Anda di halaman 1dari 3

RESUME ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Pasien : By Ny. AA Hari/Tanggal : Rabu/26 Februari 2020


No. MR : 01244655 Nama Perawat :1. Rahmi Hasanah Aulia
Diagnosis Medis : MEGACOLON 2. Reren Yora Yutari
KONGENITAL
A. HASIL PENGKAJIAN
Seorang bayi laki-laki berusia 10 (Hari)*, dirawat di RS/dibawa ibu ke Puskesmas*
dengan keluhan tidak bisa BAB 3 hari sejak dilahirkan . Keluhan lain yang menyertai
adalah pasien demam dan perutnya membesar, tidak bisa BAB. Perut menjadi kembung
(+), muntah (-), BAK normal Terdapat riwayat keterlambatan keluarnya mekoneum (+)
3 hari setelah lahir.
Pada pemeriksaan fisik (diperoleh/ditemukan/didapatkan) keadaan umum menangis kuat,
BB 2900 gr (composmentis)
Pemeriksaan tanda vital diperoleh Denyut nadi 110 x/menit, frekuensi napas 30 x/menit
dan suhu 36,8 0C.
Pada pemeriksaan fisik (diperoleh/ditemukan/didapatkan)* (data fokus)
1. Abdomen
Inspeksi : Dinding perut > dinding dada, distended (+)
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
Perkusi : Timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), supel

2. Cor :
Inspeksi : iktus kordis tidak tampak
Palpasi : iktus kordis tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Auskultasi : BJ I-II intensitas normal, reguler, bising (-)
3. Pulmo :
Inspeksi : Pengembangan dada kanan = kiri
Palpasi : Fremitus raba dada kanan = kiri
Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), Suara tambahan (-/-)
4. Regio glutea
Terpasang rectal tube dengan produk feses warna kecoklatan sebanyak + 50 cc
Pada pemeriksaan laboratorium (darah/urine/feses/cairan serebro spinal)* diperoleh

Pemeriksaan lab darah

No. Hasil Satuan Rujukan

Hematologi

1. Hb 12,7 g/dl 15,0 – 24,6

2. HcT 38 % 47,0 – 75,0

3. AL 14 103 / ul 5,0 – 19,0

4. AT 51 103 / ul 150 -300

5. AE 3,30 juta/ul 3,7 – 6,8

6. Gol. Darah B

7. PT 12,9 detik 10 - 15

8. APTT 27,6 detik 20 - 40

Kimia Klinik

9. Natrium 136 mmol/l 129 – 147

10. Kalium 2,7 mmol/l 3,6 - 6,1

11. Chlorida 104 mmol/l 98 – 106

Pada pemeriksaan foto rontgen diperoleh gambaran

B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN UTAMA


Konstipasi Berhubungan dengan Aganglionik
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Manajamen Konstipasi :
1. Periksa tanda dan gejala konstipasi
2. Periksa pergerakan usus dan karakteristik feses (konsistensi,bentuk,volume,warna)
3. Berikan enema atau irigasi, jika perlu
4. Anjurkan peningkatan asupan cairan
5. Ajarkan cara mengatasi konstipasi
6. Kolaborasi penggunaan obat pencahar, jika perlu

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


IMPLEMENTASI EVALUASI
1. Memeriksa tanda dan gejala konstipasi S :Keluarga pasien mengatakan bahwa
2. Memeriksa pergerakan usus setiap 4 jam pasien mampu melakukan pola eliminasi
dan karakteristik feses BAB
(konsistensi,bentuk,volume,warna) O : Warna BAB pasien Hitam dengan
3. Memberikan enema atau irigasi, jika konsistensi Keras dengan volume yang
perlu banyak.
4. Menganjurkan peningkatan asupan cairan Perut pasien masih tampak membesar,
5. Mengajarkan cara mengatasi konstipasi pasien tampak gelisah
6. Berolaborasi penggunaan obat pencahar A:Diagnosa keperawatan konstipasi
sebagian teratasi
P :Intervensi dilanjutkan

*coret yang tidak perlu Padang, Februari 2020


Mahasiswa

(............................................)

Anda mungkin juga menyukai