Judul Pengaruh Dioctyl Adipate Terhadap Sifat Rheologi HTPB Terplastisasi
Abstrak Pengembangan pengetahuan terhadap sifat rheologi isian cair propelan berguna untuk mengembangkan formula isian cair dan parameter mixing yang dapat mendukung peningkatan isian padat sehingga sifat mekanik propelan optimum dan spesifik impuls dari roket naik. Pengembangan ini dapat dimulai dari campuran HTPB-DOA sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh DOA terhadap sifat rheologi HTPB-DOA yang meliputi sifat alir terhadap shear rate, viskositas dan viskositas saat zero shear rate. Dalam metodenya, DOA divariasi 0, 5, 10, 15 dan 20% dan dicampur dengan HTPB. Sifat rheologi dipahami dengan mengukur viskositasnya pada kecepatan putar 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 4 dengan spindel tipe 2 dari viskometer Brookfield dan menganalisis grafik shear stress vs shear rate serta viskositas vs shear rate. Berdasarkan analisis tersebut, diketahui bahwa campuran HTPB-DOA bersifat shear thickening. Semakin banyak DOA yang ditambahkan, semakin rendah viskositas campuran, semakin rendah nilai viskositas pada zero shear rate dan semakin kuat sifat shear thickening dari campuran. Dengan demikian, penggunaan kecepatan tinggi dalam mixing HTPB-DOA perlu dihindari dan diperlukan bahan aditif yang bersifat shear thinning. Jurnal Jurnal Teknologi Dirgantara Penulis Afni Restasari, Luthfia Hajar Abdillah, Rika Suwana Budi, Kendra Hartaya Tahun Jurnal 2018 Review Nike Fadillah (1900078) Tanggal Review 28 Maret 2020 Volume Vol.16, No.2 Halaman 139-148 Latar Belakang Propelan padat komposit merupakan hasil cetak dari slurry yang mayoritas berisi partikel oksidator seperti Ammonium perklorat dan serbuk bahan bakar logam seperti Aluminium. Dalam pencetakan, viskositas sangat menentukan kualitas propelan. Demikian pula dalam proses pencampuran padatannya dengan isian cair seperti Hydroxy Terminated Polybutadiene (HTPB) dan Toluena diisosianat (TDI). Viskositas yang rendah memungkinkan kedua proses tersebut menghasilkan propelan yang homogen sehingga masalah seperti terbentuknya rongga, pori hingga crack yang dapat berujung pada rusaknya struktur roket dapat dicegah. Viskositas menjadi semakin penting mengingat semakin lama, viskositas slurry semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya ikatan silang poliuretan yang terbentuk melalui reaksi polimerisasi HTPB dan TDI. Selain itu, viskositas juga semakin tinggi ketika kebutuhan akan isian padatan dalam propelan meningkat untuk kenaikan impuls spesifik (Isp). Viskositas merupakan besaran yang menggambarkan resistensi suatu cairan untuk mengalir oleh adanya gaya dari luar. Dalam perumusannya, diumpamakan, lapisan tipis cairan berada diantara dua bidang paralel dengan jarak dy . Pada keadaan steady state, gaya geser yang mengenai cairan diimbangi oleh gaya gesek internal yang berlawanan arah. Untuk cairan Newtonian, yang mana besarnya viskositas tidak tergantung pada gaya geser, tegangan geser (shear stress), τ, berbanding lurus dengan laju geser (shear rate), γ, dan viskositas, µ, seperti dikemukakan pada Persamaan 1-1 F/A = τ = µ (- dV/dy) = µ.γ (1-1) Tujuan penelitian Untuk mengetahui pengaruh DOA terhadap sifat rheologi HTPB-DOA yang meliputi sifat alir terhadap shear rate, viskositas dan viskositas saat zero shear rate. Metode penelitian Penelitian ini membuat 4 macam campuran HTPB - DOA. DOA divariasi (0, 5, 10, 15 dan 20%) dengan massa HTPB konstan. HTPB dan DOA dicampur pada 60 rpm selama 3 menit tanpa panas dengan menggunakan pengaduk mekanika IKA dengan anchor impeller. Viskositas diukur pada kecepatan putar 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5; 3; 4 rpm dengan menggunakan spindel tipe 2 dari viskometer Brookfield untuk semua komposisi. Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kekentalan cairan terdapat waktu yang dapat dilihat dari nilai viskositas oil (ή)= 15,94 dyn s/cm2 yang lebih besar dari gliserin (ή) = 15,51 dyn s/cm 2 serta koefisien determinasi (R2) cairan oli dan gliserin masing-masing sebesar 0,9958 dan 0,9799. Perubahan suhu yang diperoleh pada oli lebih rendah dibandingkan gliserin. Pada cairan oli diperoleh suhu awal= 30,1 oC dan suhu akhir= 31,8oC. Hal tersebut memperlihatkan bahwa semakin tinggi nilai kekentalan suatu cairan maka waktu yang dibutuhkan untuk bola jauh semakin besar. Semakin banyak bola yang dijatuhkan maka semakin banyak geseran yang terjadi sehingga suhu cairan semakin tinggi dan kecepatan jatuh bola semakin besar dan nilai viskositas cairan semakin rendah. Kelebihan Terdapat grafik yang bisa kita lihat hasil yang didapatkan, kata-kata mudah dipahami pada jurnal ini. Kekurangan Lebih dijelaskan lagi hasil dari metode dalam jurnal ini Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa setelah dilakukan pengukuran viskositas campuran HTPB dan DOA pada berbagai shear rate. Berdasarkan hasil analisis grafik shear rate vs shear stress, diketahui bahwa campuran HTPB dan DOA memiliki sifat shear thickening. Diketahui pula bahwa semakin banyak DOA yang ditambahkan, semakin rendah viskositas campuran, semakin rendah nilai viskositas pada zero shear rate dan semakin kuat sifat shear thickening dari campuran. Penggunaan kecepatan putar rendah dalam pengadukan HTPB-DOA, serta pemilihan bahan aditif yang shear thinning disarankan untuk peningkatan sifat mekanik propelan dan spesifik impuls roket. REVIEW JURNAL 2
