Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

VIRUS COVID-19 ATAU CORONAVIRUS

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah farmasetika

Oleh :

Nama : Fithri Alawiyah

Nim : D1A181658

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS ALGHIFARI

2020
BAB I
PENDAHULUAN

Coronavirus (COVID-19) berasal dari bahasa Yunani yang berarti


mahkota (corona). Dilihat di bawah mikroskop elektron, mahkota terlihat seperti
tancapan paku-paku yang terbuat dari S glikoprotein. Struktur inilah yang terikat
pada sel inang dan nantinya dapat menyebabkan virus dapat masuk ke dalam sel
inang.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih


dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang
menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak,
orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan,
Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah
menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan.


Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan,
seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat,
seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory
Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum terdapat pengobatan yang spesifiik untuk penyakit
yang disebabkan oleh Corona virus, tatalaksana yang diberikan masih dalam
bentuk supportif dan mencegah komplikasi lebih lanjut dari infeksi sekunder.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN
Virus Corona adalah jenis virus dari famili Coronaviridae  yang bisa
menginfeksi sistem pernapasan baik manusia maupun hewan. Kendati
demikian, virus ini lebih banyak ditemukan pada hewan. Diberi nama Corona
oleh karena struktur tubuhnya yang tampak menyerupai mahkota.  Selain
bentuknya yang menyerupai mahkota (crown-like virus), struktur
tubuh Coronavirus terdiri dari membran, glikoprotein, selubung lipid bilayer,
nukleokapsid, dan genom RNA positif.
Secara umum, virus Corona atau Coronavirus terdiri dari 4 subtipe
yakni alpha, beta, gamma, dan delta yang mana keempat subtipe tersebut
dibagi lagi menjadi 7 (tujuh) jenis virus, yaitu:
1. 229E
2. NL63
3. OC43
4. HKU1
5. MERS-CoV (Penyebab penyakit Middle East Respiratory Syndrome, atau
MERS)
6. SARS-CoV (Penyebab penyakit Severe Acute Respiratory Syndrome, atau
SARS)
7. 2019-nCoV
Jenis Coronavirus terakhir inilah yang kini sedang menjadi
kekhawatiran warga dunia. Pelaporan wabah Virus Corona 2019-nCoV—
disebut juga virus Corona ‘baru’—pertama kali diterima oleh WHO pada 31
Desember 2019. Lokasinya ada di negara China, tepatnya di kota Wuhan
yang merupakan bagian dari provinsi Hubei.
B. MORFOLOGI
1. Struktur dan komposisi
Koronavirus merupakan partikel berselubung, berukuran 80-160 nm
yang mengandung genom tak bersegmen dari RNA beruntai tunggal (27-

