Anda di halaman 1dari 5

TUGAS FISIKA FARMASI

REVIEW JURNAL

DI SUSUN OLEH :

Nama : NIKE FADILLAH

NIM : 1900078

Kelas : D-III IIB

DOSEN PENGAMPU :

FERDY FIRMANSYAH, M.Sc, Apt

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU

2020
REVIEW JURNAL 1

Judul Pengaruh Dioctyl Adipate Terhadap Sifat Rheologi HTPB Terplastisasi


Abstrak Pengembangan pengetahuan terhadap sifat rheologi isian cair propelan
berguna untuk mengembangkan formula isian cair dan parameter mixing
yang dapat mendukung peningkatan isian padat sehingga sifat mekanik
propelan optimum dan spesifik impuls dari roket naik. Pengembangan ini
dapat dimulai dari campuran HTPB-DOA sehingga penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh DOA terhadap sifat rheologi
HTPB-DOA yang meliputi sifat alir terhadap shear rate, viskositas dan
viskositas saat zero shear rate. Dalam metodenya, DOA divariasi 0, 5, 10,
15 dan 20% dan dicampur dengan HTPB. Sifat rheologi dipahami dengan
mengukur viskositasnya pada kecepatan putar 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 4
dengan spindel tipe 2 dari viskometer Brookfield dan menganalisis grafik
shear stress vs shear rate serta viskositas vs shear rate. Berdasarkan
analisis tersebut, diketahui bahwa campuran HTPB-DOA bersifat shear
thickening. Semakin banyak DOA yang ditambahkan, semakin rendah
viskositas campuran, semakin rendah nilai viskositas pada zero shear rate
dan semakin kuat sifat shear thickening dari campuran. Dengan demikian,
penggunaan kecepatan tinggi dalam mixing HTPB-DOA perlu dihindari
dan diperlukan bahan aditif yang bersifat shear thinning.
Jurnal Jurnal Teknologi Dirgantara
Penulis Afni Restasari, Luthfia Hajar Abdillah, Rika Suwana Budi, Kendra
Hartaya
Tahun Jurnal 2018
Review Nike Fadillah (1900078)
Tanggal Review 28 Maret 2020
Volume Vol.16, No.2
Halaman 139-148
Latar Belakang Propelan padat komposit merupakan hasil cetak dari slurry yang
mayoritas berisi partikel oksidator seperti Ammonium perklorat dan
serbuk bahan bakar logam seperti Aluminium. Dalam pencetakan,
viskositas sangat menentukan kualitas propelan. Demikian pula dalam
proses pencampuran padatannya dengan isian cair seperti Hydroxy
Terminated Polybutadiene (HTPB) dan Toluena diisosianat (TDI).
Viskositas yang rendah memungkinkan kedua proses tersebut
menghasilkan propelan yang homogen sehingga masalah seperti
terbentuknya rongga, pori hingga crack yang dapat berujung pada
rusaknya struktur roket dapat dicegah. Viskositas menjadi semakin
penting mengingat semakin lama, viskositas slurry semakin meningkat
seiring dengan semakin banyaknya ikatan silang poliuretan yang
terbentuk melalui reaksi polimerisasi HTPB dan TDI. Selain itu,
viskositas juga semakin tinggi ketika kebutuhan akan isian padatan dalam
propelan meningkat untuk kenaikan impuls spesifik (Isp). Viskositas
merupakan besaran yang menggambarkan resistensi suatu cairan untuk
mengalir oleh adanya gaya dari luar. Dalam perumusannya,
diumpamakan, lapisan tipis cairan berada diantara dua bidang paralel
dengan jarak dy . Pada keadaan steady state, gaya geser yang mengenai
cairan diimbangi oleh gaya gesek internal yang berlawanan arah. Untuk
cairan Newtonian, yang mana besarnya viskositas tidak tergantung pada
gaya geser, tegangan geser (shear stress), τ, berbanding lurus dengan laju
geser (shear rate), γ, dan viskositas, µ, seperti dikemukakan pada
Persamaan 1-1
F/A = τ = µ (- dV/dy) = µ.γ (1-1)
Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh DOA terhadap sifat rheologi HTPB-DOA
yang meliputi sifat alir terhadap shear rate, viskositas dan viskositas saat
zero shear rate.
Metode penelitian Penelitian ini membuat 4 macam campuran HTPB - DOA. DOA divariasi
(0, 5, 10, 15 dan 20%) dengan massa HTPB konstan. HTPB dan DOA
dicampur pada 60 rpm selama 3 menit tanpa panas dengan menggunakan
pengaduk mekanika IKA dengan anchor impeller. Viskositas diukur pada
kecepatan putar 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 4 rpm dengan menggunakan spindel
tipe 2 dari viskometer Brookfield untuk semua komposisi.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kekentalan cairan
terdapat waktu yang dapat dilihat dari nilai viskositas oil (ή)= 15,94 dyn
s/cm2 yang lebih besar dari gliserin (ή) = 15,51 dyn s/cm 2 serta koefisien
determinasi (R2) cairan oli dan gliserin masing-masing sebesar 0,9958
dan 0,9799. Perubahan suhu yang diperoleh pada oli lebih rendah
dibandingkan gliserin. Pada cairan oli diperoleh suhu awal= 30,1 oC dan
suhu akhir= 31,8oC. Hal tersebut memperlihatkan bahwa semakin tinggi
nilai kekentalan suatu cairan maka waktu yang dibutuhkan untuk bola
jauh semakin besar. Semakin banyak bola yang dijatuhkan maka semakin
banyak geseran yang terjadi sehingga suhu cairan semakin tinggi dan
kecepatan jatuh bola semakin besar dan nilai viskositas cairan semakin
rendah.
Kelebihan Terdapat grafik yang bisa kita lihat hasil yang didapatkan, kata-kata
mudah dipahami pada jurnal ini.
Kekurangan Lebih dijelaskan lagi hasil dari metode dalam jurnal ini
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
setelah dilakukan pengukuran viskositas campuran HTPB dan DOA pada
berbagai shear rate. Berdasarkan hasil analisis grafik shear rate vs shear
stress, diketahui bahwa campuran HTPB dan DOA memiliki sifat shear
thickening. Diketahui pula bahwa semakin banyak DOA yang
ditambahkan, semakin rendah viskositas campuran, semakin rendah nilai
viskositas pada zero shear rate dan semakin kuat sifat shear thickening
dari campuran. Penggunaan kecepatan putar rendah dalam pengadukan
HTPB-DOA, serta pemilihan bahan aditif yang shear
thinning disarankan untuk peningkatan sifat mekanik propelan dan
spesifik impuls roket.
REVIEW JURNAL 2

