PENDAHULUAN
A. Latar belakang
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan penulis khususnya dalam
memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas.
2. Bagi Profesi
Dapat memberi tambah ilmu pengetahuan dan sebagai pertimbangan dalam
pengembangan pendidikan kesehatan di masyarakat, serta meningkatkan
ketrampilan dan pembuatan satuan acara penyuluhan.
3. Bagi Institusi
a. Lahan Praktik
Dapat digunakan sebagai pusat informasi bagi masyarakay
b. Pendidikan
Dapat digunakan sebagai sumber referensi khusunya tentang satuan acara
penyuluhan.
D. Sistematika
COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
E. Sistematika Penulisan
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Penyuluhan
1. Pengertian
Penyuluhan adalah proses perubahan perilaku dikalangan masyarakat agar mereka
tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi,
pendapatan atau keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya. Pengertian penyuluhan
kesehatan sama dengan pendidikan kesehatan masyarakat (Public Health Education),
yaitu suatu kegiatan atau usaha untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada
masyarakat, kelompok, atau individu. Dengan harapan bahwa adanya pesan tersebut
individu dapat memperoleh pengetahuan tentang kesehatan yang lebih baik. Akhirnya
pengetahuan tersebut diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilakunya. Dengan
kata lain, dengan adanya pendidikan terseut dapat membawa akibat terhadap
perubahan perilaku sasaran (Subejo, 2010)
2. Tujuan Penyuluhan Kesehatan
Menurut Effendy (1998 cit Anonima, 2008) tujuan penyuluhan kesehatan
adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
membina dan memelihara perilaku hidup sehat dan lingkungan sehat, serta
berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,
terbentuknya perilaku sehat pada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
yang sesuai dengan konsep hidup sehat baik fisik, mental sosial hingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian, menurut WHO tujuan penyuluhan
kesehatan adalah untuk merubah perilaku perseorangan dan masyarakat dalam
bidang kesehatan.
3. Faktor-faktor Keberhasilan dalam Penyuluhan
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan terhadap sasaran dalam keberhasilan
penyuluhan kesehatan :
a. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat mempengaruhi cara pandang seorang terhadap informasi
baru yang diterimanya. Maka dapat dikatakan bahwa semakin tinggi
pendidikannya, semakin mudah seseorang menerima informasinya di
dapatkannya.
b. Tingkat Sosial Ekonomi
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi seseorang, semakin mudah pula
dalam menrima informasi baru.
c. Adat Istiadat
Pengaruh dari adat istiadat dalam menerima informasi baru merupakan hal
yang tidak dapat diabaikan, karena masyarakat kita masih sangat
menghargai dan menganggap sesuatu yang tidak boleh diabaikan.
d. Kepercayaan Masyarakat
Masyarakat lebih memperhatikan informasi yang disampaikan oleh orang-
orang yang sudah mereka kenal, karena sudah timbul kepercayaan
masyarakat dengan penyampai informasi.
e. Ketersediaan Waktu di Masyarakat
Waktu penyampaian informasi harus memperhatikan tingkat aktifitas
masyarakat untuk menjamin tingkat kehadiran masyarakat dalam
penyuluhan.
4. Media dalam penyuluhan
Terdapat lima model klasifikasi, yaitu menurut :
a. Menurut Schramm, media digilongkan menjadi media rumit, mahal, dan media
sederhana. Schramm juga mengelompokkan media menurut kemampuan daya
liputan, yaitu :
1. Liputan luas dan serentak seperti TV, radio, dan facsimile liputan terbatas
pada ruangan, seperti film, video, slide, poster, audio tape.
2. Media untuk belajar individual, seperti buku, modul, program belajar
dengan komputer dan telepon.
b. Menurut Gagne, media diklasifikasi menjadi 7 kelompok, yaitu : benda untuk
di demonstrasikan, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar
bergerak, film bersuara, dan mesin belajar.Ketujuh kelompok media
pembelajaran tersebut dikaitkan dengan kemampuannya memenuhi fungsi
menurut hirarki belajar yang dikembangkan, yaitu pelontar stimulus belajar,
penarik minat belajar, contoh perilaku belajar, memberi kondisi eksternal,
menuntun cara berpikir, memasukkan alih ilmu, menilai prestasi, dan pemberi
umpan balik.