30 kb; BM 5-6x106), genom terbesar di antara virus RNA. Nukleokapsid


heliks berdiameter 9-11 nm. Terdapat tonjolan berbentuk gada atau daun
bunga dengan panjang 20 nm yang berjarak lebar pada permukaan luar
selubung, menyerupai korona matahari. Protein struktural virus meliputi
protein nukleokapsid terfosforilasi 50-60K, glikoprotein 20-30K (E1)
yang bertindak sebagai protein matriks yang tertanam dalam lapisan
ganda lipid selubung dan berinteraksi dengan nukleokapsid, dan
glikoprotein E2 (180-200K) yang membentuk peplomer berbentuk daun
bunga. Beberapa virus mengandung glikoprotein ketiga (E3; 120-140K)
yang menyebabkan hemaglutinasi dan mempunyai aktivitas
asetilesterase.
2. Genom
RNA beruntai tunggal linear tak bersegmen, protein stuktural virus
meliputi protein nukleokapsid terfosforilasi dan mengandung dua
glikoprotein (bertindak sebagai protein matriks yang teranam dalam
lapisan ganda lipid selubung dan berinteraksi dengan nukleokapsid), dan
satu fosfoprotein terselubung serta mengandung duri besar / daun bunga
yang menyebabkan hemaglutirasi dan mempunyai aktivitas asetil
esterase.
C. KLASIFIKASI
Ordo : Nidovirales
Familia : Coronaviridae
Genus : Coronavirus
Coronavirus penyebab SARS terletak pada Group IV ((+)ssRNA)
Tampaknya terdapat dua kelompok antigenik koronavirus manusia, yang
diwakili oleh strain 229E dan OC43.
D. REPLIKASI
Replikasi dari koronavirus dimulai saat ia mengambil tempat dalam
sitoplasma. Koronavirus melekat pada reseptor sel sasaran melalui duri
glikoprotein pada selubung virus (melalui E2 atau E3). Koronavirus manusia
dan tikus memakai reseptor yang tidak saling berhubungan. Reseptor untuk
koronavirus manusia adalah N aminopeptidase, sedangkan isoform majemuk
dari antigen karsinoembrionik yang berkaitan dengan famili glikoprotein,
bertindak sebagai reseptor untuk koronavirus tikus. Kemudian partikel
diinternalisasi, kemungkinan melalui endositosis absorptif. Glikoprotein E2
dapat menyebabkan penyatuan selubung virus dengan selaput sel.
Peristiwa pertama setelah pelepasan selubung adalah sintesis
polimerase RNA yang bergantung pada RNA spesifik virus yang merekam
RNA komplementer (untai-minus) dengan panjang penuh. Hal ini bertindak
sebagai cetakan untuk suatu set kumpulan dari 5-7 mRNA subgenomik.
Dengan diterjemahkannya masing-masing mRNA subgenomik ke dalam
polipeptida tunggal, prekursor poliprotein tidak lazim pada infeksi
koronavirus. Kemungkinan RNA genomic menyandi suatu poliprotein besar
yang diolah untuk menghasilkan polymerase RNA virus.
Molekul RNA genomik yang baru disintesis dalam sitoplasma berinteraksi
dengan protein nukleokapsid membentuk nukleokapsid heliks. Nukleokapsid
bertunas melalui selaput retikulum endoplasmik kasar dan apparatus Golgi
pada daerah yang mengandung glikoprotein virus. Virus matang kemudian
dibawa dalam vesikel ke bagian tepi sel cuntuk keluar atau menunggu hingga
sel mati untuk dilepaskan. Virion tidak dibentuk melalui pertunasan pada
selaput plasma. Sejumlah besar partikel dapat terlihat pada permukaan luar
sel yang terinfeksi dan kemungkinan diadsorbsi setelah virion dilepaskan.
Beberapa koronavirus lebih sering menimbulkan infeksi sel yang menetap
daripada sitosidal.
BAB III

PEMBAHASAN

A. PENYAKIT YANG DISEBABKAN INFEKSI VIRUS CORONA


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Coronavirus menyerang sistem
pernapasan. Dampak dari infeksi virus ini ada yang bersifat ringan hingga
berat sekalipun hingga menyebabkan kematian pada penderitanya.
Berikut ini adalah 3 (tiga) jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus
Corona untuk Anda waspadai.

1. Middle East Respiratory Syndrome (MERS)

Penyakit akibat infeksi Coronavirus yang pertama adalah Middle east


respiratory syndrome atau disingkat MERS. Penyakit yang pertama kali
muncul di negara Arab Saudi dan sejumlah negara Timur Tengah lainnya
(itu sebabnya penyakit ini dinamai MERS) pada tahun 2012 tersebut—
sebagaimana dilansir dari WebMD—telah menyebabkan 858 orang
meninggal dunia. Jumlah korban tewas MERS tersebut termasuk dari
negara-negara lainnya di luar Saudi Arabia dan sekitarnya, termasuk
Amerika Serikat.

2. Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS)

Jauh sebelum wabah MERS muncul, tepatnya di tahun 2003, ada juga
penyakit berbahaya lainnya yang disebabkan oleh infeksi Coronavirus.
Adalah SARS, atau Severe Acute Respiratory Syndrome. Sama seperti
MERS, penyakit ini telah memakan banyak korban jiwa, tepatnya 774
orang dari berbagai negara di Asia, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan
Eropa. Wabah penyakit SARS baru dinyatakan berakhir pada tahun 2015,
berdasarkan tidak adanya laporan kasus yang diterima.
3. Wuhan Coronavirus

