Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN TUGAS

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, BALITA DAN ANAK

BAYI BARU LAHIR DENGAN TRAUMA PERSALINAN

Disusun Oleh :

Anggia Astipuri 202018043 Nisa Salsabila Z 202018009


Asti Witri Turgani 202018027 Nurfitri Oktaviani 202018036
Annisa Sholehah F 202018029 Novita Lutfiani U 202018006
Astuti Suryadi 202018034 Rina Widayanti 202018042
Diana Puspita 202018017 Siska Nurfitri A 202018016
Githa Andini S 202018033 Syifa Fadlin R.J 202018044

Dosen Pengampu

Mulyanti, S.ST., M.Keb

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG

PRODI VOKASI DIPLOMA III KEBIDANAN

2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang. Segala
puji bagi Allah Tuhan semesta alam Yang Maha Bijaksana sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini kami susun dengan usaha yang maksimal serta bantuan dari berbagai
pihak yang telah mendukung dalam penyusunan makalah ini dengan meluangkan waktu,
tenaga serta pemikirannya. Oleh karena itu kami sampaikan terima kasih sebesar-besarnya
kepad pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurang didalam makalah yang kami buat ini.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran sebagai pembelajaran agar
kedepannya bisa lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kami dan umumya
bagi pembaca. Akhir kata kami ucapkan terima kasih atas perhatiannya. Semoga kita semua
selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin.

Bandung, 01 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................i

Daftar isi...........................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan........................................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................1
C. Sekenario Kasus....................................................................................................1
D. Periode dan tempat................................................................................................2
E. Waktu....................................................................................................................2

BAB II Langkah Kerja...................................................................................................3

A. Lankah kegiatan....................................................................................................3

BAB III Pembahasan......................................................................................................7

A. Jenis – jenis bayi trauma lahir...............................................................................7


B. Etiologi bayi trauma lahir......................................................................................9
C. Asuhan kebidanan.................................................................................................10
D. Dokumentasi..........................................................................................................11

BAB IV Penutup..............................................................................................................16

A. Kesimpulan............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penelitian menunjukan bahwa 50% kematian bayi terjadi pada periode


neonatal (bulan pertama kehidupan). Bayi baru lahir yang sehat akan mengalami
kelainan-kelainan jika terjadi kesalahan dalam penangannya yang dapat
mengakibatkan cacat seumur hidup. Dalam kasus ini harus dilakukan penanganan
agar neonatus yang menyesuaikan diri dari intrauterine ke ekstrauterin dapat bertahan
dengan baik karena periode ini merupakan periode yang paling kritis dalam fase
pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Untuk penangani hal tersebut maka penting bagi tenaga kesehatan terutama
bidan memberikan asuhan yang komperhensif sesuai dengan PERMENKES RI
No.1464/MenKes/2010 sejak bayi dalam kandungan, selama persalinan, segera
sesudah melahirkan serta melibatkan keluarga dan masyarakat dalam memberikan
pelayanan kesehatan yang berkualitas seperti mengajarkan cara merawat tali pusat,
cara memandikan bayi serta cara menyusui yang benar dan pemantauan pertumbuhan
dan perkembangan selanjutnya akan menghasilkan bayi yang sehat.
Maka dalam laporan ini kami akan membahas tentang trauma lahir pada bayi
baru lahir.
B. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Jenis – jenis Bayi Trauma Lahir


2. Untuk mengetahui Etiologi Bayi Trauma Lahir
3. Untuk Mengetahui Askeb
4. Untuk Mengetahui Dokumentasi

C. Skenario Kasus
Seorang ibu baru saja melahirkan bayi laki – laki, merasa khawatir dengan
kondisi bayinya. Karena pada kepala bayi terdapat benjolan dengan batas tidak tegas
dan tampak bengkak melampaui tulang kepala bayi. Ibu mengatakan takut terjadi
kelainan pada bayinya. Bayi lahir pada tanggal 30 Oktober 2019, 8 jam yang lalu,

