Anda di halaman 1dari 10

Kesehatan Masyarakat

Komponen Kesehatan Sosial

Disusun oleh

Astuti Suryadi 202018034

Nabilah Isma 202018011

Natasya Aurelya Asri 202018032

Nurfitri Oktaviani 202018036

Sisilia Dwina 202018021

Suci Najla Rizqia 202018026

Vinka Fajrin Ma’ruf 202018007

Vokasi D3 Kebidanan

STIKes ‘Aisyiyah Bandung

2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang maha Esa berkat rahmat-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang peran dan fungsi bidan sebagai pelaksana.

Makalah  ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI

Kata pengantar………………………………………………………………………………...i
Daftar isi……………………………………………………………………………………...ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………1

A. Latar belakang…………………………………………………………………………1

B. Rumusan masalah………………………………………………………………...........2

C. Tujuan Pembuatan Makalah……………………………………………………………………3

BAB II TEORETIS DAN PEMBAHASAN……….………………………………………...4

A. Landasan Teoretis……………………………………………………………………4
B. Hubungan antara kesehatan dan sosial………………………………………………5
C. Faktor berikut berhubungan erat dengan kesehatan sosial……………………..........7

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan…………………………………………………………………..……...10

DAFTAR PUSTAKA...…………………………………………………………….…...11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari pada kesehatan masyarakat pada
umumnya, mempunyai tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan dari
kehidupan sehari-hari, baik fisik, mental, maupun sosial dengan cara pencegahan
terhadap penyakit dan gangguan kesehatan. Masalah kesehatan lingkungan terutama
di kota-kota besar pada zaman pembangunan ini menjadi masalah yang sangat rumit
dan memerlukan pemecahan secara terorganisir.
Dari sekian banyak kebijaksanaan pembangunan, salah satunya adalah
pembangunan di bidang kesehatan. Masyarakat berhak untuk memperoleh derajat
kesehatan yang sama dan berkewajiban ikut serta dalam usaha kesehatan yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Untuk memperoleh itu semua maka diperlukan
berbagai usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, yang
pada hakekatnya terpenuhi sandang, pangan, papan, kesehatan dan pendidikan.
Derajat masyarakat miskin yang masih rendah diakibatkan karena sulitnya akses
terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses ini diakibatkan oleh berbagai faktor
seperti ketidakadanya kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan yang
memang mahal.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan rumusan pertanyaan yang akan diajukan dalam
makalah. Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan sosial?
2. bagaimana hubungan antara kesehatan dan sosial?
3. Faktor apa yang mempengaruhi kesehatan sosial?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan merupakan sesuatu yang ingin di capai dari suatu makalah. Adapun tujuan penulisan
dalam makalah ini,sebbagai berikut:
1. untuk mengetahui pengertiann Kesehatan Sosial;
2. untuk mengetahui hubungan antara kesehatan dan sosial;
3. untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kegiatan sosial tidak beerjalan dengan
baik.
BAB II

TEORETIS DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teoretis

1. Pengertian Kesehatan
Menurut UU N0. 23/1992 tentang kesehatan
Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani)
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan
ekonomis.

Menurut WHO (1947)


Sehat itu sendiri dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik
secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan
(WHO, 1947). Definisi WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang
dapat meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994) :
a. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.
b. Memandang sehat dengan mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal.
c. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

Sehat menurut DEPKES RI

Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal karena
ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama
faktor sosial budaya. Setiap pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang
satu hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain. Banyak ahli filsafat,
biologi, antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan
telah mencoba memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari
masing-masing disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang
berkaitan dengan kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan
lingkungan baik secara biologis, psikologis maupun sosio budaya.
Konsep sehat menurut Parkins (1938)

Suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan
berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya.

White (1977)

Sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak
mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.

