Anda di halaman 1dari 18

ASKEP INFERTILITAS

Kelompok 4
Annisa Ratu Salma
Idraal Dimardiwan
Nadya Maharani
Serina Lia Oktaviani
Infertilitas
• Infertilitas adalah gangguan system reproduksi
yang menyebabkan kegagalan untuk mencapai
kehamilan klinis setelah 12bulan atau lebih
berhubungan intim secara teratur tanpa
menggunakan kontrasepsi (WHO).
Infertilitas

Primer Sekunder
Penyebab

Wanita

Faktor lokal
hormonal Sumbatan
Pria

Gangguan Ketidak Faktor


spermatogensis mampuan sederhana
obstruksi
ejakulasi
Manifestasi klinis
1. Wanita
• Terjadi kelainan sistem endokrin
• Diiikuti dengan perkembangan seks sekunder yang tidak adekuat menunjukan
masalah pada aksis ovarium hipotalamus hipofisi atau aberasi genetic
• Wanita dengan sindrom turner biasanya pendek memiliki payudarah yang tidak
berkembang
• Wanita infertile dapat memiliki uterus
• Motilitas tuba ujungnya fimbriennya dapat menurun atau hilangakibat infeksi
atau tumor
2. Pria
• Riwayat terpajan benda-benda mutan yang membahayakan reproduksi (panas
radiasi, rokok,narkotika, alcohol, infeksi)
• Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin
• Disfungsi ereksi berat
• Gangguan spermatogenesis (kelainan jumlah, bentuk dan mortilitas sperma)
Pemeriksaan pasangan infertil
• Histeroskopi
• Laparoskopi
• Ultrasonografi
• Uji pasca-senggama
• Pemeriksaan Hormonal
penatalaksanaan
1. Wanita
• Pengetahuan tentang siklus menstruasi
• Pemberian terapi obat
• Terapi penggantian hormon.
• Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan
infeksi dini yang adekuat.
2. Pria
• Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan
nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas dan ketat
• FSH dan HCG untuk meningkatkan spermatogenesis (produksi sperma)
• Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus
• Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma
• Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan
nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas dan ketat; dan
Patofisologis

