Anda di halaman 1dari 3

Studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang

suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak atau tidak usaha
tersebut dijalankan (Kasmir dan Jakfar 2012:7). Tujuan Studi Kelayakan Bisnis:
1. Menghindari Resiko Kerugian
Tujuan pertama yaitu, untuk meminimalkan risiko yang dapat dikendalikan maupun yang
tidak dapat dikendalikan. Kondisi masa yang akan datang tidak dapat diprediksi,
sehingga perlu untuk melakukan analisis studi kelayakan untuk memperkecil resiko
2. Mempermudah Perencanaan
Dengan adanya ramalan untuk masa yang akan datang, maka mempermudah
perencanaan. Perencanaan itu sendiri meliputi jumlah modal, waktu pelaksanaan, lokasi,
cara pelaksanaan, besarnya keuntungan serta keuntungan serta bagaimana pengawasan
bila terjadi penyimpangan.
3. Memudahkan Pelaksanaan Pekerjaan
Perencanaan yang disusun dapat mempermudah penerapan nya, proses bisnis dapat
dilakukan secara tersusun sehingga para karyawan dapat memiliki pedoman dan tetap
fokus pada tujuan, sehingga rencana bisnis dapat tercapai sesuai dengan apa yang di
rencanakan.
4. Memudahkan Pengawasan
Dengan pelaksanaan yang sesuai dengan rencana yang telah disusun, maka pengawasan
dalam proses bisnis akan lebih mudah. Pengawasan dilakukan, agar jalannya usaha tetap
pada jalur dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
5. Memudahkan Pengendalian
Bila terjadi penyimpangan, akan mudah untuk memperbaikinya dan dapat langsung untuk
dikendalikan sehingga tidak terlalu jauh penyimpangan yang terjadi.
Setiap calon pembisnis pasti memiliki hal-hal yang harus dipertimbangkan sebelum mereka
merealisasikan ide bisnis mereka kepada masyarakat, banyak faktor yang akan mempengaruhi
pertimbangan seorang pembisnis dalam menilai, apakah idenya layak untuk direalisasikan, atau
harus berganti haluan ke ide lain. faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan
tersebut teringkas dalam sebuah system penilaian, yang dikenal dengan nama Feasibility
Analysis, atau yang dikenal juga dengan Analisa kelayakan bisnis. Feasibility
Analysis merupakan tahap terpenting dalam membangun usaha baru, Analisa tersebut
menentukan, apakah ide bisnis layak dilaksanakan, atau harus dibatalkan. Dalam Analisa
Kelayakan tersebut, banyak bidang yang dipertimbangkan dan di Analisa : Kelayakan Produk,
Kelayakan Industri / Target Pasar, Kelayakan Organisasi, dan Kelayakan Finansial.
Kelayakan Finansial atau Financial Feasibility adalah proses Analisa, bagaimana
perkiraan performa keuangan bisnis tersebut, mulai dari modal, pendapatan, dan lain
sebagainya. Financial Feasibility merupakan bidang yang termasuk sangat penting dalam tahap
Analisa kelayakan bisnis, poin terpenting dalam Menganalisa kelayakan finansial merupakan
jumlah modal yang dibutuhkan untuk merealisasikan bisnis tersebut, jika modal yang dibutuhkan
untuk merealisasikan bisnis tersebut tergolong kecil, maka ide bisnis tersebut dapat dengan
mudah direalisasikan, sebaliknya, bila total modal yang dibutuhkan relatif besar, maka hal
tersebut harus dijadikan sebuah pertimbangan. Hal yang tidak dapat dipisahkan dari poin ini
adalah sumber dana.
Dari manakah sumber dana untuk modal berasal? apakah Tabungan pribadi, Melalui
sistim Fund-Raising, meminjam uang dari Bank / Keluarga / teman?. Bagaimana nantinya uang
tersebut akan dikembalikan, apakah pengembalian uang beserta bunga yang telah ditentukan
pada awal peminjaman, atau menjadikan mereka sebagai para investor, dan membagikan hasil
keuntungan kepada mereka, berapa persen? Hal tersebut harus dipertimbangkan matang matang.