1
2

kehamilan aterm. Riwayat persalinan : normal dengan tindakan vacum ekstrasi


yang dilakukan oleh dokter Obgyn karena partus lama. A/S 7/9
Hasil pemeriksaan :
 BB 3500 gram; PB 52 cm; Denyut jantung 130x/menit; Respirasi 45x/menit;
Suhu 36,7°C
 Kepala : terdapat benjolan, teraba lunak, batas tidak tegas, sutura melewati
tulang tengkorak
 Muka : simetris, kulit kemerahan dan tidak ada oedema
 Mata : simetris, letak sejajar telinga, sklera agak kekuningan, konjungtiva
merah muda, juling (-), tidak ada pengeluaran nanah atau kotoran
 Hidung : tidak ada benjolan, tidak ada nafas cuping hidung
 Mulut : simetris, tidak ada celah antara bibir ataupun hidung, reflek rooting
dan sucking (+)
 Telinga : simetris, cairan yang keluar (-)
 Leher : pembesaran kelenjar tiroid & KGB (-), tonic neck refleks (+)
 Dada : simetris, tidak retrasi saat bernafas
 Perut : tidak ada benjolan, tali pusat masih basah dan terbungkus kassa, tidak
terlihat tanda perdarahan dan infeksi
 Punggung : tidak ada tonjolan dan celah pada tulang punggung
 Genetalia laki – laki : lubang uretra (+) letak di ujung (+) BAK (+) kebersihan
baik.
 Anus : Lubang (+); BAB (+)
 Ekstremitas:
Tangan : pergerakan baik, kuat; jaringan tangan ka/ki lengkap (+/+); Refleks
menggenggam (+); reflek moro (+); tonus otot baik. Kaki : pergerakan baik,
kuat; jari kaki ka/ki lengkap (+/+); refleks babinski (+), refleks stapping (+);
tonus otot baik.
 Kulit : merah muda, tanda lahir (-)
D. Periode dan Tempat
Tempat pelaksanaan kegiatan tersebut di Kampus 1 STIKes ‘Aisyiyah Bandung Kelas
2A
E. Waktu
Pada hari Jumat 01 November 2019 pukul 13.00 s/d 15.30 WIB.
BAB II

DESKRIPSI KERJA

A. Langkah Kegiatan
Mahasiswa menggunakan metode Problem-Besed Learning (PBL) yang berisi
tetang rincian permasalahan nyata agar mahasiswa dapat berfikir kritis dan terampil
dalam memecahkan suatu masalah serta memperoleh pengetahuan. Adapun beberapa
langkah dalam metode Problem-Besed Learning (PBL) yang disebut dengan “7 Jump”
adalah sebagai berikut:

STEP II

a. Apa yang menyebabkan benjolan pada kepala bayi ?


b. Apa penyebab sklera bayi kekuningan ?
c. Mengapa bayi di vakum ?
d. Apa efek samping di Vakum ?
e. Apa penyebab partus lama ?
f. Asuhan apa yang diberikan oleh bidan ?

STEP III

a. Ada 2 yaitu :
- Karena adanya penekanan pada kepala bayi saat partus lama
- Karena ada tindakan Vakum
b. Ada 2 yaitu :
- Ada kelainan pada hati
- Kadar bilirubin > 5% mg
c. Karena partus partus lama
d. Ada 2 yaitu :
- Merubah bentuk kepala
- Adanya pembengkakan dibekas Vakum (edema) yang melampaui tulang
kepala bayi
e. Kemungkinan panggul sempit, distosia bahu

3
4

f. Ada 3 yaitu :
- Asuhan psikologi
 Mengatasi kekhawatiran ibu
- Konseling
 Tentang keadaan trauma yang dialami oleh bayi
 Menjelaskan pada ibu bahwa benjolan akan menghilang dengan
sendirinya
 Pemberian asi secara secara adekuat dan teknik pemberian
- Perawatan
Mencegah terjadinya infeksi pada benjolan
5

STEP IV (MINDMAP)
30 Oktober 2019

8 jam yang lalu IBU


MELAHIRKAN

Jenis kelamin laki-laki

3500 gram , 52 cm

Dj 130x/menit, rr 45x/menit,
suhu 26,7°C Bayi dengan
caput
sukdaneum

Memiliki
trauma lahir

Ibu partus lama

1. Cedera kepala
2. Cedera leher
dan bahu Dokumentasi

Jenis – jenis Etiologi bayi


Askeb
bayi Trauma trauma lahir
Lahir 3
2
1
6

STEP V (LEARNING OBJECTIVE)

