Anda di halaman 1dari 2

UAS 22 JUNI 2017 HAM

1. Jelaskan tujuan pembentukan dari KOMNAS HAM!


 Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, UUD
1945, dan Piagam PBB serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
 Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya pribadi manusia
Indonesia seutuhnya dan kemampuan berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan

2. Jelaskan proses hukum pembentukan pengadilan HAM AD HOC menurut hukum positif Indonesia?
Pengadilan HAM ad hoc sebagaimana berdasarkan pasal 43 ayat (2) UU No. 26 Tahun 2000 dibentuk atas usul
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia berdasarkan peristiwa tertentu dengan Keputusan Presiden.
Dalam ayat 3 dinyatakan bahwa pengadilan tersebut berada di lingkungan peradilan umum. Salah satu tindak
lanjut dari UU ini adalah Kepres No. 53 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pengadilan HAM Ad Hoc Pada PN
Jakarta Pusat.

3. Sebutkan jenis pelanggaran HAM berat menurut UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM!
Dalam pasal 7 dijelaskan meliputi kejahatan genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan.
a.    Genosida, merupakan sebuah perbuatan dengan cara pembantaian atau pembunuhan secara masal
yang dilakukan dengan sistematis terhadap suatu kelompok, ras, bangsa, suku, agama, dsb guna
memusnahkannya. (contohnya :holocaust)
b.    Kejahatan Kemanusiaan, merupakan perbuatan kejahatan yang ditujukan pada penduduk sipil guna
kepentingan suatu kelompok atau individu. Contohnya seperti mencegah kelahiran, perbudakan,
pengusiran atau pemindahan suatu penduduk secara paksa, pemerkosaan, kejahatan apartheid,
penghilangan orang secara paksa, dsb. (contohnya:bom)

4. International Criminal Court (ICC) adalah Mahkamah Pidana Internasional yang permanen dan independen,
yang bekerja menurut asas remedy domestic. Jelaskan pengertian asas tersebut!
Berarti bahwa pengadilan ini (ICC) akan tetap memberikan hak pertama bagi pengadilan nasional untuk
melakukan penuntutan terhadap pelaku kejahatan internasional. Apabila pengadilan nasional tersebut tidak
mau atau tidak mampu melaksanakannya maka barulah mahkamah ini akan bekerja.

5. Misteri kasus pembunuhan, mayat wanita dalam karung yang menggegerkan warga Malang, Jatim, pada hari
kamis (27/5/2017) lalu, akhirnya terungkap. Korban yang diketahui bernama Ayu Kurniandani (19), warga
klayatan, dibunuh oleh kekasihnya sendiri Umar Sodiq (25) warga desa tanggul RT 02 RW 02, Kecamatan
Blimbing. Khawatir aksi kejahatannya diketahui oleh orang banyak, tersangka berusaha menghilangkan jejak
dengan membungkus mayat korban dengan karung dan membuangnya ke sungai.
PERTANYAAN :
a. Apakah tindakan yang dilakukan sodiq termasuk melanggar HAM? Jelaskan
b. apakah tindakan tersebut dapat dikualifikasi sebagai tindakan pelanggaran HAM berat? Jelaskan pendapat
anda! Setelah itu anda jelaskan karateristik dari tindakan/perbuatan yang dikualifikasi sebagai pelanggaran
HAM berat!