Judul Adsorpsi Surfaktan Nonionik Alkil Poliglikosida pada Antarmuka Fluida-


fluida
Abstrak Nonionic surfactants have been used extensively in various industrial
applications such as cleaning, personal care, crop protection, paint and
coating, textile finishing, emulsion stabilization, food and leather processing.
In this study, we have studied the adsorption of three non-ionic surfactants
of alkyl polyglycoside, namely commercial APG from Cognis and APG
produced from glucose as well as APG synthesized from sago starch, at
fluid-fluid interfaces. The variation of surface and interfacial tension with
the concentration of surfactants in the bulk was studied, and data were fitted
using a surface equation of state derived from the Langmuir isotherm. The
agreement between ɣ(C) data and Langmuir isotherm model was very good.
Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan
Penulis Adisalamun, Djumali Mangunwidjaja, Ani Suryani, Titi Candra Sunarti,
Yandra Arkeman
Tahun Jurnal 2012
Review Nike Fadillah (1900078)
Tanggal Review 28 Maret 2020
Volume Vol.9, No.1
Halaman 1-5
Latar Belakang Surfaktan nonionik merupakan bahan yang penting dalam berbagai produk
industry seperti pada proses pembuatan sabun sebagai pembersih, proteksi
tanaman, cat dan stabilitas emulsi, pangan dan pengolahan kulit. Perilaku
tegangan permukaan dari larutan surfaktan encer penting diberbagai bidang
aplikasi dan didalam proses biologi dan biokimia. Dalam penelitian ini
diteliti adsorpsi tiga surfaktan nonionik alkil poliglikosida(APG) (APG
komersial dan APG hasil penelitian baik dari glukosa maupun dari pati sagu
pada antar muka air udara. Tegangan permukaan dan tegangan antar muka
diukur dan datanya dicocokkan dengan persamaan keadaan permukaan yang
diturunkan isotherm Langmuir.
Metode  Bahan : bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah surfaktan
nonionik alkil poliglikosida (APG), yaitu APG komersial (APG-K)
yang diperoleh dari cognis dan APG hasil penelitian, yaitu APG yang
dihasilkan dari glukosa(APG-G) dan APG yang dihasilkan dari pati
sagu (APG-PS).
 Pengukuran tegangan permukaan : dibuat larutan surfaktan APG,
baik komersial maupun yang dihasilkan dengan beragam konsentrasi
kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia dan diletakkan diatas
dudukan tansiometer.
 Pengukuran tegangan antar muka : pengukuran tegangan antar muka
hampir sama dengan pengukuran tegangan permukaan.

Hasil  Tegangan permukaan : Tegangan permukaan berkurang dengan


meningkatnya konsentrasi APG didalam larutan. Hal ini dikarenakan
APG larutan dalam air, maka APG bermigrasi kepermukaan air
sehingga mengurangi tegangnya permukaannya. Sebaliknya, bagian
yang hidrofobik dari molekul menarik (repeals) molekul air, yang
bergerak keatas ke udara sedangkan kepala dari molekul ditetapkan
dalam air, ini mengakibatkan reduksi tegangan permukaan pada
batasan air udara.
 Tegangan antar muka : Untuk tegangan antar muka harga parameter
dari persamaan keadaan permukaan, KL dan Г∞ hasil optimasi dapat
dilihat pada tabel 2. Gambar 2 menunjukkan ragam tegangan antar
muka air-xilen pada berbagai konsentrasi APG dalam larutan dari
harga ∆γ pada tabel 2 menunjukkan bahwa pencocokkan pers. (4)
dan data percobaan sangat baik untuk ketiga surfaktanyang
digunakan, dimana ∆γ dibawah 1 mN/m.
Kelebihan Kata-kata pada metode mudah dimengerti dan juga terdapat grafik.
Kekurangan Abstrak hanya ada Bahasa inggris, lebih baik abstrak juga ada Bahasa
Indonesia. Hasil perhitungan tidak dijabarkan sehingga kurang bias
dipahami.
Kesimpulan Adsorpsi surfaktan nonionik APG pada antarmuka fluida-fluida telah
dipelajari. Tegangan permukaan dan tegangan antarmuka didapatkan
menurut naiknya konsentrasi surfaktan. Tegangan antar muka sangan
dipengaruhi oleh konsentrasi surfaktan dibandingkan dengan tegangan
permukaan sehingga tegangan permukaan mencapai kejenuhan pada
konsentrasi surfaktan yang lebih rendah. Persamaan isotherm Langmuir
telah dicocokkan dengan data tegangan permukaan dan tegangan antarmuka
dan menujukkan hasil sesuai antara model dan data.

Anda mungkin juga menyukai