Oleh :
Nim : D1A181658
UNIVERSITAS ALGHIFARI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan,
Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah
menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Hingga saat ini belum terdapat pengobatan yang spesifiik untuk penyakit
yang disebabkan oleh Corona virus, tatalaksana yang diberikan masih dalam
bentuk supportif dan mencegah komplikasi lebih lanjut dari infeksi sekunder.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Virus Corona adalah jenis virus dari famili Coronaviridae yang bisa
menginfeksi sistem pernapasan baik manusia maupun hewan. Kendati
demikian, virus ini lebih banyak ditemukan pada hewan. Diberi nama Corona
oleh karena struktur tubuhnya yang tampak menyerupai mahkota. Selain
bentuknya yang menyerupai mahkota (crown-like virus), struktur
tubuh Coronavirus terdiri dari membran, glikoprotein, selubung lipid bilayer,
nukleokapsid, dan genom RNA positif.
Secara umum, virus Corona atau Coronavirus terdiri dari 4 subtipe
yakni alpha, beta, gamma, dan delta yang mana keempat subtipe tersebut
dibagi lagi menjadi 7 (tujuh) jenis virus, yaitu:
1. 229E
2. NL63
3. OC43
4. HKU1
5. MERS-CoV (Penyebab penyakit Middle East Respiratory Syndrome, atau
MERS)
6. SARS-CoV (Penyebab penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome, atau
SARS)
7. 2019-nCoV
Jenis Coronavirus terakhir inilah yang kini sedang menjadi
kekhawatiran warga dunia. Pelaporan wabah Virus Corona 2019-nCoV—
disebut juga virus Corona ‘baru’—pertama kali diterima oleh WHO pada 31
Desember 2019. Lokasinya ada di negara China, tepatnya di kota Wuhan
yang merupakan bagian dari provinsi Hubei.
B. MORFOLOGI
1. Struktur dan komposisi
Koronavirus merupakan partikel berselubung, berukuran 80-160 nm
yang mengandung genom tak bersegmen dari RNA beruntai tunggal (27-
PEMBAHASAN
Jauh sebelum wabah MERS muncul, tepatnya di tahun 2003, ada juga
penyakit berbahaya lainnya yang disebabkan oleh infeksi Coronavirus.
Adalah SARS, atau Severe Acute Respiratory Syndrome. Sama seperti
MERS, penyakit ini telah memakan banyak korban jiwa, tepatnya 774
orang dari berbagai negara di Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan
Eropa. Wabah penyakit SARS baru dinyatakan berakhir pada tahun 2015,
berdasarkan tidak adanya laporan kasus yang diterima.
3. Wuhan Coronavirus
Sesuai dengan namanya, wabah virus Corona yang satu ini berasal dari
kota Wuhan di Provinsi Hubei, China. Badan Kesehatan Dunia WHO
selanjutnya memberi nama virus ini novel Coronavirus (2019-nCoV).
Tercatat sudah ada 18 orang meninggal dunia akibat infeksi Wuhan
Coronavirus. Wabah penyakit tersebut diperkirakan masih terus berlanjut
seiring temuan-temuan kasus baru yang bahkan sudah sampai ke negara-
negara lain. Kendati demikian, mengutip dari Sky News, WHO sendiri
sampai saat ini belum memberikan status penyakit global (pandemik) pada
wabah tersebut.
B. CARA PENULARAN
Virus Corona dapat menular dari hewan ke manusia maupun antar manusia
itu sendiri. Berikut adalah cara penularan Coronavirus yang paling umum:
C. FAKTOR RISIKO
Coronavirus bisa menyerang siapa saja, tak peduli usia maupun jenis
kelamin. Akan tetapi, ada sejumlah faktor risiko yang membuat seseorang
lebih rentan terinfeksi virus ini, yaitu:
1. Demam
2. Hidung tersumbat
3. Batuk
4. Sakit tenggorokan
E. DIAGNOSIS
Khusus infeksi virus 2019-nCoV, para ilmuwan sampai saat ini belum
menemukan vaksin yang dapat melawan serangannya, mengingat wabahnya
terbilang baru. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan
penanganan medis sedini mungkin sebelum kondisi bertambah parah. Oleh
sebab itu, penting bagi Anda untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika
merasa mengalami gejala infeksi seperti yang sudah disebutkan di atas,
terlebih jika Anda memiliki faktor risikonya.
Guna menghindari penyebaran virus lebih luas, dokter mungkin saja akan
menyarankan pasien untuk diisolasi di ruangan khusus selama masa
pengobatan.
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi serius berikut ini:
1. Pneumonia
2. Infeksi sekunder pada organ lain
3. Gagal ginjal
4. Acute cardiac injury
5. Acute respiratory distress syndrome
6. Kematian
BAB III
KESIMPULAN
Anonim. Coronavirus. https://www.webmd.com/lung/coronavir
us#1 (Diakses pada 20 maret 2020)
Anonim. Coronavirus. https://www.cdc.gov/coronavirus/types.
html (Diakses pada 20 maret 2020)
Centers for Disease Control and Prevention. Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19). URL:
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/index.html
(Diakses pada 20 maret 2020)
Mokhtar, F. 2020. Singapore Urges Collaboration on Virus as
First Case
Seen. https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-
01-23/singapore-expects-china-coronavirus-to-reach-
city-before-long (Diakses pada 20 maret 2020)
Morrow, S dan Ali, M. 2020. Death toll from China’s
Coronavirus Outbreak
hits18. https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/death-toll-
from-china-s-coronavirus-outbreak-hits-18/1710808#
(Diakses pada 20 maret 2020)
Patel, S dan David, M. 2020. Coronavirus ‘may become global
emergency’ as 18 deaths
confirmed. https://news.sky.com/story/china-
coronavirus-25-dead-as-wuhan-city-in-lockdown-
11915522(Diakses pada 20 maret 2020)
Wipatayopin, A dan Achadthaya, C. 2020. Govt confirms
coronavirus
case. https://www.bangkokpost.com/thailand/general/1
841589/govt-confirms-thai-coronavirus-case (Diakses
pada 20 maret 2020)
World Health Organization. Novel
Coronavirus. https://www.who.int/westernpacific/emerg
encies/novel-coronavirus (Diakses pada 20 maret 2020)
World Health Organization. Coronavirus. URL:
https://www.who.int/health-topics/coronavirus (Diakses
pada 20 maret 2020)