : ……………………..
Fakultas : ……………………..

Palangka Raya, ……………………. 2020

Ketua Kelompok, Peserta,

Nama:………………… Nama:…………………
NIM:………………….. NIM:…………………..

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 viii

Contoh Lampiran 6: Halaman Identitas Jabatan Peserta Kelompok

DAFTAR IDENTITAS KELOMPOK 2


PESERTA KKN ANGKATAN KE-42 TAHUN 2019
SKEMA AMAL USAHA

NO NAMA NIM PRODI STRUKTUR


1 ………….. ………….. ………….. KETUA KELOMPOK
2 ………….. ………….. ………….. WAKIL KETUA KELOMPOK
3 ………….. ………….. ………….. SEKRETARIS
4 ………….. ………….. ………….. BENDAHARA
5 ………….. ………….. ………….. KOORDINATOR FISIK
6 ………….. ………….. ………….. KOORDINATOR NON FISIK
7 ………….. ………….. ………….. KOORDINATOR PLH
8 ………….. ………….. ………….. ANGGOTA
9 ………….. ………….. ………….. ANGGOTA
DST ………….. ………….. ………….. ANGGOTA

Ketua Kelompok……,

Nama:…………………
NIM:…………………..

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 ix

Contoh Lampiran 7: Surat Keterangan Peserta KKN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT(LP2M)
KULIAH KERJA NYATA (KKN) Ke-42 TA. 2019/2020
Jl. R.T.A. Milono Km. 1,5 Palangka Raya – Kalimantan Tengah,
e-mail : lp2m@umpalangkaraya.ac.id

Nomor : /PTM.63.R10/LP2M/P/2019 ……………….. 2019


Lampiran: -
Perihal : Surat Keterangan Permohonan Ijin Kegiatan

Kepada Yth :
Pengelola. .................
Jalan. ............................
Di- Palangka raya

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Yang bertanda tangan dibawah ini Panitia KKN Angkatan ke-42 Tahun 2019:
Nama : ..............................................
Jabatan Struktural : ..............................................
Unit Kerja : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Dengan ini menerangkan bahwa :
No Nama NIM
1 ........................................... ..............................................
...
2 ........................................... ..............................................
...
Dst ........................................... ..............................................
. ...
Adalah Benar Mahasiswa/i dari Universitas Muhammadiyah Palangka Raya
yang Sedang mengikuti Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan memohon
untuk diijinkan melaksanakan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Non
Fisik di…………………, Hari …… Bulan…….. 2019.
Demikian Surat keterangan ini diberikan untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

A.n Panitia KKN UM


Palangkaraya,

……………………………..

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 x

Contoh Lampiran 8: Absensi Peserta KKN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (LP2M)
KULIAH KERJA NYATA (KKN) Ke-42 TA. 2019/2020
Jl. R.T.A. Milono Km. 1,5 Palangka Raya – Kalimantan Tengah,
e-mail : lp2m@umpalangkaraya.ac.id

DAFTAR HADIR PESERTA KKN

KELOMPOK : II (Dua)
HARI/TANGGAL : ………………………. 2019
PERTEMUAN : Pertama
PUKUL : 07.00-11.00 WIB
KEGIATAN : ……..
LOKASI : ……..

Jam TTD Jam


No NIM NAMA PRODI TTD
Datang Pulang
1 ………… ………… ………… 07.00 11.00 …………
2 ………… ………… ………… 06.30 11.00 …………
3 ………… ………… ………… 07.05 10.50 …………
dst ………… ………… ………… ………… ………… …………

Palangka Raya, 2019

Ketua Kelompok Sekretaris Kelompok

(NAMA) (NAMA)
NIM ….. NIM….

