Anda di halaman 1dari 17

FUNGSI BAHASA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


BAHASA INDONESIA

Dosen Pengampu:
Ardiani Yulia M. Pd

Disusun Oleh:
Alva Dwi Septio 18700038
Dwi Riska Nur Amalia 18700063
Johanis Babtisar 18700007
Monica Fitria Choirunissa 18700061

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


UNIVERSITAS TAMA JAGAKARSA
JAKARTA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah “Fungsi Bahasa”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia di Universitas Tama Jagakarsa
Jakarta.
Dalam penulisan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini
sehingga tepat waktu. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada
Ardiani Yulia M. Pd selaku dosen pembimbing bahasa Indonesia.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri
maupun kepada pembaca umumnya.

Jakarta, 6 maret 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
D. Manfaat ........................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Kedudukan bahasa Indonesia ....................................................................... 3
B. Fungsi Bahasa Indonesia .......................................................................... 5
a. Fungsi Bahasa Secara Umum ............................................................... 7
b. Fungsi Bahasa Indonesia berdasarkan Kedudukannya Sebagai
Bahasa Nasional ............................................................................... 11
c. Fungsi Bahasa Berdasarkan Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai
Bahasa Negara ................................................................................. 11
BAB 4. PENUTUP ............................................................................................... 13
A. Kesimpulan ................................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam komunikasi peranan bahasa sungguh sangat penting. Informasi
apapun yang disampaikan memerlukan bahasa. Bahasa sebagai alat
komunikasi dan interaksi yang hanya dimiliki manusia. Di Indonesia
kebutuhan dunia komunikasi terhadap bahasa Indonesia telah memungkinkan
bahasa tersebut mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Bahasa
Indonesia sebagai media komunikasi utama di Indonesia semakin
menunjukkan kedewasaan dan kematangannya. Ketika kita menyampaikan
ide, pikiran, hasrat dan keinginan kepada seseorang baik secara lisan maupun
secara tertulis, orang tersebut bisa menangkap apa yang kita maksud, tidak
lain karena ia memahami makna yang dituangkan melalui bahasa tersebut.
Kita tahu bahwa masyarakat kita (Indonesia) sangat menjunjung kesatuan
dalam berbahasa. Makna yang akan disampaikan tidak hanya terkait dengan
pemilihan kata, tetapi juga cara penyampaiannya. Sebagai contoh, pemilihan
kata yang tepat apabila disampaikan dengan cara kasar akan tetap dianggap
kurang santun.
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun
tertulis. Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan
dengan status dan nilai-nilai sosial. Setelah dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status bahasa tidak
dapat ditinggalkan.
Bahasa mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan
kebutuhan seseorang, karena dengan menggunakan bahasa seseorang juga
dapat mengekspresikan dirinya, fungsi bahasa sangat berabagam. bahasa
merupakan simbol yang di hasilkan menjadi alat ucap yang biasa digunakan
oleh sesama masyarakat.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah kedudukan bahasa Indonesia?
2. Apakah fungsi bahasa Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami keduduka bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan memahami fungsi bahasa Indonesia.

D. Manfaat
Dari penulisan makalah ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa
penambahan pengetahuan serta wawasan kepada para pembaca tentang peran
dan fungsi bahasa Indonesia dalam kehidupan kita sehari-hari dan juga
fungsinya sebagai bahasa negara dan bahasa nasional, sehingga kita dapat
mengetahui secara pasti fungsi bahasa dalam kehidupan kita.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA


Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer dimana dapat untuk
dimanfaatkan semua orang dalam berinteraksi, bekerjasama, serta mengenali diri
terhadap percakapan yang baik serta tingkah laku dan sopan santun. Bahasa
Indonesia ialah bahasa yang terpenting di kawasan republik kita. Pentingnya
peranan bahasa itu antara lain bersumber pada ikrar ketiga sumpah Pemuda 1928
yang berbunyi “Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoen-djoeng bahasa
persatoean, bahasa indonesia” dan pada Undang-Undang dasar 1945 kita yang di
dlamnya tercantum pasal khusus yang menyatakan bahwa “bahasa negara ialah
bahasa indonesia”. Namun, disamping itu masih ada beberapa alasan lain
mengapa bahasa Nusantara yang masing-masing amat penting bagi penuturnya
sebagai bahasa ibu. Penting tidaknya suatu bahsa dapat juga didasari patokan
seperti jumlah penutur, luas penyebaran, dan peranannya sebagai sarana ilmu, seni
sastra, dan pengungkap budaya.
Badan Bahasa, kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, menyusun langkah
strategis yang disebut Politik Bahasa Nasional yang lebih populer disebut
“Kebijakan Bahasa”. Berdasarkan “Kebijakan Bahasa” diciptakanlah berbagai
kegiatan kebahasaan dan kesastraan yang harus dilaksanakan oleh warga Badan
Bahasa di Jakarta dan Balai Bahasa serta Kantor Bahasa yang merupakan unit
pelaksana teknis (UPT) di seluruh Indonesia. Kebijakan bahasa adalah kebijakan
nasional yang berisi pengarahan, perencanaan, dan ketentuan yang dapat dipakai
sebagai dasar bagi pengelolaan keseluruhan masalah kebahasaan dan kesastraan di
Indonesia. Keseluruhan masalah itu merupakan jaringan masalah yang dijalin oleh
(1) masalah bahasa dan sastra Indonesia (2) masalah bahasa dan sastra daerah, dan
(3) masalah bahasa asing di Indonesia. Putusan Kongres VII menegaskan
kedudukan dan fungsi bahsa menurut Kebijakan Bahasa sebgai berikut.
1. Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa persatuan dan
sebagai bahasa negara perlu dikembangkan dan dibina terus ada dapat
berfungsi secara optimal sebagai alat komunikasi masyarakat Indonesia
yang modern dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam hubungan dengan
pemodernan Bahasa Indonesia perlu diupayakan a. Pengembangan Laras
ilmiah, b. Pengembangan kosakata, khususnya kosakata teknis, c.
Penyempurnaan pedoman-pedoman pemakaian bahasa, seperti kamus, tata
bahasa, dan pedoman pembentukan istilah, d.serta pembaruan sistem
pendidikan bahasa.

3
2. Bahasa-bahasa daerah dan berjumlah sekitar 746 buah, sebagai kekayaan
budaya Indonesia dan penduduk kebudayaan daerah perlu diselesaikan
melalui upaya inventarisasi dan penelitian. Bahasa daerah yang dipelihara
masyarakat penuturnya perlu didukung oleh negara.
3. Bahasa asing, terutama bahasa Inggris mempunyai peranan yang sangat
dominan dalam era teknologi informasi. ketidakmampuan menguasai
bahasa Inggris akan sangat merugikan kita. Oleh karena itu pemerintah
Indonesia perlu meninjau kembali sistem pengajaran bahasa Inggris di
sekolah-sekolah, dengan ketidak dengan tidak menempatkan bahasa
Inggris diatas bahasa Indonesia.

Dalam bahasa asing pemerintah berencana memperbaiki sistem pendidikan bahasa


asing secara bertahap. Generasi muda kita diharapkan dapat menguasai bahasa
asing dalam pergaulan dunia. Mereka diharapkan dapat menguasai bahasa asing
dan menggunakannya dalam pada situasi dan tempat yang tepat, walaupun begitu,
kita harus selalu menjunjung tinggi bahasa nasional kita, Bahasa Indonesia.
Pertama bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa negara dan bahasa
nasional:
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara bahasa Indonesia memiliki
fungsi sebagai:
a. Bahasa resmi kenegaraan,
b. Bahasa pengantar resmi di lembaga pendidikan nasional,
c. Bahasa resmi di dalam perhubungan tingkat nasional,
d. Bahasa resmi untuk pengembangan kebudayaan nasional,
e. Sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern, bahasa media
f. Pendukung sastra indonesia
g. Pemerkaya bahasa dan sastra daerah

1. Di dalam fungsinya sebagai bahasa resmi kenegaraan bahasa Indonesia


digunakan dalam:
a. Administrasi kenegaraan,
b. Pidato resmi kenegaraan,
c. Peraturan perundang-undangan,
d. Dokumen kenegaraan
e. Piagam kerjasama (m o u)
f. Nama instansi atau lembaga, termasuk merek dagang
g. Pelayanan kepada masyarakat
h. Pertemuan, rapat, sidang, konferensi, dan sebagainya.