c. Menurut Allen, terdapat sembilan kelompok media, yaitu : Visual diam, film,
televisi, obyek tiga dimensi, rekaman, pelajaran, terprogram, demonstrasi,
buku teks cetak, dan sajian lisan. Di samping mengklasifikasikan, Allen juga
mengaitkan antara jenis media pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai. Allen melihat bahwa, media tertentu memiliki kelebihan untuk
tujuan belajar tertentu tetapi lemah untuk tujuan belajar yang lain. Allen
megungkapkan enam tujuan belajar, antara lain : info faktual, pengenalan
visual, prinsip dan konsep, prosedur, keterampilan, dan sikap. Setiap jenis
media tersebut memiliki perbedaan kemampuan untuk mencapai tujuan
belajar, ada tinggi, sedang, dan rendah.
d. Menurut Gerlach dan Ely, media dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri fisiknya
atas delapan kelompok, yaitu benda sebenarnya,presentasi verbal, presentasi
grafis, gambar diam, gamnar bergerak, rekaman suara, pengajaran terprogram,
dan simulasi.
e. Menurut Ibrahim, media dikelompokkan berdasarkan ukuran serta kompleks
tidaknya alat dan perlengkapannya atas lima kelompok, yaitu media tanpa
proyeksi dua dimensi : media tanpa proyeksi tiga dimensi, media audio, media
proyeksi, televisi, video, komputer. Berdasarkan pemahaman atas klasifikasi
media pembelajaran tersebut, akan mempermudah para guru atau praktisi
lainnya dalam melakukan pemilihan media yang tepat pada waktu
merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Pemilihan media
yang disesuaikan dengan tujuan, materi, serta kemampuan dan karakteristik
pembelajar, akan sangat menunjang efisiensi.
5. Media Penyuluhan
Media penyuluhan kesehatan adalah media yang digunakan untuk menyampaikan
pesan kesehatan karena alat tersebut digunakan untuk mempermudah penerimaan
pesan kesehatan bagi masyarakat yang dituju. Menurut Notoatmodjo (2008),
media penyuluhan didasarkan cara produksinya dikelompokkan menjadi :
a. Media cetak yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual.
Media cetak terdiri dari :
1) Booklet atau brosur adalah suatu media untuk menyampaikan pesan
kesehatan dan bentuk buku, baik tulisn ataupun gambar. Merupakan
barang cetakan yang berisikan gambar dan tulisan (lebih dominan) yang
berupa buku kecil setebal 10-25 halaman, yang paling banyak 50 halaman.
Booklet ini dimaksudkan untuk mempengaruhi pengetahuan dan
keterampilan sasaran tetapi pada tahapan menilai, mencoba menerapkan.
2) Leaflet atau folder adalah suatu bentuk menyampaikan informasi melalui
lembar yang dilipat. Isi informasi dapat berupa kalimat maupun gambar.
Sama hal nya dengan pamflet keduanya merupakan barang cetakan yang
juga dibagi-bagikan kepada sasaran penyuluhan. Bedanya adalah
umumnya dibagikan langsung oleh penyuluh, leaflet selembar kertas yang
dilipat menjadi dua (4 halaman) sedangkan folder dilipat menjadi 3 (6
halaman) atau lebih, leaflet dan folder lebih banyak berisikan tulisan
daripada gambarnya dan keduanya ditujukan kepada sasaran untuk
mempengaruhi pengtehuan dan keterampilannya pada tahapan minat,
menilai dan mencoba.
3) Selebaran adalah suatu bentuk informasi yang berupa kalimat maupun
kombinasi. Selebaran yaitu barang cetakan yang berupa selebar kertas
bergambar atau bertulisan yang dibagi bagikan oleh penyuluh secara
langsung kepada sasarannya, disebarkan ke jalan raya atau disebarkan dari
udara melalui pesawat terbang atau helikopter. Alat peraga seperti ini
dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran atau minat sasarannya
meskipun demikian, jika berisi informasi yang lebih lengkap dapat
dimanfaatkan oleh sasaran pada tahapan menilai dan mencoba.
