Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kata Pengantar
Ttd ttd
Dr. Nurul Hikmah Kartini, S.Si., M.Pd. Endang Sri Suyati, M.Pd
NIK. 12.0203.008 NIK. 08.0202.025
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar ........................................................................................................ 1
Daftar Isi .................................................................................................................. 2
BAB I. Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Indonesia dan Perkembangannya
di Persyarikatan Muhammadiyah ............................................................ 4
A. Sejarah Singkat KKN .......................................................................... 4
B. Pengertian KKN ................................................................................... 5
C. Tujuan dan Sasaran KKN ..................................................................... 7
D. KKN dan Pengembangan Peta Dakwah ............................................... 8
BAB II Skema KKN Amal Usaha ............................................................................... 10
A. Tujuan Kegiatan KKN di UM Palangkaraya ............................................. 10
B. Waktu Kegiatan KKN ............................................................................... 11
C. Lokasi KKN ............................................................................................... 11
D. Bentuk Kegiatan KKN............................................................................... 12
E. Pembimbingan dan Pendampingan, Monitoring, dan Evaluasi KKN .. 13
BAB III.Skema KKN Etnografi .................................................................................. 14
A. Tujuan ........................................................................................................ 14
B. Definisi dan Ciri-Ciri Etnografi ................................................................. 14
C. Definisi dan Ciri-Ciri Etnografi Cepat ...................................................... 16
D. Tujuan “Studi Etnografi Cepat dalam Pengembangan Peta
Dakwah”KKN ........................................................................................... 16
E. Istilah Umum dalam KKN Etnografi......................................................... 17
F. Metode Pengumpulan Data Dan Observasi ............................................... 18
G. Pengumpulan Data Etnografi di Lapangan (Field Work) .......................... 18
H. Wawancara ................................................................................................ 20
I. Focus Group Discussion (FGD) ................................................................... 25
J. Pengumpulan Dokumen Pokok: Laporan, Terbitan, Foto dan lain-
lain yang berkaitan dengan daerah penelitian, baik fisik maupun
sosial (dilakukan oleh LP2M).................................................................... 26
K. Persiapan Pelaksanaan Studi Etnografi (Pembekalan Mahasiswa) ........... 27
L. Waktu Kegiatan KKN ............................................................................... 27
BAB. IV Tata Tertib Mahasiswa Peserta KKN Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya Angkatan Ke-42 Tahun 2019................... 29
A. Tahap Kuliah Pembekalan ......................................................................... 29
B. Tahap Pelaksanaan Kerja di Lapangan ...................................................... 29
C. Tahap Pelaporan Akhir KKN .................................................................... 31
D. Sanksi Atas Pelanggaran Ketentuan Tata Tertib KKN.............................. 32
E. Lain-lain .................................................................................................... 33
BAB. V Penyusunan Laporan Akhir KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke–
42 Tahun 2019/2020 ........................................................................................ 34
A. Petunjuk Teknis Penyusunan Laporan Akhir ............................................ 34
B. Sistematika Penulisan Laporan Akhir Kegiatan KKN Skema Amal
Usaha ........................................................................................................ 35
C. Sistematika Penulisan Laporan Akhir Kegiatan KKN Skema
Etnografi .................................................................................................... 38
BAB. I
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Di Indonesia dan Perkembangannya di Persyarikatan Muhammadiyah
B. Pengertian KKN
Kuliah Kerja Nyata adalah bagian integral dari proses pendidikan yang mempunyai
ciri-ciri khusus, karenanya sistem penyelenggaraannya memerlukan landasan idiil yang
secara filosofis akan memberikan gambaran serta pengertian yang utuh tentang apa,
bagaimana serta untuk apa KKN itu diselenggarakan. Landasan secara filosofis akan
memberikan petunjuk serta mengendalikan pola pikir dan pola tindakan dalam setiap
proses penyelenggaraan KKN yang pada gilirannya akan membedakan dari bentuk-
bentuk kegiatan lain yang bukan KKN.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) sekurang-kurangnya mengandung lima aspek yang
bernilai fundamental dan berwawasan filosofis yang tidak dapat dipisahkan antara satu
dengan yang lain, yaitu :
1. Keterpaduan Pelaksanaan Catur Dharma Perguruan Tinggi
KKN merupakan suatu bentuk kegiatan yang memadukan Dharma Pendidikan dan
Pengajaran; Dharma Penelitian; dan Dharma Pengabdian Kepada Masyarakat sekaligus
dalam satu kegiatan nilai-nilai keagamaan KeIslaman dan Kemuhammadiyahan (Catur
Dharma). Sebagai bentuk kegiatan Pendidikan dan Pengajaran, KKN merupakan bagian
integral dari kurikulum pendidikan tinggi Strata Satu (S1). Hal ini berarti bahwa kuliah
kerja Nyata sebagai program tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari tujuan dan
isi pendidikan tinggi lainnya; berfungsi sebagai pengikat dan perangkum semua isi
kurikulum dan bahkan penambahan atau pelengkap isi kurikulum yang telah ada;
merupakan pengalaman belajar yang menghubungkan konsep-konsep akademis dengan
realita kehidupan dalam masyarakat; pengetahuan teori mahasiswa dapat diperkaya
melalui pengalaman praktis di lapangan; akhirnya akan mematangkan kepribadian
mahasiswa, menumbuhkan rasa percaya diri sebagai calon pemimpin yang handal bagi
pembangunan bangsa.