Mengetahui,
DOSEN PENDAMPING LAPANGAN

NAMA DOSEN:
NIDN:

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 xi

Contoh Lampiran 9: Berita Acara

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT (LP2M)
KULIAH KERJA NYATA (KKN) Ke-42 TA. 2019/2020
Jl. R.T.A. Milono Km. 1,5 Palangka Raya – Kalimantan Tengah,
e-mail : lp2m.umpalangkaraya@yahoo.co.id

BERITA ACARA

Dengan ini menyatakan bahwa kelompok ....... mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya pada Hari ..........., Tanggal .............., Tahun ............
Telah benar-benar menyelesaikan dan mengumpulkan Laporan KKN dengan ringkasan
kegiatan sebagai berikut:

Nama
Waktu Indikator
Uraian Kegiatan Kelomp TTD
Pengerjaan Keberhasilan
ok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Dst..
Demikian yang disampaikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dan
selanjutnya sebagai pertimbangan bahwa laporan kegiatan tersebut dapat diterima
dengan baik dan lengkap.

Yang Menyerahkan,

(……………………….)

Yang menerima (Panitia KKN)

(………………………..)

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 xii

Contoh Lampiran 10: Instrumen KKN Etnografi

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI


1. TUJUAN:
1.1. Mahasiswa mampu mengeksplor atau menggali sekaligus mengidentifikasi
karakteristik demografis beserta gambaran kondisi sosial-ekonomi-budaya-fisik
serta ideologi masyarakat.
1.2. Mahasiswa mampu mengungkap point of view masyarakat setempat terkait
lingkungannya dan kehidupan mereka.
1.3. Mahasiswa mampu memetakan kondisi geografis daerah setempat, lingkungan
fisik, serta sarana prasarana yang ada.
1.4. Mahasiswa mampu menyusun laporan hasil wawancara dan observasi berbasis
data demografis dan etnografis yang dibutuhkan dalam perluasan dakwah
Muhammadiyah.

2. METODE PENGUMPULAN DATA (Observasi, Wawancara dan Dokumen)


Nama Lokasi KKN
Kelompok
Unit
Universitas
Dosen Pembimbing
Lapangan (DPL)
Ketua
Anggota 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2.1. Potensi Alam
2.1.1. Deskripsi Lokasi/Letak Geografis
 Tuliskan secara naratif dan mendetail letak wilayah geografis, meliputi
batas-batas wilayah, nama-nama wilayah yang melingkupinya, dan
sebagainya. Data ini dapat diperoleh dari kantor kelurahan/kecamatan
setempat.
 Gambarlah denah yang guna menunjukkan letak geografis dan batasan-
batasan wilayahnya.
 Berapa jauh jarak lokasi KKN dengan kecamatan, kabupaten atau kota?
Menggunakan transportasi apa dan berapa ongkosnya? Bagaimana kualitas
jalan, baik, tanah retak, sering banjir, dll?

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 xiii

2.1.2. Jarak tempuh dari kota kecamatan dan kabupaten


 Tuliskan transportasi yang dapat dijangkau oleh masyarakat dari satu
wilayah ke wilayah lain (darat, laut, udara).
- Bisakah diceritakan, bagaimana cara penduduk/masyarakat dalam
bepergian ke wilayah lain?
- Berapa kilometerkah jarak antara wilayah A ke wilayah B?
- Berapa lama waktu yang diperlukan?
- Apa saja yang harus dibawa/dipersiapkan dalam perjalanan tersebut?
- Dan sebagainya.
 Kendaraan apa sajakah yang biasanya digunakan dalam menunjang
mobilitas (perpindahan) penduduknya?
- Selain naik kendaraan (motor/mobil), andong, ojek, dll, kendaraan apa
sajakah yang banyak dimiliki oleh masyarakat dalam menunjang
kegiatan mereka dari satu tempat ke tempat lainnya?
- Apakah ada halangan/kendala selama perjalanan jika terjadi hujan
deras, banjir, panas terik, atau cuaca yang kurang bersahabat?
- Bagaimana cara menanggulangi resiko-resiko tersebut?
- Apa sajakah yang dilakukan masyarakat setempat dalam
mempersiapkan perjalanan mereka?
 Bagaimana masyarakat luar menjangkau daerah tersebut, transportasi
apakah yang dapat digunakan menuju wilayah tersebut?
- Transportasi apa sajakah yang digunakan oleh seseorang jika ingin
berkunjung ke wilayah ini?
- Berapakah lama waktu antara wilayah satu dengan wilayah lain?
- Berapakah jarak tempuh yang diperlukan untuk bisa sampai ke wilayah
ini?
- Biaya
 Untuk menjelaskan semua pertanyaan tersebut, dapat dilakukan observasi
dan sekaligus pengalaman dalam menempuh perjalanan sebagaimana
dimaksud di atas.

