Anda di halaman 1dari 5

Jawaban Kuis Karet

TEORI

1. Kelompok yang terlibat dalam pembuatan SNI


Jawab:
a. Badan Standarisasi Nasional (BSN), bertugas sebagai membina mengembangkan
serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standarisasi secara nasional
b. Komite Akreditasi Nasional (KAN), bertugas menetapkan akreditasi dan
memberikan pertimbangan serta saran kepada BSN dalam menetapkan sistem
akreditasi dan sertifikasi.
c. Komite Standar Nasional Untuk Satuan Ukuran (KSNSU), bertugas memberikan
pertimbangan dan saran. Kepada BSN mengenai standar nasional untuk satuan
ukur.

2. Tiga bahan utama v-belt


Jawab:
a. Canvas (kamps/kain matoa/Terpal) berfungsi sebagai bahan pengikat struktur
karet.
b. Rubber (karet) berfungsi sebagai Elstisitas dari V-belt dan menjaga agar V-belt
tidak slip.
c. Cord (Kawat pengikat) berfungsi penguat agar V-belt tidak gampang putus.

3. Proses Mastikasi adalah


Jawab:
 Yaitu proses pemutusan molekul karet agar menjadi plastis sehingga mudah
untuk menambahkan bahan kimia atau ingredients
 Mastikasi dapat dilakukan dengan proses mechanical shewarin di open mill
atau didalam internal mixer.
 Proses ini dapat dipercepat dengan penambahan peptizer, dengan bantuan
panas dan tenaga, terjadilah perubahan fisik dan kimia yang terlihat dari
viskositas

4. Apa guna penambahan sulfur


Jawab:
Penambahan sulfur sebanyak 1-3% membuat karet menjadi lunak dan sangat elastis.
Sedangkan jika ditambah ± 25% sulfur, maka karet akan mengeras.
PRAKTIKUM
1. Bagaimana cara pelaksanaan pengujian ketahanan letup?
Jawab:
Cara Pengujian Ketahanan letup (bursting pressure)
Cara uji ketahanan letup (bursting pressure) sesuai dengan ISO 1402:1984,
Rubber and plastics hoses and hose assemblies – Hydrostatic testing.
a. Peralatan
Sebuah pompa angin (kompresor) yang dilengkapi dengan sebuah manometer
untuk mengukur tekanan dengan kg/cm² atau atmosfir.
b. Potongan uji
Potongan uji berupa sepotong selang gas LPG dengan diameter tertentu.
c. Cara kerja
 Potongan uji berupa sepotong selang gas LPG dihubungkan satu ujung
pada pipa yang terhubung dengan aliran air dan pompa angin
(kompresor), dan ujung lainnya diikat erat pada sebuah penutup berupa
logam pejal.
 Keran air dibuka sampai beberapa saat dan setelah itu keran udara juga
dibuka sampai potongan uji meletup.
 Tekanan udara waktu potongan uji meletup dicatat.
d. Hasil uji
Hasil uji diperoleh dari perhitungan rata-rata dua kali pengujian yang
dinyatakan dengan kg/cm².

2. Sebutkan 5 cara pengujian selang karet


Jawab:
Cara Pengujian Selang Karet

a. Persiapan contoh uji


Persiapan contoh uji sesuai dengan SNI 06–6314–2000, Penentuan dimensi
potongan uji dari karet vulkanisat, karet termoplastik dan barang jadi karet
untuk keperluan pengujian.
b. Dimensi dan toleransi
Cara uji dimensi dan toleransi sesuai dengan ASTM D 3767 – 1997 dan ISO
1307:1992.
c. Tegangan putus
Cara uji tegangan putus sesuai dengan SNI 06-4966-1999, Penentuan sifat –
sifat tegangan dan regangan dari karet vulkanisat dan karet termoplasti.
d. Perpanjangan putus
Cara uji perpanjangan putus sesuai dengan SNI 06-4966-1999, Penentuan
sifat – sifat tegangan dan regangan dari karet vulkanisat dan karet
termoplasti.
e. Keusangan dipercepat
Cara uji keusangan dipercepat atau ketahanan panas sesuai dengan SNI 06-
6315-2000, Pengujian keusangan yang dipercepat atau ketahanan panas dari
karet vulkanisat
1. Ketahanan terhadap pentane
Cara uji ketahanan terhadap pentana sesuai dengan ISO 1817:1985, Rubber,
vulcanized –Determination of the effect of liquid
a. Cara kerja
 Timbang sepotong kecil selang bagian dalam (lining) dan selanjutnya
direndam didalam cairan pentana p.a. pada suhu kamar selama 72 jam.
Volume cairan pentana sekurang–kurangnya 50 kali dari volume contoh.
 Ambil contoh yang telah direndam, biarkan di udara selama 5 menit lalu
ditimbang dan setelah 24 jam berikutnya ditimbang lagi.
2. Ketahanan ozon
Cara uji ketahanan ozon sesuai dengan SNI 06 – 4894 – 1998, Ketahanan karet
vulkanisat atau karet termoplastik terhadap keretakan oleh ozon