Dalam kaitannya dengan penelitian, mahasiswa di dalam kegiatan KKN diajak
untuk ikut mengamati, menelaah/menganalisis, menarik kesimpulan dari data kondisi
dan situasi wilayah kerja yang dikumpulkannya kemudian merumuskan masalah yang
dihadapi lalu mengambil keputusan untuk pemecahan dan penanggulangan dari
berbagai alternatif yang ada sesuai dengan kondisi wilayah kerja dan kemampuannya.
Sebagai kegiatan pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa telah mengamalkan
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang dikuasai secara ilmiah,
melembaga, dan langsung kepada masyarakat yang akan menikmati manfaat IPTEKS
tersebut.
3. Lintas Sektoral
KKN merupakan pengalaman ilmu yang menuntut mahasiswa kepada pola berpikir
interdisipliner dan komprehensif, maka sebagai konsekuensinya akan berusaha
memecahkan berbagai masalah nyata yang timbul dalam pembangunan masyarakat
dengan sistem lintas sektoral. Mencoba memandang suatu masalah ditinjau dari
berbagai kepentingan sektoral dan tidak memberikan kecenderungan ego sektoralnya.
Hal ini pun merupakan pengalaman belajar baru bagi mahasiswa.
1. Tujuan KKN
KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan
pendidikan kepada mahasiswa, namun demikian karena pelaksanaannya mengambil
lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya di
lapangan harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat yang bersangkutan, sehingga
KKN memiliki arah ganda yaitu:
a. Memberikan pendidikan pelengkap kepada mahasiswa; dan
b. Membantu masyarakat melancarkan pembangunan di lokasinya masing-masing.
Secara eksplisit, banyak tujuan-tujuan yang harus dicapai bersama melalui program
KKN, diantaranya :
a. Memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan pengalaman
kerja nyata dalam pembangunan secara keseluruhan;
b. Mencetak kepribadian mahasiswa menjadi lebih dewasa, dan bertambah luasnya
wawasan mahasiswa;
c. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan
sendiri sebagai sumber daya melalui pemberdayaan;
d. Mendekatkan civitas akademika (perguruan tinggi) dengan masyarakat.
2. Sasaran KKN
Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan di atas, maka KKN mempunyai kelompok
sasaran yaitu unsur-unsur yang terlibat dalam seluruh komponen kegiatan KKN. Secara
BAB. II
SKEMA KKN AMAL USAHA
BAB. III
A. Tujuan Umum
Tujuan pelaksanaan kajian etnografi pada program KKN dan PPM adalah:
pertama, mahasiswa mampu mengeksplor atau menggali sekaligus mengindentifikasi
karakteristik demografis beserta gambaran kondisi sosial-ekonomi-budaya-fisik serta
ideologi masyarakat: kedua, mahasiswa mampu mengungkapkan point of view
masyarakat setempat terkait lingkungannya dan kehidupan mereka; ketiga, mahasiswa
mampu memetakan kondisi goegrafis daerah setempat, lingkungan fisik, serta sarana
prasarana yang ada; dan keempat, mahasiswa mampu menyusun laporan hasil
wawancara dan observasi berbasis data demografis dan etnografis yang dibutuhkan
dalam perluasan Dakwah Muhammadiyah.
kesimpulan, yang pada gilirannya akan dirumuskan menjadi kesimpulan umum (teori).
Jadi singkatnya penelitian etnografi adalah theory construction bukan theory
verification.
