Anda di halaman 1dari 23

PATOLOGI PADA PENYAKIT STROKE

Disampaikan pada MK: Patologi Penyakit Tidak Menular

Retno Wahyuningsih, S.Gz, M.Gizi


http://retnotbs.wordpress.com.
e-mail: rtn_bsth@yahoo.co.id

JURUSAN GIZI – POLTEKKES MATARAM


What exactly is Stroke?
Cerebro Vascular Accident (CVA)
Cerebro Vascular Disease (CVD)

 Stroke (‘brain attack’) : Gangguan aliran darah ke otak


mendadak & berakibatkan gangguan susunan syaraf setempat :
→ kelumpuhan separuh
→ gangguan bicara/penglihatan/koordinasi
→ penurunan kesadaran
→ gangguan sensitifitas kulit
→ kematian mendadak

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


PREVALENSI…
 Di Amerika terdapat 700.000 orang terkena serangan stroke
setiap tahunnya dengan angka kematian 160.000
orang/tahun.
 Stroke di Indonesia tahun 2013 (RISKESDAS 2013),
prevalensi 12,1 per 1.000 penduduk. Angka naik
dibandingkan Riskesdas 2007 yang sebesar 8,3 persen.
 Stroke telah jadi penyebab kematian utama di
hampir semua rumah sakit di Indonesia, yakni 14,5
persen.

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


Prevalensi….

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


Classification of Stroke
Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya :
HEMORRHAGIC STROKE

Pembuluh darah di otak pecah


Aliran darah dan O2 terganggu
Gangguan fungsi pada area yang terkena

Pasien tidak sadar/koma → kematian mendadak


Perdarahan intraserebral (hipertensi kronik)
Perdarahan subarakhnoid (sakit kepala hebat, muntah)

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


Lanjutan Classification of Stroke

ISCHEMIC STROKE

Ok. Blood clot menyumbat arteri otak


Penurunan aliran O2
Infark otak (85% insiden)
Transient Ischemic Attack (TIA) /
serangan iskemik sepintas
Trombosis cerebri (akibat aterosklerosis
arteri otak
Emboli cerebri (akibat aterosklerosis arteri jantung)

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


RISK FACTORS

Non modifiable : sex, age, genetic,


Modifiable : Hipertensi, merokok, DM, jantung &
gangguan pd pembuluh darah, hiperlipidemia &
gangguan pembekuan darah
Potentially Modifiable : Obesitas, kurang aktifitas
fisik, diet yang buruk, stres, peminum alkohol, terapi
sulih hormon, kontrasepsi oral, infeksi paru,
dehidrasi dan stress.

Steped Art
Food Safety Centre Allergen Resource Bureau
ETIOLOGI
Trombosis (bekuan cairan di dalam pembuluh darah otak)
Embolisme cerebral (bekuan darah atau material lain)
Iskemia (Penurunan aliran darah ke area otak)
Hemoragi serebral yaitu pecahnya pembuluh darah
serebral dengan perdarahan ke dalam jaringan otak atau
ruang sekitar otak. Akibatnya adalah penghentian suplai
darah ke otak, yang menyebabkan kehilangan sementara
atau permanen gerakan, berpikir, memori , bicara atau
sensasi

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


PATOFISIOLOGI
Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan fokal (thrombus,
emboli, perdarahan dan spasme vaskuler) atau oleh karena gangguan
umum (Hypoksia karena gangguan paru dan jantung).
Arterosklerosis sering/cenderung sebagai faktor penting terhadap
otak. Thrombus dapat berasal dari flak arterosklerotik atau darah
dapat beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah akan lambat
atau terjadi turbulensi.
Oklusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus menyebabkan
oedema dan nekrosis diikuti thrombosis dan hypertensi pembuluh
darah.
Perdarahan intraserebral yang sangat luas akan menyebabkan
kematian dibandingkan dari keseluruhan penyakit cerebrovaskuler.
Jika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang cerebral.
Perubahan disebabkan oleh anoksia serebral dapat revensibel untuk
jangka waktu 4-6 menit.

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


SYMPTOMS
Serangan mendadak, cepat/akut dalam beberapa menit/jam (3-6
jam)
Defisit/kelainan fungsi susunan syaraf pusat sbg akibat gangguan
(penyumbatan/perdarahan) pembuluh darah
Kelumpuhan/kelemahan sebagian anggota tubuh
Gangguan bicara/pelo sampai tidak dapat bicara
Muka dan lidah ‘menceng’ sebagian
Gangguan penglihatan sebagian
Kesulitan makan (disfagia)
Penurunan kesadaran (koma)
Kematian mendadak (dalam jam/minggu/hr, dst)