4
2. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia
berfungsi sebagai:
a. lambang identitas nasional,
b. lambang kebanggaan nasional
c. alat pemersatu berbagai kelompok etnik yang berbeda latar
belakang sosial budaya dan bahasanya
d. alat perhubungan antar budaya dan antar daerah

Invensi tim yang diketuai Ibu multamia menyebutkan bahwa makin ke timur
jumlah bahasa daerah makin banyak seperti di Papua terdapat sekitar 250 bahasa
daerah dan Maluku sekitar 200 bahasa daerah, tetapi penuturnya sedikit, yaitu
kira-kira 150-250 orang. Sebaliknya, makin ke barat, bahasa daerah makin dikit,
tetapi penuturnya banyak. Misalnya, di Pulau Jawa hanya ada 4 bahasa daerah
yaitu bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Madura, dan bahasa Betawi tetapi
jumlah penuturnya banyak. Di dalam kedudukan tersebut, bahasa-bahasa daerah
di Indonesia berfungsi sebagai:
a. Lambang identitas daerah
b. Lambang kebanggaan daerah
c. Alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah
d. Sarana pendukung budaya daerah dan bahasa indonesia,
e. Sarana pendukung sastra daerah dan sastra indonesia

Selain Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, bahasa-bahasa yang digunakan di


Indonesia berkedudukan sebagai bahasa asing. Di dalam kedudukannya tersebut,
bahasa asing di Indonesia memiliki fungsi:
a. Sebagai sarana perhubungan antar bangsa
b. Sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern
c. Sumber kebahasaan
d. Terutama untuk pengayaan kosakata dan peristilahan dalam bahasa
indonesia

B. Fungsi Bahasa Indonesia


Dalam literatur bahasa, para ahli merumuskan peran bahasa secara
umum, yaitu:
a) Sebagai Alat Komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan
maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita
menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai
macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan
5
masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Pada saat menggunakan
bahasa sebagai komunikasi maka orang yang menyampaikan
komunikasi ingin orang yang menerima komunikasi dapat mengerti dan
dapat menerima gagasan . Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai
alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan
identitas diri. Melalui bahasa, semua dapat menunjukkan sudut
pandangnya, pemahaman atas suatu hal, asal usul bangsa dan
negaranya, pendidikan, bahkan sifat. Bahasa menjadi cermin diri, baik
sebagai bangsa maupun sebagai diri sendirii
b) Sebagai Alat Ekspresi Diri
Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk
mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik
berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya.
Dengan kata lain sebagai sarana ekspresi diri dalam arti media yang
dapat kita gunakan untuk mencurahkan isi pikiran kita kepada orang
lain, sebagai contoh berupa karya ilmiah, kreatifitas, ataupun curahan
isi hati kita, sehingga kita dapat mempublikasikan pendapat kita
mengenai suatu hal. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan
memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam
berbagai tempat dan situasi.
Contoh bahasa untuk mengekspresikan diri yaitu seorang penulis
yang mengekspresikan dirinya melalui sebuah tulisan yang dia buat,
ada pun seorang pelukis yang mengekspresikan dirinya melalui sebuah
hasil karya lukisan.
c) Sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa selain dapat menjadi salah satu kebudayaan, tapi juga
memungkinan manusia untuk mempelajari dan memanfaatkan
pengalaman manusia itu. Pada saat beradaptasi di lingkungan sosial,
seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan
kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non
standar pada saat berbicara dengan teman-teman dan menggunakan
6
bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang
dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan
seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
Sebagai integrasi dan adaptasi pada suatu lingkungan, peran kali
ini memiliki makna bila kita ingin mempelajari suatu kebudayaan,
lingkungan sosial, ataupun tinggal pada suatu negara tertentu kita harus
mempelajari bahasa yang digunakan di negara tersebut. Agar kita dapat
mengetahui kapan kita menggunakan suatu kata dalam bentuk formal
ataupun bahasa sehari-hari. Karena bahasa merupakan media yang kita
gunakan untuk berhubungan dengan orang lain jadi kita harus
menguasai bahasa tersebut agar bisa beradaptasi pada suatu lingkungan.
d) Sebagai Alat kontrol sosial
Sebagai alat kontrol sosial memiliki arti sebagai suatu media yang
dapat mempengaruhi sikap, tingkah laku, maupun kepribadian
seseorang. Dengan bahasa Indonesia kita dapat mengubah sifat ataupun
kepribadian seseorang hanya dengan kata-kata. misalkan anda ingin
merokok di suatu tempat namun pada saat itu anda membaca suatu
pemberitahuan yang menyatakan bahwa di tempat ini dilarang
merokok, maka anda akan mencari tempat lain ataupun tidak jadi
merokok di tempat itu. Contoh sederhana seperti ini sudah bisa
membuktikan bahwa bahasa Indonesia memiliki peran sebagai alat
kontrol sosial yang dapat mengubah sifat, tingkah laku, maupun
kepribadian suatu individu ataupun kelompok.
a. Fungsi Bahasa Secara Umum
Bahasa Indonesia merupakan bahasa kenegaraan yang kita pakai di
negara Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa formal yang ditetapkan di negara kita.
Dalam literatur bahasa, para ahli merumuskan fungsi bahasa secara
umum, yaitu:
1) Sebagai Sarana Memahami Diri