Kedua, pengumpulan data dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan
menggunakan teknik participant-observation, open & depth interview, diskusi dengan
informan, dan mengumpulkan segala macam dokumen, terbitan, dan material yang
ditemukan di lapangan. Singkatnya pengumpulan data ini kita sebut multimethod.
Penelitian kwalitatif dikerjakan oleh seorang peneliti tunggal yang bisa disifatkan
sebagai seorang bricoleur (Jack of all trades or a kind of professional do-it-yourself
person). Semua hal dikerjakan sendiri oleh sang peneliti. Hasil pekerjaan sang peneliti
(the bricoleur) adalah sebuah bricolage, yaitu satu rajutan berbagai data dan informasi
(a pieced-together) yang bisa memberikan bantuan solusi bagi pemecahan satu masalah
dalam situasi yang nyata. Seorang peneliti etnografi (bricoleur) akan menggunakan
instrumen metode dan analisis yang dianggapnya tepat dan berguna. Dia akan
menggunakan strategi, metode, atau data empiris apa saja yang dia peroleh, yang dia
anggap tepat dan berguna dari hasil kajiannya bagi pemecahan masalah (multimethod).
Seorang bricoleur sadar bahwa penelitian adalah suatu proses interaksi antara
peneliti dengan subjek penelitian adalah suatu proses interaksi antara peneliti dengan
subjek penelitian yang dipengaruhi oleh sejarah, biografi, gender, kelas sosial, ras, dan
etnisiti sang peneliti, sang informan, dan semua orang yang terkait etnografi tidak dapat
mengelak dari bias subjektifitas. Ini adalah tantangan dalam penelitian etnografi.
Sejatinya penelitian etnografi adalah berdasarkan atas tradisi filsafat phenomenology,
bahwa luar diri peneliti dan subjek penelitian. Dunia dilihat dan digambarkan ‘bukan
seperti apa adanya’ tetapi ‘sebagai sesuatu yang mempunyai arti’, baik bagi sang
peneliti maupun bagi masyarakat yang menjadi objek penelitian. Hal ini memberi ciri-
ciri ketiga dari peneliltian etnografi.
Ciri-ciri ketiga ini berkaitan dengan ciri keempat, bahwa peneliti etnografi akan
melihat dan menafsirkan fakta secara emic, yaitu menangkap data dan fenomena
kultural sesuai dengan sudut pandangan penduduk setempat. Karena itu penelitian
etnografi adalah penelitian interpretif, artinya data dan informasi yang diterima tidak
ditangkap dan dilaporkan seperti apa adanya, tetapi dianggap sebagai simbol-simbol
yang memerlukan penafsiran. Itulah sebabnya penelitian etnografi tidak menggunakan
kuestioner (structured interview) dalam penelitian mereka, tapi menggunakan schedule,
yaitu daftar informasi yang perlu dicari secara mendalam dan komprehensif.
Kelima, analisis dilakukan dengan pendekatan kwalitatif, bukan analisis statistik
kuantitatif, karena tujuan akhir dari metode penelitian etnografi adalah untuk
mendapatkan pemahaman yang mendalam dan menyeluruh tentang sesuatu fenomena
atau masalah sosiokultural (depth dan comprehensive).
Terakhir keenam, laporan penelitian adalah bersifat sistemik atau holistik-
fungsional, tidak parsial dan segmental. Setiap fenomena dilihat berkaitan secara
fungsional dengan fenomena-fenomena yang lain secara keseluruhan. Setiap bab sudah
berisi data, analisis, dan kesimpulan tentang satu topik tertentu dari penelitian. Karena
itu pola laporan hasil penelitian etnografi berbeda dari pola hasil penelitian survai
sampel (kuantitatif).
Perlu diingat bahwa tidak ada dasaar untuk mengatakan bahwa secara saintifik
metode penelitian etnografi (kwalitatif) adalah sesuatu yang khas dan berbeda dari
metodologi survai sampel (kwantitatif). Kedua-duanya tidak boleh dilihat sebagai
polaritas, dua kutub yang bertentangan, tetapi adalah metodologi yang dibenarkan
ekonomi, sosial, keagamaan, politik, dan lain-lain aspek kehidupan masyarakat. Dari
kegiatan observasi ini dapat diketahui secara langsung realita kehidupan masyarakat.
