Anda di halaman 1dari 63

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM INTERVENSI

GIZI MASYARAKAT (PIGM) BINA KELUARGA BALITA DAN IBU HAMIL DI


DESA TETEBATU KECAMATAN SIKUR KABUPATEN LOMBOK TIMUR

DISUSUN OLEH:

GINA APRIANA DEWITA (P071311180

HERDIANA LESTARI (P071311180

LINDA AMELIA (P071311180

MIRDA ASPARINA (P071311180

SUNNATUN TOYBAH (P071311180

INDAH PUJA WATI (P07131118059)

M. YUSRONI PRATAMA (P071311180

OLGA FUJI ANUGRAH (P071311180

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI & DIETETIKA
2021
LEMBAR PENGESAHAN/PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) PROGRAM INTERVENSI


GIZI MASYARAKAT (PIGM) BINA KELUARGA BALITA DAN IBU HAMIL DI
DESA TETEBATU KECAMATAN SIKUR KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Oleh

Mahasiswa Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika

Politeknik Kesehatan Mataram

GINA APRIANA DEWITA (P071311180

HERDIANA LESTARI (P071311180

LINDA AMELIA (P071311180

MIRDA ASPARINA (P071311180

SUNNATUN TOYBAH (P071311180

INDAH PUJA WATI (P07131118059)

M. YUSRONI PRATAMA (P071311180

OLGA FUJI ANUGRAH (P071311180

Tetebatu, 28 Oktober 2021

Mengetahui

Pembimbing Lahan Pembimbing Lapangan

Herlina Fithratul ‘Aini, S.ST Lalu Khairu Abdi


NIP: NIP. 1963042010
KATA PENGANTAR

Puji syukur di panjatkan kepada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Program Intervensi Gizi
Masyarakat (PIGM) dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya.
Kami sangat berharap Laporan ini dapat berguna dalam rangka Praktek kerja
lapangan di Desa Tetebatu Kecamatan Kotaraja Kabupaten Lombok Timur.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Laporan ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan Laporan yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan laporan
ini di waktu yang akan datang.

Tetebatu, 28 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah gizi kurang pada ibu hamil masih merupakan fokus


perhatian, masalah tersebut antara lain anemia dan ibu hamil Kurang
Energi Kronis (KEK). Status kesehatan di Indonesia belum
menggembirakan ditandai dengan Angka Kematian Ibu, Kematian
Neonatal, Bayi dan Balita masih sulit ditekan (Kemenkes RI, 2015). Ibu
hamil membutuhkan zat gizi yang lebih banyak dibandingkan dengan
keadaan tidak hamil. Hal ini disebabkan oleh selain untuk ibu zat gizi
dibutuhkan bagi janin. Di Indonesia masih banyak ibu yang saat hamil
mempunyai status gizi kurang. Hal ini disebabkan oleh asupan makanan
selama kehamilan tidak mencukupi untuk kebutuhan dirinya sendiri dan
bayinya (Kemenkes RI, 2015).
Salah satu kekurangan zat gizi pada ibu hamil adalah Kurang
Energi Kronis (KEK). Ibu hamil dengan masalah gizi berdampak terhadap
kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang
dilahirkan. Kondisi ibu hamil KEK, berisiko menurunkan kekuatan otot
yang membantu proses persalinan sehingga dapat mengakibatkan
terjadinya partus lama dan perdarahan pasca salin, bahkan kematian ibu
(Kemenkes RI, 2015).
Permasalahan gizi pada balita hingga saat ini masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat utama khususnya di Indonesia. Kondisi
balita kurang gizi yang terdiri dari balita dengan status gizi kurang dan
gizi buruk merupakan penyebab utama tingginya angka morbiditas dan
mortilitas pada anak balita di Negara berkembang termasuk Indonesia.
Gizi pada balita menjadi penting karena periode tersebut akan terjadi
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat dan kemudian
akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia di masa
mendatang. Status gizi balita merupakan hal penting yang harus
diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih terhadap
tumbuh kembang anak usia balita didasarkan fakta bahwa kurang gizi
pada masa emas ini bersifat irreversible (tidak dapat pulih), sedangkan
kekurangan gizi dapat mempengaruhi otak anak (Sholikah, 2017).
Masalah gizi merupakan akibat dari berbagai faktor yang saling
terkait. UNICEF (dalam Dirjen Gizi 2004) mengemukakan bahwa faktor-
faktor penyebab kurang gizi dapat dilihat dari penyebab langsung dan
tidak langsung serta pokok permasalahan dan akar masalah. Faktor
penyebab langsung meliputi makanan tidak seimbang dan infeksi,
sedangkan faktor penyebab tidak langsung meliputi ketahanan pangan di
keluarga, pola pengasuhan anak serta pelayanan kesehatan anak dan
lingkungan.
Menanggapi masalah gizi di atas, Kementrian Kesehatan
melakukan upaya penanggulangan salah satunya adalah dengan
program Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT Pemulihan)
bagi seluruh balita yang mengalami gizi kurang. PMT Pemulihan
merupakan pangan yang bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak
serta untuk mencukupi kebutuhan zat gizi anak agar tercapainya status
gizi dan kondisi yang baik sesuai dengan umur anak tersebut.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Pendampingan keluarga dalam upaya membimbing , memberi
semangat , nasehat, dan kemudahan, kepada keluarga sasaran
untuk mengenal , mencegah dan mengatasi masalah gizi yang
dialami ibu hamil KEK dan balita gizi kurang
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian gizi pada Balita gizi buruk atau gizi
kurang dan ibu hamil KEK
b. Menentukan diagnosis gizi
c. Menentukan intervensi gizi
d. Menentukan monitoring dan evaluasi gizi
e. Meningkatkan pengetahuan gizi ibu Balita gizi buruk atau
gizi kurang dan ibu hamil KEK
f. Meningkatkan keterampilan gizi ibu Balita gizi buruk atau
gizi kurang dan ibu hamil KEK
g. Memberikan PMT / PMT pemulihan
h. Memantau pola makan Balita gizi kurang dan ibu hamil KEK
PELAKSANAA
N KEGIATAN
BINA
KELUARGA