1. Wanita
• Beberapa penyebab dari gangguan infertilitas dari wanita diantaranya
gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus yang mengakibatkan
pembentukan FSH dan LH tidak adekuat sehingga terjadi gangguan dalam
pembentukan folikel diovarium. Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik yang
mengakibatkan gangguan pada ovulasi. Gangguan bentuk anatomi system
reproduksi juga penyebab mayor dari infertilitas, diantaranya cidera tuba
dan perlekatan tuba sehingga ovum tidak dapat lewat dan tidak terjadi
fertilisasi dari ovum dan sperma. Kelainan bentuk uterus menyebabkan
hasil konsepsi tidak berkembang normal walaupun sebelumnya terjadi
fertilisasi. Abnormalitas ovarium mempengaruhi pembentukan folikel.
Abnormalitas serviks mempengaruhi proses pemasukan sperma. Factor
lain yang mempengaruhi infertilitas adalah aberasi genetic yang
menyebabkan kromosom sex tidak berkembang baik.
2. Pria
• Abnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan
disfungsi hipotalamus dan hipofisi yang mengakibatkan
kelianan status fungsional testis. Gaya hidup memberikan
peran yang besar dalam mempengaruhi infertilitas
diantarnya merokok, penyalah gunaan obat-obatan dan
zat adiktif yang berdampak pada abnormalitas pada
sperma. Konsumsi alcohol mempengaruhi masalah ereksi
yang mengakibatkan berkurangnya sperma,suhu disekitar
areal testis juga mempengaruhi abnormalitas
spermatogenesi
Pengkajian
a. Identitas klien
• Nama pasien, umur, tempat tanggal lahir, agama dll
• Riwayat kesehatan
1. Wanita
 Riwayat kesehatan dahulu
• Riwayat terpapar benda-benda mutan yang membahayakan reproduksi
• Riwayat infeksi
• Hipertiroidisme dan hipotiroid, hirsutisme
• Infeksi bakteri dan virus con: toksoplasma
• Tumor hipofisis atau prolaktinpma
• Riwayat penyakit menular seksual
• Riwayat kista
 Riwayat kesehatan sekarang
• Endometriosis dan endometrits
• Vaginismus (kejang pada otot vagina)
• Gangguan ovulasi
• Abnormalitas tubafalopi, ovarium,uterus dan serviks
• Autoimun
 Riwayat kesehatan keluarga
• Memiliki riwayat saudara atau keluarga
dengan aberasi genetic
 Riwayat obsetri
• Tidak hamil dan melahirkan selama 1 thn
tanpa alat kontrasepsi
• Mengalami aborsi berulang
• Sudah pernah melahirkan tapi tidak hamil
2. Pria
 Riwayat kesehatan dahulu
• Riwayat terpajan benda-benda mutan yang membahayakan reproduksi (panas,
radiasi, rokok, narkotika, alcohol, infeksi)
• Status gizi dan nutrisi terutama kekurangan protein dan vitamin
• Riwayat infeksi genitorurinaria
• Hipertiroidisme dan hipotiroid
• Tumor hipofisis atau prolactinoma
 Riwayat kesehtan sekarang
• Disfungsi ereksi berat
• Mikropenis
• Gangguan spermatogenesis
• Saluran sperma tersumbat
• Hernia scrotalis(hernia berat sampai ke kantong testis)
3. Pemeriksaan fisik
• Terdapat berbagai kelianan pada organ genital pria maupun wanita.
Diognosis keperawatan
• Ansietas Berhubungan Dengan Ancaman
Terhadap Konsep Diri (Hal.180)
• Resiko Infeksi Berhubungan Dengan
Ketidakadekuatan Pertahanan Tubuh
Sekunder (Supresi Respon Inflamasi) (hal 304)
• Harga Diri Rendah Kronis Berhubungan
Dengan Terpapar Sutuasi Traumatis (Hal.192)
1. ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri (hal.180)
Slki :setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x 24 jam dengan keluhan sesuai dengan kriteria hasil(hal.132) :
1.Perilaku gelisah berkurang
2.perilaku tegang berkurang
3.verbalisasi kebingungan berkurang
4.ttv normal
Siki : Reduksi ansietas(hal.387)
Observasi:
1.identifikasi saat tingkat ansietas berubah
2.identifikasi kemampuan mengambil keputusan
3.monitor tanda tanda ansietas
• Terapeutik:
1.ciptakan suasana terapeutikuntuk membutuhkan kepercayaan
2.pahami situasi yg membuat ansietas
3.dengarkan dengan penuh perhatian
•  Edukasi:
1.jelaskan prosedur,termasuk sensasi yg mungkin dialami
2.informasikan secara faktual mengenai diagnosis,pengobatan dan prognosis
3 anjurkan keluarga tetap bersama pasien
4.kolaborasi pemberian obat ansietas,jika perlu
2. resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder (supresi respon
inflamasi)
Slki: setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam dengan keluhan sesuai kriteria hasil(hal.60):
1.kemampuan mengubah perilaku
2.komitmen terhadap strategi
3 kemampuan memodivikasi gaya hidup
4.kemampuan mengenali status kesehatan
Siki:pencegahan infeksi (hal.278)
• Observasi:
1.monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
•  Terapeutik :
1.Batasi jumlah pengunjung
2.berikan perawatan kulit pada area udema
3 cuci tangan sebelum dan sesuadah kontak dgn pasien dan lingkungan pasien
4.pertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko tinggi
•  Edukasi :
1.jelaskan tanda dan gejala infeksi
2.ajarkan cara cuci tangan dgn benar
3.ajarkan cara memeriks kondisi luka
4.anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
5.anjurkan meningkatkan kebutuhanah cairan
6.kolaborasi pemberian imunisasi,jika perlu
3. harga diri rendah kronis berhubungan dengan terpapar sutuasi traumatis (hal.192)
Slki:setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam dengan keluhan sesuai kriteria hasil(hal.30):
1.penilaian diri positif
2.penerimaan penilaian positif terhadap diri sendiri
3.perasaan malu berkurang
4.perasaan bersalah berkurang
5.perasaan memiliki kelebihan atau kemampuan positif
Siki:dukungan perasaan bersalah(hal.36)
•Observasi:
1.identifikasi adanya keyakinan tidak rasional
•Terapeutik:
1.fasilitasi mengidentivikasisituasi perasaan muncul dan respon
2.fasilitasi mengidentifikasi reflek perasaan yg destruktif
3 fasilitasi memgidentifikasi dampak situasi pada hubungan keluarga
4.fasilitasi memahami rasa bersalah
• Edukasi :
1.ajarkan menggunakan teknik menghentikan pikiran dan subtitusi pikiran dengan relaksasi otot saat
pikiran bersalah terus dirasakan
2 ajarkan mengidentifikadi pilihan untuk mencegah ,mengganti,menebus kesalahan,dan penyeleseian.

Anda mungkin juga menyukai