Dosen Pengampu:
Ardiani Yulia M. Pd
Disusun Oleh:
Alva Dwi Septio 18700038
Dwi Riska Nur Amalia 18700063
Johanis Babtisar 18700007
Monica Fitria Choirunissa 18700061
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah “Fungsi Bahasa”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia di Universitas Tama Jagakarsa
Jakarta.
Dalam penulisan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini
sehingga tepat waktu. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
Ardiani Yulia M. Pd selaku dosen pembimbing bahasa Indonesia.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun kepada pembaca umumnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam komunikasi peranan bahasa sungguh sangat penting. Informasi
apapun yang disampaikan memerlukan bahasa. Bahasa sebagai alat
komunikasi dan interaksi yang hanya dimiliki manusia. Di Indonesia
kebutuhan dunia komunikasi terhadap bahasa Indonesia telah memungkinkan
bahasa tersebut mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Bahasa
Indonesia sebagai media komunikasi utama di Indonesia semakin
menunjukkan kedewasaan dan kematangannya. Ketika kita menyampaikan
ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada seseorang baik secara lisan maupun
secara tertulis, orang tersebut bisa menangkap apa yang kita maksud, tidak
lain karena ia memahami makna yang dituangkan melalui bahasa tersebut.
Kita tahu bahwa masyarakat kita (Indonesia) sangat menjunjung kesatuan
dalam berbahasa. Makna yang akan disampaikan tidak hanya terkait dengan
pemilihan kata, tetapi juga cara penyampaiannya. Sebagai contoh, pemilihan
kata yang tepat apabila disampaikan dengan cara kasar akan tetap dianggap
kurang santun.
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun
tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan
dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak
dapat ditinggalkan.
Bahasa mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan
kebutuhan seseorang, karena dengan menggunakan bahasa seseorang juga
dapat mengekspresikan dirinya, fungsi bahasa sangat berabagam. bahasa
merupakan simbol yang di hasilkan menjadi alat ucap yang biasa digunakan
oleh sesama masyarakat.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kedudukan bahasa Indonesia?
2. Apakah fungsi bahasa Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami keduduka bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi bahasa Indonesia.
D. Manfaat
Dari penulisan makalah ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa
penambahan pengetahuan serta wawasan kepada para pembaca tentang peran
dan fungsi bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari-hari dan juga
fungsinya sebagai bahasa negara dan bahasa nasional, sehingga kita dapat
mengetahui secara pasti fungsi bahasa dalam kehidupan kita.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2. Bahasa-bahasa daerah dan berjumlah sekitar 746 buah, sebagai kekayaan
budaya Indonesia dan penduduk kebudayaan daerah perlu diselesaikan
melalui upaya inventarisasi dan penelitian. Bahasa daerah yang dipelihara
masyarakat penuturnya perlu didukung oleh negara.
3. Bahasa asing, terutama bahasa Inggris mempunyai peranan yang sangat
dominan dalam era teknologi informasi. ketidakmampuan menguasai
bahasa Inggris akan sangat merugikan kita. Oleh karena itu pemerintah
Indonesia perlu meninjau kembali sistem pengajaran bahasa Inggris di
sekolah-sekolah, dengan ketidak dengan tidak menempatkan bahasa
Inggris diatas bahasa Indonesia.
4
2. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia
berfungsi sebagai:
a. lambang identitas nasional,
b. lambang kebanggaan nasional
c. alat pemersatu berbagai kelompok etnik yang berbeda latar
belakang sosial budaya dan bahasanya
d. alat perhubungan antar budaya dan antar daerah
Invensi tim yang diketuai Ibu multamia menyebutkan bahwa makin ke timur
jumlah bahasa daerah makin banyak seperti di Papua terdapat sekitar 250 bahasa
daerah dan Maluku sekitar 200 bahasa daerah, tetapi penuturnya sedikit, yaitu
kira-kira 150-250 orang. Sebaliknya, makin ke barat, bahasa daerah makin dikit,
tetapi penuturnya banyak. Misalnya, di Pulau Jawa hanya ada 4 bahasa daerah
yaitu bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Madura, dan bahasa Betawi tetapi
jumlah penuturnya banyak. Di dalam kedudukan tersebut, bahasa-bahasa daerah
di Indonesia berfungsi sebagai:
a. Lambang identitas daerah
b. Lambang kebanggaan daerah
c. Alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah
d. Sarana pendukung budaya daerah dan bahasa indonesia,
e. Sarana pendukung sastra daerah dan sastra indonesia
7
Dalam membangun karakter seseorang harus dapat memahami
dan mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu. Ia harus dapat
menyebutkan potensi dirinya, kelemahan dirinya, kekuatan dirinya,
bakat, kecerdasan, kemampuan intelektualnya, kemauannya,
tempramennya, dan sebagainya. Pemahaman ini mencakup
kemampuan fisik, emosi, inteligensi, kecerdasan, psikis, karakternya,
psikososial, dan lain-lain. Dari pemahaman yang cermat atas dirinya,
seseorang akan mampu membangun karakternya dan mengorbitkan-
nya ke arah pengembangan potensi dan kemampuannya menciptakan
suatu kreativitas baru.