Oleh sebab itu observasi yang dilakukan seringkali disebut pula sebagai Pengamatan
Terlibat (Participant Observation). Hal ini disebut demikian karena peneliti terjun
pada kegiatan masyarakat dan terlibat dalam aktivitas yang dilakukannya seperti
hadir di pasar, di tengah petani yang sedang menggarap sawahnya dan bahkan
terlibat dalam aktivitas keagamaan seperti slametan dan upacara-upacara lainnya.
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengetahui pola kehidupan sosial
masyarakat setempat. Dalam melakukan observasi, peneliti dapat saja melakukan
kegiatan penelitiannya pada setiap moment dari kehidupan sosial masyarakat seperti
menyaksikan kegiatan pertanian, acara bersih desa, upacara pemakaman dan aktivitas
sosial lainnya yang telah membudaya dan rutin dilakukan. Kejadian khusus yang
terjadi secara mendadak seperti perkelahian, pencurian atau peristiwa kriminalitas
lainnya perlu juga diperhatikan jika kemudian ternyata berkaitan dengan pola
kehidupan yang sudah membudaya dalam masyarakat.
Observasi tidak cukup dilakukan dengan sekali kunjungan. Observasi harus
dilakukan dengan kunjungan berkali-kali pada aktifitas sosial tertentu sampai
tercapai tahap credibility data. Kegiatan ini dilakukan sebagai usaha untuk cek dan
kontrol data.
3. Beberapa Catatan Penting
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan observasi ini, yaitu di
antaranya:
a. Segala hal yang disaksikan dan didengar dalam kegiatan observasi harus dicatat
dalam buku catatan khusus tentang: 1) Proses terjadinya peristiwa yang diteliti; 2)
Identitas dan kategori aktor yang terlibat; 3) Tempat kejadian; 4) Tanggal dan hari
kejadian; 5) Melakukan konstruksi kejadian; 6) Mencatat kejadian khusus, seperti
upacara, peristiwa kriminal, dan lain-lain; 7) Merekam kejadian (jika
memungkinkan).
b. Jangan mengundur mencatat hasil observasi, karena bisa lupa.
c. Segera mencatat segala hal yang diamati, dilihat dan di dengar, baik yang
berkaitan dengan kejadian yang disaksikan, percakapan antara penduduk,
lingkungan tempat kejadian itu terjadi dan aktor yang terlibat dalam pengamatan
itu.
d. Merumuskan sejumlah pertanyaan dari hasil observasi sebagai bagan bagi
pendalaman data melalui kegiatan wawancara. Misalnya, apakah mereka yang
bekerja sebagai petani di sawah, seperti yang diamati, adalah pemilik sawah atau
penyewa atau buruh tani.
H.Wawancara
1. Pengantar Jenis Wawancara Kualitatif
Kita mulai bagian ini dengan membandingkan wawancara dalam metode penelitian
kuantitatif dengan metode penelitian kuantitatif. Menurut Gordon W. Allport (metode
penelitian kuantitatif) “Wawancara adalah proses interaksi dan komunikasi antara
seorang enumerator dengan seorang responden dalam rangka memperoleh keterangan
tentang diri dan pendapat responden dari responden itu sendiri.” Instrumen yang
digunakan adalah kuesioner. Asumsinya, menurut Gordon W. Allport, pertama, “kalau
kita mau tahu perasaan orang, pengalaman dan hal yang diingatnya, emosi dan
motivasinya, dan mereka akan menjawab dengan jujur pertanyaan kita. Kuesioner
dalam wawancara kuantitatif berisi pertanyaan tentang diri dan pendapat responden
tentang sesuatu hal, dan responden dipilih dengan menggunakan teknik sampling.
Sebaliknya wawancara kualitatif adalah bertanya dan berdiskusi dengan seorang
informan yang dianggap paham tentang suatu topik tertentu. Karena informan dianggap
sebagai orang yang paham tentang topik yang ditanyakan, makan informan boleh
dianggap atau diperlakukan sebagai seorang “guru”. Wawancara adalah untuk
“mendapatkan pemahaman dari apa yang dikatakan sang guru.” Karena itu, wawancara
dapat dilaksanakan dengan cara apa saja, kapan saja, dan dengan siapa saja, di mana
saja, sepanjang seorang peneliti dapat menangkap secara mendalam dan komprehensif
informasi tentang fenomena atau topik yang dicarinya. Seterusnya, karena bahasa
adalah sistem simbol, maka apa yang diucapkan oleh seorang informan perlu ditafsirkan
untuk mendapatkan pemahaman dan mendalam dan komprehensif. Tabel 1 dibawah ini
memperlihatkan perbedaan teknik wawancara antara penelitian survei sampel
(kuantitatif) dengan penelitian kualitatif (etnografi).
a. Informan adalah seorang manusia yang punya kebebasan dalam berpendapat dan
punya martabat diri. Peneliti harus menghormati hal ini.
b. Informan mungkin mempunyai pekerjaan atau tugas tertentu dalam keadaan
sehari-hari. Peneliti harus meminta kesediaan informan untuk meluangkan
waktunya untuk wawancara. Cari waktu yang tepat untuk berwawancara.
c. Informan punya hak-hak, kepentingan, dan sensitifitas terhadap hal-hal tertentu.
Peneliti harus menyadari dan menghormati hal-hal tersebut.
d. Tidak menganggu privasi informan.
e. Tidak mengeksploitasi dan memaksa informan untuk berbuat atau menjawab
sesuatu.
f. Memberikan laporan kepada informan tentang apa yang akan kita tulis. Atau
untuk informan yang tahu tulis baca, mungkin perlu diberi kopi laporan yang
kita tulis.
l. Penutup. Jangan melakukan wawancara terlalu lama untuk pertama kali. Tutup
pembicaraan dengan rasa beruntung dan berterima kasih. Semoga dapat bertemu
dan berbincang-bincang lagi.
6. Wawancara Berikutnya
a. Serangkaian percakapan persahabatan.
b. Jangan terlalu cepat bertanya hal-hal yang serius dan pelik. Lakukan pertanyaan
yang semacam ini kadang-kadang saja.
c. Setelah itu barulah sedikit demi sedikit masuk ke pertanyaan yang lebih spesifik,
sambil memberi penjelasan kepada informan tentang tujuan riset dan tentang
informasi-informasi yang diperlukan.
d. Informan dibimbing ke arah pembicaraan tentang informasi yang diperlukan,
tanpa memberi kesan otoriter.
e. Jika diperlukan menggunakan alat perekan, gunakanlah alat ini pada pertemuan
yang ketiga atau keempat, sehingga tidak memberi kesan formal kepada
informan.
f. Bangun suasana agar informan berbicara seperti sedang menghadapi tetangga
atau kawan sama sedesa.
g. Apabila informan sudah makin kenal dan makin tahu maksud wawancara, kita
pun sudah bisa meminta informan untuk melakukan tugas-tugas secara
berdikari, seperti membuat peta desa, mencatat gambaran kependudukan,
membuat denah rumah, dan sebagainya.
h. Pembicaraan pun bisa ditingkatkan ke arah yang lebih konseptual, teoritis, dan
seterusnya.
d. Rencana kerja harian beserta daftar hal-hal yang perlu dicari untuk esok hari
(perencanaan harian).
e. Daftar nama dan alamat informan dan sumber informasi penting.
Explanation Explanation
Membangun hipotesis atau kesimpulan Membangun hipotesis atau kesimpulan
sementara sementara
Menguji hipotesis dan kesimpulan Menguji hipotesis dan kesimpulan
sementara kepada informan tertentu sementara kepada objek observasi
Mendapatkan hasil penelitian lapangan Mendapatkan hasil penelitian lapangan
BAB. IV
4. Waktu terakhir pengumpulan laporan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
oleh LP2M dan Panitia Pelaksana KKN.
5. Laporan Akhir KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/2020 yang memuat seluruh rangkaian kegiatan wajib disampaikan
dan dilaporkan oleh mahasiswa peserta KKN dalam bentuk soft copy (file format
Word atau PDF) dengan media CD atau flashdisk kepada Panitia Pelaksana
KKN menggunakan tanda terima.
E. Lain-lain
Hal-hal yang belum diatur dan ditetapkan di dalam tata tertib ini, akan diatur dan
ditetapkan menurut kebutuhan dan menurut kesepakatan. Sebagaimana dalam uraian
sebelumnya banyak pihak yang akan berkolaborasi dan berkordinasi dalam pelaksanaan
KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020
ini.