Sesuai dengan namanya, wabah virus Corona yang satu ini berasal dari
kota Wuhan di Provinsi Hubei, China. Badan Kesehatan Dunia WHO
selanjutnya memberi nama virus ini novel Coronavirus (2019-nCoV).
Tercatat sudah ada 18 orang meninggal dunia akibat infeksi Wuhan
Coronavirus.  Wabah penyakit tersebut diperkirakan masih terus berlanjut
seiring temuan-temuan kasus baru yang bahkan sudah sampai ke negara-
negara lain. Kendati demikian, mengutip dari Sky News, WHO sendiri
sampai saat ini belum memberikan status penyakit global (pandemik) pada
wabah tersebut.

B. CARA PENULARAN

Virus Corona dapat menular dari hewan ke manusia maupun antar manusia
itu sendiri. Berikut adalah cara penularan Coronavirus yang paling umum:

1. Kontak langsung dengan penderita


2. Terpapar liur penderita (ciuman, batuk, bersin)
3. Menyentuh benda-benda yang terkontaminasi (kasur, bantal, guling, sofa,
meja, dsb.)

C. FAKTOR RISIKO

Coronavirus bisa menyerang siapa saja, tak peduli usia maupun jenis
kelamin. Akan tetapi, ada sejumlah faktor risiko yang membuat seseorang
lebih rentan terinfeksi virus ini, yaitu:

1. Orang lanjut usia


2. Anak-anak
3. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah
D. CIRI DAN GEJALA

Infeksi Coronavirus ditandai oleh gejala yang awalnya tampak seperti


gejala flu pada umumnya. Berikut adalah gejala virus Corona yang harus
Anda waspadai:

1. Demam
2. Hidung tersumbat
3. Batuk
4. Sakit tenggorokan

Tidak adanya perbedaan gejala antara infeksi Coronavirus dengan infeksi


virus flu biasa (Rhinovirus) ini membuat Anda untuk sebaiknya segera
memeriksakan diri ke dokter apabila mengalami gejala-gejala tersebut,
terutama jika gejala sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan tak
kunjung sembuh setelah diberikan obat-obatan umum.

E. DIAGNOSIS

Guna memastikan apakah keluhan yang Anda alami terkait


dengan Coronavirus,  dokter perlu melakukan serangkaian prosedur
pemeriksaan, yang meliputi:

1. Anamnesis, adalah tahapan di mana dokter akan mengajukan sejumlah


pertanyaan kepada pasien terkait dengan keluhan yang dirasakan
2. Pemeriksaan fisik, adalah tahapan di mana dokter akan memeriksa kondisi
fisik pasien yang sekiranya dapat mengarah pada adanya infeksi. Di tahap
ini, pasien juga diperiksa tekanan darah, tinggi, dan berat badannya
3. Pemeriksaan penunjang, adalah tahap lanjutan untuk menguatkan hasil
diagnosis. Jenis pemeriksaan penunjang yang umum dilakukan seperti uji
sampel darah dan biopsi sampel liur
F. PENGOBATAN INFEKSI VIRUS CORONA

Khusus infeksi virus 2019-nCoV, para ilmuwan sampai saat ini belum
menemukan vaksin yang dapat melawan serangannya, mengingat wabahnya
terbilang baru. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan
penanganan medis sedini mungkin sebelum kondisi bertambah parah. Oleh
sebab itu, penting bagi Anda untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika
merasa mengalami gejala infeksi seperti yang sudah disebutkan di atas,
terlebih jika Anda memiliki faktor risikonya.

Beberapa cara mengobati infeksi Wuhan Coronavirus adalah sebagai berikut:

1. Pemberian obat-obatan khusus flu dan demam (aspirin, ibuprofen,


acetaminophen, dsb.)
2. Perbanyak asupan cairan ke dalam tubuh
3. Istirahat yang cukup

Guna menghindari penyebaran virus lebih luas, dokter mungkin saja akan
menyarankan pasien untuk diisolasi di ruangan khusus selama masa
pengobatan.