B. Hubungan antara kesehatan dan sosial


Kesehatan Sosial dapat dilihat dari kemampuan untuk membuat dan
mempertahankan hubungan dengan orang lain, perilaku kehidupan dalam masyarakat.
Kesehatan sosial dapat dilihat juga dari kemampuan untuk memelihara dan
memajukan kehidupan pribadi dan keluarganya sehingga memungkinkan bekerja,
beristirahat dan menikmati hiburan pada waktunya (UU No 9: pasal 3). Kesehatan
sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau
kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan,
status sosial,ekonomi,politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
Masyarakat yang sehat secara sosial merujuk pada suatu keadaan dimana
orang2 di dalam masyarakat tersebut mempunyai kesempatan yang sama terhadap
semua akses yang menuju kepada kehidupan yang lebih baik (penyebaran kekayaan
yang rata, kesempatan untuk berkarya yang tidak terlalu berbeda, perlindungan
hukum yang sama dan masih banyak hal lain).
Individu yang sehat secara sosial adalah seseorang yang mudah bergaul dengan
masyarakat di sekelilingnya, seseorang yang bisa menerima keadaan dirinya dalam
lingkungan tersebut dan seseorang yang bisa menerima segala peraturan yang berlaku
dalam masyarakat itu dengan baik.
Individu yang sehat secara sosial tentu saja hidup dalam sebuah lingkungan
ekonomi dan sosial yang sehat pula. Kedua faktor ini amat penting. Banyak sekali
penyakit degeneratip dapat dihubungkan dengan kedua keadaan tersebut. Penyakit
Jantung dan Diabetes Mellitus II berhubungan erat dengan kondisi sosial, kondisi
ekonomi bahkan kondisi politik setempat.
Individu yang sehat secara sosial sesungguhnya adalah seorang yang mudah
beradaptasi terhadap lingkungannya dan bisa menerima lingkungannya dengan baik.

C. Faktor berikut berhubungan erat dengan kesehatan sosial seseorang


a. Status pekerjaan dan penghasilan,
b. Tingkat pendidikan dan kemampuan berkarya,
c. Lingkungan sosial dan kehidupannya sehari-hari,
d. Lingkungan  fisik,
e. Perkembangan kehidupan yang sehat  sejak dalam kandungan,
f. Perkembangan kehidupan sejak bayi,
g. Pelayanan kesehatan setempat,
h. Fasilitas rekreasi dan kebugaan setempat.

1. Faktor Sosial yang Mempengaruhi Kesehatan dan Perilaku


a. Umur, jika dilihat dari golongan umur maka ada perbedaan pola penyakit
berdasarkan golongan umur. Misalnya balita lebiha banyak menderita penyakit
infeksi, sedangkan golongan usila lebih banyak menderita penyakit kronis
seperti hipertensi, penyakit jantung koroner, kanker, dan lain-lain.
b. Jenis Kelamin, perbedaan jenis kelamin akan menghasilkan penyakit yang
berbeda pula. Misalnya dikalangan wanita lebih banyak menderita kanker
payudara, sedangkan laki-laki banyak menderita kanker prostat.
c. Pekerjaan, ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan pola penyakit.
Misalnya dikalangan petani banyak yang menderita penyakit cacing akibat
kerja yang banyak dilakukan disawah dengan lingkungan yang banyak cacing.
Sebaliknya buruh yang bekerja diindustri , misal dipabrik tekstil banyak yang
menderita penyakit saluran pernapasan karena banyak terpapar dengan debu.
d. Sosial Ekonomi, keadaan sosial ekonomi juga berpengaruh pada pola
penyakit. Misalnya penderita obesitas lebih banyak ditemukan pada golongan
masyarakat yang berstatus ekonomi tinggi, dan sebaliknya malnutrisi lebih
banyak ditemukan dikalangan masyarakat yang status ekonominya rendah.
BAB III

KESIMPULAN

Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari pada kesehatan masyarakat pada


umumnya, mempunyai tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan dari kehidupan
sehari-hari, baik fisik, mental, maupun sosial dengan cara pencegahan terhadap penyakit dan
gangguan kesehatan. Hubungan antara kesehatan dan sosial diantaranya sehat mental,
spiritual, jasmani, emosi, intelektual dan sosial. Faktor yang mempengaruhi kesehatan sosial
yaitu, umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan sosial ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Sudarman .M. (2009) Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta

https://ghinabadzlina.wordpress.com/2016/03/10/konsep-sehat-emosiintelktualsosialfisik-
dan-spiritual/

Anda mungkin juga menyukai