Anda di halaman 1dari 5

ANGIN PUTING BELIUNG

Oleh Fadhil Mochtar


“TBM USMR FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”

PENGERTIAN ANGIN PUTING BELIUNG


Angin Puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam
yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam
menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus, di daerah Sumatera disebut Angin
Bohorok dan masih ada sebutan lainnya. Angin jenis lain dengan ukuran lebih besar yang ada
di Amerika yaitu Tornado mempunyai kecepatan sampai 320 km/jam dan berdiameter 500
meter. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim
pancaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan
pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. (BPBD, 2019)
Jenis bencana ini menjadi bagian dari proses pertumbuhan awan hujan cumulus
nimbus yang terbentuk akibat pemanasan intensif. Ancaman puting beliung sulit diprediksi
karena merupakan fenomena atmosfer skala lokal. Beberapa akibat bencana puting beliung
adalah kerusakan rumah dan pohon tumbang. ( BNPB,2019)

KARAKTERISTIK ANGIN PUTING BELIUNG


 Puting berliung merupakan dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb) yang biasa
tumbuh selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan CB akan
menimbulkan angin puting beliung.
 Kehadirannya belum dapat diprediksi.
 Terjadi secara tiba-tiba (5-10 menit) pada area skala sangat lokal.
 Pusaran puting beliung mirip belalai gajah/selang vacuum cleaner.
 Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur kerusakan.
 Lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah.

GEJALA AWAL ANGIN PUTING BELIUNG


 Udara terasa panas dan gerah (sumuk).
 Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang
berlapis-lapis).
 Diantara awan tersebut ada satu jenis awan mempunyai batas tepinya sangat jelas
bewarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.
 Awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat
(awan Cumulonimbus).
 Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin kencang
sudah menjelang.
 Durasi fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama
sekitar 1 jam. Karena itulah, masyarakat agar tetap waspada selama periode ini.

MANAGEMENT SEBELUM TERJADI ANGIN PUTING BELIUNG ( PRA-


BENCANA )
1. Dengar dan simaklah siaran radio atau televisi menyangkut prakiraan terkini cuaca
setempat;
2. Waspadalah terhadap perubahan cuaca;
3. Waspadalah terhadap angin topan yang mendekat;
4. Waspadalah terhadap tanda tanda bahaya sebagai berikut;
5. Langit gelap, sering berwarna kehijauan;
6. Hujan es dengan butiran besar;
7. Awan rendah, hitam, besar, seringkali bergerak berputar;
8. Suara keras seperti bunyi kereta api cepat;
9. Bersiaplah untuk ke tempat perlindungan (bunker) bila ada angin topan mendekat.

MANAGEMENT SAAT TERJADI ANGIN PUTING BELIUNG.


1. Bawa masuk barang-barang ke dalam rumah, agar tidak terbawa angin.
2. Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik. Meningkatkan pengetahuan
tentang angin puting beliung dan cara penyelamatan diri.
3. Tutup jendela dan pintu lalu kunci.
4. Jika ada potensi petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk dan peluk lutut
ke dada.
5. Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan reklame, dan sebagainya. Jangan
tiarap di atas tanah.
6. Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh.
7. Jangan berlindung di bawah pohon besar dan papan reklame.

MANAGEMENT SETELAH TERJADI ANGIN PUTING BELIUNG ( PASCA


BENCANA)
1. Pastikan tidak ada anggota keluarga yang cedera.
2. Bila jatuh korban, segera berikan pertolongan darurat.
3. Jika dalam perjalanan, teruskan kembali dengan berhati-hati.
4. Laporkan segera kepada yang berwenang jika ada kerusakan yang berhubungan
dengan listrik, gas, dan kerusakan lainnya.

DAMPAK ANGIN PUTING BELIUNG


1. Pada bidang perhubungan : pusaran angin yang sangat cepat dapat mempengaruhi
kelancaran jalur penerbangan. Faktor cuaca dan iklim mempengaruhi transportasi laut
dan udara
2. Pada bidang telekomunikasi : kualitas siaran radio, televisi, dan sarana komunikasi
lainnya akan terganggu.
3. Pada bidang pertanian : pusaran angin yang berhembus sangat kencang dapat merusak
tanaman, menumbangkan pepohonan, dan mengganggu proses penyerbukan.
4. Pada bidang peternakan : angin puting beliung dapat memberikan banyak kerugian
bagi peternak, dikarenakan angin yang sangat kencang dapat memporak-porandakan
kandang hewan dan membunuh hewan ternak.
5. Pada bidang perekonomian : aktivitas perekonomian dapat terhambat akibat
kerusakan yang ditimbulkan dari angin puting beliung sampai ada proses pemulihan
pasca bencana.

PEMBERIAN BANTUAN DARURAT


Setelah program tanggap darurat dilalui, perlu adanya pemberian bantuan darurat
untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, tempat pemukiman sementara, obat – obatan,
sanitasi, dan air bersih untuk korban bencana angin puting beliung. Bersama dengan
masyarakat mendirikan dapur umum, pos kesehatan untuk pengobatan korban, dan penyedian
logistik.

REHABILITASI
Rehabilitasi merupakan program jangka pendek yang harus dilaksanakan pasca bencana
angin puting beliung. Rehabilitasi disini meliputi kegiatan membersihkan dan memperbaiki
rumah, fasilitas umum, dan memperbaiki perekonomian masyarakat. Rehabilitasi disini juga
mencakup pemulihan kesehatan fisik, kondisi psikologi, dan keamanan masyarakat, terutama
pada anak – anak yang terkena musibah.

REKONSTRUKSI
Setelah dilakukan rehabilitasi, dilakukan rekonstuksi yang merupakan program jangka
menengah atau jangka panjang meliputi program perbaikan sarana fisik, kondisi sosial, dan
perekonomian masyarakat agar terlihat berjalan seperti semula atau berjalan lebih baik.
pembangunan kembali dilakukan pada semua aspek dan tingkatan, baik sarana dan prasarana,
maupun kelembagaan pada tingkat pemerintah dan masyarakat.

PEMULIHAN
Pemulihan merupakan proses mengembalikan kondisi dan fungsi – fungsi dalam
masyarakat yang terkena bencana angin puting beliung. Program pemulihan ini dilakukan
dengan cara memfungsikan kembali sarana dan prasarana seperti semula, misalnya perbaikan
prasarana dan pelayanan dasar seperti jalan, listrik, air bersih, pasar, puskesmas, dll.
REFERENSI
1. BNPB, 2019. Buku Saku Tanggap Tangkas Tangguuh Menghadapi Bencana.
Jakarta Timur: BNPB
2. PTBMMKI, 2018. Buku Pedoman Management Bencana 2017/2018
3. Mitigasi Bencana Kota Bogor, 2016. Penanganan Penanggulangan Bencana Angin
Puting Beliung. 23 November 2016, (online),
https://mitigasibencana.bpbd.kotabogor.go.id/index.php/edukasi/detail/PENANGANAN-
PENANGGULANGAN-BENCANA-ANGIN-PUTING-BELIUNG-30, diakses 12 April 2020.
4. BPBD PROV NTB, 2020. Pengetahuan Bencana Puting Beliung. https://bpbd.ntbprov.go.id/?
q=pengetahuan-bencana-puting-beliung, diakses 12 April 2020.

Anda mungkin juga menyukai