1. Jenis – jenis Bayi Trauma Lahir


2. Etiologi Bayi Trauma Lahir
3. Askeb
4. Dokumentasi
BAB III
PEMBAHASAN

A. Jenis – jenis Bayi Trauma Lahir


1. Caput succedaneum
Caput succedaneum adalah udema kulit kepala pada anak yang terjadi
karena tekanan dari jalan lahir kepada kepala anak. Atau pembengkakan difus,
kadang-kadang bersifat ekimotik atau edematosa, pada jaringan lunak kulit kepala,
yang mengenai bagian kepala terbawah, yang terjadi pada kelahiran vertex. Karena
tekanan ini vena tertutup, tekanan dalam vena kapiler meninggi hingga cairan
masuk ke dalam jaringan longgar di bawahlingkaran tekanan dan pada tempat
yang terendah. Dan merupakan benjolan yang difus kepala dan melampaui sutura
garis tengah (obstretri fisiologi, unpad. 1985)
Caput succedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada kepala pada
saat memasuki jalan lahir, sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe
yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstravaskular.
Menurut nelson dalam ilmu kesehatan anak (Richard E, Behrman.dkk. 2000),
tanda dan gejala yang dapat ditemui pada anak dengan Caput succedaneum adalah
sebagai berikut:
a. Adanya edema dikepala
b. Pada perabaan teraba lembut dan lunak
c. Benjolan berisi serum dan kadang bercampur darah
d. Edema melampaui tulang tengkorak
e. Batas yang tidak jelas
f. Permukaan kulit pada benjolan berwarna ungu atau kemerahan
g. Biasanya menghilang 2-3 hari tanpa pengobatan
Caput succedaneum tidak perlu dilakukan pemeriksaan diagnosis lebih
lanjut melihat Caput succedaneum sangat mudah untuk dikenali. Namun juga
sangat perlu untuk melakukan diagnose banding dengan menggunakan foto
rontgen (X-Ray) terkait dengan penyerta caput succedaneum yaitu fraktur
tengkorak, koagulopati dan perdarahan intracranial (media 2009)

Faktor predisposisi persalinan dengan partus lama, partus dengan tindakan,


dari tekanan uterus atau dinding vagina

Berikut adalah penatalaksanaan secara umum yang bisa diberikan pada


anak dengan Caput succedaneum:

1) Persaratan bayi sama dengan perawatan bayi normal.


2) Pengawasan keadaan umum
3) Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasidan sinar matahari yang
cukup
4) Bayi dengan Caput succedaneum diberi asi langsung dari ibu tanpa
makanan tambahan apapun, maka dari itu perlu diperhatikan

7
8

penatalaksanaannyapemberian asi yang adekuat dan teratur. Bidan


harus mengajarkan tehnik menyusui yang benar
5) Bayi jangan sering diangkat karena dapat memperluas daerah edema
kepala
6) Atur posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal
7) Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk menghindari adanya infeksi
pada benjolan
8) Berikan penyuluhan kepada orang tua
2. Cephalhematoma
Mengacu pada pengumpulan darah di atas tulang tengkorak yang disebabkan oleh
perdarahan subperiosteal dan berbatas tegas pada tulang yang bersangkutan dan tidak
melampaui sutura-sutura sekitarnya, sering ditemukan pada tulang temporal dan
parietal. Kelainan dapat terjadi pada persalinan biasa tetapi lebih sering pada
persalinan lama atau persalinan yang di akhiri dengan alat, seperti ekstraksi cunam
atau vakum (rukiyah, 2012)

Tanda dan gejala yang muncul pada bayi dengan cephalhematoma adalah:

1) Kepala tampak bengkak dan berwarna merah


2) Tampak benjolan dengan batas yang tegas dan tidak melampaui tulang
tengkorak
3) Pada perabaan terasa mula-mula keras kemudian menjadi lunak
4) Benjolan tampak jelas ±6-8 jam setelah lahir
5) Benjolan membesar pada hari ke dua dan tiga
6) Benjolan akan menghilang dalam beberapa minggu
Gejala lanjut yang mungkin terjadi
1) Bayi anemia dan hiperbilirubinemia
2) Kadang-kadang cephalhematoma disertai dengan fraktur tulang tengkorak
di bawahnya atau perdarahan intracranial
3) Kelainan ini dapat menghilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu
Penatalaksanaan:
a) Perawatan yang dilakukan hamper sama dengan caput succedaneum
b) Jika ada luka dijaga agar tetap bersih dan kering
c) Lakukan pemberian vitamin K jika perlu
d) Apabila dicurigai terjadi fraktur tulang tengkorak, harus dilakukan
pemeriksaan lain seperti foto tengkorak
e) Lakukan pemeriksaan radiologic apabila dicurigai terdapat gangguan
susunan saraf pusat, seperti tampak benjolan yang sangat luas
3. Trauma pada fleksus brachialis
Adalah kelumpuhan fleksus brachialis. Trauma flexus brachialis sering
terjadi pada bayi makrosomik dan penarikan lateral dipaksakan pada kepala dan
leher selama persalinan bahu pada presentasi vertex atau bila lengan diekstensikan
berlebihan di atas kepala pada presentasi bokong serta adanya penarikan
berlebihan pada bahu (rukiyah, 2012).
9

Trauma fleksus brachialis dapat mengakibatkan paralis Erb-Duchenne dan paralis


klumpke, bentuk paralis tersebut tergantung pada saraf servikalis yang mengalami
trauma (rukiyah,2012).

Menurut dewi (2010) tanda dan gejala yang mungkin muncul pada fleksus
brachialis adalah:

1) Gangguan motorik pada lengan atas


2) Lengan atas pada kedudukan ekstensi dan abduksi
3) Jika anak diangkat lengan akan terlihat lemasdan menggantung
4) Reflex morrow negative
5) Hiperektensi
6) Fleksi pada jari-jari dan reflex meraih dengan tangan tidak ada
7) Gejala dapat berupa deformitas tulang yang progresif, atrofi otot, kontraktur
sendi, kemungkinan terganggunya pertumbuhan anggota gerak dan kelemahan
bahu
Penatalaksanaan pada trauma fleksus brachialis adalah:

1) Immobilisasi parsial dan penempatan lengan yang sesuai untuk mencegah


terjadinya kontraktur
2) Member penguat atau bidai ± 1 sampai 2 minggu
3) Rujuk

4. Fraktur klavikula dan fraktur humerus


Fraktur klavikula adalah patah tulang klavikula pada saat proses persalinan,
biasanya karena terjadi kesulitan dalam melahirkan bahu pada kelahiran denngan
presentasi kepala dan melahirkan lengan pada presentasi bokong (dewi, 2010)
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang
dan tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan .
trauma yang menyebabkan tulang patah dapat berupa trauma langsung dan tidak
langsung
Fraktur klavikula dapat terjadi pada persalinan letak sungsang dengan
lengan menumbung ke atas, persalinan presentasi kepala bayi besar atau bahu
besar (muslihatun, 2010)
Faktor pradisposisi
 Bayi yang berukuran besar
 Distosia bahu
 Partus dengan letak sungsang
 Persalinan traumatic

B. Etiologi Bayi Trauma Lahir


1. Tekanan jalan lahir terlalu lama pada kepala waktu persalinan.
2. Moullage terlalu keras → selaput tengkorak robek.
3. Partu dengan tindakan,
10

a. Forcep
b. Vacuum ekstrasi

Frekuensi 0,5-2% dari kelahiran hidup

C. Asuhan Kebidanan
ASUHAN KEBIDANAN (SOAP)
Metode 4 langkah pendokumentasian yang disebut SOAP ini dijadikan proses
pemikiran penatalaksanaan kebidanan yang dipakai untuk mendokumentasikan hasil
pemeriksaan klien dalam rekaman medis sebagai catatan perkembangan kemajuan
yaitu:
1. Subjektif (S)

Merupakan ringkasan dari langkah I dalam proses manajemen asuhan


kebidanan yang diperoleh dari apa yang dikatakan, disampaikan dan dikeluhkan oleh
klien melalui anamnese dengan klien.