BAB V
mendapat persetujuan berupa tanda tangan asli dari Dosen Pendamping Lapangan,
Panitia Pelaksana dan Kepala LP2M UM Palangkaraya;
5. Laporan Akhir Pelaksanaan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester
Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 dikumpulkan ke Panitia Pelaksana dalam bentuk
file (soft copy) dengan format PDF atau Word menggunakan media CD atau
flashdisk;
6. Setiap peserta KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun
Akademik 2019/2020 wajib menyerahkan Laporan Akhir Pelaksanaan KKN kepada
Panitia Pelaksana KKN dengan membawa tanda terima yang dibuat oleh masing-
masing peserta KKN;
7. Laporan Akhir Pelaksanaan KKN UM Palangkaraya Angkatan Ke-42 Semester
Ganjil Tahun Akademik 2019/20 dikumpul paling lambat sesuai jadwal yang
ditetapkan pada bab sebelumnya;
8. Laporan Akhir Pelaksanaan KKN diketik menggunakan komputer, menggunakan
huruf (font) standar Times New Roman, ukuran font 12 point; menggunakan kertas
dengan Page Layout ukuran Kwarto (A4); menggunakan spasi/jarak baris 1,5;
dengan margin naskah ketikan pada tepi atas 4 cm, kiri 4 cm, kanan 3 cm dan bawah
3 cm;
COVER
HALAMAN PENGESAHAN (Peserta, Dosen Pendamping Lapangan, Panitia
Pelaksana, dan LP2M)
IDENTITAS PESERTA KKN (identitas lengkap dengan foto diri peserta)
KATA PENGANTAR (Memuat KKN adalah pelaksanaan Catur Dharma
Perguruan Tinggi; Topik Garapan dalam KKN; Lokasi dan sasaran;
tempat dan waktu pelaksanaan KKN; Ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak telah bekerjasama dan membantu selama kegiatan KKN
dilaksanakan)
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kegiatan KKN
Memuat dan menguraikan fenomena di lapangan/konteks;
Indikatornya; Faktor penyebabnya; Akibat-akibat samping masalah;
Pendorong, pelaku, dsb; Rumusan masalah
B. Tujuan Kegiatan KKN
Memuat dan menguraikan tentang tujuan kegiatan serta perubahan-
perubahan yang hendak dicapai melalui kegiatan KKN
C. Manfaat dan Kontribusi Kegiatan KKN
Memuat dan menguraikan manfaat dan kontribusi apa yang akan dan
diharapkan diperoleh melalui kegiatan KKN ini
D. Tempat dan Waktu Kegiatan KKN
OUTLINE LAPORAN
STUDI ETNOGRAFI CEPAT
Bab I. Pendahuluan
A. Menulis Etnografi wilayah KKN
B. Metode yang digunakan
1. Observasi
2. Wawancara dengan informan
3. Dokumentasi Foto (kamera)
4. Catatan penting dalam proses pengumpulan data
Bab II. Kehidupan Sosial Ekonomi dan Budaya
A. Latar belakang alam dan lingkungan sekitar
B. Fasilitas Publik
1. Fasilitas ibadah
2. Fasilitas Pendidikan: Sekolah/Madrasah/Pesantren
3. Fasilitas Kesehatan: Puskesmas, Kesehatan Tradisional
4. Fasilitas Sosial: Balai pertemuan, Sanggar Kesenian, Tempat
Olahraga, dll
5. Fasilitas Komunikasi dan Transportasi
6. Pranata-pranata Sosial (LSM, Paguyuban Warga, dll)
Bab III. Deksripsi Aktivitas Organisasi Sosial, Agama, Budaya, Ekonomi dan Politik
A. Struktur sosial dan migrasi penduduk
B. Organisasi/Institusi sosial
C. Pendidikan dan Kesehatan
D. Hubungan antaragama dan kepercayaan
E. Sistem kepercayaan: bentuk-bentuk ritual dan seremoni
F. Mata pencaharian hidup dan Teknologi/Peralatan
BAB IV. Kesimpulan dan Saran-Saran
A. Saran-saran untuk Pemberdayaan Masyarakat
B. Eksistensi dan Strategi Dakwah Muhammadiyah
C. Strategi Institutional Building Pemberdayaan Cabang dan Ranting
Muhammadiyah
Refensi
Lampiran (foto aktivitas masyarakat, rekaman)
BAB. VI
Hasil evaluasi yang diberikan kepada peserta KKN (mahasiswa) dinyatakan dalam
bentuk nilai Mata Kuliah KKN yang berbentuk nilai angka, nilai mutu dan nilai huruf
dengan pedoman penilaian sebagai berikut :
Keterangan :
NA = Nilai Akhir KKN diisi oleh Panitia Pelaksana KKN LP2M UM
Palangkaraya,
X = Nilai aktivitas kuliah pembukaan dan pembekalan yang dinilai oleh Panitia
Pelaksana KKN,
Y = Nilai aktivitas pelaksanaan kerja di lapangan yang dinilai oleh Dosen
Pendamping Lapangan,
Z1 = Nilai aktivitas kuliah pelaporan yang dinilai oleh Dosen Pendamping
Lapangan,
Z2 = Nilai aktivitas kuliah pelaporan yang dinilai oleh Panitia Pelaksana KKN
LP2M UM Palangkaraya.