BINA
BALITA
GINA APRIANA DEWITA
HERDIANA LESTARI
LINDA AMELIA
MIRDA ASPARINA
SUNNATUN TOYBAH
INDAH PUJA WATI

GAMBARAN UMUM KASUS BALITA

A. Data Balita
Nama : M. Wahyudi Ilham
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur (bln) : 39 bulan
Status Dalam Keluarga : Anak ke 2
Berat Badan : 11 Kg
Tinggi Badan : 87 cm
Riwayat Medis : Responden makan 3x sehari, tidak suka makan
ikan, daging ayam, daging sapi, jarang
mengkonsumsi tahu tempe, lebih sering
mengkonsumsi sayuran.
Riwayat Sosial : Faktor sosial ekonomi ibu responden membuat
gorengan dan ayah responden berkeliling untuk
berjualan gorengan.8
Situasi Rumah : Situasi rumah responden berada di perkampungan
wilayah dataran tinggi
Alamat : Kembang Sri Lauk, Desa Tetebatu, Kec. Sikur,
Kab. Lombok Timur
Agama : Islam
B. Data Orang Tua Balita
Data Ibu Balita
Nama : Siti Rini Jumaini
TTL : 29 - Desember 1986
Usia : 35 tahun
Alamat : Kembang Sri Lauk, Desa Tetebatu, Kec. Sikur,
Kab. Lombok Timur
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Dagang
Riwayat Penyakit :-
Riwayat Merokok : Tidak
Data Ayah Balita
Nama : Sahurun
TTL : 8 - Juni - 1983
Usia : 38 tahun
Alamat : Kembang Sri Lauk, Desa Tetebatu, Kec. Sikur,
Kab. Lombok Timur
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Dagang
Riwayat Penyakit :-
Riwayat Merokok : Ya
PERENCANAAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR/NCP
A. Pengkajian Gizi
1. Clien History (CH)
Nama : M. Wahyudi Ilham
Umur (bln) : 39 bulan
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Dalam Keluarga: Anak ke 2
Riwayat Medis
2. Food History (FH)
 Keadaan Gizi Sekarang
Frekuensi makanan : 2-3x makan utama dan 102x makan
selingan
Jadwal makan : makan pagi (09.00), makan siang
(14.00), makan malam (19.00),
snack/selingan (16.00)
Makanan Pantangan : -
Makanan yang tidak disukai : ikan
 Jenis Makanan : Karbohidrat (nasi, mie), Lauk hewani
(telur, daging ayam), Lauk Nabati (tahu, tempe, kacang-
kacangan), Sayuran (wortel, bayam, kelor, labu siam), Buah-
buahan (Pepaya, pisang, jeruk, manggis, nanas)
 Pola/kebiasaan makanan
Tabel 1.1 Hasil Analisis Makanan Berdasarkan Pola Makan
Responden
Bahan Makanan Frekuensi Keterangan
Sumber
Karbohidrat : Sering
2x sehari
Nasi sekali
1x/minggu
Mie Jarang
Lauk Hewani :
Telur 4x/minggu Sering
Daging / ayam 3x/bulan Jarang
Lauk Nabati
Tahu 1x/minggu Jarang
Tempe 1x/minggu Jarang
Sayuran Sering
3x /hari
sekali
Buah Sering
3-4x/hari
sekali
Kategori :
 Sangat sering : >1x/hari
 Sering : 1x/hari atau 4-6x/minggu
 Biasa : 3x/minggu
 Kadang-kadang : 2-3x/minggu
 Jarang : 1x/minggu

Sumber : Suhardjo et al 1998 dalam Widdjayanti 2004


 Hasil Recall 1x24 jam
Tabel 1.2 Hasil Recall Konsumsi Makan 1x24 jam (Sebelum
Pembinaan)
Wakt
Bahan Ber Ener
u Protei Lema Karbohidr
Menu Makana at gi
Maka n (g) k (g) at (g)
n (g) (kkal)
n
09.00 Nasi Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Telur Telur
50 77,6 6,3 5,3 0,6
goreng ayam
Minyak
8 69 0 8 0
kelapa
14.00 Nasi Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Sayur Bayam
50 6 0,8 0,1 0,9
Bening
16.00 Susu Susu
Indomil Indomil 115
80 3 2,5 12
k k ml
Cokelat
Snack Nabati
50 40 1 2 6
2000
19.00 Nasi Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Telur
goreng 50 77,6 6,3 5,3 0,6
ayam
Minyak 15 129,3 0 15 0
Kelapa
TOTAL 1021 27,3 39 140

Tabel 1.3 Hasil Analisis Pola Konsumsi Berdasarkan Recall 1x24 jam
Energi Karbohidrat
Implementasi Protein (g) Lemak (g)
(kkal) (g)
Asupan
1021 27 39 140
Makan
Kebutuhan 1555 58 43 232
%Tingkat
66% 47% 91% 60%
Kebutuhan
Kategori Defisit Defisit
Defisit
Tingkat tingkat tingkat Normal
tingkat berat
Kebutuhan berat berat
Keterangan :
 <70% : Defisit Tingkat Berat
 70% - 79% : Defisit Tingkat Sedang
 80% - 89% : Defisit Tingkat Ringan
 90% – 119%: Normal
 >120% : Diatas Kecukupan

Sumber : Cut of point berdasarkan Depkes RI, 1996


Berdasarkan hasil analisi pola konsumsi responden konsumsi
energi (66%), protein (47%), dan karbohidrat (60%) dalam kategori
defisit berat. Sedangkan untuk konsumsi lemak responden normal
(91%)
3. Antropometri Data (AD)
 Berat badan saat ini : 11 kg
 Tinggi badan : 91 cm
 BBI = (usia(tahun) x 2 ) + 8 kg
= (3,3 x 2) + 8
= (6,6) + 8
= 14,6 kg
Berat badan responden kurang 3,4 kg dari berat badan ideal
BB 11 11❑
 IMT = = = =13,3 cm/m ²
(TB)² (0,91)² 0,8281
 Perhitungan Z-Score
Nilai Individu Subjek −Nilai Baku Rujukan
BB/U =
Nilai Simpangan Baku Rujukan
11−14,8
=
14,8−13,1
−3,8
= 1,7

= - 2,2 (Berat badan kurang)


Nilai Individu Subjek −Nilai Baku Rujukan
TB/U =
Nilai Simpangan Baku Rujukan
91−98
= 98−94,2
−7
=
3,8
= -1,8 (Normal)
Nilai Individu Subjek −Nilai Baku Rujukan
BB/TB =
Nilai Simpangan Baku Rujukan
11−13,1
= 13,1−12,1
−2,1
=
1
= -2,1 (Gizi Kurang)
Nilai Individu Subjek −Nilai Baku Rujukan
IMT/U =
Nilai Simpangan Baku Rujukan
13,3−15,5
=
15,5−14,3
−2,2
= 1,2