Steped Art
Food Safety Centre Allergen Resource Bureau
Food Safety Centre Allergen Resource Bureau
DIAGNOSIS MEDIS
ANAMNESIS
Riwayat penyakit (saat bangun tidur/aktifitas)
Usia serangan, faktor resiko
Keluhan/gejala penyerta (muntah, pusing,
kejang)
Pemeriksaan fisik/klinis
KU, refleks motorik, jantung, tensi, nadi, pernafasan, tingkat
kesadaran (GCS), refleks batang otak (reaksi pupil, refleks kornea)
Pemeriksaan Laboratorium
Darah lengkap, Kimia darah, protein darah
Pemeriksaan Penunjang
Foto thorax, CT-scan, MRI, pengambilan cairan
sumsum tulang, angiogram, EKG
Steped Art
Food Safety Centre Allergen Resource Bureau
THERAPY ?
 Resusitasi ABC (airway, breathing, circulation)
 Keseimbangan cairan dan kalori (i.v) / Modifikasi Diet
 Terapi obat : antihipertensi, antipiretik
 Carotid endarterectomy (CEA)

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


TERAPI OBAT
 Antiplatelet berfungsi untuk mencegah menggumpalnya
trombosit darah dan mencegah terbentuknya trombus
atau gumpalan darah yang dapat menyumbat lumen
pembuluh darah. Obat ini terutama dapat digunakan
pada pasien yang mengalami stroke iskemik atau TIA
 The American Heart Association/American Stroke
Association (AHA/ASA) merekomendasikan pemberian
terapi antiplatelet digunakan sebagai terapi pencegahan
stroke iskemik sekunder.
 Aspirin, klopidogrel maupun kombinasi antara extended-
releasedipiridamol dan aspirin (ERDP-ASA) merupakan
terapi antiplatelet yang direkomendasikan.

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


 Warfarin efektif pada pencegahan primer stroke
thromboembolik pada pasien dengan atrium fibrillation
(AF) dengan penurunan resiko sebesar 68%.
 Sedangkan pencegahan stroke sekunder pada pasien
dengan AF non rematik dan TIA atau stroke minor yang
baru terjadi, warfarin lebih efektif dibanding aspirin
dengan perbandingan 90 : 40 terhadap kejadian vaskular
terutama stroke.

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


COMPLICATIONS
Hiperglikemia, demam, hipertensi
Trombosis vena dalam
Pasca Stroke :

Depresi, perubahan emosi, demensia


Nyeri/kaku bahu, tulang, otot lengan dan kaki
Kejang hingga epilepsi
Radang rongga dada, pneumonia, infeksi saluran
kencing
Trombosis vena kaki, dekubitus,
Gangguan psikoseksual

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


Preventif Serangan Stroke
ditinjau dari Pengaturan Gizi
➢ Mengurangi penggunaan garam/Na dalam makanan (2-3 gr
garam)

Bagi Pasien Hipertensi :


• Diet rendah/tanpa garam
• Pembatasan Na aditif
• Pembatasan bahan makanan
sumber Na

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


Preventif Serangan Stroke
ditinjau dari Pengaturan Gizi
➢ Konsumsi makanan yang rendah lemak dan kolesterol

• Gunakan susu skim/susu kedelai


• Konsumsi telur 2 btr/mgg
• Hindari semua jenis daging berlemak (ayam broiler,
sapi, kambing, babi)
• Kurangi konsumsi KH murni
• Konsumsi serat 25 g/hari
• Konsumsi asam lemak omega-3

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


Preventif Serangan Stroke
ditinjau dari Pengaturan Gizi
➢ Perubahan pola & kebiasaan yang sehat

• Konsumsi : lemak tak jenuh ganda, KH Kompleks, serat larut air


• Batasi : minum kopi & alkohol, Na, tidak merokok
• Menurunkan BB /mempertahankan BBI
• Aktifitas fisik
• Diet rendah energi seimbang teratur
• Penggunaan BM sumber K, Ka, Mg untuk menurunkan TD
• Mengolah makanan dg merebus, mengetim, mengukus,
memanggang

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


Preventif Serangan Stroke
ditinjau dari Pengaturan Gizi
➢ Konsumsi antioksidan

• ß-Karoten : Mencegah perubahan kolesterol yang akan


menggumpal dalam arteri (ubi jalar, wortel, labu
kuning, bayam)

ß-Karoten Vitamin A

Melawan kerusakan sel syaraf ketika otak kehilangan O2

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


Preventif Serangan Stroke
ditinjau dari Pengaturan Gizi
Bumbu Dapur

• Sebagai pengganti garam → bw. Putih & bombai


• Mencegah penggumpalan darah yang akan menyumbat
aliran darah ke otak
• Memacu mekanisme pelarutan gumpalan darah dalam
tubuh

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


PUSTAKA
 , H.M., Rehabilitation Medicine: 2. Diagnosis of Dysphagia
and its Nutritional Management for Stroke Patient, CMAJ,
Nov, 11,2003, 169 (10)
 Guideline Stroke Tahun 2011.PERDOSSI
 Nutrition and Diagnosis Related Care/ Sylvia Escott-Stump

Food Safety Centre Allergen Resource Bureau


Food Safety Centre Allergen Resource Bureau

Anda mungkin juga menyukai