Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Penyuluhan Tentang “Pemberian Edukasi Gizi Seimbang
Pada Balita Keluarga Tn. P Di RT 01 / RW 07 Desa Cihanjuang Rahayu ”.
Tujuan kegiatan penyuluhan ini adalah untuk memberi informasi, dan
memotivasi kepedulian orang tua mengenai pemenuhan nutrisi pada balita. Dalam
penulisan proposal ini, penulis banyak mendapat motivasi, bimbingan dan saran dari
berbagai pihak. Maka dari itu penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Tonika Tohri, S.Kp., M.Kes., Selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali Bandung,
2. Erni Hernawati, S.S.T., M.M., M.Keb. Dekan Fakultas Kebidanan Institut
Kesehatan Rajawali Bandung,
3. Lia Kamila, S.S.T., M.M., M.Keb., Selaku Penanggung Jawab Program Studi
Diploma Tiga Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali Bandung,
4. Diani Aliansy, S.S.T., M.Kes., selaku Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada masyarakat Institut Kesehatan Rajawali,
5. Iga Retia M, S.S.T., M.Kes., Selaku Koordinator Praktik Komunitas Program
Studi Diploma Tiga Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali Bandung,
6. Anne Loisza, S.S.T., M.Tr.Keb., Selaku Dosen pembimbing program Pengabdian
Kepada Masyarakat yang telah memberikan saran dan dorongan selama
perkuliahan dan pada saat proses pembuatan proposal,
7. Keluarga Tn. P, selaku mitra program Pengabdian Kepada Masyarakat,
8. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswi DIII Kebidanan tingkat III Institut
Kesehatan Rajawali Bandung dan yang senantiasa selalu memberikan doa,
dukungan, dan semangatnya.
i
Menu makanan seimbang adalah menu makanan yang terdiri dari beraneka
ragam makanan dengan jumlah dan juga porsi yang sesuai, sehinggga dapat memenuhi
kebutuhan gizi seseorang yang berguna untuk memelihara dan memperbaiki sel-sel
tubuh.(Inge Tumiwa, 2018)
Pemenuhan gizi seimbang merupakan salah satu aspek yang sangat penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Pemenuhan gizi yang cukup
pada anak di usia awal (0-6 tahun) dapat mempengaruhi perkembangan mental,
termasuk kecerdasan anak. Kesehatan dan gizi anak sangatlah penting untuk
diperhatikan, sejak dari dalam kandungan hingga lahir. Hal ini dikarenakan, kesehatan
dan gizi sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang
mendapatkan gizi yang seimbang serta makanan yang sehat, akan tumbuh dan
berkembang menjadi manusia yang berkualitas, begitu pula sebaliknya. (Soekiman
dkk, 2016)
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
yang kurang bijak. Bisa jadi karena keadaan orang tua yang sibuk
bekerja atau wanita karir dan ingin menyiapkan makanan dengan cepat dan
praktis untuk keluarganya, kurang sabar menyuapi putra putrinya, dan
menyajikan menu yang bergizi bagi keluarganaya. (Aisyah, 2021)
Sebagai orang tua hendaknya memberikan makanan sehat yang dimasak
dari rumah setiap pagi. Membawa bekal makan siang yang sehat ke sekolah,
yaitu makanan sehat yang dimasak oleh ibu di rumah. Supaya tidak jajan
makanan dan minuman yang tidak sehat di sekolah. Jangan membawa makanan
bekal junk food karena tidak sehat. Anak yang sehat mudah dalam belajar,
komunikasi yang baik terhadap orang tua, teman, dan masyarakat, lebih banyak
pengalaman, pertumbuhan dan perkembangannya seimbang sehingga dapat
bermain, bergerak dengan baik. (Iis W, 2017)
Keluarga Tn. P memiliki satu orang balita yang berumur 2,5 tahun dan
beliau membutuhkan informasi menegenai Gizi Seimbang pada balita. Hal ini
menunjukan bahwa kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai gizi
seimbang pada balita. Para orang tua menjadi takut untuk memberi asupan
atau makanan tambahan pada anak namun para orang tua juga takut tidak
memenuhi kebutuhan nutrisi anaknya. Orang tua mengalami kesulitan dalam
membujuk anak yang tidak mau makan terutama jika menu makan hanya nasi
dan sayur akan sulit sekali untuk anak di usia 1-5 tahun untuk makan dengan
baik, sehingga saya tertarik untuk memberikan edukasi gizi seimbang pada
balita di keluarga Tn. P di RT02/RW07 Desa Cihanjuang Rahayu.
2
1.2 Permasalahan mitra
Di Kp. Tutugan RT 01/RW 07, pada keluarga Tn. P terdapat satu balita
dimana kedua Orang tua bekerja sehigga balita tersebut dititipkan kepada nenek
dan saudaranya yang memberitahu bahwa anaknya sulit untuk makan sehingga
orang tua khawatir kebutuhan nutrisi anaknya tidak terpenuhi sibuknya
pekerjaan menjadikan kedua orang tua tidak bisa leluasa mengontrol apa saja
yang anaknya makan namun dikarena Ny. T mendapatkan hari libur pada Sabtu
dan Minggu beliau ingin memberikan anaknya makanan yang bergizi dimana
beliau membutuhkan informasi mengenai hal tersebut. Pada akhirnya mereka
hanya mencari informasi dari internet atau orang sekitar yang membuat Ny.T
menjadi bingung dan takut salah memberikan makanan pada anaknya.