7
Dalam membangun karakter seseorang harus dapat memahami
dan mengidentifikasi kondisi dirinya terlebih dahulu. Ia harus dapat
menyebutkan potensi dirinya, kelemahan dirinya, kekuatan dirinya,
bakat, kecerdasan, kemampuan intelektualnya, kemauannya,
tempramennya, dan sebagainya. Pemahaman ini mencakup
kemampuan fisik, emosi, inteligensi, kecerdasan, psikis, karakternya,
psikososial, dan lain-lain. Dari pemahaman yang cermat atas dirinya,
seseorang akan mampu membangun karakternya dan mengorbitkan-
nya ke arah pengembangan potensi dan kemampuannya menciptakan
suatu kreativitas baru.
2) Sebagai Sarana Memahami Orang Lain
Untuk menjamin efektifitas komunikasi, seseorang perlu
memahami orang lain, seperti dalam memahami dirinya. Dengan
pemahaman terhadap seseorang, pemakaian bahasa dapat mengenali
berbagai hal mencakup kondisi pribadinya: potensi biologis,
intelektual, emosional, kecerdasan, karakter, paradigma, yang
melandasi pemikirannya, bakatnya, kemampuan kreativitasnya,
kemempuan inovasinya, motifasi pengembangan dirinya, dan lain-
lain.
3) Sebagai Sarana Mengamati Lingkungan Sekitar
Bahasa sebagai alat untuk mengamati masalah tersebut harus
diupayakan kepastian konsep, kepastian makna, dan kepastian proses
berfikir sehingga dapat mengekspresikan hasil pengamatan tersebut
secara pasti. Misalnya apa yang melatar belakangi pengamatan,
bagaimana pemecahan masalahnya, mengidentifikasi objek yang
diamati, menjelaskan bagaimana cara (metode) mengamati, apa
tujuan mengamati, bagaimana hasil pengamatan, dan apa
kesimpulan.
4) Sebagai Sarana Berfikir Logis
Kemampuan berfikir logis memungkinkan seseorang dapat
berfikir logis induktif, deduktif, sebab–akibat, atau kronologis
8
sehingga dapat menyusun konsep atau pemikiran secara jelas, utuh
dan konseptual. Melalui proses berfikir logis, seseorang dapat
menentukan tindakan tepat yang harus dilakukan. Proses berfikir
logis merupakn hal yang abstrak. Untuk itu, diperlukan bahasa yang
efektif, sistematis, dengan ketepatan makna sehingga mampu
melambangkan konsep yang abstrak tersebut menjadi konkret.
5) Membangun Kecerdasan
Kecerdasan berbahasa terkait dengan kemampuan
menggunakan sistem dan fungsi bahasa dalam mengolah kata,
kalimat, paragraf, wacana argumentasi, narasi, persuasi, deskripsi,
analisis atau pemaparan, dan kemampuan mengunakan ragam bahasa
secara tepat sehingga menghasilkan kreativitas yang baru dalam
berbagai bentuk dan fungsi kebahasaan.
6) Membangun Karakter
Kecerdasan berbahasa memungkinkan seseorang dapat
mengembangkan karakternya lebih baik. Dengan kecerdasan
bahasanya, seseorang dapat mengidentifikasi kemampuan diri dan
potensi diri. Dalam bentuk sederhana, misalnya: rasa lapar, rasa
cinta. Pada tingkat yang lebih kompleks, misalnya: membuat
proposal yang menyatakan dirinya akan menbuat suatu proyek,
kemampuan untuk menulis suatu laporan.
7) Mengembangkan Profesi
Proses pengembangan profesi diawali dengan pembelajaran
dilanjutkan dengan pengembangan diri (kecerdasan) yang tidak
diperoleh selama proses pembelajaran, tetapi bertumpu pada
pengalaman barunya. Proses berlanjut menuju pendakian puncak
karier/profesi. Puncak pendakian karier tidak akan tercapai tanpa
komunikasi atau interaksi dengan mitra, pesaing dan sumber
pegangan ilmunya. Untuk itu semua kaum profesional memerlukan
ketajaman, kecermatan, dan keefektifan dalam berbahasa sehingga
mampu menciptakan kreatifitas baru dalam profesinya.
9
8) Sarana Menciptakan Kreatifitas Baru
Bahasa sebagai sarana berekspresi dan komunikasi
berkembang menjadi suatu pemikiran yang logis dimungkinkan
untuk mengembangkan segala potensinya. Perkembangan itu sejalan
dengan potensi akademik yang dikembangkannya. Melalui
pendidikan yang kemudian berkembang menjadi suatu bakat
intelektual. Bakat alam dan bakat intelektual ini dapat berkembang
spontan menghasilkan suatu kretifitas yang baru.