2. Objektif (O)

Merupakan ringkasan dari langkah I dalam proses manajemen asuhan


kebidanan yang diperoleh melalui inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan dari hasil
pemeriksaan penunjang.

3. Assesment (A)

Merupakan ringkasan dari langkah II, III dan IV dalam proses manajemen
asuhan kebidanan dimana dibuat kesimpulan berdasarkan dari data subjektif dan
objektif sebagai hasil pengambilan keputusan klinis terhadap klien.

4. Planning (P)

Merupakan ringkasan dari langkah V, VI dan VII dalam proses manajemen


asuhan kebidanan dimana planning ini dilakukan berdasarkan hasil kesimpulan dan
evaluasi terhadap keputusan klien yang diambil dalam rangka mengatasi masalah klien
dan memenuhi kebutuhan klien.

PENATALAKSANAAN

1. Perawatan bayi sama dengan perawatan bayi normal.


2. Pengawasan keadaan umum bayi.
11

3. Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi dan sinar matahari yang cukup.
4. Pemberian ASI yang adekuat, bidan harus mengajarkan pada ibu teknik menyusui
yang benar.
5. Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk menghindari adanya infeksi pada
benjolan.
6. Berikan konseling pada orang tua, tentang:
a. Keadaan trauma yang dialami oleh bayi;
b. Jelaskan bahwa benjolan akan menghilang dengan sendirinya setelah 2 – 3
minggu tanpa pengobatan;
c. Perawatan bayi sehari-hari;
d. Manfaat dan teknik pemberian ASI;
7. Jika terjadi fraktur tulang tengkorak, harus dilakukan pemeriksaan foto torax.
8. Lakukan pemeriksaan radiologi apabila terdapat gangguan susunan saraf pusat,
seperti tampak benjolan yang sangat luas.
9. Batasi pergerakan bayi.
10. Berikan nutrisi yang adekuat
11. Rujuk dengan pemberian informed consent dan informed choice.

D. Dokumentasi
I. Data Subjektif
A. Identitas Orang Tua

Identitas Istri Suami


Nama Ny Z Tn K
Umur 30 tahun 32 tahun
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Wiraswasta
Agama Islam Islam
Pendidikan terakhir SMK S1
Golongan Darah O A
Alamat Jl. Banteng Jl. Banteng
No telp/HP 0821xxxxxxxx 0822xxxxxxxx

B. Riwayat Ibu
Riwayat kehamilan
 Usia Kehamilan : 40 mgg
12

 Riwayat ANC : 4 kali oleh bidan


 Obat-obatan yang dikonsumsi : zat besi, asam
folat
 Imunisasi TT : 2 kali pada saat trimester 2, pada usia kehamilan 16
minggu
 Komplikasi/penyakit yang diderita selama hamil : tidak ada

C. Riwayat persalinan
Penolong : Dokter Obgyn
Tempat : Rumah Sakit
Jenis Persalinan : Vacum
BB : 3500 gram
PB : 52 cm
Obat – obatan :-
Komplikasi Persalinan : Partus Lama

D. Keadaan bayi baru lahir


BB/PB lahir : 3500 gram/52cm
APGAR Score : 7/10
E. Faktor lingkungan
 Daerah Tempat tinggal : Strategis
 Ventilasi dan hignitas rumah : Ada
 Suhu udara & pencahayaan : Ada
F. Faktor Genetik
 Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada
 Riwayat penyakit sistemik : Tidak ada
 Riwayat penyakitmenular : Tidak ada
 Riwayat kelainan kongenital : Tidak ada
 Riwayat gangguan jiwa : Tidak ada
 Riwayat bayi kembar : Tidak ada
G. Faktor Sosial
 Anak yang diharapkan : Iya
 Jumlah saudara kandung : Anak pertama
13