= -1,8 (Normal)
4. Biokimia Data (BD)
Tidak dilakukan pemeriksaan biokimia
5. Pemeriksaan Fisik Klinik (PD)
Tidak dilakukan pemeriksaan fisik klinis
B. Diagnosis Gizi
 NI.2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kurang nafsu
makan ditandai dengan hasil analisis konsumsi energi, protein dan
lemak berada dalam kategori defisit tingkat berat atau <70%
 NC.3.1 Berat badan kurang berkaitan dengan pola konsumsi
responden tidak seimbang ditandai dengan BB aktual responden
(11 Kg) kurang 3,4 kg dari berat badan ideal (14,6 kg)
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan Intervensi Gizi
 Meningkatkan asupan makan responden
 Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang gizi
seimbang
 Meningkatkan pengetahuan ibu balita tentang PHBS
 Memberikan makanan tambahan (PMT) pada balita gizi
kurang untuk meningkatkan berat badan responden
2. Prinsip Diet
 Tinggi Energi
 Tinggi Protein
3. Macam Diet
Diet ETPT (Energi Tinggi Protein Tinggi)
4. Bentuk Makanan : Brntuk makanan yang diberikan pada
responden adalah makanan biasa
5. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
a.
b. Perhitungan Kebutuhan Energi menggunakan rumus
Seashore
 BMR = [ 55 – (2 x n ) ] x BBI
= [55 – (2 x 3,3) ] x 14,6 kg
= [ 55 – 6,6 ] x 14,6 kg
= 48,4 x 14,6
= 706,64 kkal
 Pemeliharaan = 20% x BMR
= 20% x 706,64
= 141,328 kkal
 Aktifitas = 50% x BMR
= 50% x 706,64 kkal
= 353,32 kkal
 Pertumbuhan = 50% x BMR
= 50% x 706,64 kkal
= 353,32 kkal
 Total = BMR + Pemeliharaan + Aktifitas +
Pertumbuhan
= 706,64 + 141,328 + 353,32 + 353,32
= 1555 kkal
c. Perhitungan Kebutuhan Protein
 Protein = (15% x total kebutuhan energy) : 4 kkal/g
= (15% x 1555 kkal ) ; 4 kkal/g
= 233,25 kkal : 4 kkal/g
= 58 gram
d. Perhitungan Kebutuhan Lemak
 Lemak = (25% x total kebutuhan energi) : 9 kkal/g
= (25% x 1555) : 9 kkal/g
= 388,75 kkal : 9 kkal/g
= 43 gram
e. Perhitungan Kebutuhan Karbohidrat
 Karbohidrat = [100% - (%protein + %lemak) x total
kebutuhan energi]
: 4 kkal/g
= [100% - (15% + 25%) x 1555 kkal] : 4
kkal/g
= [100% - (40%) x 1555 kkal] : 4 kkal/g
= [60% x 1555 kkal] : 4 kkal/g
= 933 kkal : 4 kkal/g
= 233,25 gram
D. Monitoring dan Evaluasi

Memantau asupan Asupan makan balita naik


makan
Memantau pola makan Mengkonsumsi makanan
balita bergizi seimbang terdiri
dari makanan pokok, lauk
hewani dan lauk nabati,
sayuran dan buah.
PELAKSANAAN INTERVENSI GIZI

A. Jenis Intervensi Gizi


1. Pemberian PMT untuk balita gizi kurang
2. Konseling untuk ibu balita tentang gizi kurang, makanan beragam,
gizi seimbang, PMBA, dan PHBS
B. Pelaksanaan Intervensi Gizi
1. Rencana Implementasi
Intervensi diberikan dengan pemberian PMT kepada balita
dengan status gizi kurang dan konseling untuk meningkatkan
pengetahuan ibu balita tentang gizi kurang, makanan beragam,
gizi seimbang, PMBA, dan PHBS sehigga dapat meningkatkan
berat badan balita. Intervensi diberikan dirumah balita yaitu di
dusun Kembang Sri Leuk Desa Tetebatu, dimana PMT akan
diberikan sebanyak 3 kali dalam 9 hari binaan dan konseling ibu
balita diberikan dari hari ke 3 hingga hari ke 8.
2. Tabel Kegiatan Intervensi

N
Hari/tanggal Tempat Pelaksanaan Kegiatan
o
Rabu, 6 Kembang Indah Puja Skrining
1
oktober 2021 Sri Lauk Wati balita
Kamis, 7 Kembang Indah Puja Wawancara
oktober 2021 Sri Lauk Wati asupan dan
pola
2 konsumsi
dengan
metode
Recall 24 jam
3 Jumat, 8 Kembang Indah Puja Pemberian
Oktober 2021 Sri Lauk Wati PMT
Sabtu, 9 Kembang Indah Puja Pemantauan
Oktober 2021 Sri Lauk Wati konsumsi gizi
4 (pagi, siang,
malam,
snact/PMT)
Minggu, 10 Kembang Indah Puja Pemberian
5 Oktober 2021 Sri Lauk Wati PMT
pemulihan
Senin, 11 Kembang Indah Puja Demonstrasi
6 Oktober 2021 Sri Lauk Wati PMt yang
diberikan
Selasa, 12 Kembang Indah Puja Pemberian
7
Oktober 2021 Sri Lauk Wati PMT
Rabu, 13 Kembang Indah Puja Konseling
8
Oktober 2021 Sri Lauk Wati Gizi
Kamis, 14 Kembang Indah Puja Pamitan,
Oktober 2021 Sri Lauk Wati terimakasih-
9
permohonana
maaf

C. Evaluasi Hasil Intervensi


Selama pemberian PMT responden menghabiskan semua
makanan yang diberikan. Selama binaan nafsu makan responden
mulai meningkat dengan mengkonsumsi makanan yang bersumber
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayuran dan buah. Namun
2 hari terakhir binaan responden sakit yaitu flu dan demam sehingga
nafsu makan responden kembali menurun.
Dari hasil edukasi dan konseling gizi yang telah diberikan, ibu
balita menerima dengan baik apa yang telah disampaikan. Dan mulai
menerapkan perilaku hidup bersih dan mengkonsumsi makanan
beranekaragam serta bergizi seimbang.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari kegiatan binaan keluarga yang telah dilakukan selama 9 hari
nafsu makan balita meningkat, namun dikarenakan sakit nafsu makan
balita kembali menurun. Balita menghabiskan semua PMT yang telah
diberikan. Ibu balita juga menerima dengan baik edukasi dan
konseling yang telah diberikan
B. Saran
Ibu balita sebaiknya menerapkan edukasi yang telah diberikan
sehingga dapat meningkatkan kualitas dan frekuensi makanan balita,
serta lebih memvariasikan makanan seperti PMT yang telah diberikan.
M. YUSRONI PRATAMA
OLGA FUJI ANUGRAH

GAMBARAN UMUM KASUS

A) BALITA

Nama :Rafasya aditya

TTL : 28-04-2020

Umur (Bln) :17 bulan

Jenis Kelamin :Laki-laki

Berat Badan :8,1 kg

Tinggi badan :75 cm

Riwayat Gizi :Nafsu makan responden kurang, jarang

menghabiskan makanan yang diberikan ibu

Riwayat sosial :Faktor sosial ekonomi ibu seorang buruh tani

dan Ayah responden sudah meninggal dunia.

Situasi rumah :Situasi rumah berada di lingkungan orong

gerisak desa Tetebatu

B) Data orang tua Balita

Data ibu Balita

Nama : Johanah

TTL :21-03-1975

Usia :46 Tahun

Alamat :Tetebatu, orong gerisak 1

Agama :Islam

Pekerjaan :Buruh Tani

PERENCANAAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR/NCP


A. Pengkajian Gizi

1) Riwayat personal (CH)

CH.1.1 Data Personal

Nama Balita :Rafasya Aditya

CH.1.1.1 Umur :17 bulan

CH.1.1.2 Jenis Kelamin :Laki-laki

CH.1.1.7 Status dalam keluarga :Anak

CH.2.1 Riwayat Medis/Keseharan Pasien/Klien/Keluarga

CH.2.1.1 Keluhan Balita/Keluarga terkait Gizi

Balita kurang nafsu makan sehingga makanan yang disajikan jarang

dihabiskan

CH.3.1 Riwayat Sosial

CH.3.1.1 Faktor sosial Ekonomi : Ibu seorang butuh tani

CH.3.1.2 Situasi Rumah

Situasi rumah balita sudah cukup baik, berbentuk bangunan permanen

yang layak huni, hanya saja rumah balita dekat dengan kandang sapi

CH.3.1.5 Letak geografis Rumah

Rumah balita terletak di Orong Gerisak desa Tetebatu dan akses untuk

memasuki rumah balita sudah baik.

CH.3.1.6 Pekerjaan : Buruh tani

CH.3.1.7 Agama : Islam

2) Sejarah Makan (Food History)

FH 1.1.1 Asupan energi total : 344.4 kkal

FH 1.2.2.1 Jumlah Makan : Nasi 2 sdm, ubi ½ ptg kecil mie instan ½ bks,

daging sapi ¼ ptg sdg, tongkol ¼ ptg kecil, telur


puyuh 2 btr, ikan asin ½ sdt, tahu/tempe 1-2 ptg

sdg, labu siam 1-2 ptg kcl, sayur 1 sdm, pisang

½ ptg, papaya 1 1ptg kcl

FH 1.2.2.2 Jenis makanan : Karbohidrat ( Nasi, mie, ubi) Protein hewani

(Daging sapi, tongkol, telur, ikan asin), Protein

Nabati (tahu, tempe), Sayur, buah (labu siam,

kelor, papaya, pisang)

FH 1.2.3 Pol makan : Nasi (2-3x /hari), Mie instan (1-2/mg), ubi (3-

4x/mg), daging sapi (0-1x/bln), tongkol(1-2x/mg),

Telur (4-5x/mg), ikan asin (3-4x/mg), tahu tempe

(4-5x/mg), labu siam (4-5x/mg), sayur (3-4x/mg),

pisang (4-5x/mg), papaya (3-5x/mg)

FH 1.2.2.5 Variasi Makanan : Karbohidrat, protein hewani, protein nabati,

sayur dan buah.

- Frekuensi Makan : Responden makan 2-3x

sehari, dengan selingan atau tanpa selingan

- Jadwal Makan :Makan pagi (7.30-08.30),

Selingan Pagi (9.00-12.00) Makan siang

(12.00-13.30), selingan siang (14.00-15.30),

makan malam (16.00-18.00)

- Nafsu Makan : Kurang

- Makanan pantangan: -

No Bahan Makanan Frekuensi URT Keterangan


1 Nasi 3x/hari 2-3 sdm Sangat sering
2 Mie gelas 2-3x/mg ¼ bks Biasa
3 Telur Puyuh 2-3x/hari 2-3 btr/hari Sangat sering
4 Telur Ayam 2-4x/mg ¼- ½ ptg kcl Biasa
5 Tongkol 3-5x/mg 1 ptg sdg Biasa
6 Daging 1-2x/bln ½ ptg kecil Kadang-
kadang
7 Tahu 3-4x/mg 1-2 ptg sdg Sering
8 Tempe 2-4x/mg 1-2 ptg sdg Sering
9 Labu Siam 1x/mg 2-3 sdt Jarang
10 Jagung 2-4x/mg 1-2 sdm Sering
11 Kelor 2-3x/mg 1-2 sdt Kadang-
kadang
12 Pisang 2-5x/mg ½ -1 ptg kcl Biasa
13 Ubi 3-6x/mg ¼ - ½ ptg Sering
kcl
14 Biskuit 1-2x/hari ½ -1 keping
Sangat sering
15 Dipang 1-4x/mg ½ ptg sdg Sering
16 Ikan Asin 2-3x/mg 1 sdm Kadang-
kadang
Tabel 1 Hasil Analisis Makanan Berdasarkan Pola Makan Responden

Kategori: (sumber: Soehardjo attal 1998 dalam Widdjayanti 2004)


 Sangat Sering :>1x/sehari
 Sering :1x/sehari/ 4-6x/ mg
 Biasa : 3x/mg
 Jarang :1x/mg
 Kadang-kadang :2-3x/mg

Penilaian: Dilihat dari pola makan, responden jarang


mengkonsumsi sayuran dan porsi makan respnden
terbilang sedikit untuk dikonsumsi per harinya.

Tabel 2 Hasil Recall 1 x 24 Jam balita (Sebelum Pembinaan)

Waktu Menu Bahan Berat Energi protein Lemak Karbohidrat


Makanan

pagi Nasi -Beras 11 39,7 0,7 0,1 8,7


Giling
Telur -Telur 22 40,7 2,8 3 0,3
rebus Puyuh
Selinga Biskuit - 10 43,1 0,8 0,1 8
n Pagi Marie
Susu
Siang Nasi -Beras 11 39,7 0,7 0,1 8,7
Giling
Telur -Telur 22 40,7 2,8 3 0,3
rebus Puyuh
Sayur -Labu 20 4 0,2 0,1 0,9
bening Siam
Selinga Ubi -Ubi 50 56 1,2 0,1 8,7
n siang rebus Ungu
Malam Nasi -Beras 11 39,7 0,7 0,1 8,7
Giling
Telur -Telur 22 40,7 2,8 3 0,3
Rebus Puyuh
TOTAL 344,3 12,8 10,4 50

Tabel 3 Hasil Analisis Pola Konsumsi Berdasarkan Recall 24 Jam

Implementasi Energi (Kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat


(g)
Asupan 344.3 12.8 10.4 50
Makanan
Kebutuhan 1222.4 46 34 183.36
%Tingkat 28% 28% 30.5% 27%
kebutuhan
Kategori tingkat Defisit tingkat Defisit tingkat Defisit tingkat Defisit
kebutuhan berat berat berat tingkat berat
Keterangan:

 Defisit Tingkat Berat :<70%


 Defisit Tingkat Sedang :70-79%
 Defisit Tingkat Ringan :80-89%
 Normal :90-119%
 Diatas Kebutuhan :≥120%

3) Antropometri (AD)

Diketahui:

BB saat ini:8.1 kg

BBI : (usia (tahun) x 2) + 8 Kg

: (1.5 x 2) + 8

: 11 kg

TB saat ini :75 cm

8.1−10.7 −2.6
BB/U : = = -2.36 (BB kurang)
10.7−9.6 1.1

75−81.2 −6.2
PB/u atau TB/U : = = -2.38 (Pendek)
81.2−78.6 2.6
8.1−9.5 −1.4
BB/PB atau BB/TB : = = - 2 (normal)
9.5−8.8 0.7

14.4−16.2 −1.8
IMT/U : = = - 1.5 (normal)
16.2−15 1.2

4) Biokimia Data (BD)

-Tidak pernah melakukan pemeriksaan

5) Data Fisik Kliniis (PD)

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, balita terlihat

kurus dan lemas.

Diagnosis Gizi

1. NI.2.1 Asupan Oral tidak adekuat berkaitan dengan balita

nafsu makan kurang ditandai dengan presentasi kebutuhan

energi, protein, lemak dan karbohidrat berada pada kategori

defisit tingkat berat

2. NC.3.1 BB kurang berkaitan dengan jumlah dan jenis

makanan yang diberikan sehari-hari kurang dari

kebutuhannya ditandai dengan BBI

Intervensi Gizi

1. Perencanaan Intervensi

a. Tujuan Intervensi

1) Memberikan makanan adekuat (PMT) untuk balita

gizi kurang

2) Memberikan pengetahuan ibu balita tentang gizi

kurang dan tentang gizi seimbang

3) Meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan PHBS

b. Prinsip Diet
1) Tinggi energi

2) Tinggi Protein

c. Macam Diet

Diet ETPT

d. Bentuk makanan

Makanan yang diberikan adalah makanan biasa

e. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi lain

1. Perhitungan energi mengguakan rumus Seashore:

 BMR : [ 55 – (2 x n ) ] x BBI

:[ 55 – ( 2 x 1.5 ) ] x 11

:572 kkal

 Pemeliharaan : 20% x basal

: 20% x 572 kkal

:114.4 kkal

 Aktifitas : 50% x 572 kkal

: 268 kkal

 Pertumbuhan : 50% x 572 kkal

: 268 kkal

Total : 572 kkal + 114.4 kkal + 268 kkal

+ 268 kkal

:1222.4

2. Perhitungan kebutuhan Protein

Protein : (15% x total kebutuhan energi) : 4

kkal/g

: (15% x 1222.2 kkal) : 4 kkal/g


:46 g

3. Perhitungan kebutuhan Lemak

Lemak : (25% x total kebutuhan energi) : 9

kkal/g

: (25% x 1222.4) : 9 kkal/g

: 34 g

4. Perhitungan kebutuhan Karbohidrat

Karbohidrat : [100% - (% protein + % lemak) x

total kebutuhan energi] : 4 kkal/g

: (60% x 1222.4 ) : 4 kkal/g

:183.36 g

2. Jenis Intervensi

a. Pemberian PMT untuk balita

b. Konsling gizi untuk ibu balita gizi kurang, gizi

seimbang, dan PHBS

c. Koordinasi dengan pelayanan gizi

3. Rencana Implementasi

Intervensi diberikan dengan pemberian PMT kepada balita

berat badan kurang dan konsling untuk meningkatkan

pengetahuan tentang gizi sehingga dapat meningkatkan

berat badan balita.Intervensi yang diberikan di rumah

balita yaitu PMt berupa makanan yang mengandung ETPT

yakni nugget ayam wortel, roti isi kacang hijau, dan bola

tahu isi telur puyuh

1) Monitoring dan Evaluasi


Monitoring Evaluasi
Asupan oral inadekuat Recall 24 jam
Beart badan kurang Penimbangan berat badan
secara rutin

Evaluasi

Evaluasi yang didapat dari binaan balita selama 9 hari yang

sudah dilakukan mulai tanggal 6 oktober sampai 14 oktober 2021

didapatkan hasil bahwa asupan makan balita mengalami

peningkatan meskipun mungkin belum terlalu tinggi dan berat

badan balita mengalami kenaikan sebanyak 120 gram.


Pelaksanaa
n Kegiatan
Bina
Keluarga
Bina Ibu
Hamil

Gina Apriana Dewita


Herdiana Lestari
LINDA AMELIA
MIRDA ASPARINA
SUNNATUN TOYBAH
INDAH PUJA WATI
GAMBARAN UMUM KASUS IBU HAMIL

A. Data Ibu Hamil

Nama : Tati Rana Baizura


Umur :24 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Status dalam Keluarga : Istri
Berat Badan Sebelum Hamil: 39 Kg
Berat Badan Saat Hamil : 52 Kg
Tinggi Badan : 160 cm
LILA : 22 cm
Riwayat Medis : KEK
Riwayat Sosisal : responden adalah seseorang yang bekerja di
konsultan pajak, responden telah bercerai dengan
suaminya
Situasi Rumah : Rumah responden berada perkempungan di
wilayah dataran tinggi.
Alamat : Lingkung Daya, Desa Tetebatu Utara (induk), Kec.
Sikur Kab. Lombok Timur
Agama : Islam
B. Data Suami
Nama :-
Usia :-
Alamat :-
Jenis Kelamin :-
Pekerjaan :-
Riwayat Penyakit :-
Perencanaan Proses Asuhan Gizi Terstandar
A. Pengkajian Gizi
1. Clien History (CH)
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Peran dalam Keluarga : Istri
2. Food History (FH)
 Keadaan Gizi Sekarang :
Frekuensi makan: 3x makan utama dengan 1-2x selingan/snack
Jadwal makan : makan pagi (08.00), makan siang (13.30), makan
malam ( 21.00), selingan (10.00 dan 16.30)
Nafsu makan : Normal
Makanan pantangan : -
 Jenis Makanan : Karbohidrat (Nasi, Mie, Roti) Protein hewani (Telur,
Ikan, Daging sapi, Daging Ayam), Protein Nabati (Tahu, tempe,
kacang-kacangan), Sayuran (Daun singkong, Labu siam, Wortel,
Bayam, Kelor), Buah-buahan (Pepaya, manggis, pisang, anggur
merah, jeruk)
 Pola / Kebiasaan Makan
Tabel 1.1 Hasil Analisis Makanan Berdasarkan Pola Makan
Responden
Bahan Makanan Frekuensi Keterangan
Sumber
Karbohidrat : Sering
3x sehari
Nasi sekali
1x/minggu
Mie Jarang
Lauk Hewani :
Ikan 4x/minggu Sering
Daging / ayam 1x/minggu Jarang
Lauk Nabati
Tahu 1x/minggu Jarang
Tempe 1x/minggu Jarang
Sayuran Sering
3x /hari
sekali
Buah 3-4x/hari Sering
sekali
The manis Sering
2-3x/hari
Sekali
Kategori :
 Sangat sering : >1x/hari
 Sering : 1x/hari atau 4-6x/minggu
 Biasa : 3x/minggu
 Kadang-kadang : 2-3x/minggu
 Jarang : 1x/minggu

Sumber : Suhardjo et al 1998 dalam Widdjayanti 2004


 Hasil Recall 1x24 jam
Tabel 1.2 Hasil recall konsumsi makan 1x24 jam (Sebelum
pembinaan)
Wakt
Bahan Ber Ener
u Protei Lema Karbohidr
Menu Makana at gi
Maka n (g) k (g) at (g)
n (g) (kkal)
n
06.30 Buah Anggur
24 7,2 0 0 1,8
Anggur Merah
08.00 Nasi Beras 270,
75 5 0,5 59,6
giling 7
Ikan Ikan teri 60 67,3 12,8 1,4 0
Minyak
Goreng 5 43,1 0 5 0
kelapa
Sayur Singkon
singkon g 50 18,5 1,9 0,1 3,7
g
Buah Pisang
100 92 1 0,5 23,4
Pisang Ambon
08.50 Keripik Keripik
Singko singkon
ng g 20 110 0 6 13
(snack
2000)
The The 1 55 0 0 14,36
manis sariwan bua
gi h
Gula 116,
30 0 0 30
Pasir 1
11.00 Biskuit Biskuit
Ibu PMT
Hamil untuk 60 100 2 4 13
Ibu
Hamil
13.30 Nasi Beras 270,
75 5 0,5 59,6
7
Sambal Labu
75 15,1 0,7 0,2 3,2
labu siam
Minyak
siam 6 51,7 0 6 0
kelapa
Sayur singkon
singkon g 50 18,5 1,9 0,1 3,7
g
Buah Jeruk
80 37,7 0,7 0,1 9,4
Manis
16.30 Mie Mie
81 370 8 18 45
Kuah instan
The Teh 1
manis sariwan bua 55 0 0 14,36
gi h
Gula 116,
30 0 0 30
Pasir 1
19.30 Nasi Beras 270,
75 5 0,5 59,6
giling 7
Sambal Tempe
45 89,6 8,6 3,5 7,7
Tempe
Minyak
6 51,7 0 6 0
Kelapa
Buah Anggur
48 14,5 0 0,1 3,7
Anggur merah
TOTAL 2241 52,4 52,5 336

Tabel 1.3 Hasil Analisis Pola Konsumsi Berdasarkan Recall 1x24 jam
Energi Karbohidrat
Implementasi Protein (g) Lemak (g)
(kkal) (g)
Asupan
2241 52 53 336
Makan
Kebutuhan 1952,42 68,8 66,3 357
%Tingkat
114% 76% 80% 94%
Kebutuhan
Kategori Defisit Defisit
Tingkat Normal tingkat tingkat Normal
Kebutuhan sedang ringan
Keterangan :
 <70% : Defisit Tingkat Berat
 70% - 79% : Defisit Tingkat Sedang
 80% - 89% : Defisit Tingkat Ringan
 90% – 119%: Normal
 >120% : Diatas Kecukupan

Sumber : Cut of point berdasarkan Depkes RI, 1996


Berdasarkan hasil analisi pola konsumsi responden konsumsi
energy (114%) dan karbohidrat (94%) termasuk dalam kategori
normal. Sedangkan konsumai protein defisit tingkat sedang (76%)
dan lemak defisit tingkat ringan *80%).
3. Antropometri Data (AD)
 Berat badan sebelum hamil : 39 kg
 Berat badan saat hamil : 52 kg
 Berat badan ideal ; BB sebelum hamil + Kenaikan BB sesuai
trimester
: 39 + ( 8 s/d 12)
: (39 + 8) s/d (39 + 12)
: 47 kg s/d 51
(berat badan responden ideal)
 Tinggi Badan : 160 cm
BB 39 39❑
 IMT Sebelum Hamil : = = =15,2 cm/m ²
(TB)² (1,6)² 2,56
(Underweight)
Penambahan BB ibu hamil untuk IMT sebelum hamil <18,5 disarankan
menaikkan berat badan sampai 12,5 kg – 18 kg. Sehingga dapat
dikatakan jika berat badan responden naik sesuai dengan yang
disarankan
 LILA bulan September : 21 cm (Sumber : Buku KIA)
 LILA bulan Oktober : 22 cm (Sumber : Pengukuran secara
langsung)

Berdasarkan perhitungan berat badan ideal responden sesuai dengan


penambahan berat badan sesuai trimester, berat badan responden
termasuk dalam kategori ideal. Hal ini juga ditunjukkan pada kenaikkan
berat badan sesuai dengan saran kenaikkan berat badan untuk imt <18,5.
Namun untuk LILA responden masih termasuk KEK (kekurangan energi
kronik) karena kurang dari 23,5 cm. Hal ini disebabkan karena IMT
sebelum hamil responden dalam kategori underweight.
4. Biokimia Data (BD)
Kadar Hemoglobin responden normal yaitu11,8
5. Pemeriksaan Fisik Klinik (PD)
Tekanan darah responden normal yaitu 110/70 mmHg
B. Diagnosis Gizi
Kekurangan Energi Kronik berkaitan dengan pola makan tidak seimbang
ditandai dengan hasil recall protein defisit tingkat sedang (76%), lemak defisit
tingkat ringan (80%).
C. Intervensi Gizi
1. Tujuan Intervensi Gizi
 Meningkatkan asupan responden
 Meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang
 Memberikan makanan tambahan (PMT) untuk ibu hamil yang KEK
2. Prinsip Diet
 Tinggi Energi
 Tinggi Protein
3. Macam Diet : Diet ETPT (Energi Tinggi Protein Tinggi)
4. Bentuk Makanan : Bentuk makanan yang akan diberikan pada
responden adalah makanan biasa
5. Perhitungan Kbutuhan Energi dan zat Gizi Lain
a. Perhitungan energy menggunakan rumus Harris Benedict
 Energi basal
BEE = 655 + 9,6 (BB) + 1,8 (TB) – 4,7 (Umur)
= 655 + 9,6 (52) + 1,8 (160) – 4,7 (24)
= 655 + 499,2 + 288 – 112,8
= 1442,2 – 112,8
= 1329,4 kkal
 Total Kebutuhan Energi
AF = 13% x BEE
= 13% x 1329,4
= 172,8
FIT = 10% (BEE + AF)
= 10% (1329,4 + 172,8)
= 10% (1502,2)
= 150,22
TEE = BEE + AF + FIT
= 1329,4 + 172,8 + 150,22
= 1652,4
= 1652,4 + Trimester 3
= 1652,4 + 300
= 1952,42 kkal
b. Perhitungan Kebutuhan Protein
 Kebutuhan Protein
Protein = 10% x TEE
= 10% x 1952,42
= 195,242 kkal
= 195,242 kkal : 4 kkal/g
= 48,8 gram
= 48,8 g + Trimester 3
= 48,8 g + 20 g
= 68,8 g
c. Perhitungan Kebutuhan Lemak
 Kebutuhan Lemak
Lemak = 25% x TEE
= 25% x 1952,42 kkal
= 488,1 kkal
= 488,1 kkal : 9 kkal/g
= 54 gram
= 54 gram + Trimester 3
= 54 gram + 12,3
= 66,3 gram
d. Perhitungan Kebutuhan Karbohidrat
 Kebutuhan Karbohidrat
Karbohidrat = 65% x TEE
= 65% x 1952,42 kkal
= 1269 kkal
= 1269 kkal : 4 kkal/g
= 317 gram
= 317 gram + Trimester 3
= 317 gram + 40 gram
= 357 gram
D. Monitoring dan Evaluasi

Memantau asupan Asupan makan balita naik


makan
Memantau pola makan Mengkonsumsi makanan
balita bergizi seimbang terdiri
dari makanan pokok, lauk
hewani dan lauk nabati,
sayuran dan buah.
PELAKSANAAN INTERVENSI GIZI

A. Jenis Intervensi Gizi


1. Pemberian PMT untuk balita gizi kurang
2. Konseling untuk ibu balita tentang gizi kurang, makanan beragam, gizi
seimbang, PMBA, dan PHBS
B. Pelaksanaan Intervensi Gizi
1. Rencana Implementasi
Intervensi diberikan dengan pemberian PMT kepada ibu hamil
KEK dan konseling untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil
tentang gizi kurang, makanan beragam, gizi seimbang, PMBA, dan
PHBS sehigga dapat meningkatkan status gizi ibu hamil. Intervensi
diberikan dirumah balita yaitu di dusun Lingkung Deye Desa Tetebatu,
dimana PMT akan diberikan sebanyak 3 kali dalam 9 hari binaan dan
konseling ibu balita diberikan dari hari ke 3 hingga hari ke 8.
2. Tabel Kegiatan Intervensi

N
Hari/tanggal Tempat Pelaksanaan Kegiatan
o
Rabu, 6 Lingkung Indah Puja Skrining ibu
oktober 2021 Deye Wati hamil
1
Pengukuran
LILA
2 Kamis, 7 Lingkung Indah Puja Wawancara
oktober 2021 Deye Wati asupan dan
pola
konsumsi
dengan
metode
Recall 24 jam
Jumat, 8 Lingkung Indah Puja Pemberian
3 Oktober Deye Wati PMT
2021
Sabtu, 9 Lingkung Indah Puja Pemantauan
Oktober Deye Wati konsumsi gizi
4 2021 (pagi, siang,
malam,
snact/PMT)
Minggu, 10 Lingkung Indah Puja Pemberian
5 Oktober Deye Wati PMT
2021
Senin, 11 Lingkung Indah Puja Demonstrasi
6 Oktober Deye Wati PMt yang
2021 diberikan
Selasa, 12 Lingkung Indah Puja Pemberian
7 Oktober Deye Wati PMT
2021
Rabu, 13 Lingkung Indah Puja Konseling
8 Oktober Deye Wati Gizi
2021
Kamis, 14 Lingkung Indah Puja Pamitan,
Oktober Deye Wati terimakasih-
9
2021 permohonana
maaf

C. Hasil Intervensi Selama 9 Hari

Hasil yang didapatkan selama 9 hari binaan yang dimulai dari tanggal 6
oktober sampai dengan 14 oktober 2021, Selama pemberian PMT
responden menghabiskan semua makanan yang diberikan. Responden
memiliki nafsu makan yang baik, pola konsumsi responden juga baik karena
tetap mengkonsumsi makanan yang bersumber karbohidrat, lauk hewani,
lauk nabati, sayuran, dan buah. Namun sebelum dilakukan binaan porsi
makan responden belum memenuhi kebutuhan dan setelah dilakukan binaan
porsi makan responden semakin meningkat . Hal ini menunjukkan jika ibu
hamil menerima dengan baik konseling yang diberikan.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Ibu hamil menyukai PMT yang diberikan, hal ini terlihat semua PMT
yang diberikan dihabiskan. Ibu hamil menerima konseling dengan baik,
memiliki nafsu makan yang baik, pola konsumsi yang cukup baik, serta
meningkat porsi makannya.
B. Saran
Konsumsi sayuran setiap kali makan, mengkonusumsi sumber
karbohidrat, lauk hewani, lauk nabati, sayuran dan buah setiap kali makan,
dengan porsi yang dianjurkan untuk ibu hamil.
M. YUSRONI PRATAMA
OLGA FUJI ANUGRAH
GAMBARAN UMUM KASUS

A. IBU HAMIL
Nama : husnul Khatimah
TTL : 17-04-2002
Umur :19 tahun
Jenis Kelamin :perempuan
Berat Badan :39 kg
Tinggi badan :150 cm
Riwayat Gizi :Nafsu makan responden kurang, jarang
menghabiskan
makanan berkaitan dengan sedikit mual
Riwayat sosial :Faktor sosial ekonomi responden
seorang IRT dan Suami responden
seorang buruh tani
Situasi rumah :Situasi rumah berada di lingkungan
presak desa Tetebatu
Alamat :Tetebatu, Presak
Agama :Islam
Pekerjaan
- istri : IRT
- Suami : Buruh tani

Pendidikan
- Istri : SMP
- Suami : SMA

Umur
Istri : 19 tahun
Suami :27 tahun
PERENCANAAN PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR/NCP

B. Pengkajian Gizi

6) Riwayat personal (CH)


CH.1.1 Data Personal

Nama : Husnul Khatimah

CH.1.1.1 Umur :!9 tahun

CH.1.1.2 Jenis Kelamin :Perempuan

CH.1.1.7 Status dalam keluarga:Istri

CH.2.1 Riwayat Medis/Keseharan Pasien/Klien/Keluarga

CH.2.1.1 Keluhan Ibu hamil/Keluarga terkait Gizi

Ibu hamil mengalami kurang nafsu makan dan jarang makan

dikarenakan sedikit mengalami mual

CH.3.1 Riwayat Sosial

CH.3.1.1 Faktor sosial Ekonomi : Suami seorang buruh tani

CH.3.1.2 Situasi Rumah

Situasi rumah balita sudah cukup baik, berbentuk bangunan permanen

yang layak huni, hanya saja rumah responden dekat dengan kandang

sapi

CH.3.1.5 Letak geografis Rumah

Rumah balita terletak di Presak desa Tetebatu dan akses untuk

memasuki rumah responden sudah baik.

CH.3.1.6 Pekerjaan : IRT

CH.3.1.7 Agama : Islam

7) Sejarah Makan (Food History)

FH 1.1.1 Asupan energi total:1035.3


FH 1.2.2.1 Jumlah Makan : Nasi 2 sdn, ubi ½ ptg sdg, mie instan 1 bks,

tongkol 2 ptg kecil, telur 1 btr, ikan asin ½ ptg

sdg, tahu/tempe 1-2 ptg sdg, labu siam 1 sd

sayur, wortel 1 sdm, kelor 1 1 sd sayur, pisang

1-2 ptg, papaya 1 ptg sdg, timun ½ ptg sdg

FH 1.2.2.2 Jenis makanan : Karbohidrat ( Nasi, mie, ubi) Protein hewani

(Daging sapi, tongkol, telur, ikan asin), Protein

Nabati (tahu, tempe), Sayur, buah (labu siam,

kelor, papaya, pisang)

FH 1.2.3 Pol makan : Nasi (2-3x /hari), Mie instan (1-2/mg), ubi (3-

4x/mg), daging sapi (0-1x/bln), tongkol(1-2x/mg),

Telur (4-5x/mg), ikan asin (3-4x/mg), tahu tempe

(4-5x/mg), labu siam (4-5x/mg), sayur (3-4x/mg),

pisang (4-5x/mg), papaya (3-5x/mg), timun (3-

4x/mg).

FH 1.2.2.5 Variasi Makanan : Karbohidrat, protein hewani, protein nabati,

sayur dan buah.