G. PENCEGAHAN INFEKSI VIRUS CORONA


Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau
COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan
menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini,
yaitu:
1. Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung.
2. Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
3. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang
mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau
di tempat umum.
4. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
5. Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak
dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
6. Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
7. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian
buang tisu ke tempat sampah.
8. Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau
pilek.
9. Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19, ada beberapa langkah yang
bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:
1. Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
2. Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala atau keluhan.
3. Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu.
Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang
berbeda dengan yang digunakan orang lain.
4. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda
sampai Anda benar-benar sembuh.
5. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang
sedang sakit.
6. Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta
perlengkapan tidur dengan orang lain.
7. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau
sedang bersama orang lain.
8. Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu
segera buang tisu ke tempat sampah.
H. KOMPLIKASI INFEKSI VIRUS CORONA

Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa
komplikasi serius berikut ini:

1. Pneumonia
2. Infeksi sekunder pada organ lain
3. Gagal ginjal
4. Acute cardiac injury
5. Acute respiratory distress syndrome
6. Kematian
BAB III
KESIMPULAN

Virus corona (coronavirus, disingkat CoV) adalah sekelompok besar virus


yang dapat menyebabkan berbagai penyakit, mulai dari batuk pilek
biasa (common cold) hingga yang parah seperti bronkitis, pneumonia, penyakit
SARS, dan penyakit MERS.
Cara penyebaran Virus corona pada manusia umumnya menular dari
orang ke orang. Cara penyebaran virus corona dari orang ke orang antara lain
melalui udara (bersin dan batuk); kontak dekat (sentuhan atau berjabat tangan);
menyentuh benda atau permukaan yang terkena virus lalu menyentuh mulut,
hidung, atau mata; dan kontaminasi tinja.
Beberapa gejala yang sering muncul antara lain hidung meler, sakit kepala,
batuk, sakit tenggorokan, demam, dan perasaan tidak enak badan. Gejala yang
mesti diwaspadai yaitu batuk, demam, dan sesak napas. Segeralah periksa ke
dokter jika Anda mengalaminya.
Beberapa contoh penyakit yang dapat disebabkan virus corona yaitu batuk
pilek biasa, pneumonia, bronkitis, penyakit MERS, dan penyakit SARS.
Pencegahan penularan virus corona Karena belum ada vaksin untuk
melindungi diri dari infeksi virus ini, maka setiap orang perlu mengupayakan
kebersihan pribadi untuk mencegah penyebaran virus ini. Caranya yaitu dengan
sering mencuci tangan hingga bersih; tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut
dengan tangan yang belum dicuci; dan menghindari kontak dekat dengan orang
sakit.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Coronavirus. https://www.webmd.com/lung/coronavir
us#1 (Diakses pada 20 maret 2020)
Anonim. Coronavirus. https://www.cdc.gov/coronavirus/types.
html (Diakses pada 20 maret 2020)
Centers for Disease Control and Prevention. Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19). URL:
https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/index.html
(Diakses pada 20 maret 2020)
Mokhtar, F. 2020. Singapore Urges Collaboration on Virus as
First Case
Seen. https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-
01-23/singapore-expects-china-coronavirus-to-reach-
city-before-long (Diakses pada 20 maret 2020)
Morrow, S dan Ali, M. 2020. Death toll from China’s
Coronavirus Outbreak
hits18. https://www.aa.com.tr/en/asia-pacific/death-toll-
from-china-s-coronavirus-outbreak-hits-18/1710808#
(Diakses pada 20 maret 2020)
Patel, S dan David, M. 2020. Coronavirus ‘may become global
emergency’ as 18 deaths
confirmed. https://news.sky.com/story/china-
coronavirus-25-dead-as-wuhan-city-in-lockdown-
11915522(Diakses pada 20 maret 2020)
Wipatayopin, A dan Achadthaya, C. 2020. Govt confirms
coronavirus
case. https://www.bangkokpost.com/thailand/general/1
841589/govt-confirms-thai-coronavirus-case (Diakses
pada 20 maret 2020)
World Health Organization. Novel
Coronavirus. https://www.who.int/westernpacific/emerg
encies/novel-coronavirus (Diakses pada 20 maret 2020)
World Health Organization. Coronavirus. URL:
https://www.who.int/health-topics/coronavirus (Diakses
pada 20 maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai