Anda di halaman 1dari 3

Background Story

1. Family

Dia dilahirkan di Kota Heidelberg, oleh pasangan Thomas Alferd Muller Hanh dan Kristina
Pramudibyo. Kedua orang tua Anthony bertemu saat di Bali. Di Tahun 1970, ketika Thomas
mengadakan pertemuan bisnis dengan pihak pemerintahan Indonesia. Pihak Anthony bergerak
di sektor Perusahaan Baja di Jerman. Mereka juga bekerja sama dengan negara Inggris. Untuk
kesempatan kali ini, Thomas beserta pihaknya ketika di Indonesia mengajak mereka bergabung.
Apalagi, ketika Thomas adalah pihak pertama yang mengenalkan kepada mereka “Revolusi
Industri 3.0”. Itulah mengapa sebabnya awal tahun 1970 dikenal sebagai perdana kemunculan
revolusi industry 3.0 yang dimulai dengan penggunaan elektronik dan teknologi informasi guna
otomatisasi produksi.

Thomas bertemu dengan Kristina saat bersantai di vila ternama di Ubud, Bali. Saat itu,
Thomas sedang berlatih menembak di area pantai. Kristina di Bali sedang mengikuti pamannya
rapat dengan para aliansi pemimpinan Indonesia – German membahas produksi industry
negaranya. Kristina mengenalkan diri ke Thomas jika ia adalah translator milik pamannya.
Dikarenakan jika pamannya membutuhkan Kristina saat ada pihak dari Thomas berbahasan
Jerman, dia bisa mengerti. Terlebih, Kristina saat itu mengikuti berlatih membidik dengan
Thomas di Pantai bersamanya.

Mereka memutuskan untuk menikah diawal tahun 1972 setelah berpacaran serta berhasil
bekerja sama dengan pihak Indonesia yang bergerak di bidang Industri Baja miliknya. Saat 1
tahun bersama Kristina, Thomas tinggal sementara di Bali dan ketika berpacaran dengan
Kristina dia mengikuti untuk tinggal di tanah kelahiran istrinya yaitu, Sumatra Utara – Medan.
Banyak hal yang Thomas tau tentang ibu dari Anthony, termasuk jika istrinya ialah keturunan
berdarah campuran dari Inggris dan memiliki darah wilayah Sumatra Utara sendiri meskipun
tidak memiliki marga di nama belakangnya. Hal itu diperkuat dengan logat Kristina saat
berbicara dan ia mengerti asal usul warna mata berbeda dari milik Kristina, Ocean Blue
didapatkan dari pihak sang ayah.
2. Young Anthony

Penghargaan diri, bakat serta kekayaan dia dapatkan di umur belasan dan dua puluhan
tahun. Tidak ada unsur campur tangan dari pihak keluarga. Itu murni atas usahanya sendiri.
Tony bisa menempatkan diri di bagian mana dirinya musti menampakan wajah ramahnya serta
wajah beringasnya. Dia terlatih sejak kejadian pahit yang menimpa keluarganya saat di German.

Ketika Ibunya meninggal di usianya yang menginjak 10 Tahun, Anthony serta Ayahnya
dipindahkan. Meskipun usaha miliknya jatuh, namun bisa diandalkan dan bangkit kembali.
Perusahaan itu bertepatan di Australia. Dikelola sendiri oleh ayah Tony serta beberapa saudara
ayahnya. Hingga ayahnya terobsesi menjadikan Anthony sebagai pemegang saham utama
miliknya saat Anthony beranjak remaja. Anthony menolak. Ambisinya membuat ayahnya
menggila. Menarik diri Anthony menjadi penembak ulung, perokok diusia 15 tahun, hingga
terlibat berbagai masalah oleh para mafia yang tersebar di seluruh dunia. Terutama di bagian
Eropa. Karena sikap ayahnya cenderung abusive, ia berencana membawanya ke rumah sakit.
Bersama dengan sekretaris ayahnya, mereka mengatur pertemuan dengan beberapa psikiatri
hingga Dokter Rumah Sakit Jiwa. Anthony melakukan hal tersebut dengan sigap jika kalau
ayahnya mengamuk, ia bisa meminta bius.

Ketika hasil dari staff rumah sakit keluar, ayahnya mengindap BPD (Borderline Personality
Disorder). Mereka mengatakan jika itu adalah gangguan kepribadian mental ditandai dengan
suasana hati serta citra diri yang senantiasa berubah-ubah hingga menyebabkan perilaku yang
impulsive. Anthony merasakan hal itu. Hampir dia dibunuh oleh ayahnya sendiri saat mengurus
ayahnya. Ketika memasuki umur 17 tahun, kondisi ayahnya melemah dan ayahnya meninggal.
Keadaan ekonomi miliknya menurun, Anthony masih menolak untuk menjadi pemegang utama
perusahaan keluarganya. Merambat di bagian baja hingga jasa. Dia hanya bisa menyerahkannya
pada sekretraris ayahnya. Sementara Anthony mengarahkan dari belakang. Dia tidak
melepaskannya. Melainkan tetap mengendalikan dari belakang. Anthony sudah dikontrak untuk
mengurus hal itu.

Sementara Anthony tetap bekerja. Membiayai hidupnya sendiri hingga ia berkuliah di


Monash University. Dia bekerja menjadi host club di Australia tak lupa menjadi pria ‘bayaran’.
Sejak Anthony tergabung, dirinya memiliki koneksi. Makin masuk dia terjerumus di dunia
pembunuhan. Dengan begitu, dirinya bisa menangkap criminal dengan mudah hingga mengajak
banyak petinggi negara bergabung dengan perusahaan miliknya secara diam-diam.
Memanipulasi ialah caranya. Melalui verbal dan mental. Serta ilusi pikiran. Dia bisa berpihak
kemana saja. hingga pada akhirnya semua hal itu kembali untuk kepentingan pribadi Anthony.

Storyline

1. Himself

Anthony tidak sepenuhnya jenius. Dia memiliki beberapa kendala, salah satunya tidak
mengenal tanda tangannya sendiri. Selalu salah arah hingga dia juga buta arah. Membaca arah
peta dan bidikan yang benar juga masih tidak bisa. Anthony mengindap Disgrafia. Tidak terlalu
akut, dia bisa mengendalikan itu semua karena Anthony mempunyai kemampuan mengingat
diatas rata-rata anak normal. Untuk hal menembak, Anthony sudah terlatih sejak kecil. Dia tidak
akan mampu untuk di arahkan. Jika ia diarahkan, arah tembaknya menjadi asal. Anthony hanya
mampu memperhitungkan jarak, derap kaki hingga posisi sang lawan. Kebiasaan lain juga
muncul ketika ia sedang membidik lawan, Anthony kerap kali memakai penyumpal telinga agar
terfokus jika lawannya sangat berbahaya.

2. Career
3. Tragedy
4. His Daughters

Trivia

Anda mungkin juga menyukai