- Frekuensi Makan : Responden makan 2-3x

sehari, tanpa selingan

- Jadwal Makan: Makan pagi (7.30-08.30),

Makan siang (12.00-13.30), makan malam

(16.00-18.00)

- Nafsu Makan : Kurang

No Bahan Makanan Frekuensi URT Keterangan


1 Nasi 3x/hari 2-3 sdm Sangat sering
2 Mie gelas 2-3x/mg ¼ bks Biasa
3 Telur 4-5x/mg 2-3 btr/hari Sangat sering
4 Telur Ayam 2-4x/mg ¼- ½ ptg kcl Biasa
5 Tongkol 3-5x/mg 1 ptg sdg Biasa
7 Tahu 3-4x/mg 1-2 ptg sdg Sering
8 Tempe 2-4x/mg 1-2 ptg sdg Sering
9 Labu Siam 2-4x/mg 2-3 sdt Sering
10 Jagung 2-4x/mg 1-2 sdm Sering
11 Kelor 2-3x/mg 1-2 sdt Biasa
12 Pisang 2-5x/mg ½ -1 ptg kcl Biasa
13 Ubi 3-6x/mg ¼ - ½ ptg Sering
kcl
14 Biskuit 1-2x/hari ½ -1 keping
Jarang
15 Timun 2-4x/mg ½ ptg sdg
Sering
16 Ikan Asin 2-3x/mg 1 sdmKadang-
kadang
17 TTD 2-3x/mg 1 tablet Kadang-
kadang
Tabel 1 Hasil Analisis Makanan Berdasarkan Pola Makan Responden

Kategori: (sumber: Soehardjo attal 1998 dalam Widdjayanti


2004)
 Sangat Sering :>1x/sehari
 Sering :1x/sehari/ 4-6x/ mg
 Biasa : 3x/mg
 Jarang :1x/mg
 Kadang-kadang :2-3x/mg
Penilaian: Dilihat dari pola konsumsi, responden tidak rutin
mengkonsumsi tablet tambah darah dan juga porsi makan
responden terbilang sedikit.
Tabel 2 Hasil Recall 1 x 24 Jam Ibu Hamil (Sebelum

Pembinaan)

Waktu Menu Bahan Berat Energi protein Lemak Karbohidrat


Makanan

pagi Nasi -Beras 50 180.5 3.3 0.3 40


Giling
Sambal -Wortel 40 7.6 0.4 1.6 2.2
wortel -Minyak 4 103.4 - 4 -
Selinga Buah Nangka 30 34.8 0.2 0.1 9.4
n Pagi
Siang Nasi -Beras 50 180.5 3.3 0.3 40
Giling
Sambal -Labu 20 4 3.3 0.1 0.9
Labu siam 3 26 - 3 -
siam - Minyak
Sambal -Tongkol 40 44.4 9.6 0.4 -
tongkol -Minyak 4 34.5 - 4 -
Selinga Kacang -Kacang 20 113.4 5.2 9.8 3.2
n siang Rebus tanah
Malam Nasi -Beras 11 39,7 0,7 0,1 8,7
Giling
Sambal -Labu 20 4 3.3 0.1 0.9
Labu siam 3 26 - 3 -
siam - Minyak
Sambal -Tongkol 40 44.4 9.6 0.4 -
tongkol -Minyak 4 34.5 - 4 -
TOTAL 1035.5 36 39 137

Tabel 3 Hasil Analisis Pola Konsumsi Berdasarkan Recall 24 Jam

Implementasi Energi (Kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat


(g)
Asupan 1035.5 36 39 137
Makanan
Kebutuhan 1619.75 61 45 243
%Tingkat 64% 59% 87% 56%
kebutuhan
Kategori tingkat Defisit tingkat Defisit tingkat Defisit tingkat Defisit
kebutuhan berat berat ringan tingkat berat
Keterangan:

 Defisit Tingkat Berat :<70%


 Defisit Tingkat Sedang :70-79%
 Defisit Tingkat Ringan :80-89%
 Normal :90-119%
 Diatas Kebutuhan :≥120%

8) Antropometri (AD)

Diketahui:

BB saat ini :39 kg


BBI : (TB(cm)-100±10%

: (150-100±10%)

:45

39
IMT : = 17.4 (BB kurang)
(1.5) ²

TB saat ini :150 cm

9) Biokimia Data (BD)

Hb :9 g/dl

10)Data Fisik Kliniis (PD)

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, ibu hamil terlihat kurus

dan sedikit pucat. Selain itu ibu hamil mudah lelah jika beraktivitas.

Diagnosis Gizi

3. NI.2.1 Asupan Oral tidak adekuat berkaitan dengan balita

nafsu makan kurang ditandai dengan presentasi kebutuhan

energi, protein, lemak dan karbohidrat berada pada kategori

defisit tingkat berat

4. NC 2.2 perubahan nilai lab terkait gizi (anemia) berkaitan

dengan kurangnya konsumsi makanan yang mengandung

tinggi fe atau zat besi ditandai dengan Hb 9 g/dl

5. NC.3.1 BB kurang berkaitan dengan jumlah dan jenis

makanan yang diberikan sehari-hari kurang dari

kebutuhannya ditandai dengan BBI

Intervensi Gizi

4. Perencanaan Intervensi

f. Tujuan Intervensi
4) Memberikan makanan adekuat (PMT) untuk ibu

hamil KEK

5) Memberikan pengetahuan ibu hamil tentang kEK,

gizi seimbang, danpentingnya konsumsi tablet

tambah darah melalui konsling.

6) Meningkatkan pengetahuan dan kebiasaan PHBS

g. Prinsip Diet

3) Tinggi energi

4) Tinggi Protein

5) Tinggi Fe

h. Macam Diet

Diet ETPT

i. Bentuk makanan

Makanan yang diberikan adalah makanan biasa

j. Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi lain

5. Perhitungan energi mengguakan rumus Seashore:

 BMR : 10 x BB + 6,25 x TB – 5 x U - 161

:10 x 39 + 6,25 x 150 – 5 x 19 -

161

:1107.5 kkal

 TEE : BMR x FA

: 1107.5 x 1.3

:1439.75kkal
:1439.75 kkal + trimester 1

:1439.75 kkal + 180

: 1619.75 kkal

6. Perhitungan kebutuhan Protein

Protein : (15% x total kebutuhan energi) : 4

kkal/g

: (15% x 1619.75 kkal) : 4 kkal/g

:60.75 g

7. Perhitungan kebutuhan Lemak

Lemak : (25% x total kebutuhan energi) : 9

kkal/g

: (25% x 1619.75) : 9 kkal/g

: 45 g

8. Perhitungan kebutuhan Karbohidrat

Karbohidrat : [100% - (% protein + % lemak) x

total kebutuhan energi] : 4 kkal/g

: (60% x 1619.75 ) : 4 kkal/g


:243 g

5. Jenis Intervensi

d. Pemberian PMT untuk Ibu hamil

e. Konsling gizi untuk ibu hamil tentang KEK, gizi

seimbang,pentingnya mengkonsumsi tablet tambah

darah, dan PHBS


f. Koordinasi dengan pelayanan gizi

6. Rencana Implementasi

Intervensi yang diberikan pada keluarga binaan ibu hamil

yakni berupa konsling mengenai TTd, gizi seimbang pada

ibu hamil, anemia, KEK dan makanan PMT. Selain itu,

kami melakukan pemberian PMT kepada keluarga binaan

ibu hamil berupa bola tahu wortel isi telur puyuh, Roti isi

kacang hijau dan nugget ayam.

2) Monitoring dan Evaluasi

Monitoring Evaluasi
Asupan oral inadekuat Recall 24 jam
Beart badan kurang Penimbangan berat badan
secara rutin
HB kurang Intake zat gizi dan mengecek
hasil lab

Evaluasi

Evaluasi yang didapat dari binaan ibu hamil selama 9 hari yang

sudah dilakukan mulai tanggal 6 oktober sampai 14 oktober 2021

didapatkan hasil bahwa asupan makan ibu hamil mengalami

peningkatan meskipun mungkin belum terlalu tinggi dan berat

badan bibu hamil mengalami kenaikan sebanyak 300 gram.

Anda mungkin juga menyukai