Anda di halaman 1dari 1

Nitrogen monoksida (bahasa Inggris: nitric oxide, endothelial-derived relaxing factor, nitrogen

monoxide, NO) adalah senyawa dengan rumus kimia berupa NO yang berfungsi


sebagai molekul sinyal intraselular pada mamalia termasuk manusia dengan modulasi
berupa aliran darah, trombosis dan aktivitas neural. Molekul NO sering juga diproduksi oleh
polutan dari asap rokok, kendaraan dan lain-lain, sehingga sering dianggap bersifat toksik dan
sangat reaktif, namun penggunaan gas NO konsentrasi rendah untuk
perawatan hipertensi paru pada bayi yang baru dilahirkan, mendapatkan persetujuan dari FDA.
[2]
 Selain itu, NO dapat diproduksi oleh neuron selama 80 tahun di dalam otak manusia tanpa
menimbulkan efek keracunan, kadar NO yang cukup diperlukan tubuh untuk
memelihara hati dari kerusakan iskemik akibat sepsis,[3] namun produksi NO saat
terjadi iskemia otak akan merusak neuron yang sama.
Sitotoksisitas yang dipicu NO, ditimbulkan oleh peroksinitrita (ONOO−), yang terbentuk dari
reaksi antara NO dengan senyawa radikal bebas berupa anion superoksida. Peroksinitrita
berinteraksi dengan lipid, DNA dan protein melalui mekanisme langsung berupa reaksi
oksidatif dan mekanisme tidak langsung dengan kofaktor berupa radikal bebas. Adanya senyawa
peroksinitrita merupakan indikasi berbagai kondisi pategenik seperti stroke, infarksi
miokardial, gagal jantung kronis, diabetes, kanker, sklerosis multipel, artritis,
kelainan neurodegenerative, circulatory shock, chronic inflammatory disease, dll; oleh karena
senyawa superoksida dengan cepat akan diredam oleh berbagai jenis enzim dismutase
superoksida yang terdapat pada mitokondria, sitoplasma dan periplasma, sedangkan NO dengan
cepat akan terdifusi keluar ke dalam periplasma dan memasuki sel darah merah untuk dikonversi
menjadi asam nitrat melalui reaksi dengan oksihemoglobin. Sehingga reaksi antara NO dan
superoksida yang membentuk peroksinitrita, sangat jarang terjadi.
Peroksinitrita akan menyebabkan apoptosis pada sel yang terpapar, seperti timosit, sel HL-60, sel
PC-12, fibroblas, sel SN-4741 yang merupakan neuron dopaminergik, sel neuroblastoma SH-
SY5Y, neuron primer, astrosit, oligodendrosit, sel endotelial, sel beta pada islet
Langerhans, neutrofil, kondrosit, kardiomiosit dan sel tubular pada saluran renal.

Anda mungkin juga menyukai