2) Sebagai Sarana Memahami Orang Lain
Untuk menjamin efektifitas komunikasi, seseorang perlu
memahami orang lain, seperti dalam memahami dirinya. Dengan
pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa dapat mengenali
berbagai hal mencakup kondisi pribadinya: potensi biologis,
intelektual, emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yang
melandasi pemikirannya, bakatnya, kemampuan kreativitasnya,
kemempuan inovasinya, motifasi pengembangan dirinya, dan lain-
lain.
3) Sebagai Sarana Mengamati Lingkungan Sekitar
Bahasa sebagai alat untuk mengamati masalah tersebut harus
diupayakan kepastian konsep, kepastian makna, dan kepastian proses
berfikir sehingga dapat mengekspresikan hasil pengamatan tersebut
secara pasti. Misalnya apa yang melatar belakangi pengamatan,
bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi objek yang
diamati, menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa
tujuan mengamati, bagaimana hasil pengamatan, dan apa
kesimpulan.
4) Sebagai Sarana Berfikir Logis
Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang dapat
berfikir logis induktif, deduktif, sebab–akibat, atau kronologis
8
sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh
dan konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat
menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir
logis merupakn hal yang abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang
efektif, sistematis, dengan ketepatan makna sehingga mampu
melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.
5) Membangun Kecerdasan
Kecerdasan berbahasa terkait dengan kemampuan
menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah kata,
kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi,
analisis atau pemaparan, dan kemampuan mengunakan ragam bahasa
secara tepat sehingga menghasilkan kreativitas yang baru dalam
berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan.
6) Membangun Karakter
Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat
mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan
bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan
potensi diri. Dalam bentuk sederhana, misalnya: rasa lapar, rasa
cinta. Pada tingkat yang lebih kompleks, misalnya: membuat
proposal yang menyatakan dirinya akan menbuat suatu proyek,
kemampuan untuk menulis suatu laporan.
7) Mengembangkan Profesi
Proses pengembangan profesi diawali dengan pembelajaran
dilanjutkan dengan pengembangan diri (kecerdasan) yang tidak
diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi bertumpu pada
pengalaman barunya. Proses berlanjut menuju pendakian puncak
karier/profesi. Puncak pendakian karier tidak akan tercapai tanpa
komunikasi atau interaksi dengan mitra, pesaing dan sumber
pegangan ilmunya. Untuk itu semua kaum profesional memerlukan
ketajaman, kecermatan, dan keefektifan dalam berbahasa sehingga
mampu menciptakan kreatifitas baru dalam profesinya.
9
8) Sarana Menciptakan Kreatifitas Baru
Bahasa sebagai sarana berekspresi dan komunikasi
berkembang menjadi suatu pemikiran yang logis dimungkinkan
untuk mengembangkan segala potensinya. Perkembangan itu sejalan
dengan potensi akademik yang dikembangkannya. Melalui
pendidikan yang kemudian berkembang menjadi suatu bakat
intelektual. Bakat alam dan bakat intelektual ini dapat berkembang
spontan menghasilkan suatu kretifitas yang baru.
11
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan
pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman
sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan
penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau
pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima
oleh masyarakat.
(d) Bahasa Resmi Dalam Pengembangan Kebudayaan dan
Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Serta Teknologi Modern
Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar
jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan
teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku
populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain,
hendaknya menggunakan bahasa Indonesia.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran bahasa Indonesia sangat penting. Peranan bahasa Indonesia
mencakup bebagai aspek kehidupan, baik untuk disi sendiri maupun
lingkungan masyarakat. Bahasa merupakan salah satu faktor pendukung
kemajuan suatu bangsa karena bahasa merupakan sarana untuk membuka
wawasan bangsa terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi-teknologi yang
berkembang. Dengan kata lain, bahasa merupakan sarana untuk menyerap
dan mengembangkan pengetahuan.
Bahasa Indonesia berdasarkan kedudukannya sebagai bahasa nasional
dan sebagai bahasa negara dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa
Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975
memiliki banyak fungsi yang bermanfaat untuk kehidupan berbangsa dan
bernegara.
B. Saran
Setelah mengetahui fungsi bahasa Indonesia dalam pembahasan diatas
maka kita harus mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari terutama di
lingkungan yang berbeda kita harus pandai menyesuaikan diri, agar kita dapat
dipandang baik oleh orang lain, disamping itu sebagai calon seorang guru kita
harus lebih tau tentang fungsi bahasa itu untuk bekal mengajar peserta didik
agar kemampuan berbahasa mereka lebih matang dan untuk menumbuhkan
sikap positif dalam berbahasa Indonesia.
13
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Buku Bahasa Indonesia Edisi III. Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta : Balai Pustaka.
14