DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
BAB IV
PENUTUP.....................................................................................................12
4.1
Kesimpulan ............................................................................................12
4.2
Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat-Nya makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu walaupun ada beberapa
halangan yang mengganggu proses pembuatan makalah ini, namun penulis dapat
mengatasinya tentu atas campur tangan Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis berharap makalah ini akan berguna bagi para mahasiswa terutama yang
berada di STIKes Eka Harap materi tentang “KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PADA KLIEN DI IGD”
” sehingga diharapkan dengan mempelajari makalah ini mahasiswa maupun
pembaca lainnya untuk mendapatkan tambahan pengetahuan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, penulis
berharap adanya kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan makalah ini
pada masa yang akan datang. Akhir kata dari penulis berterimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini
sehingga menjadi bermanfaat bagi kita semua.
1.1 Latar Belakang
Komunikasi terapeutik merupakan salah satu cara untuk memberikan
informasi yang akurat dan membina hubungan saling percaya dengan klien
sehingga klien akan merasa puas dengan pelayanan keperawatan yang
diterimanya. Pada pasien gawat darurat perlu memperhatikan tehnik-tehnik dan
tahapan baku komunikasi terapeutik yang baik dan benar.
Komunikasi terapeutik merupakan cara yang efektif untuk mempengaruhi
tingkah laku manusia dan bermanfaat dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit, sehingga komunikasi harus dikembangkan secara terus –
menerus ( Kariyo, 1998 ). Hubungan antara perawat dan klien yang terapeutik
bisa terwujud dengan adanya interaksi yang terapeutik antar keduanya, interaksi
tersebut harus dilakukan sesuai dengan tahapan – tahapan baku interaksi
terapeutik perawat klien, tahapan itu adalah tahap pre orientasi, tahap orientasi,
tahap kerja dan tahap terminasi ( Stuart and Sunden.1998 ). Pelayanan kesehatan
menggunakan komunikasi yang langsung seperti pelayanan kesehatan, Rumah
Sakit merupakan tempat untuk mendapatkan pelayanan baik yang bersifat medik
maupun keperawatan.
Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan
medis segera guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut
(UU no 44 tahun 2009). Gawat darurat adalah Suatu keadaan yang terjadinya
mendadak mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan /
pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat. Apabila
tidak mendapatkan pertolongan semacam itu maka korban akan mati atau cacat /
kehilangan anggota tubuhnya seumur hidup.
Dalam pelaksanaan tindakan denagn klien gawat darurat perawat perlu
melakukan komunikasi terapiotik pada klien harus dengan jujur, memberikan
gambaran situasi yang sesunguhnya sedang terjadi dengan tidak menambahkn
kecemasan dan memberikan suport verbal maupun non verbal . Klien dapat
merasakan puas ataupun tidak puas apabila klien sudah mendapatkan pelayanan
kesehatan yang diberikan petugas di IGD, baik yang bersifat fisik, kenyamanan
dan keamanan serta komunikasi terpeutik yang baik.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari gawat darurat ?
b. Apa saja konsep dasar keperawtan gawat darurat ?
c. Apa yang dimaksud dengan SPGDT ?
d. Apa tujuan komunikasi pada gawat darurat ?
e. Bagaimana tehknik komunikasi pada gawat darurat ?
f. Apa rinsip-prinsip komunikasi gawat darurat ?
1.3 Tujuan
a. Mahasiswa mengerti pengertian dari gawat darurat.
b. Mahasiswa memahami kosep dasar keperawatan gawat darurat.
c. Mahasiswa memahami tentang SPGDT.
d. Mahasiswa mengerti tujuan dilakukan komunikasi gawat darurat.
e. Mahasiswa bisa melakukan tehknik komunikasi pada gawat darurat
secara benar.
f. Mahasiswa memahami prinsi-prinsip komunikasi gawat darurat.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada suatu ketika ada adik kakak yang sedang pergi ke toko untuk
membeli sepatu, mereka naik sepeda motor pergi ke toko sepatu. Saat di
perjalanan mereka terjadi kecelakaan terserempet mobil, akhirnya mereka
kecelakaan, lalu ada seorang bapak dan ibu yang menolongnya dan menelfon
rumah sakit untuk membawanya dengan ambulan. Mereka pun dibawa kerumah
sakit.