Proses Pembuatan Bantalan Karet Dermaga


Dalam proses pembuatan Bantalan Karet Dermaga dibutuhkan bahan baku sbb :
A. Bahan Baku

 Karet Alam

 Karet Sintetis

B. Bahan Pengisi

 Carbon Black

 Sulfur

 ZnO

 Asam Stearat

Adapun Langkah-langkah dalam Proses Pembuatan Bantalan Karet Dermaga:


a. Pembuatan Kompon Karet
 Persiapan Bahan Baku dan Bahan Pengisi

 Penimbangan Bahan Baku dan Bahan Pengisi

b. Penggilingan
Awalnya karet mula-mula di mastikasi dalam two roll mill untuk mendapatkan massa
plastis sehingga memudahkan proses pendispersian bahan bahan tambahan. Setelah
didapatkan massa plastis secara berurutan tambahkan Asam stearat, ZnO, Napthenic Oil,
Carbon black, anti oksidan, akselerator, dan terakhir sulfur. Kompon yang dihasilkan
setelah proses ini berbentuk lembaran dengan ketebalan 5mm
c. Pencetakan
Setelah kompon karet sudah melalui proses penggilingan, maka hasil kompon karet
tersebut dicetak sesuai dengan cetakan yang diinginkan.
d. Proses Vulkanisasi
Sebelum dilakukan pengujian, kompon karet yang dihasilkan dan sudah dicetak harus
divulkanisasi dahulu dalam bentuk slab dengan menggunakan alat hydraulic press dengan
suhu 150℃ dan tekanan 150 kg/𝑐𝑚2. Waktu vulkaniasi disesuaikan dengan proses curing
pada setiap kompon karet.
e. Pengujian
Hasil dari proses vulkanisasi dalam bentuk slab tersebut diuji kekerasan dengan
menggunakan alat uji kekerasan serta uji sobek dengan menggunakan alat uji tarik.
f. Pengemasan
Setelah Bantalan Karet Dermaga melewati kelima proses dan sudsh dikatakan bahwa
produk bantalan karet dermaga tersebut sudah lulus pengujian seperti uji tekan dan uji
katahanan sobek maka produk Bantalan Karet tersebut dikemas secara rapih sebelum di
distribusikan ke konsumen.

Sistem Pengujian Bantalan Karet Dermaga


Bantalan Karet Dermaga sebelum didistribusikan kepada konsumen harus dilakukan
pengujian, dengan tujuan agar dapat mengetahui apakah produk bantalan karet dermaga yang
dihasilkan sudah sesuai dengan standar atau spesifikasi yang diinginkan. Bantalan Karet
Dermaga diuji dalam 2 metode pengujian yaitu :
1. Uji Tekan
Bantalan Karet Dermaga diuji kekuatannya dengan cara produk ditekan dengan
menggunakan alat uji tekan

(Sumber : SNI 3967:2013)

2. Uji Ketahanan Sobek


Selain Uji Tekan Bantalan Karet Dermaga juga harus diuji ketahanan sobeknya, dalam
pengujian ketahanan sobek bantalan karet dermaga diuji dengan menggunakan alat uji
berupa Universal Testing Machine (UTM). Berdasarkan SII No. 2281-88

Anda mungkin juga menyukai