BAB. VII
Lampiran-Lampiran
Bagian ini berisi hal-hal yang dicontohkan sebagai panduan atau bentuk
keseragaman mengenai beberapa hal. Bagian yang dicontohkan disini tentu mengenai
substansi, bukan bentuk secara sama segala-galanya, sehingga untuk kepentingan yang
lebih detail boleh saja ditambahkan bagian lain yang penting dan mengikat selain yang
telah diarahkan atau disarankan oleh peserta KKN dalam kelompok, Dosen Pendamping
Lapangan, Panitia Pelaksana KKN, dan LP2M UM Palangkaraya atas pelaksanaan
kuliah dan kerja di lapangan yang dimiliki masing-masing kelompok bahkan antar
kelompok.
Data Mahasiswa :
1. Nama Mahasiswa : SITI RAHMAH
2. NIM : 16.51.234567
3. Fakultas : Teknik
4. Program Study : Teknik Lingkungan
Nama:………………………………. Nama:……………………………….
NIDN :………………………………. NIM :……………………………….
Contoh Lampiran 2: Form Persetujuan Pelaksanaan Kegiatan Fisik, Non Fisik, dan
PLH
Kepada Yth.
Kepala Panitia Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020
Di- Palangka raya
Demikian surat ini kami buat, atas persetujuannya kami ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Palangka Raya, ……………2019
Mengetahui,
Dosen Pendamping Lapangan Kepala Kelompok:……..
Nama:……………………………… Nama:……………………………
NIDN:……………………….. NIK:……………………………..
LAPORAN
KULIAH KERJA NYATA (KKN)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA
ANGKATAN KE-42 SEMESTER GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
SKEMA……………………..
Disusun Oleh :
KELOMPOK II
Nama:
NIM:
HALAMAN PENGESAHAN
NAMA MATA KULIAH : KULIAH KERJA NYATA (KKN)
KODE MATA KULIAH : MBB 701
BOBOT STUDY : 4 SKS (1 SKS Kuliah Lapangan + 3 SKS Kerja
Lapangan)
ANGKATAN : Ke-42 Tahun 2019
KELOMPOK : ……………………………….
WAKTU & LOKASI : ………………………………..
LOKASI :
(Nama) (Nama)
NIDN:………………………… NIM ……………………………
Mengetahui, Menyetujui,
Kepala LP2M, Ketua Panitia KKN,
Dr. Nurul Hikmah Kartini, S.Si., M.Pd. Endang Sri Suyati, M.Pd.
NIK. 12.0203.008 NIK. 08.0202.025
IDENTITAS MAHASISWA
PESERTA MATA KULIAH KERJA NYATA (KKN)
ANGKATAN KE-42 SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2019/20
Nama : ……………………..
NIM : ……………………..
Program Studi : ……………………..
Fakultas : ……………………..
Nama:………………… Nama:…………………
NIM:………………….. NIM:…………………..
Ketua Kelompok……,
Nama:…………………
NIM:…………………..
Kepada Yth :
Pengelola. .................
Jalan. ............................
Di- Palangka raya
……………………………..
KELOMPOK : II (Dua)
HARI/TANGGAL : ………………………. 2019
PERTEMUAN : Pertama
PUKUL : 07.00-11.00 WIB
KEGIATAN : ……..
LOKASI : ……..
(NAMA) (NAMA)
NIM ….. NIM….
Mengetahui,
DOSEN PENDAMPING LAPANGAN
NAMA DOSEN:
NIDN:
BERITA ACARA
Dengan ini menyatakan bahwa kelompok ....... mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata
(KKN) Angkatan Ke-42 Semester Ganjil Tahun Akademik 2019/2020 Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya pada Hari ..........., Tanggal .............., Tahun ............
Telah benar-benar menyelesaikan dan mengumpulkan Laporan KKN dengan ringkasan
kegiatan sebagai berikut:
Nama
Waktu Indikator
Uraian Kegiatan Kelomp TTD
Pengerjaan Keberhasilan
ok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Dst..