4) Flip chart adalah media penyampaian pesan atau informasi kesehatan
dalam bentuk lembar balik brisi gambar dan dibaliknya berisi pesam yang
berkaitan dengan gambar tersebut. Ini adalah sekumpulan poster selembar
kertas karton yang digabungkan menjadi satu. Masing-masing berisikan
pesan terpisah yang jika digabungkan akan merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan yang ingin disampaikan secara utuh. Flipchart
dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap, pengetahuan atau keterampilan.
Akan tetapi, karena biasa digunakan dalam pertemuan kelompok, alat
peraga ini lebih efektif dan efisien untuk disediakan bagi sasaran pada
tahapan minat, menilai, mencoba.
5) Rubrik atau tulisan pada surat kabar mengenai bahasan suatu masalah
kesehatan.
6) Poster adalah bentuk media cetak berisi pesan kesehatan yang biasanya
ditempel di tempat umum, merupakan barang cetakan yang ukurannya
cukup relatif besar untuk ditempel atau direntangkan di pinggir jalan.
Berbeda dengan placard yang banyak berisikan tulisan, poster justru lebih
banyak berisi gambar. Keduannya dimaksudkan untuk mempengaruhi
perasaan/sikap dan pengalaman pada tahapan sadar dan minat.
7) Foto yang mengungkap informasi kesehatan yang berfungsi untuk
memberikan informasi dan menghibur, merupakan alat peraga yang
dimaksudkan untuk mengenalkan inovasi atau menunjukkan bukti-bukti
keberhasilan/keunggulan satu inovasi yang ditawarkan. Photo ini
dimaksudkan untuk mempengaruhi sikap dan pengetahuan sasaran pada
tahapan sadar, minat, menilai (Syafrudin, 2008)
b. Media Elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan
didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika,
yaitu :
1. Televisi
2. Radio
3. Video
4. Slide
5. Film
c. Luar ruangan yaitu media yang menyampaikan pesannya diluar ruangan
secara umum melalui media cetak dan elektronika secara statis, misalnya :
1. Pameran
2. Banner
3. TV Layar Lebar
4. Spanduk
5. Papan Reklame
a. Metode Ceramah
Adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian
atau pesan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh
informasi tentang kesehatan.
b. Metode Diskusi Kelompok
d. Metode Panel
f. Metode Demonstrasi
Adalah suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide, dan prosedur tentang
sesuatu hal yang dipersiapkan dengan teliti untuk memperlihatkan bagaimana
cara melaksanakan suatu tindakan, adegan dengan menggunakan alat peraga.
Metode ini digunakan terhadap kelompok yang tidak terlalu besar jumlahnya.
g. Metode Simposium
Metode seminar
Adalah suatu cara dimana sekelompok orang berkumpul untuk membahas suatu
masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang menguasai bidangnya
B. PHBS
A. Pengertian PHBS
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan
untuk mencapai Rumah Tangga Sehat.
B. Manfaat PHBS
Bagi Rumah Tangga
1. Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3. Anggota keluarga giat bekerja,
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
Pelaku PHBS di rumah tangga yaitu petugas kesehatan, petugas lintas sektor, tokoh
masyarakat, dan kader kesehatan. Sasaran PHBS di rumah tangga yaitu seluruh anggota
keluarga (ibu,bapak,anak,kakek,nenek,dll)
Sub pokok bahasan : Cara Melaksanakan PHBS di Rumah Tangga yang benar
Waktu : 30 menit
A. TUJUAN
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, warga desa Jepangrejo mampu memahami dan mengerti
tentang PHBS di Rumah Tangga.
Setelah diberikan penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada Warga Desa Jepangrejo selama 30
menit :
a. Pengertian PHBS
C. MEDIA
1) PPT
2) LCD
3) Laptop
D. METODE
E. KEGIATAN PENYULUHAN
Penyuluh Sasaran
5 Menit Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam.
dengan 2. Mendengarkan.
mengucapkan 3. Menyetujui
salam. kontrak.
2. Memperkenalkan 4. Merasakan.
diri.
3. Kontrak waktu
dengan audiens.
4. Apresepsi
suasana dan
audiens
25 Menit Kegiatan Inti 1. Menjelaskan dan 1. Mendengarkan.
mendiskusikan 2. Memperhatikan.
materi 3. Berdiskusi.
penyuluhan. 4. Bertanya.
(memberikan 5. Mendengarkan
evaluasi pada jawaban yang
setiap pokok diberikan.
bahasan)
2. Memberi
kesempatan
kepada audiens
untuk bertanya.
