Nim : 5170211411
Kepemimpinan
Resume Mata Kuliah Prilaku Organisasi
A. Pengertian kpemimpinn
B. Teori Kepemimpinan
Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar nantinya
mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa teori tentang
kepemimpinan antara lain :
1. Teori Kepemimpinan Sifat ( Trait Theory )
Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian pemimpin
itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan Romawi yang
beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan yang kemudian teori
ini dikenal dengan ”The Greatma Theory”. Dalam perkembanganya, teori ini
mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir psikologi yang berpandangan bahwa
sifat – sifat kepemimpinan tidak seluruhnya dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai
melalui pendidikan dan pengalaman. Sifat – sifat itu antara lain : sifat fisik, mental,
dan kepribadian. Keith Devis merumuskan 4 sifat umum yang berpengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan organisasi, antara lain kecerdasan, kedewasaan dan
keluasan hubungan sosial, motivasi dan dorongan berprestasi, sikap hubungan
kemanusiaan.
2. Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini
memiliki kecendrungan kearah 2 hal. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi yaitu
kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan
bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti : membela bawahan, memberi
masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan. Kedua disebut
Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan
kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat , bawahan mendapat instruksi dalam
pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan
dicapai. Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana
seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan terhadap
hasil yang tinggi pula.
3. Teori Kewibawaan Pemimpin
Gaya kepemimpinan akan ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu dari segi latar
belakang, pengetahuan, nilai, dan pengalaman dari pemimpin tersebut. Pemimpin
yang menilai bahwa kepentingan organisasi harus didahulukan dari kepentingan
individu akan memiliki kecenderungan untuk memiliki gaya kepemimpinan yang
berorientasi pada pekerjaan. Demikian pula sebaliknya, pemimpin yang dibesarkan
dalam lingkungan yang menghargai perbedaan dan relasi antar manusia akan
memiliki kecenderungan untuk bergaya kepemimpinan yang berorientasi pada orang-
orang. Namun selain keempat faktor tersebut, karakteristik dari bawahan atau orang-
orang yang dipimpin juga perlu dipertimbangkan sebelum menentukan gaya
kepemimpinan apa yang sebaiknya digunakan. Jika orang-orang yang dipimpin
cenderung untuk menyukai keterlibatan dalam berbagai hal, memiliki inisiatif yang
tinggi, barang kali gaya yang perlu dilakukan lebih cenderung memadukan kedua
gaya kepemimpinan yang ada melalui apa yang dinamakan sebagai manajemen
partisipatif, dimana dalam pendekatan manajemen partisipatif ini faktor orientasi
sosial diakomodasi melalui keterlibatan orang-orang (apakah dalam penyusunan
tujuan, penyelesaian masalah, dan lain sebagainya) dalam menyelesaikan pekerjaan.
Telah terjadi perdebatan dalam waktu cukup lama untuk mencari jawaban
apakah ada gaya kepemimpinan normatif atau ideal. Perdebatan ini biasanya terpusat
pada gagasan bahwa gaya ideal itu ada: yaitu gaya yang secara aktif melibatkan
bawahan dalam penetapan tujuan dengan menggunakan teknik-teknik manajemen
partisipatif dan memusatkan tujuan baik terhadap karyawan dan tugas. Penelitian-
Penelitian teorimotivasi sebelumnya juga mendukung bahwa pendekatan manajemen
partisipatif sebagai yang ideal. Banyak praktisi manajemen merasa konsep-konsep
tersebut membuat peningkatan prestasi dan perbaikan sikap.
SUMBER