Sesampainya di rumah sakit penolong langsung meminta perawat segeraa di
tangani
Penolong : mbak, ini ada pasien kecelakaan, tolong segera ditangani?
Perawat : iya pak.. (perawat membawa pasien keruangan UGD)
Penolong : (penolong mencari no. hp keluarga dan meneleponnya…?)
Halo, asalamualaikum. Apa benar ini dengan ibu wina…?
Ortu : iya, ada apa…
Penolong : maaf sebelumnya pemilik hp ini sekarang telah mengalami
kecelakaan dan saya bawa ke RSU.
Tolong ibu segera dating ke RSU.
Ortu : apa….??
Iya… Saya akan segera datang….
terima kasih. …
Di RS
Beberapa waktu kemudian keluarga dari anak datang ke RS dalam keadaan panik.
Ortu : dimana anak saya dan gimana keadaannya…??
Penolong : ini anaknya masih ditangani tim medis.
Ortu : ya sudah terima kasih atas bantuannya….
(penolong pergi dan meninggalkan RS.
Perawat II : (sambil memeriksa keadaan fisik pasien).
Perawat II : (menulis identitas pasien dibantu ortu pasien)
Perawat II : mari bu… silahkan duduk disini….
Ortu : iya mbak….
Perawat II : nama anak ibu siapa…?, alamat…?, tanggal lahir….?,
umurnya…?
Ortu : nama anak saya candri dan puput…
Umur candri 15 tahun dan puput 19 tahun.
Alamat jln. Kartini ngawi
Puput lahir 20 maret 1995
Dan candri lahir 15 juni 1998
Perawat II : apakah ibu memiliki kartu BPJS?
Ortu : umum saja mbak, saya tidak memiliki BPJS
Perawat II : sebelumnya pernah berobat disini apa belum…?
Ortu : belum mbak…
(setelah mengisi identitas pasien perawat II membantu perawat I untuk melakukan
perawatan pasien)
Perawat I : apa yang dirasakan dek…?
Pasien I : saya merasa pusing, mual, dan badan terasa sakit semua.
Perawat I : iya dek… sabar dulu ya….
(perawat melakukan anamnesa atau TTV)
Perawat I : (melaporkan hasil pemeriksaan kepada dokter)
Dokter : cepat dilakukan pemeriksaan heating dan diobservasi hematom
yang ada dikepalanya.
Perawat I : luka adek akan dilakukan tindakan untuk menghentikan
perdarahan, tahan sebentar ya dek, di suntik dulu.
Pasien I : iya mbak…
Perawat I : (melakukan tindakan heating, membersihkan luka-luka, dan
memberi kompres hangat pada daerah hematom pada kepala)
Perawat : (setelah melakukan tindakan perawat berkomunikasi dengan ortu)
Bu luka dek candri udah di tangani tapi dilihat dulu keadaan anak
ibu jika mual dan bengkaknya yang di kepala tambah besar harus di rawat inap,
tapi jika tidak terjadi pembengkakan di kepala, dek candri boleh di bawa pulang.
Perawat I : (setengah sampai 1 jam perawat kembali memeriksa keadaan
candri)
Dek keadaan masih mual atau tidak.
Pasien I : sudah agak mendingan mbak, tapi masih sedikit pusing.
Perawat I : ya, nanti adek boleh pulang dan nanti minum obat yang diberikan
dokter ya….
Nanti luka jahitannya jangan sampai kena air ya…
Dan jangan pilihpilih makanan, nanti kalau sudah 3 hari dan obat
sudah habis kontrol kembali ke RSU ya…
Pasien I & ortu : iya mbak…
Berakhirlah cerita pasien dan keluarga pulang
Terima kasih…
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
http://adysusanto48.blogspot.co.id/2014/05/role-play-penerimaan-pasien-di-ugd-
ady.html