Demikian yang disampaikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya dan
selanjutnya sebagai pertimbangan bahwa laporan kegiatan tersebut dapat diterima
dengan baik dan lengkap.
Yang Menyerahkan,
(……………………….)
(………………………..)
-
Bagaimanakah cara mengembangkan keunggulan daerah tersebut?
Apakah selama ini terus berkembang dan dijaga keistimewaannya
ataukah dibiarkan saja? Bisa diceritakan, pak/bu?
- Apakah pemerintah setempat ikut berpartisipasi dalam menjaga dan
mengembangkan keunggulan daerah tersebut, pak/bu?
- Apakah ada kebijakan dari perangkat desa/pemerintah daerah dalam
mengelola potensi/keunggulan daerah tersebut?
- Kira-kira, bagaimana pandangan bapak/ibu tentang keunggulan daerah
itu?
- Pertanyaan selanjutnya bisa dikembangkan sendiri.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Mata pencaharian penduduk yang terkait dengan potensi sumber daya
alam ini, misalnya petani, nelayan, dst. Perlu digali pula mata pencaharian
lain yang tidak berkaitan dengan potensi wilayah itu.
- Di desa ini berapakah jumlah penduduk yang bermata pencaharian
sesuai dengan potensi/keunggulan daerah ini, pak/bu?
- Mengapa memilih mata pencaharian tersebut?
- Apakah potensi/keunggulan daerah ini mampu mensejahterakan
penduduk setempat?
- Apakah potensi/keunggulan daerah ini dijadikan sumber utama
penghasilan ataukah sampingan?
- Apakah keunggulan daerah ini sangat potensial untuk dikembangkan
lebih lanjut? (diperluas [misalnya potensi wisata], diekspor [misalnya
hasil bumi/perdagangan], ditingkatkan, dan sebagainya).
- Apa sajakah dampak positif maupun negatif dari keunggulan potensi
daerah ini?
2.2. Sosial Keagamaan dan Fasilitas Publik (Deskripsi Sekolah, Kesehatan dan Minat
Penduduk pada Pendidikan
Agama
- Tuliskan berapa jumlah total umat beragama tertentu (Islam, Kristen,
Katolik, Hindu, Budha, serta lainnya), tuliskan pula berapa persen
penganutnya!
- Mayoritas beragama apakah penduduk setempat ini?
- Adakah aliran tertentu yang dianut selain agama resmi yang diakui di
Indonesia?
- Berapakah jumlah fasilitas atau sarana prasarana yang dimiliki agama
tertentu di daerah ini? Berapa masjid, berapa gereja, kuil, vihara, dan
sebagainya.
- Bagaimana pemeliharaan fasilitas keagamaan tersebut? Apakah
terawat? Adakah penanggung jawabnya?
- Apakah ada masyarakat yang tidak memiliki/menganut agama atau
aliran apapun?
- Sejauhmana agama berdampak terhadap cara berperilaku
masyarakatnya?
-
Hingga saat ini, aktivitas sosial manakah yang perlu untuk ditingkatkan
lagi?
- Adakah masyarakat yang tidak ikut aktif dalam aktivitas sosial tersebut?
Bagaimana cara menanggulanginya/mengatasinya?
- Bagaimana keterlibatan masyarakat dalam aktivitas sosial tersebut?
- Adakah dana sosial yang dikumpulkan oleh masyarakat dan digunakan
masyarakat?
- Siapa sajakah yang berhak mendapatkan layanan sosial dari dana sosial
yang dikumpulkan tersebut?
- Bagaimana masyarakat merespon pendatang?
- Apakah para pendatang tersebut juga terlibat dalam aktivitas sosial
kemasyarakatan?
- Apa sajakah hak dan kewajiban pendatang terhadap masyarakat
sekitarnya?
- Adakah aturan sosial tertulis bagi masyarakatnya dalam mendukung
suasana sosial yang aman terkendali (kondusif)?
- Pranata adat dan hukum adat, tingkat kriminalitas dan konflik sosial.
3. Persepsi Mahasiswa Peserta KKN
3.1. Persepsi tentang wilayah/daerah.
3.2. Persepsi tentang potensi alam.
3.3. Persepsi tentang penduduknya (masyarakatnya) terkait mata
pencahariannya.
3.4. Persepsi tentang aktivitas masyakatnya terkait sosial-budaya agama.
3.5. Persepsi tentang eksistensi, kehadiran dan aktivitas Muhammadiyah di
lingkungan KKN?