Tujuan Pengabdian Masyarakat ini untuk melakukan edukasi mengenai
kebutuhan gizi seimbang pada balita sebagai langkah awal pemenuhan
kebutuhan nutrisi yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi dari
masyarakat khususnya orang tua balita mengenai pemahaman kebutuhan gizi
seimbang.
3
BAB II
2.1 Solusi
Solusi yang ditawarkan untuk permasalahan Keluarga Tn. P adalah dengan
pemberian edukasi mengenai gizi seimbang pada balita mengenai manfaat,
kebutuhan gizi seimbang, dan tips pemberian makan pada balita serta menu
kreasi makanan bergizi pada balita. Dan diharapkan dapat memudahkan dan
membantu para orang tua dalam pemenuhan nutrisi pada balita.
2.2 Target Luaran
Sasaran penyuluhan gizi seimbang pada balita adalah Keluarga Tn. P
di RT 02/RW 07 Desa Cihanjuang Rahayu yang nama istrinya Ny. T dan
anaknya anak.F yang mengalami sulit makan. Pengabdian kepada masyarakat
ini memberikan manfaat dengan luaran sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kepada Ny. T mengenai manfaat, kebutuhan gizi
seimbang, dan tips pemberian makan pada balita serta menu makanan
kreasi bergizi pada balita.
2. Memberikan solusi atas permasalahan Ny. T
3. Membuat Ny. T lebih termotivasi untuk membuat menu yang unik dan
bergizi.
4. Memberi informasi cara pencegahan kurang gizi dengan pemenuhan
gizi seimbang.
5. Terjalinnya komunikasi ilmiah antara Institut Kesehatan Rajawali dan
masyarakat.
4
a. Dokumentasi.
b. Pembuatan leaflet Gizi dan nutrisi seimbang pada balita
a. Luaran
Tersedianya leaflet pembelajaran Gizi dan nutrisi seimbang pada balita.
Dan terbentuknya orang tua balita yang aktif, inovatif, dan kreatif. Serta
memahami mengenai materi nutrisi seimbang pada balita
3.1 Diskusi Materi Yang di sampaikan
a. prosedur kerja
Memberikan pertanyaan untuk menilai sejauh mana pengetahuan ibu
tentanng gizi pada baliata
b. luaran
Meningkatkan pengetahuan orang tua balita balita mengenai
perngertian gizi, kebutuhan nutrisi pada balita, manfaat gizi seimbang, dan
dampak.
6
BAB V
JADWAL KEGIATAN
5.1 Biaya
No Jenis Kegiatan/Uraian Biaya
1 ATK (Pembuatan laporan, SAP dan Leaflet) Rp. 650.000,00
2 Konsumsi Rp. 460.000,00
3 Biaya Transportasi Rp. 510.000,00
4 Biaya Komunikasi (Pulsa dan Kuota) Rp. 460.000,00
5 Biaya Souvenir Rp. 420.000,00
Jumlah Rp. 2.500.000
Orientasi
1
Wilayah/Pembukaan
Pengkajian KK
2
binaan
Pembuatan proposal
3
KK binaan
Penatalaksanaan KK
4
binaan dengan dosen
Pembuatan laporan
5 KK binaan dan
pengumpulan
8
SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI SEIMBANG PADA BALITA DI
JL. TUTUGAN RT 02/RW07 DESA CIHANJUANG RAHAYU
Waktu : 45 menit
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Gizi seimbang pada balita, diharapkan orang tua
balita dapat mengetahui tentang makanan yang mengandung Gizi seimbang.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
10
WAKTU ISI METODE DAN
MEDIA
5 menit PENDAHULUAN :
Pembukaan
Uraian Materi :
Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang
mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman
pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan
berat badan normal untuk mencegah masalah gizi (Kemenkes RI,
2014).
Berdasarkan data statistik Departemen Kesehatan RI tahun
2015 dari 241.973.879 penduduk Indonesia, 6% atau sekita 14,5
juta orang menderita gizi buruk. Penderita gizi buruk pada Metode : Ceramah
umumnya anak-anak di bawah usia lima tahun (balita). Media : Leaflet
Departemen Kesehatan jugatelah melakukan pemetaan dan hasilya
menunjukkan bahwa penderita gizi kurang ditemukan di 72%
kabupaten di Indonesia. Indikasinya 2-4 dari 10 balita menderita gizi
kurang. Fakta ini memaksa banyak pihak untuk kembali melakukan
evaluasi terhadap program penanggulangan masalah gizi yang pernah
digulirkan (Depkes RI, 2017)
12
Kuspriyanto, 2016: 167).
a. Selalu variasikan makanan yang diberikan meliputi
makanan pokok, lauk- pauk, sayuran, dan buah.
Usahakan protein yang diberikan juga bergantian
sehingga semua zat gizi terpenuhi.
b. Variasikan cara mengolah makanan sehingga semua
bahan makanan dapat masuk, misalnya anak tidak
mau makan bayam maka bayam dapat dibuat di
dalam telur dadar.
20