Jawaban :
a. termasuk melanggar HAM karena telah menghilangkan nyawa orang lain. Hak untuk hidup dengan tegas
dinyatakan sebagai non derogable right dalam pasal 28I UUD NRI 1945 dan dipertegas kembali dalam
pasal 4 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM. Pasal 9 ayat 1 UU HAM menyatakan Setiap orang berhak
untuk hidup, dan mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya. Sehingga perampasan
hak untuk hidup sebagai hak individual tentunya menjadi pelanggaran HAM karena telah melanggar
kewajiban sebagaimana dalam pasal 28J ayat (2) UUD NRI 1945
b. pembunuhan dalam hal ini bukanlah pembunuhan yang dimaksud sebagai kejahatan terhadap
kemanusiaan dalam pasal 7 UU Pengadilan HAM. Karena dalam kasus ini pembunuhan dilakukan hanya
terhadap satu orang dan tidak memenuhi unsur kejahatan terhadap kemanusiaan dalam pasal 9 UU
Pengadilan HAM. Karateristik dari tindakan yang dikualifikasikan sebagai pelanggaran HAM berat dalam
kategori genosida dijelaskan dalam pasal 8 ialah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk
menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian
kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama, dengan cara membunuh anggota kelompok,
mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat, megakibatkan kemusnahan, mencegah
kelahiran, memindahkan secara paksa anak2 dari kelompok tertentu ke kelompok lain.
Sedangkan kategori kejahatan terhadap kemanusiaan satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari
serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan secara langsung
terhadap penduduk sipil,berupa:
a. pembunuhan;
b. pemusnahan;
c. perbudakan;
d. pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
e. perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar
(asas-asas) ketentuan pokok hokum internasional;
f. penyiksaan;
g. perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi
secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara;
h. penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras,
kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal
yang dilarang menurut hukum internasional;
i. penghilangan orang secara paksa; atau
j. kejahatan apartheid.

1. HAM menurut UU No. 39 tahun 1999 : Seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia
sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.

2. Ciri dan Karakteristik HAM :


a. Tidak dapat dicabut: HAM manusia tidak dapat dihilangkan atau diserahkan.
b. Tidak dapat dibagi : semua orang berhak mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan politik atau
hak ekonomi, social, dan budaya.
c. Hakiki : HAM adalah hak asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.
d. Universal : HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender, atau
perbedaan lainnya. Persamaan adalah salah satu dari ide-ide hak asasi manusia yang mendasar.

3. Proses hukum pembentukan pengadilan HAM AdHoc menurut hukum positif Indonesia :
a. Pasal 43 ayat 1 : Pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat yang terjadi sebelum diundangkannya
Undang-undang ini, diperiksa dan diputus oleh Pengadilan HAM ad hoc.
b. Pasal 43 ayat 2 : Pengadilan HAM ad hoc sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibentuk atas usul
Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia berdasarkan peristiwa tertentu dengan Keputusan
Presiden.
c. Pasal 43 ayat 3 : Pengadilan HAM ad hoc sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berada di lingkungan
Peradilan Umum.
d. Pasal 44 : Pemeriksaan di Pengadilan HAM ad hoc dan upaya hukumnya dilakukan sesuai
dengan ketentuan dalam Undang-undang ini.

Anda mungkin juga menyukai

  • 03
    03
    Dokumen1 halaman
    03
    Amanda Julianna Clarissa
    Belum ada peringkat
  • Legal Opinion
    Legal Opinion
    Dokumen7 halaman
    Legal Opinion
    Amanda Julianna Clarissa
    Belum ada peringkat
  • Replik
    Replik
    Dokumen2 halaman
    Replik
    Amanda Julianna Clarissa
    Belum ada peringkat
  • T2 Perburuhan Grab
    T2 Perburuhan Grab
    Dokumen44 halaman
    T2 Perburuhan Grab
    Amanda Julianna Clarissa
    Belum ada peringkat
  • KEPAILITAN
    KEPAILITAN
    Dokumen14 halaman
    KEPAILITAN
    Amanda Julianna Clarissa
    Belum ada peringkat
  • T2 HAM Kelompok 1
    T2 HAM Kelompok 1
    Dokumen4 halaman
    T2 HAM Kelompok 1
    Amanda Julianna Clarissa
    Belum ada peringkat
  • Uas Filkum
    Uas Filkum
    Dokumen4 halaman
    Uas Filkum
    Amanda Julianna Clarissa
    Belum ada peringkat
  • Hukum Islam T2 Selesai Fix
    Hukum Islam T2 Selesai Fix
    Dokumen13 halaman
    Hukum Islam T2 Selesai Fix
    Amanda Julianna Clarissa
    Belum ada peringkat
  • T1 Azwar Antropologi
    T1 Azwar Antropologi
    Dokumen3 halaman
    T1 Azwar Antropologi
    Amanda Julianna Clarissa
    Belum ada peringkat
  • Kendeng III
    Kendeng III
    Dokumen7 halaman
    Kendeng III
    Amanda Julianna Clarissa
    Belum ada peringkat