Hal ini harus dipertimbangkan matang-matang untuk meminimalisir munculnya resiko di
kemudian hari. Berikut beberapa hal penting yang kritis dalam penentuan suksesnya Start-
Ups: Tempat usaha yang terjangkau, Manajemen pekerja, perlengkapan yang dibutuhkan,
kemampuan untuk memperoleh properti intelektual, dukungan pemerintah setempat, dan
kemampuan untuk membuat hubungan bisnis yang baik. Poin selanjutnya adalah performa
keuangan, performa keuangan merupakan poin yang tidak kalah penting dari poin sebelumnya,
modal yang dibutuhkan, apabila performa keuangan tidak baik, walaupun modal yang
dibutuhkan kecil, tidak lama, bisnis tersebut akan terpuruk. Performa keuangan dapat diketahui
dengan cara melihat performa keuangan bisnis serupa, cari bisnis yang dapat dibandingkan
secara Apple-to-Apple, cari performa bisnis Startup, bukan bisnis raksasa pada bidang tersebut.
Teknik untuk mengetahui performa keuanganpun berbagai macam, data tersebut dapat dilihat
dari website penyedia, Gumshoe Research, ataupun bertanya secara langsung kepada sang
pemilik bisnis.
Poin terakhir dari Financial Feasibility adalah daya Tarik finansial dari ide bisnis
tersebut, daya Tarik finansial ini dapat dilihat dari beberapa hal penentu, berikut adalah faktor
yang harus diperhatikan dalam melihat daya tarik finansial ; Jumlah Modal yang di Investasikan,
Resiko dalam peluncuran bisnis, Alternatif Investasi lain, dan alternatif lain untuk waktu dan
usaha sang Entrepreneur. Pada akhirnya, apabila Financial Feasibility telah dilewati dengan
hasil yang menunjukan bahwa ide bisnis tersebut dapat direalisasikan, dan bila Analisa dalam
bidang lainnya juga mengindikasikan hal serupa, maka ide bisnis tersebut siap direalisasikan dan
dipasarkan ke kahlayak luas.
Pengertian Akuntansi:
Akuntansi adalah proses lengkap untuk mengidentifikasi, merekam, mengklasifikasi,
meringkas, melaporkan, menafsirkan dan menganalisis informasi keuangan. Ini adalah seni
untuk mencatat secara sistematis transaksi, untuk menjaga keseimbangan laporan keuangan
berdasarkan Standar Akuntansi (SA). Dengan bantuan laporan keuangan entitas, audit internal,
dan pemeriksaan pajak dilakukan pada akhir tahun buku.
Laporan keuangan ini dapat dibaca oleh pengguna setelah audit, yang dapat melihat kinerja dan
posisi bisnis untuk periode tertentu. Pengguna laporan keuangan mencakup semua pemangku
kepentingan seperti kreditor, debitur, kreditur, pemasok, investor, pemegang saham, karyawan,
dan lain-lain.
Pengertian Keuangan:
Keuangan adalah ilmu akuisisi dan alokasi (yaitu Pengeluaran atau investasi) dana secara
efektif. Ini adalah istilah yang lebih luas, yang mempelajari tentang uang dan pasar modal
bersamaan dengan pengaturan dan pengelolaan dana oleh bisnis. Aspek utama keuangan adalah
“nilai waktu dari uang” yaitu nilai uang berubah dari waktu ke waktu.
Perbedaan Akuntansi & Keuangan :
a. Akuntansi adalah penyimpanan catatan transaksi secara metodis sementara keuangan
adalah studi pengelolaan dana dengan cara terbaik.
b. Akuntansi merupakan bagian dari Keuangan
c. Informasi akuntansi sangat membantu pengguna laporan keuangan untuk memahami
posisi keuangan bisnis sementara keuangan berguna dalam meramalkan kinerja entitas di
masa depan.
d. Akuntansi menggunakan Laporan Laba Rugi, Neraca, Laporan Arus Kas, dan sebagainya
sebagai perangkatnya. Di sisi lain, Leverage, Penganggaran Modal, Analisis Rasio,
Analisis Risiko, Manajemen Modal Kerja, dan sebagainya adalah alat keuangan.
e. Ada empat cabang akuntansi sedangkan hanya ada tiga cabang keuangan.

Anda mungkin juga menyukai