2.1.3. Potensi Alam Sekitar


 Sumber Daya Alam (SDA)
Yang dieksplor meliputi sumber daya alam (SDA), misalnya pasir besi
(Kulonprogo), batubara (Kalimantan), wisata alam, bahkan kuliner andalan
semacam sate belalang (Gn.Kidul), budidaya ikan, dan sebagainya, yang
menjadi keunggulan dan diandalkan oleh daerah tersebut.
- Bapak/Ibu, bisakah kami diceritakan tentang keistimewaan desa
bapak/ibu, yang berbeda dengan daerah lain? (mungkin ada sisi sejarah
yang melatarbelakangi munculnya keunggulan daerah ini).
- Hal-hal apa sajakah yang menjadi keunggulan oleh dusun/desa ini?
- Bagaimana cara masyarakat mengelola keunggulan yang dimiliki oleh
dusun/desa ini?

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 xiv

-
Bagaimanakah cara mengembangkan keunggulan daerah tersebut?
Apakah selama ini terus berkembang dan dijaga keistimewaannya
ataukah dibiarkan saja? Bisa diceritakan, pak/bu?
- Apakah pemerintah setempat ikut berpartisipasi dalam menjaga dan
mengembangkan keunggulan daerah tersebut, pak/bu?
- Apakah ada kebijakan dari perangkat desa/pemerintah daerah dalam
mengelola potensi/keunggulan daerah tersebut?
- Kira-kira, bagaimana pandangan bapak/ibu tentang keunggulan daerah
itu?
- Pertanyaan selanjutnya bisa dikembangkan sendiri.
 Sumber Daya Manusia (SDM)
Mata pencaharian penduduk yang terkait dengan potensi sumber daya
alam ini, misalnya petani, nelayan, dst. Perlu digali pula mata pencaharian
lain yang tidak berkaitan dengan potensi wilayah itu.
- Di desa ini berapakah jumlah penduduk yang bermata pencaharian
sesuai dengan potensi/keunggulan daerah ini, pak/bu?
- Mengapa memilih mata pencaharian tersebut?
- Apakah potensi/keunggulan daerah ini mampu mensejahterakan
penduduk setempat?
- Apakah potensi/keunggulan daerah ini dijadikan sumber utama
penghasilan ataukah sampingan?
- Apakah keunggulan daerah ini sangat potensial untuk dikembangkan
lebih lanjut? (diperluas [misalnya potensi wisata], diekspor [misalnya
hasil bumi/perdagangan], ditingkatkan, dan sebagainya).
- Apa sajakah dampak positif maupun negatif dari keunggulan potensi
daerah ini?
2.2. Sosial Keagamaan dan Fasilitas Publik (Deskripsi Sekolah, Kesehatan dan Minat
Penduduk pada Pendidikan
 Agama
- Tuliskan berapa jumlah total umat beragama tertentu (Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Budha, serta lainnya), tuliskan pula berapa persen
penganutnya!
- Mayoritas beragama apakah penduduk setempat ini?
- Adakah aliran tertentu yang dianut selain agama resmi yang diakui di
Indonesia?
- Berapakah jumlah fasilitas atau sarana prasarana yang dimiliki agama
tertentu di daerah ini? Berapa masjid, berapa gereja, kuil, vihara, dan
sebagainya.
- Bagaimana pemeliharaan fasilitas keagamaan tersebut? Apakah
terawat? Adakah penanggung jawabnya?
- Apakah ada masyarakat yang tidak memiliki/menganut agama atau
aliran apapun?
- Sejauhmana agama berdampak terhadap cara berperilaku
masyarakatnya?