b. Alat Pemersatu Berbagai Masyarakat yang Berbeda Latar Belakang


Sosial, Budaya dan Bahasanya
Dengan adanya fungsi ini maka seluruh masyarakat
Indonesia dari berbagai suku bisa bersatu padu. Dengan bahasa
Indonesia akan merasa serasi dan aman hidupnya karena mereka
tidak merasa dijajah oleh suku bangsa lain. Ditambah lagi
adanya fakta bahwa identitas dan nilai-nilai budaya dari suku
lain masih tercemin pada bahasa daerah masing-masing, bahkan
diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia.
c. Alat Penghubung Antarbudaya Antardaerah
Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling
berhubungan untuk segala aspek kehidupan. Warga Indonesia
terkenal dengan keragaman penduduknya yang berasal dari
berbagai suku bangsa yang memiliki adat berbeda. Dengan
adanya fungsi ini maka seluruh masyarakat Indonesia dapat
bersatu walupun berasal dari suku bangsa yang berbeda. Kita
dapat mempelajari ataupun mengetahui kebudayaan dari daerah
lain karena sudah ada media komunikasi formal yang
menjebatani kita sehingga kita bisa berkomunikasi dengan baik.
Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang
berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya,
pertahanan, dan kemanan mudah diinformasikan kepada warga.
10
Apabila arus informasi antarmanusia meningkat berarti akan
mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang. Apabila
pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan
akan cepat tercapai.

1) Fungsi Bahasa Berdasarkan Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai


Bahasa Negara
Dalam "Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional"
yang diselenggarakan di Jakarta tanggal 25 sampai dengan 28
Febuari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai
bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
(a) Bahasa Resmi Kenegaraan
Pembuktian bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
kenegaraan ialah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah
proklamasi kemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu dipakailah
bahasa indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan
kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulis.
(b) Bahasa Pengantar Resmi di Lembaga-Lembaga Pendidikan
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di
lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak
sampai dengan perguruan tinggi. Untuk memperlancar kegiatan
belajar mengajar, materi pelajaran ynag berbentuk media cetak
hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan
dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing.
Apabila hal ini dilakukan, sangat membantu peningkatan
perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu
pengetahuan dan teknolologi (iptek).
(c) Bahasa Resmi Dalam Perhubungan pada Tingkat Nasional untuk
Kepentingan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan Serta
Pemerintah

11
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan
pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat.
Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman
sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan
penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau
pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima
oleh masyarakat.
(d) Bahasa Resmi Dalam Pengembangan Kebudayaan dan
Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan Serta Teknologi Modern
Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar
jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan
teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku
populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain,
hendaknya menggunakan bahasa Indonesia.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peran bahasa Indonesia sangat penting. Peranan bahasa Indonesia
mencakup bebagai aspek kehidupan, baik untuk disi sendiri maupun
lingkungan masyarakat. Bahasa merupakan salah satu faktor pendukung
kemajuan suatu bangsa karena bahasa merupakan sarana untuk membuka
wawasan bangsa terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi-teknologi yang
berkembang. Dengan kata lain, bahasa merupakan sarana untuk menyerap
dan mengembangkan pengetahuan.
Bahasa Indonesia berdasarkan kedudukannya sebagai bahasa nasional
dan sebagai bahasa negara dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa
Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975
memiliki banyak fungsi yang bermanfaat untuk kehidupan berbangsa dan
bernegara.

B. Saran
Setelah mengetahui fungsi bahasa Indonesia dalam pembahasan diatas
maka kita harus mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari terutama di
lingkungan yang berbeda kita harus pandai menyesuaikan diri, agar kita dapat
dipandang baik oleh orang lain, disamping itu sebagai calon seorang guru kita
harus lebih tau tentang fungsi bahasa itu untuk bekal mengajar peserta didik
agar kemampuan berbahasa mereka lebih matang dan untuk menumbuhkan
sikap positif dalam berbahasa Indonesia.

13
DAFTAR PUSTAKA

Widjono, HS. 2015. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian


di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT.Gramedia.

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Buku Bahasa Indonesia Edisi III. Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta : Balai Pustaka.

E, Arifin, Zainal, dkk. 2016. Sosiolingustik. Jakarta: PT.Pustaka Mandiri.

14

Anda mungkin juga menyukai