DISUSUN OLEH :
NIM : 1900078
GRUP : B4
ASISTEN DOSEN :
1. DHEA ANANDA
2. YULINDA ANGGRAINI
2020
OBJEK IV
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui macam-macam pewarnaan bakteri.
2. Memahami dan dapat melakukan macam-macam pewarnaan bakteri.
3. Memahami pewarnaan gram sebagai salah satu cara identifikasi bakteri.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-
sifat yang khas begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna
dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri yang ada di suspensikan. Salah satu cara
unutk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah di identifikasi adalah dengan cara
metode pengenceran atau pewarnaan. Hal tersebut berfungsi untuk mengetahuisifat
fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecetan
atau pewarnaan (Dwidjoseputro, 2005).
Bakteri memiliki beberapa bentuk yaitu basil (tongkat), coccus, spirilum. Bakteri
yang berbentuk tongkat maupun kokus dibagi menjadi beberapa macam. Pada bentuk
basil pembagiannya yaitu basil tunggal, diplobasil, dan tripobasil.Sedangkan pada coccus
dibagi menjadi monococcus, diplococcus, sampai stophylococcus. Khusus pada spirilum
hanya dibagi dua yaitu setengah melengkung dan melengkung (Dwidjoseputro.2005).
Escherichia coli adalah bakteri Gram negatif berbentuk batang yang tidak
membentuk spora yang merupakan flora normal di usus. Meskipun demikian, beberapa
jenis Escherichia coli dapat bersifat patogen, yaitu serotipe-serotipe yang masuk dalam
golongan Escherichia coli Enteropatogenik, Escherichia coli Enteroinvasif, Escherichia
coli Enterotoksigenik dan Escherichia coli Enterohemoragik (Smith-Keary, 1988 ;
Jawetz et al., 1995).
Escherichia coli merupakan bakteri Gram negatif berbentuk batang pendek yang
memiliki panjang sekitar 2 µm, diameter 0,7 µm, lebar 0,4-0,7µm dan bersifat anaerob
fakultatif. E. coli membentuk koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan tepi yang
nyata (Smith-Keary, 1988 ; Jawetz et al., 1995).
Pengenalan bentuk mikroba kecuali mikroalage harus dilakukan pewarnaan
terlebih dahulu, agar dapat diamati dengan jelas. Pada umumnya bakteri bersifat tembus
cahaya, hal ini disebabkan karena banyak bakteri yang tidak mempunyai zat warna
(Waluyo,2004).
Pewarnaan merupakan salah satu cara yang pagar sedang digunakan untuk
membedakan mikroorganisme khususnya bakteri yaitu bakteri gram positif dan bakteri
gram negative. (Gazali,2009)
Tujuan dari pewarnaan adalah untuk mempermudah pengamatan bentuk sel
bakteri, memperluas ukuran jasad, mengamati struktur dalam dan luar sel bakteri, dan
melihat reaksi jasad terhadap pewarnaan yang diberikan sehingga sifat fisik atau kimia
jasad dapat diketahui (Hadiutomo,1990).
Metode pengenceran pertama kali ditemukan oleh Christian Gram pada tahun
1884. Dengan metode ini, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu gram positif
dan bakteri gram negatif yang didasarkan dari reaksi atau sifat bakteri terhadap cat
tersebut. Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya
sehingga pewarnaan gram tidak dapat dilakukan pada mikroorganisme yang tidak
mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp.(Lay,1994).
Berhasil atau tidaknya suatu pewarnaan ditentukan oleh waktu pemberian warna
dan umur biakan yang diwarnai (umur biakan yang baik adalah 24 jam). Umumnya zat
warna yang digunakan adalah garam-garam yang dibangun oleh ion-ion yang bermuatan
positif dan negatif dim.ana salah satu ion tersebut sudah memiliki warna
(Hadiutomo,1990).
Macam-macam pewarnaan bakteri, pewarnaan pada bakteri dibagi 3 yaitu :
(Dwidjoseputro,2005).
Pewarnaan sederhana
Pewarnaan sederhana merupakan teknik pewarnaan yang sering
yang digunakan. Disebut sederhana karena hanya menggunakan satu jenis
zat warna untuk mewarnai organisme tersebut. Kebanyakan bakteri
mudah bereaksi dengan pewarnaan-pewarnaan sederhana karena
sitoplasmanya bersifat basafilik (suka dengan basa). Zat-zat warna yang
digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya bersifat alkolin. Dengan
pewarnaan sederhana dapat mengetahui bentuk dan rangkaian sel-sel
bakteri pewarnaan basa yang biasa digunakan untuk pewarnaan sederhana
ialah metilen biru, kristal violet, dan karbol fuchsin yang mana pewarnaan
sederhana ini dibagi lagi menjadi dua jenis pewarnaan, yaitu :
(Umni,2008)
a. Pewarnaan asam
Pewarnaan asam atau positif merupakan pewarnaan yang
menggunakan satu warna atau dengan tujuan hanya untuk melihat
bentuk sel. Adapun zat warna yang dipakai dalam pewarnaan
positif adalah metilen biru dan air fuchsin.
b. Pewarnaan basa
Pewarnaan basa atau negatif merupakan metode pewarnaan
untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi
gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan
(tembus pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan
morfologi dan ukuran sel. Metode ini menggunakan tinta cina.
Pewarnaan diferensial (Gram)
Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode empiris
untuk membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yaitu
Gram positif dan negatif, berdasarkan sifat kimia dan fisika dinding sel
mereka. Metode ini diberi nama berdasarkan penemunya, ilmuwan
Denmark Hans Christian (1853-1938) yang mengembangkan teknik ini
pada tahun 1884 untuk membedakan antara pneumokokus dan bakteri
klebslella pneumoniac. Bakteri Gram negatif adalah bakteri yang tidak
mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan gram.
Bakteri Gram positif akan mempertahankan warna ungu pada metode
pewarnaan gram. Pada uji pewarnaan Gram, suatu pewarna penimbal
ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri Gram
negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini
bertujuan untuk mengklarifikasi kedua tipe bakteri ini berdasarkan
perbedaan struktur dinding sel.
Dalam pewarnaan Gram diperlukan reagen, antara lain :