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 xv

- Apakah agama menjadi pedoman, patokan, atau filosofi bagi seseorang


dalam menjalankan aktivitas kehidupan mereka?
 Aktivitas Keagamaan
- Tuliskan aktivitas keagamaan yang rutin dijalankan oleh penduduk
setempat (misalnya tahlilan, ngaben (Bali), pengajian mingguuan,
kebaktian, dan sebagainya.
- Apa sajakah ritual keagamaan yang banyak dilakukan masyarakat?
- Adakah ritual keagamaan yang bersifat harian? Mingguan? Dwi
mingguan? Bulanan? Tri wulan? 6 bulanan? Setiap tahun sekali?
- Apakah ada ritual agama pada hari-hari tertentu? Tanggal tertentu?
Memperingati kejadian tertentu?
- Aktivitas keagamaan apa yang banyak diikuti oleh masyarakat?
- Aktivitas keagamaan apa sajakah yang dihindari oleh masyarakat?
- Apakah hanya diikuti oleh laki-laki saja atau juga perempuan? Atau
hanya perempuan saja?
- Bagaimana komitmen umat tertentu terhadap agama yang dianutnya?
Apakah termasuk taat dalam beribadah? Dapatkah diceritakan?
- Bagaimana peran para pemuka agama di wilayah tersebut?
- Bagaimana pula respon masyarakat terhadap pemuka agama tersebut?
Bisakah diceritakan?
- Bagaimanakah suasana toleransi dan kerukunan antar umat beragama
dalam wilayah ini?
 Aktivitas Budaya
- Tuliskan aktivitas budaya penduduk setempat. Misalnya, sekaten
(Jogja), dan sebagainya.
- Apa sajakah aktivitas yang biasa dilakukan masyarakat dalam rangka
melestarikan budaya?
- Ritual budaya apa sajakah yang banyak dilakukan oleh masyarakat ini?
- Bagaimana cara masyarakat melestarikan ritual budaya tersebut?
- Kapan sajakah ritual budaya itu dilakukan?
- Siapa sajakah yang sering terlibat dalam pelaksanaan ritual budaya ini?
- Siapa sajakah tokoh yang berperan sentral terhadap kelestarian
aktivitas budaya ini?
- Bagaimana pula aktivitas budaya ini dapat dilanggengkan secara turun
temurun? Adakah kaderisasi?
- Kehadiran dukun, obat-obat tradisional, dll.
 Aktivitas Sosial
- Aktivitas sosial apa sajakah yang banyak dilakukan masyarakat? (gotong
royong, kerja bakti, menjenguk tetangga yang sakit, dsb).
- Organisasi sosial apa sajakah yang ada di masyarakat? (RT, RW, Dasa
wisma, PKK, partai politik, ormas, organisasi olah raga? dsb).
- Sejauhmana aktivitas sosial tersebut dijalankan oleh masyarakat?
- Adakah dampak positif atau negatif dari aktivitas sosial yang ada
tersebut?

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya


Buku Panduan KKN Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 xvi

-
Hingga saat ini, aktivitas sosial manakah yang perlu untuk ditingkatkan
lagi?
- Adakah masyarakat yang tidak ikut aktif dalam aktivitas sosial tersebut?
Bagaimana cara menanggulanginya/mengatasinya?
- Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam aktivitas sosial tersebut?
- Adakah dana sosial yang dikumpulkan oleh masyarakat dan digunakan
masyarakat?
- Siapa sajakah yang berhak mendapatkan layanan sosial dari dana sosial
yang dikumpulkan tersebut?
- Bagaimana masyarakat merespon pendatang?
- Apakah para pendatang tersebut juga terlibat dalam aktivitas sosial
kemasyarakatan?
- Apa sajakah hak dan kewajiban pendatang terhadap masyarakat
sekitarnya?
- Adakah aturan sosial tertulis bagi masyarakatnya dalam mendukung
suasana sosial yang aman terkendali (kondusif)?
- Pranata adat dan hukum adat, tingkat kriminalitas dan konflik sosial.
3. Persepsi Mahasiswa Peserta KKN
3.1. Persepsi tentang wilayah/daerah.
3.2. Persepsi tentang potensi alam.
3.3. Persepsi tentang penduduknya (masyarakatnya) terkait mata
pencahariannya.
3.4. Persepsi tentang aktivitas masyakatnya terkait sosial-budaya agama.
3.5. Persepsi tentang eksistensi, kehadiran dan aktivitas Muhammadiyah di
lingkungan KKN?

Beberapa Catatan: Dilengkapi foto-foto etnografi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) UM Palangkaraya

Anda mungkin juga menyukai