Judul Adsorpsi Surfaktan Nonionik Alkil Poliglikosida pada Antarmuka Fluida-
fluida Abstrak Nonionic surfactants have been used extensively in various industrial applications such as cleaning, personal care, crop protection, paint and coating, textile finishing, emulsion stabilization, food and leather processing. In this study, we have studied the adsorption of three non-ionic surfactants of alkyl polyglycoside, namely commercial APG from Cognis and APG produced from glucose as well as APG synthesized from sago starch, at fluid-fluid interfaces. The variation of surface and interfacial tension with the concentration of surfactants in the bulk was studied, and data were fitted using a surface equation of state derived from the Langmuir isotherm. The agreement between ɣ(C) data and Langmuir isotherm model was very good. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan Penulis Adisalamun, Djumali Mangunwidjaja, Ani Suryani, Titi Candra Sunarti, Yandra Arkeman Tahun Jurnal 2012 Review Nike Fadillah (1900078) Tanggal Review 28 Maret 2020 Volume Vol.9, No.1 Halaman 1-5 Latar Belakang Surfaktan nonionik merupakan bahan yang penting dalam berbagai produk industry seperti pada proses pembuatan sabun sebagai pembersih, proteksi tanaman, cat dan stabilitas emulsi, pangan dan pengolahan kulit. Perilaku tegangan permukaan dari larutan surfaktan encer penting diberbagai bidang aplikasi dan didalam proses biologi dan biokimia. Dalam penelitian ini diteliti adsorpsi tiga surfaktan nonionik alkil poliglikosida(APG) (APG komersial dan APG hasil penelitian baik dari glukosa maupun dari pati sagu pada antar muka air udara. Tegangan permukaan dan tegangan antar muka diukur dan datanya dicocokkan dengan persamaan keadaan permukaan yang diturunkan isotherm Langmuir. Metode Bahan : bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah surfaktan nonionik alkil poliglikosida (APG), yaitu APG komersial (APG-K) yang diperoleh dari cognis dan APG hasil penelitian, yaitu APG yang dihasilkan dari glukosa(APG-G) dan APG yang dihasilkan dari pati sagu (APG-PS). Pengukuran tegangan permukaan : dibuat larutan surfaktan APG, baik komersial maupun yang dihasilkan dengan beragam konsentrasi kemudian dimasukkan ke dalam gelas kimia dan diletakkan diatas dudukan tansiometer. Pengukuran tegangan antar muka : pengukuran tegangan antar muka hampir sama dengan pengukuran tegangan permukaan.
Hasil Tegangan permukaan : Tegangan permukaan berkurang dengan
meningkatnya konsentrasi APG didalam larutan. Hal ini dikarenakan APG larutan dalam air, maka APG bermigrasi kepermukaan air sehingga mengurangi tegangnya permukaannya. Sebaliknya, bagian yang hidrofobik dari molekul menarik (repeals) molekul air, yang bergerak keatas ke udara sedangkan kepala dari molekul ditetapkan dalam air, ini mengakibatkan reduksi tegangan permukaan pada batasan air udara. Tegangan antar muka : Untuk tegangan antar muka harga parameter dari persamaan keadaan permukaan, KL dan Г∞ hasil optimasi dapat dilihat pada tabel 2. Gambar 2 menunjukkan ragam tegangan antar muka air-xilen pada berbagai konsentrasi APG dalam larutan dari harga ∆γ pada tabel 2 menunjukkan bahwa pencocokkan pers. (4) dan data percobaan sangat baik untuk ketiga surfaktanyang digunakan, dimana ∆γ dibawah 1 mN/m. Kelebihan Kata-kata pada metode mudah dimengerti dan juga terdapat grafik. Kekurangan Abstrak hanya ada Bahasa inggris, lebih baik abstrak juga ada Bahasa Indonesia. Hasil perhitungan tidak dijabarkan sehingga kurang bias dipahami. Kesimpulan Adsorpsi surfaktan nonionik APG pada antarmuka fluida-fluida telah dipelajari. Tegangan permukaan dan tegangan antarmuka didapatkan menurut naiknya konsentrasi surfaktan. Tegangan antar muka sangan dipengaruhi oleh konsentrasi surfaktan dibandingkan dengan tegangan permukaan sehingga tegangan permukaan mencapai kejenuhan pada konsentrasi surfaktan yang lebih rendah. Persamaan isotherm Langmuir telah dicocokkan dengan data tegangan permukaan dan tegangan antarmuka dan menujukkan hasil sesuai antara model dan data.