Anda di halaman 1dari 4

Stainless Steel

Dalam industri stainless steel, singkatan bahasa Inggris: SUS sering


dijumpai. Jadi apa arti SUS?
SUS adalah standar material Jepang, adalah awalan stainless steel dalam standar
JIS Jepang. Standar Jepang dikeluarkan dengan instruksi penyusunan. Dalam
lampiran instruksi, evolusi pengaturan nomor baja dan karakteristik dan
penggunaan nomor baja yang tercantum dalam standar tercantum. Jika nomor baja
Jepang diimpor dari Amerika Serikat, itu diawali dengan awalan tiga digit "SUS"
(disingkat sebagai "baja menggunakan stainless" dalam bahasa Inggris). tetapi tidak
seperti ASTM (American Materials and Testing Association), baja Jepang nomor
diawali dengan akhiran "J" untuk menunjukkan Jepang. Misalnya, "SUS 316J1"
berbeda dari "SUS 316". Nilai baja stainless yang umum digunakan adalah
SUS303, SUS304, SUS316L dan seterusnya. (http://id.sxthsspipe.com/info/the-
meaning-of-sus-28992691.html)

Lalu, sudahkah anda bisa membedakan antara stainless steel 316, 304, 302?
Pada ASTM SS 304, SS 316, SS 410, dsb, SS di sini memang jenis baja stainless
steel dari standard ASTM (American Society for Testing Materials). Adapun
stainless steel berdasarkan standard Insdustri di negara Jepang, JIS (Japanese
Industrial Standard) mereka memberi kode dengan awalan SUS (Steel Use
Stainless) misalnya SUS 304, SUS 316, SUS 410, dst.
(https://www.steelindopersada.com/2015/03/ss400-bukan-stainless-steel.html,
2019)

Angka 316, 304 dan 302 menunjukkan simbol temperatur. Artinya ketahanan
maksimum stainless stell tersebut, yaitu 316 deg C, 304 deg C dan 302 deg C.
Stainless steel pada dasarnya digolongkan menjadi beberaa tipe.
Ada tipe yang mudah melekat pada magnet, yaitu ferritic, martensitic dan duplex.
Dan tipe yang tidak mudah melekat, yaitu austenitic.
Oleh karena itu, anda bisa menggunakan magnet untuk membedakan jenis stainless
steel austenitic. Kenapa magnet? Karena magnet mampu memisahkan jenis
austenitic stainless steel. Anda bisa membedakan austenitic (SUS201/ 304/ 316)
dari tipe ferritic/martensitic (430, 410 dll) (https://www.suryalogam.com/stainless-
steel-304/, 2019).

Pada ASTM SS 304, SS 316, SS 410, dsb, SS di sini memang jenis baja stainless
steel dari standard ASTM (American Society for Testing Materials). Adapun
stainless steel berdasarkan standard Insdustri di Negara Jepang, JIS (Japanese
Industrial Standard) mereka memberi kode dengan awalan SUS (Steel Use
Stainless) misalnya SUS 304, SUS 316, SUS 410, dst.

Pada Kasus Baja SS 400, SS di sini bukan kepanjangan dari stainless steel tapi
“structural steel”. SS 400/ JIS G3101/ASTM A36 adalah baja umum (mild
steel) dimana komposisi kimianya hanya karbon (C), Manganese (Mn),
Silikon (Si), Sulfur (S) dan Posfor (P) yang dipakai untuk aplikasi
struktur/konstruksi umum (general purpose structural steel) misalnya untuk
jembatan (bridge), pelat kapal laut, oil tank, dll.SS 400/ JIS G3101 ekivalen
dengan DIN:St37-2,EN S235JR,ASTM:A283C dan UNI:FE360B.

Baja SS 400/ JIS G3101/ASTM A36, baja dengan kadar karbon rendah (max 0.17
%C) / Low C Steel, material ini tidak dapat di keraskan (hardening)/ perlakuan
panas (heat treatment) melalui proses quench and temper.

Material ini hanya bisa dikeraskan melalui pengerasan permukaan (surface


hardening) seperti karburisasi (carburizing), nitriding atau carbonitriding, dimana
kekerasan permukaan bisa mencapai 500 Brinell (kira-kira 50 HRC) pada
kedalaman permukaan 10 hingga 20 mikron tergantung parameter process-nya.
(https://www.steelindopersada.com/2015/03/ss400-bukan-stainless-steel.html,
2019)
Stainless Steel, Baja Khusus, Blading Kompresor, Blading Turbin, Pemasok
Superalloy.
SM41B dapat disuplai sebagai pelat baja / lembaran, batang baja bundar, tabung /
pipa baja, strip baja, billet baja, batang baja, batang kawat baja. electroslag, cincin
/ blok palsu, dll. (https://www.steel-grades.com/Steel-Grades/Carbon-
Steel/sm41b.html, 2019).

Spesifikasi dan standar pelat baja karbon ASTM A516 Grade 60 dan ASME
SA516 Grade 60 diuraikan dalam tabel 1.
(https://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=4785, 2019).

Baja tahan karat kelas A240 memiliki struktur kristal yang feritik(kandungan
kromium tinggi, kandungan karbon rendah), dan karenanya bahan ini bersifat
feromagnetik (dapat ditarik oleh magnet) pada keadaan anil yg lembut. Kandungan
kromium yg tinggi pada baja ini membantu dalam menggantikan nilai austenit
standar dalam aplikasi tertentu.

Baja anti karat kelas A240 utamanya digunakan pada produk berbentuk tabung
untuk aplikasi industri otomotif dan alat proses seperti HE.
Aplikasi lainnya dari baja tahan karat kelas A240 adalah sbb:
Aplikasi arsitektural seperti elevator dan bingkai pintu
Berbagai struktur pada daerah katering dan rumah tangga.
(https://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=8287, 2019).

SCS13 dan SCS14 yaitu baja tahan karat austenitik. Untuk suku cadang dengan
sifat casting yang baik dan tahan korosi. Baja tahan karat martensit. Bagian
struktural umum yang membutuhkan kekuatan dan ketahanan korosi. Seri Feritik.
(http://www.itokohceperindo.com/index.php/page/itokoh-ceperindo-
materials.html, 2019)
Material SM 400B merupakan pelat baja yang mengandung karbon, mangan,
silikon, sulfur, dan fosfor (https://gangsteel.net/product/alloy/JISG3106/SM400B,
2019).

Material SF440 merupakan baja (https://www.regalsalescorp.com/steel-pipe-


flanges/carbon-steel-flanges/sf440-flanges-manufacturer-supplier.html, 2019)

Anda mungkin juga menyukai