 Penerimaan keluarga & masyarakat : Baik


II. Data Objektif
A. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
 Ukuran keseluruhan : normal
 Kepala, badan, ekstremitas : +/+
 Warna kulit dan bibir : merah muda
 Tangisan bayi : kencang
1. Tanda - tanda Vital
 Pernafasan : 45x/menit
 Denyut jantung : 130x/menit
 Suhu : 36,7°C
2. Pemeriksaan Antropometri
 Berat badan bayi : 3500 gram
 Panjang badan bayi : 52 cm
3. Kepala
 Ubun – ubun : ada
 Sutura : ada
 Penonjolan/daerah yang mencenkung : ada
 Caput succandaneum : ada
4. Mata
 Bentuk : simetris
 Tanda – tanda infeksi : tidak ada
 Refleks Labirin : ada
 Refleks Pupil : ada
5. Telinga
 Bentuk : simetris
 Tanda – tanda infeksi : tidak ada
 Pengeluaran cairan : tidak ada
6. Hidung dan mulut
 Bibir dan langit – langit : ada
 Pernafasan cuping hidung : tidak ada
13

 Refleks rooting : (+)


14

 Refleks sucking : (+)


 Refleks swallowing : (+)
 Masalah lain : (-)
7. Leher
 Pembengkaan kelenjar : tidak ada
 Gerakan : ada
 Reflek tonic neck : ada
8. Dada
 Bentuk : simetris
 Posisi putting : simetris
 Bunyi nafas : ada
 Bunyi jantung : lup dup
9. Bahu,lengan dan tangan
 Bentuk : simetris
 Jumlah jari : 5ka/5ki
 Gerakan : ada
 Refleks graps : ada
10. Sistem syaraf
 Refleks Moro : ada
11. Perut
 Bentuk : datar
 Penonjolan sekitar tali pusat saat menangis : tidak ada
 Perdarahan pada tali pusat : tidak ada
12. Kelamin laki – laki
 Keadaan testis : ada
 Lubang penis : ada
13. Tungkai dan kaki
 Bentuk : simetris
 Jumlah jari : 5 ka/ 5 ki
 Gerakan : ada
 Refleks babynski : ada
14. Punggung dan anus
14

 Pembengkakan atau ada cekungan : tidak ada


15

 Lubang anus : ada


15. Kulit
 Verniks : ada
 Warna kulit dan bibir : merah muda
 Tanda lahir : tidak ada
B. Pemeriksaan Laboratorium
Tidak ada
III. Assesment
Neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan usia 8 jam dengan trauma lahir
caput suksedeum.
IV. Planning
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu. (evaluasi : Ibu mengatakan
mengerti dan paham atas penjelasan bidan)
2. Memberitahukan kepada ibu untuk memberikan perawatan kepada bayinya
untuk dirawat seperti bayi normal. (evaluasi : Ibu mengatakan mengerti dan
paham atas penjelasan bidan)
3. Memberitahukan kepada ibu untuk tidak cemas akan keadaan bayinya, karena
benjolan akan menghilang dengan sendirinya. (evaluasi : ekspresi ibu sedikit
tenang)
4. Memberikan konseling pada ibu mengenai pemberian ASI adekuat (evaluasi :
Ibu mengatakan mengerti atas penjelasan bidan dan ibu akan melakukan apa
yang dianjurkan bidan)
5. Mendokumentasikan asuhan yang telah diberikan. (evaluasi bidan telah
mendokumentasikan)
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dalam makalah ini kami mendapatkan kesimpulan bahwa :

1. Kami mengetahui jenis –jenis trauma lahir, yaitu caput suksedaneum, cephal
hematoma, fleksus brachialis, fraktur klavikula dan fraktur humerus.
2. Kami mengetahui penyebab dari trauma lahir Tekanan jalan lahir terlalu lama pada
kepala waktu persalinan, Moullage terlalu keras → selaput tengkorak robek, Partus
dengan tindakan (Forcep,Vacuum ekstrasi).
3.

16
DAFTAR PUSTAKA

Heryani Reni.2019.Buku Ajaran Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, Balita Dan Anak Pra
Sekolah.Jakarta:CV. TRANS INFO MEDIA

Dewi Vivian.2010. Asuhan Neonatus, Bayi,dan Anak Balita.jakarta:Salemba Medika

17

Anda mungkin juga menyukai