10 Menit Evaluasi / Penutup 1. Mengajukan 1. Menjawab
pertanyaan. pertanyaan.
2. Membacakan 2. Mendengarkan
kesimpulan dari kesimpulan.
materi 3. Mendengarkan
penyuluhan. dan menerima
3. Memberi saran saran yang di
kepada audiens. berikan.
4. Menutup 4. Menjawab
peyuluhan salam.
dengan salam.
F. EVALUASI
3. Jumlah : 4 Essay
a. Apa pengertian PHBS di Rumah Tangga ?
LAMPIRAN MATERI
PENGERTIAN PHBS
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau
dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat
4.Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
- BAGI MASYARAKAT
1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat.
Anggota rumah tangga tidak membeli , menjual dan minum miras serta menyimpan secara
tidak sah dan menyalahgunakan narkoba.
4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Anggota rumah tangga menjadi perserta JPK ( Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif )
misalnya dana sehat, akses maskin, jamkesmas / jamkesda, jamsostek, asabri
5. Pemberantasan Sarang Nyamuk
Anggota rumah tangga melakukan PSN minimal 1 minggu sekali yaitu gerakkan 3M
menguras, menutup, mengubur tempat penampungan air ( bak mandi, tempayan, drum, ban
bekas, tempat minum burung, vas bunga ).
6. Menggunakan Jamban yang sehat
Anggota rumah tangga menggunakan jamban sehat untuk BAB dan BAK yaitu yang
memenuhi syarat kesehatan ( leher angsa dengan sapiteng, cemplung tertutup dan terjamin
kebersihannya ).
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. PT. Rhineka Cipta: Jakarta
BAB IV
PEMBAHASAN
Berdasarkan laporan penyuluhan yang telah dibuat, sebelumnya dilakukan persiapan yang
dimulai dari menetapkan tujuan dari penyuluhan yaitu untuk memberikan informasi
kesehatan dengan sasaran pada warga dukuh Jepangrejo 3, materi yang diberikan tentang
penyakit Hipertensi menggunakan leaflet dalam penyampaian materi.
Kemudian ditetapkan Kriteria evaluasi yaitu melalui evaluasi struktur, evaluasi proses dan
evaluasi itu sendiri. Berdasarkan evaluasi struktur ditetapkan kesepakatan dukuh Jepangrejo 3
dalam menentukan waktu dan tempat dengan hasil penyuluhan pada hari Minggu, 17
November 2019 pukul 08.00 WIB di balai desa dukuh jepangrejo 3, Desa Jepangrejo
Kec.Blora Kab.Blora
Penyaji dalam menyiapkan materi sudah siap dengan media Leaflet yang sudah dibagikan ke
masing-masing peserta sebagai panduan dalam acara penyuluhan.
Berdasarkan evaluasi proses warga bersedia datang sesuaidengan kontrak waktu yang
ditetapkan, dengan hasil warga peyuluhan yang datang 30 peserta, acara dimulai pukul 18.30
WIB. Warga antusias untuk bertanya hal-hal yang tidak diketahui dengan hasil 3 peserta yang
mengajukan pertanyaan kepada penyaji. Warga mampu menjawab semua pertanyaan yang
diberikan oleh penyaji dengan hasil peserta dapat menjawab 3 pertanyaan yang telah
diajukan.
Setelah dilakukan penyuluhan, masyarakat dapat mengerti dengan penjelasan yang sudah
diberikan, ditandai dengan peserta yang menjawab pertanyaan evaluasi yang diajukan oleh
penyaji.
DOKUMENTASI
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Praktikan dapat mengetahui masalah di masyarakat yaitu mengenai PHBS, karena pada
pengkajian didapatkan ada beberapa warga yang belum mengetahui PHBS.
2. Praktikan mampu menyusun rencana penyuluhan sesuai dengan masalah yang ada yaitu
mengenai PHBS berupa Powerpoint.
3. Penyuluh mampu menyajikan materi dengan tenang, siap dan menguasai materi, sehingga
peserta penyuluhan fokus memperhatikan
B. SARAN
1. Bagi Penulis
2. Bagi Profesi
3. Bagi Institusi
a. Lahan Praktik
b. Pendidikan
Diharapkan dapat digunakan sebagai sumber referensi khususnya tentang satuan acara
penyuluhan.