Anda di halaman 1dari 5

Nama : Achmad mustofah akbar wardana

NIM : 181611018151656
Kelas : Manajemen Reg.A Genap
Mata Kuliah : Manajemen Strategik
Soal !

 Carilah definisi dari


1. Inflasi
2. Kebijakan Moneter (Moneter Policy)
3. Kebijakan fiscal (fiscal Policy)
4. Neraca Pembayaran (Balance of Payment)
5. Resesi Ekonomi
6. Pendapatan Nasional (Gross National Product)
7. Pendapatan Daerah (Gross Domestic Bruto)

Jawaban !

1. Inflasi
Dalam ilmu ekonomi, inflasi merupakan suatu proses meningkatnya
harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan
mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,
konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang
memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidaklancaran distribusi barang
Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai
mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan
tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi
belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat
perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung
secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga
digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala
dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Inflasi dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu inflasi
ringan, sedang, berat, dan hiperinflasi. Inflasi ringan terjadi apabila kenaikan
harga berada di bawah angka 10% setahun; inflasi sedang antara 10%—30%
setahun; berat antara 30%—100% setahun; dan hiperinflasi atau inflasi tak
terkendali terjadi apabila kenaikan harga berada di atas 100% setahun.
2. Kebijakan Moneter (Moneter Policy)
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah
negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai
pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan
mengeset standar bunga pinjaman, "margin requirement", kapitalisasi untuk
bank atau bahkan bertindak sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui
persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain.
Dengan kata lain Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai
tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap
mempertahankan kestabilan harga.
3. Kebijakan fiscal (fiscal Policy)
Kebijakan Fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan
(berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal berbeda dengan kebijakan
moneter, yang bertujuan men-stabilkan perekonomian dengan cara
mengontrol tingkat bunga dan jumlah uang yang beredar. Instrumen utama
kebijakan fiskal adalah pengeluaran dan pajak. Perubahan tingkat dan
komposisi pajak dan pengeluaran pemerintah dapat memengaruhi variabel-
variabel berikut:
 Permintaan agregat dan tingkat aktivitas ekonomi
 Pola persebaran sumber daya
 Distribusi pendapatan
Pemerintah yang menjalankan kebijakan fiskal adalah dengan maksud
untuk mempengaruhi jalannya perekonomian atau dengan perkataan lain,
dengan kebijakan fiskal pemerintah berusaha mengarahkan jalannya
perekonomian menuju keadaan yang diinginkannya. Dengan melalui
kebijakan fiskal, antara lain pemerintah dapat mempengaruhi tingkat
pendapatan nasional, dapat mempengaruhi kesempatan kerja, dapat
mempengaruhi tinggi rendahnya investasi nasional, dan dapat mempengaruhi
distribusi penghasilan nasional.
4. Neraca Pembayaran (Balance of Payment)
Neraca pembayaran (balance of payment) merupakan ringkasan yang
disusun secara sistematis untuk seluruh transaksi ekonomi dari suatu negara
dengan negara lainnya selama periode tertentu, biasanya dalam kurun waktu
satu tahun. Neraca pembayaran disusun berdasarkan sistem pencatatan ganda
(double entry-bookkeeping). Setiap transaksi yang dicatat sebagai kredit
diimbangi dengan transaksi yang dicatat sebagai debit atau sebaliknya.
Transaksi yang menghasilkan devisa atau mata uang asing dicatat
sebagai kredit dan diberi tanda positif. Sebaliknya, transaksi yang
mengeluarkan mata uang asing dicatat sebagai debit dan diberi tanda negatif.
Dengan memakai sistem pencatatan ganda, jumlah antara kredit dan debit
akan sama dengan nol. Walaupun, pada kenyataannya neraca pembayaran
mungkin tidak sama dengan nol.
Laporan neraca pembayaran terdiri dari beberapa komponen utama,
antara lain: rekening berjalan (current account), rekening modal (capital
account), dan rekening cadangan (reserve account).
5. Resesi Ekonomi
Dalam ekonomi makro, resesi atau kemerosotan adalah kondisi ketika
produk domestik bruto (GDP) menurun atau ketika pertumbuhan ekonomi riil
bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi dapat
mengakibatkan penurunan secara simultan pada seluruh aktivitas ekonomi
seperti lapangan kerja, investasi, dan keuntungan perusahaan. Resesi sering
diasosiasikan dengan turunnya harga-harga (deflasi),

6. Pendapatan Nasional (Gross National Product)


Produk Nasional Bruto (disingkat PNB) (bahasa Inggris: Gross
National Product atau disingkat GNP) adalah nilai pasar semua produk dan
jasa yang dihasilkan dalam satu tahun dengan tenaga kerja dan properti yang
disediakan oleh warga negara. Perbedaan PNB dengan Produk Domestik
Bruto (PDB) yang diartikan sebagai produksi berdasarkan lokasi geografis
dari produksi, GNP menunjukkan produksi yang dialokasikan berdasarkan
lokasi dari kepemilikan. Pada kenyataannya, PNB menghitung penghasilan
dengan lokasi kepemilikan dan tempat tinggal yang memiliki nama yang juga
kurang taksa, yaitu pendapatan nasional bruto.
GNP adalah statistik ekonomi yang sama dengan PDB ditambah
dengan pendapatan apa saja yang diperoleh oleh penduduk dari investasi luar
negeri dikurangi pendapatan yang diperoleh dalam perekonomian dalam
negeri dengan penduduk luar negeri.
7. Pendapatan Daerah (Gross Domestic Bruto)
Dalam bidang ekonomi, produk domestik bruto (PDB) atau dalam
bahasa Inggris gross domestic product (GDP) adalah nilai pasar semua barang
dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. PDB
merupakan salah satu metode untuk menghitung pendapatan nasional.
Produk Domestik Bruto diartikan sebagai nilai keseluruhan semua
barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka
waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto
karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja
di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu
negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan
memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB
memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.
PDB Nominal merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan
pengaruh harga. Sedangkan PDB riil ←(atau disebut PDB Atas Dasar Harga
Konstan)→ mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh
dari harga. PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu
pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.

Anda mungkin juga menyukai